Anda di halaman 1dari 18

HUB UNGAN MANUSIAWI

Personality, Stress, Learning, and Perception

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Hubungan Manusiawi

Oleh:
Kelompok 2:
Dwi Julia Adriyani

2013120037

Rosie Januaria

2013130003

Desy Ratnaning

2013130005

Cherli EkaYulita

2013130009

Laurient Dymas

2013130077

Adiba Putri Fajari

2013130085

Dosen Pembimbing:
Dra. Nurlina Bangun, Msi.
Kampus Tercinta - Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta
Jalan Raya Lenteng Agung 32, Jakarta Selatan 12610
Telp. 021-7806223, 021-7806224, fax: 021-7817630

A. Personality (Kepribadian)
Setiap individu memiliki gaya hidup yang berbeda. Personality atau kepribadian
adalah suatu permasalahan yang sangat kompleks bagi manusia. Dalam, kehidupan
sehari-hari, kita mengkarakteristikkan sifat seperti, orang yang ramah, agresif, dan
mudah untuk menggambarkan perilaku orang. Kepribadian adalah kata yang biasa
digunakan untuk mendeskripsikan kumpulan dari karakteristik sifat seseorang. Jadi,
personality adalah kumpulan dari karakteristik sifat yang stabil untuk dapat membantu
menjelaskan dan memprediksi tingkah laku seseorang.

Perkembangan Kepribadian

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal banyak sekali karakteristik seseorang


seperti berprilaku dingin, agresif, pasif, aktif, dan pendiam. Hal ini dikarenakan
gabungan dari karakteristik sifat perseorangan. Sifat dapat membedakan karakteristik
kepribadian seseorang. Perkembangan kepribadian ini bedasarkan genetika dan faktor
lingkungan. Gen yang diterima oleh manusia, dapat mempengaruhi karakteristik sifat
kepribadian seseorang. Singkatnya, kepribadian adalah gabungan dari faktor genetik
dan pembelajaran seumur hidup. Karakteristik sifat kepribadian dapat berubah,
misalnya dengan cara masuk ke dalam lingkungan kerja, seseorang yang tadinya
pemalu dapat berubah menjadi ramah dan percaya diri dikarenakan tuntutan kerja
yang mengharuskannya untuk berubah seperti itu.

Metode Klasifikasi Kepribadian


1. Metode dua dimensi yang sederhana
Kepribadian tipe A: memiliki karakteristik yang lincah, pekerja keras,
kompetitif, tidak sabaran, dan fokus dalam pekerjaan. Tipe B kebalikan
dari tipe A, tibe B seringkali disebut santai dan mudah bergaul. Sedangkan
2

tipe A biasanya lebih memiliki hubungan dengan tingkat stress yang


tinggi.

2. Locus of Control
Locus of control adalah situasi dimana seseorang dapat menempatkan
dirinya sendiri. Locus of control terbagi menjadi dua, yaitu externalizers
dan internalizers. Seseorang dengan externalizers percaya bahwa mereka
hanya memiliki sedikit kontrol terhadap kinerja mereka dan tertutup pada
pengalaman baru. Sedangkan, internalizers percaya mereka memiliki
kontrol penuh terhadap kinerja dan terbuka pada pengalaman baru untuk
mengembangkan diri sendiri.

3. The Big Five Model of Personality (Lima Model Kepribadian)


Model ini adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk melihat
kepribadian manusia yang telah dibentuk dengan menggunakan faktor
analisis. Metode ini, terdiri atas lima dimensi dan masing-masing dimensi
sudah termasuk dalam beberapa sifat.

a. Surgency
Dimensi ini sangat mempunyai jiwa kepemimpinan dan sifat
extroversion (terbuka) dan biasa disebut dominan. Mereka biasanya
sangat energik, aktif, dan ambisius dengan ketertarikan untuk menjadi
pemimpin dalam kompetisi dan keterlibatan kegiatan. Faktor ini
merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian. Extroversion
cenderung memiliki sifat yang ramah, mudah berteman, ingin bertemu

dengan orang-orang baru, dan bersedia untuk menghadapi orang lain,


sedangkan introvert pemalu.

