Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI

URGENSI, KETAHANAN NASIONAL, BELA NEGARA DAN


KOMITMEN KOLEKTIF TERHADAP TERKLAIMNYA
KEBUDAYAAN INDONESIA

DISUSUN OLEH :
1. Nadia Adisti Bernika J. 220221100081
2. Anis Lailatul Fitri 220221100082
3. Muhammad Hamim R. R. 220221100083
4. Anna Safitri 220221100084
5. Dhea Ayu Prasetyani 220221100085
6. Ilham Ibadurahman 220221100086
7. Muhammad Arief P. 220221100087
8. Firdyas Tryatmoko 220221100088
9. Clairine Felicia B. D. 220221100089
10. Michael Dwi Sasongko 220221100090

AKUNTANSI B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
KATA PENGANTAR
 

Puji syukur kami panjatkan pada Allah swt. Pencipta alam semesta ini, yang telah
melimpahkan rahmatnya,Sehingga kami bisa menyususun Laporan Observasi ini
dengan baik dan tepat waktu. Solawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.

Terima kasih kami ucapkan kepada Mentor Kami Fitri Febriyanti yang telah
membimbing kami dengan tabah. Dan juga kami ucapkan terimakasih kepada
teman teman yang telah meluangkan waktunya untuk menyelesaikan makalah ini.

Dan kami menyadari makalah yang kami susun ini sangat jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, kami persilahkan kepada ibu dosen untuk memberikan
kritik terhadap makalah ini. Demi penyempurnaaan karya tulis selanjutnya. Dan
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Bangkalan, 21 Desember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................1

1.4 Manfaat.............................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Pengertian dan fungsi ketahanan nasional.........................................................3

2.2 Potensi dan Ancaman di Indonesia salah satunya reog ponorogo....................4

2.3 Urgensi ketahanan terhadap Reog Ponorogo.....................................................4

2.4 Bela negara atas ancaman terhadap Reog ponorogo.........................................6

2.5 Komitmen kolektif terhadap urgensi ketahanan nasional dan bela negara....8

BAB III.......................................................................................................................10

PENUTUP..................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................10

3.2 Saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki banyak wisata, budaya, kesenian dan banyak lain dan dari
keragaman tersebut Indonesia pun di kenali dunia dengan keragaman nya tak
jaran juga ada beberapa negara yang mengklaim keragaman Indonesia salah
satunya adalah Malaysia yang banyak mengklaim budaya budaya Indonesia
seperti wayang, batik, reog ponorogo dan masih banyak lagi oleh karena itu kita
perlu menjaga ketahanan nasional negara kita dengan melakukan bela negara
dan kami akan membahas hal ini sebagai observasi kami dan kami jabarkan
hasilnya dalam laporan ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi ketahanan nasional bagi suatu negara ?
2. Bagaimana bentuk dari ancaman potensial yang ada di lingkungan
terhadap kelangsungan hidup?
3. Bagaimana analisis urgensi ketahanan nasional terhadap potensial
tersebut?
4. Bagaimana bentuk bela negara terhadap urgensi ketahanan nasional
terhadap potensial tersebut?
5. Bagaimana cara untuk membangun komitmen kolektif terhadap urgendi
ketahanan nasional dan bela negara?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi ketahanan nasional bagi negara.
2. Untuk mengetahui potensi dan ancaman nasional yang ada di potensi
tersebut.
3. Untuk mengetahui urgensi ketahanan nasional terhadap potensi tersebut.
4. Untuk mengetahui bentuk bela negara terhadap potensi tersebut.
5. Untuk mengetahui cara membangun komitmen kolektif terhadap urgensi
ketahanan nasional dan bela negara

1
1.4 Manfaat
Setiap penelitian selalu memunculkan manfaat yang di dapatkan, adapum
manfaatnya yaitu:
1. Menambah wawasan tentang apa ketahanan nasional dan fungsnya untuk
negara
2. Memberikan pengetahuan terhadap pembaca dan peneliti
3. Sebagai wadah untuk mengetahui sberapa penting bela negara dalam
menghadapi ancaman

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan fungsi ketahanan nasional
1. Pengertian ketahanaan nasional secara etimologi :

