Anda di halaman 1dari 18

REVIEW JURNAL

DENGAN PENGGUNAAN METODE BAYES


Sebagai tugas mata kuliah Analisis Pengambilan Keputusan

KELAS TIP A
Kelompok 3
Oleh :
1. Zaini Rahman . (151710301008)
2. Mela Eriana F. (151710301014)
3. M. Zuhri Arrozaq (151710301034)
4. Rindisari Puspita A. (151710301036)
5. R. Dio Alif Pratama (151710301038)
6. Alwiyatul Qisthi (151710301045)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku atau kelakuan tertentu dari
dua atau lebih alternatif yang ada. Pengambilan keputusan dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan
di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan akhir. Hasil dari keputusan akhir bisa berupa suatu tindakan atau
suatu opini terhadap pilihan. Sehingga pengambilan keputusan dapat digunakan untuk
memberikan pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara atau teknik
tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Pengambilan keputusan dapat diambil
dengan beberapa metode.
Metode yang dapat digunakan antara lain metode teorema Bayes. Dalam teori
probabilitas dan statistika, pengertian teorema bayes adalah teori yang digunakan untuk
menghitung peluang dalam suatu hipotesis. Teorema bayes dikenalkan oleh ilmuan yang
bernama Bayes. Teori ini merupakan dasar dari statistika bayes yang memiliki penerapan
dalam ilmu ekonomi mikro, sains, teori permainan, hokum dan kedokteran. Teorema ini
menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya peristiwa A dengan syarat peristiwa B
telah terjadi dan probabilitas terjadinya peristiwa B dengan syarat peristiwa A telah terjadi.
Teorema ini didasarkan pada prinsip bahwa tambahan informasi dapat memperbaiki
probabilitas. Teorema bayes akhirnya dikembangkan dengan berbagai ilmu termasuk untuk
penyelesaian masalah system pakar dengan menentukan nilai probabilitas dari hipotesa pakar
dan nilai evidence yang didapatkan fakta yang didapatkan dari objek yang didiagnosa.
Teorema bayes ini membutuhkan biaya komputasi yang mahal karena kebutuhan untuk
menghitung nilai probabilitas untuk tiap nilai dari perkalian kartesius.

1.2 Tujuan
Dari penjelasan latar belakang diatas adapun tujuan dari paper ini yaitu mengetahui
teorema bayes dan juga fungsi bayes pada suatu penelitian.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teorema Bayes

Teorema Bayes dikemukakan oleh seorang pendeta Presbyterian Inggris pada tahun
1763 yang bernama Thomas Bayes. Teorema Bayes digunakan untuk menghitung
probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil
observasi. Metode bayes adalah teknik yang digunakan untuk melakukan analisis dalam
pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif. Teori probabilitas Bayesian
merupakan satu dari cabang teori statistik matematik yang memungkinkan kita untuk
membuat satu model ketidakpastian dari suatu kejadian yang terjadi dengan menggabungkan
pengetahuan umum dengan fakta dari hasil pengamatan. Teori Bayesian menurut Grainner
(1998), mempunyai beberapa kelebihan, yaitu Mudah untuk dipahami, Hanya memerlukan
pengkodean yang sederhana., Lebih cepat dalam penghitungan. Metode Bayes juga
merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang telah banyak dipakai.
Pengambilan keputusan menggunakan Metode Bayes dibutuhkan suatu informasi dalam
bentuk probabilitas untuk setiap alternatif yang ada pada persoalan yang sedang dihadapi dan
nantinya akan menghasilkan nilai harapan sebagai dasar pengambilan keputusan. Teorema
Bayes digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu peluang dari setiap keputusan yang
diambil. Utilitas digunakan pada metode pengambilan keputusan dengan konsep memperoleh
nilai harapan dan berdasarkan pada preferensi pengambil keputusan atas setiap alternatif yang
ada. Konsep dasar pengambilan keputusan dengan fungsi utilitas adalah proses dimana
konsep harapan hasil (expected pay off ) diganti pada konsep harapan utilitas (expected
utility). Fungsi utilitas ini dapat digunakan sebagai basis dalam mempertimbangkan risiko
keputusan.

