Anda di halaman 1dari 14

Tugas Makalah Dosen Pengampu

Pendidikan Kewarganegaraan Dodi Asmara, S.Sos., M.Si

KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

OLEH KELOMPOK 2

Nama :1. Dzaki amanda


2. Dzaki Muhammad Efdy
3. Muhammd Raihan Al Fiqh
4. Putri Balqis Aqilah
5. Putri Nazwa
6. Raffi Atariq
Kelas : 1.B

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Ketahanan nasional adalah salah satu topik yang penting untuk dipelajari
oleh setiap warga negara Indonesia. Ketahanan nasional berkaitan dengan
kemampuan bangsa Indonesia untuk menghadapi dan mengatasi segala macam
tantangan, ancaman, gangguan, dan hambatan yang dapat membahayakan
kelangsungan hidup, integritas, dan identitas bangsa dan negara. Ketahanan
nasional juga mencerminkan keuletan dan ketangguhan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan dan memperjuangkan tujuan nasional, yaitu mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
Untuk membangun dan meningkatkan ketahanan nasional, bangsa
Indonesia perlu memperhatikan beberapa asas, sifat, dan fungsi ketahanan
nasional. Asas-asas ketahanan nasional antara lain adalah asas kesejahteraan dan
keamanan, asas mawas kedalam dan mawas keluar, asas kekeluargaan, dan asas
komprehensif integral. Sifat-sifat ketahanan nasional antara lain adalah mandiri,
dinamis, manunggal, wibawa, dan konsultasi dan kerja sama. Fungsi-fungsi
ketahanan nasional antara lain adalah fungsi pertahanan, fungsi keamanan, fungsi
kesejahteraan, fungsi keadilan, dan fungsi keseimbangan.

Dengan memahami pengertian, asas, sifat, dan fungsi ketahanan nasional,


diharapkan kita dapat lebih sadar dan bertanggung jawab sebagai warga negara
Indonesia. Kita dapat berperan aktif dalam menjaga dan memperkuat ketahanan
nasional melalui berbagai cara, seperti menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, mengembangkan potensi diri dan
lingkungan, menghormati hak dan kewajiban sesama warga negara, serta
berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Dengan demikian, kita dapat
bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih maju, mandiri, dan berdaulat.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHLUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ....................................... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah .................................. Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan ................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia .............................................. 3

2.2 Latar Belakang Ketahanan Nasional Indonesia ....................................... 4

2.3 Konsep Ketahanan Nasional Indonesia ................................................... 5

2.4 Pengertian Geostrategi ........................................................................... 7

2.5 Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia ........................................ 8

2.6 Ketahanan Nasional Sebagai Perwujudan dan Geostrategi Indonesia ...... 8

BAB III PENUTUP ............................................. Error! Bookmark not defined.

3.1 Kesimpulan............................................ Error! Bookmark not defined.

3.2 Saran ..................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................11

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geostrategi merupakan perhatian penting bagi setiap negara, sepanjang
sejarah dan masa depannya. Pentingnya geostrategi berawal dari keharusan bagi
setiap negara yang sudah maju untuk memanfaatkan wilayahnya secara optimal
sebagai ruang hidup nasional. Hal ini bertujuan untuk menetapkan kebijakan, cara,
dan tujuan dalam mewujudkan tujuan dan kepentingan nasional melalui
pembangunan. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan
penyelenggara negara untuk mengarahkan upaya-upaya mereka untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan mencegah tumpahnya darah Indonesia di dalam
bangsa dan negara. Untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, Geostrategi Indonesia
menjadi landasan pendekatan nasional bangsa Indonesia dalam mengembangkan
kebijakan, metode, dan tujuan yang ditujukan untuk mencapai kepentingan dan
tujuan nasional. Geostrategi Indonesia diekspresikan melalui konsep "Ketahanan
Nasional", yang menguraikan bagaimana wilayah Republik Indonesia dapat
digunakan sebagai ruang hidup nasional untuk memajukan tujuan-tujuan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ketahanan nasional?
2. Apa latar belakang berdirinya ketahanan nasional?
3. Bagaimana konsep ketahanan nasional?
4. Apa pengertian geostrategi?
5. Bagaimana perkembangan konsep geostrategi di Indonesia?
6. Apa hubungan ketahanan nasional sebagai perwujudan dan geostrategi
Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ketahanan nasional.
2. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya ketahanan nasional.
3. Untuk mengetahui konsep ketahanan nasional.
4. Untuk mengetahui pengertian geostrategi.
5. Untuk mengetahui perkembangan konsep geostrategi di Indonesia.
6. Untuk mengetahui hubungan ketahanan nasional sebagai perwujudan dan
geostrategi Indonesia.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia


