DOSEN TUTOR:
Drs. Wahidul Basri, M.Pd
OLEH:
IWANA PUTRI RINJANI
023781136
MKU KEWARGANEGARAAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.
Beserta shalawat dan salam bagi Rasulullah SAW yang telah memperjuangkan Islam di bumi
kita ini.
Alhamdulillah, pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Upaya Bela Negara di Kalangan Mahasiswa dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan
Kewarganegaraan yang dibimbing oleh bapak Drs. Wahidul Basri, M.Pd
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusunlah makalah yang sampai di hadapan pembaca
saat ini.
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari pembaca demi
tercapainya makalah yang lebih baik.
Demikianlah makalah ini penulis hadirkan, semoga mampu memberikan manfaat bagi
diri penulis khususnya dan masyarakat luas umumnya. Aamiin.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
2
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................... 6
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................... 7
A. KETAHANAN NASIONAL..............................................................................................................7
B. BELA NEGARA.................................................................................................................................. 8
C. UPAYA BELA NEGARA DI KALANGAN MAHASISWA......................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................... 23
A. KESIMPULAN.................................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
4
tersebut adalah melalui kegiatan formal yaitu Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
(PPBN), Perwujudan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) yang dicanangkan
oleh pemerintah sebelum dilaksanakan pembentukan program bela negara pada
tanggal 19 Oktober 2015 yang dibuka oleh Presiden Jokowi. Pemerintah telah
menyiapkan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara melalui program TNI AD yang
diinstruksikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Gatot Nurmantyo pada saat
pelaksanaan Apel Dansat Satuan Tempur dan Satbanpur (Satuan Non Kowil) Tgl 1 s.d 7
September 2014.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran, sedang
pengertian nasional adalah penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan
demikian istilah ketahanan nasional adalah peri hal keteguhan hati untuk
memperjuangkan kepentingan nasional. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis
suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar dan dalam yang secara
langsung dan tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya.
B. Bela Negara
Pertahanan atau bela negara pada hakikatnya merupakan segala upaya pertahanan
yang bersifat semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran pada hak dan
kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Bela Negara
merupakan suatu konsep yang tersusun dari perangkat undang undang dan juga pejabat
6
dalam suatu negara mengenai patriotisme seseorang, sebuah kelompok maupun seluruh
komponen masyarakat yang ada dalam suatu negara yang mempunyai kepentingan untuk
mempertahankan eksistensi sebuah negara.
Bela negara tidak hanya mencakup tentang perang dalam mempertahankan ketahanan
nasional, namun bela negara dapat terbagi atas dua yaitu fisik dan non fisik.
1. FISIK
Yaitu usaha pertahanan mengahadapi serangan fisik atau Agresi dari pihak yang
mengancam keberadaan negara dengan cara “memangkul senjata”. Pengertian ini dapat
disamakan dengan bela negara dalam arti militer.
Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri dari berbagai unsur, seperti Resimen Mahasiswa
(MENWA), Perlawanan Rakyat (WANRA), Pertahanan Sipil (HANSIP), Mitra Babinsa, dan
Organisasi Kemasyakataran Pemuda (OKP), yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer,
dan lain-lain. Rakyat Terlatih memiliki empat fungsi yaitu Ketertiban Umum, Perlindungan
Masyarakat, Keamanan Rakyat, dan Perlawanan Rakyat. Tiga fungsi yang disebut pertama
umunya dilakukan pada masa damai atau pada saat terjadinya bencana alam atau daruat
sipil., dimana unsur-unsur Rakyat Terlatih membantu pemerintah daerah dalam
menangani keamanan dan Ketertiban Masyarakat. Sementara fungsi Perlawanan Rakyat
dilakukan dalam keadaan darurat perang dimana Rakyat Terlatih merupakan unsur
bantuan tempur.