Persamaan Bayes yang digunakan untuk menghitung nilai setiap alternatif


disederhanakan menjadi :
m
Total Nilai i =  Nilai ij (Kritj)
j=1
Keterangan:
Total Nilai i= total nilai akhir dari alternatif ke-i
Nilai ij= nilai dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j
Krit j= tingkat kepentingan (bobot) kriteria ke-j
i= 1,2,3,…n; n = jumlah alternatif
j= 1,2,3,…m; m = jumlah kriteria

2.2 Review Jurnal


2.2.1 Analasis Pengambilan Keputusan Untuk Pabrik Sepatu ABC
Malasah yang diambil pada penelitian ini yaitu pengembangan strategi yang harus diambil
keputusannya. Pengambilan keputusan diambil berdasarkan pemikiran yang benar-benar
akurat dari seorang manajer. Masalah dalam penelitian ini yaitu pengembangan pasar dari
pabrik sepatu ABC. Adapun identitas dari jurnal ini yaitu :

a. Judul : Analisis Pengambilan Keputusan Untuk Pabrik Sepatu ABC

b. Jurnal : Journal of Industrial Engineering and Management Systems

c. Volume : Vol. 6, No 2, August 2013

d. Nama Peneliti : Widya Nurcahayanty Tanjung, Adhitya P, Ajeng Putri, Dian R.,
Dwiyoga Adiprasetyo, Tiara Juanita

e. Jurusan : Teknik Industri

Tujuan dari peneltian ini yaitu pengambilan keputusan untuk pengembangan pasar dari
perusahaan sepatu ABC. Pengambilan keputusan dalam menentukan strategi strategi
pengembangan pasar ada beberapa langkah mulai dari metode decision tree, metode MPE,
metode Delphi, metode CPI, dan metode Bayes. Pengambilan keputusan pertama dilakukan
dengan metode decision tree. Metode decision tree digunakan untuk pengambilan keputusan
pengembangan pasar dengan alternatif yang diberikan ada 5, antara lain : penambahan
segmentasi pasar, perluasan jangkauan penjualan, mendapatkan pelanggan pesaing,
pembukaan cabang baru atau otlet setiap daerah, promosi, dan tidak melakukan apapun.
Alternatif yang digunakan adalah penambahan segmentasi pasar. Segmentasi pasar dipilih
untuk mengembangkan pasar dengan penentuan lokasi yang akan dilakukan dengan metode
Teorema Bayes. Metode Teorema Bayes bertujuan untuk memilih alternatif lokasi yang akan
digunakan sebagai segmentasi pasar. Dalam pengembangan pasarnya di Indonesia, maka
perusahaan memiliki beberapa alternatif ibukota yang berperngaruh di Indonesia untuk
dijadikan sasaran wilayah pemasaran. Segmentasi wilayah yang dijadikan alternatif
diantaranya kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan Serang.

