Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

GEOSTRATEGI INDONESIA

DI SUSUN OLEH :

1. RIVAL OKTA WIRANDA (201801092)

2. DESI OKTAVITASARI (201801)

3. MERI PRAMAISELA TRISILO (201801126)

4. VIVIN AFFRILLIANA (201801)

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “GEOSTRATEGI
INDONESIA” dengan baik dan tepat waktu. Adapun pembuatan makalah ini di lakukan sebagai
pemenuhan nilai tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan. Selain itu, pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memberikan manfaat yang berguna untuk ilmu pengetahuan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu
dalam pembuatan makalah sehingga semua dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Selain
itu, kami juga mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun terhadap kekurangan
dalam makalah agar selanjutnya kami dapat memberikan karya yang lebih baik dan sempurna.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pengetahuan para pembaca.

Mojokerto, 22 September 2019


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pada awalnya Geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau

perang. Di Indonesia Geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita

proklamasi, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 melalui proses pembangunan nasional.

Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama ketahanan nasional.

Mengingat Geostrategi nasional Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat

strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, dan lebih aman sehingga

bangsa Indonesia perlu memiliki Geostrategi untuk mewujudkan cita-cita.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat ditentukan rumusan masalah

dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang di maksud dengan Geostrategi ?

2. Bagaimana konsepsi Geostrategi Indonesia ?

3. Bagaimana perkembangan konsep Geostrategi Indonesia ?

4. Apa tujuan Geostrategi Indonesia ?

5. Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional ?

6. Bagaimana Konsepsi Ketahanan Indonesia ?

7. Bagaimana Ketahanan Nasional di Indonesia ?

8. Apa saja pengaruh aspek Ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa dan

bernegara ?
I.3 Manfaat dan Tujuan

Materi yang akan dijabarkan pada makalah ini berfungsi untuk memperluas pengetahuan

mahasiswa dalam mempelajari Geostrategi Indonesia, dimana mahasiswa aan memiliki

pemahaman yang efekif dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.


BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Geostrategi Indonesia

Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan

tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat

strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa

depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.

Geostrategi berasal dari kata “Geo” yang berarti “bumi” dan “Strategi” diartikan sebagai

usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA

untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan.

Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis Negara dalam

menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan

nasional.

Geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan

mempertahankan integrasi bangsa dan wilayah tumpah darah Negara Indonesia, mengingat

kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah Negara Indonesia, maka

geostrategic Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.

II.2 Tujuan Geostrategi Indonesia

Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan geostrategic

Indonesia ditunjukkan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan

tantangan terhadap identitas, eksistensi bangsa, dan Negara Indonesia dalam aspek :
1. Aspek Ideologi

Ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun

dari dalam, dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideolgi bangsa dan

Negara Indonesia. Dalam ideology terkandung konsep dasar tentang kehidupan

yang di cita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideology tergantung pada rangkaian

nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi

hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideology bersumber dari suatu aliran pikiran

atau falsafah yang merupakan pelaksanaan dari sitem falsafah itu sendiri.

2. Aspek Politik

Untuk mengejar ketinggalan dari Negara maju kita perlu mengadakan proses

perubahan atau medernisasi, penegakan hokum, dan menegakkan disiplin

nasional. Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan

politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara

stabilitas politik yang berdasarkan Pancasila UUD 1945.

a. Ketahanan pada aspek politik dalam megeri. Sistem pemerintahan yang

berdasar hokum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya

perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan

aspirasi yang hidup dalam masyarakat.

b. Ketahanan pada aspek politik luar negeri. Meningkatkan kerjasama

internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif

Indonesia.

3. Aspek Ekonomi
Ketangguhan kekuatan nasional dalam kegiatan yang berkaitan dengan produksi,

distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, usaha untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Untuk mencapai tingkat

kelemahan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang,

antara lain :

a. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan

kesejahteraan yang adil dan merata.

b. Ekonomi kerakyatan menghindari :

 Sistem free fight liberalism : menguntungkan pelaku ekonomi yang

kuat.

 Sistem etatisme : mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar

sector Negara.

 Monopoli : merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-

cita keadilan social.

c. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang Antara sector pertanian,

perindustrian, dan jasa.

d. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah

pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta

masyarakat secara aktif.

e. Pemerataan pembangunan.

f. Kemampuan bersaing.

