Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEORI KETAHANAN NASIONAL

Dosen Pengampu : Annisa Savira, ME.

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Syahrezal Fahlevi (220501193)

Anita Kurniasari (220501176)

Huzaefa Al Gifari (220501189)

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Tugas makalah yang berjudul “TEORI KETAHANAN NASIONAL”
untuk memenuhi tugas mata kuliah dari dosen pengampu Annisa Savira, ME.

Kami menyadari bahwa tugas makalah ini belum sempurna, baik isi
maupun sistematiknya, oleh karena terbatasnya bacaan dan kemampuan yang
kami miliki. Dengan segala kerendahan hati kami semua menerima saran dan
kritik yang bersifat membangun kesempurnaan tugas ini. Kami berharap semoga
tugas makalah Kewarganegaraan ini bermanfaat tidak hanya bagi kami, tetapi juga
para pembaca dan tidak hanya di jadikan sebagai tulisan saja namun proses, hasil
dan pemikiran kami yang dituangkan dalam bentuk makalah ini dapat diwujudkan
atau menjadi referensi didalam proses pembelajaran.

Mataram, 10 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Sejarah Ketahanan Nasional...............................................................................3
B. Ruang Lingkup Ketahanan Nasional..................................................................4
1. Pengertian Ketahanan Nasional..........................................................................4
2. Landasan Ketahanan Nasional............................................................................6
C. Implementasi Ketahanan Nasional Dalam Menjalin Hubungan Sosial
Budaya di Kalangan Mahasiswa...............................................................................11
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A. KESIMPULAN...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bangsa mempunyai cita-cita, karena cita-cia berfungsi sebagai


penentu untuk mencapai tujuan. Tujuan bangsa Indonesia telah
dicantumkan dalam Pembukan UUD 1945, dalam usaha mencapainya
banyak mengalami hambatan, tantangan, dan ancaman oleh karena itu
perlu kekuatan untuk mewujudkannya. Kekuatan untuk menghadapi
masalah tersebut dikenal dengan istilah KetahananNasional. Ketahanan
Nasional perlu dibina terus menerus dan dikembangkan agar kelangsungan
hidup bangsa tersebut terjamin.

Ketahanan nasional hakikatnya adalah kondisi suatu bangsa yang


menggambarkan kemampuan mengatasi segala macam ancaman,
tantangan, hambatan, gangguan dan tantangan. Faktor penguat ketahanan
nasional suatu bangsa yaitu ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanan. Sosial budaya sebagai salah satu faktor penguat
ketahanan nasional, maka dalam pembangunannya tidak dapat lepas dari
kondisi objektif masyarakat Indonesia yaitu masyarakat yang
multikultural. Pendekatan multikulturalisme di Indonesia masih dipandang
sebagai pendekatan yang paradoksal, disebabkan ada kesalahan
pemahaman. Bahwa di satu sisi menginginkan persatuan tetapi di lain sisi
mempertajam perbedaan. Namun kenyataannya wajah masyarakat
Indonesia adalah multikultural, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibangun di atas pondasi masyarakat yang plural berdimensi multikultural.

Setiap bangsa mempunyai cita-cita, karena cita-cia berfungsi sebagai


penentu untuk mencapai tujuan. Tujuan bangsa Indonesia telah
dicantumkan dalam Pembukan UUD 1945, dalam usaha mencapainya
banyak mengalami hambatan, tantangan, dan ancaman oleh karena itu
perlu kekuatan untuk mewujudkannya. Kekuatan untuk menghadapi
masalah tersebut dikenal dengan istilah KetahananNasional. Ketahanan
Nasional perlu dibina terus menerus dan dikembangkan agar
kelangsungan