Bila keadaan ekonomi dan keuangan negara memungkinkan, maka dapat pula
dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan Wajib Militer bagi warga negara yang
memenuhi syarat seperti yang dilakukan di banyak negara maju di Barat. Mereka yang
telah mengikuti pendidikan Dasar Militer akan menjadi cadangan Tentara Nasional
Indonesia selama waktu tertentu, dengan masa dinasnya misalnya sebulan dalam setahun
7
untuk mengikuti lahitan atau kursus-kursus penyegaran. Dalam keadaan darurat perang,
mereka dapat dimobilisasi dalam waktu singkat untuk tugas-tugas tempur maupun tugas-
tugas teritorial. Rekrutmen dilakukan secara selektif, teratur dan berkesinambungan.
Penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau profesi
mereka dalam kehidupan sipil misalnya Dokter ditempatkan di Rumah Sakit Tentara,
Pengacara di Dinas Hukum, Akuntan di bagian keuangan, Penerbangan di Skuadron
Angkatan, dan sebagainya. Gagasan ini bukanlah dimaksudkan sebagai upaya militeriasasi
masyarakat sipil, tetapi memperkenalkan “Dwi Fungsi Sipil”. Maksudnya sebagai upaya
sosialiasi “Konsep Bela Negara” dimana tugas pertahanan kamanan negara bukanlah
semata-mata tanggung-jawab TNI, tapi adalah hak dan kewajiban seluruh warga negara
Republik Indonesia.
2. NON-FISIK
Didefinisikan juga dengan segala upaya untuk mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa
dan negara, termasuk penanggulangan ancaman. Serta dapat juga dilakukan dengan
berperan aktif baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Bela negara demikian dapat dipersamakan dengan bela negara secara non-
militer.
8
Bela negara dapat kita pahami dalam arti luas yaitu secara fisik maupun non fisik
(militer atau non militer). pemahaman demikian diperlukan, oleh karena dimensi ancaman
terhadap bangsa dan negara dewasa ini tidak hanya ancaman yang bersifat militer tetapi
juga ancaman yang sifatnya militer atau nonmiliter. Yang dimaksud dengan ancaman
adalah “setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa”. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Sedangkan ancaman
non militer pada hakikatnya adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor non militer,
yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Berdasarkan hal itu, maka keterlibatan warga negara dalam bela negara secara
non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa, dan dalam segala
situasi, mislanya dengan cara :
9
e) Berperan aktif dalam ikut meanggulangi ancaman terutama ancaman militer,
misal menjadi sukarelawan bencara banjir.
f) Mengikuti kegiatan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat
menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-
norma kehidupan Bangsa Indonesia.
g) Membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pembiayaan negara untuk
melaksanakan pembangunan.
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, bela negara berarti suatu konsep yang telah
tersusun oleh perangkat perundangan dan petinggi yang terdapat pada suatu negara
tertentu, yangmana mengenai patriotisme individu maupun kelompok serta komponen
negara dengan tujuan untuk mempertahankan eksistensi negara itu sendiri.
Bela negara juga dapat dimaknai sebagai upaya setiap warga negara untuk
mempertahankan Republik Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam
negeri dengan cara penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh Tentara
Nasional Indonesia maupun oleh seluruh komponen bangsa.
10
Dalam UUD NRI 1945 Pasal 30 ayat 1 dan ayat 2 menyatakan secara eksplisit
tentang bela negara bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai berikut :
1) Pasal 30 ayat 1 : “Setiap-tiap warga negara bentuk dan wajib ikut serta dalam
upaya pertahanan dan keamanan negara.”
2) Pasal 30 ayat 2 : “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui system pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri
sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.”
Selanjutnya dalam UU No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara, di pasal 9
diamanahkan secara jelas tentang aturan bela negara bagi masyarakat Indonesia, yaitu :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara. Bela negara
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. Keikutsertaan warga negara
dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, diselenggarakan melalui:
1) Pendidikan Kewarganegaraan
2) Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
3) Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau
secara wajib
4) Pengabdian sesuai dengan profesi
Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran
secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang. Sebagai
bangsa yang majemuk dan plural, baik dari sisi agama, etnis, suku, maupun kelompok,
maka sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan bela
negara kepada semua elemen dan komponen bangsa. Pendidikan bela negara sangat
penting bagi masyarakat agar supaya semua komponen masyarakat memahami, menyadari
dan menjiwai tentang nasionalisme, patriotism dan wawasan kebangsaan.
