Anda di halaman 1dari 21

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pemetaan dan
SIG

Dosen Pengampu:
H. IMAM SUYADI, S.T. M.T
NIP :

Disusun Oleh Kelompok 2:


ARUL RENALDI : 2022201100018
CANDRA PAMUNGKAS : 2022201100015
FARIS ABYAN : 2022201100005
FIRDAUS SENDI N : 2022201100006
MARTHIN BAGOES N : 2022201100001
SILO DAMAR PANGESTU A : 2022201100016

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI TULUNGAGUNG
MARET 2021
PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah


melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah “PERPETAAN DAN SIG”. Makalah ini saya susun
sebaik-baiknya melalui berbagai sumber.
Terima kasih saya ucapkan kepada:

1. Dr. H. Eko Sugiono, M.M. selaku Rektor Universitas Tulungagung


yang telah berkontribusi sebagai pimpinan Lembaga Universitas
Tulungagung.
2. Kawan-kawan Teknik Sipil yang membantu tersusunnya makalah
ini.
3. Civitas Akademika dan semua pihak yang telah membantu
tersusunnya makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih memerlukan
perbaikan ke depannya. Untuk kritik dan saran yang membangun sangat
saya harapkan. Saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan ataupun
kesalahan dalam makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya serta bagi pembaca pada umumnya. Aamiin.

Tulungagung, 20 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan Pembahasan Masalah .......................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 4

A. Pengertian sistem informasi geografi ............................................... 4

B. Sejarah sistem informasi geografi ................................................... 5

C. Tugas utama sistem informasi geografi ........................................... 7

D. Metode pemetaan dalam sistem geografi ......................................... 9

E. Bidang bidang aplikasi sistem informasi geografi.......................... 11

F. Keunggulan sistem informasi geografi .......................................... 12

BAB III PENUTUP ................................................................................ 13

A. Kesimpulan................................................................................... 13

B. Saran ............................................................................................ 16

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terasa sangat pesat
sehingga menawarkan banyak sekali
kemudahan. Perkembangan teknologi tersebut juga berpengaruh pada ke
majuan teknologi dalam dunia IT(Information Technology) yang juga ber
kembang dengan pesat. Salah satunya adalah dengan
munculnya teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis). Sistem
Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information Sistem awalnya
dikembangkan oleh Roger Tomlinson untuk menginventarisasi tanah di
Kanada. Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis)
telah berkembang pesat. Saat ini telah dikenal istilah-istilah desktop GIS,
Web GIS, dan Database Spasial yang merupakan wujud perkembangan
teknologi Sistem Informasi Geografis, untuk mengakomodir
kebutuhan solusi atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab
dengan tekhnologi SIG ini.
Sistem Informasi Geografis merupakan bukti pentingnya
teknologi dalam dunia teknik. Berbagai kemudahan di dapat dari sistem
ini sendiri. Untuk itu, bagi mahasiswa Teknik Sipil sendiri, dirasa sangat
perlu untuk mempelajari hal tersebut. Agar dapat memudahkan pekerjaan
yang berhubungan dengan dunia teknik, dengan tidak mengurangi peranan
manusia itu sendiri. Sistem Informasi Geografis (SIG) itu merupakan suatu
sistem informasi yang di rancang untuk bekerja dengan data yang
bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu
SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk
menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan

1
seperangkat operasi kerja. Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan
data, mengatur data, dan melakukan analisis data yang akhirnya akan
menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografis.

2
1. Rumusan Masalah

1. Pengertian sistem informasi geografi?

2. Sejarah sistem informasi geografi?

3. Tugas utama sistem informasi geografi?

4. Metode pemetaan dalam sistem geografi?

5. Bidang bidang aplikasi sistem informasi geografi?

6. Keunggulan sistem informasi geografi?

2. Tujuan Pembahasan Masalah

1. Mengetahui pengertian sistem informasi geografi

2. Mengetahui sejarah sistem informasi geografi

3. Mengetahui tugas utama sistem informasi geografi

4. Mengetahui metode pemetaan dalam sistem geografi

5. Mengetahui bidang bidang aplikasi sistem informasi geografi

6. Mengetahui keunggulan sistem informasi geografi

3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sistem informasi geografi
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System
disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah
sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola
dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang di identifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang
membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Pengertian SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada informasi mengenai
daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang terdapat pada daerah-daerah di
permukaan bumi. 1 Sistem Infomasi Geografis merupakan bagian dari ilmu geografi teknik
(Technical Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi data-data. Pada hakekatnya Sistem Informasi Geografis adalah suatu
rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi ruang muka
bumi atau informasi tentang ruang muka bumi yang diperlukan untuk dapat menjawab
atau menyelesaikan suatu masalah yang terdapat dalam ruang muka bumi yang
bersangkutan. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi pengumpulan, penataan, pengolahan,
penganalisisan dan penyajian data-data/fakta-fakta yang ada atau terdapat dalam ruang
muka bumi tertentu. Data atau fakta yang ada atau terdapat dalam ruang muka bumi
tersebut, juga disebut sebagai data/fakta geografis atau data/fakta spasial. Hasil analisisnya
disebut Informasi geografis atau Informasi spasial.

