Anda di halaman 1dari 6

Volume 2, No.

2, Desember 2018 e-ISSN 2580-9741


p-ISSN 2088-3943

PENERAPAN METODE SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE


(SMART) SEBAGAI MOTIVASI PEGAWAI DALAM PENINGKATAN
PRESTASI

M. Safii 1, Desy Anggi Saputri2


1,2
AMIK dan STIKOM Tunas Bangsa, Jl. Jend. Sudirman Blok A No.1-3 Pematangsiantar

m.safii@amiktunasbangsa.ac.id, dessyanggiesyahputri@gmail.com

Abstract
Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) merupakan metode yang mampu menyelesaikan masalah
dengan multikriteria. Dalam proses penentuan pegawai yang berprestasi yang dilakukan pada kantor dinas
kepala desa Dolok Merawan dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi pegawai dalam melakukan aktifitas
kerjanya. Digunakan beberapa kriteria seperti kedisiplinan yang diobservasi melalui presensi, hasil kerja,
kemampuan diri, komunikasi, kerjasama dan partisipasi. Permasalahan dalam menentukan prestasi pegawai
adalah belum adanya alat yang dapat membantu dalam mengolah data kriteria tersebut. Solusinya adalah
dengan memanfaatkan metode SMART dengan pemecahan masalah multikriteria sebagai alat bantu dalam
pengambilan keputusan. Dengan pemanfaatan metode ini diharapkan dapat memberikan solusi dan
rekomendasi yang tepat bagi pegawai yang berprestasi sehingga hasilnya dapat diterima oleh seluruh
pegawai secara objektif. Dengan adanya model sistem pendukung keputusan ini diharapkan dapat
meningkatkan motivasi pegawai dalam melakukan pekerjaannya dan membantu top level manajemen dalam
mengolah data pegawai.

Kata Kunci: SMART, multikriteria, prestasi pegawai, SPK

1. Pendahuluan disebutkan diatas. Kantor kepala desa dolok


merawan melakukan pemilihan pegawai terbaik
Sistem pendukung keputusan adalah sistem untuk memacu semangat pegawai dalam
penghasil informasi yang ditujukan pada suatu meningkatkan dedikasi dan kinerja. Pemilihan
masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh pegawai terbaik dilakukan secara periodik akan
manager dan membantu manager dalam tetapi belum optimal dalam pelaksanannya.
pengambilan keputusan. Sistem pendukung Dalam penelitian ini dapat menganalisa adanya
keputusan merupakan bagian yang tidak kendala atau permasalahan dalam pekerja
terpisahkan dari totalitas sistem organisasi sehingga terbentuknya suatu penelitian dalam
keseluruhan. Permasalahn tersebut dapat pemilihan pegawai terbaik di kantor kepala desa
diperbaiki dengan membangun suatu sistem dolok merawan. Tujuan penelitian ini adalah
pendukung keputusan untuk pemilihan pegawai menyelesaikan suatu permasalahan dalam
terbaik dengan menggunakan metode SMART pemilihan pegawai terbaik dikantor kepala desa
(Simple Multi Attribute Rating Technique) dolok merawan juga untuk membangun suatu
Metode SMART merupakan metode yang sistem pendukung keputusan pegawai terbaik
memiliki kelebihan dibandingkan dengan dengan menggunakan metode SMART.
metode pengambilan keputusan lainnya.
Pengambilan suatu keputusan dengan banyak 2. Metode Penelitian
kriteria memerlukan suatu cara penanganan
khusus terutama bila kriteria pengambilan suatu a. Sistem Pendukung Keputusan
model sebelum keputusan diambil. Semakin Manusia merupakan bagian dari alam karena
banyak jumlah pegawai maka keanekaragaman hidupnya yang tidak terlepas dari alam. Proses
pegawai juga semakin kompleks sehingga kehidupan manusia merupakan unsur yang
sangat sulit memilih pegawai terbaik dan semakin lama semakin mendominasi unsur-
sulitnya menentukan perioritasnya. Pemilihan unsur lainnya di alam. Hal ini disebabkan
pegawai terbaik dilakukan berdasarkan kriteria karena manusia dibekali kemampuan-
yang terdiri dari : Disiplin, Hasil Kinerja, kemampuan untuk bisa berkembang. Segala
Kemampuan Diri, Komunikasi, Kerja Sama, proses yang terjadi di sekelilingnya dan dalam
Partisipasi. Pada saat ini proses penilaian kinerja dirinya dirasakan dan diamatinya dengan
pegawai masih dalam bentuk hardcopy dan menggunakan semua indera yang dimilikinya,
keputusan dari satu pihak sehingga proses yang dipikirkannya lalu berbuat dan bertindak. Dalam
dilakukan masih belum akurat. Sistem ini menghadapi segala proses yang terjadi
berusaha mengatasi masalah yang telah disekelilingnya dan di dalam dirinya, hampir