Yaitu mampu,kuat dan Tangguh dari sebuah bangsa dalam pengertian politik
dan dapat menghadapai dari segala bentuka tantangan atau dalam bahaya
apapun guna menjamin kelangsungungan hidup bangsa
Sedangkan kata "nasional" berasal dari kata nation yang berarti bangsa sebagai
pengertian politik.Bangsa dalam pengertian politik adalah persekutuan hidup
dari orang-orang yang telah menegara.
Sehingga ketahanan nasional secara etimologi dapat diartikan sebagai mampu,
kuat, dan tangguh dari sebuah bangsa dalam pengertian politik

2. Secara trminologi ketahanana nasional adalah :

Indonesia sendiri menggunakan ajaran asta gatra,dimana dalam pengertiananya


dimana dalam pengertianaya dikenal 3 wajah ketahanan nasional :
1. Tanas sebagai strategi
2. Tanas sebagai kondisi
3. Tanas sebagai konsepsi

Pengembangan 3 wajah ketahanan nasional mengalami perkembangan dan


perkembangan itu tercantum dalam naskah garis besar Haluan negara tahun
1998 isi dalam naskah tersebuat ialah :
- Ketahanana nasional menceriminkan keterpaduan antara segala aspek
kehidupan nasional secara utuh
- Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis
- Ketahanan nasional meliputi ketahanan
ideologi,ketahanan,politik,ketahanan ekonomi,ketahanan sosial budaya
dan ketahanan pertahanan keamanan

3
Konsep ketahanan nasional yang berlapis,ketahanan nasional sebagai kondisi
yang kokoh dan Tangguh dari sebuah bangsa,tentu tidak akan terwujud jika
dimulai dari ketahanan pada lapisan-lapisan dibawah ialah ketahanan diri.
Dimensi dan ketahanan nasional berlapis :
1. Ideologi
2. Politik
3. Sosial
4. Ekonomi
5. Budaya

2.2 Potensi dan Ancaman di Indonesia salah satunya reog ponorogo


Ponorogo merupakan salah satu wilayah yang ada di Jawa timur yang memiliki
kesenian yang sangat terkenal sebagai ciri khas kota nya yaitu reog Ponorogo,
reog Ponorogo sendiri merupakan tarian yang menampilkan sosok topeng
harimau yang dihiasi bulu merak berukuran sangat besar. Topeng tersebut
dikenakan oleh penari dengan gerakan memutar.
Pertunjukan Reog Ponorogo sering ditampilkan di berbagai acara seperti
pernikahan, pesta ulang tahun, atau festival seni Reog Ponorogo juga sangat
populer di dunia internasional karena keunikannya dan Banyak negara yang
sudah mengenal dan mengakui kesenian ini. Warga dunia pun dibuat kagum
dengan pertunjukkan Reog Ponorogo seperti di Los Angeles (AS), London
(Inggris), Spanyol, Rusia, Venezuela, Suriname, Korea, Filipina dan masih
banyak lagi.
Maka dari itu banyak ancaman juga terhadap kesenian reog Ponorogo ini salah
satu ancaman nya ialah klaim negara Malaysia terhadap reog Ponorogo dan
mengajukan reog Ponorogo ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda
2.3 Urgensi ketahanan terhadap Reog Ponorogo
Bagimana analisis urgensi Ketahanan Nasional terhadap reog ponorogo ?
Reog ponorogo merupakan kebudyaan seni tari asli Indonesia yang berasal dari
Jawa Timur, terkhususnya daerah Kabupaten Ponorogo. Akan tetapi beberapa
tahun lalu Indonesia dihebohkan oleh Malaysia yang mengklaim beberapa
kebudayaan bahkan keseniaan milik Indonesia dan salah satunya adalah Reog
Ponorogo. Pada tahun 2007-2012 Malaysia telah mengklaim setidaknya 7

