Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ PERAN MAHASISWA DALAM UPAYA BELA NEGARA” Penyusunan
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah, Penulis berharap makalh
ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan khususnya di bidang Pendidikan.
A. Kesimpulan ....................................................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesadaran bela negara merupakan hak dan kewajiban bagi setiap warga
negara. Sesuai dengan Pasal 27 Ayat (3),Pasal 30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945.
Mencermati Pasal 27 Ayat (3) dan Pasal 30 Ayat (1), mengisyaratkan bahwa
usaha pembelaan negara dalam mempertahankan negara merupakan hak dan
kewajiban bagi setiap warga negara dengan tidak ada perkecualiaannya.
Usaha Pembelaan Negara diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun1999 tentang HAM termuat dalam Pasal 68 yang
berbunyi ; setiap warga Negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Undang-Undang
Republik Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, pasal 2 dan pasal 9
Ayat (1) dan (2) yang pada intinya bahwa setiap warga Negara ikut serta dalam
usaha pembelaan Negara yang diselenggarakan dalam Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara (PPBN). Begitu pula dalam Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI diatur dalam pasal 7 Ayat (1)
yang pada prinsipnya TNI mempertahankan kedaulatan Negara berdasarkan
Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 serta melindungi bangsa dan seluruh
tumpah darah dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
Negara. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem pendidikan Nasional, pasal 3.
Intinya pendidikan membentuk peradaban bangsa dan martabat dengan
pengembangan potensi peserta didik bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
beriman ,kreatif ,berahlak mulia, berilmu ,cakap, mandiri ,demokratis dan
bertanggungjawab. Sedangkan yang dimaksud dengan warga Negara sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganengaraan terdapat dalam Pasal 4, yang pada intinya bahwa warga
Negara Indonesia .
Indonesia Namun kenyataan saat ini, kesadaran bela negara belum
mampu dilaksanakan generasi muda. Generasi Muda melakukan kekerasan
pada tahun 2013 total telah terjadi 255 kasus kekerasan yang menewaskan 20
siswa, tahun 2014 Komisi Nasional Perlindungan Anak menerima 2.737 kasus
atau 210 setiap bulan dan tahun 2015 angka kekerasan pelakunya antar
pelajar/siswa akan meningkat sekitar 12-18 persen.
Maka dalam makalah ini penulis akan mencoca mensajikan pembasan
tentang “PERAN MAHASISWA DALAM UPAYA BELA NEGARA”.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibuat sub makalah dengan
latar belakang diatas yakni sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud dengan Bela Negara?
2. Bagaimana nilai nilai bela negara generasi muda?
3. Bagaimana peran dan sikap mahasiswa dalam bela negara?
4. Bagaimana identifikasi ancaman terhadap bangsa dan negara?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Menjelaskan pengertian bela negara
2. Mengetahui peran dan sikap mahasiswa dalam bela negara
3. Mengetahui nilai nilai bela negara generasi muda.
4. Dapat mengidentifikasi ancaman terhadap bangsa dan negara.
D. Manfaat
1. Memberi wawasan tentang pengertian bela negara
2. Memberikan informasi tentang peran mahasiswa dalam bela negara
3. Meningkatkan pengetahuan tentang arti pentingnya bela negara.
BAB II
PEMBAHASAN
Bela negara sebagai kewajiban dasar bagi setiap warga negara yang penuh
kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban kepada negara dan bangsa. Mahasiswa
merupakan bagian dari warga negara yang memiliki kewajiban untuk melakukan
pembelaan negara yang disesuaikan dengan perannya sebagai agen perubahan dan
agen pembangunan. Kegiatan bela negara bagi mahasiswa diperlukan untuk
pembinaan karakter, penguatan revolusi mental dan mempersiapkan mahasiswa
dalam menghadapi ancaman, seperti; penyalahgunaan narkoba, paham radikalisme,
bencana alam, konflik antar mahasiswa dan penyebaran penyakit menular. Kegiatan
bela negara bagi mahasiswa baru di Unnes, menjadi pionir implementasi bela negara
pada level perguruan tinggi di Indonesia.
Landasan hukum bela negara yang paling mendasar adalah UUD RI 1945
yang menyatakan bahwa Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara (pasal 27) dan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negar (pasal 30). Bela Negara diartikan
sebagai tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan
berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran hidup berbangsa
dan bernegara (Winarno, 2013: 228).
