Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Telah menjadi pengetahuan luas bahwa Indonesia merupakan suatu Negara
kepulauan yang terletak di atara benua asia dan benua Australia serta samudra pasifik
dan samudra hindia. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang
hiterogen, didalamnya terdiri dari berbagai ras suku bangsa, bahasa, warna kulit,
agama dan adat istiadat yang berbeda. Dari berbagai perbedaan tersebut sehingga
dalam masyarakat Indonesia rawan dengan adanya konflik antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain.
Karena itu perlu adanya suatu strategi guna menjaga persatuan dan kesatuan
masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya strategi tersebut tidak hanya untuk
menanggulangi masalah konflik antar daerah di Indonesia tetapi juga untuk
menghadapi segala gangguan yang datang dari luar Indonesia yang mengancam
keutuhan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia. Strategi tersebut dala masyarakat
Indonesia dikenal dengan istilah geostrategi.
Geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau
perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-
cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui
proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin
pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional.
Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih
aman dan sebagainya. Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk
rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam
pembangunan nasional.

1
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dimunculkan oleh
pemateri ialah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan geostrategi dan implementasinya?
2. Seperti apa bentuk strategi yang ada di Indonesia ?
3. Bagaimana strategi Indonesia dalam usaha mencapai perdamaian dunia ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geostrategi dan Implementasinya


Istilah "strategi" ditempa dari kata-kata Yunani, yaitu stratêgos dan stratos
(tentara) serta agein (menjalankan). Walaupun strategi sendiri lahir dari kancah
peperangan, tatapi pada masa sekarang strategi bukan hanya kiat atau cara berperang
malainkan setiap kegiatan yang berkisar pada suatu tujuan dan cara/jalan
pencapaiannya atau, lebih sederhana lagi, setiap usaha yang membidik sebuah
sasaran.
Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi
disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi nasional
dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.
Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi sosial,
budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun Internasional.
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara
untuk menentukan tujuan, kebijakan. Geostrategi merupakan pemanfaatan lingkungan
untuk mencapai tujuan politik. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-
cita proklamasi.
Geostrategi merupakan upaya untuk mencapai tujuan atau sasaran ditetapkan
sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi sendiri merupakan upaya
pelaksanaan, maka strategi pada hakekatnya merupakan suatu seni yang
implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga
merupakan ilmu yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta
yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber
daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan tindakan (Drs. H. Endang Saelani
Sukarya dkk, 2002:41-42).

3
Geostrategi untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang
Indonesia dari berbagai aspek antara lain : aspek geografi, aspek demografi, ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
Pada perkembangannya geostrategi indonesia bagi menjadi empat periode
yaitu yang pertama tahun 1962-an geopolitik indonesia disebut SESKOAD. Hal ini
ditujukan terhadap adanya kekhawatiran mengenai komunis, yang kedua Tahun 1965
(Tanas) menyatakan bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi
untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, pengembangan kekuatan nsional
untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik
bersifat internal maupun eksternal. Yang ketiga Tahun 1972 juga dikenal dengan
istilah Tanas tetapi dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan guna menjaga
identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga dan tujuan nasional dapat
tercapai. Yang ke empat Tahun 1978 disebutkan bahwa geostrategi Indonesia
ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi,
metode, dan doktrin dalam pemmbangunan nasional.
Di dalam imlplementasi geostrategi ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK), terutama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), memiliki peranan
yang sangat krusial. Mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau, maka tidak dapat disanggah lagi
bahwa kebutuhan akan komunikasi dan informasi sangatlah penting. TIK berperan
dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk melakukan komunikasi dan bertukar
informasi yang dapat mencakup seluruh pulau-pulau yang ada di Indonesia.
Bayangkan saja semisal Indonesia tidak memiliki Teknologi Komunikasi yang
memadai, jika suatu saat di suatu pulau atau daerah terjadi bencana dan daerah
tersebut tidak bisa menghubungi daerah lain karena keterbatasan teknologi yang kita
miliki, tentu saja hal tersebut akan mencoreng ketahanan nasional yang dimiliki oleh
Indonesia. Sebagai contoh yang belum lama terjadi yaitu ketika terjadi tsunami di
kepulauan Mentawai, dimana informasi bencana tersebut baru tersebar setelah

