Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
NIM : 042195631
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2021.1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. makalah ini penulis sajikan dalam bentuk yang sederhana.
Adapun judul makalah yang penulis ambil sebagai berikut “Upaya Bela Negara Bagi
Kalangan Mahasiswa.”
Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai syarat memenuhi tugas 1 tutorial
online mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yang di mana tutorial online ini adalah
salah satu program dari Universitas Terbuka, penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan dari semua pihak maka penulisan makalah ini tidak akan
berjalan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini Izinkanlah penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada
1. Allah SWT yang telah menganugerahkan kesehatan baik jasmani maupun rohani.
2. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi dukungan secara moril dan
material.
3. Ibu Hesti Septianita. SH, MH selaku Dosen Pembimbing Pendidikan
Kewarganegaraan Universitas Terbuka.
4. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Terbuka.
5. Rahmat Budiman, S.S., M. Hum., Ph.D. selaku Wakil Rektor IV Universitas
Terbuka.
6. Ir. Adi Winata, M.Si. selaku Wakil Rektor III Universitas Terbuka.
7. Drs. Moh. Muzammil, M.M .selaku Wakil Rektor II Universitas Terbuka.
8. Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A. selaku Wakil Rektor I Universitas Terbuka.
9. Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D selaku Rektor Universitas Terbuka.
10. Serta orang-orang yang yang telah mendukung penulis yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
i
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh sekali dari kata sempurna,
untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
BAB II PMEBAHASAN
2.1 Pengertian Bela Negara ........................................................................... 4
2.2 Dasar Hukum Bela Negara ..................................................................... 4
2.3 Kewajiban Bela Negara Bagi Warga Negara ................................... 5
2.4 Macam Macam Bela Negara .................................................................. 6
2.5 Peran Mahasiswa Bagi Bangsa ............................................................. 12
2.6 Peran Mahasiswa Dalam Bela Negara .............................................. 14
2.7 Upaya Mahasiswa Dalam Bela Negara ............................................. 15
2.8 Manfaat Bela Negara ................................................................................. 20
DAFTAR PUSAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai warga negara Indonesia kita memiliki kewajiban untuk ikut bela
negara sebagaimana yang telah dirumuskan pada pasal 27 ayat 3 Undang –
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, pasal 27 ayat 3
menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.
Dalam buku permasyarakatan Undang - Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2012
dijelaskan bahwa pasal 27 ayat 3 ini dimaksudkan untuk memperteguh konsep
yang dianut bangsa dan negara Indonesia di bidang pembelaan negara yakni
upaya bela negara.
Sebagai seorang mahasiswa, penulis sendiri juga ingin ikut serta bisa
membela negara lewat bidang - bidang lainnya dan mengajak teman - teman
mahasiswa atau pelajar untuk bisa ikut membela negara. Tetapi bela negara
bukan hanya ditujukan untuk mahasiswa atau pelajar tapi untuk setiap warga
negara setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah
pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga
negara pada tanah air atau pada negaranya sendiri yang sudah memberikan
kehidupan padanya, baik itu dalam segi air tanah dan tempat tinggal hal ini
terjadi sejak seseorang lahir lalu tumbuh dewasa serta dalam upaya mencari
kehidupan.
Itulah mengapa setiap warga negara Indonesia wajib ikut serta membela
negara bela negara juga akan baik bagi kehidupan warga negara Indonesia dan
negara itu sendiri Karena negara dan warga negara butuh timbal balik satu sama
lain, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam materi Hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan adalah untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan
dasar dan pengetahuan mengenai hubungan warga negara Indonesia dengan
negara dan dengan sesama warga negara.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
2
1.3 Rumusan Masalah x x x x x x x x
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
1. Mengapa kita harus membela negara?
2. Darimana asal usul kita diwajibkan untuk membela negara?
3. Siapa sajakah orang yang harus ikut serta dalam bela negara?
4. Seberapa pentingkah kita untuk ikut bela negara, ?
5. Mengapa mahasiswa sangat penting untuk ikut serta dalam bela negara?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Nomor 1 Tahun 1988. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI
dengan POLRI. Tap Majelis Permusyawaratan Rakyat No.VII Tahun 2000 tentang
Peranan TNI dan POLRI. Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27
ayat 3. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.Undang-
Undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih
5
Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa tersebut, merupakan bukti
dan proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan kesediaan mereka
dalam berbakti pada nusa dan bangsa, serta kesadaran untuk mengorbankan diri
guna membela negara. Pemahaman bela negara itu sendiri demikian luas, mulai
dari pemahaman yang halus hingga keras.
Bela negara memiliki cakupan yang sangat luas bela negara dapat
dibedakan secara fisik maupun nonfisik, secara fisik yaitu dengan cara
‘memanggul senjata’ menghadapi serangan atau agresi musuh, bela negara
secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari luar, pengertian ini dapat
disamakan dengan bela negara dalam arti militer sedangkan bela negara secara
nonfisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan
negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta
berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara termasuk penanggulangan
ancaman negara.
