TESIS
Oleh:
MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
Judul Tesis
“ANALISA JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI BERDASARKAN PENGKURAN
BEBAN KERJA PADA PT GARUDA INDONESIA CABANG MEDAN”
Dengan ini penulis menyatakan tesis ini disusun dan diajukan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Magister Manajemen dalam Program Studi Magister Manajemen pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya
penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan tesis ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas dengan
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan sebagian atau keseluruhan tesis ini
bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis
I. Data Pribadi
b. NIM : 187007060
f. No. HP : 0852-68949092
g. Email : allam.rafli@gmail.com
ABSTRAK
Persaingan dunia usaha menjadi semakin ketat dalam era globalisasi dan pasar bebas
sekarang ini. Perusahaan harus berkonsentrasi pada rangkaian proses penciptaan produk dan
jasa yang terkait dengan kompetensi utamanya untuk meningkatkan kinerjanya secara efektif.
Permasalahan yang seringkali muncul pada perusahaan yang besar adalah bentuk organisasi
yang cenderung lebar dengan jumlah pegwai yang terlalu besar. Hal ini berimplikasi pada
peran dan kinerja individu yang kurang maksimal dan pengeluaran untuk kebutuhan pegawai
menjadi besar. Terdapat fenomena yang menarik di PT. Garuda Indonesia Cabang Medan
bahwa pendistribusian pegawai saat ini masih belum mengacu pada beban kerja yang ada.
Diketahui pula jumlah lembur yang dibayarkan oleh perusahaan cukup besar, sehingga perlu
dikaji kembali. Mengingat banyak pegawai yang merasa beban kerjanya masih bisa ditambah.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis waktu kerja efektif pegawai back office non
operasional menggunakan metode Work Sampling dan menganalisis jumlah kebutuhan
pegawai yang ideal berdasarkan pengukuran beban kerja menggunakan metode Full Time
Equivalent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hari kerja efektif pegawai sebanyak 235 hari
selama setahun dan waktu kerja efektif yang dimiliki oleh pegawai adalah 1.400 jam setahun
dengan lima hari kerja per minggu. Secara umun total waktu produktif yang dimiliki pegawai
adalah 65%, masih dibawah standar waktu produktif yang ditetapkan yaitu 70% dengan waktu
allowance sebanyak 30%. Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja, beban kerja yang
diterima pegawai masih belum merata. Dimana terdapat 22 pegawai (66%) kategori
underload, 7 pegawai (22%) kategori inload dan 4 pegawai (13%) kategori overload.
Sementara hasil perhitungan jumlah kebutuhan pegawai yang ideal setelah dilakukan
pengukuran beban kerja adalah sebanyak 28 pegawai. Saat ini jumlah pegawai yang ada
sebanyak 32 pegawai, terdapat kelebihan pegawai sebanyak 4 pegawai.
Kata kunci: Kebutuhan pegawai, Beban kerja, Work sampling, Full time equivalent
ABSTRACT
Business competition becoming more stringent in the current era of globalization and
free markets. Companies must concentrate on the process of creating products and services
related to the main competencies to improve its performance effectively. The problem that
often arises in large companies is the form of organization that tends to be wide with an
oversized number of employees. This has implications for roles and individual performance
is less than the maximum and expenditure for employee needs become large. There is an
interesting phenomenon in PT. Garuda Indonesia Branch Office Medan that the current
employee distribution still not referring to the existing workload. Also known that the amount
of overtime paid by the company is large enough, so it needs to be reviewed again.
Considering that many employees feel the workload can be added. The purpose of this study
is to analyze the effective working time of non-operational back office employees using the
work sampling method and analyze the ideal number of employee needs based on workload
measurement using the fulltime equivalent method. The results showed that the effective
working days of employees are 235 days during the year and the effective working time owned
by employees is 1.400 hours a year with five working days. In general, the total productive
time done by employees is 65%, still below the set productive time standard of 70% with an
allowance time of 30%. Based on the results of workload measurements, the workload
received by employees is still uneven. Where there are 22 employees (66%) underload
category, 7 employees (22%) inload category and 4 employees (13%) overload category.
While the ideal number of employee needs after measuring workload is 28 employees.
Currently the number of employees is 32, there is an advantage of 4 employees.
ii
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala nikmat sehat, rezeki,
rahmat dan hidayahNya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan judul Analisa jumlah
kebutuhan pegawai berdasarkan pengukuran beban kerja pada PT. Garuda Indonesia Cabang
Medan.
Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh
bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara;
2. Prof. Dr. Robert Sibarani, MS, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara
3. Prof. Dr. Isfenti Sadalia, ME, selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara
4. Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE, selaku ketua pembimbing dan Ibu Dr. Yeni Absah,
SE, M.Si, selaku anggota pembimbing, yang telah sangat banyak membantu penulis dalam
memberikan dorongan, ide, saran, petunjuk dan bimbingan sehingga tesis ini dapat
diselesaikan
5. Seluruh tim Dosen dan pegawai yang telah banyak berjasa memberikan ilmu pengetahuan
dan pengalaman berharga selama perkuliahan penulis
6. Bapak Berthon Hutapea, selaku Regional CEO Sumatera Region, yang sudah memberikan
ijin untuk melakukan penelitian
7. Bapak dan Ibu sturktural PT. Garuda Indonesia Cabang Medan beserta seluruh staff yang
telah berpartisipasi dalam penelitian ini
8. Kepada ayahanda Isa Ansori dan M. Taisier Mahdi, Ibu Masayu Sofiah dan Bunda
Nurmaliah Djamil serta kakak-kakak dan adik-adiku atas segala doa dan dukungannya
9. Kepada Istri tercinta Talia Yudrieka dan buah hati tersayang Myesha Insyirah Rafandrie
dan Mehrunisa Banafsha Rafandrie yang selalu mendoakan dan menjadi penyemangat
penulis selama mengikuti hingga menyelesaikan Pendidikan
10. Keluarga besar MM Angkatan 44-2 atas segala suka cita dan kenangannya selama masa
perkuliahan
11. Teman-teman konsentrasi SDM yang sudah membuat suasana kuliah menjadi
menyenangkan
12. Semua pihak yang sudah mendukung penulis dalam menyelesaikan tesis ini
Penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan perusahaan dan ilmu
pengetahuan. Tesis ini masih jauh dari kesempurnaan karena masih dapat kelemahan dan
kekurangan dari berbagai sisi, oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun
sangat diharapkan guna menyempurnakan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita
semua.
iii
Hal
COVER
LEMBAR PENGESAHAAN
LEMBAR PERNYATAAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1
1.1 Latar belakang masalah……………………………………………............ 1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………. 8
1.3 Tujuan……………………………………………………………………... 8
1.4 Manfaat / kegunaan penelitian……………………………………………. 9
iv
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. 71
LAMPIRAN……………………………………………………………………………… 73
vi
vii
viii
PENDAHULUAN
pasar bebas saat ini. Perusahaan harus fokus pada serangkaian proses atau kegiatan
untuk menciptakan produk dan jasa yang berhubungan dengan kompetensi utamanya
yang bertujuan mencari laba maupun nirlaba dituntut agar dapat berperan serta dalam
masyarakat.
manusianya. Hasil yang diharapkan dari perubahan ini adalah pegawai yang
cara penyediaan pegawai yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan dalam kualitas dan
kuantitas pada waktu yang tepat agar tujuan dapat terlaksana secara daya guna
jenis kelamin dan usia yang heterogeny untuk dibawa ke dalam sebuah perusahaan.
suatu organisasi, maka banyak organisasi kini menyadari bahwa unsur “manusia”
dalam organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing (Gratton, 1999). Salah satu
upaya untuk mencapai target atau tujuan yang diinginkan perusahaannya itu dengan
bentuk organisasi yang cenderung lebar dengan jumlah pegawai yang terlalu besar.