b. Agreebleness (Keramahan)
Dimensi ini mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki
kepribadian yang selalu mengalah, menghindari konflik, dan memiliki
kecenderungan untuk mengikuti orang lain. Apabila seseorang yang
memiliki tingkat dimensi agreebleness yang tinggi maka dapat
digambarkan orang tersebut sebagai seseorang yang friendly, suka
membantu, tolerant, cooperative, dan jiwa sosial yang tinggi.

c. Adjustment (Penyesuaian)
Seseorang yang berada di dimensi ini, secara emosional mereka labil,
memiliki masalah emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa
tidak aman. Seseorang yang memiliki tingkat adjustment yang tinggi,
memiliki kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah,
depresi, dan memiliki kecenderungan emosional reaktif.

d. Conscientiousness (Ketelitian)
Dimensi kepribadian conscientiousness ini termasuk ciri-ciri yang
terkait dengan prestasi. Selain itu, seserang yang memiliki kepribadian
conscientiouness cenderung berfikir sebelum bertindak, menunda
kepuasan, terencana, terorganisir, perfeksionis, pekerja keras, dan
ambisius.

e. Openness to Experience (Keterbukaan terhadap pengalaman)


Orang-orang yang memiliki dimesi ini biasanya orang yang ingin
adanya perubahan dalam hidupnya dan suka mencoba hal-hal yang
baru, imaginatif, intelek, openminded, dan kreatif.

4. The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)


Metode ini adalah analisis yang untuk mengukur preferensi kepribadian
seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. Analisi ini,
dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe
kepribadian. MBTI ini biasanya digunakan dalam psikotest untuk
menentukkan kepribadian seseorang.

B. Stress
Stress adalah reaksi secara emosional atau fisik pada suatu kejadian atau lingkungan.
Situasi dimana seseorang mendapat banyak tekanan akan membuat orang tersebut
streess, cenderung gugup, takut dan tertekkan. Tetapi, stress itu sendiri dapat
disesuaikan dengan kepribadian orang masing-masing. Dua orang yang berada di
situasi yang sama, belum tentu keduanya memiliki rasa stress.
a. Sisi Positif Stress
Sebagian rasa stress dapat membantu orang lain meningkatkan performa mereka.
Sebagian orang akan melakukan yang terbaik jika mereka berada di dalam
tekanan. Contohnya, saat deadline mendekat mereka akan memiliki rasa tertekan
sehingga termotivasi untuk melakukan yang terbaik.
b. Masalah yang dihadapi jika memiliki tingkat stress yang tinggi

Stress adalah masalah besar yang sering dihadapi oleh karyawan. Memiliki tingkat
stress yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas. Stess juga
dapat menyebabkan penyakit seperti jantung, asma, diabetes, kanker, dan
sebagainya. Stess juga dapat menyebabkan orang beralih ke alkohol, obat-obatan,
narkoba, bahkan bunuh diri.
c. Penyebab Stess
Stress disebabkan oleh jenis kebpribadian kita. Orang yang termasuk externalizers
/ Tipe A cenderung memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan
internalizers / Tipe B. Karena mereka lebih termasuk pada tipe orang yang
kompetitif, tidak sabar, pekerja keras, dan sangat focus terhadap kerjaan.
1. Organizational Climate (Suasana dalam organisasi)
Tingkat cooperative, motivasi dan moral yang ada disekitar lingkungan kerja
dapat mempengaruhi tingkat stress. Semakin positive enegi yang didapatkan di
lingkungan kerja, semakin kecil tingkat stress yang didapat maupun
sebaliknya.
2. Management Behavior (Mengatur Perilaku)
Manajemen yang memiliki sifat tenang dan partisipatif, cenderung
menghasilkan tingkat stress yang kecil. Sebaliknya, pimpinan yang memiliki
perilaku memaksa dan terkadang abusif akan membuat karyawan memiliki
tingkat stress yang tinggi yang membuat mereka keluar dari pekerjaannya.
3. Tingkat kepuasan kerja
Orang yang merasa nyaman dengan pekerjaan mereka, akan dapat
mengendalikan rasa stress dengan baik.

