Anda di halaman 1dari 38

PERTEMUAN 8

KEDISIPLINAN
KEDISIPLINAN
Fungsi operatif MSDM yang paling penting
karena semakin disiplin karyawan, semakin
tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.

Kedisiplinan
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku.
Kesadaran
sikap seseorang yang secara sukarela mentaati
semua peraturan dan sadar akan tugas dan
tanggungjawabnya, bukan atas paksaan.

Kesediaan
suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan
seseorang sesuai dengan peraturan perusahaan,
tertulis atau tidak tertulis.
Disiplin Kerja

Suatu alat yang digunakan oleh manajer untuk


berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma sosial yang berlaku.
INDIKATOR KEDISIPLINAN

Tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan,


balas jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman,
ketegasan, dan hubungan kemanusiaan.

Hal-hal yang menyebabkan persaingan dan


konflik; tujuan yg ingin dicapai, ego manusia,
kebutuhan, perbedaan pendapat, salah paham,
perasaan dirugikan, dan perasaan sensitif.
Persaingan
Kegiatan yg berdasarkan atas sikap rasional dan
emosional dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik,
dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh pengakuan,
penghargaan, dan status sosial yang terbaik.

Konflik
Persaingan yg kurang sehat berdasarkan ambisi dan
sikap emosional dalam memperoleh kemenangan, akan
meimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan
frustrasi jika tidak diselesaikan
Kebaikan Persaingan :

Evaluasi diri/ instrospeksi diri demi kemajuan.


Moral kerja atau prestasi kerja akan meningkat.
Mengembangkan diri demi kemajuan karena
dorongan persaingan.
Memotivasi dinamika organisasi dan kreativitas
karyawan.
Keburukan Konflik :

Kerja sama kurang serasi dan harmonis diantara


para karyawan.
Memotivasi sikap-sikap emosional karyawan.
Menimbulkan sikap apriori karyawan.
Meningkatkan absen dan turnover karyawan.
Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin
meningkat.
KEPUASAN KERJA, STRES, DAN
FRUSTRASI

Kepuasan kerja (Job satisfaction)


sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral
kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja.

Kepuasan kerja dalam pekerjaan


kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan
dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan,
perlakuan, peralatan, dan susasan lingkungan kerja
yang baik.
Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja

Balas jasa yang adil dan layak.


Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.
Berat ringannyapekerjaan.
Suasana dan lingkungan pekerjaan.
Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.
Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.
Sifat pekerjaan monoton atau tidak.
Stres
suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang.

Orang yang mengalami stres menjadi nervous dan


merasakan kekuatiran kronis. Sering marah-
marah, agresif, tidak dapat releks.
Faktor-faktor penyebab stres karyawan

Beban kerja yang sulit dan berlebihan.


Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil
dan wajar.
Waktu dan peralatan kerja yang kurang
memadai.
Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau
kelaompok kerja.
Balas jasa yang terlalu rendah.
Masalah keluarga.
Konseling
pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan
dengan maksud pokok membantu karyawan agar dapat
mengatasi masalah secara lebih baik. Konseling
bertujuan untuk membuat orang-orang menjadi lebih
efektif dalam memecahkan masalah mereka.

Frustrasi
keadaan emosional , ketegangan pikiran dan perilaku
yang tidak terkendalikan dari seseorang, bertindak
aneh-aneh yang dapat membahayakan dirinya atau
orang lain.
Perlunya Peraturan dan Hukuman
Peraturan
Diperlukan untuk memberikan bimbingan
dan penyuluhan bagi karyawan dalam
menciptakan tata tertib yang baik di
perusahaan
Hukuman
Diperlukan untuk meningkatkan
kedisiplinan dan mendidik karyawan
supaya mentaati semua peraturan
perusahaan
Indikator Kedisiplinan