1
hidupbangsa tersebut dapat dijamin.Dalam sejarah perjuanganbangsa,
Ketahanan bangsa Indonesia telah teruji, bangsa Indonesia mampu
mengusir penjajahan Jepang, Belanda, mengahadapi sparatis RMS, PRRI,
Permesta, DI TII, PKI, GAM, Papua Merdeka. NKRI tetap tegak berdiri
karena memiliki daya tahan dalam menghadapi Ancaman, Tantangan,
Hambatan, dan gangguan (ATHG). Bangsa Indonesia mengahadapi
permasalahan KKN, Krisis moneter, kemisikinan, pengangguran, konflik
SARA, pelanggaran HAM, SDM yang rendah, globalisasi, namun hanya
dengan ketahanan bangsa saja kelangsungan hidup bisa terjamin.1

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan ketahanan nasional ?


2. Apa yang dimaksud dengan ketahanan nasional ?
3. Bagaimana konsep landasan ketahanan nasional ?
4. Bagaimana implementasi ketahanan nasional dalam
menjalin hubungan sosial budaya di kalangan mahasiswa?

1
Hurri, Ibnu dan Asep Munajat. 2016. Pendidikan Kewarganegaraaan. Bekasi: CV.Nurani.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Ketahanan Nasional


Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun
1960- an pada kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang
bernama SESKOAD. Masa itu adalah sedang meluasnya pengaruh
komunisme yang bersal dari uni soviet dan cina. Concern atas fenomena
tersebut memengaruhi para pemikir militer SSKAD. Mereka mengadakan
pengamatan atas kejadian tersebut yaitu tidak adanya perlwanan yang
gigih dan ulet di indo-cina dalam menghadapi ekspansi komunis.

Pengembangan atas pemikiran awal diatas semakin kuat setelah


berakhirnya gerakan G30S PKI. Pada tahun1968, pemikiran dilingkungan
SSKAD tersebut dilanjutkan oleh lemhanas. Dalam pemikiran lemhanas
tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konseptual berupa telah
ditemukannya unsur-unsur dari pada tahun 1969 lahirlah istilah ketahanan
nasional yang menjadi pertanda dari ditinggalkannya konsep kekuatan,
meskipun dalam ketahanan nasional sendiri terdapat konsep kekuatan.
Konsepsi ketahanan nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisi
dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,ancaman,hambatan
dan gangguan baik yang dating dari luar maupun dalam, yang langsung
maupun tidak yang membahayakan identitas.2

2
Ristedikisi. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat

Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.

3
B. Ruang Lingkup Ketahanan Nasional
1. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional atau dalam istilah Geostrategi Indoneisa
merupakan kondisi dinamik suatu bangsa dalam wujud keuletan dan
ketanguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan serta ganguan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam yang langsung maupun tidak langsungmembahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasional.

Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi


ketahanan nasional, yaitu:

a. Ketahanan Nasional sebagai Kondisi.


Dalam hal ini melihat ketahanan Nasional sebagai
suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya
dipenuhi. Keadaan atau kondisi ideal demikian
memungkinkan suatu Negara memiliki kemampuan
mengembangkan dan memperluas kekuatan nasional
sehingga mampu menghadapi segala macam ancaman
dan gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang
bersangkutan.
b. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan
Ketahanan nasional menggambarkan pendekatan
yang integral yang dalam arti pendekatan yang
mencerminkan antara segala aspek/isi, baik pada saat
membangun maupun pemecahan masalah kehidupan.
c. Ketahanan nasional sebagai doktrin.
Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan
nasional dimasukan dalam GBHN agar setiap orang,
masyarakat, dan penyelenggara Negara menerima dan
menjalankanya. Ketahanan nasional merupakan

4
landasan konsepsional bagi pembangunan nasional
Indonesia. Sebagai konsepsi politik, ketahanan nasional
terdapat dalam GBHN seperti halnya Wawasan
Nusantara.

Pada hakikatnya ketahanan nasional merupakan keuletan dan


ketangguhan bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional untuk
dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam
mencapai tujuan nasional.

