Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN FINAL PROJECT UAS SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN
“Rekruitmen Karyawan Pada Pt.Xyz
Menggunakan Metode SMART
(Simple Multi – Attribut Rating Technique)”

Kelompok
NAMA NIM
Rahardian Era M. 19.22.2282
Zedhio Pratama Z. 19.22.2281
Fahmi Maulana L. 19.22.2304
Muhamad Reza M. 19.22.2318

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA


2020
BAB I
Fase Identifikasi Masalah

A. Pendahuluan

Pada Rekruitmen Karyawan Pt.Xyz pihak HRD masih melakukan perhitungan


secara manual oleh karena nya kami mengusulkan suatu sistem yang membantu
pihak hrd dalam memutuskan calon karyawan yang lolos sebagai karyawan baru.
Pada sistem ini kami menggunakan sistem pendukung keputusan dengan metode
SMART. Alasan penggunaan metode ini adalah mudah dipahami dan menghasilkan
banyak alternatif maupun kriteria yang dapat digunakan pihak hrd untuk
menentukan keputusan final siapa calon karyawan yang layak menjadi karyawan
baru.Menurut Kustiyahningsih, Anamisa, dan Syafa'ah (2013), SMART merupakan
metode pengambilan keputusan yang multiatribut. Teknik pembuatan keputusan
multiatribut ini digunakan untuk membantu stakeholder dalam memilih antara
beberapa alternatif. Setiap alternatif terdiri dari sekumpulan atribut dan setiap atribut
mempunyai nilai-nilai, nilai ini dirata-rata dengan skala tertentu. Setiap atribut
mempunyai bobot yang menggambarkan seberapa penting ia dibandingkan dengan
atribut lain. Dengan SMART pembobotan atribut dilakukan dengan dua langkah
yaitu: 1. Mengurutkan kepentingan suatu atribut dari level terburuk ke level terbaik.
2. Membuat perbandingan rasio kepentingan setiap atribut dengan atribut lain
dibawahnya. SMART lebih banyak digunakan karena kesederhanaanya dalam
merespon kebutuhan pembuat keputusan dan caranya menganalisa respon. Analisa
yang terlibat adalah transparan sehingga metode ini memberikan pemahaman
masalah yang tinggi dan dapat diterima oleh pembuat keputusan. Pembobotan pada
SMART menggunakan skala antara 0 sampai 1, sehingga mempermudah
perhitungan dan perbandingan nilai pada masing-masing alternatif.

Model yang digunakan dalam SMART:


B. Tinjauan Pustaka
Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada
sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Dari penelitian Suryanto dan
Muhammad Safrizal pemilihan karyawan menggunakan metode SMART untuk
menghasilkan keputusan yang lebih objektif, terkomputerisasi dan mengurangi
terjadinya human error. Sedangkan menurut Zulfi Azhar dengan menggunakan
sistem pendukung keputusan dapat membantu mempermudah panitia tim pemilihan
karyawan baru dalam mengiinputkan data untuk penempatan karyawan baru.
Sedangkan menurut saifur rohman cholil , agusta praba ristadi pinem dan vensy
vydia metode SMART bisa digunakan untuk menentukan prioritas rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana alam. Berikut gambaran Metode SMART yang
dilakukan oleh 3 Peneliti tersebut.
Tabel Perbandingan pada 3 Peneliti :
No Nama Nama Peneliti Persamaan Perbedaan Hasil
Metode
1 SMART Suryanto Menggunakan Nilai Kriteria Hasil Akhir
dan Muhammad metode SMART dan Nilai berupa
Safrizal dengan Hasil Alternatif Rank yg
Nilai Akhir untuk menentukan
Maksimal menentukan Karyawan
Karyawan terbaik
Teladan
2 SMART Zulfi Azhar Menggunakan Nilai Kriteria Hasil Akhir
metode SMART dan Nilai berupa
dengan Hasil Alternatif Rank yg
Nilai Akhir untuk menentukan
Maksimal menentukan lokasi
Penempatan penempatan
Karyawan Karyawan
3 SMART Saifur Rohman Menggunakan Nilai Kriteria Hasil Akhir
Cholil , metode SMART dan Nilai berupa
Agusta Praba dengan Hasil Alternatif Rank yg
Ristadi Pinem , Nilai Akhir untuk menentukan
dan Vensy Maksimal menentukan Prioritas
Vydia Tempat tempat yg di
Rekonstruksi rekonstruksi
dan dan
Rehabilitasi direhabilitasi
Bencana