Hal ini dilakukan mengingat bahwa masyarakat Indonesia termasuk masyarakat


yang konsumtif serta daya beli masyarakat Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun.
Selain itu, hal ini dilakukan untuk memajukan perekonomian Negara Indonesia sendiri
karena sepatu merek ABC adalah sepatu berkualitas luar negeri yang asli dibuat oleh orang
Indonesia.Pada metode ini, dilakukan penilaian alternatif bukan dari pendapat pakar.
Melainkan berasal dari bobot kriteria dan nilai masing-masing alternatif terhadap
kriteria-kriteria tersebut. Kriteria yang dipilih berhubungan erat dengan alternatif yang
berasal dari decision tree. Tingkat penjualan merupakan salah satu aspek yang menunjang
apakah perusahaan tersebut berhasil atau tidak dalam mengembangkan usahanya. Maka
dari itu, kriteria yang menunjang tingkat penjualan dijadikan dasar perhitungan
keberhasilan pengembangan pasar di daerah yang dipilih. Kriteria tersebut diantaranya
adalah jenis pekerjaan pada masing-masing kota, dengan jenis pekerjaan yang berbeda-
beda. Diketahuilah pendapatan per kapita penduduk. Untuk memperoleh nilai alternatif
untuk Bayes, maka dihitunglah selisih antara pendapatan per kapita penduduk tahun
2012 dan 2013 kemudian dibagi dengan pendapatan perkapita dasar yaitu 2012. Hasil
perhitungan tersebut menggambarkan taraf peningkatan.
Kriteria yang kedua adalah harga yang menghasilkan nilai alternatif tingkat
keuntungan masing-masing kota, hal tersebut diperoleh dari pengurangan harga jual dan
harga produksi yang kemudian dibagi dengan harga jual. Untuk kriteria ketiga diambil data
pengguna potensial, perhitungan tersebut menunjukkan jumlah bagian potensial dalam
keseluruhan penduduk pada masing-masing kota. Data yang diperoleh masih dalam
bentuk persentase, maka dari itu peneliti merubah bentuk nilai tersebut menjadi nilai
real jumlah penduduk. Pengguna potensial diputuskan mengacu pada jumlah remaja
yang ada di masing-masing kota. Hal ini disebabkan karena pengguna sepatu merek ABC
paling banyak adalah anak remaja hingga dewasa pada rentang umur 13-25 tahun.
Rentang tersebut tidak berarti usia di atas niali tersebut tidak ada yang membeli sepatu
merek ABC. Akan tetapi, untuk jumlah pengguna paling banyak adalah rentang usia remaja
hingga dewasa tersebut.
Selanjutnya kriteria terakhir adalah data mengenai tingkat daya beli konsumen
yang berasal dari masing-masing kota. Oleh karena itu, dibutuhkan data mengenai UMR
dan tingkat daya pembelian masyarakat per bulannya. Semua data tersebut berasal dari
referensi yang diambil dari internet atau dinamakan dengan data sekunder. Berikut
merupakan perhitungan metode Bayes antara lain :
Tabel 1. Tabel bobot yang digunakan untuk penilaian pada Metode Bayes
Sehingga dapat dilihat pada tabel diatas, bahwa kota Jakarta menenmpati urutan
pertama, kemudian Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Serang. Nilai alternatif
kota Jakarta untuk sepatu ABC sebesar 0.60.
Jakarta = (0,126*0,3) + (0,978*0,25) + (0,318*0,15)+ (0,909*0,3)
= 0,60
Hal ini kemungkinan besar dikarenakan kota Jakarta merupakan ibu kota
Indonesia sehingga memiliki jumlah penduduk yang terbanyak terutama di Pulau Jawa dan
tingkat pendapatan masyarakat yang cukup tinggi, juga memiliki banyaknya masyarakat
yang berusia produktif. Setelah didapatkan nilai alternatif tersebut, dipilih alternatif terbaik
dengan melihat nilai alternatif tertinggi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa daerah
yang tepat untuk mengembangkan pemasaran sepatu ABC adalah daerah Jakarta yang
menjadi alternatif dalam pengembangan pasar menggunakan metode Bayes.
Kelebihan dari penggunaan bayes pada penelitian ini yaitu kemudahan perhitungan pada
teorema bayes sehingga memudahkan untuk pengambilan keputusan daripada jenis metode
lainnya. Sedangkan kekurangannya antara lain lingkup kota yang digunakan masih meliputi
pulau jawa sehingga jangkauan pengembangan pasar bisa lebih luas daripada sebelumnya.
selain itu, jenis kriteria yang digunakan relatif sedikit sehingga ada beberapa hal yang belum
masuk dalam perhitungan-perhitungan pada metode teorema Bayes. Sehingga, pengambilan
keputusan nantinya akan lebih akurat dengan berbagai pertimbangan. Bayes merupakan
metode penelitian dengan menggunakan teori statisktik dalam penerapannya. Pada
pengembangan penerapan teori bayes dapat dilakukan dalam industry keripik singkong.
Dalam menentukan bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan keripik singkong,
lokasi untuk pembelian bahan baku harus ditetapkan dengan tepat. Dengan metode bayes ini
dapat menentukan lokasi yang tepat dengan melihat bobot lokasi yang akan digunakan
sebagai pemasok bahan baku. Metode Teorema Bayes dapat diterapkan dalam industri keripik
singkong dengan kritertia yang digunakan lebih banyak daripada sebelumnya. semakin
banyak kriteria ynag digunakan maka semakin akurat data yang akan diperoleh.