5
2. Landasan Ketahanan Nasional
a. Pancasila sebagai Landasan Ideal
Pancasila menurut Ir. Soekarno adalah
Philosophischegroundslag “Kita bersama mencari persatuan” atau
Weltansheuung “mencari satu”. Pancasila semacam persfektif
cara kita melihat dan memandang dunia. Pancasila berfungsi
secara positif memberikan instrument untuk memahami realitas,
obor penerang atau peta yang memberikan arah dan orientasi,
jendela mampu menjangkau cakrawala atau horizontal yang
luas.Pancasila hanya sebagai nilai pijakan untuk meneliti
danmentransformasi dunia luar. Pancasila sebagai suatu cara
pandang yang memberikan dasar pengetahuan akan dunia dan diri
sendiri.
b. UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional
Negara Indonesia bukanlah Negara berdasarkan atas
kekuasaan.Artinya penyelenggara Negara tidak didasarkan atas
kekuasaan yang mengarah kepada sistem pemerintahan yang
otoriter, Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan pada
aturan konstitusional, berdasarkan atas hukum.Kekuasaan dan
kewenangan itu jelas ada tetapi tetap dalam rangka aturan
penyelenggaraan Negara menurut hukum atau perundangan yang
berlaku.Pancasila menjadi mutlak dijadikan sandaran dan modal
dalam menyusun pembangunan demokrasi dan kelanjutan
reformasi saat ini, berjalan seiring dengan semangat kebangsaan.
c. Wawasan Nusantara sebagai Landasan Visional
Kondisi geografis Indonesia yang sangat luas dan kondisi
objektif sosial budaya yang sarat dengan muatan perbedaan suku,
agama, ras dan antar golongan menjadi tantangan
tersendiri.Pancasila sebagai kesatuan ontology. Pancasila menjadi
begitu penting didasarkan atas asumsi akan kondisi pluralitas,
atau asumsi antropologis masyarakat Indonesia yang demikian
majemuk. Penetapan Pancasila sebagai landasan ontologsm
diakui

6
bahwa Indonesia yang bersatu, bulat san utuh, berdiri dengan
asumsi kebhinnekaan didalamnya.
Untuk menjaga kelangsungan dan keserasian hidup
bernegara diperlukan kondisi dinamis. Kehidupan Negara yang
dinamis dan perjuang untuk membangun identitas dan integritas
bangsa sehingga menjadi pemacu semangat perjuangan untuk
tetap berkembang maju.Peradaban Indonesia bisa dilakukan
apabila kita menerima keadaan pluralism, kemanusiaan, keadilan
dan solidaritas. Persatuan Indonesia dipertahankan dalam rangka
mencapai tujuan bersama sebagai bangsa. Semangat
penyelenggaraan Negara ini penting untuk mencapai tujuan
Negara sebagaimana yang tersurat dalam pembukaan UUD 1945.
Perkembangan lingkungan local, nasional, regional dan
internasional yang selalu berubah dan selalu mempengaruhi
kehidupan kenegaraan menuntut bangsa Indonesia untuk selalu
berpegang konsep dan carapandang dalam lingkungan yang
strategis. Dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasional
tersebut cara pandang sangat diperlukan untuk menjaga kesatuan
langkah. Wawasan inipun harus ditambah dengan konsep
pembinaan keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan keuletan nasional yang
disebut dengan ketahanan nasional. Indonesia diartikan sebagai
buah dari kebersamaan dan solidaritas.