1
Hartono. Geografi jelajah bumi dan alam semesta, (Bandung: Citra Praya, 2007), hal. 40

4
SIG merupakan akronim dari :
-Sistem pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling
berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai
tujuan tertentu.
-Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi memiliki
volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak
sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan
dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas baik. Ketika data
tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representatif, data tersebut
mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada objek. Perlu diingat
bahwa semua informasi adalah data tapi tidak semua data merupakan informasi.
-Geografi istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada ‘geografi’
atau ‘spasial’. Setiap objek geografi mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space.
Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan
pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek
sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk
mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografi (SIG)
atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang
untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan
kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk
menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat
operasi kerja. Sedangkan menurut Anon Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem
Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut)
objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga
dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya
akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan
pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
B. Sejarah sistem informasi geografi
Pada tahun 1700 an survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk
juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad
ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi
beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh
penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal
tahun 1960-an.
5
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa,
Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh
Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS- SIG Kanada), digunakan
untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk
Inventarisasi tanah Kanada (CLI -Canadian land Inventory) sebuah inisiatif untuk
mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai
informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah
pada skala 1:250000.2 Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan
analisis. CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi
pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pemindaian
(digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas
benua Amerika, memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan
atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer
bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG". CGIS bertahan sampai tahun
1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal,
dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa
vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu
vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung
pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan
pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database.
Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG
pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang
cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih
sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang
membutuhkan standar pada format data dan transfer. Indonesia sudah mengadopsi sistem
ini sejak pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan
Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan
ilmu pengetahuan, teknologi.

C. Tugas utama sistem informasi geografi


Berdasarkan desain awalnya tugas utama dari Sistem Informasi Geografis yaitu untuk
melakukan analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG
bukanlah hal yang baru ditemukan. Pemrosesan data geografik telah lama dilakukan oleh

2
Ahmat Adil. SIG, (Yogyakarta: KDT, 2017), hal. 2

6
berbagai macam dari bidang ilmu, namun yang membedakan dengan pemrosesan lama
yaitu dalam menggunakan data digital.

Sistem Informasi Geografis

Adapun beberapa tugas utama dari Sistem Informasi Geografis adalah sebagai
berikut:
INPUT DATA
Sebelum data digunakan dalam Sistem Informasi Geografis maka data harus
dilakukan konversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi dari data
peta kertas atau foto ke dalam bentuk digital yang disebut dengan digitizing. Sistem
Informasi Geografis yang telah modern dapat melakukan proses ini secara otomatis
dengan menggunakan teknologi scanning.
PEMBUATAN PETA
Proses pembuatan peta dala Sistem Informasi Geografis lebih fleksibel
dibandingkan dengan cara manual atau dengan proses pendekatan kartografi
otomatis. Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat
didigitalkan dan informasi tersebut juga dapat diterjemahkan dalam SIG. Peta yang
dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat memberikan informasi yang
dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.
MANIPULASI DATA
Data dalam Sistem Informasi Geografis akan membutuhkan transformasi atau
manipulasi yang digunakan untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan
sistem. Dalam teknologi Sistem Informasi Geografis menyediakan berbagai macam
alat bantu yang digunakan untuk memanipulasi data yang ada dan untuk
menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
MANAJEMEN FILE
Apabila voleme data yang ada semakin besar dan jumlah data user semakin
banyak, maka cara yang terbaik untuk dilakukan yaitu dengan menggunakan database
manajemen system (DBMS), untuk membantu menyimpan, mengatur dan juga untuk
mengelola data.
7
ANALISIS QUERY
Sistem Informasi Geografis menyediakan kapabilitas untuk menampilkan
query dan alat bantu yang digunakan untuk menganalisis informasi yang ada.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk menganalisis data
geografis untuk melihat jenis pola dan tren.
MEMVISUALISASIKAN HASIL
Untuk berbagai macam tipe operasi geografis dan hasil akhirnya
divisualisasikan ke dalam bentuk peta atau graf. Dengan menggunakan peta tersebut,
maka akan menjadi sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan
informasi geografis.
Namun saat ini Sistem Informasi Geografis telah mengintegrasikan tampilan
peta dengan menambahkan laporan, multimedia dan tampilan tiga dimensi. 3