Tuntutan efisiensi dan demi meminimalkan cost, perusahaan harus bijak dalam
mengelola sumber daya yang ada. Usaha yang efektif dan efisien mengandung arti
bahwa output yang dihasilkan oleh setiap pegawai memenuhi apa yang ditargetkan
oleh perusahaan.
belum tercapai. Jumlah output atau hasil kerja yang mampu dihasilkan oleh setiap
pegawai, dapat diketahui berapa jumlah pegawai yang sesungguhnya diperlukan oleh
perusahaan untuk mencapai target. Hal ini berimplikasi pada peran dan kinerja
individu yang kurang maksimal dan pengeluaran untuk kebutuhan pegawai menjadi
besar. Oleh karena itu perusahaan mengharuskan setiap unit kerja untuk dapat
melakukan perhitungan terhadap beban kerja yang diterima oleh masing-masing unit,
tugas pokok dan fungsi, seperti mendapat kepercayaan dari atasan untuk melakukan
banyak tugas, beban kerja yang diberikan cukup banyak sehingga pegawai terus
bekerja melebihi batas waktu kerja yang wajar (lembur). Langkah awal untuk
mengoptimalkan kinerja tiap pegawai dan perusahaan, analisis jabatan dan analisis
beban kerja (ABK) adalah suatu hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan karena
(41.6%) dan 52 pegawai kerja waktu tertentu (PKWT) (58.4%). PT Garuda Indonesia
menjalin kerjasama dengan dua anak perusahaan dari Garuda Grup untuk memenuhi
kebutuhan (PKWT) tersebut, yaitu PT Aero Globe Indonesia (AGI) untuk pegawai
front liner dan reservasi dan PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) untuk
Tabel 1.2 Data jumlah pegawai PT. Garuda Indonesia Cabang Medan
Berdasarkan data pada Tabel 1.2, diketahui bahwa terdapat perbedaan jumlah
pegawai di tiap-tiap unit yang mengerjakan jenis pekerjaan yang berbeda. Perbedaan
tersebut disebabkan belum adanya ketetapan standar jumlah pegawai untuk suatu
unit tertentu. Oleh karenanya perlu dilakukan kembali perhitungan beban kerja untuk
Pak Kamal Rufiadi yang dilakukan pada tanggal 11 Maret 2020, didapatkan hasil
bahwa penyebaran pegawai saat ini di masing-masing unit kerja, masih belum
mengacu pada beban kerja. Kenyataan yang jumpai ialah profesionalisme pegawai
saat ini belum semuanya terpenuhi, salah satu penyebabnya karena masih terdapat
penulis, terlihat bahwa permasalahan yang ada juga disebabkan oleh keterampilan
pegawai yang belum proporsional. Penumpukan pegawai di satu unit tanpa pekerjaan
yang jelas dan kurangnya pegawai di unit lain merupakan kenyataan dari
selaku Kepala Cabang atau Regional CEO Sumatera Region memberikan perhatian
yang cukup serius terhadap masalah ini, sehingga diharapkan proses analisa beban
kerja dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan program perusahaan terkait
manpower planning.
Berdasarkan (Ilyas, 2011) dalam (Radhian, 2016) terdapat tiga kondisi beban
kerja yang dapat dibebankan kepada pegawai. Pertama beban kerja yang terlalu
rendah (under capacity). Kedua, beban kerja yang ideal dan Ketiga, beban kerja yang
seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis
pekerjaannya. Beban kerja yang terlalu berat akan berdampak terjadinya inefisiensi
kerja. Beban kerja yang terlalu ringan berarti terjadi kelebihan pegawai, sehingga
Menurut (Anisa, dkk. 2017) beberapa faktor yang mempengaruhi beban kerja
pada individu pegawai antara lain: tugas yang bersifat fisik, tanggung jawab
pekerjaan, lama waktu pekerjaan, lembur, sistem pengupahan, lingkungan kerja, alat
bantu kerja dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi lebih
lanjut penulis melakukan pengambilan data pra survei kepada 32 pegawai yang
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya merasa beban kerja saat ini masih bisa ditambah 43.8% 56.3%
2 Saya merasa puas dengan pembagian tugas yang dibebankan 84.4% 15.6%
kepada saya
3 Kondisi lingungan kerja yang ada memungkinkan semua 87.5% 12.5%
pekerjaan diselesaikan dengan tepat waktu
4 Alat bantu kerja yang ada memudahkan saya untuk 87.5% 12.5%
meyelesaikan tugas sesuai dengan waktunya
Gaji yang saya terima sesuai dengan beban kerja yang
5 62.5% 37.5%
diberikan
Sumber: Data primer
beban kerja saat ini masih bisa ditambah, sementara sebanyak 18 pegawai (56,3%)
yang merasa beban kerjanya sudah cukup atau sudah berlebih sehingga tidak perlu
untuk ditambah. Sebanyak 27 pegawai (84,4%) puas dengan pembagian tugas yang
sudah diberikan dan sebanyak 5 pegawai (15,6%) merasa tidak puas dengan
mengganggap gaji yang diterima sudah sesuai dengan dengan beban kerja yang
sesuai.
Kondisi lingkungan dan alat bantu kerja yang sudah diberikan oleh
dengan tepat waktu mendapat dukungan dari 28 pegawai (87,5%) dan hanya 4
tepat waktu sehingga diperlukan waktu lembur. Hal yang berbeda jika melihat dari
Dapat diketahui dari Tabel 1.4, untuk biaya lembur yang dikeluarkan oleh
perusahaan pada tahun 2019 cukup besar jika dibanding dari tahun sebelumnya, rata-
rata perusahaan mengeluarkan biaya lembur sebesar hampir 13 juta rupiah per bulan.
Hal ini perlu dikaji kembali dan dilakukan fungsi pengawasan akibat biaya lembur
yang timbul terhadap pegawai yang akan melaksanakan lembur, mengingat banyak
pegawai yang merasa beban kerjanya masih bisa ditambah sehingga dapat
metode work sampling untuk mengukur penggunaan waktu kerja pegawai yang
terbagi dalam tiga kategori yaitu, kegiatan produktif, kegiatan pribadi dan kegiatan
tidak produktif. Selanjutnya penulis akan mengukur beban kerja dengan metode full
time equivalent, sehingga dapat dilihat kategori beban kerja pegawai yang akan
berdasarkan pendekatan tugas per jabatan. Metode ini merupakan uraian tugas
beserta jumlahnya untuk setiap tugas yang diberikan, wktu penyelesaiannya dan
jumlah waktu kerja efektif per hari, sehingga nantinya akan diketahui jumlah
Salah satu faktor terjadinya perubahan kebutuhan SDM adalah faktor tenaga
kerja yang timbul akibat adanya pegawai yang di PHK, pensiun, berhenti dan
Pensiun
No Unit/Bagian
2020 2021 2022 2023
1 Finance Controller 1
2 Service Quality Management 1
3 HR & General Affairs 1 1
4 Sales & Services 1
5 Station & Service 1 1
Jumlah 7
Sumber: Data kepegawaian PT Garuda Indonesia Medan
Merujuk data pada Tabel 1.5, diketahui bahwa terdapat 7 pegawai tetap dari
lima unit kerja PT Garuda Indonesia Medan yang akan pensiun dalam periode empat
tahun kedepan. Oleh karena itu, manajemen yang baik sudah semestinya mempunyai
fungsi kontrol internal. Hal ini dilakukan untuk perbaikan didalam pelaksanaan
dan menjamin penggunaan pegawai yang ada saat ini secara lebih efektif dan efisien.
Kamal. Beliau mengatakan bahwa belum pernah dilakukan analisa beban kerja
sebelumnya dan belum ada model untuk menghitung kebutuhan pegawai yang ideal
untuk setiap unit kerja, sehingga perencanaan SDM saat ini belum maksimal.
diterimanya terlalu berlebih dan sebagian pegawai lainnya merasa beban kerja yang
diberikan masih perlu ditambah. Disamping itu, alasan mengaplikasikan beban kerja
1.3 Tujuan
LANDASAN TEORI
manajemen, sumber, daya dan manusia. Keempat suku kata tersebut terbukti mudah
untuk dipahami artinya. Dengan kata lain Manajemen SDM adalah proses
merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi
Berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara
yang harus dikelola dengan baik, jadi MSDM sifatnya lebih strategis bagi organisasi
personalia menganggap pegawai sebagai salah satu faktor produksi yang harus
10
(Human Capital).
