Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH GENDER TERHADAP KEPEMIMPINAN

DALAM ORGANISASI MAHASISWA POLITEKNIK


NEGERI BANDUNG

Kemala Indah Pertiwi Putri


(135211019)

D3 Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bandung, Jurusan Administrasi Niaga,


Politeknik Negeri Bandung
Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung 40112
E-mail: Kemalaindhs@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini menguji pengaruh perbedaan gender terhadap kepemimpinan pada
organisasi mahasiswa di Politeknik Negeri Bandung. Pengukuran perbedaan sikap
berdasarkan kepemimpinan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 50 kuesioner. Hasil penelitian
menunjukan bahwa tidak adanya perbedaan sikap kepemimpinan yang signifkan antara
pemimpin laki-laki dan pemimpin perempuan dalam organisasi mahasiswa Politeknik
Negeri Bandung.

Kata Kunci: Gender, Kepemimpinan, Organisasi.

(Texas Workforce Commission, 2005)

PENDAHULUAN
Organisasi

kemahasiswaan

dianggap sebagai unit penunjang di

setiap

universitas

mengembangkan

untuk
kemampuan

manajerial

dan

kepemimpinan

mahasiswa.

Tidak

hanya

itu,

Setiap organisasi membutuhkan


seorang pemimpin untuk melakukan

organisasi kemahasiswan juga bisa

pengarahan

menjadi

dan

Adanya seorang pemimpin sangat

bakat

berpengaruh terhadap kinerja pegawai

sarana

pengembangan

penyaluran
minat

dan

ataupun

para

pengawasan.

mahasiswa baik sesuai dengan bidang

ataupun

keilmuannya atau lintas bidang

Pemimpin adalah seseorang yang


mengatur,

Setiap

organisasi

mahasiswa

pekerja

lainnya.

menggerakkan

melakukan

pengawasan

dan
terhadap

membutuhkan seorang pemimpin yang

kinerja pegawainya baik itu secara

dapat mengatur dan mengarahkan

otoriter maupun secara demokratis.

anggotanya untuk mencapai tujuan

Namun, tidak selamanya pemimpin

bersama, dan dari gaya kepemimpinan

membawa pengaruh positif terhadap

seorang pemimpin itu juga dinamika

pegawainya akan tetapi justru dapat

organisasi

sebaliknya.

terbentuk.

Dengan

demikian keberadaan pemimpin dan

TUJUAN PENELITIAN

gaya kepemimpinannya dalam suatu


organisasi memiliki arti yang strategis.

Maksud dan tujuan penelitian


ini adalah menganalisis dan

Pentingnya kepemimpinan dalam


sebuah

organisasi

sebagaimana

dikemukakan oleh para ahli antara


lain,

Waluyo

(Harbani

menjelaskan apakan terdapat


pengaruh antara gender dengan
gaya

kepemimpinan

dalam

kepemimpinan

organisasi mahasiswa POLBAN

merupakan unsur yang paling utama

dan untuk mengetahui apakah

dalam

ada

pasolong,2008:18),

organisasi,

buruknya
tergantung

karena

perilaku
pada

perilaku

membina bawahannya.

baik

bawahan
dalam

perbedaan

sikap

yang

dimiliki oleh pemimpin laki-laki


dan pemimpin perempuan.

TINJAUAN PUSTAKA

yang diilhami dari dua konsep teori


tersebut

Teori Gender
Gender adalah seperangkat peran
yang, seperti halnya kostum dan
topeng

di

teater,

menyampaikan

kepada orang lain bahwa kita adalah


feminin

atau

maskulin

(Mosse,

1999:3) dalam Sembiring (2008).


