Anda di halaman 1dari 97

ANALISA JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI BERDASARKAN PENGUKURAN

BEBAN KERJA PADA PT. GARUDA INDONESIA CABANG MEDAN

TESIS

Oleh:

ACHMAD ALLAM RAFLI


187007060

MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada
Tanggal: 30 Juli 2020

PANITIA PENGUJI TESIS


Ketua : Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE
Anggota : 1. Dr. Yeni Absah, SE, MSi
2. Prof. Dr. Isfenti Sadalia, ME
3. Dr. Ir. Nazaruddin, MT
4. Dr. dr. Linda T Maas, MPH

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PERNYATAAN

Judul Tesis
“ANALISA JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI BERDASARKAN PENGKURAN
BEBAN KERJA PADA PT GARUDA INDONESIA CABANG MEDAN”

Dengan ini penulis menyatakan tesis ini disusun dan diajukan sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Magister Manajemen dalam Program Studi Magister Manajemen pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya

penulis sendiri.

Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya

orang lain dalam penulisan tesis ini telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas dengan

norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan sebagian atau keseluruhan tesis ini

bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis

bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 30 Juli 2020


Penulis,

ACHMAD ALLAM RAFLI

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

a. Nama (Lengkap dengan gelar) : Achmad Allam Rafli, B.IT

b. NIM : 187007060

c. Tempat, Tangal Lahir : Palembang, 7 Juni 1988

d. Jenis Kelamin : Laki-Laki

e. Alamat : Taman Alamanda Indah Blok D No.34A

f. No. HP : 0852-68949092

g. Email : allam.rafli@gmail.com

II. Riwayat Pendidikan Formal

1994-2000 SD Negeri 2 Palembang

2000-2003 SLTP Negeri 6 Palembang

2003-2006 SLTA Negeri 15 Palembang

2007-2010 S1 Teknik Informatika major Manajemen Informasi

III. Riwayat Pekerjaan

2011- Sekarang PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Universitas Sumatera Utara


ANALISA JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI BERDASARKAN PENGUKURAN
BEBAN KERJA PADA PT. GARUDA INDONESIA CABANG MEDAN

ABSTRAK

Persaingan dunia usaha menjadi semakin ketat dalam era globalisasi dan pasar bebas
sekarang ini. Perusahaan harus berkonsentrasi pada rangkaian proses penciptaan produk dan
jasa yang terkait dengan kompetensi utamanya untuk meningkatkan kinerjanya secara efektif.
Permasalahan yang seringkali muncul pada perusahaan yang besar adalah bentuk organisasi
yang cenderung lebar dengan jumlah pegwai yang terlalu besar. Hal ini berimplikasi pada
peran dan kinerja individu yang kurang maksimal dan pengeluaran untuk kebutuhan pegawai
menjadi besar. Terdapat fenomena yang menarik di PT. Garuda Indonesia Cabang Medan
bahwa pendistribusian pegawai saat ini masih belum mengacu pada beban kerja yang ada.
Diketahui pula jumlah lembur yang dibayarkan oleh perusahaan cukup besar, sehingga perlu
dikaji kembali. Mengingat banyak pegawai yang merasa beban kerjanya masih bisa ditambah.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis waktu kerja efektif pegawai back office non
operasional menggunakan metode Work Sampling dan menganalisis jumlah kebutuhan
pegawai yang ideal berdasarkan pengukuran beban kerja menggunakan metode Full Time
Equivalent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hari kerja efektif pegawai sebanyak 235 hari
selama setahun dan waktu kerja efektif yang dimiliki oleh pegawai adalah 1.400 jam setahun
dengan lima hari kerja per minggu. Secara umun total waktu produktif yang dimiliki pegawai
adalah 65%, masih dibawah standar waktu produktif yang ditetapkan yaitu 70% dengan waktu
allowance sebanyak 30%. Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja, beban kerja yang
diterima pegawai masih belum merata. Dimana terdapat 22 pegawai (66%) kategori
underload, 7 pegawai (22%) kategori inload dan 4 pegawai (13%) kategori overload.
Sementara hasil perhitungan jumlah kebutuhan pegawai yang ideal setelah dilakukan
pengukuran beban kerja adalah sebanyak 28 pegawai. Saat ini jumlah pegawai yang ada
sebanyak 32 pegawai, terdapat kelebihan pegawai sebanyak 4 pegawai.

Kata kunci: Kebutuhan pegawai, Beban kerja, Work sampling, Full time equivalent

Universitas Sumatera Utara


ANALYSIS OF TOTAL EMPLOYEE NEEDS BASED ON MEASUREMENT OF
WORKLOADS AT PT. GARUDA INDONESIA BRANCH OFFICE MEDAN

ABSTRACT

Business competition becoming more stringent in the current era of globalization and
free markets. Companies must concentrate on the process of creating products and services
related to the main competencies to improve its performance effectively. The problem that
often arises in large companies is the form of organization that tends to be wide with an
oversized number of employees. This has implications for roles and individual performance
is less than the maximum and expenditure for employee needs become large. There is an
interesting phenomenon in PT. Garuda Indonesia Branch Office Medan that the current
employee distribution still not referring to the existing workload. Also known that the amount
of overtime paid by the company is large enough, so it needs to be reviewed again.
Considering that many employees feel the workload can be added. The purpose of this study
is to analyze the effective working time of non-operational back office employees using the
work sampling method and analyze the ideal number of employee needs based on workload
measurement using the fulltime equivalent method. The results showed that the effective
working days of employees are 235 days during the year and the effective working time owned
by employees is 1.400 hours a year with five working days. In general, the total productive
time done by employees is 65%, still below the set productive time standard of 70% with an
allowance time of 30%. Based on the results of workload measurements, the workload
received by employees is still uneven. Where there are 22 employees (66%) underload
category, 7 employees (22%) inload category and 4 employees (13%) overload category.
While the ideal number of employee needs after measuring workload is 28 employees.
Currently the number of employees is 32, there is an advantage of 4 employees.

Keywords: Employee needs, Workload, Work sampling, Full time equivalent

ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala nikmat sehat, rezeki,
rahmat dan hidayahNya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan judul Analisa jumlah
kebutuhan pegawai berdasarkan pengukuran beban kerja pada PT. Garuda Indonesia Cabang
Medan.
Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh
bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara;
2. Prof. Dr. Robert Sibarani, MS, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara
3. Prof. Dr. Isfenti Sadalia, ME, selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara
4. Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE, selaku ketua pembimbing dan Ibu Dr. Yeni Absah,
SE, M.Si, selaku anggota pembimbing, yang telah sangat banyak membantu penulis dalam
memberikan dorongan, ide, saran, petunjuk dan bimbingan sehingga tesis ini dapat
diselesaikan
5. Seluruh tim Dosen dan pegawai yang telah banyak berjasa memberikan ilmu pengetahuan
dan pengalaman berharga selama perkuliahan penulis
6. Bapak Berthon Hutapea, selaku Regional CEO Sumatera Region, yang sudah memberikan
ijin untuk melakukan penelitian
7. Bapak dan Ibu sturktural PT. Garuda Indonesia Cabang Medan beserta seluruh staff yang
telah berpartisipasi dalam penelitian ini
8. Kepada ayahanda Isa Ansori dan M. Taisier Mahdi, Ibu Masayu Sofiah dan Bunda
Nurmaliah Djamil serta kakak-kakak dan adik-adiku atas segala doa dan dukungannya
9. Kepada Istri tercinta Talia Yudrieka dan buah hati tersayang Myesha Insyirah Rafandrie
dan Mehrunisa Banafsha Rafandrie yang selalu mendoakan dan menjadi penyemangat
penulis selama mengikuti hingga menyelesaikan Pendidikan
10. Keluarga besar MM Angkatan 44-2 atas segala suka cita dan kenangannya selama masa
perkuliahan
11. Teman-teman konsentrasi SDM yang sudah membuat suasana kuliah menjadi
menyenangkan
12. Semua pihak yang sudah mendukung penulis dalam menyelesaikan tesis ini

Penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan perusahaan dan ilmu
pengetahuan. Tesis ini masih jauh dari kesempurnaan karena masih dapat kelemahan dan
kekurangan dari berbagai sisi, oleh karena itu saran dan kritikan yang bersifat membangun
sangat diharapkan guna menyempurnakan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita
semua.

iii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Hal
COVER
LEMBAR PENGESAHAAN
LEMBAR PERNYATAAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1
1.1 Latar belakang masalah……………………………………………............ 1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………. 8
1.3 Tujuan……………………………………………………………………... 8
1.4 Manfaat / kegunaan penelitian……………………………………………. 9

BAB II. LANDASAN TEORI…………………………………………………………. 10


2.1 Manajemen sumber daya manusia………………………………………… 10
2.2 Perencanaan sumber daya manusia……………………………………….. 11
2.3 Beban kerja………………………………………………………………... 13
2.4 Analisis pengukuran beban kerja………………………………………….. 15
2.4.1 Work sampling……………………………………………………………... 16
2.4.2 Full time equivalent……………………………………………………….. 17
2.4.2 Time motion study…………………………………………………………. 18
2.5 Perhitungan kebutuhan pegawai…………………………………………... 18
2.6 Penelitian terdahulu……………………………………………………….. 20
2.7 Kerangka konseptual……………………………………………………… 26

BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………………………….. 27


3.1 Jenis penelitian……………………………………………………………. 27
3.2 Tempat dan waktu penelitian……………………………………………… 27
3.3 Data dan sumber data……………………………………………………... 27
3.3.1 Data primer………………………………………………………….. 27
3.3.2 Data sekunder……………………………………………………….. 28
3.4 Operasionalisasi variable………………………………………………….. 28
3.5 Populasi dan Sampel………………………………………………………. 29
3.6 Teknik pengumpulan data………………………………………………… 30
3.7 Teknik analisis data……………………………………………………….. 30

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………..…. 34


4.1 Hasil penelitian……………………………………………………………. 34
4.1.1 Gambaran umum PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk...…………… 34
4.1.2 Visi dan misi….……………………………………………………... 36
4.1.3 Struktur organisasi PT. Garuda Indonesia Medan….……………….. 37
4.1.4 Unit kerja dan deskripsi pekerjaan………………………………….. 38
4.2 Karakteristik responden………………………………………..………….. 43

iv

Universitas Sumatera Utara


4.2.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin…...……………. 44
4.2.2 Karakteristik responden berdasarkan usia…………………………... 44
4.2.3 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja…………………… 46
4.2.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan…………... 47
4.3 Analisis beban kerja………………………….…………………………… 48
4.3.1 Perhitungan waktu produktif unit corporate sales, marketing and
business development……………………………………………….. 50
4.3.2 Perhitungan waktu produktif unit service quality management…….. 51
4.3.3 Perhitungan waktu produktif unit finance controller……………….. 52
4.3.4 Perhitungan waktu produktif unit sales and service………………... 53
4.3.5 Perhitungan waktu produktif unit HR and general affairs…………. 54
4.3.6 Perhitungan waktu produktif unit cargo……………………………. 54
4.4 Analisa jumlah kebutuhan pegawai………………………………………. 55
4.5 Pembahasan……………………………………………………………….. 59
4.5.1 Menghitung waktu produktif berdasarkan work sampling………….. 59
4.5.2 Menghitung beban kerja berdasarkan full time equivalent………….. 60
4.5.3 Perbandingan kebutuhan pegawai terhadap kondisi aktual…………. 64
4.6 Implikasi manajerial………………………………………………………. 65
4.7 Keterbatasan penelitian…...………………………………………………. 67

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…….………………………………………..…. 68


5.1 Kesimpulan…..……………………………………………………………. 68
5.2 Saran……………………….……………………………………………… 69

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. 71

LAMPIRAN……………………………………………………………………………… 73

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No. Judul Hal

1.1 Data kinerja perusahaan tahun 2019…………...……………………………… 2


1.2 Data jumlah pegawai PT Garuda Indonesia Medan…………………………… 3
1.3 Hasil data pra survei…………………………………………………………… 5
1.4 Data lembur pegawai tahun 2019……………………………………………… 6
1.5 Data pegawai pensiun …………………………………………………………. 7
2.1 Penelitian terdahulu……………………………………………………………. 23
3.1 Definisi operasional……………………………………………………………. 28
3.2 Data rincian populasi…………………………………………………………... 29
3.3 Formulir perhitungan waktu penyelesaian tugas.……………………………… 32
4.1 Jumlah hari efektif pegawai tahun 2019………………………………………. 48
4.2 Jumlah penggunaan waktu pegawai unit corporate sales, marketing and
service…………………………………………………………………………. 50
4.3 Jumlah penggunaan waktu pegawai unit service quality management……….. 51
4.4 Jumlah penggunaan waktu pegawai unit finance controller………………….. 52
4.5 Jumlah penggunaan waktu pegawai unit sales and service…………………… 53
4.6 Jumlah penggunaan waktu pegawai unit HR and general affairs…………….. 54
4.7 Jumlah penggunaan waktu pegawai unit cargo……………………………….. 55
4.8 Jumlah kebutuhan pegawai……………………………………………………. 58
4.9 Summary jumlah penggunaan waktu kerja pegawai…………………………... 59
4.10 Hasil perhitungan metode full time equivalent………………………………… 61
4.11 Summary beban kerja unit dengan metode FTE……………………………….. 63
4.12 Jumlah kebutuhan pegawai dengan aktual pegawai…………………………… 64
4.13 Perhitungan kebutuhan pegawai dengan metode FTE………………………… 65

