Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KETAHANAN NASIONAL
(Pendidikan kewarganegaraanan)

KELOMPOK 6:

1. Emil Salim
2. Naysila Nurul Azizah
3. Anwar Halim

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PAREPARE 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Adapun makalah tentang kepemimpinan ini yang berjudul
“Ketahana nasional” merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
kewarganegaraan yang bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang aspek
aspek dalam ketahanan nasional
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi
referensi untuk pihak yang tertarik pada bidang pelabuhan. Akhir kata, penulis
mohon maaf bila masih terdapat banyak kekurangan, karena ilmu di dunia ini
sangatlah luas untuk itu jangan puas hanya dengan apa yang telah dipelajari, seperti
kata pepatah tuntutlah ilmu sampai ke negeri china. Penulis sangat mengharapkan
bila ada kritik dan saran yang membangun

ParePare, 17 Desember 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
a. Latar Belakang .................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
c. Tujuan Makalah .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 3
a. Pengertian Ketahanan Nasional .......................................................... 3
b. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional ........................................................... 4
c. Nilai-Nilai Ketahan Nasional .............................................................. 6
d. Ketahanan Nasional Aspek Trigatra ................................................... 7
e. Ketahanan Nasional Aspek Pancagatra ............................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................. 14
a. Kesimpulan ......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketahanan nasional menjadi landasan vital bagi kelangsungan sebuah


negara dalam menghadapi tantangan kompleks yang meliputi berbagai aspek
kehidupan. Di tengah dinamika global saat ini, konsep ketahanan nasional telah
menjadi fokus utama bagi banyak pemerintahan untuk mempertahankan
kedaulatan, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan bagi warganya. Pada masa lalu,
konsep ketahanan nasional seringkali dihubungkan dengan aspek militer semata.
Namun, evolusi zaman telah mengubah pandangan ini. Ketahanan nasional kini
mencakup beragam dimensi, termasuk keamanan ekonomi, kesehatan masyarakat,
kelestarian lingkungan, keamanan energi, dan dimensi-dimensi sosial lainnya.

Konteks global yang terus berubah dengan cepat, seperti perubahan iklim,
konflik geopolitik, kemajuan teknologi, dan ancaman keamanan siber, semakin
menegaskan pentingnya memahami dan mengintegrasikan aspek-aspek ini dalam
kerangka ketahanan nasional. Lebih dari sekadar pemeliharaan kekuatan militer,
ketahanan nasional saat ini juga mencakup aspek soft power, diplomasi, inovasi,
dan inklusi sosial.

Setiap bangsa mempunyai cita-cita, karena cita-cia berfungsi sebagai


penentu untuk mencapai tujuan. Tujuan bangsa Indonesia telah dicantumkan dalam
Pembukan UUD 1945, dalam usaha mencapainya banyak mengalami hambatan,
tantangan, dan ancaman oleh karena itu perlu kekuatan untuk mewujudkannya.
Kekuatan untuk menghadapi masalah tersebut dikenal dengan istilah Ketahanan
Nasional. Ketahanan Nasional perlu dibina terus menerus dan dikembangkan agar
kelangsungan hidup bangsa tersebut dapat dijamin. Dalam sejarah perjuangan
bangsa, Ketahanan bangsa Indonesia telah teruji, bangsa Indonesia mampu
mengusir penjajahan Jepang, Belanda, mengahadapi sparatis RMS, PRRI,
Permesta, DI TII, PKI, GAM, Papua Merdeka. NKRI tetap tegak berdiri karena

1
memiliki daya tahan dalam menghadapi Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
gangguan (ATHG). Bangsa Indonesia mengahadapi permasalahan KKN, Krisis
moneter, kemisikinan, pengangguran, konflik SARA, pelanggaran HAM, SDM
yang rendah, globalisasi, namun hanya dengan ketahanan bangsa saja kelangsungan
hidup bisa terjamin.

