Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI

MAKALAH MATA KULIAH


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Geopolitik ( Wawasan Nusantara )


dan Geostrategi Indonesia

oleh

Kelompok VI ( enam ) :
1. Fandi
2. Anita Natalia ( 05101007005 )
3. Amalia Rochimah Putri ( 05101007021 )
4. Andreas
5. Firman manurung(05101007026)
6. Owen A perangain angin(05101007093)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu Negara dalam hubungannya
dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai
hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan (khlifatullah) di bumi yang
menerima amanatnya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan mempunyai
kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan sang pencipta dengan penuh ketulusan.
Adapun sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara
dan dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik-baiknya untuk
kebutuhan hidupnya. Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu:
Hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan antara
manusia dengan makhluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat manusia religious
dengan sendirinya harus dapat berperan sesuai dengan kedudukan tersebut.
Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam, Negara
Indonesia memiliki unsur - unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak
pada posisi dan keadaan geografi yang strategi dan kaya akan sumber daya alam.
Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat
yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah
diperjuangkan oleh para pendiri Negara.
Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi
dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional. Dalam hal ini
bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak
terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita
dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional
yang berpijak pada wujud wilayah nusantara.

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan
diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan Geopolitik ( Wawasan Nusantara ) dan Geostrategi
Indonesia?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi wawasan nusantara?
3. Apakah Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara ?
4. Bagaimana contoh implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan?
5. Bagaimana hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan diskusi kelompok.
3. Untuk mengetahui hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional.

D. Metode dan Teknik Penulisan


Metode dan teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang
bersifat teoritis yang kemudian data tersebut akan dijadikan dasar atau pedoman untuk
melihat adanya ketidaksesuaian antara teori dengan kenyataan yang ada sekarang. Sumber
– sumber yang dijadikan sebagai rujukan untuk studi pustaka diperoleh dari berbagai
sumber bacaan. Baik itu buku maupun situs – situs yang ada di internet.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Merupakan bagian pendahuluan yang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.
Bab II: Merupakan pembahasan yang menguraikan tentang tema yang dibahas berdasarkan
hasil pengolahan data dan informasi dari berbagai sumber.
Bab III : Merupakan bagian akhir dari karya tulis ini dalam bentuk kesimpulan hasil dan
saran – saran yang disampaikan penulis.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik ( Wawasan Nusantara ) dan Geostrategi Indonesia


Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan politik berasal dari
bahasa Yunani politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia
artinya urusan. Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan nusantara. Geopolitik
diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan
strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik
beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu
Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada system
politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu secara langsung akan berdampak pada
geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada geografi sosial (hukum
geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang
dianggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara.
Sebagai Negara kepulauan, dengan masyarakat yang berbhinneka, Negara
Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada
posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus
disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh
para pendiri Negara ini. Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
Indonesia tercermin pada momentum sumpah pemuda tahun 1928 dan kemudian
dilanjutkan dengan perjuangan kemerdekaan yang puncaknya terjadi pada saat proklamasi
kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Penyelenggaraan Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai system kehidupan
nasional bersumber dari dan bermuara pada landasan ideal pandangan hidup dan konstitusi
Undang-Undang Dasar 1945. dalam pelaksanaannya bangsa Indonesia tidak bebas dari
pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional
maupun internasional. Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar
sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan
nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa
Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga
disebut dengan wawasan nusantara. Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa
Indonesia adalah upaya menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa, dan segenap
aspek kehidupan nasionalnya. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan Negara
Indonesia dapat tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang
dicita-citakan.
Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
Indonesia, yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis,
melainkan dalam pengertian secara keseluruhan.
Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti memandang,
meninjau, atau melihat, atau cara melihat.sedangkan istilah nusantara berasal dari kata
‘nusa’ yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk menggambarkan
kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara
samudra Pasifik dan samudra Indonesia, serta diantara benua Asia dan benua Australia.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan
posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.
Sedangkan wawasan nusantara memiliki arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta sesuai
dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai
tujuan dan cita-cita nasionalnya.
Geostrategi adalah strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara untuk
menentukan tujuan dan kebijakan dalam pemanfaatan lingkungan mencapai tujuan politik.
Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-cita proklamasi untuk
mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan heterogin.
B. Latar Belakang Wawasan Nusantara
Falsafah Pancasila.
Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut
adalah:
Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama masing- masing.
Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Aspek Kewilayahan Nusantara
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia
kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.
Aspek Sosial Budaya
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing memiliki adat istiadat,
bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional
yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.
Aspek Kesejarahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan nasional Indonesia yang
diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam
lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah
diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang
sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk
persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