169
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp. 169-174 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2, Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943

setiap saat manusia membuat atau mengambil 1. Wj adalah nilai pembobotan kriteria ke – j
keputusan dan melaksanakannya. Hal ini dari k kriteria,
dilandasi dengan asumsi bahwa segala tindakan 2. Uij adalah nilai utility alternatif i pada
dilakukan secara sadar merupakan pencerminan kriteria j,
hasil proses pengambilan keputusan dalam 3. Pemilihan keputusan adalah
pikirannya, sehingga sebenarnya manusia sudah mengidentifikasi mana dari n alternatif yang
sangat terbiasa dalam membuat keputusan mempunyai nilai fungsi terbesar.
(Daihani,2001). 4. Nilai fungsi ini dapat digunakan untuk
b. Metode Simple Multi Attribute Rating meranking n alternatif
Technique (SMART) Menghitung nilai normalisasi bobot
SMART (Simple Multi Attribute Rating
Technique) merupakan metode pengambilan 𝑤𝑗
Nwj = 𝑘 =1 𝑤𝑗
keputusan multi kriteria yang dikembangkan 𝑛

oleh Edward pada tahun 1997. Teknik


pengambilan keputusan multi kriteria ini 1. Nwj adalah normalisasi bobot kriteria ke – j
didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif 2. Wj adalah nilai bobot kriteria ke – j
terdiri dari sejumlah kriteria yang memiliki nilai 3. K adalah jumlah kriteria
– nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang 4. n adalah bobot kriteria ke – n
menggambarkan seberapa pentung Menghitung nilai utiliti
dibandingkan dengan kriteria lain. Pembobotan 𝑢𝑖𝑗 = 𝑓(𝑣𝑖𝑗)
ini digunakan untuk menilai setiap alternatif
agar diperoleh alternatif terbaik. (Noviant et all, 1. Uij adalah utiliti kriteria ke – j untuk
2016). alternatif i
SMART lebih banyak digunakan karena 2. Vij adalah nilai kriteria ke – j untuk
keserdahannya dalam merespon kebutuhan alternatif i
pembuat keputusan dan caranya menganalisa 3. F(vij) adalah fungsi kriteria ke – j untuk
respon. Analisa yang terlibat adalah transparan alternatif i
sehingga metode ini memberikan pemahaman
masalah yang tinggi dan dapat diterima oleh 3. Analisa Dan Pembahasan
pembuat keputusan. Model fungsi utiliti linear
yang digunakan oleh SMART adalah seperti a. Data Kriteria
berikut (Edward, 1997) (Safrizal, 2015) Data kriteria ini digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan dalam
𝑘 menentukan pegawai terbaik di kantor kepala
SMART = 𝑗 = 1 𝑤𝑗, 𝑢𝑖𝑗
desa dolok merawan. adapun data kriteria yang
Dimana : ditentukan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.
Data Kriteria
Kriteria Keterangan Bobot (wj)
C1 Disiplin 15%
C2 Semangat Kerja 25%
C3 Kemampuan Diri 35%
C4 Komunikasi 5%
C5 Kerjasama 10%
C6 Partisipasi 10%
Suatu kondisi dimana ada kecenderungan untuk
Berdasarkan tabel kriteria diatas dapat menjalankan kegiatan kerja dengan minat dan
dijelaskan sebagai berikut : keinginan yang tinggi.Contoh : Kegigihan
C1. Disiplin
Sikap patuh dan tertib pada suatu kondisi dan Bekerja, Teliti, Rajin, Berkemauan Tinggi,
peraturan yang berlaku di dalam kantor kepala Senantiasa Menambah Wawasan.
desa. Contoh : Taat Peraturan Kerja dan
Presensi C3. Kemampuan Diri
Semua hal yang dapat dilakukan dengan baik
C2. Semangat Kerja dan tepat oleh masing – masing pegawai
(Kompetensi).Contoh : Keahlian Diri dalam
Bidang Ilmu Komputer, Bahasa Inggris,