Ketahanan nasional dapa dipandang sebagai suatu kondisi dan suatu


strategi. Apabila kita berbicara tentang ketahanan nasional, maka hal ini berarti
mempersoalkan tentang kemampuan dan kelemahan bangsa kita serta ancaman
ancaman yang kita hadapi, baik dari luar maupun dari dalam. Oleh karena itu perlu
dilakukan apresiasi yang setepat tepatnya atas kemampuan dan daya tahan diri
sendiri serta ancaman dari bahaya yang mengancam. Kelemahan kelemahan

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ketahanan nasional.?

2. Bagaiamana sifat-sifat dari ketahanan nasional?

3. Bagaiamana nilai nilai dari ketahanan nasional?


4. Apa yang dimaksud ketahanan nasional aspek trigarta?

5. Apa yang dimaksud ketahanan nasional aspek pancagatra?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ketahanan nasional.?

2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari ketahanan nasional?

3. Untuk mengetahui nilai-nilai dari ketahanan nasional?

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud ketahanan nasional aspek trigarta?

5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud ketahanan nasional aspek pancagatra?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi


keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.

Dari defenisi tersebut ada beberapa istilah yang perlu di jelaskan artinya
agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran. Istilah sitilah tersebut adalah:

1. Daya tahan: kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat


bertahan, kuat menderita, atau kuat menanggung beban.

2. Keuletan: suatu usaha yang terus menerus menerus secara giat dengan
kemamauan keras di dalam menggunakan segala kemampuan dan
kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita cita.

3. Identitas: cirri khas suatu negara sebagai suatu totalitas, yaitu negara yang
dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintah, dan tujuan nasional.

4. Integritas: kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan bangsa baik


sosial maupun alamiah, potensial, maupun real.

5. Tantangan, ancaman, hambatan dan gannguan: tantangan merupakan usaha


yang bersifat mengunngah kemampuan.

Ketahanan nasional pada hakikatnya merupakan sesuatu konsepsi dalam


pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan kemakmuran serta pertahanan
dan keamanan dalam kehidupan nasional. Untuk dapat mencapai tujuan
nasionalnya suatu bangsa harus mempunyai kekuatan, kemampuan, daya tahan, dan

3
keuletan. Inilah yang dinamakan ketahan nasional, dengan demikian jelasla bahwa
katahanan nasional harus diwujudkan dengan mempergunakan baik pendekatan,
kesejahteraan maupun pendekatan keamanan.

Kehidupan nasional tersebut diatas meliputi beberapa aspek, yang dapat


dikelompokkan sebagai berikut:

1. Aspek alamiah (Trigatra), Aspek alamiah yang meliputi letak geografis, keadaan
dan kekayaan alam,keadaam dan kemampuan penduduk.

2. Aspek social (Pancagatra), Aspek sosial meliputi ideology, politik, ekonomi,


sosial budaya, militer atau pertahanan

Ketahanan nasional sebagai strategi berpokok pangkal pada masalah


kelangsungan hidup dari suatu bangsa. Masalah kelangsungan hidup ini bukanlah
masalah dari negara dan bangsa Indonesia saja, tetapi juga menjadi masalah negara
negara sedang berkembang lainnya, bahkan juga menjadi masalah masalah dari
negara negara maju, tidak salah apabila dikatakan bahwa masalah kelangsungan
hidup merupakan masalah utama bagi semua bangsa.

B. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional memiliki beberapa sifat yaitu:

1. Sifat manunggal.

Setiap bangsa yang berusaha mencapai cita-citanya tidak dapat lepas dari
segenap aspek kehidupan nsionalnya, baik alamiah maupun yang sosial. Setiap
aspek kehidupan tadi saling pengaruh-mempengaruhi dan saling berkaitan,
sehingga dengan sendirinya terdapat hubungan interdependensi dan korelasi.
dengan demikian maka segenap aspek kehidupan Nasional tersebut harus
merupakan suatu kesatuan yang bulat/utuh sehingga mewujudkan suatu yang
menunggal.