4
beberapa hari. Padahal selama beberapa hari tersebut saudara-saudara kita di sana
banyak yang menderita dan membutuhkan bantuan.
Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan
kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujnas (pemanfaatan kondisi lingkungan
dalam mewujudkan tujuan politik) :
1. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD
1945.
2. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa
dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
3. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional.
4. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional.
5. Menggunakan kerangka pikir Pancasila yang komprehensif-integral,
dalam IPTEK dikenal dengan pemikiran kesisteman. Sedangkan sub sistemnya
berupa aspek kekuatan alamiah dan aspek kekuatan sosial.

2.2 Katahanan Nasional sebagai Wujud dari Geostrategi Indonesia


Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi segenap
kehidupan rasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan hambatan baik yang datang
dari dalam maupun dari luar untuk menjamin identitas, integritas, dan kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Kondisi atau keadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan-
tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional juga harus dikembangkan dan

5
dibina agar memandai dengan perkembangan tersebut. Melihat hal itu ketahanan
nasional Indonesia haruslah dinamis bukan statis.
Sunarso dan Kus Edi Sartono (dalam Drs. H. Endang Saelani Sukarya dkk,
2002:68-69) mengatakan bahwa unsur-unsur ketahanan nasional meliputi hal-hal
sebagai berikut :
a. Ketangguhan

Ketangguhan merupakan sebuah kekuatan yang membuat seseorang dapat bertahan,


kuat menderita, atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.

b. Keuletan

Merupakan usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan
kemampuan tersebut di atas uneuk mencapai tujuan.
c. Identitas

Yaitu ciri khas suatu bangsa atau Negara dilihat secara keseluruhan (holistik). Negara
dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh
wilayah, dengan penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasional serta dengan
peran internasional.
d. Integritas

Merupakan kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsure
sosial maupun alamiah, baik yang bersifat potensial maupun fungsional.
e. Ancaman

Usaha yang bersifat merubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan
secara konseptual, criminal dan politis.
f. Tantangan

6
Yaitu hal atau usaha yang bersifat menggugah kemampuan. Biasanya ini terjadi
karena sesuatu kondisi yang memaksa sehingga menyebabkan seseorang atau
kelompok orang merasa harus berbuat sesuatu untuk menghadapi keadaan yang
disebabkannya.
g. Hambatan

Adalah hal atau usaha dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional.
h. Gangguan

Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar, bersifat dan bertujuan melemahkan dan
atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Seperti yang telah disebutkan bahwa ketahanan nasional merupakan kondisi
dinamis yang harus diwujudkan oleh suatu Negara dan harus dibina secara dini terus
menerus dan sinergi dengan aspek-aspek kehidupan bangsa lain. Pemikiran
konseptual tentang ketahanan nasional inididasarkan atas konsep geostrategi yang
merupakan konsep yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi
bangsa dan kondisi stelasi geografi Indonesia yang disebut dengan konsep ketahanan
nasional.
Konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi di dalam pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup segenap
kehidupan bangsa yang dinamakan ASTAGATRA yang meliputi aspek Alamiah
(TRIGATRA), dan aspek Sosial (PANCAGATRA).
Yang dimaksud dengan aspek alamiah (trigatra) yaitu :
a. posisi dan lokasi geografi negara
posisi dan lokasi Negara kesatuan republik Indonesia memberikan gambaran
tentang bentuk kedalam (menampakkan corak wujud dan tata susunan tertentu), dan
bentuk keluar (situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbale balik antara
Negara dan lingkungan) dari Negara kita. Posisi dan lokasi ini merupakan wadah bagi