Kesimpulan dari penelitian diatas adalah metode smart membantu menentukan


pilihan terbaik (prioritas) yang sudah ditentukan oleh sistem. Yang membedakan
dengan penilitian diatas adalah objek dan tujuan nya objek pada metode kami adalah
menentukan karyawan baru dengan tujuan diambil dari nilai rank tertinggi.
C. Jobdesk tim
Berikut gambaran Jobdesk dari kelompok kami yaitu :
Tabel Jobdesk Kelompok Kami
No Nama Jobdesk Tugas & Tanggungjawab
1 Fahmi Maulana L Analyst System 1.menentukan metode
yang akan digunakan
2.menentukan Kriteria
dan Nilai Alternatif

2 Zedhio Pratama Z Analyst System 1.membuat alur


berjalananya system
(flowchart)
2.menghitung rumus
formulasi pada system

3 Muhammad Reza M Design Interface (UI) 1. membuat tampilan


system yang akan
digunakan

4 Rahardian Era M Database Management 1.membuat database


dab erd pada system
yang dibuat
BAB II
Fase Perancangan
A. Flowchart

Gambar 2.1 Flowchart Diagram


Penjelasan : Pada Flowchart tersebut menjelaskan alur kerja sistem dimana user
diharuskan login terlebih dahulu (HRD). Kemudian dia membuat nilai kriteria beserta
bobot dan normalisasi lalu membuat rumus perhitungan pada system (disini rumus
dan normalisasi sudah dibuat dengan metode smart sehingga cukup menginputkan
nilai alternatif dan bobot) kemudian memasukkan daftar karyawan baru dan nilai
karyawan lalu hitung maka hasil perangkingan akan muncul dimana hasil tersebut
menjadi bahan pertimbangan bagi hrd untuk menentukan siapa yang lolos
menjadikaryawan baru.
B. ERD

Gambar 2.2 ERD System


C. Relasi Antar Tabel
Tampilan Relasi Antar Databasenya

Gambar 2.3 Relasi Antar Tabel


D. Rancangan Interface
Tampilan Rancangan Interfacenya

Gambar 2.4 Rancangan Login User

Gambar 2.5 Rancangan Login Admin


Gambar 2.6 Rancangan Interface Admin

Gambar 2.7 Rancangan Interface Landing Page


Gambar 2.8 Rancangan Interface User
Bab III
Fase Pilihan / Choice
A. Metode Yang Digunakan
Pada Rekruitmen Karyawan Pt.Xyz ini kami menggunakan metode SMART.
Menurut Kustiyahningsih, Anamisa, dan Syafa'ah (2013), SMART merupakan
metode pengambilan keputusan yang multiatribut. Teknik pembuatan keputusan
multiatribut ini digunakan untuk membantu stakeholder dalam memilih antara
beberapa alternatif. Setiap alternatif terdiri dari sekumpulan atribut dan setiap
atribut mempunyai nilai-nilai, nilai ini dirata-rata dengan skala tertentu. Setiap
atribut mempunyai bobot yang menggambarkan seberapa penting ia
dibandingkan dengan atribut lain. Dengan SMART pembobotan atribut
dilakukan dengan dua langkah yaitu: 1. Mengurutkan kepentingan suatu atribut
dari level terburuk ke level terbaik. 2. Membuat perbandingan rasio kepentingan
setiap atribut dengan atribut lain dibawahnya. SMART lebih banyak digunakan
karena kesederhanaanya dalam merespon kebutuhan pembuat keputusan dan
caranya menganalisa respon. Analisa yang terlibat adalah transparan sehingga
metode ini memberikan pemahaman masalah yang tinggi dan dapat diterima
oleh pembuat keputusan. Pembobotan pada SMART menggunakan skala antara
0 sampai 1, sehingga mempermudah perhitungan dan perbandingan nilai pada
masing-masing alternatif.