d. Tanda-tanda stress
Salah satu dari tanda-tanda stress adalah jika nafas anda menjadi lebih cepat,
mudah berkeringat, dan terus menerus melihat jam atau kalender untuk mengecek
deadline pekerjaan anda, itu termasuk stress.
Jika stress terus menerus terjadi akan membuat anda sakit kepala, sensitif, mudah
lelah, memiliki masalah dengan kesehatan dan depresi. Meminum minuman keras,
obat-obatan, tidur atau makan lebih banyak, biasa digunakan untuk menghindari
stress.
Sebagian orang kehilangan ketertarikan atau motivasi pada pekerjaannya karena
stress. Stress yang berkelanjutan akan menyebabkan Burnout (Burn-out) atau
situasi dimana anda kehilangan keinginan untuk kerja dan motivasi kerja yang
disebabkan oleh stress. Sebagian orang akan mengambil waktu luang untuk
liburan atau beristirahat dari pekerjaan. Setelah rasa stress berkurang, keinginan
untuk bekerja akan kembali. Jika keinginan untuk kerja tidak kembali, berarti
anda mengalami permanent burnout.
e. Mengendalikan Stress
Untuk mengendalikan stress, kita harus mengetahui 3 hal. Pertama, identifikasi
rasa stress. Kedua, cari penyebab dan konsekuensinya. Ketiga, buat cara untuk
menghilangkan stress.
Berikut adalah 5 cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan atau
mengurangi stress:
1. Olahraga

Olahraga adalah salah satu cara yang tepat untuk menghindari tekanan dan
mengurangi berat badan. banyak orang yang berpikir olahraga dapat
membantu meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan pekerjaan.
2. Nutrisi
Memiliki nutrisi yang baik dan kesehatan yang baik adalah hal yang penting.
Misalnya, obesitas dapat meningkatkan rasa stress sehingga sebaiknya
makanan dan minuman yang dikonsumsi harus diperhatikan. Obesitas dapat
memacu diabetes, darah tinggi, stroke, jantung, kanker dan lain-lain.
Mengurangi stress dengan olahraga dan mengontrol makanan yang bernutrisi
adalah cara yang baik contohnya sarapan dengan protein dan karbohidrat yang
cukup, mengurangi makanan junk food, soda, makanan berlemak, caffeine,
dan sebagainya.
3. Relaxation (Hiburan atau relaksasi)
Salah satu caranya adalah makan dan tidur yang cukup. Orang yang
mengalami kurang tidur akan cenderung memiliki kesulitan dalam berpikir,
kurang focus, sering melakukan kesalahan dan bahkan kenaikan berat badan.
Berikan waktu untuk istirahat, menghibur diri dengan menonton tv,
mengdengarkan musik, tertawa, bersenang-senang dan melakukan hobby
anda. Saat anda merasa stress, anda dapat menenangkan diri sendiri dengan
mengambil nafas panjang.
4. Berpikir Positif
Dengan cara lebih optimis dan positif. Optimis dapat dipelajari, contohnya
dengan percaya diri bahwa mampu untuk melakukannya. Memiliki rasa sabar,
jujur, dan realistis. Akui kesalahan dan belajar dari kesalahan itu dan mengatur
waktu.

5. Support System
Setiap manusia membutuhkan seseorang yang dapat diandalkan. Seperti
keluarga dan teman-teman. Kita dapat meminta bantuan mereka saat
mendapatkan masalah. Berbicara dengan seseorang dapat membantu
mengurangi stress.

C. Kecerdasan, Kecerdasan Emosional dan Pembelajaran


1. Kecerdasan (IQ)
Kecerdasan

adalah

kemampuan

seseorang

dalam

mempelajari

sesuatu,

memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Kecerdasan dipengaruhi oleh


keturunan dan juga pengaruh lingkungan.
Kecerdasan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam pendidikan dan
pencapaian kerja. Semakin tinggi kecerdasan, maka akan semakin mudah untuk
menangkap dan mengerti sesuatu dan bahkan memudahkan kita untuk belajar
sendiri.
2. Kecerdasan Emosional (EQ)
Setelah IQ, hal yang penting adalah EQ yang juga berhubungan dengan 5 tipe
kepribadian. Ada yang mengatakan bahwa IQ akan membuat anda mendapat
pekerjaan, EQ akan meningkatkan diri anda.
Ada 5 komponen EQ:
a. Kesadaran diri (sadar akan emosi diri sendiri)
b. Mengatur emosi (tidak membiarkan emosi mempengaruhi pekerjaan)
c. Motivasi diri sendiri (optimis dalam menghadapi masalah dan kesalahan)
d. Empati
e. Keahlian bersosialisasi (membangun hubungan)