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal

2.1 Kerangka konseptual…………………………………………………………... 26


4.1 Struktur organisasi……………………………………………………………... 37
4.2 Jumlah pegawai berdasarkan unit kerja………………………………………... 43
4.3 Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin…………………………………. 44
4.4 Jumlah responden berdasarkan usia…………………………………………… 45
4.5 Jumlah responden berdasarkan masa kerja……………………………………. 46
4.6 Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan…………………………… 47

vii

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

No. Judul Hal

1 Formulir Work Sampling……………………………………………………..... 73


2 Perhitungan kebutuhan unit corporate sales, marketing and business
development……………………………………………………………………. 75
3 Perhitungan kebutuhan unit finance controller………………………………... 77
4 Perhitungan kebutuhan unit service quality management……………………... 79
5 Perhitungan kebutuhan unit HR and general affairs…………………………... 80
6 Perhitungan kebutuhan unit sales and services………………………………... 82
7 Perhitungan kebutuhan unit cargo…………………………………………….. 84

viii

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Persaingan dalam dunia usaha akan semakin erat pada era globalisasi dan

pasar bebas saat ini. Perusahaan harus fokus pada serangkaian proses atau kegiatan

untuk menciptakan produk dan jasa yang berhubungan dengan kompetensi utamanya

untuk meningkatkan kinerjanya secara efektif. Perusahaan maupun organisasi baik

yang bertujuan mencari laba maupun nirlaba dituntut agar dapat berperan serta dalam

meningkatkan pembangunan, terutama yang bertujuan untuk mensejahterakan

masyarakat.

Dalam rangka mengimplementasikan administrasi perusahaan yang baik

(good governance) reformasi birokrasi perlu dikerjakan. Salah satu sektor

perubahaan dalam reformasi birokrasi adalah peningkatan mutu sumber daya

manusianya. Hasil yang diharapkan dari perubahan ini adalah pegawai yang

mempunyai integritas, tidak memihak, kompeten, capable, professional, sejahtera

dan berkinerja tinggi (Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025).

Hal tersebut diatas seyogianya dapat dilakukan dengan cara membuat

manajemen perencanaan pegawai yang baik. Perencanaan pegawai merupakan suatu

cara penyediaan pegawai yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan dalam kualitas dan

kuantitas pada waktu yang tepat agar tujuan dapat terlaksana secara daya guna

(Manullang, 2011). Pegawai memiliki perasaan, pikiran, latar belakang pendidikan,

jenis kelamin dan usia yang heterogeny untuk dibawa ke dalam sebuah perusahaan.

Sumber daya manusia dipandang semakin besar peranannya bagi kesuksesan

suatu organisasi, maka banyak organisasi kini menyadari bahwa unsur “manusia”

dalam organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing (Gratton, 1999). Salah satu

Universitas Sumatera Utara


2

upaya untuk mencapai target atau tujuan yang diinginkan perusahaannya itu dengan

meminimalisasi tingkat perputaran pegawai dengan memperhatikan segala faktor

termasuk mengukur beban kerja yang sudah diberikan ke pegawainya.

Permasalahan yang seringkali muncul pada perusahaan yang besar adalah

bentuk organisasi yang cenderung lebar dengan jumlah pegawai yang terlalu besar.

Tuntutan efisiensi dan demi meminimalkan cost, perusahaan harus bijak dalam

mengelola sumber daya yang ada. Usaha yang efektif dan efisien mengandung arti

bahwa output yang dihasilkan oleh setiap pegawai memenuhi apa yang ditargetkan

oleh perusahaan.

Tabel 1.1 Data kinerja perusahaan tahun 2019

No KPI Point Actual Target Achv (%)


1 Passenger Revenue Regular from PID (in USD) 15 15,826,449 28,674,945 55.2 ⚫
2 Passenger Sales Regular from PID (in USD) 15 15,899,034 30,033,632 52.9 ⚫
3 Revenue from Corporate Account 10 4,864,250 7,492,633 64.9 ⚫
4 Total SLF - In/Out Route 10 79.3% 78.7% 100.8 ⚫
5 Total Pax Revenue in USD - In/Out Route 15 137,492,138 134,189,336 102.5 ⚫
6 Total Route Result (RR1) in USD - In/Out Route 15 2,871,420 (3,659,777) 278.5 ⚫
7 Revenue from Cargo and Ancillary 5 4,178,219 6,629,033 63.0 ⚫
8 Ratio overhead cost vs operating revenue region 10 19.4% 5.3% 27.5 ⚫
9 On Time Performance 5 90.1% 91.0% 99.1 ⚫

Sumber: Data development PT Garuda Indonesia Medan

Berdasarkan Tabel 1.1, diketahui terdapat beberapa masalah target kinerja

belum tercapai. Jumlah output atau hasil kerja yang mampu dihasilkan oleh setiap

pegawai, dapat diketahui berapa jumlah pegawai yang sesungguhnya diperlukan oleh

perusahaan untuk mencapai target. Hal ini berimplikasi pada peran dan kinerja

individu yang kurang maksimal dan pengeluaran untuk kebutuhan pegawai menjadi

besar. Oleh karena itu perusahaan mengharuskan setiap unit kerja untuk dapat

melakukan perhitungan terhadap beban kerja yang diterima oleh masing-masing unit,

sehingga pegawai dapat bekerja optimal sesuai kemampuannya.

Universitas Sumatera Utara


3

Secara empiris, banyak fenomena yang tampak pada penerapan pengelolaan

tugas pokok dan fungsi, seperti mendapat kepercayaan dari atasan untuk melakukan

banyak tugas, beban kerja yang diberikan cukup banyak sehingga pegawai terus

bekerja melebihi batas waktu kerja yang wajar (lembur). Langkah awal untuk

mengoptimalkan kinerja tiap pegawai dan perusahaan, analisis jabatan dan analisis

beban kerja (ABK) adalah suatu hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan karena

sangat berkaitan dengan penyusunan kebutuhan pegawai.

Riset ini dilaksanakan pada PT Garuda Indonesia Cabang Medan yang

merupakan sebuah perusahaan maskapai penerbangan nasional Indonesia.

Mempekerjakan total pegawai sebanyak 89 orang dengan status 37 pegawai tetap

(41.6%) dan 52 pegawai kerja waktu tertentu (PKWT) (58.4%). PT Garuda Indonesia

menjalin kerjasama dengan dua anak perusahaan dari Garuda Grup untuk memenuhi

kebutuhan (PKWT) tersebut, yaitu PT Aero Globe Indonesia (AGI) untuk pegawai

front liner dan reservasi dan PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) untuk

mensupport pegawai back office dan operasional.

Tabel 1.2 Data jumlah pegawai PT. Garuda Indonesia Cabang Medan

Pegawai Pegawai Total


No Unit/Bagian Tetap PKWT Pegawai
1 Regional CEO Sumatera Region 1 - 1
2 Corporate Sales, Marketing & 4 3 7
Business Development
3 Finance Controller 5 5 10
4 Service Quality Management 3 1 4
5 HR & General Affairs 4 2 6
6 Sales & Services 10 23 33
7 Cargo 3 7 10
8 Station & Service 7 11 18
Jumlah 37 52 89

Sumber: Data kepegawaian PT Garuda Indonesia Medan Tahun 2019

Universitas Sumatera Utara


4

Berdasarkan data pada Tabel 1.2, diketahui bahwa terdapat perbedaan jumlah

pegawai di tiap-tiap unit yang mengerjakan jenis pekerjaan yang berbeda. Perbedaan

tersebut disebabkan belum adanya ketetapan standar jumlah pegawai untuk suatu

unit tertentu. Oleh karenanya perlu dilakukan kembali perhitungan beban kerja untuk

dapat mendapatkan jumlah pegawai yang ideal dalam suatu unit.

Hasil wawancara penulis dengan Senior Manager HR and General Affairs,

Pak Kamal Rufiadi yang dilakukan pada tanggal 11 Maret 2020, didapatkan hasil

bahwa penyebaran pegawai saat ini di masing-masing unit kerja, masih belum

mengacu pada beban kerja. Kenyataan yang jumpai ialah profesionalisme pegawai

saat ini belum semuanya terpenuhi, salah satu penyebabnya karena masih terdapat

ketidaksesuaian antara kompetensi pegawai dengan jabatan yang diembannya.

Menurut pengamatan Pak Kamal selama ini yang disampaikan kepada

penulis, terlihat bahwa permasalahan yang ada juga disebabkan oleh keterampilan

pegawai yang belum proporsional. Penumpukan pegawai di satu unit tanpa pekerjaan

yang jelas dan kurangnya pegawai di unit lain merupakan kenyataan dari

permasalahan tersebut. Beliau juga menyampaikan bahwa Pak Berthon Hutapea

selaku Kepala Cabang atau Regional CEO Sumatera Region memberikan perhatian

yang cukup serius terhadap masalah ini, sehingga diharapkan proses analisa beban

kerja dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan program perusahaan terkait

manpower planning.

Berdasarkan (Ilyas, 2011) dalam (Radhian, 2016) terdapat tiga kondisi beban

kerja yang dapat dibebankan kepada pegawai. Pertama beban kerja yang terlalu

rendah (under capacity). Kedua, beban kerja yang ideal dan Ketiga, beban kerja yang

terlalu tinggi (over capacity). Menurut (Mangkuprawira, 2003) Beban kerja

seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis

Universitas Sumatera Utara


5

pekerjaannya. Beban kerja yang terlalu berat akan berdampak terjadinya inefisiensi

kerja. Beban kerja yang terlalu ringan berarti terjadi kelebihan pegawai, sehingga

membuat biaya pengeluaran perusahaan menjadi tidak efisien.

Menurut (Anisa, dkk. 2017) beberapa faktor yang mempengaruhi beban kerja

pada individu pegawai antara lain: tugas yang bersifat fisik, tanggung jawab

pekerjaan, lama waktu pekerjaan, lembur, sistem pengupahan, lingkungan kerja, alat

bantu kerja dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi lebih

lanjut penulis melakukan pengambilan data pra survei kepada 32 pegawai yang

menghasilkan informasi sebagai berikut:

Tabel 1.3 Hasil data pra survei

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Saya merasa beban kerja saat ini masih bisa ditambah 43.8% 56.3%

2 Saya merasa puas dengan pembagian tugas yang dibebankan 84.4% 15.6%
kepada saya
3 Kondisi lingungan kerja yang ada memungkinkan semua 87.5% 12.5%
pekerjaan diselesaikan dengan tepat waktu
4 Alat bantu kerja yang ada memudahkan saya untuk 87.5% 12.5%
meyelesaikan tugas sesuai dengan waktunya
Gaji yang saya terima sesuai dengan beban kerja yang
5 62.5% 37.5%
diberikan
Sumber: Data primer

Berdasarkan Tabel 1.3 diketahui sebanyak 14 pegawai (43,8%) yang merasa

beban kerja saat ini masih bisa ditambah, sementara sebanyak 18 pegawai (56,3%)

yang merasa beban kerjanya sudah cukup atau sudah berlebih sehingga tidak perlu

untuk ditambah. Sebanyak 27 pegawai (84,4%) puas dengan pembagian tugas yang

sudah diberikan dan sebanyak 5 pegawai (15,6%) merasa tidak puas dengan

pembagian tugas tersebut. Disamping itu, sebanyak 20 pegawai (62,5%)

mengganggap gaji yang diterima sudah sesuai dengan dengan beban kerja yang

diberikan, sementara 12 pegawai (37,5%) menggagap gaji yang diterima tidak

sesuai.