11
tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Beberapa dasar
hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara:
1. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara
Rl. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tenteng Pertahanan Negara.
Selain definisi tentang bela negara, ada juga unsur-unsur dasar dalam bela negara,
yaitu :
Kedua, Kesadaran Bela Negara belum optimal dan membudaya dalam kehidupan
nasional. Sebelum pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, kita yakin telah
mengupayakan membina seoptimal mungkin untuk mensosialisasikan nilai-nilai bela
12
negara dalam kehidupan nasional yang meliputi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Upaya mensosialisasikan, melakukan pendidikan dan pelatihan, ceramah, diskusi dan lain-
lain, bertujuan untuk membentuk budaya karakter bangsa yang nasionalisme dan berjiwa
patriotisme.
Ketiga, Kurikulum Pendidikan Nasional memuat sangat sedikit materi Bela Negara.
Kurikulum Pendidikan Nasional secara formal yang dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK)
sampai Perguruan Tinggi memuat materi Bela Negara sangat minim, padahal pembentukan
karakter bangsa dimulai sejak dini, ketika anak-anak masih duduk dibangku Taman Kanak-
Kanak (TK). Apabila masih anak-anak dibentuk rasa nasionalisme, wawasan kebangsaan,
nilai-nilai Pancasila,maka akan tumbuh sikap bela negara yang militan.
13
berpeluang besar menjadi pemimpin-pemimpin nasional baik dimasa sekarang maupun
masa depan. Kesadaran bela negara akan tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
generasi muda kesehariannya dalam lingkungan tempat tinggal dimulai dari lingkungan
keluarga, lingkungan umum, lingkungan kerja dan lingkungan sekolah. Pemahaman bela
negara terbentuknya karakter bangsa dalam menghadapi serta mengatasi setiap
setiap,ancaman, tantangan,hambatan dan gangguan baik yang berasal dari dalam negeri
ataupun luar negeri yang membahayakan kelangsungan pertahanan dan keamanan bangsa
dan negara Indonesia.
Tujuannya agar para mahasiswa ini dapat menganalis sebuah kasus dari sudut
pandang yang berbeda serta dapat menerapkannya saat berada di lingkungan masyarakat
dan disekitarnya. Setelah melakukan kegiatan bela negara tersebut, para mahasiswa akan
diberikan sertifikat sebagai tanda bahwa telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan
juga sertifikat ini dapat dijadikan syarat untuk menyelesaikan skripsi. Sehingga meskipun
mahasiswa tidak dapat terjun langsung dilapangan dengan membawa senjata laras panjang
seperti tentara pada umumnya tetapi mereka juga dapat berkontribusi dalam membela
negara dengan cara mereka sendiri dan juga sesuai dengan background pendidikan mereka
sendiri.
Mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa. Roda sejarah
demokrasi selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai
pengambil keputusan. Hal tersebut telah terjadi di berbagai negara di dunia, baik di Timur
maupun di Barat. Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir
para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat
realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk
memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
14
melakukan fungsi control terhadap jalannya roda pemerintahan sekarang. Bukan malah
sebaliknya.
Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotism atau heroins seseorang, suatu kelompok atau
seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan dana membela
eksistensi dari bangsa dan negara tersebut. Artinya apa aksi bela negara ini sebenarnya
dilakukan karena kesadara dasar dari masing-masing warga negara.
Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warga negara akan hak
dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk
mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara dan proses motivasi
tersebut akan berhasil jika masyarakat memahami konsip keunggulan dan kelebihan yang
diliki bangsa dan negaranya sehingga Sehuarusnya tidak ada paksaan dalam melakukan
bela negara karena itu merupakan hak dan juga kewajiban mereka untuk menjalankan
peran mereaka.