Model yang digunakan dalam SMART:

Kelebihan Metode SMART :


• Simple Multi-attribute Rating Technique (SMART) dapat digunakan
dengan cepat mendapatkan skor total tertimbang (Huang 2011).
• SMART adalah salah satu metode MCDM yang paling dapat diterapkan,
dan karena mayoritas para panelis tidak akrab dengan metode MCDM,
metode ini harus sederhana (Yeh dan Chang 2009).
• Metode SMART mudah untuk dimodifikasi ketika pengaruh jumlah
kategori meningkat (Yeh dan Chang 2009).
• Pendekatan SMART menggunakan skala rasio untuk menilai preferensi
panelis (Yeh dan Chang 2009).
• SMART adalah teknik yang bermanfaat karena sederhana, mudah dan
membutuhkan sedikit waktu dalam pengambilan keputusan yang cukup
penting bagi mereka yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan
(Gu et al. 2012).
• Di SMART, mengubah jumlah alternatif tidak akan mengubah keputusan
sejumlah alternatif asli dan ini berguna ketika alternatif baru
ditambahkan (Chen dan Hou 2004; Panagopoulos et al. 2012).
• Menggunakan SMART dalam ukuran kinerja dapat menjadi alternatif
yang lebih baik daripada metode yang lain (Gu et al. 2012).
• SMART sangat populer karena analisisnya menggabungkan berbagai
macam kriteria kuantitatif dan kualitatif (Chen dan Hou 2004).
• SMART telah berhasil diterapkan dalam masalah MCDM, pendekatan
ini tidak efektif ketika berhadapan dengan ketidaktahuan yang melekat
penilaian linguistik di pengambilan keputusan (Gu et al. 2012; Chen dan
Hou 2004).
• Keuntungan dari model SMART adalah bahwa ia tidak bergantung pada
alternatif (Panagopoulos dkk. 2012; Afshar dkk. 2011).
• Para peserta nonteknis merasa bahwa SMART lebih mudah dipahami
dibandingkan dengan metode Trade-off (Dai et al. 2012).
Kekurangan Metode SMART :
• Telah ditekankan bahwa perbandingan tentang pentingnya atribut adalah
tidak berarti, jika tidak mencerminkan rentang konsekuensi dari atribut
itu juga (Von Winterfeldt dan Edwards 1986).
• Salah satu keterbatasan teknik ini adalah bahwa teknik ini mengabaikan
hubungan timbal balik antar parameter (Demirci et al. 2009).
• Peringkat alternatif tidak relatif; mengubah jumlah alternatif dianggap
tidak akan dengan sendirinya mengubah nilai keputusan dari alternatif
asli (Valiris et al. 2005).
• Karena banyaknya atribut, metode SMART akan terlalu sulit untuk
diterapkan dan dipertahankan (Benzerra et al. 2012).

B. Rumus Pada Metode SMART (Formulasinya)


1. Langkah 1: menentukan jumlah kriteria
2. Langkah 2: sistem secara default memberikan skala 0-100 berdasarkan prioritas yang
telah diinputkan kemudian dilakukan normalisasi.

