Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MAKALAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM BIDANG


PERTANIAN

Disusun Oleh:

KHAIRULLAH
Nim : 160170059

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2018

i
DAFTAR ISI
Daftar Isi ..........................................................................................................i

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah ........................................................................1

Bab II Penjelasan
2.1 Pengertian GIS ...........................................................................................,.2
2.2 Pengelolaan GIS ...........................................................................................2
2.3 Komponen GIS ............................................................................................3

Bab III Manfaat


3.1 Manfaat SIG dalam bidang
pertanian..............................................................................................................4

Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................7
Daftar Pustaka ....................................................................................................7

ii
MAKALAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM BIDANG PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan
keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepresentasikan dunia nyata dapat
disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang
lebih sederhana dan sesuai kebutuhan. Sesuai dengan perkembangan teknologi, khususnya
komputer grafik, basisdata, teknologi informasi, dan teknologi satelit inderaja (penginderaan
jauh/remote sensing), maka kebutuhan mengenai penyimpanan, analisis, dan penyajian data
yang berstruktur kompleks dengan jumlah besar makin mendesak. Struktur data kompleks tersebut
mencakup baik jenis data spasial maupun atribut. Dengan demikian, untuk mengelola data yang
kompleks ini, diperlukan suatu sistem informasi yang secara terintegrasi mampu mengolah
baik data spasial maupun data atribut ini secara efektif dan efisien. Tidak itu saja, sistem inipun
harus mampu menjawab dengan baik pertanyaan spasial maupun atribut secara simultan.
Dengan demikian, diharapkan keberadaan suatu sistem informasi yang efisien dan mampu
mengelola data dengan struktur yang kompleks dan dengan jumlah yang besar ini dapat
membantu dalam proses pengambilan keputusan yang tepat. Salah satu sistem yang menawarkan
solusi-solusi untuk masalah ini adalah Sistem Informasi Geografis (SIG)..

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan Makalah yang dapat diambil adalah “Sistem Informasi Geografis dalam Bidang
Pertaian ”

1.3.Tujuan Pembutan Makalah

Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut :

• Untuk menyelesaikan tugas matakuliah SiG

• Untuk mengetahui keuntungan menggunakan SIG.

• Untuk mengetahui hasil teknologi penginderaan jauh.

• Untuk Mengetahui pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian

1
BAB II PENJELASAN

2.1. Pengertian GIS (Geographic Information System)

GIS (Geographic Information System) merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi
(information technology). Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus diperhitungkan bagi
mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti perencanaan, inventarisasi,
monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS yang demikian luas, dari urusan
militer sampai pada persoalan bagaimana mencari jalur terpendek untuk pengantaran barang atau
delivery system, menghendaki penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu (integrated)
dan multidisiplin (Prahasta, 2002 & Aziz, 2005).

GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis.
Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi
geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan
sebagainya (Nuckols, 2004).

Geografi adalah informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada diatasnya,
yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya.
GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan menyebarkan informasi geografis.
Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada
darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah
permasalahan yang dapat di pecahkan melalui geografi (Libraries & Academic Information
Resources, 2006).

2.2.Pengelolaan GIS (Geographic Information System)

Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS yaitu:

Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat
dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang
diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain (Prahasta, 2002), yaitu:

• Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman.

2
• Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara beruru dan
teratur.

• Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat.

• Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.

Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial
(keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas geografi,
yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.

2.3 Komponen-Komponen Dalam GIS

GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam
GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta, 2002 & Husein,
2006).

A. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras: berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data


yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam

GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:

• Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh:
Scanner, digitizer, CD-ROM.

• Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis
dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive.

• Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses
GIS.

B. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak, merupakan sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan
dan mengeluarkan data yang diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan tambahan (data
lapangan, peta) dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke
komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data yang telah

3
disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk bahan laporan
(dalam bentuk peta atau gambar).

Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

• Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG

• Data Base Management System (DBMS)

• Alat untuk menganalisa data-data

• Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

C. Data

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : Data Spasial dan
Data Non Spasial (Atribut).

D. Manusia

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna
dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat
spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan
SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

D. Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik
tergantung pada aspek desain dan kenyataannya.

BAB III MANFAAT

3.1. Manfaat SIG Dalam Bidang Pertanian

Pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian pada umumnya diperlukan beberapa data
masukan, berupa data spasial seperti : peta rupa bumi, peta geologi, foto udara, citra satelit atau
citra radar, dan data atribut seperti : data iklim, dan data social penduduk. Peta rupabumi digunakan
sebagai dasar pembuatan peta administrasi dan peta kontur. Peta geologi digunakan untuk
membantu analisis dan pembuatan peta tanah. Foto udara, citra satelit, dan citra radar digunakan
untuk analisis dan pembuatan peta tutupan/ penggunaan lahan. Data iklim digunakan untuk analisis

4
dan pembuatan peta curah hujan/ intensitas hujan. Data sosial penduduk digunakan untuk analisis
dan pembuatan peta sebaran penduduk/ petani. Data-data sebagaimana tersebut di atas digunakan
untuk pembuatan peta satuan lahan homogen atau peta dasar/ peta kerja lapang. Melalui
pengamatan lapang dan analisis sampel tanah dan air di laboratorium, serta analisis statistik,
kemudian dibuat peta akhir sesuai tujuan yang diharapkan.