3. Tipe Pembelajaran

Accomodator
Orang yang termasuk dala accomodator cenderung belajar dengan praktek dan
perasaan.
Karakteristik : Orang yang termasuk accommodator cenderung bertindak
berdasarkan perasaan dibanding logika. Saat mengambil keputusan, mereka
lebih bergantung pada informasi dari orang lain dibanding analisis diri sendiri.
Mereka cenderung memilih pekerjaan yang berorientasi pada tindakan seperti
marketing sales, public relation.
Pro : Mereka memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin yang baik,
mereka siap untuk mengambil resiko dan mereka menyelesaikan segala
sesuatu.
Kontra : Mereka tidak selalu membuat tujuan yang jelas. Mereka sering
menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tidak terlalu penting.

Diverger
Orang yang termasuk dalam diverger cenderung belajar mengamati dan
berperasaan.
Karakteristik : Diverger memiliki kemampuan dalam melihat suatu situasi dari
berbagai sisi. Saat memecahkan masalah, mereka akan menggunakan waktu
mereka untuk menganalisis dari berbagai sisi. Mereka cenderung memilih
pekerjaan pada bidang seni, hiburan, pekerja sosial, konsultan.
Pro : Diverger cenderung lebih imajinatif dan dapat mengenali masalah.
Mereka dapat mengerti dan dapat berhubungan baik dengan orang lain.
Kontra : Diverger cenderung terlalu menghabiskan banyak waktu dalam
menganalisis, sehingga mereka sering melewatkan kesempatan.

10

Converger
Orang yang termasuk converger cenderung belajar dengan melakukan dan
berpikir.
Karakteristik : Converger cenderung fokus pada solusi saat dihadapkan
dengan masalah. Mereka lebih memilih berhubungan dengan pekerjaan teknis
dibanding dengan pekerjaan sosial. Mereka memilih pekerjaan di bidang
teknik, IT, dsb.
Pro : Mereka memiliki keahlian dalam penalaran, memecahkan masalah dan
pengambilan keputusan.
Kontra : Mereka sering mengambil keputusan secara tergesa-gesa sebelum
melihat semua alternatif. Mereka sering menggunakan ide mereka tanpa
mengujinya terlebih dahulu.

Assimilator
Orang yang termasuk dalam assimilator cenderung belajar dengan mengamati
dan berpikir.
Karakteristik : Assimilator memiliki kemampuan yang baik dalam memahami
suatu informasi yang luas. Bagi mereka, suatu ide yang logis lebih penting
dibandingkan dengan praktek. Mereka lebih memikirkan ide abstrak dan
konsep dibanding dengan orang lain. Mereka cenderung memilih pekerjaan
dibidang pendidikan, informasi, dan ilmu pengetahuan.
Pro : Mereka mahir dalam membuat model dan teori, dan juga
mengembangkan rencana
Kontra : Mereka cenderung idealistis dan kurang dalam praktik. Mereka sering
melakukan kesalahan.

11

Mengingat dari Bab 1 kebutuhan organisasi untuk inovasi dan


kecepatan untuk menjadi kompetitif dalam lingkungan global. Ada hubungan
antara belajar, atau kecerdasan dan inovasi. Jack Welch, mantan CEO GE
telah

mencatat

bahwa

kemampuan

organisasi

untuk

belajar

dan

menerjemahkan belajar saat melakukan tindakan adalah keunggulan


kompetitif utama. Ketika karyawan bekerja sama, belajar dan memberikan
inovasi dioptimalkan. Karyawan belajar bekerja sama untuk mendorong
beberapa inovasi yang paling penting. Untuk menjadi inovatif, organisasi
merekrut orang-orang dengan kemampuan yang terus belajar hal-hal baru.
Mungkin keterampilan yang paling penting bahwa Perguruan Tinggi
menyediakan kemampuan untuk terus belajar. Jangan melihat pendidikan
sebagai

kelebihan

Anda

ketika

mendapatkan

gelar

Anda,

tetapi

mengganggapnya sebagai hanya awal. Banyak dari luluan Perguruan Tinggi


melakukan pekerjaan yang dilakukan tidak ada ketika orang itu pergi sekolah.
Organisasi dapat belajar karena