4
budaya dan keseniaan Indonesia dan mengakui jika kebudayaan itu adalah
warisan budaya milik mereka.
Kesenian Reog Ponorogo menuai kontroversi karena dikatakan sebagai budaya
Malaysia. Kejadiaan ini mendorong seluruh warga Negara Indonesia untuk
meningkatkan kewaspadaan karena kekacauan yang terjadi. Kejadiaan tersebut
menimbulkan antargatra yaitu gatra social budaya, gatra pertahanan dan
keamanan. Gatra social budaya merupakan sesuatu hal yang mengacu pada
kematangan karakter, atau jati diri kita sebagai bangsa, serta moral dan budaya
kita sebagai bangsa, atau juga gatra social budaya ini merujuk pada segala
kebudayaan leluhur sebagai ekspresi identitas bangsa, dan pada gatra pertahanan
dan keamanan merupakan wujud dari system pertahanan Negara.
Pada saat itu Malaysia ingin mengusulkan kepada UNESCO jika keseniaan reog
sebagai warisan budaya Negara Malaysia. Informasi itu disampaikan oleh
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)
bapak Muhadjir Effendy. Pencegahan terhadap pengklaiman keseniaan tersebut
membuat pak Muhadjir Effendy meminta kepada Pemerintah Kabupaten
Ponorogo untuk segera mendaftarkan kesenian reog ponorogo ke UNESCO
sebagai warisan asli milik budaya Indonesia.
Klaim ini terjadi karena kurang perhatiannya masyarakat maupun pemerintah
terhadap keseniaan budaya Indonesia, mereka saat itu masih terbuai akan
kesenian dan budaya dari bangsa lain, acuh dalam produk keseniaan Indonesia
dan sibuk membanggakan budaya bangsa lain, urgensi kepada sifat seperti ini
seharusnya dibuang jauh-jauh. Urgensi atau hal yang perlu diperhatikan dalam
keseniaan dan budaya Indonesia agar tidak di klaim lagi terkhusus untuk
keseniaan reog ponorogo yaitu,
1. Mencintai kebudayaan maupun kesenian yang leluhur dari Indonesia
2. Mengajarkan kebudaayan dan keseniaan kepada orang lain ataupun
memeperkenalkan kepada sanak keluarga terlebih dahulu kemudian
mengenalkan kepada orang lain/luar
3. Tidak melupakan budaya leluhur serta melestarikannya
4. Mematenkan kebudayaan Indonesia pada UNESCO

5
5. Mengadakan/menggelar pentas seni kebudayaan (keseniaan reog maupun
kesenian lainnya)
6. Menarik simpati masyarakat maupun kalangan anak muda untuk belajar
keseniaan reog
7. Belajar memahamai filososfi dari adanya kesenian reog

2.4 Bela negara atas ancaman terhadap Reog ponorogo


Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam mempertahankan
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Dalam proses
pembelaan bangsa dan Negara, ada beberapa hal yang menjadi hal penting,
diantaranya yaitu Cinta Tanah Air, Kesadaran Berbangsa & bernegara, Yakin
akan Pancasila sebagai ideologi Negara, Rela berkorban untuk bangsa &
Negara, Memiliki kemampuan awal bela Negara. Dalam pelaksanaan pembelaan
negara, seorang warga bisa melakukannya baik secara fisik maupun non fisik.
Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat
senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa.
Sedangkan pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai segala usaha
untuk menjaga bangsa serta kelemahan negara melalui proses peningkatan
nasionalisme.
Menurut UUD 1945 pasal 7 ayat 3 bahwa setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dalam UUD tersebut terdapat makan
bahwa Bela negara tidak hanya di lakukan oleh jajaran TNI-POLRI Melainkan
Semua Warga Negara berhak dan wajib untuk ikut serta Dalam Bela Negara.
Bentuk Bela Negara Secara Non Fisik yang bisa dilakukan Warga negara dalam
bela negara dapat dilakukan melalui Pendidikan Kewarganegaraan, Pelatihan
Dasar Kemiliteran, Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia, dan
Pengabdian Sesuai dengan Profesi, Sesuai dengan UU no 3 tahun 2002. Selain
keempat Bentuk Bela negara yang ada dalam UU no 3 tahun 2002. Bela negara
dapat di lakukan dengan cara berikut ini
1. Meningkatkan Kesadaran untuk Melestarikan Budaya.
2. Meningkatkan Kesadaran Berbangsa dan bernegara.