Membela Negara Indonesia adalah hak dan kewajiban dari pada setiap
warga negara Indonesia. Dikutip dalam Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 bahwa “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Setiap warga
negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara. Selanjutnya dalam
Pasal 30 Ayat 1 UUD 1945 bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Berdasarkan kutipan kedua pasal
tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pembelaan dan pertahanan negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia. Produk turunannya
adalah peraturan Perundang-undangan No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Pasal 9 Ayat 1 menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan
negara”. Penjelasan UU No. 3 Tahun 2002 tentang pembelaan negara menyatakan
bahwa upaya bela negara adalah sikap dam perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai
kewajiban dasar menusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam
pengabdian kepada negara dan bangsa.
Konsep bela negara dapat diuraikan secara fisik dan nonfisik. Secara fisik
yaitu dengan cara mengangkat senjata mengahdapi serangan atau agresi musuh. Bela
negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar. Sementara, bela
negara secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk
mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta
berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga
negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara,
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara, kelangsungan
hidup dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Sikap dan
perilaku bela negara dilandasi oleh nasionalisme dan patriotisme dari setiap warga
negara. Sesuai Undang-Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan
menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar kemiliteran.
2) Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata (bukan
retorika),
Berbagai permasalahan yang telah terjadi dalam kondisi bela negara saat ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut. Pertama, Melemahnya Kesadaran Bela Negara
bagi Generasi Muda. Berbagai peristiwa yang terjadi diperankan oleh generasi muda
kita menandakan bahwa, telah terjadi sikap dan perilaku melemahnya nilai-nilai bela
negara yang meliputi kecintaan terhadap tanah air Indonesia, kesadaran berbangsa
dan bernegara Indonesia, keyakinan akan kebenaran Pancasila sebagai dasar negara,
sikap rela berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia. Kedua, Kesadaran Bela
Negara belum optimal dan membudaya dalam kehidupan nasional. Sebelum
pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, kita yakin telah mengupayakan membina
seoptimal mungkin untuk mensosialisasikan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan
nasional yang meliputi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Upaya
mensosialisasikan, melakukan pendidikan dan pelatihan, ceramah, diskusi dan lain-
lain, bertujuan untuk membentuk budaya karakter bangsa yang nasionalisme dan
berjiwa patriotisme. Ketiga, Belum optimalnya pada pelaksanaan terhadap kebijakan
aktualisasi kesadaran bela negara.
sebagai berikut:
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat Negara yang menjaga keamanan
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Produk turunan dalam Perundang-undangan yang merupakan tata laksana dari Pasal
30 UUD 1945 yang telah disusun adalah;
(1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
(2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud
dalam ayat
a. Pendidikan Kewarganegaraan;
c. Sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib;
a. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagai bagian tidak terpisah dalam sistem
pendidikan nasional;
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tujuan umum bagaimana
menjadikan warga negara yang baik yang mampu mendukung bangsa dan
negara. Baik dalam artian demokratis, yaitu warga negara yang cerdas,
berkeadaban, dan bertanggung jawab bagi kelangsungan Negara Indonesia.
Nantinya diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi menjadi ilmuwan
dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
demokratis berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing,
berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang
damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Sehubungan bela negara,
konstitusi UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 mengatur bahwa; “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
Setiap warga Negara juga berhak dan wajib ikut serta dalam
pertahanan negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 Ayat 1 bahwa;
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.” Selanjutnya, UU No.3 Tahun 2002
tentang pertahanan negara menjelaskan bahwa upaya bela negara adalah
sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Upaya bela negara, selain sebagai
kewajiban juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban
dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Mahasiswa adalah kaum yang intelektual, kaum yang kritis dan
memiliki semangat yang kuat dalam bela neagra semangat mahasiswa
tersebut adalah semangat mengawal dan mengawasi jalnnya reformasi
dalam, selalu tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa, sebagai agen
pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap
perubahan yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu mahasiswa tetap
menebarkan wangi harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan, demi
terjaganya pertahanan dan keamanan dan terwujudnya persatuan dan
kesatuan bangsa dan Negara.
B. Saran
1. Kampus membuat program keikutsertaan mahasiswa dalam ketertiban
dan keamanan kampus.
2. Mewajibkan kepada mahasiswa untuk berperan dalam kegiatan
kemahasiswaan
3. Mensosialisasikan bahwa kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
4. Memotivasi mahasiswa agar dalam pemilu mendatang mempunyai
pilihan yang bertanggung jawab
5. Mendorong mahasiswa Latihan fisik untuk siap menjadi patriot dalam
bela negara.
DAFTAR PUSTAKA