Human Capital atau biasa disebut juga modal manusia merupakan sebuah
seluruh usaha yang dibawa pekerja untuk diinvestasikan kedalam perusahaan untuk
Setiap investasi yang dikeluarkan tentunya diperlukan jumlah tenaga yang sesuai
dan tepat.
Sumber daya manusia adalah merupakan elemen yang sangat penting demi
investasi yang dilakukan oleh perusahaan agar semua sub sistem dalam perusahaan
berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja dimasa yang akan datang dalam
suatu perusahaan dengan menggunakan sumber informasi yang tepat dengan tujuan
penyediaan SDM dalam kuantitas dan kompetensi sesuai yang dibutuhkan. Sasaran
dari perencanaan ini yaitu mendapatkan dan mempertahankan kuantitas dan kualitas
fokus perhatian ialah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna
lebih menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat guna menduduki
berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat pula
dalam perusahaan.
sekarang dan dimasa yang akan datang. Perencanaan ini menjadi dasar penerimaan
pegawai dan untuk rencana pengembangan sumber daya manusia (Amstrong, 1994)
Adapun tahapan yang akan dilakukan menurut (Nasution, 2008), adalah sebagai
berikut:
perusahaan saat ini dan dimasa yang akan dating. Data ketersediaan SDM
misinya
3. Analisis kesenjangan
Sangat ditentukan oleh ketersediaan pegawai saat ini dan beban kerja
yang akan timbul dimasa yang akan datang. Kesenjangan jumlah dapat
efektifitas dan efisiensi kerja dapat diwujudkan dan tujuan perusahaan dapat
tercapai. Sementara manfaat yang dapat kita peroleh adalah sebagai dasar untuk
Beban kerja merupakan aspek pokok yang menjadi dasar untuk perhitungan
formasi pegawai. Menurut (Yasmin, dkk. 2018), beban kerja adalah sejumlah
aktifitas yang harus diselesaikan oleh pegawai atau sebuah perusahaan dalam suatu
periode tertentu dengan keaadan kerja normal. Apabila sebagian besar pegawai
bekerja sesuai dengan standar perusahaan, maka tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika
pegawai bekerja di bawah standar maka beban kerja yang diemban akan berlebih.
Beban kerja juga merupakan target hasil atau target kerja yang harus dicapai
yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali
antara volume kerja dan norma waktu. Ada dua faktor yang mempengaruhi beban
kerja pada individu pegawai (Anisa, dkk. 2017). Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Faktor Eksternal
a. Tugas-tugas yang bersifat fisik, tata ruang, tempat kerja alat dan
2. Faktor Internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh pegawai. Faktor internal
meliputi faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi dan
standar perusahaan, maka tidak akan terjadi masalah. Sebaliknya jika pegawai
bekerja dibawah standar, maka beban kerja yang diemban menjadi berlebih. Untuk
pekerjaannya.
kerja setiap jabatan/unit kerja dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
Analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja-orang
tertentu. Menurut (Anisa, dkk. 2017) telah menggolongkan dua kategori pengukuran
skala penilaian
terhadap aspek perilaku/ aktiftas yang ditampilkan oleh pegawai. Salah satu
pekerjaan tertentu
suatu proses menghitung beban kerja setiap jabatan untuk mencapai efisiensi dan
untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin,
proses atau pegawai. Pada awalnya metode ini dikembangkan di Inggris oleh seorang
pengamatan suatu objek tidak perlu dilakukan secara menyeluruh melainkan cukup
pabrik
pemisahan kegiatan atau aktifitas. Bentuk pemisahan kegiatan yang paling sederhana
adalah pemisahan antara kegiatan produktif dan non produktif. Kegiatan produktif
langsung. Ditetapkan berapa banyak waktu yang diperlukan sebuah kegiatan dan
Pelaksanaannya juga harus dilakukan secara langsung ditempat kerja yang diteliti
Metode Full Time Equivalent (FTE) merupakan metode dimana waktu yang
waktu kerja efektif yang ada (Anisa, dkk. 2017). Menurut (Fetrina, 2017) FTE adalah
Kepegawaian Negara 2010, nilai indeks FTE dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
underload, normal dan overload. Masing-masing range nilai dalam indeks tersebut,
sebagai berikut:
1. Underload (beban kerja masih kurang) = nilai indeks FTE antara 0 – 0.99
2. Normal (beban kerja sudah sesuai) = nilai indeks FTE antara 1 – 1.28
3. Overload (beban kerja terlalu banyak) = nilai indeks FTE lebih besar dari
1.28
Tujuan dari metode ini adalah untuk menyederhanakan pekerjaan yang sudah
diukur dengan cara mengonversikan jam beban kerja menjadi kuantitas pegawai
Teknik ini kita lebih dapat mengamati dan mengikuti dengan seksama tentang
kegiatan yang dilakukan oleh pegawai yang sedang kita amati. Hal tersebut bertujuan
untuk dapat mendapatkan beban kerja dari pegawai dan juga untuk mengetahui
kegiatan tersebut. Hal ini bertujuan untuk dapat melihat beban kerja
pegawai dan juga dapat mengamati kegiatan langsung dan tidak langsung
d. Pengamatan ini dilakukan selama jam kerja pegawai. Hal ini bertujuan
rangka memenuhi kebutuhan pegawai yang sudah direncanakan secara tepat baik
dari sisi jumlah, waktu dan kualitas. Kebutuhan pegawai dapat dihitung dengan cara
pekerjaan pokok serta kuantitas beban kerja dalam satu tahun, sehingga didapat
pegawai yang sudah dihitung dengan persentase kelonggaran tertentu. Metode lain
untuk menghitung kebutuhan pegawai dapat menggunakan seperti apa yang terdapat
jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu yang belum ditetapkan standar
kebutuhannya oleh perusahaan. Oleh karena itu, alat pokok yang dapat digunakan untuk
menghitung kebutuhan pegawai adalah uraian jabatan yang tersusun secara baik.
diperlukan dalam metode ini adalah wujud hasil kerja dan satuannya,
jumlah beban kerja yang tercermin dari terget hasil kerja yang harus
Metode ini digunakan untuk yang beban kerjanya bergantung dari jumlah
adalah tamu. Informasi yang diperlukan dalam metode ini adalah bentuk
kerja objek itu sendiri dan juga standar kemampuan rata-rata untuk
metode ini adalah satuan alat kerja, jabatan yang diperlukan untuk
pengoperasian alat kerja, jumlah alat kerja yang dioperasikan, dan rasio
yang hasil kerjanya beragam. Hasil yang beragam maksudnya adalah hasil
adalah uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas, waktu
penyelesaian tugas dan jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata
(PUSTAKA). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis waktu kerja efektif
dan menganalisa jumlah pegawai yang dibutuhkan pada tingkat staf yang ideal di
berdasarkan analisis beban kerja pada unit kerja PUSTAKA. Berdasarkan hasil
penelitian dari sembilan sub bagian di unit kerja PUSTAKA, hanya sub bagian
bidang publikasi yang ideal, sedangkan untuk sub bagian kepegawaian, bagian RTP,
bagian evaluasi dan pelaporan serta bagian tata kelola teknologi informasi terdapat
kelebihan satu - dua pegawai dan empat sub bagian lainnya kekurangan satu pegawai
Penelitian tentang analisis beban kerja juga dilakukan oleh Yasmin, dkk
(2018) pada maintenance BD-check dengan metode full time equivalent. Salah satu
faktor pendukung yang mempengaruhi kinerja adalah bagaimana beban kerja yang
diterima oleh seorang pegawai. Sebagai unit baru, unit TF belum pernah dilakukan
mengetahui kategori dari beban kerja tersebut. Hasil penelitian yang sudah
dilakukan, dapat disimpulkan terdapat perbedaan kategori beban kerja yang diterima
oleh pegawai. Tiga pekerjaan maintenance BD-check memiliki beban kerja yang
yang dikejar oleh waktu dengan banykanya load pesawat. Usulan perbaikan kepada
perusahaan adalah berupa training dan pengadaan tools pada unit TF perlu
dilakukan.