Universitas Sumatera Utara


6

Kondisi lingkungan dan alat bantu kerja yang sudah diberikan oleh

perusahaan untuk mempermudah pegawainya dapat menyelesaikan pekerjaan

dengan tepat waktu mendapat dukungan dari 28 pegawai (87,5%) dan hanya 4

pegawai (12,5%) yang menjawab tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan

tepat waktu sehingga diperlukan waktu lembur. Hal yang berbeda jika melihat dari

data lembur yang tersaji dibawah ini:

Tabel 1.4 Data lembur pegawai tahun 2019

Office Tahun Jam Lembur Biaya Lembur


Medan 2018 1,130 52,464,900
Medan 2019 3,599 155,452,756
Sumber: Data kepegawaian PT Garuda Indonesia Medan tahun 2019

Dapat diketahui dari Tabel 1.4, untuk biaya lembur yang dikeluarkan oleh

perusahaan pada tahun 2019 cukup besar jika dibanding dari tahun sebelumnya, rata-

rata perusahaan mengeluarkan biaya lembur sebesar hampir 13 juta rupiah per bulan.

Hal ini perlu dikaji kembali dan dilakukan fungsi pengawasan akibat biaya lembur

yang timbul terhadap pegawai yang akan melaksanakan lembur, mengingat banyak

pegawai yang merasa beban kerjanya masih bisa ditambah sehingga dapat

meminimalisir pengeluaran perusahaan.

Penulis juga menyampaikan kalau nanti penelitiannya akan menggunakan

metode work sampling untuk mengukur penggunaan waktu kerja pegawai yang

terbagi dalam tiga kategori yaitu, kegiatan produktif, kegiatan pribadi dan kegiatan

tidak produktif. Selanjutnya penulis akan mengukur beban kerja dengan metode full

time equivalent, sehingga dapat dilihat kategori beban kerja pegawai yang akan

diteliti dibagi menjadi 3 kategori yaitu, underload, inload/normal dan overload.

Disamping itu, penulis juga akan menghitung kebutuhan pegawai tiap-tiap

unit dengan metode yang terdapat dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara No: KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang pedoman kebutuhan pegawai

Universitas Sumatera Utara


7

berdasarkan pendekatan tugas per jabatan. Metode ini merupakan uraian tugas

beserta jumlahnya untuk setiap tugas yang diberikan, wktu penyelesaiannya dan

jumlah waktu kerja efektif per hari, sehingga nantinya akan diketahui jumlah

pegawai yang dibutuhkan.

Salah satu faktor terjadinya perubahan kebutuhan SDM adalah faktor tenaga

kerja yang timbul akibat adanya pegawai yang di PHK, pensiun, berhenti dan

meinggal dunia (Nasution, 2008).

Tabel 1.5 Data pegawai pensiun tahun 2020 - 2023

Pensiun
No Unit/Bagian
2020 2021 2022 2023
1 Finance Controller 1
2 Service Quality Management 1
3 HR & General Affairs 1 1
4 Sales & Services 1
5 Station & Service 1 1
Jumlah 7
Sumber: Data kepegawaian PT Garuda Indonesia Medan

Merujuk data pada Tabel 1.5, diketahui bahwa terdapat 7 pegawai tetap dari

lima unit kerja PT Garuda Indonesia Medan yang akan pensiun dalam periode empat

tahun kedepan. Oleh karena itu, manajemen yang baik sudah semestinya mempunyai

fungsi kontrol internal. Hal ini dilakukan untuk perbaikan didalam pelaksanaan

manajemen kepegawaian yang jelas, memiliki pola yang terarah, berkesinambungan

dan menjamin penggunaan pegawai yang ada saat ini secara lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan tambahan informasi dari hasil wawancara penulis dengan Pak

Kamal. Beliau mengatakan bahwa belum pernah dilakukan analisa beban kerja

sebelumnya dan belum ada model untuk menghitung kebutuhan pegawai yang ideal

untuk setiap unit kerja, sehingga perencanaan SDM saat ini belum maksimal.

Universitas Sumatera Utara


8

Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan diatas, diketahui bahwa

beban kerja yang diberikan belum merata, sehingga dapat menimbulkan

ketidaknyamanan karena sebagian pegawai juga merasa beban kerja yang

diterimanya terlalu berlebih dan sebagian pegawai lainnya merasa beban kerja yang

diberikan masih perlu ditambah. Disamping itu, alasan mengaplikasikan beban kerja

juga dapat mendukung perusahaan untuk mengharmonikan Kembali antara jumlah

pegawai yang ada degan beban kerjanya.

Hal inilah kemudian yang melatarbelakangi penulis untuk membuat kajian

analisa jumlah kebutuhan pegawai berdasarkan pengukuran beban kerja pada PT

Garuda Indonesia Cabang Medan guna mendukung strategi perusahaan agar

terciptanya efisiensi dan efektifitas dari sumber daya manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran penggunaan waktu kerja oleh pegawai PT Garuda

Indonesia cabang Medan?

2. Berapakah jumlah kebutuhan pegawai ideal berdasarkan pengukuran beban kerja

di PT Garuda Indonesia cabang Medan?

3. Bagaimana solusi alternatif atau implikasi manajerial yang ditawarkan kepada

PT Garuda Indonesia cabang Medan?

1.3 Tujuan

1. Menghitung penggunaan waktu kerja oleh pegawai di tiap-tiap unit PT Garuda

Indonesia cabang Medan

2. Menganalisa jumlah kebutuhan pegawai ideal di tiap-tiap unit PT Garuda

Indonesia cabang Medan

3. Mengidentifikasi alternatif solusi atau implikasi manajerial untuk PT Garuda

Indonesia cabang Medan

Universitas Sumatera Utara


9

1.4 Manfaat / Kegunaan Penelitian


1. Secara umum semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan nilai

kontribusi positif bagi pihak akademisi, khususnya mengenai kebutuhan jumlah

pegawai berdasarkan pengukuran beban kerja.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris yang

menunjukkan kebutuhan ideal jumlah pegawai di tiap-tiap unit berdasarkan

pengukuran beban kerja, yang dapat memberikan masukan kepada manajemen

PT Garuda Indonesia dalam mengelola pegawainya.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia terdiri dari empat suku kata, yaitu

manajemen, sumber, daya dan manusia. Keempat suku kata tersebut terbukti mudah

untuk dipahami artinya. Dengan kata lain Manajemen SDM adalah proses

pengendalian berdasarkan fungsi manajemen terhadap daya yang bersumber dari

manusia (Fathoni, 2006). Sedangkan menurut (Rivai, 2009), manajemen SDM

merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat

dalam fungsi atau bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian.

Berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara

sistematis dalam suatu manajemen sumber daya manusia.

Manajemen sumber daya manusia (human resources management) berbeda

dengan manajemen personalia (personnel management). Manajemen sumber daya

manusia menganggap bahwa pegawai adalah kekayaan (asset) utama organisasi

yang harus dikelola dengan baik, jadi MSDM sifatnya lebih strategis bagi organisasi

dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan manajemen

personalia menganggap pegawai sebagai salah satu faktor produksi yang harus

dimanfaatkan secara produktif, atau manajemen personalia lebih menekankan pada

sistem dan prosedur.

Sama halnya revolusi yang terjadi pada dunia industri, perkembangan

pengelolaan SDM juga mengalami perubahan. Diawali dengan era manajemen

personalia, lalu manajemen sumber daya manusia, dilanjutkan sumber daya

10

Universitas Sumatera Utara


11

berdasarkan kompetensi hingga pengelolaan sumber daya manusia sebagai modal

(Human Capital).

Human Capital atau biasa disebut juga modal manusia merupakan sebuah

system untuk memperbaiki kinerja pegawai dan perusahaan. Sedangkan menurut

Davenport (2003) dalam (Nasution, 2015) modal manusia didefinisikan sebagai

seluruh usaha yang dibawa pekerja untuk diinvestasikan kedalam perusahaan untuk

mewujudkan perusahaan yang dapat diandalkan dan memiliki pelayanan terbaik.

Setiap investasi yang dikeluarkan tentunya diperlukan jumlah tenaga yang sesuai

dan tepat.

Sumber daya manusia adalah merupakan elemen yang sangat penting demi

investasi yang dilakukan oleh perusahaan agar semua sub sistem dalam perusahaan

dapat bergerak secara terukur. Dibutuhkan suatu alat manajerial untuk

merencanakan, mengelola dan mengendalikan sumber daya manusia yaitu

manajemen sumber daya manusia (Priyono, 2010).

2.2 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan SDM harus dilakukan secara sistematis dan strategis yang

berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja dimasa yang akan datang dalam

suatu perusahaan dengan menggunakan sumber informasi yang tepat dengan tujuan

penyediaan SDM dalam kuantitas dan kompetensi sesuai yang dibutuhkan. Sasaran

dari perencanaan ini yaitu mendapatkan dan mempertahankan kuantitas dan kualitas

SDM yang diperlukan serta mampu mengantisipasi masaah-masalah yang muncul

dari potensi kelebihan atau kekurangan SDM (Manullang, 2011).

Apabila berbicara tentang perencanaan sumber daya manusia, yang menjadi

fokus perhatian ialah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna

Universitas Sumatera Utara


12

lebih menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat guna menduduki

berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat pula

(Siagian, 2013). Sedangkan menurut (Mangkuprawira, 2003), perencanaan SDM

merupakan proses pengambilan keputusan dalam menyewa dan menempatkan staf

dalam perusahaan.

Perencanaan SDM memastikan bahwa organisasi dapat mengetahui dan

mendapatkan orang yang dibutuhkannya untuk menjalankan kegiatan usaha

sekarang dan dimasa yang akan datang. Perencanaan ini menjadi dasar penerimaan

pegawai dan untuk rencana pengembangan sumber daya manusia (Amstrong, 1994)

dalam (Manullang, 2011).

Untuk mencapai tujuan perencanaan SDM, yaitu tersedia pegawai yang

berkemampuan, terampil, loyal dan tepat sesuai dengan perkembangan perusahaan.

Adapun tahapan yang akan dilakukan menurut (Nasution, 2008), adalah sebagai

berikut:

1. Analisis ketersediaan SDM

Untuk mempertimbangkan kondisi komposisi pegawai yang dimiliki

perusahaan saat ini dan dimasa yang akan dating. Data ketersediaan SDM

dapat dianalisis secara berkala sesuai dengan periode perencanaan

2. Analisis permintaan SDM

Untuk meramalkan kebutuhan pegawai pada satuan waktu tertentu yang

terkait dengan stretegi perusahaan apakah akan melakukan diversifikasi,

restrukturisasi ataupun perluasan perusahaan sesuai dengan visi dan

misinya

Universitas Sumatera Utara


13

3. Analisis kesenjangan

Kesenjangan dibagi menjadi dua aspek, yaitu:

a. Aspek kesenjangan kualitas

Untuk menentukan ada atau tidaknya kesenjangan dalam hal kualitas

pegawai, diperlukan adanya standar kompetensi tenaga kerja sebagai

pembanding. Dapat dilakukan evaluasi dengan melakukan mutasi

pegawai ataupun dengan pelatihan

b. Aspek kesenjangan jumlah

Sangat ditentukan oleh ketersediaan pegawai saat ini dan beban kerja

yang akan timbul dimasa yang akan datang. Kesenjangan jumlah dapat

diatas dengan penambahan jam kerja (lembur), pensiun dini, PHK,

system magang atau outsourching.

Perencanaan SDM merupakan sebuah Langkah awal untuk mempersiapkan

tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan bidangnya masing-masing, sehingga

efektifitas dan efisiensi kerja dapat diwujudkan dan tujuan perusahaan dapat

tercapai. Sementara manfaat yang dapat kita peroleh adalah sebagai dasar untuk

rekrutmen, seleksi, penempatan, orientasi, pendidikan, perencanaan karir, serta

sebagai dasar dalam menilai keseimbangan kerja.

2.3 Beban Kerja

Beban kerja merupakan aspek pokok yang menjadi dasar untuk perhitungan

formasi pegawai. Menurut (Yasmin, dkk. 2018), beban kerja adalah sejumlah

aktifitas yang harus diselesaikan oleh pegawai atau sebuah perusahaan dalam suatu

periode tertentu dengan keaadan kerja normal. Apabila sebagian besar pegawai

bekerja sesuai dengan standar perusahaan, maka tidak menjadi masalah. Sebaliknya, jika

pegawai bekerja di bawah standar maka beban kerja yang diemban akan berlebih.