mereka didasari pada pembelajaran

individual. Organisasi pembelajaran memperbesar ruang untuk belajar,


beradaptasi, dan berubah dengan lingkungan untuk menjadi inovatif dengan
cepat.
Organisasi belajar berfokus pada peningkatan dan menentukan
bagaimana pengetahuan beredar di seluruh organisasi. Pertanyaan-pertanyaan
organisasi belajar adalah keyakinan lama dan melakukan sesuatu, namun
membuat proses belajar semudah mungkin. Banyak penelitian telah
menunjukkan pentingnya pengetahuan manajemen.
Apa yang organisasi pelajari

12

Organisasi belajar mempelajari :

Menggunakan pengaruh sistem operasi (Bab 1)

Menghindari membuat kesalahan yang sama. Mempelajari pegawai


dari kesalahan mereka dan tidak mengulangi di seluruh organisasi;
mereka berbagi pengetahuan tentang apa yang benar dan salah dan
belajar dari setiap pengalaman.

Berbagi informasi. Kebiasaan menyimpan sendiri pengetahuan akan


merusak. Karyawan diberi penghargaan untuk berbagi cara terbaik
mereka untuk membantu

yang lain meningkatkan kinerja seluruh

organisasi.
Pembelajaran organisasi bukanlah hal baru; topik ini telah dibahas
selama lebih dari 30 tahun. Hari ini, bagaimanapun, menjadi tantangan
besar

bagi

pembelajaran

organisasi

adalah

menghubungkan

pembelajaran individu, kelompok, dan tingkat perilaku organisasi dan


hubungan manusia untuk memaksimalkan kinerja. Kuncinya adalah
kelompok. Tim yang belajar efektif akan mencapai kinerja yang lebih
baik daripada mereka yang tidak. Kita akan berbicara lebih banyak
tentang tim dan pembelajaran dalam bab 12 dan 13.

D. Persepsi
Orang dengan kepribadian yang berbeda, mempersepsikan sesuatu dengan berbeda
pula. Istilah persepsi mengacu pada seorang yang menafsirkan secara realistis. Dalam
proses persepsi, anda memilih, mengatur dan menafsirkan semua rangsangan
13

lingkungan melalui rasa. Tidak ada orang yang mengalami sesuatu sama persis dalam
proses persepsi.
Persepsi anda dipengaruhi oleh keturunan, lingkungan, kepribadian, kecerdasan,
kebutuhan, konsep diri, sikap dan nilai-nilai. Dalam hubugan manusiawi, persepsi
sama pentingnya dengan realistis. Orang sering mengalami hal yang sama tapi beda
dalam mempersepsikannya. Kita cenderung percaya kalau persepsi kita realistis dan
kelompok persepsi lain tidak realistis. Orang akan sependapat dengan persepsinya
sendiri, bukan persepsi anda. Jadi jangan membuat kesalahan dengan cara berpikir
bahwa semua orang mempunyai persepsi atau pemikiran seperti anda.
1. Sifat Persepsi
Orang dengan kepribadian yang berbeda melihat hal-hal persepsi istilah masingmasing berbeda mengacu pada interpretasi seseorang terhadap realitas. Dalam
proses persepsi, anda memilih mangatur dan menafsirkan semua rangsangan
lingkungan melalui indera anda. Tidak ada dua pengalaman apapun persis sama
melalui proses persepsi ini. Persepsi anda dipengaruhi faktor keturunan ,
lingkungan dan lebih khusus. Dengan kepribadian anda. Intelijen , kebutuhan,
konsep diri, sikap dan nilai-nilai. Perhatikan bahwa definisi persepsi mengacu
pada penafsiran realitas
2. Prasangka dalam persepsi
-

Pengklisean
Mempertimbangkan prasangka dari penglisean, dimana proses generalisasi
perilaku dari semua anggota organisasi. Pengklisesan dilihat seiiring dengan
jalurnya, termasuk ras, agama, kewarganegaraan dan jenis kelamin. Sebagian
besar, pengklisean orang secepat mempersepsikan perilaku seseorang. Wanita
sering menjadi pengklisean dalam organisasi. Misalnya, manager wanita

14

diklisekan merupakan pemimpin yang tidak pandai dalam memimipin.