3
Ibid., hal 21-22
8
D. Metode pemetaan dalam sistem geografi
Banyak metode-metode pemetaan yang digunakan dalam SIG
diantaranya adalah mapinfo, arcview, surfer, mapsource dll. Masing-
masing mempunyai kegunaan dan fungsi masing-masing diantaranya:
-Mapinfo adalah salah satu perangkat lunak (software) yang
digunakan sebagai sarana untuk menampilkan atau pengimplementasian
sistem informasi geografi. Kelebihan perangkat lunak mapinfo tersebut
adalah karena fasilitas yang diberikan cukup mudah untuk dioperasikan
dan cukup lengkap untuk keperluan pengembangan sistem informasi
geografik. Seperti halnya perangkat lunak lain yang dioperasikan
dibawah windows yang memiliki kemampuan multi tasking. Maka
MapInfo juga dapat digunakan secara bersama-sama dengan fasilitas lain
di dalam mapinfo sendiri. Konsep ini dinamakan sebagai desktop
mapping, sehingga memungkinkan untuk menyajikan data spasial, data
atribut dan grafik secara bersamaan dan saling berhubungan antara satu
dengan yang lain. Kemampuan lain dari destop mapping ini adalah
kemampuan untuk mengorganisir, memanipulasi dan menganalisis data.
Informasi yang disajikan oleh map info ini pada prinsipnya adalah hasil
penggabungan data grafik dan non-grafik.
-ArcView merupakan salah satu perangkat lunak (software) desktop
Sistem Informasi Geografis (SIG) dan pemetaan yang dikembangkan
oleh ESRI.4 ArcView memiliki kemampuan-kemampuan untuk
melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab query (baik basis data
spasial maupun non-spasial), menganalisis data secara geografis dan
sebagainya. Secara umum kemampuan ArcView dapat dilihat melalui
uraian berikut :

4
Ni nyoman. Implementasi SIG, (Bandung: Media sains, 2020), hal. 6

9
1) Pertukaran data, membaca dan menuliskan data dari dan ke
dalam format perangkat lunak SIG lainnya.
2) Melalukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis.
3) Menampilkan informasi (basis data) spasial maupun atribut.
Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang
terdapat (disimpan) dalam basis data atribut.
4) Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG seperti analisis
sederhana spasial.
5) Membuat peta tematik.
6) Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip
atau bahasa pemrograman sederhana.
7) Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan
menggunakan extension yang ditujukan untuk mendukung
penggunaan perangkat lunak SIG ArcView)
-Surfer merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh
Golden Software Inc. Yaitu sebuah perusahaan yang berlokasi di Golden,
Colorado, Amerika Serikat. Perusahaan ini merupakan salah satu
perusahaan yang mengembangkan dan memasarkan perangkat lunak di
bidang Geographic Information System dan scientific software. Selain
perangkat lunak Surfer, Golden Software Inc. juga mengembangkan
perangkat lunak lainnya seperti Grapher, Voxler, MapViewer, Didger,
dan Strater. Hingga saat ini perusahaan yang didirikan pada tahun 1983
ini terus mengembangkan produk perangkat lunaknya dengan
peningkatan kualitas, kemudahan dalam penggunaan aplikasi, serta
dukungan teknis yang lebih baik. keunggulan utama dari perangkat lunak
Surfer 10 ini adalah pada proses visualisasi dan permodelan peta 3D,
pembuatan kontur, model batimetri, visualisasi dan analisis lansekap,
proses gridding, volumetrik, serta fungsi-fungsi utama lainnya. Berbagai
metode pengolahan data yang tersedia juga memungkinkan proses
manipulasi data, menginterpretasikannya dan memilih metode yang
paling sesuai untuk kebutuhan pengguna.

10
E. Bidang bidang aplikasi sistem informasi geografi
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk
mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan
tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah
dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam
bentuk digital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis)
dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta
dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan
alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data
dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding
dalam bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainnya
yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang
diperlukan. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi GIS di berbagai
bidang :
1) Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis,
biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh
aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah,
perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan
telekomunikasi.
2) Sumber Daya Alam: studi kelayakan untuk tanaman
pertanian, pengelolaan hutan, perencanaan tataguna lahan, analisis
daerah bencana alam dan analisis dampak lingkungan.
3) Lingkungan : pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi
pengendapan lumpur di sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan
pencemaran udara, dll.
4) Perencanaan : pemukiman transmigrasi, tata ruang wilayah,
tata kota, relokasi
industri, pasar, pemukiman, dll.
5) Ekonomi dan bisnis : penentuan lokasi bisnis yang prospektif
untuk bank, pasar swalayan, mesin ATM, show room, dll.
6) Kependudukan : penyediaan informasi kependudukan,