Universitas Sumatera Utara


14

Beban kerja juga merupakan target hasil atau target kerja yang harus dicapai

dalam suatu rata-rata pekerjaan pegawai.

Berdasarkan Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaan

yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali

antara volume kerja dan norma waktu. Ada dua faktor yang mempengaruhi beban

kerja pada individu pegawai (Anisa, dkk. 2017). Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Faktor Eksternal

Merupakan beban yang berasal dari luar tubuh pegawai, seperti:

a. Tugas-tugas yang bersifat fisik, tata ruang, tempat kerja alat dan

sarana kerja. Tugas-tugas yang bersifat psikologis, kompleksitas

pekerjaan tingkat kesulitan, tanggung jawab pekerjaan

b. Organisasi kerja, lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, shift

kerja, lembur, sistem pengupahan, model struktur organisasi,

pelimpahan tugas dan wewenang

c. Lingkungan kerja, lingkungan kimiawi, lingkungan kerja biologis

dan lingkungan kerja psikologis yang termasuk dalam lingkungan

kerja fisik berdasarkan kegiatannya

2. Faktor Internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh pegawai. Faktor internal

meliputi faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi dan

kondisi kesehatan) dan faktor psikis (motivasi, presepsi, kepercayaan,

keinginan dan kepuasan).

Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja

perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Apabila sebagian pegawai bekerja sesuai

standar perusahaan, maka tidak akan terjadi masalah. Sebaliknya jika pegawai

Universitas Sumatera Utara


15

bekerja dibawah standar, maka beban kerja yang diemban menjadi berlebih. Untuk

mendapatkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka dibutuhkan

pengukuran beban kerja sehingga pegawai dapat optimal dalam menjalankan

pekerjaannya.

2.4 Analisis Pengukuran Beban Kerja

Analisis beban kerja dilaksanakan untuk mengukur dan menghitung beban

kerja setiap jabatan/unit kerja dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan

tugas dan meningkatkan kapasitas organisasi yang profesional, transparan,

proporsional dan rasional.

Analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja-orang

(manhours) yang dibutuhkan untuk merampungkan beban kerja dalam waktu

tertentu. Menurut (Anisa, dkk. 2017) telah menggolongkan dua kategori pengukuran

beban kerja, yaitu;

1. Pengukuran subjektif, yaitu pengukuran yang didasarkan oleh penilaian dan

pelaporan oleh pegawai terhadap beban kerja yang dirasakannya untuk

menyelesaikan suatu tugas. Pada umumnya pengukuran ini menggunakan

skala penilaian

2. Pengukuran kinerja, yaitu pengukuran yang didapat melalui pengamatan

terhadap aspek perilaku/ aktiftas yang ditampilkan oleh pegawai. Salah satu

pengukuran dalam jenis ini adalah pengukuran yang di ukur berdasarkan

waktu kerja yang diselesaikan oleh pegawai dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan tertentu

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan analisa beban kerja merupakan

suatu proses menghitung beban kerja setiap jabatan untuk mencapai efisiensi dan

efektivitas dalam melaksanakan tugasnya.

Universitas Sumatera Utara


16

2.4.1 Work sampling

Metode work sampling merupakan suatu Teknik menghitung beban kerja

untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin,

proses atau pegawai. Pada awalnya metode ini dikembangkan di Inggris oleh seorang

bernama L.H.C Trippet di pabrik-pabrik tekstil di Inggris, tetapi karena

kegunaannya, metode ini kemudian digunakan juga di negara-negara lain secara

lebih luas (Hodson, 1992).

Metode ini dikembangkan berdasarkan hukum probabilitas, karena itu

pengamatan suatu objek tidak perlu dilakukan secara menyeluruh melainkan cukup

menggunakan sample yang diambil secara acak menurut Wignjosoebroto, 2003

dalam (Auliyufliha, dkk. 2019).

Seperti yang sudah dikemukakan diatas, work sampling memiliki beberapa

kegunaan untuk menghitung waktu penyelesaian. Menurut (Sutalaksana, 2006),

kegunaan tersebut antara lain:

a. Untuk mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh

pegawai atau kelompok kerja

b. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di

pabrik

c. Untuk menentukan waktu baku bagi pegawai-pegawai tidak langsung

d. Untuk memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan

Sebelum melakukan sampling, langkah yang perlu dilakukan adalah

pemisahan kegiatan atau aktifitas. Bentuk pemisahan kegiatan yang paling sederhana

adalah pemisahan antara kegiatan produktif dan non produktif. Kegiatan produktif

merupakan semua kegiatan yang dikerjakan pegawai untuk menyelesaikan suatu

Universitas Sumatera Utara


17

pekerjaan, sedangkan kegiatan non produktif merupakan kegiatan tidak

berhubungan dengan penyelesaian suatu pekerjaan.

Metode ini diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja yang diamati secara

langsung. Ditetapkan berapa banyak waktu yang diperlukan sebuah kegiatan dan

jumlah pekerja yang dibutuhkan dengan memberi persiapan tambahan untuk

istirahat, kelelahan, absensi dan waktu menganggur (Manullang, 2011).

Pelaksanaannya juga harus dilakukan secara langsung ditempat kerja yang diteliti

sehingga validitas data yang diamati juga dapat dipercaya.

2.4.2 Full time equivalent

Metode Full Time Equivalent (FTE) merupakan metode dimana waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan berbagai aktifitas atau pekerjaan dibandingkan

waktu kerja efektif yang ada (Anisa, dkk. 2017). Menurut (Fetrina, 2017) FTE adalah

basis waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dan kemudian

dikoversikan kedalam bentuk indeks nilai.

Berdasarkan pedoman analisa beban kerja yang dikeluarkan oleh Badan

Kepegawaian Negara 2010, nilai indeks FTE dibagi menjadi 3 kategori yaitu:

underload, normal dan overload. Masing-masing range nilai dalam indeks tersebut,

sebagai berikut:

1. Underload (beban kerja masih kurang) = nilai indeks FTE antara 0 – 0.99

2. Normal (beban kerja sudah sesuai) = nilai indeks FTE antara 1 – 1.28

3. Overload (beban kerja terlalu banyak) = nilai indeks FTE lebih besar dari

1.28

Tujuan dari metode ini adalah untuk menyederhanakan pekerjaan yang sudah

diukur dengan cara mengonversikan jam beban kerja menjadi kuantitas pegawai

yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.

Universitas Sumatera Utara


18

2.4.3 Time and motion study

Teknik ini kita lebih dapat mengamati dan mengikuti dengan seksama tentang

kegiatan yang dilakukan oleh pegawai yang sedang kita amati. Hal tersebut bertujuan

untuk dapat mendapatkan beban kerja dari pegawai dan juga untuk mengetahui

kualitas kerjanya. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:

a. Menentukan sampel jumlah pegawai yang dapat diamati bisa disesuaikan

selama itu dapat mewakili populasi

b. Membuat daftar formulir kegiatan yang dapat mengklasifikasikan tugas

pokok dan juga tugas penunjang serta waktu dalam melaksanakan

kegiatan tersebut. Hal ini bertujuan untuk dapat melihat beban kerja

pegawai dan juga dapat mengamati kegiatan langsung dan tidak langsung

c. Pelaksanaan pengamatan data pada Teknik ini harus orang yang

mengetahui dengan benar kompetensi dan fungsi pegawai yang diamati

d. Pengamatan ini dilakukan selama jam kerja pegawai. Hal ini bertujuan

untuk mengetahui dan mendeteksi kualitas kegiatan yang dilakukan oleh

pegawai yang sedang diamati

2.5 Perhitungan Kebutuhan Pegawai

Perhitungan kebutuhan pegawai suatu perusahaan mutlak diperlukan dalam

rangka memenuhi kebutuhan pegawai yang sudah direncanakan secara tepat baik

dari sisi jumlah, waktu dan kualitas. Kebutuhan pegawai dapat dihitung dengan cara

menentukan standar kemampuan rata-rata pencapaian waktu untuk menyelesaikan

pekerjaan pokok serta kuantitas beban kerja dalam satu tahun, sehingga didapat

beban kerja untuk setiap pekerjaan (Muchrasyah, dkk. 2016).

Penentuan jumlah pegawai dapat dilakukan dengan menambahkan jumlah

pegawai yang sudah dihitung dengan persentase kelonggaran tertentu. Metode lain

Universitas Sumatera Utara


19

untuk menghitung kebutuhan pegawai dapat menggunakan seperti apa yang terdapat

dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang pedoman kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja.

Kebutuhan pegawai dapat dihitung melalui motode umum yaitu perhitungan

jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu yang belum ditetapkan standar

kebutuhannya oleh perusahaan. Oleh karena itu, alat pokok yang dapat digunakan untuk

menghitung kebutuhan pegawai adalah uraian jabatan yang tersusun secara baik.

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pegawai

adalah mengidentifikasi beban kerja melalui empat pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan hasil kerja

Metode dengan pendekatan hasil kerja adalah menghitung formasi dengan

mengidentifikasi beban kerja dari hasil kerja jabatan. Informasi yang

diperlukan dalam metode ini adalah wujud hasil kerja dan satuannya,

jumlah beban kerja yang tercermin dari terget hasil kerja yang harus

dicapai dan standar kemampuan rata-rata untuk memperoleh hasil kerja

2. Pendekatan objek kerja

Metode ini digunakan untuk yang beban kerjanya bergantung dari jumlah

objek yang harus dilayani. Seperti resepsionis dengan objek kerjanya

adalah tamu. Informasi yang diperlukan dalam metode ini adalah bentuk

kerja objek itu sendiri dan juga standar kemampuan rata-rata untuk

melayani objek kerja

3. Pendekatan peralatan kerja

Metode ini digunakan untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan

yang beban kerjanya bergantung pada peralatan kerjanya. Sebagai contoh,

beban kerja seorang pengemudi bergantung pada kebutuhan opersional

kendaraan yang harus dikemudikan. Informasi yang diperlukan dalam

Universitas Sumatera Utara


20

metode ini adalah satuan alat kerja, jabatan yang diperlukan untuk

pengoperasian alat kerja, jumlah alat kerja yang dioperasikan, dan rasio

jumlah pegawai per jabatan per alat kerja (RPK)

4. Pendekatan tugas per tugas jabatan

Metode ini digunakan untuk menghitung kebutuhan pegawai pada jabatan

yang hasil kerjanya beragam. Hasil yang beragam maksudnya adalah hasil

kerja dalam jabatan banyak jenisnya, seperti yang terdapat pada

pekerjaaan admistrasi umum. Informasi yang diperlukan dalam metode ini

adalah uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas, waktu

penyelesaian tugas dan jumlah waktu kerja efektif per hari rata-rata

2.6 Penelitian Terdahulu


Muchrasyah, dkk (2016) melakukan penelitian tentang Analisis Beban Kerja

dan Kebutuhan Pegawai di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

(PUSTAKA). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis waktu kerja efektif

dan menganalisa jumlah pegawai yang dibutuhkan pada tingkat staf yang ideal di

PUSTAKA dengan menggunakan keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi no 75 tahun 2004. Permasalahan yang dihadapi

adalah profesionalisme pegawai masih belum sepenuhnya terpenuhi, karena banyak

terjadi ketidaksesuaian antara kompetensi pegawai dengan jabatan yang

didudukinya, sehingga perlu dilakukan perhitungan jumlah pegawai yang ideal

berdasarkan analisis beban kerja pada unit kerja PUSTAKA. Berdasarkan hasil

penelitian dari sembilan sub bagian di unit kerja PUSTAKA, hanya sub bagian

bidang publikasi yang ideal, sedangkan untuk sub bagian kepegawaian, bagian RTP,

bagian evaluasi dan pelaporan serta bagian tata kelola teknologi informasi terdapat

kelebihan satu - dua pegawai dan empat sub bagian lainnya kekurangan satu pegawai

dengan 237 hari kerja efektif selama setahun.

Universitas Sumatera Utara


21

Penelitian tentang analisis beban kerja juga dilakukan oleh Yasmin, dkk

(2018) pada maintenance BD-check dengan metode full time equivalent. Salah satu

faktor pendukung yang mempengaruhi kinerja adalah bagaimana beban kerja yang

diterima oleh seorang pegawai. Sebagai unit baru, unit TF belum pernah dilakukan

perhitungan tersebut, sehingga perlu dilakukan perhitungan beban kerja untuk

mengetahui kategori dari beban kerja tersebut. Hasil penelitian yang sudah

dilakukan, dapat disimpulkan terdapat perbedaan kategori beban kerja yang diterima

oleh pegawai. Tiga pekerjaan maintenance BD-check memiliki beban kerja yang

normal, sedangkan tiga pekerjaan lainnya memiliki beban kerja underload.