7
bangsa yang mendiaminya serta saling mempengaruhi satu sama lain, dan dengan
batas nasional tertentu membedakan Negara Indonesia dengan bangsa lain.
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan.
Posisi dan lokasi Negara Indonesia berada dalam posisi silang di jalan silang dunia
yaitu antara benua asia dan benua Australia serta samudra pasifik dan samudra hindia.
Kondisi yang demikian tidak hanya bersifat fisik tetapi juga terbuka terhadap segala
pengaruh dan aliran sosial.
b. keadaan dan kekayaan alam
sebagai makhluk tuhan, untuk hidup berkembang biak dan mempertahankan
diri, mereka memanfaatkan alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Tentu
dalam pemanfaatan itu harus seimbang dan seirama dengan perkembangan penduduk.
Kekayaan alam terbagai menjadi tiga golongan yaitu hewani (fauna), nabati
(flora) dan mineral (ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat
diperbaharui). Kekayaan alam di atas terbagi menjadi tiga lingkungan yaitu di
atmosfir, di permukaan bumi dan di dalam bumi. Setiap bangsa wajib mengelola
sumber daya alam untuk kepentingan kesejahteraan maupun keamanan. Hal tersebut
menjadi penting untuk menjaga agar tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan
potensi alam dengan jumlah penduduk, baik secara nasional maupun di dalam
konteks dunia (global). Karena hal tersebut dapat membahayakan ketahanan nasional.
c. keadaan dan kemampuan penduduk
penduduka merupakan manusia yang tinggal di suatu tempat atau wilayah.
Yang termasuk di dalam masalah penduduk antara lain : jumlah penduduk, komposisi
penduduk, dan distribusi penduduk. Masalah penduduk ini pada umumnya dikaitkan
dengan pencapaian tingkat kemakmuran (kesejahteraan dan keamanannya). Ada
factor positif dan negative dari keadaan dan kemampuan penduduk yang langsung
atau tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan nasional.
sedang aspek sosial (pancagatra) meliputi :
a. Ideologi

8
Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan hidupnya
yang sekaligus berfungsi sebgai dasar dan cita-cita nasional yang hendak dicapai.
Bangsa Indonesia memiliki falsafah Negara yang kita kenal dengan pancasila yang
lahir dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia.
Makin tinggi kesadaran dan ketaatan suatu bangsa mengamalkan ideology negaranya,
maka semakin tinggi pula tingkat ketahanan nasional dibidang ideologinya.
b. Politik
Masalah politik yang kita maksudkan di sini dalam konteksnya dengan
Negara. Pusat kekuasaan suatu Negara berada pada pemerintahannya, maka
perjuangan memperoleh kekuatan berubah menjadi perjuangan mengurusi
pemerintah.
Jika dianaligikan dengan ketahanan nasional, maka ketahanan nasional
dibidang politik berarti suatu kondisi dinamik suatu bangsa, yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan hidup politik bangsa dan Negara.
Bagi Negara berkembang seperti Indonesia, maka bidang politikmasih banyak
masalah yang harus dihadapi. Kesadaran nasional yang masih perlu ditingkatkan,
kwalitas pertisipasi rakyat yang masih belum bersifat nasional, serta dibutuhkan
inisiatif pemerintah yang memadai, agar terjadi keseimbangan dan keserasian. Maka
tingkat ketahanan politik dapat diukur dengan kemampuan suatu sistem politik dalam
menghadapi dan menanggulangi problemnya.
c. Ekonomi
Pengertian ekonomi adalah segala kegiatan pemerintah dan masyarakat yang
berhubungan dengan pengelolaan factor praduksi. Ketahanan nasional dibidang
ekonomi merupaka suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional

9
didalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan Negara.
Oleh karena itu untuk ketahanan nasional dibidang ekonomi ini diperlukan
pembinaan ekonomi yang pada dasarnya adalah menentukan kebijaksanaan ekonomi
dan pembinaan factor produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi
serta pengelolaanya di dalam distribusi barang dan jasa, baik di dalam negeri maupun
didalam hubungannya dengan luar negeri.
d. Sosial budaya
Factor yang mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang sosial budaya adalah
tradisi. Tradisi bangsa adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan tingkah laku yang
terlembagakan yang diwariskan dan diteruskan dari generasi kegenerasi serta
memberikan suatu bengsa sistem nilai dan sistem norma untuk menjawab tantangan
setiap tahap perkembangan sosial. Tradisi berisfat dinamis dapat membantu
ketahanan nasional, tetapi tradisionalisme yang sikap atau pandangan memuji secara
berlebihan masa kehendaknya dapat kita tinggalkan.
e. Militer HANKAM
Pertahanan kemanan adalah daya upaya rakyat dengan angkatan bersenjata
sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah Negara dalam
menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
Negara, serta kemampuan perjuangannya dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam
seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Ketahanan nasioanal dibidang HANKAM merupakan suatu kondisi dinamis
suatu bangsa yang berisi kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
membahayakan pertahanan dan keamanan bangsa dan Negara.