6
3. Meningkatkan Cinta Tanah Air
4. Menumbuhkan keaktifan dalam berperan aktif untuk mewujudkan
kemajuan bangsa dan negara.
Adanya Klaim negara lain terhadap Reog Ponorogo membuktikan bahwa
Pelestarian Reog Ponorogo memang masih kurang. Hal tersebut membuktikan
bahwa masyarakat dan pemerintah masih kurang memperhatikan akan
kelestarian budaya yang ada di sekitar. Sebagai Mahasiswa kita harus mampu
menumbuhkan kesadaran cinta budaya kepada masyarakat sekitar, salah satuya
kebudayaan reog ponorogo. Sebagai warisan yang kental akan nilai budayanya
sudah sepatutnya untuk kita jaga dan kita lestarikan. Berikut ini bentuk bela
negara dalam melstarikan kebudayaan salah satunya budaya reog ponorogo :
1. Meningkatkan Kesadaran untuk Melestarikan budaya Reog Ponorogo.
Dengan adanya hal tersebut dapat mencegah adanya pengklaiman negara
lain atas suatu kebudayaan yang ada di Indonesia. Untuk Melestarikan
Budaya yang sudah ada memerlukan kepedulian bersama. Berikut ini
beberapa hal yang dapat di lakukan sebagai bentuk bela negara dalam
melestarikan kebudayaan reog ponorogo :
 Mengikuti Pameran Kesenian Kebudayaan Indonesia
 Mengadakan Pameran ketika megadakan acara, sehingga tarian
reog semakin di kenal oleh pemuda pemuda
 Tidak mudah terpengaruh oleh kebudayaan Negara lain.
 Memperkenalkan Kebudayaan Ke dunia Internasioal.
2. Meningkatkan Kesadaran cinta terhadap tanah air. Salah satu unsur yang
dapat berperan dalam hal ini yaitu Masyarakat dan pemerintah.
Pemerintah harus mampu meningkatkan kepada masyarakatnya akan
cinta terhadap tanah air. Rasa Cinta terhadap tanah air akan menjadikan
masyarakat bangga terhadap suatu kebudayaan yang ada di indonesia
sehingga kebudayaan yang ada akan selalu di hati dan selalu di ingat
oleh masyarakatnya. Berikut ini beberapa bentuk bela negara dalam
meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air :
 Memberikan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai
kebudayaan kebudayaan yang ada.

7
 Mengadakan Program Pameran Kebudayaan setiap tahunnya
 Mengenalkan dan mengajarkan kepada masyarakat mengenai
kebudayaan yang ada.
 Menciptkan Sumber daya manusia yang unggul sehingga mampu
memajukan bangsa dan negara serta mampu melestarikan
kebudayaan yang ada dengan baik.
3. Menumbuhkan keaktifan dalam berperan aktif untuk mewujudkan
kemajuan bangsa dan negara. Mahasiswa menjadi peran utama dalam hal
ini, dimana mahasiswa memiliki Tri fungsi dan Tri darmanya. Dari Tri
fungsi dan Tri darma seorang mahasiswa menjadi wujud dari keaktifan
dalam mewujudkan kemajuan bangsa dan negara. Sehingga akan
menciptakan Sumber daya manusia yang unggul serta mampu meyaring
berbagai informasi dari pihak asing. Dengan demikian masyarakat tidak
akan terpengaruh dengan adanya berita dari negara asing dan mampu
untuk tetap mempertahankan kebudayaan yang sudah ada di negarnya.
Berikut ini Beberapa hal yang dapat di lakukan sebagai bentuk bela
negara terhadap peran keaktifann mahasiswa
 Melakukan pengabdiaan kepada masyarakat, dengan
mengenalkan kebudayaan yang ada di indonesia.
 Memberikan pembelejaran kepada bibit bibit unggul akan
pentingnya melestarikan kebudayaan
 Mengajarkan dan memperkenalkan kebudayaan yang ada di
indonesia kepada calon penerus bangsa.
2.5 Komitmen kolektif terhadap urgensi ketahanan nasional dan bela
negara
Menurut undang-undang No 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan
dengan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar
Kemiliteran.. Sekarang ini pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui
program Rakyat Terlatih (Ratih), meskipun konsep Rakyat Terlatih (Ratih)
adalah amanat dari Undang-undang No 20 Tahun 1982. Rakyat Terlatih