4. Aspek Sosial Budaya


Ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun

dari dalam, dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan social budaya

bangsa dan Negara republic Indonesia. Wujud ketahanan social budaya tercermin

dalam kondisi kehidupan social budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional,

yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan

social budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan YME, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera

dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan

menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebidayaan nasional.

5. Aspek Pertahanan Keamanan

Ketangguhan ketahanan kekuatan nasional dan upaya untuk melindungi

kepentingan bangsa dan Negara demi tetap terwujudnya kondisi kelangsungan

hidup bangsa. Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal

bangsa yang dilandai kesadaran bela Negara seluruh rakyat yang mengandung

kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan Negara (Hankamneg)

yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan

mempertahankan kedaulatan Negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

II.3 Sifat-sifat Geostrategi

Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasar geostrategi yakni :

a. Manunggal

Dalam membangun ketahanan nasional adanya kesatuan yang bersifat

komprehensif-integral Antara trigatra dan pancagatra. Sifat integrative tidak


mempunyai arti mencampur adukkan semua aspek social secara begitu saja, tetapi

integrasi dilaksanakan secara serasi, seimbang, dan harmonis.

b. Mawas kedalam

Ketahanan nasional tama iarahkan kepada diri bangsa dan Negara itu sendiri,

untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya.

c. Kewibawaan

Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integrative

mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta memiliki detterent effect yang

harus diperhitungkan pihak lain.

d. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan

Konsepsi ketahanan nasional dapat dipandang sebagai suatu alternatif lain dari

konsepsi yang mengutamakan pengunaan adu kekuasaan dan adu kekuatan yang

masih dianut oleh Negara-negara maju pada umumnya.

e. Berubah menurut waktu

Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan

sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkatkan atau bahkan dapat juga

menurun, dan hal ini sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.

f. Percaya pada diri sendiri

Ketahanan nasiona dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental

percaya pada diri sendiri. Suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat harus

percaya dan yakin bahwa ia dapat mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri

dan tidak bergantung kepada bantuan luar. Andai kata diperlukan bantuan, maka

hal tersebut bersifat komplementer.


g. Bersifat developmental/pengembangan

Pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideology, politik, ekonomi, social

budaya, hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

II.4 Konsepsi Dasar Geostrategi

Konsepsi adalah teori atau model yang merupakan pedoman dalam menciptakan

ketahanan nasional melalui pembangunan seluruh aspek ketahanan nasional. Seluruh aspek yang

dimaksud adalah meliputi trigatra (tiga gatra) dan aspek pancagatra (lima gatra) yang keduanya

dikenal dengan astragatra (delapan gatra). Model- model yang ada dalam konsepsi ketahanan

nasional meliputi ;

1. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Astagrata

Merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang

berlangsung diatas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang

dapat dicapai menggunakan kemampuannya. Model ini menyimpulkan adanya 8

unsur aspek kehidupan nasional : Gatra letak dan kedudukan geografi – Gatra

keadaan dan kekayaan alam – Gatra keadaan dan kemampuan penduduk – Gatra

ideology – Gatra politik – Gatra ekonomi – Gatra social budaya – Gatra

pertahanan keamanan

2. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Morgenthau

Morgenthau mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional secara mikro

dilihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa diampilkan sebagai

kekuatan. Model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup

banyak. Menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitannya

dengan Negara-negara lain. Model ini menganggap pentingnya perjuangan untuk


mendapatkan power position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya maka

terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul strategi

kearah balanced power.

3. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model Alfred Thayer Mahan

Menganggap kekuatan nasional suatu Negara dapat dipenuhi apabila bangsa

tersebut memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : letak geografis – bentuk atau

wujud bumi – luas wilayah – jumlah penduduk – watak nasional atau bangsa –

sifat pemerintahan. Menurut mahan, kekuatan Negara tidak hanya tergantung

pada luas wilayah wilayah daratan, akan tetapi sangat tergantung juga pada factor

luasnya akses kelaut dan bentuk pantai dari wilayah Negara. Mahan juga

berpendapat bahwa ada 4 faktor yang membentuk kekuatan laut suatu Negara

yaitu :

A. Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi topografinya yang

dikaitkan dengan akses kelaut dan penyebaran penduduk.

B. Kekayaan alam yang dikaitkan dengan kemampuan industry serta

kemandirian dalam penyediaan pangan.