7
3. Ketahanan Nasional dalam GBHN
Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kali dimasukan
dalam GBHN 1973 yaitu, ketetapan MPR No. IV/MPR/1973.
Rumusan ketahanan nasional GBHN 1973 adalah sama dengan
rumusan ketahanan nasional tahun 1972 dari lemhanas. Rumusan
mengenal ketahanan nasional dalam GBHN adalah sebagai
berikut:
a. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan
nasional yang selalu harus menuju ketujuan yang ingin
dicapai agar dapat secara efektif dielakan dari hambatan,
tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul baik dari
luar maupun dari dalam negeri.
b. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang
merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan
bangsa dan Negara.
c. Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi,
ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan social
budaya dan ketahanan pertahanan keamanan
1) Ketahanan ideology adalah kondisi mental bangsa
Indonesia yang berlandaskan keyakinan akan
kebenaran ideology pancasila yang mengandung
kemampuan untuk menggalang dan memelihara
persatuan dan kesatuan nasional.
2) Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik
bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi
politik berdasarkan pancasila UUD 1945
3) Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan
perekonomian bangsa yang berlandaskan demokrasi
ekonomi yang berdasarkan pancasila yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas
ekonomi yang sehat.

8
4) Ketahanan social budaya adalah kondisi kehidupan
social budaya bangsa yang dijiwai kepribadian
nasional berdasarkan pancasila yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan
kehidupan social budaya.
5) Ketahanan pertahanan adalah kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi kesadaran bela Negara
seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamaanan Negara.
d. Asas-asas ketahanan nasional.
1) Asas kesejahteraan dan keamanan. Kebutuhan yang
sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu
maupun masyarakat atau kelompok.
2) Asas komprehensif integral/menyeluruh terpadu
artinya,ketahanan nasional mencakup seluruh aspek
kehidupan.
3) Asas mawas kedalam dan mawas ke luar. Dalam hal
mawas ke dalam bertujuan menumbuhkjan sifat dan
kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai
kemandirian dan dalam rangka meningkatkan
kualitas kemandirian bangsa.dalam hal mawas ke
luar dilakukan dalam rangka mengantisipasi,
menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan
strategis luar negeri.
4) Asas kekeluargaan. Asas ini berisi sikap-sikap hidup
yang diliputi keadilan kebersamaan, kesamaan,
gotong-royong,tenggang rasa dan tanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.

9
e. Sifat-sifat ketahanan nasional.
1) Mandiri maksudnya adalah percaya pada
kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah
menyerahkan.
2) Dinamis, artinya tidak tetap, naik turun, tergantung
situasi dan kondisi bangsa dan Negara serta
lingkungan strategisnya.
3) Wibawa. Semakin tinggi tingkat ketahanan nasional
maka akan semakin tinggi wibawa Negara wibawa
Negara dan pemerintah sebagai penyelenggara
kehidupan nasional
4) Konsultasi dan kerjasama. Dimaksudkan adanya
saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan
moral dan kepribadian bangsa.3

3
Rusnila. 2017. Pendidikan Kewarganegaan (Civil Education). Pontianak: IAIN Pontianak Press.

1
C. Implementasi Ketahanan Nasional Dalam Menjalin Hubungan Sosial
Budaya di Kalangan Mahasiswa

Mahasiswa Indonesia adalah bagian dari warga negara Indonesia


yang mengikuti pendidikan pada Perguruan Tinggi. Dalam batasan umur,
rata rata mahasiswa berumur antara 18 sampai 25 tahun. Pada masa-masa
tersebut dalam diri seseorang terjadi suatu fase dalam siklus pertumbuhan
kepribadian pembentukan suatu individu yang sangat dipengaruhi oleh
Iingkungan sekitarnya.

Ciri yang menonjol seorang mahasiswa adalah terjadinya suatu


masa peralihan menuju ke suatu kedudukan yang bertanggung jawab
dalam masyarakat, antara lain idealistis, berani dan terbuka dalam
menyerap nilai- nilai dan gagasan-gagasan baru, bersemangat, spontan,
dinarnis, inovatif, kreatif, ingin segera mewujudkan gagasan baru, tetapi
masih kurang pengalaman.