11
pemilihan umum.
7) Transportasi: inventarisasi jaringan (seperti jalur angkutan
umum), analisis rawan kemacetan dan kecelakaan, manajemen
transit perencanaan rute, dll.
8) Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan lokasi-
lokasi BTS beserta pemodelan spasialnya, sistem informasi
pelanggan, perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan
jaringan, dll.
Militer : penyediaan data spasial untuk rute perjalanan logistic,
peralatan perang, dll.
F. Keunggulan SIG
1. Data dapat dikelola dalam format yang jelas
2. Biaya lebih murah daripada harus survey lapangan
3. Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat
4. Data spasial dan nonspasial dapat dikelola bersama
5. Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien
6. Dapat untuk perancangan secara cepat.5

5
Muhammad amien dkk. Bank soal ujian sma/ma ips, (Surakarta: Genta smart, 2020),
hal. 575

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada
informasi mengenai daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang
terdapat pada daerah-daerah di permukaan bumi. Sistem Infomasi
Geografis merupakan bagian dari ilmu geografi teknik (Technical
Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan
dan memanipulasi data-data. Pada hakekatnya Sistem Informasi
Geografis adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan gambaran situasi ruang muka bumi atau informasi
tentang ruang muka bumi yang diperlukan untuk dapat menjawab atau
menyelesaikan suatu masalah yang terdapat dalam ruang muka bumi
yang bersangkutan.
-Sistem pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen
yang saling berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan
yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
-Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG
informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki
setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat
terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan
objek spasial yang dapat membuat peta menjadi berkualitas baik.
Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang
representatif, data tersebut mampu memberikan informasi dengan
hanya mengklik mouse pada objek. Perlu diingat bahwa semua
informasi adalah data tapi tidak semua data merupakan informasi.
-Geografi istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan
pada ‘geografi’ atau ‘spasial’. Setiap objek geografi mengarah pada
spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya

13
atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu
peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu
objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya
garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta
dua dimensi.
2. Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa
diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan
dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang
kemudian disebut CGIS (Canadian GIS- SIG Kanada), digunakan
untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang
dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI -Canadian land
Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di
wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi
pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan
tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga
diterapkan untuk keperluan analisis. CGIS merupakan sistem pertama
di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki
kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,
pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem
koordinat national yang membentang di atas benua Amerika,
memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan
menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah.
Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson
kemudian disebut "Bapak SIG". CGIS bertahan sampai tahun 1970-
an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah
pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan
komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph.
Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain
seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur SIG,
menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi
spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada

14
organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan
industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan
SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad
ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan
dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para
pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet,
yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. Indonesia
sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI
mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program
Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam
pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan rise.
3. Berdasarkan desain awalnya tugas utama dari Sistem Informasi
Geografis yaitu untuk melakukan analisis data spasial. Dilihat dari
sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah hal yang baru
ditemukan. Pemrosesan data geografik telah lama dilakukan oleh
berbagai macam dari bidang ilmu, namun yang membedakan dengan
pemrosesan lama yaitu dalam menggunakan data digital.
4. Banyak metode-metode pemetaan yang digunakan dalam SIG
diantaranya adalah mapinfo, arcview, surfer,mapsource dll. Masing
masing mempunyai kegunaan dan fungsi masing-masing.
5. Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk
mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan
tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang
diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data
atribut dalam bentuk digital. Sistem ini merelasikan data spasial
(lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para
penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya
dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk
menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam
bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk
peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang

15
akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang
diperlukan.
6. Keunggulan SIG.
1. Data dapat dikelola dalam format yang jelas
2. Biaya lebih murah daripada harus survey lapangan
3. Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat
4. Data spasial dan nonspasial dapat dikelola bersama
5. Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien
6. Dapat untuk perancangan secara cepat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan mengenai SIG (sistem informasi


geografis), untuk tercapainya tujuan pembelajaran peserta didik perlu
di sarankan kepada:
1. Pendidik seharusnya memberikan kritik dan saran dalam
penulisan makalah ini dengan harapan semoga makalah ini
bermanfaat dan memberi dorongan serta menjadi kaidah
pedoman yang baik.
2. Pendidik seyogyanya mampu memahami SIG (sistem informasi
geografis) yang menekankan aspek kecerdasan guna
pengembangan potensi peserta didik khususnya aspek
intelektual.
3. Peserta didik seharusnya dapat memahami isi dari makalah SIG
(sistem informasi geografis) ini guna mengatasi kritis membaca
diera sekarang.

16
DAFTAR RUJUKAN
Hartono. Geografi jelajah bumi dan alam semesta. Bandung: Citra Praya
Adil Ahmat. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: Bumi
Aksara
Madiong Baso dkk. SIG. Yogyakarta: KDT
Ni nyoman. Implementasi SIG. Bandung: Media sains
Amien Muhammad dkk. Bank soal ujian sma/ma ips. Surakarta: Genta smart

17
18

Anda mungkin juga menyukai