2. Sifat mawas ke dalam

Mawas ke dalam berarti bahwa suatu bangsa harus lebih memperhatikan ke

4
dalam dirinya daripada keluar, oleh karena ketahanan nasional terutama diarahkan
kepada diri bangsa dan negara itu sendiri dengan tujuan mewujudkan hakekat dan
sifat nasionalnya sendiri. Hal ini tidak berarti bahwa bangsa itu harus menutup atau
mengisolasikan diri dari dunia luar, juga tidak berarti bahwa bangsa itu harus
menjadi bangsa yang hanya mementingkan diri sendiri.

Jadi mawas kedalam merupakan kemampuan dan kesanggupan untuk terus-


menerus meneliti kekuatan dan kemampuan dan sanggupan untuk terus menerus
meneliti kekuatan Dn kemampuannya yang konkrit selanjutnya bersedia/berusaha
untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi kelemahan atau
kerawanan memanfaatkan dan meningkatkan kekuatannya demi ketahanan
nasionalnya. Sifat mawas ke dalam ini harus dimiliki oleh seluruh bangsa itu
terutama oeh pimpinan-pimpinannya baik pimpinan formal maupun informal

3. Sifat berwibawa

Seperti diuraikan di atas, bahwa ketahanan Nasional akan terwujud apabila


suatu bangsa dapat mengembangkan semua unsur kekuatan nasionalnya yang
mencakup aspek alamiah maupun sosial, menjadi suatu kesatuan yang bulat.
Ketahanan Nasional suatu bangsa yang mampu menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, dan hambatan baik yang dating dari luar maupun dari dalam,
yang langsung maupun tidak langsung akan dapat menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara tersebut.

4. Sifat berubah menurut waktu

Konsepsi ketahanan nasional adaah bersifat obyektif umum, maka secara


teoritis konsepsi tersebut harus dapat diterapan dinegara manapun saja. Satu hal
tidak boleh kitalupakan adalah bahwa faktor situasi dan kondisi negara yang
bersangkutan adalah sangat menentukan dominan. Situasi dunia internasional akan
selalu berubah dan berkembang terus sesuai dengan kepentingan masing-masing
negara berdasarkan aspirasi nasionalnya masing-masing negara tersebut di dalam
necapai tujuannya.

5
5. Sifat tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan kekuatan
Konsepsi ketahanan Nasional tidak bertujuan untuk menanamkan rasa
permusuhan terhadap sesuatu negara ataupun sekelompok negara tertentu, serta
tidak menyetujui konfrontasi dan dominasi dalam bentuk apapun. Pada dasarnya ,
dengan konsepsi ketahanan nasional hendak dibina daya, kekuatan dan kemampuan
sesuatu bangsa dan negara demi terjaminnya kemerdekaan, kesejahteraan Dan
kebahagiaan serta keamanan bangsa Dan negara itu sendiri.

C. Nilai-Nilai Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang


terkandung dalam landasan dan asas-asas yaitu:

1. Mandiri

Ketahan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah,
dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian
(independency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global (interdependen).

2. Dinamis

Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun,


tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara serta lingkungan strategisnya.
Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah
dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan
ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan kemasa depan dan dinamikanya
diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

3. Wibawa

Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan


berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin
tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan
dan tingkat daya tangkal yang dimiiki oleh bangsa dan negara Indonesia.

6
4. Konsultasi dan Kerja Sama

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap


konfrotatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik
semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerja sama, serta saling
menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

D. Ketahanan Nasional Aspek Trigarta

1. Posisi dan Lokasi Geografi Negara

Bentuk, keadaan dan lokasi geografi suatu negara sangat mempengaruhi


kehidupan bangsa yang mendiaminya, dalam menyelenggarakan dan pengaturan
kesejahteraan dan keamanan. Negara kepulauan dalam membina ketahanan
nasionalnya akan lebih banyak memanfatkan potensi lautnya. Posisi letak geografis
suatu negara akan sangat menentukan peran negara tersebut dalam percaturan lalu
lintas dunia, sehingga akan menghadapi bentuk-bentuk ancaman berbeda. Dapat
ditarik kesimpulan letak geografis suatu negara akan berpengaruh terhadap
ketahanan nasional suatu bangsa.