C. Kedudukan ( Status ) Wawasan Nusantara


Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa
Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan
kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan
UUD 1945. Secara hierarki, posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan ketiga
setelah UUD 1945. Urutan sistem kehidupan nasional Indonesia adalah:
Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.
UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.
Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam pembangunan
nasional.
Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional
Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional berarti bahwa wawasan
nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan
kewilayahan.
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya selalu mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
mencakup:
Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara mempunyai arti
pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan
yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan
Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan negara
tetangga.

D. Faktor – Faktor yang mempengaruhi serta Unsur – Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara antara lain sebagai berikut :
1. Wilayah.
2. Geopolitik dan Geostrategi.
3. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya.
Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara meliputi :
1. Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi 3 komponen :
a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat
gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Oleh karena itu
nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya.
Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik
puncak kerucut di pusat bumi.
Letak geografis negara berada di posisi dunia anatar 2 samudra, yaitu pasifik dan samudera
hindia dan antara dua benua, yaitu asia dan australia. Letak geografis ini berpengaruh besar
terhadap aspek-aspek kehidupan nasional Indonesia. Perwujutan wilayah nusantara
menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-busaya dan pertahanan keamanan.
b. Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia tata inti organisasi negara berdasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut
bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem
perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Kedaulatan berada di tangan rakyat yang sepenuhnya oleh majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR). Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Indonesia
merupakan Negara Hukum (Rechk Staat) bukan hanya kekuasaan.

c. Tata Kelengkapan Organisasi


Isi wawasan nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia dalam
eksistensinya yang meliputi :
- Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Rakyat Indonesiayang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
Pemerintahan negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia.
- Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal.
Satu kesatuan wilayah nusantara mencakup daratan, perairan dan dirgantara.
Satu kesatuan politik.
Satu kesatuan sosial budaya.
Satu kesatuan ekonomi, atas asas usaha bersama.
Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
Satu kesatuan kebijakan nasional.
2. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencangkup Dua Segi
a. Tata laku batinia
Wawasan Nusantara berlandaskan pada falsafah Pancasila untuk membentuk sikap mental.
b. Tata laku lahiriah
Wawasan Nusantara diwujudkan dalam satu sistem organisasi meliputi : perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan.

E. Implementasi ( Perwujudan ) Wawasan Nusantara


Implementasi dalam Kehidupan Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu:
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang - undang, seperti UU Partai Politik,
UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut
harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam
pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis
dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga
hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama
bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum
yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda)
yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan
pulau kosong.
Implementasi dalam Kehidupan Ekonomi
Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta
memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam
kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan
perindustrian.
Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah.
Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan
ekonomi.
Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

Implementasi dalam Kehidupan Sosial


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :
Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.
Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :
Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada
setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan
kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan
belajar kemiliteran.
Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.
Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar
Indonesia.

F. Hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional


Perwujudan tanah air sebagai satu kesatuan, sudah sesuai dengan aspirasi dari falsafah
Pancasila. Pelaksanaan Wawasan Nusantara akan terlihat hasilnya dengan terwujudnya
suatu ketahanan nasional Indonesia. Ketahanan nasional Indonesia bersifat defensif serta
melihat dan mawas ke dalam disertai usaha untuk membina daya, kekuatan serta
kemampuan sendiri, meliputi segenap aspek kehidupan alamiah dan sosial. Dengan
wawasan Nusantara, suatu ketahanan nasional dapat tercapai sesuai dengan kepribadian
serta bentuk kepulauan Indonesia yang satu kesatuan dalam persatuan ini.
Jadi, Wawasan Nusantara bermaksud untuk mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan
keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina
kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia. Bila diperhatikan lebih
jauh kepulauan Indonesia yang duapertiga wilayahnya adalah laut membentang ke utara
dengan pusatnya di pulau Jawa membentuk gambaran kipas. Sebagai satu kesatuan
negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu
doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. ,
sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang
bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan.
Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar
(grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa
bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi
maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin
kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.

