oleh
Kelompok VI ( enam ) :
1. Fandi
2. Anita Natalia ( 05101007005 )
3. Amalia Rochimah Putri ( 05101007021 )
4. Andreas
5. Firman manurung(05101007026)
6. Owen A perangain angin(05101007093)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu Negara dalam hubungannya
dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai
hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan (khlifatullah) di bumi yang
menerima amanatnya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba Tuhan mempunyai
kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan sang pencipta dengan penuh ketulusan.
Adapun sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara
dan dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik-baiknya untuk
kebutuhan hidupnya. Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu:
Hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan antara
manusia dengan makhluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat manusia religious
dengan sendirinya harus dapat berperan sesuai dengan kedudukan tersebut.
Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam, Negara
Indonesia memiliki unsur - unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak
pada posisi dan keadaan geografi yang strategi dan kaya akan sumber daya alam.
Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat
yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah
diperjuangkan oleh para pendiri Negara.
Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi
dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional. Dalam hal ini
bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak
terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita
dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional
yang berpijak pada wujud wilayah nusantara.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah ada, penulis merumuskan beberapa permasalahan
diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan Geopolitik ( Wawasan Nusantara ) dan Geostrategi
Indonesia?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi wawasan nusantara?
3. Apakah Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara ?
4. Bagaimana contoh implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan?
5. Bagaimana hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan diskusi kelompok.
3. Untuk mengetahui hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Merupakan bagian pendahuluan yang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.
Bab II: Merupakan pembahasan yang menguraikan tentang tema yang dibahas berdasarkan
hasil pengolahan data dan informasi dari berbagai sumber.
Bab III : Merupakan bagian akhir dari karya tulis ini dalam bentuk kesimpulan hasil dan
saran – saran yang disampaikan penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Faktor – Faktor yang mempengaruhi serta Unsur – Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara antara lain sebagai berikut :
1. Wilayah.
2. Geopolitik dan Geostrategi.
3. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya.
Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara meliputi :
1. Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi 3 komponen :
a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat
gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Oleh karena itu
nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya.
Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik
puncak kerucut di pusat bumi.
Letak geografis negara berada di posisi dunia anatar 2 samudra, yaitu pasifik dan samudera
hindia dan antara dua benua, yaitu asia dan australia. Letak geografis ini berpengaruh besar
terhadap aspek-aspek kehidupan nasional Indonesia. Perwujutan wilayah nusantara
menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-busaya dan pertahanan keamanan.
b. Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia tata inti organisasi negara berdasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut
bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem
perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Kedaulatan berada di tangan rakyat yang sepenuhnya oleh majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR). Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Indonesia
merupakan Negara Hukum (Rechk Staat) bukan hanya kekuasaan.
BAB III
PENUTUP
Menurut ilmuwan politik dan militer, istilah geopolitik didefinisikan sebagai wawasan nasional
sebagai wujud dari kesatuan cara pandang dan pengetahuan yang berguna untuk
mempertahankan ruang hidup suatu bangsa. Namun konsep wawasan nasional yang ada di
setiap bangsa pada kenyataannya berbeda-beda. Hal ini berkaitan dengan dua unsur pokok
dalam konsepsi geopolitik, yakni profil diri bangsa (sejarah, pandangan hidup, ideologi,
budaya) dan geografi.
Geopolitik juga tidak hanya memandang ciri-ciri khusus suatu negara (geografis) dari segi
politik negara semata, melainkan juga perilaku manusia di dalamnya saat menghadapi
tantangan yang timbul berdasarkan bentuk geografinya. Menurut Srijanti, dkk (2008),
adapun geopolitik Indonesia yang dinamakan Wawasan Nusantara bertujuan untuk
mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia.
Kemudian, pelaksanaan geopolitik dalam suatu negara disebut dengan geostrategi.
Pada awalnya, istilah strategi hanya terbatas pada kepentingan militer saja. Akan tetapi,
lebih lanjut geostrategi didefinisikan sebagai kebijakan untuk menentukan upaya-upaya
dalam menguasai sumber daya (terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui)
dengan tujuan kelangsungan hidup bangsa.
Ditinjau dari aspek kewilayahan nusantara menurut Srijanti, dkk dalam Etika Berwarga
Negara (2008), pengaruh geografi dalam suatu negara merupakan fenomena yang mutlak
diperhitungkan karena mengandung beraneka ragam kekayaan alam, baik di atas maupun
di bawah permukaan bumi, serta memiliki jumlah penduduk yang besar. Dengan demikian,
kondisi geografi Indonesia yang memiliki keunggulan sekaligus kerawanan sudah
sepatutnya diperhitungkan dalam geopolitik Indonesia.
Ketika geopolitik Indonesia (dalam hal ini disebut Wawasan Nusantara) bertujuan untuk
mewujudkan rasa nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan, maka sudah
seharusnya merupakan kewajiban bagi kita untuk menjaga dan melestarikan sumber daya
alam kita yang melimpah.
Namun pada kenyataannya, yang terjadi justru sebaliknya. Eksploitasi terhadap hutan terus
terjadi dimana-mana, dan kesadaran masyarakat juga sangat rendah untuk menjaga dan
melestarikan lingkungannya. Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi kita untuk
mengembangkan sumber daya manusia agar sumber daya alam dapat dikelola dengan baik
dan memadai.
Maka, langkah yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkatkan sumber daya manusia
yang jumlahnya besar tersebut serta menumbuhkan kepedulian pemerintah dan masyarakat
mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Langkah ini pun harus
diterapkan kepada generasi penerus sejak dini melalui pendidikan lingkungan hidup di
sekolah mereka.
Sebab, ketika isu pemanasan global terus mendorong negara-negara untuk melakukan
program-program dan gerakan penyelamatan lingkungan, perilaku masyarakat kita pada
umumnya tetap saja tidak berubah. Selama dampak dari pemanasan global itu belum
dirasakan, maka tidak perlu mengambil tindakan untuk mulai memelihara lingkungan.
Pandangan seperti ini tentunya tidak tepat dan harus segera diubah, karena sangatlah
disayangkan jika bencana-bencana seperti banjir dan longsor terus terjadi di sekitar kita
akibat kesalahan kita sendiri.
Maka, mulailah dari sekarang untuk memahami dan menghayati Wawasan Nusantara
melalui penghargaan akan lingkungan dengan melestarikannya agar tidak tercipta
keindahan harmoni yang sesaat saja.
DAFTAR PUSTAKA