PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
yang gigih mencapainya. Negara itu akan tetap berdiri apabila tetap selalu dijaga dan
dipertahankan oleh seluruh rakyat bersama pemerintahannya. Demikian juga dengan Indonesia.
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Selain ketahanan
2. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh dari aspek ketahanan nasional pada kehidupan berbangsa dan
bernegara ?
3. Tujuan
PEMBAHASAN
1. GEOSTRATEGI INDONESIA
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan sebagai usaha /
upaya dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA
Dalam kaitannya dengan kehidupan suatu negara, geostrategi diartikan sebagai metode
atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang
memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang
terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan
bermartabat.
Bagi bangsa Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan
nasional.
penguasaan terhadap wilayah di luar Indonesia, tetapi konsep strategi yang didasarkan pada
kondisi metode, atau cara untuk mengembangkan potensi kekuatan nasional yang ditujukan
untuk pengamanan dan menjaga keutuhan kedaulatan Negara Indonesia dan pembangunan
nasional dari kemungkinan gangguan yang datang dari dalam maupun dari luar negeri. Untuk
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10
Juni 1948 di Kotaraja(sekarang Banda Aceh). Namun sayangnya gagasan ini kurang
dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI
diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya,
setelah pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and
character and building “ yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia
Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal pembentukan hingga sekarang :
1. Pada awalnya, geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat
(SESKOAD) Bandung tahun 1962. Konsep geostrategi Indonesia yang terumus adalah
ditandai dengan meluasnya pengaruh komunis. Geostrategi Indonesia pada saat itu dimaknai
sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan territorial dan kemampuan
Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut : bahwa geostrategi Indonesia harus
berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga
hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih
3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi
Indonesia yang lebih sesuai dengan konstitusi Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi
Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dalam
4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan dalam bentuk rumusan ketahanan
Berbagai konsep dasar serta pengembangan geostrategi Indonesia pada dasarnya bertujuan
untuk:
1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada aspek
ideologi, politik, sosial budaya, bahkan aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya kelestarian
dan eksistansi hidup Negara dan Bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan
nasional.
Terwujudnya keadilan hukum & keadilan sosial ( yuridical justice & social justice)
Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran bahwa bangsa dan negara ini mengandung
sekian banyak anasir-anasir pemecah belah yang setiap saat dapat meledak dan mencabik-cabik
persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam era kepemimpinan Habibie dapat disaksikan dengan jelas
bagaimana hal itu terjadi beserta akibatnya. Tidak hanya itu saja, tatkala bangsa kita lemah
karena sedang berada dalam suasana tercabik-cabik maka serentak pulalah harga diri dan
ketidakberdayaan kita menjadi tontonan masyarakat internasional, yang sekaligus, apabila kita
Apabila dikehendaki agar hal itu tidak akan terulang lagi, maka jangan sekali-kali
persatuan dan kesatuan nasional. Sentimen SARA yang membabi buta harus ditiadakan, yang
mayoritas harus berlapang dada sedangkan minoritas haruslah bersikap proporsional tanpa harus
betul watak dari bangsa Indonesia amatlah diperlukan. Dilain pihak masyarakat perlu menjadi
arif serta pandai menahan diri dalam menghadapi provokasi maupun rongrongan/iming-iming
melalu money politics. Atas dasar adanya ancaman yang laten, terutama dalam bentuk SARA,
dibangun dan dimanfaatkan secara konsisten itu tidaklah hanya ditujukan kepada individu warga
bangsa dan negara. Dapat diantisipasikan bahwa hanya anasir-anasir tersebut bersifat laten atau
hadir sepanjang masa, maka aspek atau kualita keuletan haruslah dikedepankan.
