KELAS TIP A
Kelompok 3
Oleh :
1. Zaini Rahman . (151710301008)
2. Mela Eriana F. (151710301014)
3. M. Zuhri Arrozaq (151710301034)
4. Rindisari Puspita A. (151710301036)
5. R. Dio Alif Pratama (151710301038)
6. Alwiyatul Qisthi (151710301045)
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku atau kelakuan tertentu dari
dua atau lebih alternatif yang ada. Pengambilan keputusan dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan
di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan akhir. Hasil dari keputusan akhir bisa berupa suatu tindakan atau
suatu opini terhadap pilihan. Sehingga pengambilan keputusan dapat digunakan untuk
memberikan pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara atau teknik
tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Pengambilan keputusan dapat diambil
dengan beberapa metode.
Metode yang dapat digunakan antara lain metode teorema Bayes. Dalam teori
probabilitas dan statistika, pengertian teorema bayes adalah teori yang digunakan untuk
menghitung peluang dalam suatu hipotesis. Teorema bayes dikenalkan oleh ilmuan yang
bernama Bayes. Teori ini merupakan dasar dari statistika bayes yang memiliki penerapan
dalam ilmu ekonomi mikro, sains, teori permainan, hokum dan kedokteran. Teorema ini
menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya peristiwa A dengan syarat peristiwa B
telah terjadi dan probabilitas terjadinya peristiwa B dengan syarat peristiwa A telah terjadi.
Teorema ini didasarkan pada prinsip bahwa tambahan informasi dapat memperbaiki
probabilitas. Teorema bayes akhirnya dikembangkan dengan berbagai ilmu termasuk untuk
penyelesaian masalah system pakar dengan menentukan nilai probabilitas dari hipotesa pakar
dan nilai evidence yang didapatkan fakta yang didapatkan dari objek yang didiagnosa.
Teorema bayes ini membutuhkan biaya komputasi yang mahal karena kebutuhan untuk
menghitung nilai probabilitas untuk tiap nilai dari perkalian kartesius.
1.2 Tujuan
Dari penjelasan latar belakang diatas adapun tujuan dari paper ini yaitu mengetahui
teorema bayes dan juga fungsi bayes pada suatu penelitian.
BAB 2. PEMBAHASAN
Teorema Bayes dikemukakan oleh seorang pendeta Presbyterian Inggris pada tahun
1763 yang bernama Thomas Bayes. Teorema Bayes digunakan untuk menghitung
probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil
observasi. Metode bayes adalah teknik yang digunakan untuk melakukan analisis dalam
pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif. Teori probabilitas Bayesian
merupakan satu dari cabang teori statistik matematik yang memungkinkan kita untuk
membuat satu model ketidakpastian dari suatu kejadian yang terjadi dengan menggabungkan
pengetahuan umum dengan fakta dari hasil pengamatan. Teori Bayesian menurut Grainner
(1998), mempunyai beberapa kelebihan, yaitu Mudah untuk dipahami, Hanya memerlukan
pengkodean yang sederhana., Lebih cepat dalam penghitungan. Metode Bayes juga
merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang telah banyak dipakai.
Pengambilan keputusan menggunakan Metode Bayes dibutuhkan suatu informasi dalam
bentuk probabilitas untuk setiap alternatif yang ada pada persoalan yang sedang dihadapi dan
nantinya akan menghasilkan nilai harapan sebagai dasar pengambilan keputusan. Teorema
Bayes digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu peluang dari setiap keputusan yang
diambil. Utilitas digunakan pada metode pengambilan keputusan dengan konsep memperoleh
nilai harapan dan berdasarkan pada preferensi pengambil keputusan atas setiap alternatif yang
ada. Konsep dasar pengambilan keputusan dengan fungsi utilitas adalah proses dimana
konsep harapan hasil (expected pay off ) diganti pada konsep harapan utilitas (expected
utility). Fungsi utilitas ini dapat digunakan sebagai basis dalam mempertimbangkan risiko
keputusan.
d. Nama Peneliti : Widya Nurcahayanty Tanjung, Adhitya P, Ajeng Putri, Dian R.,
Dwiyoga Adiprasetyo, Tiara Juanita
Tujuan dari peneltian ini yaitu pengambilan keputusan untuk pengembangan pasar dari
perusahaan sepatu ABC. Pengambilan keputusan dalam menentukan strategi strategi
pengembangan pasar ada beberapa langkah mulai dari metode decision tree, metode MPE,
metode Delphi, metode CPI, dan metode Bayes. Pengambilan keputusan pertama dilakukan
dengan metode decision tree. Metode decision tree digunakan untuk pengambilan keputusan
pengembangan pasar dengan alternatif yang diberikan ada 5, antara lain : penambahan
segmentasi pasar, perluasan jangkauan penjualan, mendapatkan pelanggan pesaing,
pembukaan cabang baru atau otlet setiap daerah, promosi, dan tidak melakukan apapun.