BAB III
PENUTUP

Menurut ilmuwan politik dan militer, istilah geopolitik didefinisikan sebagai wawasan nasional
sebagai wujud dari kesatuan cara pandang dan pengetahuan yang berguna untuk
mempertahankan ruang hidup suatu bangsa. Namun konsep wawasan nasional yang ada di
setiap bangsa pada kenyataannya berbeda-beda. Hal ini berkaitan dengan dua unsur pokok
dalam konsepsi geopolitik, yakni profil diri bangsa (sejarah, pandangan hidup, ideologi,
budaya) dan geografi.
Geopolitik juga tidak hanya memandang ciri-ciri khusus suatu negara (geografis) dari segi
politik negara semata, melainkan juga perilaku manusia di dalamnya saat menghadapi
tantangan yang timbul berdasarkan bentuk geografinya. Menurut Srijanti, dkk (2008),
adapun geopolitik Indonesia yang dinamakan Wawasan Nusantara bertujuan untuk
mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia.
Kemudian, pelaksanaan geopolitik dalam suatu negara disebut dengan geostrategi.
Pada awalnya, istilah strategi hanya terbatas pada kepentingan militer saja. Akan tetapi,
lebih lanjut geostrategi didefinisikan sebagai kebijakan untuk menentukan upaya-upaya
dalam menguasai sumber daya (terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui)
dengan tujuan kelangsungan hidup bangsa.
Ditinjau dari aspek kewilayahan nusantara menurut Srijanti, dkk dalam Etika Berwarga
Negara (2008), pengaruh geografi dalam suatu negara merupakan fenomena yang mutlak
diperhitungkan karena mengandung beraneka ragam kekayaan alam, baik di atas maupun
di bawah permukaan bumi, serta memiliki jumlah penduduk yang besar. Dengan demikian,
kondisi geografi Indonesia yang memiliki keunggulan sekaligus kerawanan sudah
sepatutnya diperhitungkan dalam geopolitik Indonesia.
Ketika geopolitik Indonesia (dalam hal ini disebut Wawasan Nusantara) bertujuan untuk
mewujudkan rasa nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan, maka sudah
seharusnya merupakan kewajiban bagi kita untuk menjaga dan melestarikan sumber daya
alam kita yang melimpah.
Namun pada kenyataannya, yang terjadi justru sebaliknya. Eksploitasi terhadap hutan terus
terjadi dimana-mana, dan kesadaran masyarakat juga sangat rendah untuk menjaga dan
melestarikan lingkungannya. Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi kita untuk
mengembangkan sumber daya manusia agar sumber daya alam dapat dikelola dengan baik
dan memadai.
Maka, langkah yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkatkan sumber daya manusia
yang jumlahnya besar tersebut serta menumbuhkan kepedulian pemerintah dan masyarakat
mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Langkah ini pun harus
diterapkan kepada generasi penerus sejak dini melalui pendidikan lingkungan hidup di
sekolah mereka.
Sebab, ketika isu pemanasan global terus mendorong negara-negara untuk melakukan
program-program dan gerakan penyelamatan lingkungan, perilaku masyarakat kita pada
umumnya tetap saja tidak berubah. Selama dampak dari pemanasan global itu belum
dirasakan, maka tidak perlu mengambil tindakan untuk mulai memelihara lingkungan.
Pandangan seperti ini tentunya tidak tepat dan harus segera diubah, karena sangatlah
disayangkan jika bencana-bencana seperti banjir dan longsor terus terjadi di sekitar kita
akibat kesalahan kita sendiri.
Maka, mulailah dari sekarang untuk memahami dan menghayati Wawasan Nusantara
melalui penghargaan akan lingkungan dengan melestarikannya agar tidak tercipta
keindahan harmoni yang sesaat saja.

DAFTAR PUSTAKA

Makarim, N.A. 2004. Geopolitik. [Online]. Tersedia:http://www.kompas.com/kompas-


cetak/041228/utama [19 September 2011].
Poerwowidagdo, S.J. 1999. Geoekonomi, Abstraksi ekonominya di kepulauan RI.
[Online]. Tersedia: — [19 September 2011].
Srijanti, A. Rahman H. I., Purwanto S. K. 2008. Etika Berwarga Negara. Jakarta: Salemba
Empat.
Wikipedia Internasional. 2007. Geopolitics. [Online]. Tersedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Geopolitics [19 September 2011].
● http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/11/01/geopolitik/

Anda mungkin juga menyukai