170
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp. 169-174 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2, Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943

Bersinergi, Tanggap, Mampu Menyesuaikan sama dengan hasil yang baik, saling membantu
Diri terhadap Lingkungan. dan mendukung, dapat menyatukan visi dan
misi.
C4. Komunikasi C.6. Partisipasi
Bentuk interaksi antar setiap individu dengan Suatu kondisi dimana setiap orang berkeinginan
individu lainnya guna menjalin pertukaran untuk turut serta dan memberikan sumbangan
informasi dan gagasan secara baik.Contoh : terhadap suatu hal baik secara material maupun
Berinteraksi dengan sesama pegawai, Diskusi imaterial.Contoh : Turut serta dalam kegiatan,
musyawarah, Rapat, Presentasi. memberikan pendapat berupa syarat dan kritik.

C.5. Kerja Sama


Suatu proses pelaksanaan kerja yang dilakukan b. Algoritma Sistem
secara bersama – sama untuk mencapai tujuan Untuk menyelesaikan kasus pada penelitian
dan harapan bersama dan untuk kebaikan ini dapat dilihat dengan algoritma sistem
bersama.Contoh : Mampu menyesuaikan kerja berikut:

Mulai

Menentukan Kriteria
DariData yang Diambil

Menentukan Bobot Tiap Menentukan Nilai


Kriteria Kriteria

Normalisasi bobot kriteria

Uji coba

Selesai

Gambar 1. Algoritma System Perhitungan SMART

Dari gambar 1 dapat dijelaskan memulai pada data pegawai yang menentukan layak atau
perhitungan dengan metode SMART yaitu tidaknya menjadi pegawai terbaik.
masukkan kriteria dari data yang diambil, lalu 1. Nilai Kriteria
menentukan bobot pada tiap kriteria, setelah Penulis akan memebuat nilai dari kriteria
bobot ditentukan selanjutnya menentukan nilai yang disesuaikan dengan kebutuhan. Dapat
pada setiap kriteria. Setelah bobot dan nilai digambarkan pada tabel dibawah ini :
sudah ditentukan maka menormalisasikan setiap
bobot pada kriteria ditahap akhir akan diuji coba
Tabel 2.
Nilai dari Kriteria

No Kriteria Nilai Bobot (wj)


1. Disiplin

Sangat Baik 100 15%


Baik 80
Cukup 60
Kurang 40
2. Semangat Kerja

171
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp. 169-174 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2, Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943

No Kriteria Nilai Bobot (wj)


Sangat Baik 100
Baik 80 25%
Cukup 60
Kurang 40
3. Kemampuan Diri
Sangat Baik 100
Baik 80 35%
Cukup 60
Kurang 40
4. Komunikasi
Sangat Baik 100
Baik 80 5%
Cukup 60
Kurang 40
5. Kerjasama
Ya 100 10%
Tidak 0
6. Partisipasi
Ya 100 10%
Tidak 0