Wajib militer telah dicanagkan di beberapa negara seperti singapura, Israel dan
Iran. Bahakan sudah ada yang melakukan wajib militer dinegaranya sejak lama seperti
korea selatan dan jepang. Dimana mereka akan di latik seperti layaknya militer dan
diletakkan pada bagian tertentu selama kurang lebih 2 tahun, namun di Indonesia wajib
militer tidak berlakau. Setelah menjalani wajib militer warga masyarakat yang mengikuti
pelatihan kemiliteran dikembalikan kepada pekerjaan mereka sehari hari. Namun apabila
suatu ketika dibutuhkan sebagai pasukan bersenjata mereka siap dipanggil kembali untuk
mendunkung dan membantu angkatan bersenjata negara mereka.
Sebagai salah satu unsur dari bagian warga masyarakat Indonesia, Mahasiswa
sebagai kaum intelek muda memiliki peran yang penting dalam perkembangan dan
kemajuan bangsa ini. Di harapkan dengan ilmu yang di peroleh di perguruan tinggi dapat
berkontribusi di masyarakat lokal maupun international. Mahasiswa sebagai warga negara
yang sudah cukup dewasa tentu harus mengerti tentang konsep- konsep yang terkandung
dalam pancasila serta UUD 1945. Salah satu dari konsep yang penting yang harus dapat di
15
lakukan oleh mahasiswa apabila keadaan genting adalah bela negara. Seharusnya
mahasiswa sekarang sudah paham betul denagan konsep tersebut namun masih banyak
dari mereka yang belum mengerti dan tidak tahu upaya apa yang harus mereka lakukan
untu bela negara walaupun mereka seoranga mahasiswa dan bukan TNI.
Namun kenyataannya Kesadaran bela negara pada mahasiswa masih kurang dalam
hal tidak termotivasi dalam turut menjaga keamanan lingkungan kampus, tidak cukup
mewakili kampus dalam kegiatan olah raga dan seni, masih mengedepankan kepentingan
pribadi dibadingkan kepentingan bangsa dan negara, cenderung memilih tidak memilih
(golput) pada pemilu mendatang, dan kurang berminat menjadi anggota menwa atau
tentara.
Salah satu hal penting yang harus disadari mahasiswa adalah mahasiswa tidak
dapat melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika bangsa yang dihadapi saat
ini. Mahasiswa sebagai penerus bangsa berperan dalam menentukan arah maju negara ini
dan berada di garis terdepan dan melakukan perubahan hanya dengan seperti itu
mahasiswa bisa menjaga dan mebela keutuhan bangsa dan negara, serta mempersiapkan
diri untuk mengahdapi rintanagan, ancaman dan hambatan dana tantangan yang lebih
besar untuk mengantispasi terjadinnya penjajahan gaya baru disegala aspek seperti
social ,moral dan budaya dan derasnya arus globalisasi yang tidak terbendung merupakan
juga salah satu untu menjaga keutuhan bangsa dan negara. Kesadaran bela negara dilihat
melaui peningktan kewaspadaan mahasiswa. Yaitu kewapadaan mahasiswa dengan
memahami nilai-nilai bela negara, kecintanaan tanah air, dan memahami kaykinan tehadap
pancasila serta rela berkorban untuk bangsa dan negara sehingga memiliki kemampuan
untuk mengatasi berbagai ancaman, hambatan, gangguan dan tantangan demi untuk
mendukung kepentingan pertahanan dan keamanan nasional. Kewaspadaan mahasiswa
sebagai generasi penerus bangsa dan agen perubahan bagi negara Indonesia diharapkan
memiliki kemampuan, kepedulian, kesiapsiagaan serta tanggungjawab dalam rangka
peningkatan pencegana sengan tangakal sejak dini.