Fungsi dari produk SIG sangat bergantung dari tujuan awal pekerjaan SIG, namun
demikian pada beberapa produk SIG terkadang dapat dimanfaatkan untuk tujuan lain yang tidak
terprediksikan sebelumnya. Sebagai contoh, peta tutupan/ penggunaan lahan di suatu wilayah
terkadang digunakan sebagai dasar pertimbangan utama untuk perencanaan pembangunan/ tata
ruang, evaluasi sumberdaya lahan, rehabilitasi lahan, relokasi permukiman, dan estimasi ledakan
hama dan penyakit tanaman. Dengan demikian suatu produk SIG terkadang memiliki multifungsi.

Di bidang pertanian, produk SIG sangat berguna untuk memprediksi luas area dan produksi
komoditas pertanian, penetapan centra pertanian, pemetaan potensi sumberdaya lahan,
pengembangan agroindustri, dan agropolitan, serta prediksi sebaran hama dan penyakit tanaman.
Produk SIG yang dibuat pada skala besar (detil) dan menggunakan data masukan beresolusi tinggi
memberikan keakuratan hasil (produk) yang tinggi, namun daerah cakupan produk SIG umumnya
tidak terlalu luas. Produk SIG yang dibuat dengan skala kecil serta menggunakan data masukan
beresolusi rendah umumnya mempunyai tingkat keakuratan hasil yang rendah, namun mencakup
daerah pemetaan yang luas.

Sejalan dengan kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi, pemanfaatan SIG dalam
bidang pertanian pada saat ini telah mengalami banyak kemajuan, diantaranya adalah :

1. untuk perumusan/ penetapan rencana strategi pengembangan pertanian;

2. prediksi luas panen dan produksi pertanian;

3. monitoring perubahan tataguna lahan pertanian;

4. penetapan daerah centra komoditas pertanian unggulan;

5. evaluasi sumberdaya lahan pertanian;

6. pembuatan jalur transportasi/ perdagangan komoditas pertanian antar daerah;

5
7. analisis pemasaran sarana produksi pertanian;

8. sebagai alat bantu analisis spasial berbagai penelitian pertanian; dan

9. sebagai alat bantu interaksi, komunikasi dan informasi antar petani dan paran pemerhati
pertanian berbagai daerah/ negara.

Pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian sekarang ini banyak didukung oleh kemajuan
teknologi kedirgantaan yang menghasilkan berbagai citra muka bumi dengan resolusi yang sangat
tinggi serta mudah diakses oleh setiap orang, seperti foto udara dan citra satelit yang mampu
menampilkan secara detil vegetasi penutup tanah.

Gambaran kajian yang mendukung optimalisasi lahan dalam bidang pertanian melalui
analisis sistem informasi geografi :

1. Kajian Erosi Tanah, Kajian erosi tanah diperlukan data-data yang berkaitan dengan faktor-
faktor penyebab erosi, seperti : data curah hujan harian selama 5 sampai 10 tahun terakhir, data
sifat dan karakteristik tanah untuk menghitung besarnya erodibiltas tanah, data panjang dan
derajad lereng, data vegetasi dan pertanaman yang diusahakan dan data tindakan konservasi tanah
yang sudah atau sedang dikerjakan pada bidang lahan yang dikaji.

2. Kajian Serangan Hama Penyakit Tanaman, Kajian serangan hama penyakit tanaman data
geospasial yang diperlukan antara lain data fisiografi wilayah, seperti bentuk lahan (landform),
kelerengan, jenis tanah, dan sebaran vegetasi/ tanaman, data iklim, terutama curah hujan, intensitas
penyinaran matahari, dan arah angin, data pola penggunaan lahan dan data sosial penduduk, yang
meliputi adat istiadat/ perilaku masyarakat, mata pencaharian, tingkat perekonomian, dan tingkat
pendidikan penduduk.

3. Pembuatan Sarana Pengairan Dan Jaringan Irigasi, Pembuatan sarana pengairan dan jaringan
irigasi diperlukan data geospasial berupa data bentuk lahan makro, kelerengan dan lithologi, data
penggunaan lahan, data sebaran penduduk dan kepemilikan lahan dan data sumber-sumber air
alami, terutama jenis sumber air, lokasi, dan debit air.

6
BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah
aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi
bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan
menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.

Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk
merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi
yang berguna (Curran, 1985). Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu suatu pengukuran atau
perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas jauh dari
objek yang diindera (Colwell, 1984). Foto udara, citra satelit, dan citra radar adalah beberapa
bentuk penginderaan jauh. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan
informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh
(Campbell, 1987)

Pembahasan yang berkaitan dengan aplikasi atau bidang-bidang yang mebutuhkan analisis dalam
sekala wilayah luas dan perencanaan jangka panjang sangat mempermudah jika menggunakan
aplikasi SIG, seperti yang tergambar pada bidang pertanian, SIG lebih banyak dimanfaatkan untuk
tujuan analisis kesesuaian/ kemampuan lahan untuk pertanian, estimasi produksi beberapa
komoditi pertanian, estimasi serangan hama-penyakit tanaman, prediksi erosi tanah, monitoring
dan analisis perubahan tataguna lahan, analisis kerentanan banjir dan longsor tanah akibat
perubahan penggunaan lahan, perencanaan tataguna lahan, ekstensifikasi pertanian, monitoring
kerusakan dan kebakaran hutan, monitoring agroklimatologi, survei dan pemetaan tanah, evaluasi
dan klasifikasi tanah, pemetaan sumberdaya lahan, perencanaan jaringan irigasi, analisis daya
dukung lahan pertanian, dan perencanaan perdesaan.

DAFTAR PUSTAKA

https://lenterageosfer.blogspot.com/2014/05/sistem-informasi-geografi-sig-di-bidang.html

https://grizenzio.blogspot.com/2017/04/makalah-sistem-informasi-geografis.html

Anda mungkin juga menyukai