Kurangnya beban kerja tersebut disebabkan oleh kurangnya kemampuan pegawai

dalam melakukan inspeksi, kurangnya ketersediaan tools, dan pengerjaan inspeksi

yang dikejar oleh waktu dengan banykanya load pesawat. Usulan perbaikan kepada

perusahaan adalah berupa training dan pengadaan tools pada unit TF perlu

dilakukan.

Auliyufliha, dkk (2019) dalam penelitiannya berjudul Rancangan Jumlah

Kebutuhan Pegawai Logistik di PT. XYZ Berdasarkan Pengukuran Beban Kerja

Menggunakan Metode Work Sampling dan NASA-TLX. Tujuan penelitian ini

digunakan untuk menganalisa beban kerja dan kebutuhan pegawai yang diperlukan

untuk memastikan pendistribusian obat berjalan dengan baik, karena selama

sembilan bulan pertama tahun 2018, divisi logistik belum berhasil memenuhi target

obat dan alat kesehatan sesuai jadwal dikarenakan beban kerja pegawai unit tersebut

yang terlalu berat dan kurangnya jumlah pegawai yang ada. Hasil penelitian yang

diukur dengan metode work sampling, terdapat dua kategori overload: Petugas

Gudang dengan nilai sebesar 133.86% dan Kepala Gudang dengan nilai sebesar

134.04%, sedangkan untuk Kepala Seksi Logistik dengan nilai sebesar 120.52% dan

Universitas Sumatera Utara


22

Admin Logistik dengan nilai sebesar 110.09% masuk dalam kategori underload.

Berdsarakan hasil dari pengkuran tersebut, untuk jumlah kebutuhan pegawai

terdapat kekurangan tiga orang untuk petugas gudang dan masing - masing satu

pegawai untuk kepala gudang, kepala seksi logistik dan administrasi logistik.

Menurut (Fetrina, 2017) dalam penelitiannya tentang alanisis kebutuhan

pegawai berdasarkan perhitungan beban kerja pegawai di fakultas sains dan

teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Permasalahan yang muncul dikarenakan

pegawai kurang responsif dalam menaggapi mahasiswa dikarenakan beban kerja

yang cukup besar, sehingga dibutuhkan pengukuran beban kerja yang dimiliki oleh

setiap sekretaris prodi FST. Hasil penelitian berdasarkan perhitungan FTE

menunjukkan semua sekretaris prodi overload dengan pekerjaan dan tugas non

akademiknya, sehingga untuk memberikan pelayanan yang baik kepada mahasiswa

dan dosen diperlukan penambahan pegawai bagi sekretaris prodi tersebut.

Penelitian tentang analisis beban kerja pegawai dengan metode full time

equivalent juga dilakukan oleh Anisa, dkk (2017) pada PT. PLN (Persero) distribusi

Jateng dan DIY. Tujuan penelitian ini untuk mengetehui jumlah pegawai yang sesuai

untuk bidang SDMO pada perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil dari penelitian,

jumlah pegawai pada unit SDMO untuk saat ini masih diperlukan penambahan enam

orang pegawai dan pada bidang SDMO juga diketahui 15 jabatan dengan kategori

inload, 4 jabatan underload dan 9 jabatan dengan kategori overload.

Harahap, dkk (2019) dalam penelitiannya tentang analisis kebutuhan tenaga

kerja mandor panen di PT. Salim Ivovas Pratama Sungai Dua Estate melalui analisis

beban kerja. Diketahui permasalahan yang ada adalah karena belum tercapainya

target produksi panen sehingga perlunya dilakukan penelitian jumlah kebutuhan

mandor sebagai upaya mendukung keberhasilan pencapaian target produksi yang

Universitas Sumatera Utara


23

sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan secara

keseluruhan kebutuhan mandor sebanyak 15 orang sementara saat ini jumalh mandor

yang ada sejumlah 18 orang, sehingga terdapat kelebihan 4 orang mandor.

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu

Nama
Peneliti dan Judul Variabel yang Hasil dan
No Tujuan Metode Analisis
Tahun Penelitian digunakan Kesimpulan
Penelitian
1 Muhammad Analisis Beban Untuk  Analisis  Full Time  Waktu kerja
Hasrialdy Kerja dan menganalisis beban kerja Equivalent efektif yang
Qamalpasha Kebutuhan waktu kerja dan dimiliki
Muchransyah Pegawai di efektif kebutuhan pegawai
dan Siti Pusat pegawai pada pegawai adalah
Rahmawati Perpustakaan tingkat staf 90.652,5
(2016) dan PUSTAKA menit dan 237
Penyebaran dan hari kerja
Teknologi menganalisis efektif
Pertanian jumlah  Jumlah
(PUSTAKA) kebutuhan kebutuhan
pegawai yang pegawai setiap
ideal sub bagian
pada
umumnya
masih belum
sesuai dengan
kebutuhan
pegawai yang
ideal
2 Zaskia Azhar Analisis Beban Untuk  Analisis  Full Time  Perhitungan
Yasmin dan Kerja pada menghitung beban kerja Equivalent beban kerja
Silvi Ariyanti Maintenance beban kerja  Failure Mode pada unit TF
(2018) BD-Check yang selama and Effects dengan beban
dengan ini diterima Analysis kerja yang
Metode Full oleh pegawai (FMEA) dihasilkan
Time dan adalah normal
Equivalent mengetahui dan underload
kategori dari
beban kerja
tersebut

Universitas Sumatera Utara


24

Nama
Variabel
Peneliti dan Judul Metode Hasil dan
No Tujuan yang
Tahun Penelitian Analisis Kesimpulan
digunakan
Penelitian
 Faktor terbesar
yang
menyebabkan
kondisi beban
kerja
underload
adalah
kurangnya
skill dan
pengetahuan
pegawai serta
masih
terbatasnya
ketersediaan
tools yang
dimiliki oleh
unit TF
3 Muhammad Manpower Analysis of  Jumlah  Work  Berdasarkan
Fadli Need Design workload and kebutuhan Sampling analisis beban
Auliyufliha, Based on employee pegawai  NASA-TLX kerja dari
Atya Nur Workload needs is ringan ke yang
Aisha dan Measurement needed to paling berat
LItasari Using Work ensure the Administrasi
Widyastuti Sampling and distribution gudang
(2019) Nasa-TLX of drugs is (64.85% -
Methods on going well underload) –
Logistic Kepala seksi
Division of logistic (71% -
PT. XYZ underload) –
Petugas
Gudang
(78.86% -
overload) –
Kepala
Gudang
(78.96% -
overload)
 Berdasarkan
NASA-TLX
adalah
Administrasi
logistic (58.33
– tinggi) –
Kepala seksi
logistic
(61.67% -
tinggi) –
Kepala
Gudang (68.33
– tinggi) –
Petugas
gudang (75% -
tinggi)

Universitas Sumatera Utara


25

Nama
Variabel
Peneliti dan Judul Metode Hasil dan
No Tujuan yang
Tahun Penelitian Analisis Kesimpulan
digunakan
Penelitian
 Kesimpulanny
a perusahaan
masih
membutuhkan
enam orang
pegawai untuk
divisi logistik
4 Elvi Fetrina Analisis Untuk  Analisis  Full Time  Berdasarkan
(2017) Kebutuhan mengetahui kebutuhan Equivalent perhitungan
Pegawai beban kerja pegawai FTE, bahwa
Berdasarkan yang dimiliki  Perhitungan masing-
Perhitungan oleh setiap beban kerja masing
Beban Kerja pegawai sekretaris
Pegawai sekretaris prodi overload
prodi FST dengan
dalam pekerjaan dan
melayani tugas non
mahasiswa akademiknya
 Dibutuhkan
penambahan
pegawai untuk
sekretaris
prodi sehingga
dapat
memberikan
pelayanan
yang
maksimal
kepada
mahasiswa
dan dosen
5 Herdiana Nur Analisis Beban Untuk  Analisis  Full Time  Diketahui
Anisa dan Kerja Pegawai mengetahui Beban Equivalent bahwa pada
Heru Dengan jumlah Kerja bidang SDMO
Prastawa Metode Full pegawai yang terdapat 15
(2017) Time fit dan sesuai jabatan
Equivalent untuk bidang kategori beban
SDMO pada kerja inload, 4
PT.PLN jabatan
Distribusi kategori
Jateng dan underload dan
DIY 9 jabatan
kategori
overload
 Dari
perhitungan
FTE juga
diketahui
bahwa bidang
SDMO
mengalami
kekurangan
pegawai
sebanyak 6
orang

Universitas Sumatera Utara


26

Nama
Variabel
Peneliti dan Judul Metode Hasil dan
No Tujuan yang
Tahun Penelitian Analisis Kesimpulan
digunakan
Penelitian
6 Raly Anugrah Analysis of the This study  Analysis of  Observation  Division III
Harahap, Needs and aims to the needs  Interview and V need
Harmein Workload of calculate the and  Questionnaire addition one
Nasution dan Harvest number of workload sampling person
Nazaruddin Foreman at PT harvested  Division IV
(2019) Salim Ivomas foreman and VI excess
Pratama, one person.
Sungai Dua
Estate, Riau,
Indonesia

2.7 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model konseptual yang menunjukkan

hubungan logis antara faktor atau variabel yang telah diidentifikasi penting untuk

menganalisis masalah penelitian (Sinulingga, 2016). Berdasarkan uraian-uraian

yang ada pada latar belakang masalah dan tinjauan pustaka diatas dalam penelitian

ini, maka dapat dikembangkan sebuah kerangka pemikirian konseptual yang

disajikan pada gambar dibawah ini;

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut (Sinulingga, 2016)

dalam (Harahap, 2019), penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

ditujukan untuk menggambarkan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-

fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk

menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia untuk menemukan

fakta yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, tetapi tidak melakukan

pengujian hipotesa.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah PT Garuda Indonesia cabang Medan, Jalan

Mongonsidi No 34A, Medan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret

sampai dengan Mei 2020.

3.3 Data dan Sumber

Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data

primer dan data sekunder.

3.3.1 Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung,

wawancara dan penyebaran formulir. Data primer yang diambil bersifat kualitatif

dan kuantitatif. Data kualitatif berupa informasi mengenai tugas-tugas pokok

pekerjaan pegawai, sedangkan data kuantitatif berupa angka penggunaan waktu

kerja produktif dan tidak produktif, rata-rata waktu penyelesaian suatu tugas pokok

27

Universitas Sumatera Utara


28

(standar kemampuan rata-rata) dan beban tugas pokok atau beban kerja selama

setahun.

3.3.2 Data sekunder

Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang

telah ada. Data ini dapat diperoleh melalui literatur, jurnal dan sumber-sumber yang

mendukung penelitian ini. Selain itu data sekunder yang diperoleh dalam penelitian

ini adalah data tentang gambaran umum PT Garuda Indonesia Medan.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional variable adalah petunjuk untuk bagaimana mengukur

sebuah konsep guna untuk mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut. Adapun

definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.1 Definisi operasional

Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Sumber Data

Perencanaan Serangkaian kegiatan Analisis Jumlah pegawai saat ini, 1) Telaah


SDM yang dilakukan secara Ketersediaan jumlah pegawai yang Dokumen
sistematis dan strategis SDM akan pensiun atau 2) Focus Group
untuk meramalkan mutasi Discussion
kebutuhan pegawai (FGD)
dimasa yang akan
datang dalam suatu
perusahaan dengan Analisis Jumlah aktifitas
menggunakan sumber Permintaan pekerjaan yang
informasi yang tepat SDM dihasilkan saat ini dan
perkiraan jumlah untuk
1 tahun mendatang
Analisis Selisih antara
Kesenjangan ketersediaan dan
(jumlah dan permintaan SDM
kualitas)

Universitas Sumatera Utara


29

Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Sumber Data

Beban Kerja Sejumlah kegiatan Pengukuran Jam kerja efektif dalam 1) Telaah
yang mesti subjektif 1 tahun Dokumen
diselesaikan oleh 2) FGD
Tugas pokok dan
pegawai atau suatu 3) Kuesioner
penunjang pegawai Work Sampling
perusahaan dalam
Pengukuran Rata-rata waktu yang
suatu periode tertentu
kinerja dibutuhkan pegawai
dengan keaadan kerja
untuk melakukan
normal
tugasnya
Volume beban kerja
selama 1 tahun

3.5 Populasi dan Sample

Populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak diduga karakteristiknya

(Suliyanto, 2018). Dalam penelitian ini target populasinya adalah pegawai back

office non operasional di PT Garuda Indonesia Medan. Jumlah populasi sebanyak 32

pegawai tidak termasuk pejabat fungsional setingkat level manager keatas dengan

rincian, sbb:

Tabel 3.2 Data rincian populasi

No Unit/Bagian Populasi
1 Corporate Sales, Marketing & Business Development 6
2 Finance Controller 9
3 Service Quality Management 3
4 HR & General Affairs 6
5 Sales & Services 6
6 Cargo 2
Jumlah 32

Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dengan mengambil semua aktifitas pokok atau tugas pokok yang dilakukan oleh

pegawai back office yang akan diteliti.

Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu

populasi. Menurut (Sugiyono, 2012) jika jumlah populasi relatif kecil. Maka

Universitas Sumatera Utara


30

penentuan sampel menggunakan metode sensus atau yang biasa disebut sampel

jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel untuk diteliti.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Tahapan pengambilan datanya adalah menyebarkan formulir, observasi dan

wawancara secara mendalam kepada seluruh pegawai yang akan di teliti. Data

dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, kuesioner analisis beban

kerja dan work sampling. Observasi digunakan untuk menentukan norma waktu

yang diperlukan pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan penunjang kerja

pada saat memulai tugasnya dan waktu berakhirnya.

Kuesioner work sampling bertujuan mengamati aktivitas pegawai yang

dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu: kegiatan produktif, tidak produktif, dan

pribadi. Pengamatan dilakukan selama sembilan jam kerja dengan jarak waktu

pengamatan setiap sepuluh menit yang dilakukan selama dua hari untuk masing-

masing pegawai dan hasil perhitungan tersebut akan dijumlahkan kemudian diambil

nilai rata-ratanya. Hasil pengamatan akan dicatat dalam formulir work sampling

yang dilihat pada Lampiran 1.

3.7 Teknik Analisis Data

Langkah awal yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu melakukan

pemeriksaan terhadap data yang telah diperoleh pada lembar pengamatan work

sampling. Pemeriksaan ditinjau dari segi kelengkapan atau jika ada kesalahan

maupun inkonsistensi data pengamatan. Kegiatan atau waktu kerja yang telah

dikelompokkan berdasarkan kategori kegiatan produktif, tidak produktif dan pribadi

masing-masing kemudian dihitung jumlahnya.

Melalui pengelompokkan kegiatan-kegiatan selama pengamatan, dapat

diketahui berapa persentase waktu kerja yang digunakan oleh pegawai untuk

Universitas Sumatera Utara


31

melakukan kegiatan yang produktif, tidak produktif maupun pribadi. Dengan

demikian gambaran penggunaan waktu kerja dapat dijelaskan

Langkah selanjutnya adalah memasukkan data tentang frekuensi rata-rata

tugas pokok yang dilakukan dan standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian

tugas-tugas pokok pekerjaan pegawai setiap unit ke dalam rumus perhitungan

kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja. Beban kerja yang diperoleh kemudian

menjadi dasar untuk melakukan perhitungan terhadap jumlah kebutuhan pegawai.

Metode analisis beban kerja adalah suatu metode perhitungan kebutuhan

SDM berdasarkan pada beban kerja yang dilaksanakan oleh setiap pegawai pada unit

kerja sesuai dengas tugas pokok dan fungsinya. Untuk menghitung kebutuhan

jumlah pegawai back office dengan pendekatan tugas per jabatan dapat dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menetapkan waktu kerja tersedia (WKT)

Waktu kerja yang dimaksud adalah waktu kerja yang secara efektif

digunakan untuk melaksanakan tugas dan kegiatannya dalam kurun waktu

satu tahun. Waktu kerja efektif terdiri dari hari kerja efektif dan jam kerja

efektif.

a. Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam setahun kalender dikurangi

hari libur dan cuti. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Hari kerja efektif = (A - (B + C))

Keterangan:

A = Jumlah hari menurut kalender

B = Jumlah hari Sabtu, Minggu dan libur nasional dalam setahun

C = Jumlah cuti tahunan

Universitas Sumatera Utara


32

b. Jam kerja efektif adalah jam kerja yang harus dipergunakan untuk

menjalankan tugas dalam satu hari, yaitu jam kerja kantor dikurangi

waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti

istirahat, sholat, makan, buang air dan sebagainya.

2. Menyusun waktu penyelesaian tugas (WPT)

Waktu penyelesaian tugas merupakan hasil perkalian dari jumlah beban

suatu tugas pokok dengan standar kemampuan rata-rata waktu

penyelesaian tugas tersebut. Rumus perhitungan waktu penyelesaian tugas

dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 3.3 Formulir perhitungan waktu penyelesaian tugas (WPT)

No. Uraian Tugas Pokok BT SKR WPT (BT x SKR)

Dst

∑WPT

Keterangan:

BT = Jumlah beban tugas dalam waktu tertentu

SKR = Standar kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas

WPT= Waktu penyelesaian tugas

Berdasarkan Tabel 3.3, perkalian antara beban tugas dengan standar

kemampuan rata-rata waktu penyelesaian tugas dilakukan per tugas

pokok. Hasil perkalian dari seluruh tugas pokok yang ada kemudian

dijumlahkan sehingga menghasilkan total waktu penyelesaian tugas.

Universitas Sumatera Utara


33

3. Menghitung kebutuhan jumlah pegawai

Kebutuhan pegawai dengan demikian dapat dihitung setelah waktu

penyelesaian tugas ditentukan. Rumus perhitungan jumlah kebutuhan

pegawai yaitu:

∑ 𝑊𝑃𝑇
𝐾𝑃 = 𝑥 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
∑ 𝑊𝐾𝐸

Keterangan:

KP = Kebutuhan pegawai

WPT = Waktu penyeleasian tugas

WKE = Waktu kerja efektif

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran umum PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Awal mula penerbangan sipil Indonesia pertama kali atas inisiatif Angkatan

Darat Republik Indonesia (AURI) dengan menyewakan pesawat yang diberi nama

“Indonesian Airways” kepada pemerintah Burma pada 26 Januari 1949. Sehari

setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia (RI) oleh Belanda tanggal 28

Desember 1949, dua buah pesawat Dakota (DC-3) berangkat dari Kemayoran

menuju Yogyakarta untuk menjemput Soekarno dan dibawa kembali ke Jakarta.

Sejak saat itulah Garuda Indonesia Airways terus berkembang hingga dikenal

sekarang sebagai Garuda Indonesia.

Nama Garuda diberikan oleh presiden Ir. Soekarno, dimana nama tersebut

merupakan sajak dari Belanda yang ditulis oleh penyair yang terkenal pada saat itu,

Noto Soeroto “Ik ben Garuda, Vishno’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine

uw einladen” yang berarti “Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya

tinggi di atas kepulauan anda”.

Pada tahun 1950, Garuda Indonesia menjadi perusahaan negara. Periode

tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan armada dengan jumlah pesawat

sebanyak 38 buah yang terdiri dari 22 DC-3, 8 Catalina kapal terbang dan 8 Convair

240. Armada pesawat terus bertambah dan berhasil melaksanakan penerbangan haji

pertama dengan membawa jamaah haji dari Indonesia tahun 1956. Pada periode

tahun 1980-1990an Garuda Indonesia melakukan revitaliasi dan restrukturisasi

berskala besar untuk operasi dan armadanya. Perusahaan juga mengembangkan

34

Universitas Sumatera Utara


35

program pelatihan yang komprehensif untuk semua pegawainya baik yang awak

kabin maupun awak darat dengan mendirikan fasilitas pelatihan khusus dengan nama

Garuda Indonesia Training Center.

Upaya pengembangan usaha terus dilakukan oleh perusahaan di awal tahun

2005, Garuda Indonesia memiliki manajemen tim manajemen baru yang kemudian

membuat perencanaan bagi masa depan perusahaan. Manajemen melakukan

evaluasi ulang secara menyeluruh dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi

kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan keuangan dan membangkitkan

semangat pegawai Garuda Indonesia dalam memahami pelanggan. Penyelesaian

seluruh restrukturisasi hutang mengantarkan perusahaan siap untuk mencatatkan

sahamnya ke publik pada 11 Februari 2011 dan dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia dengan kode GIAA. Mengutip (Raharjo, 2012) struktur kepemilikan

saham Garuda Indonesia sebagai perusahaan publik pada akhir Desember 2011

adalah:

1. 69,14% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia

2. 1,1% dimiliki oleh PT. Angkasa Pura I

3. 1,78% dimiliki oleh PT. Angkasa Pura II

4. 0,44% dimiliki oleh pegawai

5. 23,94% dimiliki oleh investor domestik

6. 3,6% dimiliki oleh investor internasional

Garuda Indonesia merupakan penerbangan yang berkonsep sebagai full

services airlines dan juga sebagai maskapai pembawa bendera bangsa, saat ini

melayani 90 destinasi di seluruh dunia dan berbagai lokasi eksotis di penjuru

Indonesia. Maskapai ini juga menerima sertifikasi IATA Operasional Safety Audit

(IOSA) yang menunjukkan Garuda Indonesia telah memenuhi standar keselamatan

Universitas Sumatera Utara


36

penerbangan International. Dengan jumlah penerbangan lebih dari 600 penerbangan

per hari dan jumlah armada sebanyak 144 pesawat, Garuda Indonesia memberikan

pelayanan terbaik yang mengedepankan keramatamahan dan kekayaan budaya khas

Indonesia.

Program transformasi terus dilakukan oleh manajemen secara berkelanjutan.

Hasilnya, kini Garuda Indonesia merupakan maskapai bintang lima dan

mendapatkan pengakuan serta apresiasi berskala internasional. Diantaranya

pencapaian The World’s Best Cabin Crew selama empat tahun berturut-turut dari

tahun 2014-2017, The World’s Best Economy Class tahun 2013 dan The World’s

Most Loved Airline di tahun 2016 dari Skytrax.

4.1.2 Visi dan misi

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi sebagai koridor untuk

menentukan arah langkah yang akan diambil dan strategi perusahaan. Disamping itu,

dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari terdapat nilai-nilai yang tertanam di dalam

perusahaan dan akan menjadi cerminan perilaku setiap insan didalam perusahaan itu

sendiri. Garuda Indonesia sendiri mempunyai visi dan misi dalam menjalankan

kegiatan bisnisnya, yaitu:

1. Visi

Value-Driven Aviation Group, Bringing Indonesian Hospitality to the

world

2. Misi

a) Shareholder: Maximize group value for better shareholder return

among regional airlines

b) Customer: By delivering excellent Indonesian hospitality and world

best experiences to customers

Universitas Sumatera Utara


37

c) Process: While implementing cost leadership and synergy within

group

d) Employee: And by engaging passionate and proud employee in one of

the most admired company to work in Indonesia

4.1.3 Struktur organisasi PT. Garuda Indonesia Medan

Struktur organisasi merupakan gambaran organisasi dimana pimpinan

melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian

kerja dan sumber daya yang dimiliki (Harahap, 2019). Secara fisik struktur

organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik (bagan) yang

memperlihatkan hubungan antara unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang

yang ada. Struktur organisasi PT. Garuda Indonesia Cabang Medan, sebagai berikut:

Gambar 4.1 Struktur organisasi

Universitas Sumatera Utara


38

4.1.4 Unit kerja dan deskripsi pekerjaan

PT. Garuda Indoensia Cabang Medan saat ini dipimpin oleh satu orang

Regional CEO Sumatera Region atau setingkat Vice President yang membawahi

tujuh unit kerja. Setiap masing-masing unit dipimpin oleh seorang manager ataupun

seorang senior manager. Adapun nama-nama unit tersebut kerja tersebut, yaitu:

1. Regional CEO Sumatera Region (AM)

2. Corporate Sales, Marketing and Business Development (AMB)

3. Service Quality Management (AMQ)

4. Finance Controller (FL)

5. Sales and Services (SS)

6. Station and Services (KK)

7. HR and General Affairs (AMU)

8. Cargo (BC)

Penulis saat ini khusus membahas mengenai kebutuhan jumah pegawai back

office berdasarkan pengukuran beban kerja. Hasil pemilihan sampel menghasilkan

sebanyak 32 pegawai dari enam unit kerja, yaitu 6 pegawai dari unit Corporate Sales,

Marketing and Business Development, 3 pegawai dari unit Service Quaity

Management, 9 pegawai dari unit Finance Controller, 6 pegawai dari unit Sales and

Services, 5 pegawai dari unit HR and General Affairs dan 2 pegawai dari unit Cargo.