C. Konfigurasi wilayah Negara yang akan memengaruhi karakter rakyat dan

orientasinya.

D. Jumlah penduduk.

6. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional Model cline

Hubungan antar Negara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh persepsi suatu

Negara terhadap Negara lainnya termasuk didalamnya persepsi atau sistem

penangkalan dari Negara lainnya.


Model ini menyatakan bahwa Negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila

ia memiliki potensi geografi besar atau Negara secara fisik yang wilayahnya besar

dan memiliki sumber daya manusia yang besar.

II.5 Komponen Strategi Astragatra

Komponen strategi astragtra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang ehidupan

manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan menggunakan

secara memadai segala komponen strategi tersebut dapat dicapai peningkatan dan pengembangan

kemampuan nasional. Komponen ini terdiri atas delapan gatra (aspek). Delapan gatra ini dapat

diklasifikasikan dalam dua bagian yang meliputi :

1) Trigatra

Adalah komponen yang bersifat alamiah (tetap). Komponen ini meliputi tiga

unsur yaitu:

 Aspek geografi

Aspek geografi adalah aspek yang berkaitan dengan letak kondisi bumi

dimana Negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik

melahirkan geopolitik (wawasan nusantara) dan geostrategic (ketahanan

nasional).

 Sumber daya alam

Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan

penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari

dan oleh Negara dan bangsa lain.

Bentuk sumber daya alam ada dua :

o Dapat diperbarui
o Tidak dapat diperbarui

Kekayaan alam yang terkandung dalam sumber daya (SDA) Indonesia

dapat dibagi tiga golongan yaitu :

o Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber

bahan makanan yang berasal dari binatang.

o Nabati (flora) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber

bahan makanan yang bersal dari unsur tumbuh-tumbuhan.

o Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki

nilai tambah bagi devisa Negara yang brsal dari eksplorasi

dalam bumi.

Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip

atau asas:

o Asas maksimal

Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan

harus betul-betul menciptakan kemakmuran dan

kesejahteraan rakyat.

o Asas lestari

Artinya sumber daya alam tidak boleh menimbulkan

kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.

o Asas berdaya saing

Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa

bersaing dengan sumber daya alam Negara lain.

 Keadaan dan kemampuan penduduk


Penduduk ialah semua orang yang menempati suatu daerah atau wilayah

tertentu dengan tanpa melihat status. Kemampuan penduduk yang tidak

seimbang dengan oerumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-

ancaman terhadap pertahanan nasional. Adapun factor penduduk yang

mempengaruhi pertahanan nasional adalah sebagai berikut:

o Factor yang mempengaruhi jumlah penduduk

Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran,

pendatang baru, dan orag yang meninggalkan wilayahnya.

Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan

angkatan kerja (Man power) dan pertambahan tenga kerja

(labour force). Dan dari segi negatifnya ialah apabila

pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat

pertumbuhan ekonomi dan tidak diikuti dengan usaha

peningkatan kualitas penduduk.

o Factor yang mempengaruhi komposisi penduduk

Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur,

kelamin,agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan

sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh

moralitas, fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat

berpengaruh besar terhadap umur dan jenis penduduk

golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan

penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja,

dan sebagainya.
o Faktor yang mempengaruhi distribusi penduduk

Distribusi penduduk yang ideal ialah distribusi yang dapat

memenuhi pesyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu

penyebaran merata. Oleh karena itu diperlukan kebijakan

pemerintah yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya

dengan cara transmigrasi, pusat-pusat pengembangan,

pusat-pusat industry, dan sebagainya.

2) Pancagatra

Komponen pancagatra adalah komponen yang meliputi lima aspek ketahanan

nasional dalam kehidupan social. Komponen pancagatra meliputi :

 Ketahanan nasional di bidang Ideologi

Ideology suatu Negara diartikan sebagai guilding of principles atau prinsip

yang dijadikan dasar suatu bangsa. ideologi dapat dijabarkan kedalam

sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara

sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi

pembinaan ideology ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu:

o Ideology harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan

oleh WNI, ideology sebagai perekat pemersatu harus

ditanamkan pada seluruh WNI.

o Aktualisasi dalam arti dikembangkan kearah keterbukaan

dan kedinamisan.

o Ideology harus diajadikan panglima, bukan malah

sebaliknya.
o Ideology

Anda mungkin juga menyukai