Alternatif yang digunakan adalah penambahan segmentasi pasar. Segmentasi pasar dipilih
untuk mengembangkan pasar dengan penentuan lokasi yang akan dilakukan dengan metode
Teorema Bayes. Metode Teorema Bayes bertujuan untuk memilih alternatif lokasi yang akan
digunakan sebagai segmentasi pasar. Dalam pengembangan pasarnya di Indonesia, maka
perusahaan memiliki beberapa alternatif ibukota yang berperngaruh di Indonesia untuk
dijadikan sasaran wilayah pemasaran. Segmentasi wilayah yang dijadikan alternatif
diantaranya kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan Serang.
Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana cara mengambil keputusan untuk
menentukan 3 lokasi terbaik dari 10 lokasi yang akan di survey dengan melihat 10 kriteria
yang ditentukan untuk lokasi usaha waralaba. Menentukan lokasi usaha yang strategis
memiliki peran andil yang besar dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Metode
yang diterapkan adalah metode Bayes. Pengambilan keputusan dengan metode Bayes
membutuhkan informasi probabilitas setiap alternatif pada persoalan yang dihadapi untuk
menghasilkan nilai harapan sebagai dasar pengambilan keputusan. Penelitian ini
menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk menentukan lokasi usaha waralaba
dengan menerapkan metode Bayes. Pada tahap pengujian, berdasarkan hasil yang telah
dilakukan data diperoleh kenyataan bahwa urutan rekomendasi lokasi usaha yang diberikan
oleh sistem adalah konsisten.
Pada pengambilan keputusan menentukan lokasi untuk usaha waralaba dengan metode
bayes, dilakukan dengan cara pengumpulan data. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu
dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pada penelitian ini terdapat 10 lokasi
yang akan di survey sebagai lokasi yang akan dipilih untuk lokasi usaha waralaba. Pada
proses pemilihan tersebut terdapat 10 kriteria yang akan dinilai berdasarkan tingkat
kepentinganannya. Pada penelitian ini persamaan metode bayes yang digunakan yaitu:
Pada penelitian ini terdapat tahap perencanaan yaitu dimana tahap tersebut mengenali dan
memastikan masalah, menentukan tujuan dan manfaat. Selanjutnya tahap analisis dimana
menentukan kriteria-kriteria yang tepat untuk memilih lokasi. Kemudian Selanjutnya, kita
menentukan range untuk masing-masing kriteria dan tingkat kepercayaannya. Tingkat
kepercayaan ini merupakan bobot bayes yang diambil berdasarkan tingkat kepercayaan,
keyakinan, pengalaman termasuk latar belakang pengambilan keputusan dengan kisaran nilai
antara 0 sampai 1.
Pada tahap selanjutnya, informasi awal, baik dalam bentuk subjektif maupun objektif,
sangat diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi ini sangat diperlukan
untuk mendukung proses pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil merupakan
keputusan yang terbaik. Berikut dibawah ini terdapat beberapa tabel hasil analisis
pengambilan keputusan penentuan lokasi usaha waralaba.
Tabel 1. Kriteria, Range dan Tingkat Kepercayaan Bayes
Pada tabel 1. Yaitu dimana penilaian tingkat kepercayaan pada 10 kriteria ditentukan
berdasarakan range yang telah ditentukan. Kemudian setelah mengetahui range tingkat
kepercayaan pada 10 kriteria dilakukan survey pada 10 lokasi yang di tentukan dan
didapatkan hasil survey yaitu pada gambar tabel.2.
Selanjutnya, berdasarkan pada tabel 1 dan tabel 2, kita melakukan konversi data awal ke
dalam tingkat kepercayaan sehingga dihasilkan seperti yang terlihat pada tabel 3.
Pengambilan keputusan dengan metode bayes membutuhkan suatu informasi dalam bentuk
probabilitas untuk setiap alternatif yang ada pada persoalan yang sedang dihadapi dan
nantinya akan menghasilkan nilai harapan sebagai dasar pengambilan keputusan yang
diambil. Jika diketahui jumlah lokasi usaha yang telah disurvey ada 10 lokasi dan jumlah
lokasi usaha yang akan dibangun ada 3 lokasi maka peluang lokasi usaha terpilih adalah 3/10
= 0.3 dan peluang lokasi usaha tidak terpilih adalah 0.7.
