Oleh
MUH. TEGUH NAZAR MUSTIADI
170301112
akan terasa hampa jika tidak ada yang nama komunikasi antar manusia.
anugrah yang di berikan Allah kepada manusia. Hal tersebut bisa diliat
1
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi,( Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 1
1
“Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya,
kemudian Dia perlihatkan kepada malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan
kepada-ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”
diciptakan tuhan dari satu diri: dari satu diri itu ia menciptakan pasangan
wanita di muka bumi, keaneka ragaman bahasa dan warna kulit hanyalah
saat ini sangat penting. Karna kita tidak dapat berdiri sendiri di dalam
memhami apa yang terjadi, apa yang dapat terjadi, akibat-akibat dari apa
yang terjai dan akhirnya apa yang akan kita lakukan untuk mempengaruhi
2
Lajnah Pentashilan Mushaf Al-Quran, Komunikasi dan Informasi, (jakarta: Lajnah
Penulisan Mushaf Al-Qur’an Balitbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2013), hlm. 37-38
3
Ahmad Sihabuddin, Komunikasi Antarbudaya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 11-12
2
Banyak orang yang datang dari berbagai kelompok budaya untuk
tidak efektif, yaitu pesan yang hanya bisa di mengerti oleh komunikator
menjalankan sebuah intraksi antar agama atau budaya sebagai orang yang
antar budaya dapat dikurangi, karna kita sudah sedikit mengetahui nilai-
nilai budaya dan prilaku budaya orang lain. 4 Budaya adalah suatu konsep
4
Deddy Mulyana, Nuansa-Nuansa Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1999), hlm. 12-15
3
penyusaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang
suatu tingkat perkembangan teknis tertentu dan pada saat waktu tertentu. 5
lebih unggul dibandingkan dengan ras lainnya. Artinya, saat ini tidaklah
lagi tepat untuk saling mencurigai orang di luar kita. Sebab sebenarnya
kita berada dalam sau perahu, yaitu di bumi allah. Dengan banyak
persaudaraan.6
ini terletak di bagaian barat pulau lombok, di jalan Gili Terawangan no. 1
5
Deddy Mulyana, Komunkasi Antarbudaya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),
hlm. 18
6
Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya, (jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 9-
10
4
dan pendatang, komunikasi yang terjadi sangat baik di antara semua
sangat baik dan saling bertoleransi antar masyarakat pun terjalin rukun.7
B. Rumusan Masalah
merumuskan masalah
Mataram.
7
Ismi sofiana, “Wawancara”, rumah kepala lingkungan, 28, Desember, 2019.
5
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Mataram.
2. Manfaat penelitian
Baru Mataram, yang berlokasi di Jln. Gili Trawangan No.1 Kota Mataram.
6
Sehingga nantinya penulis berharap adanya efek yang baik dari hasil
alasan memilih lokasi ini adalah kemudahan sarana dan prasarana untuk
menuju lokasi.
E. Telaah Pustaka
7
dalam hal ini yang dimaksud adalah pemeluk agama hindu dan islam.8
8
Landy Candra Kusuma 2018, “Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Dusun Demping
Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi antar Budaya Masyarakat Islam dan Hindu dalam Kegiatan
Kemasyarakatan di Dusun Demping Kecamatan Jenawi Kabupaten Karang Anyar” (Fakultas
Komunikasi Dan Informatika Universitas Muhammadiyah , Surakarta), hlm. 15-16.
9
Mey Candra Susanto, “Komunikasi Antarbudaya Pada Masyarakat Pendatang Dengan
Masyarakat Lokal Dilamongan”, (Skripsi, Fakultas Ilmu Soial dan Ilmu Politik, Universitas
Muhamadiah Malang), 2012, hlm. 5.
10
Melati Budi Srikandi, “Komunikasi AntarBudaya Penduduk Pendatang Dengan
Penduduk Asli”, (skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebela Maret), 2016, hlm.
4.
8
Diantara ketiga skripsi ini peneliti dapat membedakan apa
peneliti akan meneliti hampir mirip dengan skripsi yang nomer tiga
9
Masyarakat Asli Denga Masyarakat Pendatang di Lingkungan
antarbudayanya.
F. Kerangka Teori
1. Komunikasi
pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu
cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti apa yang dimaksud
3. Kerukunan
11
Endang Fourianalistyawati,”Komunikasi yang Relevan dan Efektif Antara Dokter dan
Pasien” Jurnal Psikogenesis, vol. 1, No. 7, Desember 2019, hlm. 83
12
Abdel Fauji Hadiono, “Komunikasi Antarbudaya “, Jurnal Darussalam, Vol. VIII, No.
1, Desember 2019, hlm. 142
10
pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, maka kerukunan adalah
Kerukunan berasal dari kata “ruku” dari bahasa Arab, yang artinya
orang walaupan mereka berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan
mereka.13
G. Metodelogi Penelitian
1. Pendekatan penelitian
11
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.14
fenomena yang diamati, yang memakai logika ilmiah. Hal ini berari
lapangan.17
14
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D, (Bandung: Alfabeta
Cv, 2018), hlm. 8
15
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), hlm. 5
16
Mohammad Mulyadi, “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta
Pemikiran Dasar Menggabungkannya”, Jurnal Studi Komunikasi dan Media, Vol. 15, Nomor 1,
Januari – Juni 2011, hlm. 130.
17
Asselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:
12
2. Jenis Penelitian
a. Studi kasus
informasi.
Mataram.
13
asli dan masyarakat pendatang yang ada di Lingkungan Taman
3. Kehadiran Peneliti
20
Suharimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), hlm 102.
14
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
kepercayaan.
dengan pendatang.
15
maka peneliti menggunakan beberapa metode dalam proses
dan dokumentasi.
a. Metode Observasi
obyek yang sedang diteliti, dalam hal ini yang diamati adalah:
pendatang
b. Metode Wawancara
James Black A, Metode dan Masalah Penleitian Sosial (Bandung : PT Refika Aditama
21
16
selanjutnya metode yang digunakan oleh peneliti adalah
Mataram.
terstruktur.
c. Metode Dokumentsi
22
Juliyansyah Noor, Metodologi Penelitian.,,,hlm. 138
23
Ridwan, Belajar Mudah Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2005) hlm. 77.
17
Peneliti menggunakan metode dokumentasi karna peneliti
lapangan.24
data, dan apa bila data sudah terkumpula tersusun akan dianalisis
pendekatan yang diambil. Maka oleh sebab itu sema data yang sudah
24
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif.,,hlm. 247
18
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan
pada uji validitas dan realibitas. dalam penelitian kualitatif, temuan atau
data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang
yang diteliti.25
diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam
yaitu:
a. Triangulasi
25
Ibid.,,hlm. 267
19
dari berbagai sumber data.26
b. Kecukupan referensi
H. Sistematika Pembahasan
1. BAB I. PENDAHULUAN
beberapa susunan isi BAB yaitu: Telaah Pustaka, Kerangka Teori, dan
Metode Penelitian.
BAB ini membahas data tentang seluruh data dan temuan penelitian,
20
digunakan peneliti beserta alasannya, jenis penelitian, kehadiran
digunakan. Dan berisi saran dari peneliti untuk orang yang akan
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Melati Budi Srikandi, “Komunikasi AntarBudaya Penduduk Pendatang Dengan
Penduduk Asli”, skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Sebela Maret.
23