8
mempunyai empat fungsi yaitu Ketertiban Umum, Perlindungan Masyarakat,
Keamanan Rakyat, dan Perlawanan Rakyat.
keterlibatan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat dilakukan
dengan berbagai bentuk, sepanjang masa, dan dalam segala situasi, misalnya
dengan cara:
a) Mengikuti pendidikan kewarganegaraan baik melalui jalur formal dan
nonformal.
b) Melaksanakan kehidupan berdemokrasi dengan menghargai perbedaan
pendapat dan tidak memaksakan kehendak dalam memecahkan masalah
bersama.
c) Pengabdian yang tulus kepada lingkungan sekitar dengan menanam,
memelihara, dan melestarikan.
d) Berkarya nyata untuk kemanusiaan demi memajukan bangsa dan negara.
e) Berperan aktif dalam ikut menanggulangi ancaman terutama ancaman
nirmiliter, misal menjadi sukarelawan bencana banjir.
f) Mengikuti kegiatan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat
menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-
norma kehidupan bangsa Indonesia.
g) Membayar pajak dan retribusi yang berfungsi sebagai sumber pembiayaan
negara untuk melaksanakan pembangunan.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ancaman yang mengancam ketahanan nasional bangsa Indonesia tidak
bisa di hindari salah satunya yang mengancam budaya, kesenian, atau
pariwisata maka dari itu di perlukan adanya bela negar agar ketahanan
nasional tetap terjaga.
3.2 Saran
Dengan adanya bela negara di harapakan masyarakat dapat
memahaminya dan bisa mengimplementasikan nya guna menjaga
ketahanan nasional dan keutuhan bangsa Indonesia

10
DAFTAR PUSTAKA

A, p. f. (2020, May 19). Ketahanan nasional || alda safitri || 2280190029. serang, banten,
indonesia.
Anggraini, A. U. (2022, juni 9). travel.okezone.com. Diambil kembali dari Catat 5
solusi agar budaya indonesia tidak di klaim negara lain:
https://travel.okezone.com/read/2022/06/08/406/2608114/catat-5-solusi-agar-
budaya-indonesia-tidak-diklaim-negara-lain
Arinda amelia P, M. C. (2019). FENOMENA DAN KONTROVERSI HAK CIPTA
KASUS PENCURIAN KESENIAN REOG PONOROGO. Jurnal Studi
Budaya Nusantara, 3.
Jannah, M. (2022, Mei 30). kompasiana.com. Diambil kembali dari Pelestarian reog
ponorogo yang hampir di klaim oleh negara lain: https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/misqoriatulj/
62942459bb4486693219cdb2/pelestarian-reog-ponorogo-yang-hampir-oleh-
diklaim-negara-lain?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_ct=1671582985459&amp_
kemenhan. (2018, agustus 28). kemhan.go.id. Diambil kembali dari Bentuk dan wujud
penerapan sikap dan perilaku bela negara:
https://www.kemhan.go.id/pothan/2018/08/28/bentuk-dan-wujud-penerapan-
sikap-dan-perilaku-bela-negara.html
rachman, A. (2022, September 20). kompasiana.com. Diambil kembali dari Reog
ponorogo: pengertian, asal, sejarah, pementasan, dan tokohnya:
https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/20/120000469/reog-ponorogo--
pengertian-asal-sejarah-pementasan-dan-tokohnya
sosiologiciamis.blogspot. (2016, november 21). Diambil kembali dari Ancaman
terhadap eksistensi budaya tradisi:
http://sosiologiciamis.blogspot.com/2016/11/ancaman-terhadap-eksistensi-
budaya.html?m=1
t, t. (2022, Maret 24). roboguru.com. Diambil kembali dari Theresia T:
https://roboguru.ruangguru.com/forum/reog-ponorogo-sempat-romero-negara-
lain-menganggap-kesenian-reog-menjadi-warisan-budaya_FRM-WZYWEGF2

11
12

Anda mungkin juga menyukai