Normalisasi =

Keterangan : wj : bobot suatu kriteria

: total bobot semua kriteria

3. Langkah 3: memberikan nilai kriteria untuk setiap alternatif.


4. Langkah 4: hitung nilai utility untuk setiap kriteria masing-masing.
Keterangan :

ui(ai) : nilai utility kriteria ke-1 untuk kriteria ke-i

Cmax : nilai kriteria maksimal

Cmin : nilai kriteria minimal

Cout i : nilai kriteria ke-i

Langkah 5: hitung nilai akhir masing-masing.

C. Algoritma Perhitungannya
Studi Kasus :
Berikut Penerapan Metode SMART yang diberikan untuk menentukan pemilihan
Karyawan Baru Pada Perusahaan Xyz :

Gambar 1. Data Formulir Rekruitmen Karyawan


Nilai Pada Setiap Kriteria
Tabel 1. Kriteria Pengalaman Kerja
No Kriteria Nilai Bobot
1 >= 5 th 100
2 3-4 th 75
30%
3 1-2 th 50
4 0 th 25

Tabel 2. Kriteria Skill Yang Dimiliki


No Kriteria Nilai Bobot
1 Sangat Mampu 100
2 Mampu 50
3 Cukup 25 25%
4 Kurang Mampu 0

Tabel 3. Kriteria Sertifikat Kompetensi


No Kriteria Nilai Bobot

1 Memiliki Sertifikat 100

2 Tidak Memiliki 0 10%


Sertifikat

Tabel 4. Kriteria Tingkat Pendidikan


No Kriteria Nilai Bobot
1 Lulusan > = S1 100
2 Lulusan D3 75
3 Lulusan 55 20%
SMA/SMK dan
Sejenisnya
4 Tidak Sekolah 0
Tabel 5. Kriteria Hasil Test Wawancara
No Kriteria Nilai Bobot
1 Sangat Memuaskan 100
2 Memuaskan 75
3 Cukup 50 15%
4 Kurang Memuaskan 0

Menentukan Alternatif Pada Rekruitmen Karyawan Baru

Nama Pengalaman Skill Sertifikat Tingkat Test


Kerja Kompetensi Pendidikan Wawancara
Badru 6 th Sangat Memiliki Sertifikat S1 Memuaskan
n Mampu
Amigo 3 th Mampu Memiliki Sertifikat D3 Sangat
Memuaskan
Fahmi 6 th Mampu Tidak Memiliki S1 Memuaskan

Nilai Normalisasi Dari Masing Masing Kriteria


Nama Bobot Kriteria Normalisasi
Pengalaman Kerja 30% 0,3
Skill Dimiliki 25% 0,25
Sertifikat Kompetensi 10% 0,1
Tingkat Pendidikan 20% 0,2
Hasil Test Wawancara 15% 0,15

Menentukan Nilai Alternatif Pada Rekruitmen Karyawan Baru

Nama Pengalaman Skill Sertifikat Tingkat Test


Kerja Kompetensi Pendidikan Wawancara
Badru 100 100 100 100 50
n
Amigo 75 50 100 75 100
Fahmi 100 100 0 100 50

Menentukan nilai utility dari setiap kriteria

Pengalaman Kerja = Badrun = (100 – 25 ) / (100 -25) = 1


Amigo = (75 - 25 ) / (100 - 25) = 0,66
Fahmi = (100 - 25) / (100 -25 ) = 1
Skill = Badrun = (100 - 0) / (100 - 0) = 1
Amigo = (75 - 0) / (100 - 0) = 0,75