2.3 Upaya Indonesia dalam Mencapai Perdamaian Dunia.

10
Sejak dulu Indonesia selalu aktif dalam upaya mencapai suatu perdamaian
dunia, geostrategi Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia terbentuk dalam
system poltik luar negeri yang diterapkan di Indonesia. Dasar hukum pelaksanaan
politik luar negeri Republik Indonesia tergambarkan secara jelas di dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alinea I dan alinea IV. Alinea I menyatakan “bahwa
kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan”. Pada alinea IV dinyatakan bahwa “dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social”.
Dari dua kutipan di atas, jelaslah bahwa politik luar negeri RI mempunyai
landasan atau dasar hukum yang sangat kuat, karena diatur di dalam Pembukaan
UUD 1945. Selain dalam pembukaan terdapat juga dalam beberapa pasal contohnya
pasal 11 ayat 1, 2,3 dan pasal 13 ayat 1,2,3.
a. Pasal 11 UUD 1945
1) Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
2) Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat
yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara, dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-undang.
b. Pasal 13 UUD 1945
1) Presiden mengangkat duta dan konsul.
2) Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat.
3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa rumusan yang ada pada alinea I
dan alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar hukum yang sangat kuat bagi

11
politik luar negeri Republik Indonesia. Dari rumusan tersebut, kita belum
mendapatkan gambaran mengenai makna politik luar negeri yang bebas aktif. Karena
itu dalam uraian ini akan dikutip beberapa pendapat mengenai pengertian bebas dan
aktif. Menurut A.W Wijaya Bebas artinya tidak terikat oleh suatu ideologi atau oleh
suatu politik negara asing atau oleh blok negara-negara tertentu, atau negara-negara
adikuasa (super power). Aktif artinya dengan sumbangan realistis giat
mengembangkan kebebasan persahabatan dan kerjasama internasional dengan
menghormati kedaulatan negara lain.
Dalam konteks pada masa sekarang pengertian bebas aktif seperti yang
dijelaskan di atas sudah tidak relevan lagi mengingat pada masa sekarang sudah tidak
ada lagi blok barat maupun blok timur. Namun system politik luar negeri tetap
menganut system politik luar negeri bebas aktif artinya apa bahwa Indonesia selalu
mau bekerja sama dengan Negara manapun serta Indonesia tetap aktif dalam usaha
mewujudkan perdamaian dunia.
Berbagai usaha dilakukan oleh Indonesia dalam upaya mewujudkan
perdamaian dunia antara lain : Indonesia sebagai anggota OIC (Organization Islamic
Conference) menjadi pendorong bagi perdamaian di Timur Tengah khususnya
mendukung Palestina sebagai negara merdeka dari pendudukan zionisme Israel.
Indonesia juga menjadi tuan rumah dan pemrakarsa Konferensi Internasional Ulama
sedunia pada bulan April 2007 di Bogor.
Disini para ulama sedunia menyuarakan penghentian kekerasan di Irak,
Lebanon dan Palestina. Pertemuan itu mengeluarkan pernyataan agar Amerika Serikat
tidak menjadi pemecah-belah umat Islam di Timur Tengah yang ditenggarai para
ulama sebagai alasan tidak terselesaikannya perdamaian di dunia Arab. Indonesia
juga mempromosikan Islam yang moderat, toleran, solidaritas, serta meningkatan
dialog lintas budaya dan peradaban, karena pada saat ini masyarakat internasional
salah persepsi bahwa penyerangan yang dilakukan oleh segelintir orang muslim
terhadap kepentingan barat dalam bentuk teror dipahami sebagai benturan antar

