Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul

Periode Maret 2016, Samarinda, Indonesia

ISBN: 978-602-72658-1-3

Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web Untuk Pemilihan Caf


Menggunakan Metode Smart (Simple Multi-Attribute Rating Technique)
(Studi Kasus : Kota Samarinda)

Dwi Novianti1, Indah Fitri Astuti2, Dyna Marisa Khairina3


1
Laboratorium Software Engineering Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA,
Universitas Mulawarman
2
Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Mulawarman
*Corresponding Author: dwinoviyanti65@gmail.com

Abstrak Cafe merupakan salah satu bisnis yang berkembang pesat di kota Samarinda. Pesatnya
perkembangan cafe di Samarinda belum diiringi dengan perkembangan teknologi yang signifikan.
Hal tersebut membuat konsumen masih merasa bingung, dan membutuhkan informasi untuk
memutuskan mengunjungi caf yang sesuai dengan keinginan. Tujuan penelitian ini adalah
membangun sistem pendukung keputusan pemilihan cafe menggunakan metode Simple Multi
Attribute Rating Technique dengan beberapa kriteria yaitu fasilitas, biaya, lokasi, dan variasi menu.
Sistem ini dirancang menggunakan metode Simple Multi Attribute Rating Technique yang bersifat
kuantitatif dalam pengambilan keputusan, dimana dalam setiap kriteria diberi bobot kemudian
dihitung dengan menggunakan rumus Simple Multi Attribute Rating Technique(SMART). Teknik
pengambilan keputusan multi kriteria ini didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif terdiri dari
sejumlah kriteria yang memiliki nilai-nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang menggambarkan
seberapa penting kriteria tersebut dengan kriteria lain. Hasil dari penelitian berupa output sistem
rekomendasi nama caf. Manfaat penelitian ini memberikan media informasi pengambilan
keputusan bagi konsumen untuk memutuskan pilihan caf yang tepat sesuai dengan keinginan
konsumen, memudahkan konsumen caf dalam menentukan lokasi caf yang cocok
Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Cafe, Simple Multi-Attribute Rating Technique
(SMART)

Pendahuluan dimiliki dan menu yang diinginkan. Untuk itu


Bisnis cafe yang berkembang pesat di diperlukan suatu aplikasi yang dapat
kota-kota besar saat ini, menimbulkan memberikan gambaran mengenai tujuan cafe
persaingan yang sangat tajam dalam yang akan dikunjungi.
memenuhi macam-macam kebutuhan. Sistem ini dibuat sebagai salah satu
Karena itu tindakan pemasar adalah sistem pemilihan cafe yang telah
berupaya menciptakan kekhasan dan terkomputerisasi, yang terdapat sistem
keunggulan dari berbagai faktor yang dapat pendukung keputusan didalamnya yang
menarik konsumen untuk membeli produk- dibangun untuk membantu mengambil
produknya. Faktor-faktor tersebut misalnya keputusan dalam pemilihan cafe yang sesuai
fasilitas pelayanan, harga maupun produk dengan permintaan konsumen. Sistem ini
dengan ragam dan kualitas yang lebih diharapkan dapat memberikan informasi
unggul dibanding para pesaingnya. yang jelas mengenai cafe yang
Samarinda sebagai ibukota provinsi direkomendasikan kepada para konsumen.
Kalimantan Timur pun tidak luput dari Sistem ini akan memberikan informasi tujuan
serbuan pengusaha cafe. Pesatnya cafe yang dapat dikunjungi oleh konsumen
perkembangan cafe di Samarinda, belum sesuai dengan kriteria yang diinputkan.
diiringi dengan perkembangan teknologi Penelitian dengan menerapkan metode
yang signifikan. Tambah lagi dengan Simple Multi Attribute Rating Technique
banyaknya konsumen yang belum dapat (SMART) pernah dilakukan oleh Jupri pada
mengakses informasi mengenai caf secara tahun 2014 dengan judul Sistem Pendukung
mudah dan lengkap. Keputusan Pemilihan Bahan Obat Alternatif
Hal tersebut membuat konsumen yang menggunakan metode Simple Multi Attribute
berasal dari Samarinda maupun pengunjung Rating Technique, hasil penelitian ini
yang berasal dari luar kota Samarinda masih membantu dan mempermudah pengguna
saja merasa bingung, dan membutuhkan mendapatkan informasi tentang bahan obat
informasi untuk memutuskan mengunjungi tersebut dengan tepat dan dapat
cafe yang tepat berdasarkan anggaran yang

461
Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 2016
Periode Maret 2016, Samarinda, Indonesia