Fahmi = (100 – 0) / (100 - 0) = 1

Sertifikat Kompetensi = Badrun = (100 - 0) / (100 - 0) = 1


Amigo = (100 - 0) / (100 - 0) = 1

Fahmi = (0 – 0) / (100 - 0) = 0

Tingkat Pendidikan = Badrun = (100 - 0) / (100 - 0) = 1


Amigo = (75 - 0) / (100 - 0) = 0,75

Fahmi = (100 – 0) / (100 - 0) = 1

Test Wawancara = Badrun = (50 - 0) / (100 - 0) = 0,5


Amigo = (100 - 0) / (100 - 0) = 1

Fahmi = (50 – 0) / (100 - 0) = 0,5

Perhitungan Nilai Akhir


Nilai Akhir Badrun :
(1*0,3)+(1*0,25)+(1*0,1)+(1*0,2)+(0,5*0,15)
= 0,925 = 0,93
Nilai Akhir Amigo :
(0,66*0,3)+(0,75*0,25)+(1*0,1)+(0,75*0,2)+(1*0,15)
= 0,786 = 0,79
Nilai Akhir Fahmi :
(1*0,3)+(1*0,25)+(0*0,1)+(1*0,2)+(0,5*0,15)
= 0,825 = 0,83
Tabel Hasil Akhir Ranking
Nama Nilai Utility Normalisasi Hasil Akhir Rank
Badrun 1 0,3
1 0,25
1 0,1 0,93 1
1 0,2
0,5 0,15
Amigo 0,66 0,3
0,75 0,25
1 0,1 0,79 3
0,75 0,2
1 0,15
Fahmi 1 0,3
1 0,25
0 0,1 0,83 2
1 0,2
0,5 0,15

Jadi dapat disimpulkan bahwa kami merekomendasikan Badrun sebagai karyawan baru.
Bab IV
Fase Implementasi
A. User Interface (Beserta Penjelasannya)
Berikut tampilan UI dari Sistem kami :

Gambar 4.1 Admin Form


Penjelasan : Disini merupakan login form dimana
admin menginputkan username berupa emailnya dan
passwordnya yang akan diarahkan ke home page
admin dimana disana admin mengambil peran
sebagai pemberi nilai pada user yang mendaftar
bekerja (pelamar).
Gambar 4.2 User Form
Penjelasan : Disini Form dimana User Login bila
belum terdaftar mendaftar dulu sedangkan bila
sudah cukup login saja dan memilih jenis pekerjaan
yang akan dia lamar dan melengkapi syarat yang
telah ditentukan pihak admin yang memberi
pekerjaaan.
Gambar 4.3 Landing Page
Penjelasan : Di Landing Page merupakan informasi
tentang lowongan kerja disini juga ada register bila user
belum mendaftar dan login jika user sudah mendaftar
yang akan diarahkan ke login form atau register form
sesuai dengan yang user akan lakukan.
Gambar 4.4 Interface User
Penjelasan : Disini user cukup mengisi field data profil lalu pilih
penerimaan untuk mencari lowongan yang akan di pilih dan isi
syarat syarat dari lowongan tersebut sedangkan cetak kartu
merupakan menu untuk mencetak data pelamar (cetak kartu
digunakan ketika pengumuman pelamar lolos dan diperlukan bukti
kartu ke admin) yang biasanya dikirim melalui email (kadang
digunakan kadang tidak) karena biasanya di pengumuman
langsung tertera lolos tidaknya pelamar.
Gambar 4.5 Rincian Nilai
Penjelasan : Rincian Nilai merupakan nilai yang diberikan admin
kepada user berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan
admin kemudian nilai ini disimpang untuk dilakukan proses
berikutnya yaitu perhitungan dimana perhitungan akan
menghasilkan ranking dimana peringkat pertamalah yang lolos
sebagai karyawan baru akan tetapi admin bisa menentukan
berdasarkan jumlah kouta misalnya ada 4 kouta maka sistem akan
otomatis meloloskan 4 rank tertinggi dan admin bisa
menyeleksinya lagi .

Gambar 4.6 Input Penerimaan


Penjelasan : Disini jenis pekerjaan yang tersedia diinputkan
beserta koutanya . kouta menentukan jumlah rank yang akan
lolos semakin banyak koutanya semakin banyak jumlah rank
yang akan lolos akan tetapi admin dapat menyeleksinya
kembali.