Konsep Ketahanan Nasional Indonesia bertujuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dengan mengatur dan melaksanakan kesejahteraan dan
keamanan yang harmonis di semua aspek kehidupan. Pendekatan ini didasarkan
pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan wawasan nusantara, untuk
memastikan sistem yang seimbang dan terpadu. Pada intinya, konsep Ketahanan
Nasional Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan
beradaptasi bangsa dengan membina kekuatan nasional melalui fokus pada
kesejahteraan dan keamanan.
Terdapat 3 (tiga) perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi
ketahanan nasional. Ketiga perspektif tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ketahanan nasional sebagai kondisi. Perspektif ini melihat ketahanan nasional
sebagai suatu penggambaran suatu keadaan yang seharusnya dipenuhi.
Keadaan atau kondisi ideal demikian memungkinkan suatu negara memiliki
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu
menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup
bangsa yang bersangkutan.
2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, strategi, metode atau cara
dalam menjalankan suatu kegiatan khususnya pembangunan negara. Sebagai
suatu pendekatan, ketahanan nasional menggambarkan pendekatan yang
integral. Integral dalam arti pendekatan yang mencerminkan antara segala
aspek
/sisi baik pada saat membangun maupun pemecahan masalah kehidupan.
Dalam hal pernikiran pendekatan ini menggunakan pemikiran kesisteman
(systemthinking).
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin atau konsepsi. Ketahanan nasional
merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual
tentang pengaturan bernegara. Fokus perhatian diarahkan pada upaya menata
hubungan antara aspek kesejahteraan dan keamanan dalam arti luas.
Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan nasional dimasukkan dalam
GBHN agar setiap orang, masyarakat dan penyelenggara negara menerima dan
menjalankannya.
2.2 Latar Belakang Ketahanan Nasional Indonesia
Sejak proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan
negara Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman dari dalam maupun
luar negeri yang nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Tapi kita mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya terhadap
ancaman dari luar antara lain agresi militer Belanda dan dari dalam, mampu
menegakkan wibawa negara dengan menumpas gerakan separatis Partai Komunis
Indonesia (PKI), DI/TII; bahkan merebut kembali Irian Jaya.
Dengan posisi dan kondisi geografis, potensi sumber kekayaan alam
(SKA), serta besarnya jumlah penduduk yang dimiliki, Indonesia menjadi ajang
persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh negara- negarea besar/adikuasa.
Hal ini secara langsung dan tidak langsung dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap aspek kehidupan dan dapat mempengaruhi, membahayakan kelangsungan
hidup dan eksistensi NKRI.
Kemampuan bangsa Indonesia mempertahankan negaranya untuk tetap
berdiri, merupakan bukti bahwa kita memiliki keuletan dan ketangguhan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi setiap bentuk AGHT dari
mana pun datangnya. Dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi
pada masa yang akan datang, kita harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan
dan perlu dibina secara berkelanjutan.
Republik Indonesia bukan negara yang menjalankan pemerintahan atas
dasar kekuasaan semata yang menciptakan sistem yang otoriter, tetapi negara
hukum. Hukum sebagai pranata hidup disusun untuk kepentingan seluruh rakyat
dan bangsa untuk menjaga ketertiban hidup bermasyarakat berbangsa, dan
bernegara, yang berlandaskan UUD 1945 dengan pemerintahan yang tidak absolut,
kedaulatan di tangan rakyat. Sedangkan pemerintahan dituangkan dalam
kelembagaan tinggi negara dan tata kelembagaan negara. Sistem negara bersifat