2. Normalisasi Bobot Adapun langkah selanjtnya


menormalisasikan bobot yang telah ditentukan.
Berikut pada tabel dibawah ini :

Tabel 3
Normalisasi Bobot

No Kriteria Bobot (wj) Normalisasi


1. Disiplin 15% 0.15
2. Semangat Kerja 25% 0.25
3. Kemampuan Diri 35% 0.35
4. Komunikasi 5% 0.05
5. Kerja Sama 10% 0.1
6. Partisipasi 10% 0.1

3. Uji Coba tidak layaknya menjadi pegawai terbaik


Pada tahap akhir akan diuji coba pada ke dikantor kepala desa dolok merawan, dapat
empat pegawai ini akan menentukan layak atau dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.
Uji Coba

No Pegawai Nilai Utility Normalisasi Hasil Akhir Rekomendasi

1. A Nilai Kriteria 1 = 100 0.15


Nilai Kriteria 2 = 80 0.25
Nilai Kriteria 3 = 80 0.35 87 Layak
Nilai Kriteria 4 = 80 0.05
Nilai Kriteria 5 = 100 0.1
Nilai Kriteria 6 = 100 0.1
2. B Nilai Kriteria 1 = 80 0.15
Nilai Kriteria 2 = 100 0.25
Nilai Kriteria 3 = 80 0.35
Nilai Kriteria 4 = 80 0.05 89 Layak
Nilai Kriteria 5 = 100 0.1
Nilai Kriteria 6 = 100 0.1
3. C Nilai Kriteria 1 = 80 0.15
Nilai Kriteria 2 = 80 0.25
Nilai Kriteria 3 = 60 0.35
Nilai Kriteria 4 = 80 0.05 77 Dipertimbangkan
Nilai Kriteria 5 = 100 0.1

172
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp. 169-174 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2, Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943

No Pegawai Nilai Utility Normalisasi Hasil Akhir Rekomendasi

Nilai Kriteria 6 = 100 0.1


4. D Nilai Kriteria 1 = 60 0.15 80 Layak
Nilai Kriteria 2 = 80 0.25
Nilai Kriteria 3 = 80 0.35
Nilai Kriteria 4 = 60 0.05
Nilai Kriteria 5 = 100 0.1
Nilai Kriteria 6 = 100 0.1
5. E Nilai Kriteria 1 = 80 0.15 72 Dipertimbangkan
Nilai Kriteria 2 = 60 0.25
Nilai Kriteria 3 = 60 0.35
Nilai Kriteria 4 = 80 0.05
Nilai Kriteria 5 = 100 0.1
Nilai Kriteria 6 = 100 0.1
6. F Nilai Kriteria 1 = 80 0.15 66 Dipertimbangkan
Nilai Kriteria 2 = 40 0.25
Nilai Kriteria 3 = 60 0.35
Nilai Kriteria 4 = 60 0.05
Nilai Kriteria 5 = 100 0.1
Nilai Kriteria 6 = 100 0.1
7. G Nilai Kriteria 1 = 80 0.15 64 Dipertimbangkan
Nilai Kriteria 2 = 60 0.25
Nilai Kriteria 3 = 40 0.35
Nilai Kriteria 4 = 60 0.05
Nilai Kriteria 5 = 100 0.1
Nilai Kriteria 6 = 100 0.1
8. H Nilai Kriteria 1 = 60 0.15 64 Dipertimbangkan
Nilai Kriteria 2 = 40 0.25
Nilai Kriteria 3 = 60 0.35
Nilai Kriteria 4 = 80 0.05
Nilai Kriteria 5 = 100 0.1
Nilai Kriteria 6 = 100 0.1
9. I Nilai Kriteria 1 = 40 0.15 57 Tidak Layak
Nilai Kriteria 2 = 60 0.25
Nilai Kriteria 3 = 40 0.35
Nilai Kriteria 4 = 40 0.05
Nilai Kriteria 5 = 100 0.1
Nilai Kriteria 6 = 100 0.1
10. J Nilai Kriteria 1 = 60 0.15 56 Tidak Layak
Nilai Kriteria 2 = 40 0.25
Nilai Kriteria 3 = 40 0.35
Nilai Kriteria 4 = 60 0.05
Nilai Kriteria 5 = 100 0.1
Nilai Kriteria 6 = 100 0.1