digunakan untuk menganalisa beban kerja dan kebutuhan pegawai yang diperlukan
sembilan bulan pertama tahun 2018, divisi logistik belum berhasil memenuhi target
obat dan alat kesehatan sesuai jadwal dikarenakan beban kerja pegawai unit tersebut
yang terlalu berat dan kurangnya jumlah pegawai yang ada. Hasil penelitian yang
diukur dengan metode work sampling, terdapat dua kategori overload: Petugas
Gudang dengan nilai sebesar 133.86% dan Kepala Gudang dengan nilai sebesar
134.04%, sedangkan untuk Kepala Seksi Logistik dengan nilai sebesar 120.52% dan
Admin Logistik dengan nilai sebesar 110.09% masuk dalam kategori underload.
terdapat kekurangan tiga orang untuk petugas gudang dan masing - masing satu
pegawai untuk kepala gudang, kepala seksi logistik dan administrasi logistik.
yang cukup besar, sehingga dibutuhkan pengukuran beban kerja yang dimiliki oleh
menunjukkan semua sekretaris prodi overload dengan pekerjaan dan tugas non
Penelitian tentang analisis beban kerja pegawai dengan metode full time
equivalent juga dilakukan oleh Anisa, dkk (2017) pada PT. PLN (Persero) distribusi
Jateng dan DIY. Tujuan penelitian ini untuk mengetehui jumlah pegawai yang sesuai
untuk bidang SDMO pada perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil dari penelitian,
jumlah pegawai pada unit SDMO untuk saat ini masih diperlukan penambahan enam
orang pegawai dan pada bidang SDMO juga diketahui 15 jabatan dengan kategori
kerja mandor panen di PT. Salim Ivovas Pratama Sungai Dua Estate melalui analisis
beban kerja. Diketahui permasalahan yang ada adalah karena belum tercapainya
keseluruhan kebutuhan mandor sebanyak 15 orang sementara saat ini jumalh mandor
Nama
Peneliti dan Judul Variabel yang Hasil dan
No Tujuan Metode Analisis
Tahun Penelitian digunakan Kesimpulan
Penelitian
1 Muhammad Analisis Beban Untuk Analisis Full Time Waktu kerja
Hasrialdy Kerja dan menganalisis beban kerja Equivalent efektif yang
Qamalpasha Kebutuhan waktu kerja dan dimiliki
Muchransyah Pegawai di efektif kebutuhan pegawai
dan Siti Pusat pegawai pada pegawai adalah
Rahmawati Perpustakaan tingkat staf 90.652,5
(2016) dan PUSTAKA menit dan 237
Penyebaran dan hari kerja
Teknologi menganalisis efektif
Pertanian jumlah Jumlah
(PUSTAKA) kebutuhan kebutuhan
pegawai yang pegawai setiap
ideal sub bagian
pada
umumnya
masih belum
sesuai dengan
kebutuhan
pegawai yang
ideal
2 Zaskia Azhar Analisis Beban Untuk Analisis Full Time Perhitungan
Yasmin dan Kerja pada menghitung beban kerja Equivalent beban kerja
Silvi Ariyanti Maintenance beban kerja Failure Mode pada unit TF
(2018) BD-Check yang selama and Effects dengan beban
dengan ini diterima Analysis kerja yang
Metode Full oleh pegawai (FMEA) dihasilkan
Time dan adalah normal
Equivalent mengetahui dan underload
kategori dari
beban kerja
tersebut
Nama
Variabel
Peneliti dan Judul Metode Hasil dan
No Tujuan yang
Tahun Penelitian Analisis Kesimpulan
digunakan
Penelitian
Faktor terbesar
yang
menyebabkan
kondisi beban
kerja
underload
adalah
kurangnya
skill dan
pengetahuan
pegawai serta
masih
terbatasnya
ketersediaan
tools yang
dimiliki oleh
unit TF
3 Muhammad Manpower Analysis of Jumlah Work Berdasarkan
Fadli Need Design workload and kebutuhan Sampling analisis beban
Auliyufliha, Based on employee pegawai NASA-TLX kerja dari
Atya Nur Workload needs is ringan ke yang
Aisha dan Measurement needed to paling berat
LItasari Using Work ensure the Administrasi
Widyastuti Sampling and distribution gudang
(2019) Nasa-TLX of drugs is (64.85% -
Methods on going well underload) –
Logistic Kepala seksi
Division of logistic (71% -
PT. XYZ underload) –
Petugas
Gudang
(78.86% -
overload) –
Kepala
Gudang
(78.96% -
overload)
Berdasarkan
NASA-TLX
adalah
Administrasi
logistic (58.33
– tinggi) –
Kepala seksi
logistic
(61.67% -
tinggi) –
Kepala
Gudang (68.33
– tinggi) –
Petugas
gudang (75% -
tinggi)
Nama
Variabel
Peneliti dan Judul Metode Hasil dan
No Tujuan yang
Tahun Penelitian Analisis Kesimpulan
digunakan
Penelitian
Kesimpulanny
a perusahaan
masih
membutuhkan
enam orang
pegawai untuk
divisi logistik
4 Elvi Fetrina Analisis Untuk Analisis Full Time Berdasarkan
(2017) Kebutuhan mengetahui kebutuhan Equivalent perhitungan
Pegawai beban kerja pegawai FTE, bahwa
Berdasarkan yang dimiliki Perhitungan masing-
Perhitungan oleh setiap beban kerja masing
Beban Kerja pegawai sekretaris
Pegawai sekretaris prodi overload
prodi FST dengan
dalam pekerjaan dan
melayani tugas non
mahasiswa akademiknya
Dibutuhkan
penambahan
pegawai untuk
sekretaris
prodi sehingga
dapat
memberikan
pelayanan
yang
maksimal
kepada
mahasiswa
dan dosen
5 Herdiana Nur Analisis Beban Untuk Analisis Full Time Diketahui
Anisa dan Kerja Pegawai mengetahui Beban Equivalent bahwa pada
Heru Dengan jumlah Kerja bidang SDMO
Prastawa Metode Full pegawai yang terdapat 15
(2017) Time fit dan sesuai jabatan
Equivalent untuk bidang kategori beban
SDMO pada kerja inload, 4
PT.PLN jabatan
Distribusi kategori
Jateng dan underload dan
DIY 9 jabatan
kategori
overload
Dari
perhitungan
FTE juga
diketahui
bahwa bidang
SDMO
mengalami
kekurangan
pegawai
sebanyak 6
orang
Nama
Variabel
Peneliti dan Judul Metode Hasil dan
No Tujuan yang
Tahun Penelitian Analisis Kesimpulan
digunakan
Penelitian
6 Raly Anugrah Analysis of the This study Analysis of Observation Division III
Harahap, Needs and aims to the needs Interview and V need
Harmein Workload of calculate the and Questionnaire addition one
Nasution dan Harvest number of workload sampling person
Nazaruddin Foreman at PT harvested Division IV
(2019) Salim Ivomas foreman and VI excess
Pratama, one person.
Sungai Dua
Estate, Riau,
Indonesia
hubungan logis antara faktor atau variabel yang telah diidentifikasi penting untuk
yang ada pada latar belakang masalah dan tinjauan pustaka diatas dalam penelitian
METODE PENELITIAN
ditujukan untuk menggambarkan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-
fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk
fakta yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, tetapi tidak melakukan
pengujian hipotesa.
Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data
wawancara dan penyebaran formulir. Data primer yang diambil bersifat kualitatif
kerja produktif dan tidak produktif, rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok
27
(standar kemampuan rata-rata) dan beban tugas pokok atau beban kerja selama
setahun.
Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang
telah ada. Data ini dapat diperoleh melalui literatur, jurnal dan sumber-sumber yang
mendukung penelitian ini. Selain itu data sekunder yang diperoleh dalam penelitian
sebuah konsep guna untuk mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut. Adapun
Beban Kerja Sejumlah kegiatan Pengukuran Jam kerja efektif dalam 1) Telaah
yang mesti subjektif 1 tahun Dokumen
diselesaikan oleh 2) FGD
Tugas pokok dan
pegawai atau suatu 3) Kuesioner
penunjang pegawai Work Sampling
perusahaan dalam
Pengukuran Rata-rata waktu yang
suatu periode tertentu
kinerja dibutuhkan pegawai
dengan keaadan kerja
untuk melakukan
normal
tugasnya
Volume beban kerja
selama 1 tahun
(Suliyanto, 2018). Dalam penelitian ini target populasinya adalah pegawai back
pegawai tidak termasuk pejabat fungsional setingkat level manager keatas dengan
rincian, sbb:
No Unit/Bagian Populasi
1 Corporate Sales, Marketing & Business Development 6
2 Finance Controller 9
3 Service Quality Management 3
4 HR & General Affairs 6
5 Sales & Services 6
6 Cargo 2
Jumlah 32
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dengan mengambil semua aktifitas pokok atau tugas pokok yang dilakukan oleh
Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu
populasi. Menurut (Sugiyono, 2012) jika jumlah populasi relatif kecil. Maka
penentuan sampel menggunakan metode sensus atau yang biasa disebut sampel
wawancara secara mendalam kepada seluruh pegawai yang akan di teliti. Data
kerja dan work sampling. Observasi digunakan untuk menentukan norma waktu
yang diperlukan pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan penunjang kerja
dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: kegiatan produktif, tidak produktif, dan
pribadi. Pengamatan dilakukan selama sembilan jam kerja dengan jarak waktu
pengamatan setiap sepuluh menit yang dilakukan selama dua hari untuk masing-
masing pegawai dan hasil perhitungan tersebut akan dijumlahkan kemudian diambil
nilai rata-ratanya. Hasil pengamatan akan dicatat dalam formulir work sampling
pemeriksaan terhadap data yang telah diperoleh pada lembar pengamatan work
sampling. Pemeriksaan ditinjau dari segi kelengkapan atau jika ada kesalahan
maupun inkonsistensi data pengamatan. Kegiatan atau waktu kerja yang telah
diketahui berapa persentase waktu kerja yang digunakan oleh pegawai untuk
tugas pokok yang dilakukan dan standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian
kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja. Beban kerja yang diperoleh kemudian
SDM berdasarkan pada beban kerja yang dilaksanakan oleh setiap pegawai pada unit
kerja sesuai dengas tugas pokok dan fungsinya. Untuk menghitung kebutuhan
jumlah pegawai back office dengan pendekatan tugas per jabatan dapat dilakukan
Waktu kerja yang dimaksud adalah waktu kerja yang secara efektif
satu tahun. Waktu kerja efektif terdiri dari hari kerja efektif dan jam kerja
efektif.
a. Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam setahun kalender dikurangi
Keterangan:
b. Jam kerja efektif adalah jam kerja yang harus dipergunakan untuk
menjalankan tugas dalam satu hari, yaitu jam kerja kantor dikurangi
Dst
∑WPT
Keterangan:
pokok. Hasil perkalian dari seluruh tugas pokok yang ada kemudian
pegawai yaitu:
∑ 𝑊𝑃𝑇
𝐾𝑃 = 𝑥 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
∑ 𝑊𝐾𝐸
Keterangan:
KP = Kebutuhan pegawai
Awal mula penerbangan sipil Indonesia pertama kali atas inisiatif Angkatan
Darat Republik Indonesia (AURI) dengan menyewakan pesawat yang diberi nama
Desember 1949, dua buah pesawat Dakota (DC-3) berangkat dari Kemayoran
Sejak saat itulah Garuda Indonesia Airways terus berkembang hingga dikenal
Nama Garuda diberikan oleh presiden Ir. Soekarno, dimana nama tersebut
merupakan sajak dari Belanda yang ditulis oleh penyair yang terkenal pada saat itu,
Noto Soeroto “Ik ben Garuda, Vishno’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine
uw einladen” yang berarti “Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya
sebanyak 38 buah yang terdiri dari 22 DC-3, 8 Catalina kapal terbang dan 8 Convair
240. Armada pesawat terus bertambah dan berhasil melaksanakan penerbangan haji
pertama dengan membawa jamaah haji dari Indonesia tahun 1956. Pada periode
34
program pelatihan yang komprehensif untuk semua pegawainya baik yang awak
kabin maupun awak darat dengan mendirikan fasilitas pelatihan khusus dengan nama
2005, Garuda Indonesia memiliki manajemen tim manajemen baru yang kemudian
sahamnya ke publik pada 11 Februari 2011 dan dicatatkan pada Bursa Efek
saham Garuda Indonesia sebagai perusahaan publik pada akhir Desember 2011
adalah:
services airlines dan juga sebagai maskapai pembawa bendera bangsa, saat ini
Indonesia. Maskapai ini juga menerima sertifikasi IATA Operasional Safety Audit
per hari dan jumlah armada sebanyak 144 pesawat, Garuda Indonesia memberikan
Indonesia.
pencapaian The World’s Best Cabin Crew selama empat tahun berturut-turut dari
tahun 2014-2017, The World’s Best Economy Class tahun 2013 dan The World’s
menentukan arah langkah yang akan diambil dan strategi perusahaan. Disamping itu,
perusahaan dan akan menjadi cerminan perilaku setiap insan didalam perusahaan itu
sendiri. Garuda Indonesia sendiri mempunyai visi dan misi dalam menjalankan
1. Visi
world
2. Misi
group
melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian
kerja dan sumber daya yang dimiliki (Harahap, 2019). Secara fisik struktur
yang ada. Struktur organisasi PT. Garuda Indonesia Cabang Medan, sebagai berikut:
PT. Garuda Indoensia Cabang Medan saat ini dipimpin oleh satu orang
Regional CEO Sumatera Region atau setingkat Vice President yang membawahi
tujuh unit kerja. Setiap masing-masing unit dipimpin oleh seorang manager ataupun
seorang senior manager. Adapun nama-nama unit tersebut kerja tersebut, yaitu:
8. Cargo (BC)
Penulis saat ini khusus membahas mengenai kebutuhan jumah pegawai back
sebanyak 32 pegawai dari enam unit kerja, yaitu 6 pegawai dari unit Corporate Sales,
Management, 9 pegawai dari unit Finance Controller, 6 pegawai dari unit Sales and
Services, 5 pegawai dari unit HR and General Affairs dan 2 pegawai dari unit Cargo.
Deskprisi pekerjaan pada setiap unit kerja sudah tersusun dengan jelas
tentang penjabaran organisasi induk untuk Sumatera region PT. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk. Pada setiap unit dibantu oleh beberapa jabatan fungsional. Deskripsi
pekerjaan atau job mission pada setiap unit yang akan di teliti dapat dilihat pada
(GCG)).
Untuk level jabatan di unit ini adalah senior manager dengan dibantu tiga
b. Supervisor treasury
Governance (GCG)).
pencapaian sales and revenue (pax and cargo) kantor cabang berdasarkan
(GCG)).
Untuk level jabatan di unit ini dipimpin oleh seorang manager dengan
a. Sales executive
Governance (GCG)).
perusahaan dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance (GCG)).
Untuk level jabatan di unit ini dipimpin oleh seorang senior manager
a. Supervisor HCM
Governance (GCG)).
(GCG)).
6. Unit cargo
peraturan perusahaan dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good
Untuk level jabatan di unit ini dipimpin oleh seorang manager dengan
(GCG)).
Responden dalam penelitian ini sebanyak 32 orang pegawai back office yang
mewakili enam unit kerja dimana karakteristik responden meliputi jenis kelamin,
usia, masa kerja dan tingkat pendidikan. Aspek demografi pegawai merupakan aspek
4.3 berikut:
Hasil analisa dalam penelitian ini melihatkan bahwa pegawai wanita sebesar
62,5 persen, sementara pegawai pria sebesar 37,5 persen. Wanita merupakan sosok
yang lebih rajin dan ulet dibanding pria. Dalam zaman emansipasi sekarang, maka
terbuka pintu lowongan kerja yang luas bagi kaum wanita (Manullang, 2011).