2.2.3 Sistem Pakar Deteksi Awal Penyakit Tuberkulosis dengan Metode Bayes
Proses diagnosis penyakit yang dilakukan seorang dokter terhadap pasien masih
dilakukan secara manual, baik pencatatan dan proses analisisnya. Hal ini membuka peluang
munculnya beberapa kendala bagi tenaga pelayanan kesehatan seperti keselahan dalam
mendiagnosisa penyakit yang dialami pasien. Untuk lebih memudahkan, lebih efisien dan
hemat tenaga bagi pasien/ penderita mengetahui penyakit yang dialami maka diadopsi dari
sistem pakar dengan metode bayes penulis jurnal melakukan penelitian pembuatan aplikasi
deteksi awal penyakit Tuberkulosis.
Sistem pakar merupakan sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke computer.
Pada penerapan metode bayes jurnal sistem pakar ini, data-data didapatkan dari pengetahuan
manusia. Penelitian ini dilakukan dengan cara menjumpai langsung orang-orang yang
dianggap pakar atau ahli dalam bidang tuberculosis paru dan wawancara langsung dan
dilengkapi dengan pembendaharaan kaidah, konsep, teori dan lainnya yang didapatkan dari
perpustakaan.
Berikut penerapan metode bayes pada penelitian:
Kode Gejala Nilai Probabilitas
G1 Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu 0,8
G2 Batuk bercampur darah 0,5
G3 Sesak nafas dan nyeri dada 0,5
G4 Badan lemah 0,8
G5 Nafsu makan berkurang 0,6
G6 Berat badan turun 0,7
G7 Rasa kurang enak badan (lemas) 0,7
G8 Demam meriang berkelanjutan 0,8
G9 Berkeringat di malam hari hari walaupun tidak melakukan 0,7
aktifitas
No Atturan (Rule)
Jika G1 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,8
1
Jika G1 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G2 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,5
2
Jika G2 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G3 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,5
3
Jika G3 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G4 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,8
4
Jika G4 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G5 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,6
5
Jika G5 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G6 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,7
6
Jika G6 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G7 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,7
7
Jika G7 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G8 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,8
8
Jika G8 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G9 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,7
9
Jika G9 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Kelebihan jurnal :
1. Pasien/pengguna dapat berkonsultasi secara efektif dan hemat tenaga untuk
mendapatkan jawaban dari gejala penyakit tuberkolosis yang diderita.
2. Penggunaan bayes pada sistem pakar analisa gejala penyakit tuberkolusis membuka
peluang pemeriksaan yang lebih efisien waktu dan lebih hemat biaya.
3. Metode bayes menjadikan data sistem pakar mengeluarkan hasil perhitungan valid
yang sama dengan perhitungan manual metode bayes, sehingga pengguna (pasien)
dapat mengetahui tingkat persentase penyakit yang dideritanya, dan
4. Sistem pakar memiliki tampilan {interface) yang menarik dan mudah digunakan
sehingga masyarakat awam dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan mudah.
Kekurangan jurnal :
1. Sistem pakar menggunakan metode bayes menyebabkan berkurangnya jobs tenaga
kesehatan (seperti pekerjaan dokter untuk memeriksa secara langsung akan
berkurang) dan dapat menurunkan pendapatan dokter.
2. Tidak melibatkan tenaga ahli yang bersangkutan secara langsung pada pembuatan
sistem, sehingga ditakutkan ada keraguan bagi pengguna
3. diperlukan lisensi kelayakan sistem agar pengguna merasa sistem pakar analisa gejala
tuberkulosis ini valid dan dapat dipercaya.
BAB 3. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari review 3 jurnal dan tujuan yang sudah ada maka dapat
disimpulkan bahwa penerpan meode bayes dapat digunakan untuk :
a. Mengetahui keputusan yang paling tepat dalam memilih lokaso untuk pengembangan
pasar dari perusahaan sepatu ABC dengan kriteria pendapatan per kapita, harga,
pengguna potensial, dan daya beli konsumen. Lokasi yang dijadikan alternatif antara lain
kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Serang, dan Yogyakarta.
b. Mengetahui keputusan terbaik dalam menentukan lokasi yang tepat untuk usaha
waralaba dari 10 lokasi yang ditentukan dan 10 kriteria terhadap pemilihan lokasi
c. Mengetahui penerapan metode Teorema Bayes pada bidang kesehatan terutama dalam
penerapan sistem pakar pada analisis Tuberculosis.