ISBN: 978-602-72658-1-3

menentukan pemilihan yang tepat terhadap


bahan obat.
Normalisasi = ...(1)
Metode Penelitian
Sistem Pendukung Keputusan
Sebuah aplikasi berupa Sistem Dimana adalah nilai bobot dari suatu
Pendukung Keputusan (Decision Support kriteria.Sedangkan, adalah total
System) mulai dikembangkan pada tahun jumlah bobot dari semua kriteria
1970. Decision Support Sistem (DSS)
dengan didukung oleh sebuah sistem 4. Memberikan nilai parameter kriteria pada
informasi berbasis komputer dapat setiap kriteria untuk setiap alternatif.
membantu seseorang dalam meningkatkan
kinerjanya dalam pengambilan keputusan. 5. Menentukan nilai utiliti dengan
Untuk memberikan pengertian yang lebih mengonversikan nilai kriteria pada
mendalam, akan diuraikan beberapa definisi masing-masing kriteria menjadi nilai
mengenai SPK yang dikembangkan oleh kriteria data baku. Nilai utiliti diperoleh
beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan dengan menggunakan persamaan :
Watson yang memberikan definisi sebagai
berikut, SPK merupakan suatu sistem yang
interaktif, yang membantu pengambil ...(2)
keputusan melalui penggunaan data dan
model-model keputusan untuk memecahkan
masalah yang sifatnya semi terstruktur Dimana adalah nilai utiliti kriteria
maupun yang tidak terstruktur (Turban,
2005). ke-1 untuk kriteria ke I, adalah
nilai kriteria maksimal, adalah nilai
Metode SMART (Simple Multi Attribute
Rating Tec hnique). kriteria minimal dan adalah nilai
SMART (Simple Multi Attribut Rating kriteria ke- i.
Technique) merupakan metode pengambilan
keputusan multi kriteria yang dikembangkan Maka didapat nilai tersebut adalah :
oleh Edward pada tahun 1997. Teknik
pengambilan keputusan multi kriteria ini
didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif
6. Menentukan nilai akhir dari masing-
terdiri dari sejumlah kriteria yang memiliki
masing kriteria dengan mengalihkan nilai
nilai-nilai dan setiap kriteria memiliki bobot
yang didapat dari normalisasi nilai kriteria
yang menggambarkan seberapa penting
data baku dengan nilai normalisasi bobot
dibandingkan dengan kriteria lain.
kriteria. Kemudian jumlahkan nilai dari
Pembobotan ini digunakan untuk menilai
perkalian tersebut.
setiap alternatif agar diperoleh alternatif
terbaik.

Proses Pemodelan Metode SMART. ..(3)


Urutan dalam penggunaan metode SMART (
Goodwin dan Wright, 2004) adalah sebagai
Dimana adalah nilai total
berikut :
alternatif, adalah hasil dari
1. Menentukan banyaknya kriteria normalisasi bobot kriteria dan
digunakan. adalah hasil penentuan nilai utiliti.
2. Menentukan bobot kriteria pada masing-
masing kriteria dengan menggunakan Analisis Perhitungan Metode SMART
interval 1-100 untuk masing-masing Dalam penerapan metode SMART untuk
kriteria dengan prioritas terpenting. pemilihan cafe ada beberapa hal yang perlu
3. Hitung normalisasi dari setiap kriteria dilakukan sebelum melakukan perhitungan
dengan membandingkan nilai bobot nilai, salah satunya yaitu :
kriteria dengan jumlah bobot kriteria. 1. Identifikasi kriteria
Menggunakan rumus : Dalam sistem pemilihan cafe ada 4
kriteria yang didapatkan melalui kuisioner

462
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Periode Maret 2016, Samarinda, Indonesia

ISBN: 978-602-72658-1-3

yaitu fasilitas, biaya, lokasi, variasi menu. 3. Memberikan nilai kriteria pada semua
Keempat kriteria ini didapatkan melalui alternatif. Nilai tersebut bisa dilihat pada
hasil dari kuisioner dengan konsumen tabel 3.
cafe yang ada di Samarinda.
2. Pemberian bobot Kriteria Tabel 3 Konfigurasi Nilai Kriteria
Pemberian bobot kriteria didapat melalui
Kriteria Parameter Nilai Bobot
hasil kuisioner dan berdasarkan pada kriteria
pemberian bobot terbesar hingga bobot Fasilitas Sangat lengkap (7-9) 3
terkecil dengan interval 0-100 dan
dijadikan nilai default pada sistem. Lengkap (4-6) 2
Kemudian semua nilai tersebut
dijumlahkan. Kurang lengkap (1-3) 1
Pemberian bobot dalam sistem pemilihan
Biaya Rendah ( 10.000- 3
caf didapat dari hasil kuisioner, setiap 50.999)
kriteria memiliki nilai bobot , dan Sedang (51.000- 2
kemudian masing-masing nilai kriteria 80.999)
bobot tersebut dijumlahkan. Perhitungan Tinggi (81.000- 1
untuk mendapatkan bobot yaitu : 200.000)
Lokasi Pusat kota 3
1. Fasilitas dari 40 kuisioner 39
orang memilih Tengah kota 2
2. Biaya dari 40 kuisioner 38 orang
memilih Pinggir kota 1
3. Lokasi dari 40 kuisioner 33 orang
memilih Variasi Banyak (101-130) 3
menu
4. Jumlah variasi menu dari 40
Cukup (51-100) 2
kuisioner 28 orang memilih
Sedikit (25-50) 1