Penelitian telah menunjukan dalam penglisean ini tidak benar, karena tidak
ada perbedaan nyata dalam gaya kepemimpinan baik wanita ataupun pria.
Senda gurau yang mengandung penglisean biasanya memiliki dampak
negative pada hubungan manusiawi. Sebaiknya hindari pengklisean dan secara
sadar mencoba untuk lebih mengetahui secara individu daripada berklise.

Kerangka Acuan
Kerangka acuan, menunjukan bagaimana melihat sesuatu dari fokus yang
sempit dan langsung mempengaruhi kita. Secara umum, karyawan dan
managemen mempersepsikan situasi yang sama dari kerangka acuan yang
berbeda. Contoh, seorang manager ingin membuat sebuah perubahan untuk
meningkatkan produktivitas, mereka berpersepsi bahwa perubahan itu positif
(mengabaikan persepsi karyawan lain) sementara karywan mungkin
berpersepsi bahwa perubahan itu negative (mengabaikan opini managemen)
Untuk mengefektifkan hubungan manusiawi, kita harus mencoba untuk
mempersepsikan sesuatu dari kerangka acuan orang lain dan bekerja sama
untuk keuntungan dari semua pihak untuk membuat sebuah win-win solution.

Harapan
Seseorang yang telah mengenal orang lain dengan baik, tidak benarbenar mendengarkan satu sama lain. Mereka hanya mendengar apa yang
mereka harapkan untuk di dengar. Seesorang memiliki harapan dalam
berhubungan dengan orang lain, ketika mereka melakukan hal-hal yang kita
tidak harapkan atau memiliki masalah dalam hubungan dengan oranglain.
Untuk memperbaiki hubungan tersebut, maka kita harus berhati-hati untuk

15

memahami realitas yang ada, tidak semua apa yang kita harapkan menjadi
kenyataan.
-

Pemaparan Selektif
Seseorang cenderung untuk melihat dan mendengar apa yang
diinginkan. Seseorang terkadang selektif memilih informasi yang mereka
ingin dengar dan mengabaikan informasi yang tidak ingin dengar. Untuk
memastikan hubungan manusia yang efektif, kita harus mendengrkan seluruh
pesan, daripada menggunakan eksposur selektif.

Kepentingan
Minat Anda juga mempengaruhi bagaimana Anda melihat hal dan pendekatan.
Apakah Anda pernah mengambil kursus dan tidak menyukainya, sementara di
kelas yang lain berpikir itu hebat? Perbedaan persepsi mungkin karena tingkat
kepentingan yang berbeda dalam subjek. Pengaruh minat pemilihan pekerjaan.

Proyeksi
Untuk menghindari ancaman psikologis, orang mengunakan mekanisme
pertahanan yang dikenal sebagai proyeksi. Proyeksi berarti menghubungkan
sikap atau kekurangan seseorang dengan yang lain. Orang-orang yang mencuri
dan menipu dapat membuat pernyataan seperti, setiap orang mencuri dari
perusahaan dan semua siswa menyontek di perguruan tinggi. Proyeksi
mungkin merupakan mekanisme pertahanan yang efektif, tetapi umumnya
tidak membantu hubungan manusia.
Istilah keselarasan persepsi mengacu pada sejauh mana orang melihat hal-hal

dengan cara yang sama. Ketika orang melihat hal-hal dengan cara yang sama,
umumnya memiliki konsekuensi positif dalam organisasi. Namun prasangka persepsi
juga dapat mengakibatkan kinerja yang lebih rendah. Hubungan yang tepat antara
16

keselarasan persepsi dan kinerja tidak diketahui. Karyawan yang mendukung


manajemen umumnya lebih bahagia dengan pekerjaan mereka dan merasakan kinerja
manajemen yang lebih menguntungkan.

Kesimpulan

Kesimpulannya adalah bahwa kepribadian, stress, kecerdasan dan


pengetahuan serta persepsi dapat mempengaruhi produktivitas bekerja atau
beraktifitas. Keadan tersebut dapat dikendalikan jika mengkontrol dan
mengetahui keadaan diri sendiri, sehingga dapat mengambil solusi yang sesuai
dengan masalah yang dihadapinya.
17

18

Anda mungkin juga menyukai