Dominasi jumlah pegawai wanita disebabkan sifat pekerjaan yang dilakukan perlu
Sebagai contoh pada unit keuangan dan layanan dimana hampir semua
pegawainya wanita, lalu pada unit sales juga lebih banyak wanita dikarenakan
pekerjaannya yang selalu bertemu dengan pihak eksternal. Sementara pada unit
lainnya, komposisi wanita dan pria lebih berimbang karena jenis pekerjaan yang
berikut:
kemampuan terhadap bentuk pekerjaan yang berbeda. Pada penelitian ini, tingkat
usia dibagi dalam empat rentang usia yaitu 18-25 tahun, 26-30 tahun, 31-40 tahun
dan usia diatas 40 tahun. Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa responden yang
paling banyak yang berusia diatas 40 tahun yaitu sebanyak 11 pegawai (34,4%).
kemudian usia 31-40 tahun sebanyak 7 pegawai (21,9%) dan terakhir usia 18-25 tahu
Besarnya persentase dari kelompok usia 26-30 tahun dan kelompok usia 31-
sangat produktif. Menurut (Nitisemito, 2000) dalam (Radhian, 2016) pegawai yang
usia lebih muda cenderung mempunyai fisik yang kuat, sehingga diharapkan dapat
diatas 40 tahun, sehingga perusahan juga harus lebih bijak dalam penempatan
rekrutmen pegawai yang lebih terencana dan sistematis agar tidak terjadi
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja bisa dilihat pada Gambar 4.5
berikut:
sebanyak 18 pegawai (56,3%) memiliki masa kerja 1-10 tahun, sementara sebanyak
8 pegawai memiliki masa kerja 21-30 tahun, diikuti oleh masa kerja 11-20 tahun dan
baik disuatu unit apabila pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
menyelesaikan tugasnya.
saja ditentukan oleh pengalaman, tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh intelijensia
tahun, perlu dilakukan perputaran pegawai antar unit kerja sehingga pegawai tidak
4.6 berikut:
belakang sarjana, 6 pegawai (18,8%) lulusan diploma dan hanya 1 pegawai (3,1%)
pertimbangan dalam menerapkan strategi analisa beban kerja yang akan dilakukan
dalam penelitian ini. Pegawai dengan tingkat pendidikan diploma dan sarjana
sistematis, seperti pengolahan dan analisa data, konsep produk penjualan dan
Analisis beban kerja merupakan deskriptif dari beban kerja yang dibutuhkan
dalam suatu unit perusahaan untuk mengukur dan menghitung beban kerja setiap
jabatan/unit kerja dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan
Waktu kerja efektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PT. Garuda
Indonesia Medan ditetapkan dalam 1 minggu ada 5 hari kerja mulai hari Senin –
Jumat dan jumlah jam kerja efektif adalah 40 jam dengan ketentutan sebagai berikut:
a) Hari Senin – Kamis, jam 07.30-16.30 WIB (Waktu istirahat jam 12.00-
13.00)
Perhitungan waktu kerja efektif dilakukan selama satu tahun. Aktifitas yang
(Auliyufliha, 2019). Pengamatan dilakukan selama jam kerja dengan jarak waktu
yang diamati setiap sepuluh menit yang diakukan selama 8 jam waktu kerja untuk
Hari kerja efektif pegawai dapat dilihat dan dihitung pada Tabel 4.1 berikut:
Libur
Libur Hari
Jumlah Nasional & Cuti
No Bulan Sabtu & Kerja
Hari Cuti Tahunan
Minggu Efektif
Bersama
4 April 30 8 3 19
5 Mei 31 7 4 20
6 Juni 30 8 7 15
7 Juli 31 8 0 23
8 Agustus 31 7 2 12 22
9 September 30 8 1 21
10 Oktober 31 8 0 23
11 November 30 8 1 21
12 Desember 31 7 2 22
TOTAL 365 95 23 12 235
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa total hari dalam satu tahun sebanyak
365 hari, lalu jumlah hari dikurangi dengan libur hari Sabtu dan Minggu sebanyak
95 hari dan libur Nasional dan cuti Bersama sebanyak 23 hari dan cuti tahunan
sebanyak 12 hari sehingga diperoleh jumlah hari kerja efektif pegawai yaitu
berturut sesuai hari kerja dan waktu kerja perusahaan dengan menggunakan work
yang digunakan, kemudian disajikan dalam bentuk presentase (Sari, 2014). Hal-hal
yang dilakukan pada saat penerapan work sampling selama penelitian adalah sebagai
berikut:
menit
diperoleh jumlah waktu kerja dalam menit untuk setiap kategori aktifitas
kegiatan yang tidak produktif adalah membaca koran, mengerjakan tugas pribadi,
mengobrol, terlambat datang dan pulang lebih awal. Sedangkan untuk kegiatan
4.3.1 Perhitungan waktu produktif unit corporate sales, marketing and business
development
Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit
Tabel 4.2 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit corporate sales,
aktifitas pegawai diketahui bahwa jumlah waktu untuk kegiatan produktif adalah
berkisar 280 menit atau 51,85 persen hingga 400 menit atau 74,07 persen, sementara
kegiatan pribadi berkisar 60 menit atau 11,11 persen hingga 110 menit atau 20,37
persen, lalu untuk kegiatan tidak produktif berkisar 70 menit atau 12,96 persen
pegawai dari unit ini sebesar 357 menit per hari atau sebesar 66 persen, sedangkan
untuk waktu tidak produktif dan pribadi sebesar 184 menit atau sebesar 34 persen.
Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit
Tabel 4.3 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit service quality
management
aktifitas pegawai untuk kegiatan produktif berkisar 270 menit atau 50 persen hingga
340 menit atau 62,96 persen, sementara untuk kegiatan pribadi berkisar 90 menit
atau 16,67 persen hingga 130 menit atau 24,07 persen, lalu untuk waktu tidak
produktif berkisar 100 menit atau 18,52 persen hingga 180 menit atau 33,37 persen.
pegawai sebesar 307 menit per hari atau 57 persen, sedangkan untuk waktu tidak
Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit
Tabel 4.4 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit finance controller
Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif
aktifitas pegawai untuk kegiatan produktif berkisar 290 menit atau 53,70 persen
hingga 450 menit atau 83,33 persen, sedangkan untuk kegiatan pribadi berkisar 60
menit atau 11,11 persen hingga 110 menit atau 20,37 persen, sementara untuk
kegiatan tidak produktif sebesar 30 menit atau 5,56 persen hingga 190 menit atau
35,19 persen.
setiap pegawai sebesar 356 menit per hari atau 66 persen, sementara untuk kegiatan
Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit sales
Tabel 4.5 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit sales and services
Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif
aktifitas pegawai untuk kegiatan produktif berkisar 330 menit atau sebesar 61,11
persen hingga 410 menit atau sebesar 75,93 persen, sementara untuk kegiatan pribadi
berkisar 60 menit atau 11,11 persen hingga 90 menit atau 16,67 persen dan untuk
kegiatan tidak produktif berkisar 40 menit atau 7,41 persen hingga 120 menit atau
setiap pegawai sebesar 367 menit per hari atau sebesar 68 persen, sementara untuk
kegiatan pribadi dan kegiatan tidak produktif sebesar 174 menit atau sebesar 32
persen.
Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit HR
Tabel 4.6 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit HR and general
affairs
Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif
aktifitas pegawai untuk kegiatan produktif berkisar 320 menit atau sebesar 59,26
persen hingga 400 menit atau sebesar 74,07 persen, sementara untuk kegiatan pribadi
berkisar 80 menit atau sebesar 14,81 persen hingga 120 menit atau sebesar 22,22
persen, sedangkan untuk kegiatan tidak poduktif 60 menit atau sebesar 11,11 persen
setiap pegawai sebesar 370 menit per hari atau sebesar 69 persen, sedangkan untuk
kegiatan pribadi dan tidak produktif 170 menit atau sebesar 31 persen.
Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit
Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif
aktifitas pegawai untuk kegiatan produktif berkisar 330 menit atau sebesar 61,11
persen hingga 360 menit atau sebesar 66,67%, sedangkan untuk kegiatan pribadi
berkisar 80 menit atau sebesar 14,81 persen hingga 130 menit atau sebesar 24,07
persen, sementara untuk kegiatan tidak produktif 80 menit atau sebesar 14,81 persen
setiap pegawai sebesar 345 menit per hari atau sebesar 64 persen, sementara untuk
kegiatan pribadi dan tidak produktif 195 menit atau sebesar 36 persen.
per jabatan. Pekerjaan di setiap unit kerja memiliki hasil kerja yang beragam.
dalam setahun, jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam setahun, jumlah hari
libur nasional dan cuti Bersama dalam setahun dan jumlah cuti pegawai
menghasilkan total hari tidak bekerja atau libu. Selanjutnya jumlah hari
dalam setahun dikurangi dengan total jumlah hari tiadk bekerja. Rumus
130 hari -
jam kerja efektif. Menurut (Kepmen.Naker No.128 tahun 2016) jam kerja
efektif adalah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang
Waktu efektif dalam satu tahun = 70% x 8 jam = 5.6 jam dibulatkan
menjadi 6 jam.
Waktu produktif dalam satu tahun = 235 hari x 6 jam = 1.410 jam
banyak tugas tersebut dilakukan dalam satuan hasil dan jangka waktu
tertentu. Sebagai contoh pada unit kerja cargo (Lampiran 7) untuk salah
setahun dengan standar kemampuan rata-rata yaitu 235 kali x 1 jam per
kunjungan sama dengan 235 jam per tahun. Hal yang sama dilakukan
formulir beban tugas yang diisi oleh masing-masing pegawai pada unit
yang akan diteliti dan penulis juga meminta kepala unit masing-masing
adalah 2.388 jam per tahun. Contoh hasil pengukuran waktu penyelesaian
pekerjaan pada semua unit kerja, sampel yang diteliti adalah beban tugas
satuan untuk waktu penyelesaian tugas (WPT) adalah jam per tahun.
waktu kerja tersedia efektif (WKE) dan data waktu penyelesaian tugas
berikut:
∑ 𝑊𝑃𝑇
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 = 𝑥 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
∑ 𝑊𝐾𝐸
Kebutuhan Pembulatan
No Nama Unit
Pegawai (orang) (orang)
Corporate Sales, Marketing
1
& Business Development
3.83 4
2 Finance Controller 9.16 9
Service Quality
3
Management
1.99 2
4 HR & General Affairs 5.02 5
5 Sales & Services 6.59 7
6 Cargo 1.71 2
Jumlah Kebutuhan 29
sebanyak 3 orang.
4.5 Pembahasan
Hasil summary penggunaan waktu kerja semua unit dengan metode work
sampling yang sudah disampaikan sebelumnya tersaji pada Tabel 4.9 dibawah ini:
Berdasarkan Tabel 4.9 jumlah summary pengguanan waktu semua unit kerja
produktif adalah berkisar dari 307 menit atau sebesar 57% hingga 370 menit atau
sebesar 69%, sementara untuk kegiatan pribadi berkisar dari 77 menit atau sebesar
14% hingga 105 menit atau sebesar 19%, sedangkan untuk kegiatan tidak produktif
berkisar dari 75 menit atau sebesar 14% hingga 130 menit atau sebesar 24%.
pegawai sebesar 350 menit per hari atau sebesar 65%, sedangkan untuk kegiatan
pribadi dan tidak produktif sebesar 190 menit atau sebesar 35%. Penggunaan waktu
tersebut masih dibawah standar minimum yang ditetapkan oleh Kepmen. PAN
No.75 tahun 2004 dan Kepmen. Naker No.128 tahun 2016 dimana penggunaan
waktu efektif sebesar 70% dan untuk waktu allowance sebesar 30%.
3. Beberapa unit kerja memiliki sifat kerja yang fluktuatif, dimana ada
Negara tahun 2010 dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu, underload, inload dan
1. Underload (beban kerja bisa ditambah) = nilai indeks FTE antara 0-0,99
2. Inload (beban kerja sudah sesuai) = nilai indeks FTE antara 1-1,28
3. Overload (beban kerja terlalu banyak) = indeks nilai FTE > 1,28
Adapun beban kerja pegawai back office berdasarkan hitungan full time
Waktu
Beban
No Nama Jabatan Unit Kerja FTE Keterangan
Kerja
Efektif
Corporate sales,
1 Business Analyst marketing and business 968 1400 0.69 Underload
development
Corporate sales,
2 Business Analyst marketing and business 372 1400 0.27 Underload
development
Corporate sales,
3 Commercial Expert marketing and business 528 1400 0.38 Underload
development
Corporate sales,
Marketing Executive
4 marketing and business 2130 1400 1.52 Overload
(Staff 1)
development
Corporate sales,
Marketing Executive
5 marketing and business 905 1400 0.65 Underload
(Staff 2)
development
Corporate sales,
Marketing Executive
6 marketing and business 461 1400 0.33 Underload
(Staff 3)
development
JUMLAH 5364 1400 0.64 Underload
7 Supervisor Treasury Finance controller 1606 1400 1.15 Inload
Supervisor Expense
8 and Asset Finance controller 1379 1400 0.98 Underload
Accounting
Waktu
Beban
No Nama Jabatan Unit Kerja FTE Keterangan
Kerja
Efektif
Supervisor General
19 HR and general affairs 1385 1400 0.99 Underload
Affairs
Supervisor Human
20 HR and general affairs 1339 1400 0.96 Underload
Capital Management
Sales Representative
27 Sales and services 2200 1400 1.57 Overload
(Staff 1)
Sales Representative
28 Sales and services 1373 1400 0.98 Underload
(Staff 2)
Sales Representative
29 Sales and services 1263 1400 0.90 Underload
(Staff 3)
Sales Representative
30 Sales and services 704 1400 0.50 Underload
(Staff 4)
kerjanya masuk dalam kategori underload, 7 pegawai yang beban kerjanya kategori
inload dan 4 pegawai dengan beban kerjanya masuk dalam kategori overload.
Sementara dari unit kerja, untuk kategori underload ada empat unit dan kategori
inload ada dua unit yang tersaji pada Tabel 4.11 dibawah ini:
Waktu
Jumlah Beban
No Unit Kerja FTE Keterangan
Pegawai Kerja
Efektif
1 AMB 6 5364 1400 0.64 Underload
2 FL 9 12822 1400 1.02 Inload
3 AMQ 3 2784 1400 0.66 Underload
4 AMU 6 7027 1400 0.84 Underload
5 SS 6 9224 1400 1.10 Inload
6 BC 2 2388 1400 0.85 Underload
JUMLAH 32
Berkaitan dengan adanya beban kerja pegawai yang overload, bukan berarti
unit tersebut mengambil alternatif untuk penambahan pegawai. Begitu juga dengan
pegawai yang beban kerjanya masih underload juga perlu diberikan perhatian,
pekerjaan agar beban kerja seluruh pegawai merata. Beban kerja yang belum merata
juga dapat dirasakan oleh pegawai PKWT (staff) dimana beberapa dari pegawai
tersebut mendapatkan beban kerja yang lebih besar dari pegawai tetap (supervisor
dan analyst).