Pembinaannyapun perlu berlanjut agar setiap generasi yang muncul faham akan pentingnya
kedua kualita tersebut. Kita dapat saksikan bersama bahwa tiap generasi baru merupakan lahan
yang subur bagi upaya-upaya yang tidak sejalan dengan visi kebangsaan, dan ini tidak hanya
terjadi di Indoensia saja. Kemajuan yang bersifat kebendaan, apalagi yang datang dari luar, saat
ini lebih memiliki daya tarik terhadap generasi muda dibandingkan dengan hal-hal yang sifatnya
Dilain pihak masyarakat harus dibina ketangguhan/kekuatannya agar secara aktif serta
efektif mampu menghadapi bahaya/ancaman yang sifatnya laten tadi. Setidak-tidaknya secara
laten itu. Ketangguhan/kekuatan bisa, antara lain, berupa keberanian dari massa masyarakat
menghadapi apa saja yang mereka anggap dapat berpotensi sebagai anasir pemecah belah
bangsa. Ini sudah barang tentu memerlukan kebersamaan dan kekompakan agar lebih efektif
Strategi
memperhatikan adanya kenyataan bahwa dunia telah saling terkait satu sama lain dengan derajat
transparansi yang semakin tinggi. Geostrategi itu juga dilandasi dengan kesadaran bahwa
Ketahanan Nasional saja tidaklah cukup untuk menjamin rasa aman rakyat maupun
dasar itu maka geostrategi Indonesia secara stereoskopis berbentuk sebagai satu Kerucut
Ketahanan.
Kerucut Ketahanan pada dasarnya merupakan satu arsitektur kerjasama, yang pada
bidang dasarnya adalah visualisasi kerjasama spatial sedangkan pada bidang vertikalnya adalah
visualisasi dari kerjasama struktural yang terproyeksikan secara kawasan. Kerucut Ketahanan
harus dibina secara bersama-sama agar manfaatnya dapat terwujud yaitu berupa “penyangga”
atau “selubung” bagi Ketahanan Nasional kita. Arsitektur demikian ini adalah representasi dari
kesadaran ruang yang harus terus dihidupkan agar dapat menjadi acuan visi politik luar negeri
berdaulat hanya bisa terwujud apabila terdapat saling percaya, saling menghormati yang
diwujudkan dalam bentuk kerjasama se-erat-eratnya atas dasar manfaat bersama. Kebersamaan
yang multi-dimensional ini meliputi bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan keamanan.
Mengingat luasnya ruang yang ada maka arsitektur kerjasama diwujudkan secara tiga
a). Secara spasial, ruang kepentingan dibagi menjadi Kawasan Strategis Utama, Kawasan Strategis
pertama, Kawasan Strategis kedua dan ketiga. Masing- masing kawasan strategis memiliki
Adalah Asean / Asia Tenggara (Kawasan A) yang kita anggap memiliki dampak paling
langsung seandainya terjadi apa-apa di dalam kawasan tersebut oleh karenanya kepentingan kita
amat vital untuk menciptakan kebersamaan dalam kawasan ini. Karena itu kawasan Asean atau
tingkat kesegeraan dari dampak yang timbul di masing-masing kawasan terhadap Indonesia.
b). Secara fungsional / vertikal, ruang kepentingan dibagi menjadi ruang kerjasama yang saling
mendukung dengan ruang kerjasama sub-regional (misalnya Asean) dan pada gilirannya juga
harus saling mendukung dengan ruang kerjasama regional (misalnya APEC, ARF dsb-nya). Kita
mengetahui bahwa tiap anggota Asean menjalin kerjasama bilateral dengan banyak negara
ataupun secara multilateral. Akan tetapi mengingat tiap anggota Asean mematuhi traktat Asean
dan TAC, maka diharap atau bahkan dapat diasumsikan bahwa berbagai kerjasama yang
dilakukan tidak merugikan Asean ; dan bahkan memperkokoh posisi Asean. Demikian juga pada
gilirannya tiap anggota Asean juga menjadi anggota ARF maupun APEC, maka diharapkan
kedua forum dalam cakupan ruang yang berbeda luasnya itu dapat saling menunjang dan
menangkal anasir-anasir luar, maka didalamnya harus dilandasi oleh saling percaya dan saling
menghargai tadi.
Tidak dapat di pungkiri bahwa kemajuan suatu bangsa tidak dapat terpisahkan dari
kemajuan di bidang Ilmu Pengetahuan yang merupakan unsur utama dalam pengembangan
bidang Teknologi dalam suatu Negara. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi juga mendorong
kemajuan di bidang lain seperti bidang Komunikasi, Sistem Pertahanan, Pengembangan SDA,
dan lain-lain. Salah satu peranan Ilmu pengetahuan dan Teknologi ialah dalam Sistem
Pertahanan Nasional yakni dengan cara pengembangan teknologi untuk bidang komunikasi
Negara Indonesia merupakan Negara berbentuk kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau
dengan Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km².