Gambar 4.7 Setting Kriteria dan Nilai Bobot


Penjelasan : Disini admin menginputkan requirement kriteria
yang disediakan dan juga nilai dari setiap kriteria dan apakah
kriteria tersebut memerlukan upload data misalnya sertifikat
kompetensi dan tingkat pendidikan

Gambar 4.8 Daftar Lowongan Pekerjaan


Penjelasan : Daftar Lowongan pekerjaan merupakan data
lowongan pekerjaan yang tersedia beserta rincian kriteria pada
lowongan tersebut yang akan diakses oleh user yang diinput oleh
admin.
Gambar 4.9 File Upload dari User
Penjelasan : Ketika User melakukan upload berkas maka data akan
terkirim di file disini admin akan mengecek data tersebut apakah
sesuai dengan requirement atau tidak dan pastikan user melakukan
upload yang benar karena jika upload data salah kemungkinan lolos
menjadi kecil.

Gambar 4.10 Tampilan Normalisasi Nilai Bobot


Penjelasan : Disini merupakan tampilan dari normalisasi nilai
bobot dimana pada normalisasi tersebut sudah dibuat rumusnya
sehingga admin tinggal menginput nilainya saja maka otomatis
akan ternormalisasi.
Gambar 4.11 Hasil / Skor
Penjelasan : Disini admin cukup mendata nilai dari masing
masing user dan kemudian klik hitung maka rincian skor
pun dan ranking akan muncul sehingga mempermudah
admin membuat keputusan
BAB V
Kesimpulan

A. Kesimpulan
Metode SMART Pada DSS (Sistem Penunjang Keputusan) dapat digunakan untuk
menentukan alternatif dari setiap keputusan dari perangkingan yang dibuat sehingga
mempermudah pihak perusahaan maupun organisasi untuk memutuskan dalam
melakukan tindakan (di studi kasus ini pemilihan karyawan baru).
B. Referensi
1. https://repository.usm.ac.id/files/research/G086/20180828092845-Implementasi-
metode-Simple-Multi-Attribute-Rating-Technique-untuk-penentuan-prioritas-
rehabilitasi-dan-rekonstruksi-pascabencana-alam-.pdf
2. http://ejournals.stta.ac.id/index.php/angkasa/article/view/146
3. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/coreit/article/view/1221
4. https://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi/article/view/46
5. https://library.stmikgici.ac.id/skripsi/171300035.pdf
6. https://www.youtube.com/watch?v=1cG0xQYqNK4&t=127s
7. https://www.youtube.com/watch?v=HLNxjQHCDx8&t=1089s
8. https://www.youtube.com/watch?v=_Ej9CMHdnuU&t=991s
9. https://www.youtube.com/watch?v=KsxGZ-4A8Yc
10. http://repository.upi.edu/123/

C. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka
1. Cholil, S. R., Pinem, A. P. R., & Vydia, V. (2018). Implementasi metode Simple Multi
Attribute Rating Technique untuk penentuan prioritas rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana alam. Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi, 4(1), 1.
https://doi.org/10.26594/register.v4i1.1133

2. Honggowibowo, A. S. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Calon Teknologi


Adisutjipto Menggunakan Simple Multi Attribute Rating Technique. Jurnal Angkasa, VII,
31–38.

3. Safrizal, Muhammad dan Suryanto (2015). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan


Karyawan Teladan dengan Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique).
Jurnal CoreIT, 1(2), 25–29.

4. Azhar, Z. (2018). Penentuan Penempatan Karyawan Baru Di PDAM Kisaran Dengan


Metode SMART. JURTEKSI (Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi), Vol.4,No.2((Juni, ISSN:
2407-1811)), 179–184. http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/jurteksi

5. Supriyadi. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Baru dengan


Metode SMART Pada PT Etowa Packaing Indonesia”. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Anda mungkin juga menyukai