Tujuan dan Kemampuan


Tujuan harus jelas, cukupe menantang serta sesuai dengan
kemampuan karyawan
Teladan Pimpinan
Pemimpin menjadi panutan, harus menjadi contoh yang baik,
disiplin, jujur, adil, serta sesuai antara ucapan dan tindakan
Balas Jasa
Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik bila balas jasa
kurang memuaskan
Indikator Kedisiplinan
Keadilan
Keadilan sangat berpengaruh terhadap
kedisiplinan karyawan
Pengawasan Melekat
Atasan secara langsung mengawasi
perilaku dan pekerjaan karyawan
Sanksi Hukum
Sanksi hukuman berperan penting dalam
memelihara kedisiplina karyawan
Indikator Kedisiplinan
Ketegasan
Pimpinan harus tegas dan berani
bertindak untuk menghukum
karyawan yang tidak disiplin
Hubungan Kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang
harmonis dapat memotivasi
kedisiplinan yang baik
Bentuk Disiplin Kerja
Disiplin Retributif
Berusaha menghukum orang yang berbuat salah
Disiplin Korektif
Berusaha membantu karyawan mengoreksi perilaku
karyawan yang tidak tepat
Perspektif hak-hak individu
Berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama
tindakan-tindakan disipliner
Perspektif Utilitarian
Berfokus kepada penggunaan disiplin hanya pada saat
konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak negatifnya
Sanksi Pelanggaran Kerja
Sanksi Pelangaran Ringan Sanksi Pelanggaran Berat
Teguran lisan Penurunan pangkat
Teguran tertulis Pembebasan dari jabatan
Pemberhentian
Pernyataan tidak puas secara
Pemecatan
tertulis
Sanksi Pelanggaran Sedang
Penundaan kenaikan gaji
Penurunan gaji
Penundaan kenaikan pangkat
Konsep Kedisiplinan
Persaingan dan Konflik
Persaingan
Kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan
emosional dalam mencapai prestasi kerja yang
terbaik, dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh
pengakuan, penghargaan, dan status sosial yang
terbaik
Kompetisi terjadi apabila tujuan kedua belah pihak
yang saling berhadapan tidak sesuai, akan tetapi
pihak-pihak yang bersangkutan tidak dapat
mencampuri urusan orang lain
Persaingan dan Konflik
Konflik
Persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan
sikap emosional dalam memperoleh kemenangan,
akan meimbulkan ketegangan, konfrontasi,
perkelahian, dan frustrasi jika tidak diselesaikan
Segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik
antara dua pihak atau lebih
Konflik Organisasi
Perbedaan pendapat antara dua atau lebih banyak
anggota organisasi atau kelompok, karena harus
membagi sumberdaya yang langka, atau aktivitas kerja
dan/atau karena mereka mempunyai status, tujuan,
penilaian atau pendapat yang berbeda
Persaingan dan Konflik

Bentuk-bentuk Konflik Dalam Perusahaan


Berdasarkan pelakunya
Bersifat internal dan eksternal bagi individu yang
mengalaminya
Berdasarkan penyebabnya
Timbul karena ingin memperoleh keuntungan sendiri atau
adanya perbedaan pendapat atau penilaian
Berdasarkan akibatnya
Dapat berakibat baik dan buruk
Persaingan dan Konflik

Jenis-jenis konflik
Konflik dalam diri individu
Konflik antara individu
Konflik antara individu dan
kelompok
Konflik antar kelompok dalam
organisasi yang sama
Konflik antara organisasi
Persaingan dan Konflik
Penyebab timbulnya konflik
Saling ketergantungan tugas
Ketergantungan yang dikelompokkan
Ketergantungan berurutan
Ketergantungan timbal balik
Perbedaan tujuan dan prioritas
Faktor birokratik (lini-Staf)
Kriteria penilaian prestasi yang saling bertentangan
Persaingan terhadap sumberdaya yang langka
Sikap menang kalah
Persaingan dan Konflik

Cara mengelola konflik


Metoda Stimulasi Konflik
Metoda Pengurangan Konflik
Metoda Penyelesaian Konflik
Persaingan dan Konflik
Metoda Stimulasi Konflik
Situasi konflik terlalu rendah sehingga para karyawan takut
berinisiatif dan menjadi pasif, sehingga perlu perangsangan
konflik, meliputi:
Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok
Meyimpang dari peraturan
Penyusunan kembali struktur organisasi
Menggalakkan kompetisi
Memilih manajer yang tepat
Persaingan dan Konflik