Selain itu, ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh mahasiswa dalam bela
negara, yaitu :
16
a. Menumbuhkan semangat dan sikap hidup lebih baik dan lebih maju. Sikap tersebut
dapat diwujudkan dengan cara giat belajar dan giat bekerja, optimis terhadap masa
depan, tidak boros dan tidak bergaya hidup mewah, serta menumbuhkan
semangat gemar menabung. mahasiswa harus giat belajar demi meraih masa
depan yang gemilang serta dapat membantu kelangsungan pembangunan Negara .
Ilmu yang melimpah dari para pelajar apabila di amalkan kepada bangsa ini maka
akan membawa perubahan yang besar.
b. Memiliki semangat dan sikap ingin berperan serta dalam usaha-usaha
pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara taat membayar
pajak, taat hukum, ikut serta dalam menjaga keamanan, serta menjaga kehormatan
dan martabat bangsa di hadapan dunia internasional.
c. Menumbuhkembangkan semangat dan sikap rela berkorban dalam masa
pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara sehat jasmani dan
rohani, tahan derita dan tahan uji, selalu tegar menghadapi masalah, cekatan
dalam bertindak, berpendirian teguh, siap menanggung risiko, bertanggung jawab,
serta berani membela kebenaran dan keadilan.
d. Memiliki semangat dan sikap untuk mengembangkan inovasi (pembaruan) dalam
berbagai hal. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara terbuka terhadap
perubahan, menerima dengan selektif budaya asing, menolak tegas kebudayaan
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, mengubah pola
hidup dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan sendi-sendi kehidupan yang baik,
serta selalu bangga sebagai bangsa dan warga negara Indonesia.
e. Melestarikan kebudayaan Indonesia baik di dalam negri maupun diluar negri.
Budaya merupakan harta suatu bangsa dan alangkah bagusnya apabila harta tak
ternilai tersebut dilestarikan.
Mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah kondisi
negara ini menjadi negara ideal dan mampu bersaing. Lima nilai dasar dari bela negara
yang seharusnya dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam upaya bela negara, yaitu:
1. Cinta Tanah Air; yaitu Kesadaran bela negara terbangun melalui cara pandang
yang berhubungan dengan sejarah kebudayaan bangsa Indonesia,serta
17
falsafah/ideologi Pancasila akan terbentuk wawasan nasional atau wawasan
nusantara.
2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara; yaitu Negara Indonesia berdiri diatas
keanekaragaman berbagai etnis, budaya dan agama, menjunjung tinggi dan
memberikan penghormatan terhadap kebhinekaan atas nilai persatuan bangsa.
Menghilangkan perasan fanatisme kesukuan/kedaerahan dan mencintai setiap
kebudayaan yang berkembang didaerah, dan semestinya setiap kebudayaan
daerah dapat diangkat menjadi kebudayaan nasional.
3. Suatu sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu
mengkaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya, tumbuh rasa
kesatuan, persatuan Bangsa Indonesia, memiliki jiwa besar dan patriotisme serta
memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga negara, diwujudkan dalam
perlindungan dan keamanan bagi masyarakat sudah baik.
4. Yakin akan Pancasila sebagai idiologi negara dan pandangan hidup bangsa; yaitu
melaksanakan Pancasila sebagai sumber hukum sekaligus sebagai kerangka acuan
NKRI karena Pancasila telah dapat mempersatukan Rakyat Indonesia yang terdiri
dari beranekaragam agama, suku bangsa, bahasa, asal-usul keturunan, diwujudkan
dalam menjalankan ibadah dan menjaga kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
5. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, artinya seluruh warga negara dituntut
rela berkorban dengan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi/ golongan, diwujudkan dalam kesadaran untuk membina diri saya sendiri
agar dapat mandiri kelak. Generasi muda harus dapat meneladani para pendiri
bangsa, dan rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi, golongan maupun kelompok.
6. Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara; artinya secara psikis, setiap warga negara
dituntut untuk memiliki sikap perilaku dispilin, ulet, kerja keras, taat aturan,
percaya pada kemampuan sendiri, tahan uji, pantang menyerah, sedangkan secara
fisik memiliki kesehatan prima dan tangkas hal tersebut sejalan dengan pepatah
kuno yaitu dalam badan sehat terdapat jiwa yang kuat, diwujudkan dalam rasa
bangga kepada perjuangan para pahlawan. Fisik atau jasmaniah selalu dibiasakan
18
dibina untuk menjaga kesehatan tubuh kita dengan gemar berolah raga, sesuai
dengan motto “Mensana in copore sana” yang artinya dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang sehat pula.
Bela negara yang dilakukan oleh mahsiswa tidak harus dalam wujud perang
melawan dengan mengangkat senjata tetapi bisa dengan cara lain seperti belajar dengan
rajin, tidak menyebarkan dan tidak mempercayai berita Hoax atau berita palsu dan ujaran
kebencian sebelum memeriksa akan kebenaran dan kevalitan berita tersbut, hidup
bertoleransi sesame agama misalnya kita sekos sama yang tidak seagama maka kita tidak
boleh mengatai atau mengucilkan mereka, melestarikan budaya seperti sering melihat
acara-cara kedaerahan, memakai produk Indonesia atau buatan dari Indonesia hal ini
dapat menambah ekonomi masyarakat di sekitar anda, berprestasi mengharumkan nama
bangsa di dunia internasional maupun di hanya di dalam kampus dan mahasiswa juga
harus giat belajar demi meraih masa depan yang gemilang serta dapat membantu
kelangsungan pembangunan negara, Peran Mahasiswa dalam bela negara dapat dilakukan
dengan mengikuti perkuliahan secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan prestasi.
19
Mahasiswa adalah sosok intelektual yang menduduki posisi dan peran khusus
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Posisi dan peran khusus itu selain dimungkinkan
oleh kepemilikan pengetahuan yang luas juga oleh kepemilikinan nilai-nilai dasar yang
menjadi landasan jati diri intelektualnya. Pengetahuan dan nilai-nilai dasar itu hendaknya
menyata dalam setiap teladan hidup dan perjuangan mahasiswa. Seorang mahasiswa
mestinya memiliki pengetahuan yang luas untuk bisa mengkritisi pelbagai ketimpangan
yang terjadi dalam masyarakat. karena itu, minat baca yang tinggi dan kebiasaan untuk
melakukan refleksi kritis terhadap pelbagai fenomena yang muncul amatlah dianjurkan
dan mesti menjadi menu harian para mahasiswa. Adalah sebuah ironi besar bahkan sebuah
penyangkalan terhadap jati dirinya sendiri apabila mahasiswa asing dari buku-buku yang
memuat segudang ilmu pengetahuan dan asing dari realitas masyarakat sekelilingnya.
20
Mahasiswa pada hakikatnya memiliki kemampuan yang khas dan unik yang sulit
ditemukan pada anggota masyarakat kebanyakan. Kekhasan itu justru terletak pada nilai-
nilai dasar yang menjadi landasan jati diri intelektualitasnya, dan nilai-nilai itu amat
inheren dalam identitasnya sebagai seorang mahasiswa. Dunia mahasiswa adalah dunia
akademik yang di dalamnya terkandung nilai-nilai dasar seperti kebijaksanaan, keadilan,
kebenaran, dan objektivitas. Yang diharapkan dari mahasiswa adalah upaya perealisasian
nilai-nilai dasar tersebut dalam setiap kiprahnya dalam lembaga pendidikan dan terutama
di tengah masyarakat. Perealisasian nilai-nilai dasar itu selain melalui sikap dan teladan
hidup hariannya, juga mesti direalisasikan dalam setiap upaya memperjuangkan nilai-nilai
kemanusiaan tersebut. Perjuangan mahasiswa, dalam aksi demonstrasi misalnya,
hendaknya bukan dilandasi oleh sikap primordial-kedaerahan, atau demi keuntungan
eksklusif orang atau kelompok tertentu, melainkan demimenegakkan nilai-nilai universal
kemanusiaan. hanya dengan ini mahasiswa mampu menghidupkan kembali rasa persatuan
dan kesatuan dalam masyarakat. nilai-nilai universal kemanusiaan adalah nilai-nilai yang
senantiasa didambakan oleh setiap orang. Nilai-nilai itu dapat mempersatukan dan
membangun solidaritas semua orang. Karena itu, memperjuangkan nilai-nilai seperti itu
akan mendorong rasa solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
Kampus juag dapat mendorong untuk melakukan upaya bela negara dikalngan
mashasiswa seperti membuat program keikutsertaan mahasiswa dalam ketertiban dan
21
keamanan kampus, Mewajibkan kepada mahasiswa untuk berperan dalam kegiatan
kemahasiswaan, Mensosialisasikan bahwa kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan, Memotivasi mahasiswa agar dalam pemilu mendatang
mempunyai pilihan yang bertangung jawab , Mendorong mahasiswa latihan fisik untuk
siap menjadi patriot dalam bela negara.