Pengaruh letak geografis terhadap politik melahirkan geopolitik,


geostrategi, sehingga dikenal dengan wawasan nasional suatu bangsa yang tumbuh
karena pengaruh tersebut. Pengaruh tersebut dikenal dengan istilah Wawasan
Benua, Samodra, atau kombinasi. Bangsa Indonesia berpendapat bahwa wawasan-
wawasan tersebut di atas bersifat rawan dan tidak kekal. Namun justru pemanfaatan
tanah, air, dan ruang yang diintegrasikan dengan unsur-unsur sosial secara simultan
didalam suasana yang serasi, seimbang dan dinamis dapat menunjang
penyelenggaraan dan peningkatan ketahanan nasional. Dengan demikian setiap
negara dapat mengembangkan wawasan nasionalnya sendiri-sendiri sesuai dengan
kondisi geografisnya.

2. Keadaan dan Kekayaan Alam

7
Kekayaan alam suatu negara adalah segala sumber dan potensi alam yang
didapatkan di bumi, di laut, di udara yang berada di wilayah suatu negara, dan dapat
dirinci sebagai berikut:

a. Kekayaan alam digolongkan dalam; flora, fauna dan tambang

b. Sifat kekayaan alam; dapat diperbaharuai dan tidak dapat diperbaharui.

c. Keberadaan kekayaan alam; di atmosfir, di permukaan bumi, di dalam


bumi.

Sifat kekayaan alam di bumi didistribusikan tidak merata, tidak teratur


sehingga ada negara kaya sumber daya alam, dan miskin sumber daya alam. Hal
demikian menyebabkan ketergantungan antar negara yang dapat menimbulkan
problem hubungan internasional yang kompleks. Apabila kebutuhan suatu negara
tidak terpenuihi, maka negara tersebut dengan berbagai cara akan berusaha
memenuhinya, sehingga dapat menimbulkan masalah ekonomi, politik, sosial,
budaya dan Hankam. Oleh karena itu kekayaan alam sebagai kekuatan nasional
harus dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan
nasional. Agar dapat mengatasi kerawanan dan ancaman yang mungkin timbul,
maka diperlukan menejemen pengelolaan SDA yang berdasarkan asas maksimal,
lestari dan berdaya saing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor
kekayaan alam apabila dikelola dengan baik, dapat meningkatkan ketahanan
nasional. Namun jika tidak dapat mengelolanya akan mengganggu

3. Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia


adalah faktor penentu dalam melakukan suatu tindakan, dengan demikian manusia
menentukan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional.
Dalam arti bahwa pengusahaan penyelenggaraan negara untuk kesejahteraan dan
keamananan tergantung pada manusia. Masalah yang terkait denggan kemampuan
penduduk dalah:

a. Jumlah penduduk yang berubah karena fertilitas, mortalitas dan migrasi.

8
b. Komposisi penduduk adalah susunan penduduk menurut umur, dan jenis
kelamin.

c. Persebaran penduduk yang berpengaruh terhadap penyediaan tenaga kerja


untuk mengelola kekayaan alam, dan berpengaruh terhadap personal
yang mampu mengelola Hankam. Oleh karena itu perlu penyebaran
penduduk merata, agar dapat menyelenggarakan kesejateraan dan
keamanan.

E. Ketahanan Negara Aspek Pancagatra

1. Aspek Ideologi

Pengertian ideologi diartikan sebagai (guiding of principles) yang dijadikan


dasar atau pemberi arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam melangsungkan dan
mengembangkan hidup dan kehidupan nsional suatu bangsa (negara). Ideologi
adalah ilmu pengetahuan tentang dasar atau dapat disamakan dengan cita-cita.
Dengan kata lain perkataan bahwa ideologi merupakan konsep yang mendalam
mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam
kehidupan nyata. Sesuai dengan kompleksitas kehidupan manusia maka ideologi
menjabarkan diri ke dalam sistem nilai.