Deskprisi pekerjaan pada setiap unit kerja sudah tersusun dengan jelas

berdasarkan surat keputusan direktur human capital No: JKTDI/SKEP/50060/2019

tentang penjabaran organisasi induk untuk Sumatera region PT. Garuda Indonesia

(Persero) Tbk. Pada setiap unit dibantu oleh beberapa jabatan fungsional. Deskripsi

pekerjaan atau job mission pada setiap unit yang akan di teliti dapat dilihat pada

uraian dibawah ini:

Universitas Sumatera Utara


39

1. Unit corporate sales, marketing and business development

Memastikan tersedianya konsep dan strategi pengembangan bisnis dan

pemasaran di Sumatera Region, memastikan konsep dan strategi tersebut

melalui program business relations, marketing & sales, customer

relations, marketing communication, memastikan pencapaian penjualan

dan trafik penumpang dan cargo sesuai strategi, serta mampu

berkompetensi dalam bisnis penerbangan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, peraturan perusahaan dan prinsip tata

kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance (GCG)).

2. Unit service quality management

Memastikasn tersedianya konsep dan strategi pengembangan service di

Sumatera Region melalui implementasi fungsi customer affair dan aspek

layanan lainnya serta control and monitoring terhadap standar dan

prosedur layanan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan perusahaan dan

prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance

(GCG)).

3. Unit finance controller

Memastikan perencanaan, pengelolaan fungsi dan aktifitas keuangan

(financial accounting, managerial accounting, financial analysis,

treasury and asset management) di Sumatera Region telah dilaksanakan

melalui koordinasi dengan seluruh fungsi finance di kantor cabang, serta

memberikan financial support kepada VP Sumatera Region dan unit-unit

di Sumatera Region berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

Universitas Sumatera Utara


40

berlaku, peraturan perusahaan dan prinsip tata kelola perusahaan yang

baik (Good Corporate Governance (GCG)).

Untuk level jabatan di unit ini adalah senior manager dengan dibantu tiga

jabatan fungsional supervisor.

a. Supervisor sales accounting

Memastikan berjalannya operasional bisnis perusahaan di kantor

cabang yang menjadi tanggung jawabnya melalui pengelolaan fungsi

sales accounting kantor cabang guna memastikan tercapainya operasi

perusahaan yang efektif dan efisien sesuai dengan peraturan akuntansi

yang berlaku, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, peraturan perusahaan dan prinsip tata kelola perusahaan yang

baik (Good Corporate Governance (GCG)).

b. Supervisor treasury

Melaksanakan fungsi financial accounting melalui pengelolaan

fungsi-fungsi perencanaan dan penyediaan dana guna mendukung

kegiatan treasury kantor cabang sesuai dengan kebutuhannya,

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan

perusahaan dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance (GCG)).

c. Supervisor expense/asset accounting

Melaksanakan fungsi financial accounting melalui pengelolaan

fungsi-fungsi expense and asset accounting kantor cabang secara

akurat, tepat dan efektif guna mendukung kebijakan financial

accounting sesuai dengan kebutuhan perusahaan, berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan perusahaan

Universitas Sumatera Utara


41

dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance (GCG)).

4. Unit sales and services

Memastikan berjalannya operasional bisnis perusahaan di kantor cabang

melalui pengelolaan dan pengendalian fungsi pemasaran, penjualan dan

layanan pada kantor-kantor penjualan di cabang guna mengoptimalkan

pencapaian sales and revenue (pax and cargo) kantor cabang berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan perusahaan dan

prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance

(GCG)).

Untuk level jabatan di unit ini dipimpin oleh seorang manager dengan

dibantu seorang supervisor sales executive.

a. Sales executive

Melaksanakan kegiatan penjualan yang konsisten untuk mencapai

target penjualan (pax and cargo) pada kantor cabang melalui

pengelolaan dan pengendalian kinerja sales di seluruh kantor cabang

guna mengoptimalkan pencapaian sales and revenue berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan perusahaan

dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance (GCG)).

5. Unit HR and general affairs

Memastikan perencanaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan

pengelolaan SDM, kesekretariatan, kerumahtanggaan atau pemeliharaan

asset, pengadaan local terbatas (Local Line Replenishment), hokum,

protokoler dan pengelolaan administrasi kepegawaian serta memastikan

Universitas Sumatera Utara


42

adanya koordinasi dalam pengelolaan HR and general affairs di Region

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan

perusahaan dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance (GCG)).

Untuk level jabatan di unit ini dipimpin oleh seorang senior manager

dengan dibantu dua jabatan fungsional supervisor.

a. Supervisor HCM

Melaksanakan perencanaan, koordinasi, pengendalian dan evaluasi

seluruh kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan perusahaan

dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance (GCG)).

b. Supervisor general affairs

Melaksanakan perencanaan, koordinasi, pengendalian dan evaluasi

seluruh kegiatan pengelolaan kesekretariatan, kerumahtanggaan atau

pemeliharaan asset, pengadaan local terbatas (local line

replenishment), hokum dan protokoler berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, peraturan perusahaan dan prinsip

tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance

(GCG)).

6. Unit cargo

Memastikan pencapaian kontribusi sales and revenue pada kantor cabang

yang menjadi tanggung jawabnya melalui implementasi layanan yang

berkualitas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

Universitas Sumatera Utara


43

peraturan perusahaan dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance (GCG)).

Untuk level jabatan di unit ini dipimpin oleh seorang manager dengan

dibantu seorang supervisor cargo sales and services.

a. Supervisor cargo sales and services

Mengelola pencapaian kontribusi sales and revenue untuk cargo di

kantor cabang yang menjadi tanggung jawabnya melalui implementasi

layanan yang berkualitas sesuai dengan SOP yang memenuhi standar

keselamatan dan keamanan penerbangan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, peraturan perusahaan dan prinsip

tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance

(GCG)).

4.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini sebanyak 32 orang pegawai back office yang

mewakili enam unit kerja dimana karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

usia, masa kerja dan tingkat pendidikan. Aspek demografi pegawai merupakan aspek

yang penting digunakan untuk mengidentifikasi kinerja pegawai. Jumlah pegawai

pada setiap bagian tersaji pada Gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2 Jumlah pegawai berdasarkan unit kerja

Universitas Sumatera Utara


44

4.2.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar

4.3 berikut:

Gambar 4.3 Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

Hasil analisa dalam penelitian ini melihatkan bahwa pegawai wanita sebesar

62,5 persen, sementara pegawai pria sebesar 37,5 persen. Wanita merupakan sosok

yang lebih rajin dan ulet dibanding pria. Dalam zaman emansipasi sekarang, maka

terbuka pintu lowongan kerja yang luas bagi kaum wanita (Manullang, 2011).

Dominasi jumlah pegawai wanita disebabkan sifat pekerjaan yang dilakukan perlu

ketelitian karena terkait penjualan dan pengolahan data keuangan.

Sebagai contoh pada unit keuangan dan layanan dimana hampir semua

pegawainya wanita, lalu pada unit sales juga lebih banyak wanita dikarenakan

pekerjaannya yang selalu bertemu dengan pihak eksternal. Sementara pada unit

lainnya, komposisi wanita dan pria lebih berimbang karena jenis pekerjaan yang

berupa konsep perumusan kebijakan-kebijakan yang akan membantu strategi

perusahaan maupun yang berhubungan dengan kepegawaian.

4.2.2 Karakteristik responden berdasarkan usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 4.4

berikut:

Universitas Sumatera Utara


45

Gambar 4.4 Jumlah koresponden berdasarkan usia

Usia pegawai penting untuk dipahami karena dapat mencerminkan

kemampuan terhadap bentuk pekerjaan yang berbeda. Pada penelitian ini, tingkat

usia dibagi dalam empat rentang usia yaitu 18-25 tahun, 26-30 tahun, 31-40 tahun

dan usia diatas 40 tahun. Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa responden yang

paling banyak yang berusia diatas 40 tahun yaitu sebanyak 11 pegawai (34,4%).

Urutan responden selanjutnya berusia 26-30 tahun sebanyak 10 pegawai (31,3%),

kemudian usia 31-40 tahun sebanyak 7 pegawai (21,9%) dan terakhir usia 18-25 tahu

sebanyak 4 orang (12,5%).

Besarnya persentase dari kelompok usia 26-30 tahun dan kelompok usia 31-

40 tahun, berkaitan dengan karakter setiap pegawai dalam menyelesaikan

pekerjaannya mengingat kelompok usia tersebut merupakan kategori usia yang

sangat produktif. Menurut (Nitisemito, 2000) dalam (Radhian, 2016) pegawai yang

usia lebih muda cenderung mempunyai fisik yang kuat, sehingga diharapkan dapat

bekerja secara maksimal.

Perlu menjadi perhatian perusahaan adalah cukup besarnya kelompok usia

diatas 40 tahun, sehingga perusahan juga harus lebih bijak dalam penempatan

pegawai di tiap-tiap unit dikarenakan produktifitas pegawai akan menurun seiring

dengan meningkatnya usia. Disamping itu, perusahaan juga harus mempersiapkan

rekrutmen pegawai yang lebih terencana dan sistematis agar tidak terjadi

kekosongan pegawai pada saat ada pegawai yang akan pensiun.

Universitas Sumatera Utara


46

4.2.3 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja bisa dilihat pada Gambar 4.5

berikut:

Gambar 4.5 Jumlah responden berdasarkan masa kerja

Berdasarkan Gambar 4.5 diketahui lebih dari setengah responden atau

sebanyak 18 pegawai (56,3%) memiliki masa kerja 1-10 tahun, sementara sebanyak

8 pegawai memiliki masa kerja 21-30 tahun, diikuti oleh masa kerja 11-20 tahun dan

diatas 30 tahun masing-masing 3 pegawai. Pegawai akan mampu bekerja dengan

baik disuatu unit apabila pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

Masa kerja pegawai yang banyak mencerminkan semakin banyak pengalaman

yang didapatkannya akan membuatnya semakin terlatih dan terampil dalam

melaksanakan pekerjaannya (Sari, 2014). Namun pegawai yang belum mempunyai

pengalaman, tetapi mempunyai intelijensia yang baik juga akan mampu

menyelesaikan tugasnya.

Kesanggupan untuk dapat menyelesaikan tugas tertentu dengan berhasil tidak

saja ditentukan oleh pengalaman, tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh intelijensia

seseorang. Mempertimbangkan cukup banyak pegawai yang masa kerjanya 1-10

tahun, perlu dilakukan perputaran pegawai antar unit kerja sehingga pegawai tidak

jenuh karena melakukan pekerjaan yang sama selama bertahun-tahun.

Universitas Sumatera Utara


47

4.2.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat Pendidikan tersaji pada Gambar

4.6 berikut:

Gambar 4.6 Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan

Pada prinsipnya tingkat Pendidikan akan mempengaruhi cara pandang dan

persepsi seseorang terhadap suatu persoalan. Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan

bahwa mayoritas pegawai sebanyak 25 pegawai (78,1%) yang memiliki latar

belakang sarjana, 6 pegawai (18,8%) lulusan diploma dan hanya 1 pegawai (3,1%)

yang mempunyai latar belakang pasca sarjana.

Pemahaman tingkat Pendidikan pegawai selanjutnya dapat dijadikan landasan

pertimbangan dalam menerapkan strategi analisa beban kerja yang akan dilakukan

dalam penelitian ini. Pegawai dengan tingkat pendidikan diploma dan sarjana

memiliki pekerjaan yang memerlukan pemahaman konsep yang global dan

sistematis, seperti pengolahan dan analisa data, konsep produk penjualan dan

penelaahan konsep strategi perusahaan sehingga mengandalkan pemikirian bukan

kemampuan fisik. Dengan melakukan pendidikan, maka pegawai tersebut akan

mampu melakukan inovasi dan perbaikan sistem kerja untuk menigkatkan

produktivitas perusahaan (Nasution, 2015).

Universitas Sumatera Utara


48

4.3 Analisis Beban Kerja

Analisis beban kerja merupakan deskriptif dari beban kerja yang dibutuhkan

dalam suatu unit perusahaan untuk mengukur dan menghitung beban kerja setiap

jabatan/unit kerja dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan

meningkatkan kapasitas organisasi yang profesional, transparan, proporsional dan

rasional. Metode ini merupakan suatu proses dalam memberikan informasi

berkenaan dengan pengalokasian sumber daya pegawai untuk menyelesaikan beban

kerja dalam waktu tertentu.