BAB III
KESIMPULAN
Bela Negara merupakan suatu konsep yang tersusun dari perangkat undang undang
dan juga pejabat dalam suatu negara mengenai patriotisme seseorang, sebuah kelompok
maupun seluruh komponen masyarakat yang ada dalam suatu negara yang mempunyai
kepentingan untuk mempertahankan eksistensi sebuah negara. Bela negara dibagi menjadi
dua, yaitu : 1) secara fisik dan 2) secara nonfisik.
Mahasiswa adalah sosok intelektual yang menduduki posisi dan peran khusus dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan. Posisi dan peran khusus itu selain dimungkinkan oleh
kepemilikan pengetahuan yang luas juga oleh kepemilikinan nilai-nilai dasar yang menjadi
landasan jati diri intelektualnya. Pengetahuan dan nilai-nilai dasar itu hendaknya menyata
dalam setiap teladan hidup dan perjuangan mahasiswa. Sebagai seorang mahasiswa, kita
harus memiliki sikap bela negara seperti :
1. Menumbuhkan semangat dan sikap hidup lebih baik dan lebih maju.
2. Memiliki semangat dan sikap ingin berperan serta dalam usaha-usaha
pembangunan.
3. Menumbuhkembangkan semangat dan sikap rela berkorban dalam masa
pembangunan.
4. Memiliki semangat dan sikap untuk mengembangkan inovasi (pembaruan) dalam
berbagai hal.
5. Melestarikan kebudayaan Indonesia baik di dalam negri maupun diluar negri.
22
Beberapa alasan diadakannya wajib Bela Negara, anatara lain :
Peran pemerintah melalui salah satu kebijakan program yang konseptual dan
strategis untuk menanamkan nilai – nilai / sosialisasi peningkatan kesadaran dalam
bela negara tersebut adalah melalui kegiatan formal yaitu Pendidikan Pendahuluan
Bela Negara (PPBN), Perwujudan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) telah menjalin kerjasama dengan
perguruan tinggi beberapa waktu terakhir sebagai upaya penyelamatan bangsa dan
negara yang tujuan utamanya adalah mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan
negara yang sangat terbuka terhadap informasi dan berbagai ragam disiplin ilmu.
A. SARAN
Kita sebagai generasi penerus bangsa yang bertugas sebagai Agen of Change, harus
melakukan yang terbaik demi bangsa dan negara ini agar lebih baik lagi kedepannya. Dan
kita sebagai mahasiswa seharusnya membela negara apapun yang terjadi, terutama dalam
bidang Non-fisik seperti berperan aktif baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Makalah ini sudah penulis buat semaksimal mungkin. Apabila ada kata-kata yang salah,
mohon kritik dan saran yang membangun agar makalah ini lebih baik lagi kedepannya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Untuk pembaca, agar membaca
referensi lain agar lebih menambah pengetahuan tentang bela negara.
23
DAFTAR PUSTAKA
mkdu4111.PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
Minto Rahayu. KESADARAN BELA NEGARA PADA MAHASISWA. Epigram Vol. 16 No. 2
Oktober 2019
24