Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PKN

GEOSTRATEGI INDONESIA / KETAHANAN


NASIONAL INDONESIA (IIX)

DIBUAT OLEH :
DEZATAMA THABAY IWARY (03031181823015)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nya, tugas makalah kewarganegaraan yang berjudul “ Geostrategi
Indonesia/ Ketahanan Nasional Indonesia “ ini dapat kami selesaikan.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang
Geostrategi /Ketahanan Nasional Indonesia.

Namun, makalah ini yang masih jauh dari sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikianlah makalah ini kami buat, kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Indralaya, 07 Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
2.1 Rumusan masalah…………………………………………………………………...5
1.2
Tujuan…………………………………………………………………………………....5
BAB II ISI
2.1 Perkembangan Indonesia & Perkembangan Dunia………………………………....6
2.2 Konsep Perang & Damai bagi Indonesia…………………………………………....6
2.3 Konsep Hankamrata…………………………………………………………………7
2.4 Prinsip-prinsip Ketahanan Regional………………………………………………...7
BAB III
KESIMPULAN ...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer


atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-
cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan
tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang
lebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan
yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya.
Aspek-aspek yang dilihat pada geostrategi Indonesia adalah aspek kesatuan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Salah satu cara
yang dilakukan Indonesia atau strateginya adalah dengan demokrasi. Untuk sejahtera
dan aman diperlukan demokrasi yang akan menyatukan keragaman. Walaupun
demokrasi bukan satu-satunya cara hanya salah satu cara yang ditempuh Indonesia.
Karena Indonesia adalah negara yang beraneka ragam, yang tidak sedikit masyarakatnya
masih menganut paham paternalistik (adalah sebuah sistem sosial yang menggunakan
ukuran laki-laki yang menentukan dalam suatu keluarga (lebih utama mementingkan
laki-laki). Contoh kasus yang masih terjadi dimasa sekarang ini di daerah Batak,
Sumatera Utara misalnya itu hukum kekerabatannya adalah paternalistik.

1. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita


proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
2. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam
masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
3. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.Geostrategi
Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional.
4. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di
dalam menghadapi dan mengatasi segala AGHT baik yang datang dari luar maupun dari
dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
5. Menggunakan kerangka pikir Pancasila yang komprehensif-integral, dalam IPTEK
dikenal dengan pemikiran kesisteman. Sedangkan sub sistemnya berupa aspek kekuatan
alamiah dan aspek kekuatan sosial.
6. Dalam pengaturan dan penyelenggaraan negara (kehidupan nasional) masalah
keamanan dan kesejahteraan ibarat sebagai sebuah koin. Satu sisi merupakan gambaran
kesejahteraan, sisi yang lain adalah gambaran keamanan.
7. Ketahanan Nasional merupakan integrasi dari ketahanan masing-masing aspek
kehidupan sosial.

Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa baik pada masa lampau,kini,
manapun mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa membutuhkan
strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebgai ruang hidup nasional untuk menentukan
kebijakan,sarana dan sasaran perwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan
sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis,politis, ekonomis,sosial budaya dan Hankam.
Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara negara
agar dalam hidup berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diarahkan untuk
mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Geostrategi Indonesia pada dasarnyanya adalah strategi nasional bangsa
Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara republik Indonesia sebagai ruang hidup
nasional guna merancang arahan tentang kebijakan,sarana dan sasaran pembangunan
untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut diatas.
Dalam makalah ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang geostrategi Indonesia
dalam sub bab :
1.Indonesia dan perkembangan dunia
2.Konsep perang & damai bagi Indonesia
3.Konsep Hankamrata
4.Prinsip-prinsip ketahanan regional (kerja sama regional & politik bebas aktif )

2.1 Rumusan masalah


Adapun dalam pembahasan makalah yang berjudul Geostrategi Indonesia ini
mengangkat rumusan masalah sebagai berikut:
•Bagaimana perkembangan Indonesia dan perkembangan dunia?
•Apa yang dimaksud dengan konsep perang dan damai bagi Indonesia?
•Apa yang dimaksud dengan konsep hankamrata?
•Apa saja yang termasuk dalam prinsip-prinsip ketahanan regional ( kerjasama
regional & politik bebas aktif?

1.2 Tujuan
Adapun tujuan kami dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
•Mengetahui perkembangan Indonesia dan dunia
•Mengetahui pengertian dari konsep perang dan damai bagi Indonesia
•Mengetahui pengertian dari konsep hankamrata
•Mengetahui prinsip-prinsip ketahanan regional (kerjasama regional & politik
bebas aktif )
BAB II

ISI

2.1 Perkembangan Indonesia & Perkembangan Dunia


Seiring berjalannya waktu, bangsa Indonesia terus mengalami perkembangan
baik dari sektor ekonomi, sosial budaya, hankam dan politik. Perkembangan itu juga
diikuti dengan perkembangan dunia yang terus berubah.