12
peradaban, tapi melainkan terjadi karena ketidakadilan dan ketimpangan sosial di
dunia.
Peran Indonesia dalam hal HAM yaitu, telah meratifikasi Konvenan
Internasional tentang Hak ekonomi sosial dan budaya dan Konvenan internasional
tentang hak Sipil dan politik. Kemudian, kepercayaan Internasional kepada Indonesia
menjadikan Indonesia sebagai ketua Komisi HAM tahun 2006 dan terpilih kembali
menjadi Dewan HAM dalam periode satu tahun 2006-2007. tetapi sangat
disayangkan karena Indonesia sendiri belum menegakkan HAM secara tegas. Hal itu
terkait dengan belum terungkapnya kasus-kasus seperti, Tragedi Tanjung Priok,
Talangsari, kerusuhan Mei 1998, tragedi Semanggi dan kematian aktivis HAM
(Munir).
Di badan PBB Indonesia terpilih bersama Qatar dari kawasan Asia menjadi
DK tidak tetap di PBB, namun Indonesia tidak menunjukkan Independensinya
dengan ikut menyetujui sanksi terhadap Iran yang dituduh Amerika Serikat (AS)
mengoperasikan reaktor nuklir untuk membuat senjata nuklir yang dirasa AS akan
mengancam keamanan negerinya. Saya berpendapat Indonesia melakukan itu karena
mendapat tekanan dari AS dimana kepentingan nasional Indonesia banyak bergantung
kepada AS. Sebagai anggota PBB Indonesia juga telah banyak ikut serta dalam Peace
Keeping Operation salah satunya di Lebanon setelah penyerangan Israel baru-baru
ini. Dibidang pertahanan Indonesia telah menjajaki kerjasama dalam bidang produksi
senjata dengan India dalam pertemuan Komite Bersama Kerja Sama Pertahanan RI-
India di Jakarta, 12-14 Juni 2007, yang diharapkan Indonesia mampu menciptakan
alat utama sistem persenjataan secara mandiri yang diperlukan dalam menjaga
kedaulatan negara dari ancaman pihak luar. Pembelian pesawat tempur dan kapal
selam Rusia juga ditempuh agar tidak tergantung dengan negara Barat khususnya
Amerika Serikat
Semua peran internasional Indonesia diatas merupakan poin penting untuk
meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat internasional dalam ikut
menyelesaikan masalah internasional. Bila masyarakat internasional telah hormat dan

13
segan kepada Indonesia, diyakini pihak-pihak luar enggan mengusik Indonesia.
Dengan modal kepercayaan itulah Indonesia akan mempunyai nilai tawar yang tinggi
untuk mencapai kepentingan nasional dalam hubungannya dengan negara lain dan
bangsa Indonesia dapat menentukan nasibnya sendiri tanpa didikte pihak lain. Peran
Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia merupakan amanah dari pembukaan
UUD 1945, yaitu ikut mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi
negara untuk menentukan kebijakan, tujuan, sarana-sarana untuk mencapai
tujuan nasional, geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi
lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
2. Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi
geografi Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-
sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
3.2 Saran
`Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat diberikan oleh
penulis ialah agar pemerintah selalu berupaya menumbuhkembangkan rasa
nasionalisme dalam masyarakat Indonesia serta meningkatkan sector pertahan
Indonesia agar kasus timur-timur ataupun kasus pulau Sipandan dan Ligitan
tidak terjadi lagi di Indonesia. Selain itu masyarakat Indonesia harus sadar
sepenuhnya bahwa kita semua harus selalu memperkokoh nilai-nilai persatuan
dan kesatuan agar Negara kesatuan republic Indonesia ini tetap utuh.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://vivigustin.blogspot.com/2015/12/makalah-geostrategi-indonesia-dan.html
http://hendraabisgaul.blogspot.com/2010/02/geostrategi-indonesia.html
http://sarthisinjaitengah.wordpress.com/2011/10/07/geostrategi-indonesia/
http://www.scribd.com/doc/47763464/Pengertian-geostrategi-Indonesia
http://geostrategi-indonesia.blogspot.co.id/
http://fesoyafoy.blogspot.co.id/2012/05/geostrategi-indonesia.html
http://myteiku.blogspot.com/2010/04/geosstrategi-indonesia.html

16

Anda mungkin juga menyukai