Pemahaman demikian diperlukan karena dimensi ancaman terhadap
bangsa dan negara dewasa ini tidak hanya ancaman yang bersifat militer tetapi
juga ancaman yang sifatnya non militer atau nirmiliter, yang dimaksud dengan
ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara keutuhan wilayah negara dan
keselamatan segenap bangsa yang sama.
Militer adalah Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan
kedaulatan negara keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa,
ancaman nirmiliter pada hakekatnya dalam zaman yang menggunakan faktor-
faktor non militer yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan
kedaulatan negara keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa
Demikian dapat dipersamakan dengan bela negara secara non militer
berikut akan dipaparkan bela negara berdasarkan fisik dan non fisik
6
Bela negara secara fisik seperti yang disebutkan di atas bahwa bela
negara secara fisik dapat diartikan dengan militer, di negara-negara
tertentu wajib militer diterapkan dikarenakan militernya atau tentaranya
hanya terbatas sehingga diwajibkan untuk wajib militer, sebagai contoh
negara cara Korea Selatan dan Thailand, negara-negara tersebut
menetapkan wajib militer bagi para laki-laki dengan batasan usia minimal
sampai usia maksimal
Indonesia tidak diterapkan wajib militer dikarenakan kekuatan
militer atau tenaga tentara kita cukup banyak atau cukup bagus, sehingga
bela negara tidak harus mewajibkan setiap warga negara melakukannya
secara fisik, yaitu dengan militer bela negara secara fisik atau militer juga
bertujuan untuk mempertahankan ketahanan nasional.
Ketahanan nasional atau (National resilience) adalah konsep
tentang kemampuan bangsa untuk mempertahankan kedaulatan dan
Kesatuannya dalam menghadapi ancaman baik dari luar maupun dari
dalam serta mengusahakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
hidup warga negaranya yang berhubungan dengan ketahanan nasional.
Apabila ada serangan atau ancaman dari luar dari musuh maka
para militer militer wajib membela negara dengan cara melakukan
perlawanan apabila musuh sudah tidak bisa didiskusikan itulah saatnya
para militer atau tentara mengeluarkan rasa kecintaan mereka terhadap
negara dengan cara membela negara sampai dengan titik darah
penghabisan.
7
Bekerja dengan giat sesuai profesi masing masing adalah salah
satu bentuk bela negara, Untuk para pelajar dan mahasiswa belajar
dengan rajin dan giat juga merupakn bentuk bela negara. Ada juga dengan
menaati rambu – rambu lalu lintas, membayar pajak, melestarikan budaya
daerah Indonesia, juga termasuk kedalam bela negara. Yang paling
penting tidak lain tidak bukan adalah Memenuhi hak dan kewajiban
sebagai warga negara Indonesia. Apa saja contoh hak dan kewajiban
sebagai warga negara Indonesia? Berikut beberapa hak dan kewajiban
warga negara Indonesia.
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban
tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban
untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para
pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat
akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan
sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu
dengan cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga
negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau
pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang
sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak
dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat
akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan
pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya.
Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat
banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana
mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih
banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita
8
sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita
yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak
lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28,
yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun
tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang.
Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi.
Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara
dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan
yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan
kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil
yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan
hak-haknya.
9
4. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang”.
5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C
ayat 1).
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan
negaranya. (pasal 28C ayat 2).
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D
ayat 1).
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak
untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak,
9. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah
hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun. (pasal 28I ayat 1).
10
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia
orang lain.
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam
menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28,
dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2),
syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan
undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
undang.
11
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut
serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan
pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
12
Peran mahasiswa sebagai guardian of value adalah bagaimana mahasiswa
bisa menjaga nilai-nilai kebaikan yang ada di masyarakat. Nilai-nilai seperti
kejujuran, gotong royong, empati, keadilan, integritas dan sebagainya adalah hal
yang harus dipertahankan keberadaannya di masyarakat. Mahasiswa memiliki
peran untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut tumbuh dan terpelihara di
masyarakat. Guna mewujudkan peran tersebut maka harus Pinters harus
mengawalinya dengan perbaikan diri sendiri melalui peran iron stock yang
sudah dijelaskan di atas.
13
2.6 Peran Mahasiswa Dalam Bela Negara
Mahasiswa berperan sangat penting dalam kemajuan negara Indonesia
ini, sebagai mana disebutkan tadi dengan belajar yang rajin dan giat sudah
termasuk kedalam bentuk bela negara. Memanfaatkan waktu luang dengan yang
bermanfaat juga termasuk kedalam bela negara. Karena mahasiswa adalah
penerus penerus yang bangsa Indonesia miliki. Melestarikan budayaBelajar
dengan rajin bagi para pelajar taat akan hukum dan aturan-aturan NegaraDan
lain-lain. Dari unsur yang ada tersebut, bisa disebutkan mengenai beberapa hal
yang menjadi contoh proses pembelaan negara.