Merupakan Negara yang terluas ke 15 di dunia. Mengingat luas Negara yang cukup besar dan
dari fakta yang ada yang menjelaskan bahwa Negara Indonesia merupakan Negara dengan
kepulauan terbesar di dunia, maka faktor Komunikasi sangat penting dalam hal nmenjaga
keamanan dan ketahanan nasional. Hal ini dapat di lakukan dengan pengembangan Iptek untuk
bidang Komunikasi untuk pertahanan pada wilayah-wilayah yang sulit di jangkau sehingga dapat
peralatan perang yang lebih canggih dan mutakhir sehingga tidak kalah dalam hal keakuratan
serta jarak jelajah dari sebuah senjata. Penggunaan iptek dalam dunia kemiliteran juga di
gunakan untuk Radar pada kapal-kapal penjelajah penjaga perbatasan serta Radar pada pos-pos
pengaruh iptek sangatlah penting, yakni dalam bidang pendidikan. Ilmu pengetahuan dan
saja yang ada dan yang perlu di kembangkan. Dalam hal ini pengaruh Ilmu pengetahuan dan
Teknologi untuk membangun tingkat kesadaran akan nasionalisme serta implementasi dalam
sebuah kesamaan untuk membangun dan memajukan bangsa ini merupakan aspek utama
membangun jiwa Nasionalisme. Iptek sebagai salah satu sumber pengembangan ilmu
pengetahuan juga mampu memberikan sumbangsih untuk menanamkan jiwa nasionalisme dalam
diri setiap warga Negara dengan cara memberikan gambaran tentang jiwa hidup dan cita-cita
bangsa yang di wujudkan dalam hal persatuan dan kesatuan serta dalam usaha mempertahankan
3. KETAHANAN NASIONAL
suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang
bersifat menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah atau
merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal maupun politis.
Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan yang bersifat
konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal hal tersebut berasal dari luar maka dapat
Nasional Indonesia adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek,
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam
untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan
Letak kepulauan Indonesia yang strategis sejak dulu kala, memberikan kemudahan sarana
untuk berperan dalam percaturan hubungan antar bangsa di sekitar Indonesia. Kedatangan
Bangsa Eropa yang saling berebut pengaruh mulai bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris,
sampai bangsa Asia seperti Jepang menunjukkan bahwa wilayah Nusantara banyak memberikan
Disamping keinginan bangsa lain untuk menguasai Indonesia, bukan sesuatu yang mudah
untuk meyakinkan bangsa Indonesia secara menyeluruh, bahwa negara yang di Proklamasikan
mampu mengantar cita-cita dan tujuan perjuangan bangsa Indonesia. Hal ini terbukti adanya
pemberontakan PKI madiun 1948, serta pergolakan lain untuk memisahkan diri dari NKRI,
seperti adanya gerakan Aceh Merdeka, atau keinginanan mendirikan Papua Merdeka
menunjukkan bahwa ancaman dari dalam terhadap keutuhan NKRI ternyata masih terjadi.
Kenyataan geografis yang strategis serta pengalaman sejarah mulai sebelum dan sesudah
proklamasi 1945, memberikan aspirasi kepada Bangsa Indonesia untuk membangun ketahanan
nasional di masa kini dan masa yang akan datang. Ketangguhan dan keuletan dari SDM bangsa
awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di
Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, melalui
proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan
bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik dan
lebih aman.
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan
keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang
ada padanya.
memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu,
keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah
menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang,
serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat
positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas kedalam dan ke luar.
Mawas kedalam: mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak
berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit
(chauvinisme).
Mawas ke luar: mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta
menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima
kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk
kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya
tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan
kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang
saling menghancurkan.
Mandiri
Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat dan menurun, tergantung pada situasi dan
Wibawa
Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan dan
tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
Konsep Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sifat konfrontatif dan antagonistis,
tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap
konsultatif, kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan
kepribadian bangsa.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Geostrategi merupakan metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi
pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang
mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia, megingat
kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah negara Indonesia, maka
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang
datang dari luar maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar
tujuan nasional Indonesia. Ketahanan Nasional berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara, diantaranya aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek
AminnatulWidyana.2008. GeostrategiIndonesia,(Online), (http://aminnatulwidyana.blogspot.com/ ), dia
kses 16 Februari 2014
Ihsan.2011. KetahananNasionalSebagai GeostrategiIndonesia,
(Online), (http://ihsanfiles.wordpress.com/category/uncategorized/ ), diakses 16 februari 2014