Sistem nilai adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan
merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Faktor yang mempengaruhi
ketahananideologi adalah nilai dan sistem nilai. Ideologi yang baik harus mampu
menampung aspirasi masyarakat baik secara individu dan makhluk sosial. Agar
dapat mencapai ketahanan nasional di bidang ideologi diperlukan penghayatan dan
pengamalan ideologi secara sungguh-sungguh. Agar Bangsa Indonesia memiliki
ketahanan di bidang ideologi maka Pancasila harus dijadikan pandangan hidup
bangsa, dan diperlukan pengamalan Pancasila secara obyektif dan sobyektif.
Semakin tinggi kesadaran suatu bangsa untuk melaksanakan ideologi, maka akan
semakin tinggi ketahanan di bidang ideologi.

9
2. Aspek Politik

Politik dalam hal ini diartikan sebagai asas, halun, kebijaksanaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Oleh karena itu masalah politik
sering dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada
ditangan pemerintah. Kehidupan politik dapat dibagi ke dalam dua sektor:

1) Sektor masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input), terwujud


dalam pernyataan keinginan dan tuntutan kebutuhan masyarakat.

2) Sektor pemerintahan berfungsi sebagai keluaran (out-put) yang berupa


kebijaksanan dan melahirkan peraturan perundang-undangan, yang
merupakan keputusan politik.

Sistem politik menentukan kehidupan politik dilaksanakan sebagai


pencerminan interaksi antara masukan dan keluaran. Keseimbangan antara
masukan dan keluaran selalu berubah-ubah secara dinamis sesuai dengan tingkat
stabilitas nasional.

Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik


adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara masukan dan keluaran
berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila,
dimana dalam penyelenggaraannya diatur sebagai berikut:

1) Kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus dilaksanakan secara


bertanggungjawab, dan kebebasan harus melekat pada kepentingan bersama.

2) Tidak akan terjadi “dominasi mayoritas” sebab tidak selaras dengan semangat
kekeluargaan yang mengutamakan musyawarah untuk memperoleh mufakat.

3. Aspek Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat


dalam mengelola faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, teknologi, dan
menejemen) dan distribusi barang serta jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya
meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi

10
dan kelancaran barang serta jasa secara merata ke seluruh wilayah negara, Ketahan
di bidang ekonomi sangat erat sekali dengan ketahanan nasional.

Dalam usaha mewujudkan ketahan ekonomi bangsa diperlukan stabilitas


ekonomi yang sehat dan dinamis, dan mampu meciptakan kemandirian dengan daya
saing tinggi serta muaranya untuk kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Pembangunan diharapkan memantabkan ketahanan ekonomi, melalui iklim usaha
yang sehat serta pemanfaatan Iptek, tersedianya barang dan jasa dan meningkatkan
daya saing dalam lingkup perekonomian global. Agar dapat terciptanya ketahanan
ekonomi yang diinginkan perlu upaya pembinaan terhadap berbagai hal yang
menunjang antara lain:

1) Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakya melalui ekonomi


kerakyatan untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa.

2) Ekonomi kerakyatan harus menghindari: a) free fight lieberalism yang


menguntungkan pelaku ekonomi kuat, b) sistem etatisme dimana negara berserta
aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mematikan potensi daya kreasi
unit-unit ekonomi di luar sektor negara. c) tidak dibenarkan adanya pemusatan
kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang
bertentangan cita-cita keadilan.

3) Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan


dalam keselarasan, keterpaduan antar sektor pertanian, industri dan jasa.

4) Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasar asas


kekluargaan, serta mendorong peran masyarakat secara aktif. Perlu diusahakan
kemitraan antara pelaku ekonomi dalam wadah kegiatan antara Pemerintah,
BUMN, Koperasi, Badan Usaha Swasta, Sektor Informal untuk mewujudkan
pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas ekonomi.

5) Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus senantiasa dilaksanakan


melalui keseimbangan dan keselarasan pembangunan antar wilayah dan sektor.

11
6) Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian
ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya nasional memakai sarana Ipteks
dalam menghadapi setiap permasalahan serta tetap memperhatikan kesempatan
kerja.

4. Aspek Sosial Budaya

Ketahan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa


yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi ATHG baik yang datang dari dalam dan luar yang langsung dan tidak
langsung membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila
dan UUD l945.