Beberapa contoh tersebut diantaranya adalah : Kesadaran untuk
melestarikan kekayaan budaya, terutama kebudayaan daerah yang beraneka
ragam. Sehingga hal ini bisa mencegah adanya pengakuan dari negara lain yang
menyebutkan kekayaan daerah Indonesia sebagai hasil kebudayaan asli mereka.
Untuk para pelajar, bisa diwujudkan dengan sikap rajin belajar. Sehingga pada
nantinya akan memunculkan sumber daya manusia yang cerdas serta mampu
menyaring berbagai macam informasi yang berasal dari pihak asing.
Dengan demikian, masyarakat tidak akan terpengaruh dengan adanya
informasi yang menyesatkan dari budaya asing. Adanya kepatuhan dan ketaatan
pada hukum yang berlaku. Hal ini sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan
bela bangsa. Karena dengan taat pada hukum yang berlaku akan menciptakan
keamanan dan ketentraman bagi lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di
tengah masyarakat. Meninggalkan korupsi. Korupsi merupakan penyakit bangsa
karena merampas hak warga negara lain untuk mendapatkan kesejahteraan.
Dengan meninggalkan korupsi, kita akan membantu masyarakat dan bangsa
dalam meningkatkan kualitas kehidupan.
14
Mahasiswa sebagai agent of change dan social control. Agent of
change yaitu suatu tindakan yang membawa suatu keadaan dari kondisi yang
kurang baik ke kondisi yang lebih baik, dan yang sudah baik menjadi lebih baik
lagi. “Selalu dari pemikiran mahasiswa harus ada pemikiran hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, hari besok harus lebih baik dari hari ini. Pemikiran-
pemikiran yang individualisme dari mahasiswa seharusnya dibuang dan beralih
pada pemikiran sosial dengan mewujudkan kehidupan bernegara dan
bernegara”, tandasnya.
Dalam orasi yang disampaikan pada Sabtu (23/9/2017) dengan tema
“Peran Mahasiswa Dalam Bela Negara Adalah Bagian Dari Menjaga Ketahanan
Nasional”, sekaligus disampaikan bahwa mahasiswa seharusnya berpikir untuk
mengembalikan dan mengubah kondisi negara ini menjadi negara ideal dan
mampu bersaing. Lima nilai dasar dari bela negara yaitu cinta tanah air, sadar
berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela
berkorban untuk bangsa dan negara, dan kemampuan awal bela negara baik
psikis maupun fisik. “Bela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa
dengan cara lain seperti belajar dengan rajin, tidak menyebarkan berita Hoax
dan ujaran kebencian, hidup bertoleransi, melestarikan budaya, memakai produk
Indonesia, berprestasi mengharumkan nama bangsa di dunia internasional,
menjaga nama baik bangsa dan negara”, jelasnya.
Generasi masa depan Indonesia yang mempunyai kesempatan mengikuti
pendidikan jenjang strata 1, lanjut Sesjen, sedang dipersiapkan untuk
menyongsong Indonesia hebat. Untuk itu, sumber daya manusia Indonesia harus
besar, kuat dan maju agar mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. Perlu
mendapat perhatian, Indeks kompetensi yang dikeluarkan oleh World Economic
Forum pada 2013, Indonesia menempati urutan ke-50, rendah dari Singapura,
Malaysia (ke-20), dan Thailand (ke-30).
Tidak lupa Sesjen mengingatkan, Mahasiswa seharusnya berfikir untuk
mengembalikan dan mengubah kondisi negara kita ini menjadi negara ideal dan
mampu bersaing. Perubahan sangat diperlukan untuk tercapainya keidealismean
di di dunia ini, namun, dengan tidak menghilangkan jati diri sebagai mahasiswa
dan Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang sopan, ramah, bermoral dan memiliki
akhlak yang mulia.
15
Mahasiswa tidak boleh acuh terhadap perkembangan dinamika
kepemerintahan yang sedang berjalan. Kesalahan-kesalahan atas kebijakan yang
dilakukan penguasa harus dikritik. Mahasiswa harus menjadi generasi yang
cerdas dan tidak diam begitu saja ketika masyarakatnya bergeming. Mahasiswa
harus berada di garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dalam upaya Bela Negara, mahasiswa diharapkan dapat ikut ambil bagian
dalam memerangi narkoba di lingkungan kampus maupun di luar kampus,
menolak keterlibatan dalam paham-paham radikalisme dan ikut serta
melakukancounter narasi terhadap paham-paham radikal, ujaran kebencian dan
narasi-narasi yang memecah belah bangsa.