2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Waralaba Menggunakan


Metode Bayes
Permasalahan yang diambil oleh peneliti yaitu pada salah satu usaha waralaba yang memiliki
permasalahan untuk menentukan 3 lokasi yang strategis dan tepat bagi usaha waralaba.
Dalam menentukan 3 lokasi tersebut dapat ditentukan dengan melihat 10 kriteria yang sudah
ditentukan yaitu tingkat kepadatan penduduk, trafik pejalan kaki, banyaknya usaha yang
mendukung, biaya sewa, tingkat kompetisi, akses menuju lokasi usaha, kebersihana lokasi
usaha, zona parkir, dan pusat keramaian. Dalam pemilihan lokasi ini dapat dilakukan dengan
analisis pengambilan keputusan menggunakan Metode Bayes agar mengetahui lokasi yang
tepat untuk usaha waralaba. Adapun identitas dari jurnal penelitian ini adalah:

a. Judul : Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Lokasi Usaha Waralaba


Menggunakan Metode Bayes
b. Jurnal : Jurnal Ilmiah Matrik
c. Volume : Vol.19 No.1, April 2017: 41-52
d. Nama Peneliti : Diana
e. Universitas : Universitas Bina Darma

Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana cara mengambil keputusan untuk
menentukan 3 lokasi terbaik dari 10 lokasi yang akan di survey dengan melihat 10 kriteria
yang ditentukan untuk lokasi usaha waralaba. Menentukan lokasi usaha yang strategis
memiliki peran andil yang besar dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Metode
yang diterapkan adalah metode Bayes. Pengambilan keputusan dengan metode Bayes
membutuhkan informasi probabilitas setiap alternatif pada persoalan yang dihadapi untuk
menghasilkan nilai harapan sebagai dasar pengambilan keputusan. Penelitian ini
menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan untuk menentukan lokasi usaha waralaba
dengan menerapkan metode Bayes. Pada tahap pengujian, berdasarkan hasil yang telah
dilakukan data diperoleh kenyataan bahwa urutan rekomendasi lokasi usaha yang diberikan
oleh sistem adalah konsisten.

Pada pengambilan keputusan menentukan lokasi untuk usaha waralaba dengan metode
bayes, dilakukan dengan cara pengumpulan data. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu
dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pada penelitian ini terdapat 10 lokasi
yang akan di survey sebagai lokasi yang akan dipilih untuk lokasi usaha waralaba. Pada
proses pemilihan tersebut terdapat 10 kriteria yang akan dinilai berdasarkan tingkat
kepentinganannya. Pada penelitian ini persamaan metode bayes yang digunakan yaitu:
Pada penelitian ini terdapat tahap perencanaan yaitu dimana tahap tersebut mengenali dan
memastikan masalah, menentukan tujuan dan manfaat. Selanjutnya tahap analisis dimana
menentukan kriteria-kriteria yang tepat untuk memilih lokasi. Kemudian Selanjutnya, kita
menentukan range untuk masing-masing kriteria dan tingkat kepercayaannya. Tingkat
kepercayaan ini merupakan bobot bayes yang diambil berdasarkan tingkat kepercayaan,
keyakinan, pengalaman termasuk latar belakang pengambilan keputusan dengan kisaran nilai
antara 0 sampai 1.

Pada tahap selanjutnya, informasi awal, baik dalam bentuk subjektif maupun objektif,
sangat diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi ini sangat diperlukan
untuk mendukung proses pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil merupakan
keputusan yang terbaik. Berikut dibawah ini terdapat beberapa tabel hasil analisis
pengambilan keputusan penentuan lokasi usaha waralaba.
Tabel 1. Kriteria, Range dan Tingkat Kepercayaan Bayes

Pada tabel 1. Yaitu dimana penilaian tingkat kepercayaan pada 10 kriteria ditentukan
berdasarakan range yang telah ditentukan. Kemudian setelah mengetahui range tingkat
kepercayaan pada 10 kriteria dilakukan survey pada 10 lokasi yang di tentukan dan
didapatkan hasil survey yaitu pada gambar tabel.2.

Tabel 2. Data Awal Lokasi Usaha


Kemudian selanjutnya dilakukan penilaian tingkat kepercayaan pada 10 kriteria tersebut
berdasarkan range tingkat kepercayaan yang ada pada tabel 1. Dan terdapat hasil tingkat
kepercayaan pada 10 kriteria yang ada pada gambar tabel 3.

Tabel 3. Konversi Data Awal ke Tingkat Kepercayaan

Selanjutnya, berdasarkan pada tabel 1 dan tabel 2, kita melakukan konversi data awal ke
dalam tingkat kepercayaan sehingga dihasilkan seperti yang terlihat pada tabel 3.
Pengambilan keputusan dengan metode bayes membutuhkan suatu informasi dalam bentuk
probabilitas untuk setiap alternatif yang ada pada persoalan yang sedang dihadapi dan
nantinya akan menghasilkan nilai harapan sebagai dasar pengambilan keputusan yang
diambil. Jika diketahui jumlah lokasi usaha yang telah disurvey ada 10 lokasi dan jumlah
lokasi usaha yang akan dibangun ada 3 lokasi maka peluang lokasi usaha terpilih adalah 3/10
= 0.3 dan peluang lokasi usaha tidak terpilih adalah 0.7.