Maka hasil penentuan bobot seperti table


1
Nilai-nilai kriteria tersebut kemudian
Tabel 1. Bobot Kriteria dikonversikan menjadi sebuah nilai
No Nama Kriteria Bobot kriteria data baku untuk menentukan nilai
(wj) utiliti yang didapat dari persamaan(2).
Bisa dilihat pada tabel 4
1 Fasilitas 97
2 Table 4 Konfigurasi Nilai Utiliti
Biaya 95
Nilai kriteria Nilai utiliti
3 Lokasi 82 3 1
4 Variasi menu 70 2 0,5
1 0
Jumlah 344

4. Menghitung masing-masing nilai


Setelah didapat nilai untuk setiap kriteria, alternatif menggunakan rumus
kemudian dilakukan normalisasi, yaitu persamaan(3) dengan
dengan membagi antara nilai bobot mengkoverensikan antara nilai utiliti
kriteria dengan jumlah nilai dengan nilai normalisasi bobot
menggunakan persamaan (1). kriteria sehingga diperoleh nilai
terakhir. Perhitungan yang dilakukan
Tabel 2. Hasil Normalisasi
oleh masukan user dan nilai tiap cafe
No Kriteria Nilai Bobot NBK/Jumlah didapat dari proses yang sama. Nilai
kriteria yang mendekati antara nilai terakhir
1 Fasilitas 97 97/344 = 0,282 masukan user dengan nilai tiap caf
2 Biaya 95 95/344 = 0,276 adalah yang menjadi rekomendasi
3 Lokasi 82 82/344 = 0,238 caf kepada user.
4 Variasi 70 70/344 = 0,203
menu

463
Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 2016
Periode Maret 2016, Samarinda, Indonesia

ISBN: 978-602-72658-1-3

Hasil dan Pembahasan


Implementasi Sistem

Gambar 1 merupakan halaman user untuk


input kriteria fasilitas, biaya, lokasi dan
jumlah variasi menu.

Gambar 3 halaman rekomendasi caf

Gambar 2 merupakan halaman sIstem dari


hasil perhitungan inputan user, dan gambar 3
merupakan halaman akhir dari hasil
masukkan dari beberapa kriteria sehingga
hasilnya terdapat beberapa nama-nama caf
yang direkomendasikan.
Gambar 1 Halaman input kriteria Kesimpulan
Dihasilkan Sistem Pendukung
Pada gambar 1, User memilih kriteria fasilitas Keputusan Pemilihan Cafe menggunakan
lengkap, biaya rendah, lokasi tengah kota, Metode Simple Multi Attribute Rating
dan jumlah variasi menu cukup,yang dipilih Technique berdasarkan kriteria yaitu,
sesuai dengan keinginan user untuk Fasilitas, Biaya, Lokasi, dan Variasi menu
mendapatkan rekomendasi caf yang yang menjadi pertimbangan konsumen untuk
diinginkan. Kemudian user memilih button memilih cafe.
mulai hitung dan sistem akan melakukan Mengimplementasikan Metode Simple
proses perhitungan menggunakan metode Multi Attribute Rating Technique (SMART)
SMART. sistem mampu melakukan hasil perhitungan
dari setiap cafe sebagai hasil rekomendasi
yang disarankan sebagai pemilihan cafe
pada setiap kriteria. Sistem dapat membantu
calon konsumen cafe dalam proses
pengambilan keputusan dalam memilih cafe
yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Hasil pengujian sistem maka konsumen caf
menginputkan kriteria yang ada pada sistem,
nilai inputan user dihitung menggunakan
metode Simple Multi Attribute Rating
Technique, setelah itu dicari nilai yang paling
mendekati antara nilai inputan user dan nilai
dari masing-masing cafe. Kemudian akan
dihasilkan rekomendasi cafe yang sesuai
dengan kriteria yang sudah diinputkan oleh
konsumen cafe. Hasil dari pengujian sistem
Gambar 2 halaman perhitungan inputan user secara manual sesuai dengan hasil dari
pengujian menggunakan sistem

Ucapan Terima Kasih


Terima kasih kepada ibu Indah Fitri
Astuti, dan ibu Dyna Marisa Khairina, yang
telah membimbing saya dalam penulisan

464
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Periode Maret 2016, Samarinda, Indonesia

ISBN: 978-602-72658-1-3

jurnal ini. Laboratorium Software Engineering [2] Jupri. 2014. Sistem Pendukung
tempat saya melakukan penelitian dan Keputusan Pemilihan Bahan Obat
semua pihak yang sudah membantu hingga Alternatif menggunakan metode
terselesaikannya peneltian ini. Simple Multi Attribute Rating
Technique. Program Studi Ilmu
Daftar Pustaka Komputer Universitas Mulawarman.
[1] Goodwin, P., & Wright, G. [3] Turban. 2005. Dessicion Support
2004.Decision Analysis For System And Intellegent System.
rd
Management Judgment 3 edition. Yogyakarta : Andi.
Newyork : John Wiley & Sons

465

Anda mungkin juga menyukai