Konsep lainnya tentang gender yakni,
adalah suatu sifat yang melekat pada
kaum laki laki maupun perempuan
yang

dikonstruksi

secara

sosial

maupun kultural, misalnya perempuan


itu dikenal lemah lembut cantik,
emosional, atau keibuan sementara
laki laki dianggap : kuat, rasional,
jantan, perkasa ( Fakih,1996 : 8 ) yang

buku Konsep

Gender,

Sasongko

dan

merupakan

kompromistisatau keseimbangan yang


disebut dengan teori equilibrium.
1. Teori Nurture
Menurut teori nurture, perbedaan
antara

laki-laki

dan

perempuan

disebabkan dari hasil konstruksi sosial


budaya yang menyebabkan adanya
perbedaan peran antara laki-laki dan
perempuan dalam berbagai aspek
kehidupan.

Konstruksi

sosial

menempatkan laki-laki dan perempuan


dalam kelas yang berbeda. Laki-laki
dipandang

sebagai

kaum

sedangkan

perempuan

borjuin

dipandang

sebagai kaum proletar


2. Teori Nature

dikutip oleh Sembiring (2008).


Dalam

yang

Teori

(2009:17-20)

memaparkan mengenai kesetaraan dan


keadilan gender dikenal adanya 2
aliran atau teori yaitu teori nurture dan
teori nature. Namun demikian dapat
pula dikembangkan satu konsep teori

Teori

nature

menjelaskan

bahwa

perbedaan antara perempuan dan lakilaki merupakan kodrat yang harus


diterima.

Perbedaan

biologis

itu

memberikan indikasi bahwa laki-laki


dan perempuan memilki peran yang
berbeda. Peran tersebut ada yang dapat

ditukar namun ada juga yang tidak bisa

orang-orang untuk mengikuti yang akan


membuat seseorang menjadi pemimpin.

ditukar dikarenakan kodrat alamiahnya.

Selain

itu

orang-orang

cenderung

mengikuti mereka yang dipandang


3. Teori Equilibrium
Teori ini menekankan pada konsep
kemitraan 16 dan

keharmonisan

dalam hubungan antara perempuan


dengan laki laki. Pandangan ini
tidak mempertentangkan antara kaum
perempuan dan laki laki, karena

dapat

menyediakan

mencapai

tujuan,

sarana

untuk

keinginan,

dan

kebutuhan mereka sendiri. (Harold


Koontz : 147). Berikut beberapa
pengertian kepemimpinan menurut para
ahli, yaitu:

keduanya harus bekerja sama dalam

1. Kepemimpinan adalah kemampuan

kemitraan dan keharmonisan dalam

untuk mempengaruhi suatu kelompok

kehidupan

ke arah tercapainya tujuan (Robbins,

keluarga,

masyarakat,

bangsa dan Negara.untuk mencapai

2003:314).

suatu tujuan, laki-laki dan perempuan


perlu

bekerjasama

hubungan

dan

menjalin

komplementer

guna

melengkapi satu sama lain. karena


pasti

masing-masing

memiliki

2. Kepemimpinan mempunyai makna


yang luas yaitu 1) sebagai suatu proses
untuk mengarahkan dan mempengaruhi
aktivitas-aktivitas

para

kelompok; 2) memberikan visi, rasa

kelebihan dan kekurangannya.

gembira,

kegairahan,

kepercayaan,semangat,
Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan
pengelolaan
Esensi

merupakan

yang

sangat

kepemimpinan

anggota

aspek
penting.
adalah

kepengikutan(followership). Dengan
kata lain berarti adanya keinginan

konsentrasi

kepada

organisasi;

dan

3)

cinta,

obsesi,
para

dan

anggota

menggunakan

simbol-simbol, memberikan pelatihan,


menunjukkan contoh atau tindakan
nyata, menghasilkan para pahlawan
pada semua level organisasi, dan

memberikan pelatihan secara efektif

METODOLOGI PENELITIAN

kepada anggota organisasi, dan masih


Metode

banyak lagi (Andreas Lako, 2004)

yang

digunakan

dalam

penelitian mengenai Analisis Pengaruh


3. Kepemimpinan adalah suatu proses

Gender terhadap Gaya kepemimpinan

untuk mempengaruhi dan mengarahkan

Studi Kasus pada Ketua Departemen

anggota kelompok untuk melakukan

Organisasi di POLBAN adalah metode

kegiatan

deskriptif. Menurut Sugiyono (2007),

pencapaian

yang

berkaitan

tujuan

dengan

organisasi

atau

kelompok (Dita et. Al, 2004:221)

yang

dimaksud

dengan

metode

deskriptif adalah suatu metode dalam


meneliti status sekelompok manusia,

4.