Pembinaan kesadaran Bela Negara bagi para mahasiswa sangat
diperlukan, melalui penanaman nilai-nilai Bela Negara, rasa cinta tanah air,
kesadaran berbangsa bernegara, meyakini Pancasila sebagai ideologi negara.
Dalam pelaksanaannya, tiap-tiap warga negara itu berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara dan syarat tentang pembelaan diatur di
dalam undang-undang. Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa, menjadi
bukti dan proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan kesediaan
mereka dalam berbakti pada nusa dan bangsa. Sekaligus menjadi bukti
pemahaman mengenai bela negara.
16
Kita sebagai mahasiswa tidak boleh acuh terhadap perkembangan
pemerintahan yang ada di negara kita.Kesalahan-kesalahan atas kebijakan yang
dilakukan dengan penguasa harus dikiritik.Mahasiswa harus menjadi generasi
yang cerdas dan tidak diam begitu saja ketika masyarakatnya bergeming.Sebagai
mahasiswa kita harus berada di garda terdepan dalam memperjuangkan aspirasi
masyarakat.
Cara mewujudkan rasa bela negara yang pertama tentunya adalah dengan
menjunung sikap toleransi yang tinggi. Jika kita sendiri tidak memiliki
sikap toleransi yang tinggi maka mungkin kita tidak akan bisa
mewujudkan rasa bela negara itu. Di Indonesia sendiri kebudayaan, suku,
agama dan rasnya sangatlah beragam oleh karena itu kita harus
menjujung sikap toleransi negara. Jika kita ingin membela negara dan
melindungi NKRI tentu saja artinya kita ingin melindungi semua yang
menjadi bagian Indonesia bukan? Supaya bisa terwujud dengan baik maka
17
terlebih dahulu kita harus memiliki sikap toleransi antar sesama
masyarakat, jika kita saling hidup rukun di tengah perbedaan yang ada
maka tentu saja bela negara yang ingin kita lakukan akan berjalan dengan
lebih mudah.
Ancaman untuk NKRI tidak hanya berasal dari dalam negeri saja, namun
juga bisa berasal dari luar negeri juga ya. Dan seperti yang kita ketahui
jika acaman yang berasal dari luar negeri itu juga bisa dari berbagai aspek
dan salah satunya adalah ancaman yang terkait dengan kebudayaan. Nah,
jika kita ingin memiliki sikap bela negara maka yang pertama-tama
sebagai warga Indonesia tentu saja kita harus menjaga dan melestarikan
budaya Indonesia terlebih dahulu. Jika kita saja tidak melestarikan budaya
Indonesia dan mengabaikannya maka pantaskah kita marah jika negara
lain mengklaimnya? Memang tidak ada yang melarang supaya kita belajar
dan suka budaya luar, namun sebagai WNI kita juga harus
mempertahankan budaya Indonesia sehingga negara lain akan kagum
karena kita sebagai generasi penerus bangsanya melestarikan
kebudayaan Indonesia. Melestarikan kebudayaan Indonesia merupakan
salah contoh dari cara mewujudkan bela negara. Cara melestarikan
budaya Indonesia harus kita pahami dan lakukan dengan baik.
Cara untuk membela negara yang ketiga adalah jangan menjadi seorang
provokator. Sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu saja kita
ingin membela negara kita dan ingin andil dalam melindungi bangsa
Indonesia ketika bangsa Indonesia mendapatkan ancaman dari luar.
Namun ancaman itu ternyata juga bisa datang dari dalam negeri sendiri
dan terkadang ancaman itu menjatuhkan nama Bangsa Indonesia di mata
negara lain. Terkadang secara tidak sadar kita ingin membela bangsa
Indonesia namun ternyata yang kita lakukan malah menjadi provokator
yang akan semakin memperkeruh keadaan negara Indonesia. Jika ada
suatu kondisi atau konflik tertentu jangan jadi provokator yang malah
18
membuat suasana menjadi tidak kondusif. Karena salah satu cara
mewujudkan sikap bela negara itu adalah dengan menjaga kedaiamaian
Indonesia. Sehingga unsur bela negara bisa kita dapatkan.
19
i. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.
(lingkungan keluarga)
j. Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga).
k. Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan sekolah)Kesadaran
untuk menaati tata tertib sekolah (lingkungan sekolah)
l. Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat
(lingkungan masyarakat)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bela negara sangat penting bagi kemajuan negara kita sendiri, dan
meningkatkan hubungan timbal balik antara negara dan warga negara. Banyak
sekali pelajaran yang bisa kita dapat dari pembelajaran bela negara. Karena bela
negara harus didorong penuh dengan rasa kecintaan terhadap tanah aiar atau
negara sendiri.
20
DAFTAR PUSAKA
21