Metoda Pengurangan Konflik


Mengelola konflik melalui pendinginan suasana tetapi
tidak menangani masalah-masalah yang semula
menimbulkan konflik.
Dua metoda yang dapat digunakan
Pertamamengganti tujuan yang menimbulkan persaingan
dengan tujuan yang lebih bisa diterima pihak yang berselisih
Keduamempersatukan pihak yang bertikai untuk
menghadapi ancaman atau musuh yang sama
Persaingan dan Konflik
Metoda Penyelesaian Konflik
Dominasi dan Penguasaan
Pertamametoda ini meredakan konflik dan bukan
menyelesaikannya
Keduamenciptakan situasi menangkalah, dalam pihak
yang kalah, dipaksa untuk tunduk pada wewenang yang lebih
tinggi atau kekuasaan yang lebih besar
Dominasi dapat dilakukan dengan cara: paksaan,
perlunakan/penenangan, penghindaran, dan penentuan
melalui suara terbanyak
Persaingan dan Konflik
Kompromi
Menyelesaikan konflik melalui penvarian jalan tengah yang
dapat diterima oleh pihak yang berselisih
Bentuk-bentuk kompromi:
Pemisahaanpihak-pihak yang berselisih dipisahkan sampau
mereka mencapai persetujuan
Arbitrasipihak yang bertikai harus tunduk dengan keputusan pihak
ketiga
Kembali keperaturanditentukan pada aturan tertulis yang berlaku
dan menyetujui bahwa aturan tersebut dapat menyelesaikan konflik
Penyuapansalah satu pihak menerima kompensasi sebagai
imbalan untuk mengakhiri konflik
Persaingan dan Konflik
- Pemecahan Masalah Integratif
Konflik diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama
yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan
masalah
Ada tiga jenis pemecahan masalah integratif
Konsensuspihak yang berselisih bertemu untuk mencari
pemecahan terbaik dan bukan mencari kemenangan
sesuatu pihak
Konfrontasipihak yang berselisih saling berhadapan
menyatakan pendapatnya secara langsung, dengan
kepemimpinan yang terampil dan kesediaan untuk
pemecahan masalah.
Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggiapabila tujuan
yang lebih tinggi tingkatnya dan disepakati juga mencakup
tingkat yang lebih rendah dari pihak yang terkait
Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja
Sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya.
Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja,
kedisiplinan, dan prestasi kerja
Merupakan evaluasi yang menggambarkan
seseorang atas perasaan sikapnya senang atau
tidak senang, puas atau tidak puas dalam
bekerja
Kepuasan Kerja
Faktor Kepuasan Kerja Karyawan
Balas jasa yang adil dan layak
Penempatan yang tepat sesuai dengan
keahlian
Berat ringannya pekerjaan
Suasana dan lingkungan pekerjaan
Peralatan yang menunjang pelaksanaan
pekerjaan
Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya
Sifat pekerjaan monoton atau tidak
Stress Kerja
Suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan
kondisi seseorang.
Orang yang mengalami stres menjadi nervous
dan merasakan kekuatiran kronis. Sering
marah-marah, agresif, tidak dapat rileks.
Stress karyawan timbul akibat kepuasan kerja
tidak terwujud dari pekerjaannya.
Stress Kerja
Faktor Penyebab Stress Karyawan
Beban kerja yang sulit dan berlebihan
Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan
wajar
Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai
Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau
kelompok kerja
Balas jasa yang terlalu rendah
Masalah keluarga
Pendekatan Stres Kerja

Pendekatan individu
Meningkatkan keimanan
Melakukan kegiatan olahraga
Melakukan relaksasi
Dukungan sosial dari teman-teman dan
keluarga
Menghindari kebiasaan rutin yang
membosankan
Pendekatan Stres Kerja
Pendekatan perusahaan
Melakukan perbaikan iklim organisasi
Melakukan perbaikan lingkungan fisik
Menyediakan sarana olahraga
Melakukan analisis dan kejelasan tugas
Meningkatkan partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan
Melakukan restrukturisasi tugas
Frustasi Kerja
Stress karyawan yang tidak terselesaikan
dengan baik akan mengakibatkan timbulnya
frustasi.
Keadaan emosional, ketegangan pikiran dan
perilaku yang tidak terkendalikan dari
seseorang, bertindak aneh-aneh yang dapat
membahayakan dirinya atau orang lain.

Anda mungkin juga menyukai