Salah satu opsi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pegawai
adalah perputaran pegawai antar unit dengan melihat porsi dan kualifikasi pegawai
kerja yang sudah diukur beban kerjanya dengan merata sehingga efektifitas dan
terhadap jumlah pegawai back office yang dibutuhkan pada setiap unit kerja sesuai
dengan Tabel 4.8. Adapun jumlah pegawai saat ini yang terdapat pada unit kerja dan
Jumlah Jumlah
Kebutuhan Aktual
No Nama Unit Kesenjangan Keterangan
Pegawai Pegawai
(orang) (orang)
Corporate Sales,
1 Marketing & Business 4 6 2 Lebih
Development
2 Finance Controller 9 9 0 Ideal
Service Quality
3
Management
2 3 1 Lebih
4 HR & General Affairs 5 6 1 Lebih
5 Sales & Services 7 6 -1 Kurang
6 Cargo 2 2 0 Ideal
Jumlah 29 32 3 Lebih
Merujuk Tabel 4.12 dapat dilihat jumlah kebutuhan dari masing-masing unit
kerja yang ada. Terdapat dua unit yang sudah ideal, yaitu unit finance controller dan
unit cargo, lalu terdapat tiga unit yang jumlah pegawainya berlebih yaitu unit
unit service quality management dan unit HR and general affairs masing-masing
kelebihan 1 orang pegawai, sementara unit sales and sevice kekurangan pegawai
pegawai, sedangkan kondisi saat ini ada sebanyak 32 pegawai yang artinya terdapat
Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui terdapat dua unit kerja yang masih
underload (AMB dan BC), tetapi angka FTE sudah mendekati beban kerja yang ideal
yaitu 1 sehingga jumlah pegawai tersebut cukup ideal. Jumlah kebutuhan pegawai
jumlah pegawai saat ini sudah sesuai dengan beban kerja yang ada. Sementara untuk
unit AMQ dan AMU dilakukan adjustment sesuai dengan perhitungan sebelulmnya
sehingga beban kerja menjadi ideal. Jumlah kebutuhan pegawai berdasarkan metode
Secara unit kerja sudah menentukan beban tugas setiap pegawainya masing-
pengamatan, melihat beban kerja tiap unit juga masih ada yang underload sehingga
pada masing-masing bagian agar beban kerja tiap unit menjadi inload.
daya manusia agar daur hidup perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara
berkelanjutan. Menurut (Nasution, 2008) sasaran dari perencanaan tenaga kerja yang
tingkat Pendidikan karena dapat mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah laku.
diatas 40 tahun dan kalau melihat Tabel 1.2, data pegawai yang akan pensiun
Lama kerja pegawai juga akan mempengaruhi tingkat keterampilan dan pengalaman
pegawai. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan juga sudah menyiapkan SDM untuk
nantinya mengisi kekosongan dengan merekrut pegawai PKWT yang potensial saat
Perusahaan juga perlu mengkaji ulang terkait analisa pekerjaan di setiap unit
kerja. Hal-hal yang perlu dikaji ulang misalnya mengenai uraian tugas pokok yang
diberikan kepada pegawai. Untuk unit kerja yang mengalami pengurangan jumlah
pegawai, maka beban kerja pegawai yang dikurangi akan diberikan kepada pegawai
lainnya yang beban kerjanya masih underlaod. Sedangkan untuk pegawai yang
berimplikasi pada sumber daya lainnya seperti keuangan perusahaan. Unit keuangan
perusahaan saat ini. Oleh karena itu, informasi ini menjadi penting mengingat
pegawai dengan metode work sampling selama satu hari kerja, dimulai pukul 07.30-
16.30 WIB pada hari Senin – Jum’at. Dalam melakukan penelitian ini, penulis juga
pegawai
2. Kegiatan yang berhasil diamati dan dicatat sudah mencakup kegiatan yang
ada di semua unit kerja back office, namun terdapat beberapa kegiatan
yang merupakan kegiatan pokok tetapi mengambil waktu diluar jam kerja
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Waktu kerja efektif yang dimiliki oleh pegawai adalah 1.410 jam,
dibulatkan menjadi 1.400 jam setahun dengan hari kerja mulai dari hari
Senin sampai Jumat sejak pukul 07.30 sampai pukul 16.30. Berdasarkan
2. Secara umum total waktu produktif yang dimiliki setiap pegawai adalah
sebesar 70% dengan waktu allowance sebanyak 30%. Hal ini menandakan
adanya beban kerja yang perlu ditambah dan banyak waktu yang
tidak produktif
3. Masih belum merata beban kerja yang diterima oleh setiap pegawai. Hal
ini dapat dilihat pada hasil pengukuruan beban kerja dengan metode FTE,
7 pegawai atau sebesar 22% dengan kategori inload dan 4 pegawai atau
sebesar 13% dengan kategori overload. Jika dihubungkan dengan data pra
survei, artinya pegawai yang puas sebesar 84,4% dengan beban kerja yang
masih rendah dan sebesar 15,6% pegawai tidak puas karena beban kerja
yang berlebih
68
4. Jumlah kebutuhan pegawai yang ada masih belum sesuai dengan jumlah
kebutuhan pegawai yang ideal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tiga
unit kerja yang memiliki kelebihan pegawai yaitu unit corporate sales,
kelebihan 1 pegawai. Namun ada juga unit kerja yang sudah memiliki
perhitungan yang sesuai yaitu unit finance controller, sales and service
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa dalam penelitian ini, maka beberapa saran yang
dapat disarankan kepada manaejmen PT. Garuda Indonesia Medan sebagai berikut:
unit tersebut dapat dialihkan ke unit finance controller atau unit sales
and services.
saat ini terdapat pegawai PKWT yang memiliki beban kerja lebih
dapat membagi beban kerja secara merata atau juga bisa mengusulkan
perputaran pegawai antar unit terutama bagi pegawai yang sudah lebih
pegawai tetap pada bulan Januari 2021, sehingga dapat mendorong gairah
kerja dan keinginan pegawai untuk mencapai prestasi kerja yang optimal
harus terukur dan perlu adanya perbaikan job design dengan cara
terbatas hanya pada pegawai back office tetapi juga pada pegawai lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, H. N., & Prastawa, H. (2017). Analisis Beban Kerja Pegawai dengan Metode Full Time Equivalent
(Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY).
Auliyufliha, d. (2019). Manpower Need Design Based On Workload Measurement Using Work
Sampling And NASA-TLX Methods On Logistic Division Of PT.XYZ. e-Proceeding of Engineering:
Vol. 6, No.1, 1802.
Fetrina, E. (2017). Analisis Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Perhitungan Beban Kerja Pegawai. Studia
Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 71-76.
Harahap, R. A. (2019). Analysis of the Needs and Workload of Harvest Foreman at PT Salim Ivomas
Pratama, Sungai Dua Estate, Riau, Indonesia. American International Journal of Business
Management (AIJBM), 16-22.
Ilyas. (2011). Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula. Ed ke-3. Depok(ID): FKM UI.
Mangkuprawira, S. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
Muchrasyah, M. H., & Rahmawati, S. (2016). Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai di Pusat
Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA). Jurnal Manajemen dan
Organisasi.
Nasution, H. (2008). Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Medan: USU press.
Nasution, H., & Soetadi, I. (2012). Proses Pengelolaan SDM Berdasarkan Kompetensi. Medan: USU
Press.
Radhian, W. F. (2016). Analisis Kebutuhan Karyawan Pada Unit Fungsional Kebun PTPN IV Medan
Sumatera Utara [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institu Pertanian Bogor.
Rivai, H. d. (2009). Manajemen untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
Sari, D. A. (2014). Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Bogor
[Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Program Sarjana.
Yasmin, Z. A., & Ariyanti, S. (2018). Analisis Beban Kerja pada Maintenance BD-Check dengan Metode
Full Time Equivalent. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol.6 No.1, 55-62.
https://rbkunwas.menpan.go.id/images/pedoman/reformasi-birokrasi_PERPRES-NOMOR-
81-TAHUN-2010-TENTANG-GRAND-DESIGN-REFORMASI-BIROKRASI-2010-
2025-.pdf/ diakses pada tanggal 26 Maret 2020
https://www.garuda-indonesia.com/id/id/corporate-partners/company-profile/index diakses
pada tanggal 10 Juni 2020
LAMPIRAN
Lampiran 2. Perhitungan kebutuhan pegawai unit corporate sales, marketing and business
development
2 Transaksi Cargo
- menyiapkan Invoice agent cargo
- rekonsile saldo agent cargo
- clear customer agent cargo
Jumlah Beban Tugas 1400
JUMLAH WPT 12822
JUMLAH PEGAWAI 9.16