Kepemimpinan

merupakan

kemampuan yang dipunyai seseorang


untuk mempengaruhi orang-orang lain
agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran. (Handoko, 1996:294)

suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem


pemikiran, ataupun suatu peristiwa
pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau

Dengan kata lain, kepemimpinan

lukisan secara sistematis, faktual dan

merupakan suatu kemampuan yang

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

menghasilkan

serta hubungan antar fenomena yang

pengaruh

atau

bagi

menimbulkan

orang

lain

untuk

melaksanakan sesuatu sesuai dengan

diseldiki
Identifikasi Variabel

perintah atau visi misi organisasi.


Menurut Arikunto (2002 : 94)
Agar tugas dapat dijalankan sesuai
dengan target dan tujuan, pemimpin
perlu

memperhatikan

pendekatan

dasar

pendekatankepemimpinan,

sebagai berikut (Robbins, 2003).

variabel adalah gejala yang bervariasi


misalnya : Jenis kelamin, berat badan
dan sebagainya. Gejala adalah objek
penelitian yang bervariasi.

Dalam penelitian ini variabel yang

Hipotesis Penelitian

akan digunakan adalah dua variabel,

Sugiama (2008 : 25) mengemukakan

yaitu:

bahwa hipotesis (hypotheses) adalah

a. Dalam Variabel X atau independent

suatu pernyataan sementara yang

variable adalah suatu variabel yang

diajukan untuk kemudian diuji sexara

variasinya

empiric. Proporsi diartikan sebagai

mempengaruhi

variabel

lain. Dapat pula dikatakan variabel


bebas yaitu variabel yang berpengaruh

pernyataan-pernyataan

yang

menjelaskan suatu kaitan antara dua

terhadap variabel lain yang ingin

variabel yang berkenaan dengan suatu

diketahui. Variabel ini dipilih dan

permasalahan (Sugiama: 2008, 24).

sengaja dimanipulasi oleh peneliti agar

Adapun rumusan hipotesis dalam

efeknya terhadap variabel lain tersebut

penelitian ini adalah sebagai berikut:

dapat diamati dan diukur (Azwar, 2004


: 62). Variabel bebas (X) dalam

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang

penelitian ini adalah Gender.

signifikan dan positif antara gender

b. Variabel Y atau dependent variable


adalah variabel penelitian yang diukur

dengan

kepemimpinan

organisasi mahasiswa

dalam

POLBAN.

untuk mengetahui besarnya efek atau

Ha :

pengaruh variabel lain. Besarnya efek

signifikan dan positif antara gender

tersebut diamati dari ada tidaknya,

dengan

timbul hilangnya, besar mengecilnya,

organisasi mahasiswa POLBAN.

atau

berubahnya

termaksud

(Azwar,

variabel
2004

Terdapat

pengaruh

kepemimpinan

yang

dalam

lain
:

62).