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi sosial budaya


manusia yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila, yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, rukun bersatu, berkualitas, maju dan sejahtera, dalam kehidupan selaras,
serasi, seimbang serta kemampuan menangkal budaya asing yang tidak sesuai
budaya nasional. Esensi ketahan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kehidupan sosial budaya, dengan demikian ketahanan budaya merupakan
pengembangan sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat
mengembangkan kemampuan pribadi dengansegenap potensinya berdasarkan nilai-
nilai Pancasila.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan diwujudkan sebagai


aturan tuntutan sikap dan tingkah laku bangsa dan akan memberikan landasan,
semangat, jiwa secara khas yang merupakan ciri pada elemen-elemen sosial budaya
bangsa Indonesia. Dalam negara berkembang, ada fenomena perubahan sosial yang
disebabkan adanya faktor-faktor fisik geografis, bioleogis, teknologis dan kultural,
terutama faktor teknologis kultural memegang peranan penting untuk perubahan
sosial. Dari faktor di atas yang memegang peranan penting adalah faktor teknologi
dan kebudayaan.

12
Hal ini disebabkan karena perubahan di bidang teknologi dan kebudayaan
berjalan sangat cepat. Perlu diketahui bahwa perubahan sosial budaya disebabkn
oleh fator yang datangnya dari luar dan dari dalam, dan faktor dari luar biasanya
jauh lebih dominan. Oleh karena itu faktor dari luar perlu mendapatkan perhatian
khusus. Untuk dapat memahami perubahan sosial perlu dipelajari bagaimana
perubahan itu diterima oleh masyarakat. Apabila hal ini dihungkan dengan ketahan
sosial budaya, maka pengaruh budaya seperti budaya konsumtif, hedonisme,
pornografi, sex bebas, kejahatan dunia maya, sendikat narkoba dapat
membahayakan kelangsungan hidup dalam bidang budaya nasional.

5. Aspek Pertahanan dan Keamanan

Ketahanan Pertahanan dan Keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik


kehidupan pertahan dan keamanan bangsa Indonesia berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang datang dari luar dan dalam, yang
langsung dan tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD l945. Wujud ketahanan
dibidang keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa Indonesia yang
dilandasi bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahanankan kedaulatan
negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Dengan demikian ketahanan di bidang keamanan adalah keuletan dan


ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara atau
suatu perjuangan rakyat semesta; dimana seluruh kekuatan IPOLEKSOSBUD-
HANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terkoordinasi, untuk
menjamin penyelenggaraan Sistem Ketahanan Nasional, menjamin kesinambungan
pembangunan nasional dan kelangsungan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD
l945.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa, berisi


keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya.

Ketahanan nasional memiliki sifat sifat yaitu sifat manunggal, sifat mawas
ke dalam, sifat berwibawa, sifat berubah menurut waktu, sifat tidak membenarkan
sikap adu kekuasaan dan kekuatan. Selain memiliki sifat, ketahanan nasional juga
memiliki nilai yaitu: nilai mandiri, nilai dinamis, nilai wibawa, nilai konsultasi dan
kerja sama.

Ketahanan nasional dalam aspek trigarta terdiri dari posisi dan letak
geografi negara, keadaan dan kekayan alam , keadaan dan kemampuan penduduk.
Sedangkan dalam aspek pancagatra terbagi dalam beberapa aspek yaitu aspek
ideologi, aspek poltik, aspek ekonomi, aspek social budaya dan aspek pertahanan
dan keamanan

14
DAFTAR PUSTAKA

https://staffnew.uny.ac.id/upload/131655977/pendidikan/KETAHANAN+NASIO
NAL+UPT+MKU+Penting+Sekali+A1+04-02-06_0.pdf

https://fahum.umsu.ac.id/ketahanan-nasional-pengertian-fungsi-dan-asasnya/

https://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-
011600000000134/swf/3767/files/basic-html/page8.html

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/08/151456069/ketahanan-nasional-
pengertian-dan-fungsinya

https://jurnal.ugm.ac.id/jkn/article/view/19163

15

Anda mungkin juga menyukai