2.2 Konsep Perang & Damai bagi Indonesia


Perang adalah perseteruan yang terjadi antara dua atau lebih kelompok orang
maupun negara dalam rangka memperluas wilayahnya atau mempertahankan hak dan
kewajiban. Sedangkan damai berarti keadaan tanpa perang. Saat ini, kita sekarang
tinggal di zaman dunia damai, tanpa perang aktif antara negara-negara. Perawatan
perdamaian yang lama antar negara merupakan kesuksesan besar dari PBB.Damai dapat
terjadi secara sukarela, dimana peserta perang memilih untuk tidak masuk dalam
keributan, atau dapat dipaksa, dengan menekan siapa yang menyebabkan gangguan.
Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi pancasila menganut paham
tentang perang dan damai: “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan” (Nasution, 1984: 80) . Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak
mengembangkan ajaran tentang kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut
mengandung benih – benih persengketaan dan ekspansionisme. Bagi bangsa Indonesia,
perang adalah tindakan tidak berperikemanusiaan, tidak sesuai dengan martabat
manusia. Walaupun demikian, bangsa Indonesia menyadari bahwa struktur politik dunia
dengan berbagai kepentingan nasional dan ideologi yang saling bertentangan, tidak
sanggup secara pasti dan berlanjut untuk mencegah pecahnya perang, setidak-tidaknya
untuk jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, bangsa Indonesia menyadari hak dan
kewajiban untuk ikut serta dalam setiap usaha perdamaian. Dalam hubungan itu,
penyelesaian pertikaian atau pertentangan yang mungkin timbul antara Indonesia dan
bangsa lain akan selalu diusahakan melalui cara-cara damai. Bagi bangsa Indonesia
perang adalah jalur terakhir dan hanya dilakukan apabila semua usaha penyelesaian cara
damai telah ditempuh dan tenyata tidak membawa hasil. Perang hanya dilakukan dalam
keadaan terpaksa untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan serta kepentingan
nasional dan sedapat mungkin diusahakan agar wilayah nasional tidak menjadi ajang
perang.
Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia menyatakan bahwa: ideologi
digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional, dihadapkan pada
kondisi dan konstelasi geografi Indonesia sengan segala aspek kehidupan nasionalnya.
Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan
negaranya di tengah – tengah perkembangan dunia.

2.3 Konsep Hankamrata


Hankamrata diterapkan di Indonesia dengan melaksanakan Gatra Hankam.
Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta adalah sistem pertahanan negara yang dianut
oleh Indonesia. Sesuai Undang-Undang RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata adalah
sistem pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara,
wilayah dan sumber daya nasional lainnya serta dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan dan
berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap
bangsa dari setiap ancaman.
Dengan adanya UU RI Pokok Hankamnas No. 20 Tahun 1982, sekarang
disempurnakan dengan UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan dan Keamanan
negara dan UU No. 2 tentang Kepolisian Negara maka baik politik maupun konsep
pertahanan keamanan bangsa Indonesia serta semua doktrinnya telah mempunyai
landasan yang kokoh. Politik dan konsep hankamnas telah lahir, dikembangkan dan
dilaksanakan sejak bangsa Indonesia dituntut untuk mempertahankan dan
mengamankan negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945.