Pada tahap akhir Hasil Uji Coba yang dilakukan kriteria c1 sampai dengan c5 sebagai
melalui Metode SMART. maka dapat dijelaskan partisipasi “layak”
bahwa ada 2 pegawai yang tidak layak dengan 2. Penggunaan model ini sebagai salah satu alat
hasil kurang memuaskan, disisi lain ada 3 yang dapat membantu Pimpinan untuk
pegawai yang dipertimbangkan, dan yang membuat keputusan dalah proses penilaian
terakhir ada 5 pegawai yang layak menjadi pegawai secara objektif.
pegawai terbaik dengan nilai sangat
memuaskan. 5. Referensi

4. Kesimpulan [1] Budi Prasetyo, Timothy John Pattiasina,


Anggya Nanda Soetarmono. Perancangan dan
Dari uraian bab sebelumnya, penelitian ini Pembuatan Sistem Informasi Gudang.Institut
dapat disimpulkan sebagai berikut: Informasi Indonesia, surabaya,
Vol.4,No.1,November 2015.
1. Hasil perhitungan Metode SMART terdapat
[2] Dadan Umar Daihani, “Komputerisasi
pada nilai yang paling tinggi yaitu pada Pengambilan Keputusan”, Elex Media
Komputindo.Jakarta, 2001

173
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp. 169-174 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2, Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943

[3] Dedi Trisnawati, Winny Erlysa. Sisitem calon teknologi adisutjipto menggunakan
Pendukung Keputusan Pemilihan Alat simple multi attribute rating technique, angkasa
Kontrasepsi. Fakultas Teknologi volume 2, 31 – 38
Informasi,Universitas Tarumanegara, Jakarta, [8] Liza Yunita, Herlina Latipa Sari, B. Herawan
Vol.9, No.1.Desember 2007. Hayadi. Sistem pendukung keputusan peserta
[4] Djoni Haryadi Setiabudi. Aplikasi E-Commerce Peseta Kb Teladan di Bkkbn Bengkulu
Www.komputeronline.Com Dengan Menggunakan Pemrograman visual basic 6.0.
Menggunakan Mysql dan Php-4. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dehasen
Teknologi Industri,Universitas Kristen Petra, Bengkulu, Vol.8, No.2, September 2012.
Vol.3, No.2, Nopember 2002. [9] Suryanto, Muhammad Safrizal. Sistem
[5] Dwi Novianti, Indah Fitri Astuti, Dyna Marisa Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan
Khairina. Sistem Pendukung Keputusan Teladan dengan Metode SMART (Simple Multi
Berbasis Web Untuk Pemilihan Cafe Attribute Rating Technique). Teknik
Menggunakan Metode Smart (Simple Multi- Informatika UIN Sultaan Syarif Kasim, Riau,
Attribute Rating Technique). Universitas Vol.1, Desember 2015.
Mulawarman, Samarinda, Maret 2016.
[6] Febrin Aulia Batubara. Perancangan Website
Pada Pt. Ratu Enim Palembang. Teknik
Elektro, Politeknik Negri Medan, Vol.7,
No.1,Tahun 2012.

[7] Honggowibowo, A. S,, Informatika, T., Tinggi,


S., Adisutjipto, T., Janti, J., & Lanud, B. R.
(2015). Sistem pendukung keputusan penerima

174
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp. 169-174 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018

Anda mungkin juga menyukai