Tabel 4. Hasil Perhitungan dengan Metode Bayes


Hasil perhitungan ini menghasilkan bahwa 3 lokasi usaha yang direkomendasikan
untuk terpilih adalah lokasi usaha 10, lokasi usaha 7 dan lokasi usaha 9 dengan menggunakan
persamaan yang sudah diterapkan diatas. Pada penelitian ini terdapat kelebihan yaitu tepatnya
dalam menetukan 3 lokasi yang terbaik untuk usaha waralaba sesuai dengan kriteria-kriteria
yang ditentukan tersebut. Kelemahan pada penelitian ini yaitu hanya menggunakan metode
bayes, sebaiknya dalam penelitian ini juga menggunakan metode MPE agar nilai urutan
prioritas alternatif keputusan lebih nyata dalam menentukan lokasi yang tepat untuk usaha
waralaba.

2.2.3 Sistem Pakar Deteksi Awal Penyakit Tuberkulosis dengan Metode Bayes

Judul : Sistem Pakar Deteksi Awal Penyakit Tuberkulosis dengan


Metode Bayes
Jurnal : KLOROFIL
Volume dan Halaman : Vol. 1 No. 1, Hal: 17-23
Tahun : 2017

Proses diagnosis penyakit yang dilakukan seorang dokter terhadap pasien masih
dilakukan secara manual, baik pencatatan dan proses analisisnya. Hal ini membuka peluang
munculnya beberapa kendala bagi tenaga pelayanan kesehatan seperti keselahan dalam
mendiagnosisa penyakit yang dialami pasien. Untuk lebih memudahkan, lebih efisien dan
hemat tenaga bagi pasien/ penderita mengetahui penyakit yang dialami maka diadopsi dari
sistem pakar dengan metode bayes penulis jurnal melakukan penelitian pembuatan aplikasi
deteksi awal penyakit Tuberkulosis.
Sistem pakar merupakan sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke computer.
Pada penerapan metode bayes jurnal sistem pakar ini, data-data didapatkan dari pengetahuan
manusia. Penelitian ini dilakukan dengan cara menjumpai langsung orang-orang yang
dianggap pakar atau ahli dalam bidang tuberculosis paru dan wawancara langsung dan
dilengkapi dengan pembendaharaan kaidah, konsep, teori dan lainnya yang didapatkan dari
perpustakaan.
Berikut penerapan metode bayes pada penelitian:
Kode Gejala Nilai Probabilitas
G1 Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu 0,8
G2 Batuk bercampur darah 0,5
G3 Sesak nafas dan nyeri dada 0,5
G4 Badan lemah 0,8
G5 Nafsu makan berkurang 0,6
G6 Berat badan turun 0,7
G7 Rasa kurang enak badan (lemas) 0,7
G8 Demam meriang berkelanjutan 0,8
G9 Berkeringat di malam hari hari walaupun tidak melakukan 0,7
aktifitas

Aturan (rule) untuk mendiagnosis penyakit tuberculosis

No Atturan (Rule)
Jika G1 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,8
1
Jika G1 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G2 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,5
2
Jika G2 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G3 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,5
3
Jika G3 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G4 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,8
4
Jika G4 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G5 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,6
5
Jika G5 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G6 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,7
6
Jika G6 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G7 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,7
7
Jika G7 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G8 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,8
8
Jika G8 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0
Jika G9 = Benar, maka Nilai probabilitas = 0,7
9
Jika G9 = Tidak, maka Nilai probabilitas = 0