Dengan segala ciri yang menonjol,tersebut, kini masih ada


kalangan mahasiswa yang pola pernikirannya belum seirama dengan
kepentingannasional. Bahkan ada kecenderungan bersikap apatis dan
mengukur keadaan serta kebijaksanaan nasional dengan ukuran-ukuran
yang kurang sesuai, sehingga dapat menimbulkan kerawanan yang
merugikan stabilitas dan ketahanan nasional. Hal ini disebabkan oleh
antara lain:

1. Konsekuensi logis keadaan sejarah perkembangan pendidikan di


Indonesia.
2. Ilmu pengetahuan yang dipengaruhi oleh pandangan-pandangan
Liberal maupun Komunis.
3. Pengaruh keadaan geografis dan geopolitis.

Untuk menghindari hal-hal yang dernikian, maka MPR dengan Tap


No. II/MPR/1983 telah menandaskan:"Bagi mahasiswa, Perguruan Tinggi
sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ·merupakan
pusat penelitian, agar mahasiswa mampumenguasai Hmu pengetahuan dan

1
teknologi, berjiwa penuh pengabdian sertamemiliki rasa tanggung jawab
terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia dalam rangka
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi". (Tap,MPR. 1983:103).

Sehingga Peranan mahasiswa dalam peningkatan Ketahanan


Nasional diarahkan secara terpadu dengan program dan Jandasan
operasional Tri Dharma Perguruan Tinggi meJalui kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.4

4
Wardj Reksohutomo. 1987. Cakrawala Pendidikan. Meningkatkan Ketahanan Nasional
dalam Bidang Sosial Budaya Lewat Jalur Mahasiswa. Vol. VI No. 1: 90-101.

1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamis yang


meliputi ketangguhan keuletan dari segenap kehidupan bangsa dalam
menghadapi segala ancaman. Gagasan tentang ketahanan nasional pada
awalnya bermula tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan darat di
SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD. Mereka kemudian
mengadakan pengamatan atas kejadian tersebut yaitu tidak adanya
perlawanan yang gigih dan ulet di indo-cina dalam menghadapi ekspansi
komunis.

Konsepsi ketahanan nasional didasarkan pada manusia sebagai


makhluk yang berbudaya , tujuan nasional , falsafah dan ideology Negara.
Adapun landasan Ketahanan Nasional bangsa Indonesia dapat ditinjau dari
Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan visional

Pada hakekatnya, ketahanan Nasional ini dapat diimplementasikan


guna mempererat hubungan sosial budaya terkhusus dikalangan
mahasiswa yang dimana ciri-ciri yang menonjol dari seorang mahasiswa
adalah terjadinya suatu masa peralihan menuju ke suatu kedudukan yang
bertanggung jawab dalam masyarakat, antara lain idealistis, berani dan
terbuka dalam menyerap nilai dan gagasan baru, bersemangat, spontan,
dinarnis, inovatif, kreatif, tetapi masih kurang pengalaman dan rentan akan
pemahaman atau ideologi yang mengancam stabilitas bangsa Indonesia.
Oleh karena untuk mengantisipasi hal ini sebagaimana diatur dalam Tap
MPR No. II/MPR/1983 sehingga peranan mahasiswa dalam peningkatan
Ketahanan Nasional diarahkan secara terpadu dengan program dan
landasan operasional Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

1
DAFTAR PUSTAKA

Hurri, Ibnu dan Asep Munajat. 2016. Pendidikan Kewarganegaraaan. Bekasi:


CV.Nurani.

Ristedikisi. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:


Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset
dan Pendidikan Tinggi.

Rusnila. 2017. Pendidikan Kewarganegaan (Civil Education). Pontianak: IAIN


Pontianak Press.

Wardj Reksohutomo. 1987. Cakrawala Pendidikan. Meningkatkan Ketahanan


Nasional dalam Bidang Sosial Budaya Lewat Jalur Mahasiswa. Vol. VI
No. 1: 90-101.

1
1

Anda mungkin juga menyukai