Anda di halaman 1dari 2

Analisa akar masalah dengan Why Why Analysis

(Riyantono Anwar. 2011. http://belajarlean.blogspot.com/2011/09/analisa-akar-masalah-dengan-whywhy.html)

Why why analysis (analisa kenapa kenapa) adalah suatu metode yang digunakan dalam root cause
analysis dalam rangka untuk problem solving yaitu mencari akar suatu masalah atau penyebab
dari defect supaya sampai ke akar penyebab masalah. Istilah lain dari why why analysis adalah 5
whys analysis. Metoda root cause analysis ini dikembangkan oleh pendiri Toyota Motor
Corporation yaitu Sakichi Toyoda yang menginginkan setiap individu dalam organisasi mulai
level top management sampai shopfloor memiliki skill problem solving dan mampu menjadi
problem solver di area masing-masing.
Metoda yang digunakan oleh why why analysis adalah dengan menggunakan iterasi yaitu
pertanyaan MENGAPA yang diulang beberapa kali sampai menemukan akar masalahnya.
Contohnya sebagai berikut:
Masalah: Mesin breakdown
1. Mengapa? Komponen automator tidak berfungsi
2. Mengapa tidak berfungsi? Usia komponen sudah melebihi batas lifetime 12 bulan
3. Mengapa tidak diganti? Tidak ada yang tahu
4. Mengapa tidak ada yang tahu? Tidak ada jadwal rutin maintenance
5. Mengapa tidak ada jadwal rutin? Inilah akar masalahnya
Terkadang untuk sampai pada akar masalah bisa pada pertanyaan kelima atau bahkan bisa lebih
atau juga bisa bahkan kurang tergantung dari tipe masalahnya. Metoda root cause analysis ini
cukup mudah dan bisa sampai pada akar masalahnya, bukan hanya di permukaan saja. Dan
mencegah masalah tersebut terulang lagi.
Tahapan umum saat melakukan root cause analysis dengan why why analysis:
1. Menentukan masalahnya dan area masalahnya
2. Mengumpulkan team untuk brainstorming sehingga kita bisa memiliki berbagai
pandangan, pengetahuan, pengalaman, dan pendekatan yang berbeda terhadap masalah
3. Melakukan gemba (turun ke lapangan) untuk melihat actual tempat, actual object, dan
actual data
4. Mulai bertanya menggunakan why why
5. Setelah sampai pada akar masalah, ujilah setiap jawaban dari yang terbawah apakah
jawaban tersebut akan berdampak pada akibat di level atasnya. Contoh: apakah kalau ada
jadwal rutin maintenance maka akan mudah buat maintenance untuk melakukan
penggantian komponen secara rutin. Apakah hal tersebut paling masuk akal dalam
menyebabkan dampak di level atasnya. Apakah ada alternatif kemungkinan penyebab
lainnya?

6. Pada umumnya solusi tidak mengarah pada menyalahkan ke orang tapi bagaimana cara
melakukan perbaikan sistem atau prosedur
7. Jika akar penyebab sudah diketahui maka segera implementasikan solusinya
Monitor terus performancenya untuk memastikan bahwa masalah tersebut tidak terulang lagi.

Anda mungkin juga menyukai