Proses implementasi mesin inferensi yang menggunakan probabilitas bayes dapat


dilihat pada perhitungan dibawah ini dengan melakukan diagnosis berupa meenjawab
pertanyaan sesuai dengan gejala berikut:
G1 = 0,8 = P(E|H1)
G2 = 0,5 = P(E|H2)
G3 = 0,5 = P(E|H3)
G4 = 0,8 = P(E|H4)
G5 = 0,6 = P(E|H5)
G6 = 0,7 = P(E|H6)
G7 = 0,7 = P(E|H7)
G8 = 0,8 = P(E|H8)
G9 = 0,7 = P(E|H9)
Kemudian mencari nilai semesta dengan menjumlahkan dari hipotesa di atas:
∑9 k =1+2+3+4+5+6+7+8
= 0,8 + 0,5 + 0,5 + 0,8 + 0,6 + 0,7 + 0,7 + 0,8 + 0,7
= 6,1
Langkah selanjutmya hasil penghitung nilai semesta dari nilai penjumlahan diatas
sebagai berikut:

Setelah nilai P(Hi) diketahui, probablitas hipotesis H tanpa memandang evidence


apapun, maka langkah selanjutnya adalah :

= (H1) * (P(E|H1) + P(H2) * (P(E|H2) + P(H3) * (P(E|H3) + P(H4) * (P(E|H4)


+P(H5) * (P(E|H5) + P(H6) * (P(E|H6) + P(H7) * (P(E|H7) + P(H8) * (P(E|H8) +
P(H9) * (P(E|H9)
= (0,131148*0,8) + (0,081967*0,5) + (0,081967*0,5) + (0,131148*0,8) +
(0,098361*0,6) +
(0,114754*0,7)+(0,114754*0,7)+(0,131148*0,8)+(0,114754*0,7)
= 0,104918 + 0,040984 + 0,040984 + 0,104918 + 0,59016 + 0,080328 + 0,80328 +
0,104918 + 0,080328
= 0,696721
Setelah seluruh nilai P(Hi|E) diketahui, maka jumlahkan seluruh nilai bayes nya
dengan rumus sebagai berikut :

= (0,8*0,150588) + (0,5*0,58824) + (0,5*0,058824) + (0,8*0,150588) +


(0,6*0,084706) + (0,7*0,115294) + (0,7*0,115294) + (0,8*0,150588) +
(0,7*0,115294)
= 0,120471 + 0,029412 + 0,029412 + 0,120471 + 0,050824 + 0,080706 +
0,080706 + 0,120471 + 0,080706
= 0,713177*100 %
= 71,3177 %

Kelebihan jurnal :
1. Pasien/pengguna dapat berkonsultasi secara efektif dan hemat tenaga untuk
mendapatkan jawaban dari gejala penyakit tuberkolosis yang diderita.
2. Penggunaan bayes pada sistem pakar analisa gejala penyakit tuberkolusis membuka
peluang pemeriksaan yang lebih efisien waktu dan lebih hemat biaya.
3. Metode bayes menjadikan data sistem pakar mengeluarkan hasil perhitungan valid
yang sama dengan perhitungan manual metode bayes, sehingga pengguna (pasien)
dapat mengetahui tingkat persentase penyakit yang dideritanya, dan
4. Sistem pakar memiliki tampilan {interface) yang menarik dan mudah digunakan
sehingga masyarakat awam dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan mudah.
Kekurangan jurnal :
1. Sistem pakar menggunakan metode bayes menyebabkan berkurangnya jobs tenaga
kesehatan (seperti pekerjaan dokter untuk memeriksa secara langsung akan
berkurang) dan dapat menurunkan pendapatan dokter.
2. Tidak melibatkan tenaga ahli yang bersangkutan secara langsung pada pembuatan
sistem, sehingga ditakutkan ada keraguan bagi pengguna
3. diperlukan lisensi kelayakan sistem agar pengguna merasa sistem pakar analisa gejala
tuberkulosis ini valid dan dapat dipercaya.
BAB 3. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari review 3 jurnal dan tujuan yang sudah ada maka dapat
disimpulkan bahwa penerpan meode bayes dapat digunakan untuk :
a. Mengetahui keputusan yang paling tepat dalam memilih lokaso untuk pengembangan
pasar dari perusahaan sepatu ABC dengan kriteria pendapatan per kapita, harga,
pengguna potensial, dan daya beli konsumen. Lokasi yang dijadikan alternatif antara lain
kota Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Serang, dan Yogyakarta.
b. Mengetahui keputusan terbaik dalam menentukan lokasi yang tepat untuk usaha
waralaba dari 10 lokasi yang ditentukan dan 10 kriteria terhadap pemilihan lokasi
c. Mengetahui penerapan metode Teorema Bayes pada bidang kesehatan terutama dalam
penerapan sistem pakar pada analisis Tuberculosis.

Anda mungkin juga menyukai