2.4 Prinsip-prinsip Ketahanan Regional


Ketahanan regional adalah kondisi dinamis antar negara-negara yang tergabung
dalam regional tersebut dengan upaya menjalankan hubungan yang tangguh dan
mendukung kemampuan mengembangkan ketahanan regional, dalam upaya
menghadapi dan mengatasi segala macam tantangan , ancaman, hambatan, dan
gangguan baik yang datang dari internal antar regional, maupun dari luar komunitas
regional tersebut.
Prinsip ketahanan regional meliputi bidang-bidang :
•ideologi
•politik
•sosial-budaya
•ekonomi
•hankam
Bidang-bidang ini bertujuan untuk memperkokoh bangsa sebagai satu regional
yang solid dan erat.
Dalam melaksanakan kehidupan bernegara, sebuah negara tidak mampu hidup
sendiri tanpa orang lain. Sama halnya dengan Indonesia. Indonesia membutuhkan
negara lain untuk mendukung kehidupannya sebagai suatu bangsa. Salah satu upaya
yang dilakukan adalah dengan mengadakan kerja sama regional. Kerja sama regional
adalah kerja sama yang timbul antara dua atau lebih negara dalam suatu wilayah
tertentu. Kerja sama ini biasanya dilakukan pada bidang ekonomi, sosial budaya,
keamanan, dan politik. Contohnya, kerjasama di bidang Hankam antara Indonesia dan
Singapura dirintis sejak berakhirnya konfrontasi, dan mulai berjalan tahun 1974 dalam
suatu latihan bersama Angkatan Laut kedua negara. Perkembangan kerjasama tersebut,
ditandai dengan diselenggaranya Sidang tahunan JTC (Joint Training Committee) antara
TNI dan RSAF (Royal Singapura Air Force). Latma tahunan “SAFKAR INDOPURA”
dan JATWG (Joint Army Training Working Group) antara AD kedua negara. Latma
tahunan “EAGLE” dan JNTWG (Joint Navy Training Working Group) antara AL kedua
negara. Latma tahunan “ ELANG INDOPURA” kemudian diganti “CAMAR
INDOPURA” dan JAFTWG (Joint Air Force Training Working Group) antara AU
kedua negara.
Indonesia menganut paham politik luar negeri bebas aktif. Menurut buku
Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia (1984-1988),
politik luar negeri diartikan sebagai “suatu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah
dalam rangka hubungannya dengan dunia internasional dalam usaha untuk mencapai
tujuan nasional”. Dari uraian di muka sesungguhnya dapat diketahui bahwa tujuan
politik luar negeri adalah untuk mewujudkan kepentingan nasional. Tujuan tersebut
memuat gambaran mengenai keadaan negara dimasa mendatang serta kondisi masa
depan yang diinginkan.
Sedangkan, menurut pendapat Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, bebas,
dalam artian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada
dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa yang dicerminkan dalam falsafah
Pancasila. Aktif, berarti bahwa dalam menjalankan kebijakan luar negrinya, Indonesia
tidak bersikap pasif reaktif atas kejadian-kejadian internasional, melainkan bersikap
aktif.
Contoh -contoh politik luar negeri bebas aktif yang pernah dilakukan Indonesia
adalah :
1. Terlibat secara aktif dalam Gerakan Non Blok (GNB).
2. Masuk menjadi anggota PBB.
3. Memprakarsai pembentukan ASEAN melalui deklarasi Bangkok.
4. Mengeluarkan UU No. 29 thn 1999 tentang pengesahan konvensi internasional
tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial.
5. Mengirim pasukan perdamaian di bawah naungan PBB.
6. Pembentukan CGI.
7. Persetujuan dibentuknya AFTA.
8. Melakukan perjanjian RI-Malaysia tentang penetapan garis landas kontinen kedua
negara thn 1969.

BAB III

KESIMPULAN

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan kegiatan berbangsa dan bernegara,


Indonesia mengadakan kerja sama regional dengan negara-negara dalam suatu wilayah
tertentu , seperti negara-negara ASEAN. Kerja sama yang dilakukan berupa kerja sama
dalam sektor ekonomi, sosial budaya, keuangan, pertahanan keamanan, dan budaya.
Wawasan nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran tentang
kekuasaan dan adu kekuatan, karena hal tersebut mengandung benih – benih
persengketaan dan ekspansionisme. Bagi bangsa Indonesia, perang adalah tindakan
tidak berperikemanusiaan, tidak sesuai dengan martabat manusia. Sehingga, dalam
praktiknya, Indonesia lebih mengutamakan jalan damai daripada jalan perang.
Paham politik luar negeri Indonesia adalah politik bebas aktif. Bebas, dalam
artian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa yang dicerminkan dalam falsafah Pancasila.
Aktif, berarti bahwa dalam menjalankan kebijakan luar negrinya, Indonesia tidak
bersikap pasif reaktif atas kejadian-kejadian internasional, melainkan bersikap aktif.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, AH. 1984. “Bentuk-Bentuk Peperangan dan Pembangunan Pertahanan


Kita”, dalam Pokok-Pokok Gerilya dan Pertahanan Republik Indonesia di
Masa Lalu dan Masa yang akan Datang, Bandung: Penerbit Angkasa, pp.
241-264
http://farrasnia-wawasannasionalindonesia.blogspot.com/
http://lindajuwita.blogspot.com/2011/03/politik-serta-strategi-pertahanan.html
http://puputperdana.blogspot.com/2013/02/hubungan-regional-indonesia-dan.html
https://aphroditeluvapple.wordpress.com/tag/politi-bebas-aktif/

Anda mungkin juga menyukai