Disusun Oleh :
Dhiya Akbar H
ECatur Nuzulul R
Hidayatul Septiani
Affahra Nuraeni
Indri Hoirunnisa
UNIVERSITAS SILIWANGI
KATA PENGANTAR
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam
juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.Dengan kebaikan beliau
telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 10
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan dari Ketahanan Nasional
a. Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional
b. Mengetahui arti dari Ketahanan Nasional secara luas
c. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan
d. Mengetahui latar belakang ketahanan nasional
e. Menumbuhkan rasa cinta pada tanah air Bangsa Indonesia
f. Mengetahui kedudukan dan fungsi Ketahanan Nasional
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat
digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai
nasionalnya, demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah.
Sementara itu, keamanan adalah kemampuan bangsa dan negara untuk melindungi nilai-nilai
nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. Sedangkan keamanan adalah
kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari
dalam. Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD
1945.Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang , serasi dan selaras dalam
aspek hidup dan kehidupan nasional Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat
menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
Keuletan adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan
kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
Identitas yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara
dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah
dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran
internasionalnya.
Integritas yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur
sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
Ancaman yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Hambatan dan gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri
yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
2.3 Sifat Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung
dalam landasan dan asas-asasnya tersebut terangkum sebagai berikut :
Mandiri, yaitu ketahanan nasional yang bersifat percaya pada kemampuan dan
kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak
7
mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global.
Dinamis, yaitu ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun
menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi
lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala
sesatu di dunia ini senantiasa berubah
Wibawa, yaitiu ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat
manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan
diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara.
Konsultasi dan Kerjasama Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak
mengutamakan sikap konfrontatif dan atagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuata fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta
saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa
Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
8
Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan nasional disegala
bidang dan sektor pembangunan secara terpadu yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan
program.
Ketahanan nasional mempunyai fungsi sebagai:
Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, ketahanan
nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara
Indonesia dalam aspek: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan.
Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.
Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor,
antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya diterjemahkan dalam RJP
yang dibuat oleh pemerintah yang memuat kebijakan dan strategi pembangunan
dalam setiap sektor untuk mencapai tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan
makmur
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun
kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian
kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan
merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan
keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak
mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh
mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada
kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional
sebuah bangsa dan negara.
9
Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh
menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang,
serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa
secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat
positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar.
Mawas ke dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas
derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan
nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).
Mawas ke luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan
mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling
interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan
nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar
memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian,
interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
Asas kekeluargaan
Ketahanan Nasional sangat dipengaruhi oleh Ketahanan dan Kestabilan dalam bidang politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan nasional.
Iklim Politik yang mendukung terciptanya kestabilan politik sangat diperlukan dalam
mencapai terwujudnya ketahanan nasional. Untuk itu diperlukan dukungan yang kuat dalam
bentuk pemerintahan yang bersih (clean and good governance), dengan tingkat legitimasi dan
10
kredibilitas yang tinggi dan terselenggaranya sistem yang transparan dan iklim demokrasi
yang sehat.
Diperlukan dukungan dalam bentuk sistem perekonomian yang kuat dan bertumpu pada
ketahanan dan kemampuan bangsa sendiri, baik dalam hal sumber daya alam maupun sumber
daya manusia yang berkualitas (resource based) sehingga tidak mudah goyah oleh gejolak
yang bersifat internal maupun eksternal.
Nilai-nilai yang ditanamkan dan diyakini oleh masyarakat maupun sistem social
budaya yang diciptakan oleh pemerintah.
Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional yang kuat dan dijalankan dengan benar, dengan
keberpihakan pada kepentingan seluruh rakyat sangat penting untuk memberikan jaminan
rasa aman, khususnya untuk menjalankan kegiatan perekonomian atau usaha bagi seluruh
masyarakat sebagaimana telah dicanangkan dari awal berdirinya republik tercinta ini
(khususnya tercantum dalam UUD 1945).
11
BAB III
KESIMPULAN
Ketahanan nasional hanya dapat terwujud jika meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang
biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi ideology, politik, ekonomi, social
budaya dan hankam. Juga meliputi aspek alam , yaitu geografi, penduduk dan kekayaan
alam. Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa,
terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin
mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat
ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap
bangsa. Jika bangsa Indonesia ingin mempertahankan Negara dari ganguan bangsa/negara
lain, maka harus memperkuat Ketahanan Nasionalnya. Suatu kondisi kehidupan yang dibina
secara dini terus menerus dan sinergik, mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah dan
nasional, bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi
tersebut dilakukan berdasarkan pemikiran geostrategi berupa suatu konsepsi yang dirancang
dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografi Indonesia.
Menurunnya nilai persatuan dan kesatuan bangsa diduga masih kuatnya pengaruh internal
bangsa Indonesia berupa kesadaran masyarakat Indonesia akan persatuan dan kesatuan
bangsa.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://adityaramadhanim.wordpress.com/2013/05/06/ketahanan-nasional-latar-belakang-
tujuan-nasional-falsafah-ideologi-negara/
http://tamanpintarbaca.blogspot.co.id/2015/03/makalah-ketahanan-nasional.html
http://patuih-kareh.blogspot.co.id/2015/04/engertian-ketahanan-nasional-dan-latar.html
https://adhisuryaperdana.wordpress.com/pertanian-ugm/ketahanan-nasional/
https://ledisjuliana.wordpress.com/2016/06/17/ketahanan-nasional/
http://gilatugas.blogspot.co.id/p/ketahanan-nasional.html
13