4
demokratis yang tercermin dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan
kepentingan dan aspirasi rakyat. Kehidupan nasional merupakan pencerminan
ketahanan nasional yang didasari oleh landasan idiil Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara. Ketahanan
Nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan dalam
wadah NKRI.
2.3 Konsep Ketahanan Nasional Indonesia
Konsep Ketahanan nasional terkandung dalam empat model yaitu :
1. Model Asta Gatra
Model Asta Gatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan
manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan
segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuan.
Aspek kehidupan Tri gatra kehidupan Alam :
a) Gatra letak dan kehidupan geografis
b) Gatra keadaan dan kekayaan alam
c) Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Aspek kehidupan Panca gatra kehiudpan sosial :
a) Gatra Idiologi
b) Gatra Politik
c) Gatra Ekonomi
d) Gatra Sosial Budaya
e) Gatra Pertahanan Keamanan
Antara Tri Gatra dan Panca Gatra serta gatra itu sendiri terdapat hubungan
timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan dan ketergantungan. Oleh
karena itu tri garta dan panca-gatra tergambar dengan jelas secara utuh
menyeluruh di dalam asta gatra.
2. Model Morgenthau
Model ini bersifat deskriftif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup
banyak. Bila model Lembaga Pertahanan Nasional berevolusi empiris
perjalanan perjuangan bangsa, maka model ini diturunkan secara analitis.
Observasi atas tata kehidupan nasional secara makro dilihat dari luar, sehinga

5
ketahanan masyarakat bangsa akan tampak dari gatra yang cukup banyak.
Dalam analisis Morgenthau menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina
dalam kaitannya dengan negara-negara lain. Artinya Ia mengganggap
pentingnya perjuangan untuk mendapatkan power position dalam satu
kawasan. Sebagai konsekuensinya maka terdapat advokasi untuk memperoleh
Power Position, sehingga muncul strategi ke arah balance of power.
3. Model Alfred Thayer Mahan
Ia mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi
apabila bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
a) letak geografis.
b) bentuk atau wujud bumi.
c) luas wilayah
d) jumlah penduduk
e) watak nasional atau bangsa
f) sifat pemerintahan.
Kekuatan suatu negara tidak hanya tergantung luas wilayah daratan, akan
tetapi tergantung pula pada faktor luasnya akses ke laut dan bentuk pantai dari
wilayah dari wilayah negara. Akses laut akan memudahkan akses
perdagangan yang pada gilirannya membawa kesejahteraan dan penguasaan
perekonomian, sedang bentuk pantai yang menguntungkan akan menarik
masyarakat lebih berorientasi ke laut. Negara yang mempunyai akses ke laut
secara luas memudahkan pengembangan pelabuhan-pelabuhan besar,
sehingga akan terbentuk suatu masyarakat maritim yang kosmopolitan. Oleh
karena itu, bentuk dan panjang tepian pantai suatu negara akan menjadi salah
satu indikatorkekuatan laut negara yang bersangkutan.
4. Model Cline
Menurut Cline, bahwa melihat suatu negara dari luar sebagaimana
dipersepsikan oleh negara lain. Baginya hubungan antar negara pada
hakikatnya termasuk di dalam persepsi atas sistem penangkalan dari negara
lain sebagai berikut:
a) Kekuatan nasional yang dipersepsikan oleh negara lain,

6
b) Sinergi antara potensi demografi,
c) Kemampuan militer,
d) Kemampuan ekonomi,
e) Strategi nasional,
f) Kemauan nasional atau tekad rakyat untuk mewujudkan strategi nasional.

Suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi
geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar, dan memiliki
sumber daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu
negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan diri
sebagai negara besar. Sebaliknya suatu negara dengan wilayah yang besar
akan tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar
walaupun berteknologi maju.

2.4 Pengertian Geostrategi


Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan
sebagai usaha denganmenggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik
SDM maupun SDA untuk melaksanakankebijakan yang telah ditetapkan. Dalam
kaitannya dengan kehidupan suatu negara, geostrategi diartikansebagai metode atau
aturan-aturan untuk mewujdkan cita-cita dan tujuan melalui proses
pembangunanyang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi
pembangunan dan keputusan yang terukurdan terimajinasi guna mewujudkan masa
depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi
negara untuk menentukankebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai
tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakansebagai pemanfaatan kondisi
lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik. Suatu strategimemanfaatkan
kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai
tujuannasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan
politik). Geostrategi Indonesiadiartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD
1945. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa

7
dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD
1945.

2.5 Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia


Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno
pada tanggal 10 Juni 1948 diKotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang
dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena sepertiyang kita ketahui wilayah
NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang
berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan kemerdekaan 1950 garis
pembangunan politik berupa “Nation and character and building “
yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni sebagai
pembangunan jiwa bangsa. Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari
awalpembentukan hingga sekarang:

1. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah


Stafdan KomandoAngkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962.
2. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep
geostrategi Indonesiayang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut:
Bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuahkonsep strategi untuk
mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga mengembangkan
kekuatannasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan, baikbersifat internal maupun eksternal.
3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian
tentang geostrategiIndonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia.
4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya
dalambentuk rumusanketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin
dalam pembangunan nasional.Pengembangan konsep geostrategi Indonesia
bahkan juga dikembangkan oleh negara-negara yang lain.
2.6 Ketahanan Nasional Sebagai Perwujudan dan Geostrategi Indonesia

1. Perkembangan Konsep Pengertian Tannas.


a) Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah
pertahananwilayah oleh seluruhrakyat.

8
b) Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an. Tannas adalah keuletan
dandaya tahannasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang
datang dari luar maupun dan dalam yang langsung ataupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
c) Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas adalah keuletan
dan daya tahannasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang
datang dari luar maupun dari dalamyang langsung ataupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsaIndonesia.
d) Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No.
SKEP/1382/XG/1974. Ketahanan Nasional adalah merupakan kondisi
dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yangmengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi
danmengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang
datang dari dalam maupun dari luar yang langsung ataupun tidak
langsung , membahayakan integritas, identitas, kelangsunganhidup bangsa
dan negara, serta perjuangan nasional.
e) Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997. Tannas adalah kondisi
dinamis yang merupakanintegritasi dari kondisi tiap aspek kehidupan
bangsa dan negara.
2. Hakikat Ketahanan Nasional
Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan
suatu bangsa untuk dapatmenjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan
bangsa dan negara. Ketahanan nasional inibergantung pada kemampuan
bangsa dan seluruh warga negara dalam membina aspek alamiah serta sosial
sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang.
Ketahanan Nasional mengandung makna keutuhan semua potensi yang
terdapat dalam wilayah nasional, baik fisik maupun sosial, serta memiliki
hubungan erat antargatra di dalamnya secara komprehensif integral.
Kelemahansalah satu bidang akan mengakibatkan kelemahan bidang yang
lain, yang dapat memengaruhi kondisi keseluruhan.

9
10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan
Nasional merupakan kondisidinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuanmengembangkan kekuatan nasional, di
dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yangdatang dari luar
maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan
integritas,identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja
melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok
pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and security,
Juridical justice and social justice, freedom of the people.

3.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah, penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis harapkan kritik dan
sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
11

DAFTAR PUSTAKA
Soerjowinoto, petrus. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang. PPMKU.
Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Indonesia. Gramedia
Widiasarana Indonesia (Grasindo).

Anda mungkin juga menyukai