Variabel terikat (Y) dalam penelitian

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Uji Validitas dan Reliabilitas

ini adalah Kepemimpinan


Uji

validitas

digunakan

untuk

mengetahui sejauhmana ketepatan dan


kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya. Tingkat

G6

0.709

G7

0.519

G8

0.402

G9

0.305

validitas suatu kuisioner dapat dilihat


dari nilai r hasil dibandingkan dengan
nilai r tabel. Nilai r hasil bisa dilihat
pada kolom corrected item total
correlation. Menurut Santoso (2000),
dasar

pengambilan

keputusannya

adalah sebagai berikut

jika r hasil positip, serta r hasil > r


tabel,
maka
butir
atau
variabel/item tersebut Valid
jika r hasil positip, serta r hasil < r
tabel,
maka
butir
atau
variabel/item tersebut tidak Valid
Tabel 3 Hasil Pengujian Validitas
Kuisioner Variabel Gender

Item Corrected

Cronbachs

Item Total Alpha


Correlation
G1

0.432

G2

0.719

0.715

Tabel 4 Hasil Pengujian Validitas


Kuisioner Variabel Kepemimpinan
Item Corrected
Cronbachs
Item Total Alpha
Correlation
K1 0.691
0.865
K2 0.693
K3 0.794
K4 0.653
K5 0.701
K6 0.719
K7 0.053
K8 0.745
K9 0.582
K10 0.209
Dari pengujian validitas tersebut, dapat

G3

0.747

G4

0.539

G5

0.438

diambil kesimpulan bahwa kuisioner


untuk

mengukur

ketiga

variabel

penelitian adalah valid dan dapat


digunakan dalam penelitian ini.

2. Pemimipin laki laki memiliki nilai

Pengujian Hipotesis
Dari pengujuan menggunakan uji

yang lebih baik dalam indicator

regresi berganda menggunakan software

rasional dibandingkan pemimpin

dapat diperoleh t hitung

SPSS,

sebesar

-1.177, dan dibandingkan

perempuan.
3. Pemimpin
nilai

< t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa Ho

indicator suportif dan bersikap

diterima dan Ha ditolak. Sedangkan

ramah

tingkat signifikan yang diperoleh yaitu

laki-laki.

0.245,

artinya

bila

baik

dibandingkan

dalam

pemimpin

angka

signifikan < 0.05 maka Ho diterima dan

4. Tidak

adanya

pengaruh

yang

signifikan antara gender dengan

Ha ditolak.
Dari table diatas diperoleh nilai
konstanta sebesar -7.080 menyatakan
bahwa jika tidak ada nilai Gender maka
nilai kepemimpinan sebesar -7.080. dan
koefisien

lebih

memiliki

dengan t tabel sebesar 2.011, maka t hitung

sebesar

yang

perempuan

regresi

sebesar

0.999

menyatakan bahwa setiap penambahan 1


nilai gender, maka nilai kepemimpinan
bertambah sebesar 0.999.
KESIMPULAN

1. Tidak ditemukan perbedaan sikap yang


signifikan antara pemimpin laki-laki dan
pemimpin perempuan. Beberapa indicator
yang ditemukan cukup signifikan yaitu
rasional, suportif, dan bersikap ramah.

kepemimpinan.

DAFTAR PUSTAKA
Baihaqi, M. (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan
Kinerja Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening. Skripsi.
Universitas Diponogoro, Semarang.
Eagly, A. H. (1990). Gender and Leadership Style: A Meta-Analysis . Psychological
Bulletin.
Folkman, Z. (2011). Women Do It Better than Men. A Study in Leadership.
Moran, B. B. (1992). Gender Differences in Leadership. Library Trends.
Pew Research. (2008). Men or Women: Whos the Better Leader. Gender-Leadership,
United States.
Puspitawati, H. (2013). KONSEP, TEORI DAN ANALISIS GENDER. Intitut
Pertanian Bogor, Bogor.
Sembiring, B. (2008). Posisi, Peran dan Aspirasi Karyawan Perempuan. Skripsi.
Univeristas Sumatera Utara, Medan.
Shmidt, A. H. (2001). The Leadership Style of Men and Women. Social Issues.
Northwestern University, .
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Willemsen, M. L. (2009). Gender and leadership styles: A review of the past decade.
GENDER AND LEADERSHIP STYLES. Tilburg University, Netherlands.

Anda mungkin juga menyukai