Waktu kerja efektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PT. Garuda

Indonesia Medan ditetapkan dalam 1 minggu ada 5 hari kerja mulai hari Senin –

Jumat dan jumlah jam kerja efektif adalah 40 jam dengan ketentutan sebagai berikut:

a) Hari Senin – Kamis, jam 07.30-16.30 WIB (Waktu istirahat jam 12.00-

13.00)

b) Hari Jumat, jam 07.30-17.00 WIB (Waktu istirahat jam 12.00-13.30)

Perhitungan waktu kerja efektif dilakukan selama satu tahun. Aktifitas yang

diamati dibagi menjadi tiga kategori: produktif, non-produktif dan pribadi

(Auliyufliha, 2019). Pengamatan dilakukan selama jam kerja dengan jarak waktu

yang diamati setiap sepuluh menit yang diakukan selama 8 jam waktu kerja untuk

masing-masing unit kerja.

Hari kerja efektif pegawai dapat dilihat dan dihitung pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Jumlah hari kerja efektif pegawai tahun 2019


Libur
Libur Hari
No Jumlah Nasional & Cuti
Bulan Sabtu & Kerja
Hari Cuti Tahunan
Minggu Efektif
Bersama
1 Januari 31 8 1 22
2 Februari 28 8 1 19
3 Maret 31 10 1 20

Universitas Sumatera Utara


49

Libur
Libur Hari
Jumlah Nasional & Cuti
No Bulan Sabtu & Kerja
Hari Cuti Tahunan
Minggu Efektif
Bersama
4 April 30 8 3 19
5 Mei 31 7 4 20
6 Juni 30 8 7 15
7 Juli 31 8 0 23
8 Agustus 31 7 2 12 22
9 September 30 8 1 21
10 Oktober 31 8 0 23
11 November 30 8 1 21
12 Desember 31 7 2 22
TOTAL 365 95 23 12 235

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa total hari dalam satu tahun sebanyak

365 hari, lalu jumlah hari dikurangi dengan libur hari Sabtu dan Minggu sebanyak

95 hari dan libur Nasional dan cuti Bersama sebanyak 23 hari dan cuti tahunan

sebanyak 12 hari sehingga diperoleh jumlah hari kerja efektif pegawai yaitu

sebanyak 235 hari.

Pengamatan penggunaan waktu kerja pegawai dilakukan selama dua hari

berturut sesuai hari kerja dan waktu kerja perusahaan dengan menggunakan work

sampling yang dilakukan untuk memudahkan perhitungan waktu aktifitas pegawai

yang digunakan, kemudian disajikan dalam bentuk presentase (Sari, 2014). Hal-hal

yang dilakukan pada saat penerapan work sampling selama penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Membuat formulir work sampling yang dapat dilihat pada Lampiran 1,

dengan menentukan perkiraan waktu per pengamatan, yaitu setiap sepuluh

menit

2. Mengelompokkan aktifitas pegawai yang sudah dilakukan kedalam

kategori produktif, tidak produktif maupun kegiatan pribadi

Universitas Sumatera Utara


50

3. Setelah dikelompokkan sudah dilaksanakan, maka seluruh waktu dalam

ketiga kategori dijumlahkan dan dicari rata-ratanya

4. Jumlah pengamatan yang sudah diperoleh kemudian dikalikan dengan

sepuluh karena menyesuaikan dengan waktu per pengamatan, sehingga

diperoleh jumlah waktu kerja dalam menit untuk setiap kategori aktifitas

Aktifitas yang termasuk ke dalam kategori produktif adalah semua kegiatan

yang berhubungan dengan tugas-tugas pokok tiap pegawai. Sementara untuk

kegiatan yang tidak produktif adalah membaca koran, mengerjakan tugas pribadi,

mengobrol, terlambat datang dan pulang lebih awal. Sedangkan untuk kegiatan

pribadi adalah makan, minum, shalat dan ke kamar kecil.

4.3.1 Perhitungan waktu produktif unit corporate sales, marketing and business

development

Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit

corporate sales, marketing and business development tersaji dibawah ini.

Tabel 4.2 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit corporate sales,

marketing and business development

Total Waktu (menit) Persentase (%) Total


AMB Jumlah
1 2 3 1 2 3 Persentase
Pegawai 1 380 90 70 540 70.37% 16.67% 12.96% 100%
Pegawai 2 400 60 80 540 74.07% 11.11% 14.81% 100%
Pegawai 3 370 60 110 540 68.52% 11.11% 20.37% 100%
Pegawai 4 320 110 110 540 59.26% 20.37% 20.37% 100%
Pegawai 5 280 60 200 540 51.85% 11.11% 37.04% 100%
Pegawai 6 390 80 70 540 72.22% 14.81% 12.96% 100%
Jumlah 2141 462 643 3240
66% 14% 20% 100%
Rata-rata 357 77 107 540
Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif

Universitas Sumatera Utara


51

Berdasarkan Tabel 4.2 jumlah penggunaan waktu untuk masing-masing

aktifitas pegawai diketahui bahwa jumlah waktu untuk kegiatan produktif adalah

berkisar 280 menit atau 51,85 persen hingga 400 menit atau 74,07 persen, sementara

kegiatan pribadi berkisar 60 menit atau 11,11 persen hingga 110 menit atau 20,37

persen, lalu untuk kegiatan tidak produktif berkisar 70 menit atau 12,96 persen

hingga 200 menit atau 37,04 persen.

Secara keseluruhan unit ini, rata-rata penggunaan waktu produktif setiap

pegawai dari unit ini sebesar 357 menit per hari atau sebesar 66 persen, sedangkan

untuk waktu tidak produktif dan pribadi sebesar 184 menit atau sebesar 34 persen.

4.3.2 Perhitungan waktu produktif unit service quality management

Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit

service quality management tersaji dibawah ini.

Tabel 4.3 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit service quality

management

Total Waktu (menit) Persentase (%) Total


AMQ Jumlah
1 2 3 1 2 3 Persentase
Pegawai 1 310 130 100 540 57.41% 24.07% 18.52% 100%
Pegawai 2 270 90 180 540 50.00% 16.67% 33.33% 100%
Pegawai 3 340 90 110 540 62.96% 16.67% 20.37% 100%
Jumlah 920 310 390 1620
57% 19% 24% 100%
Rata-rata 307 103 130 540
Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui jumlah penggunaan waktu masing-masing

aktifitas pegawai untuk kegiatan produktif berkisar 270 menit atau 50 persen hingga

340 menit atau 62,96 persen, sementara untuk kegiatan pribadi berkisar 90 menit

atau 16,67 persen hingga 130 menit atau 24,07 persen, lalu untuk waktu tidak

produktif berkisar 100 menit atau 18,52 persen hingga 180 menit atau 33,37 persen.

Universitas Sumatera Utara


52

Secara keseluruhan unit ini, rata-rata penggunaan waktu produktif setiap

pegawai sebesar 307 menit per hari atau 57 persen, sedangkan untuk waktu tidak

produktif dan pribadi sebesar 233 menit atau 43 persen.

4.3.3 Perhitungan waktu produktif unit finance controller

Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit

finance controller dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 4.4 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit finance controller

Total Waktu (menit) Persentase (%) Total


FL Jumlah
1 2 3 1 2 3 Persentase
Pegawai 1 410 90 40 540 75.93% 16.67% 7.41% 100%
Pegawai 2 330 80 130 540 61.11% 14.81% 24.07% 100%
Pegawai 3 290 110 140 540 53.70% 20.37% 25.93% 100%
Pegawai 4 330 100 110 540 61.11% 18.52% 20.37% 100%
Pegawai 5 380 60 100 540 70.37% 11.11% 18.52% 100%
Pegawai 6 290 60 190 540 53.70% 11.11% 35.19% 100%
Pegawai 7 450 60 30 540 83.33% 11.11% 5.56% 100%
Pegawai 8 390 70 80 540 72.22% 12.96% 14.81% 100%
Pegawai 9 330 70 140 540 61.11% 12.96% 25.93% 100%
Jumlah 3200 700 960 4860
66% 14% 20% 100%
Rata-rata 356 78 107 540

Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui jumlah penggunaan waktu masing-masing

aktifitas pegawai untuk kegiatan produktif berkisar 290 menit atau 53,70 persen

hingga 450 menit atau 83,33 persen, sedangkan untuk kegiatan pribadi berkisar 60

menit atau 11,11 persen hingga 110 menit atau 20,37 persen, sementara untuk

kegiatan tidak produktif sebesar 30 menit atau 5,56 persen hingga 190 menit atau

35,19 persen.

Universitas Sumatera Utara


53

Secara keseluruhan unit ini, rata-rata penggunaan waktu produktif untuk

setiap pegawai sebesar 356 menit per hari atau 66 persen, sementara untuk kegiatan

tidak produktif dan pribadi sebesar 184 menit atau 34 persen.

4.3.4 Perhitungan waktu produktif unit sales and services

Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit sales

and services terjadi dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 4.5 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit sales and services

Total Waktu (menit) Persentase (%) Total


SS Jumlah
1 2 3 1 2 3 Persentase
Pegawai 1 400 60 80 540 74.07% 11.11% 14.81% 100%
Pegawai 2 410 90 40 540 75.93% 16.67% 7.41% 100%
Pegawai 3 340 90 110 540 62.96% 16.67% 20.37% 100%
Pegawai 4 360 80 100 540 66.67% 14.81% 18.52% 100%
Pegawai 5 330 90 120 540 61.11% 16.67% 22.22% 100%
Pegawai 6 360 60 120 540 66.67% 11.11% 22.22% 100%
Jumlah 2201 472 573 3240
68% 15% 18% 100%
Rata-rata 367 79 96 540

Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui jumlah penggunaan waktu masing-masing

aktifitas pegawai untuk kegiatan produktif berkisar 330 menit atau sebesar 61,11

persen hingga 410 menit atau sebesar 75,93 persen, sementara untuk kegiatan pribadi

berkisar 60 menit atau 11,11 persen hingga 90 menit atau 16,67 persen dan untuk

kegiatan tidak produktif berkisar 40 menit atau 7,41 persen hingga 120 menit atau

sebesar 22,22 persen.

Secara keseluruhan unit ini, rata-rata penggunaan waktu produktif untuk

setiap pegawai sebesar 367 menit per hari atau sebesar 68 persen, sementara untuk

kegiatan pribadi dan kegiatan tidak produktif sebesar 174 menit atau sebesar 32

persen.

Universitas Sumatera Utara


54

4.3.5 Perhitungan waktu produktif unit HR and general affairs

Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit HR

and general affairs tersaji dibawah ini.

Tabel 4.6 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit HR and general

affairs

Total Waktu (menit) Persentase (%) Total


AMU Jumlah
1 2 3 1 2 3 Persentase
Pegawai 1 400 80 60 540 74.07% 14.81% 11.11% 100%
Pegawai 2 380 100 60 540 70.37% 18.52% 11.11% 100%
Pegawai 3 350 90 100 540 64.81% 16.67% 18.52% 100%
Pegawai 4 320 120 100 540 59.26% 22.22% 18.52% 100%
Pegawai 5 400 80 60 540 74.07% 14.81% 11.11% 100%
Pegawai 6 370 100 70 540 68.52% 18.52% 12.96% 100%
Jumlah 2220 570 450 3240
69% 18% 14% 100%
Rata-rata 370 95 75 540

Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui jumlah penggunaan waktu masing-masing

aktifitas pegawai untuk kegiatan produktif berkisar 320 menit atau sebesar 59,26

persen hingga 400 menit atau sebesar 74,07 persen, sementara untuk kegiatan pribadi

berkisar 80 menit atau sebesar 14,81 persen hingga 120 menit atau sebesar 22,22

persen, sedangkan untuk kegiatan tidak poduktif 60 menit atau sebesar 11,11 persen

hingga 100 menit atau sebesar 18,52 persen.

Secara keseluruhan unit ini, rata-rata penggunaan waktu produktif untuk

setiap pegawai sebesar 370 menit per hari atau sebesar 69 persen, sedangkan untuk

kegiatan pribadi dan tidak produktif 170 menit atau sebesar 31 persen.

4.3.6 Perhitungan waktu produktif unit cargo

Hasil pengamatan waktu kerja dengan metode work sampling untuk unit

cargo dapat dilihat dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara


55

Tabel 4.7 Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit cargo

Total Waktu (menit) Persentase (%) Total


BC Jumlah
1 2 3 1 2 3 Persentase
Pegawai 1 330 130 80 540 61.11% 24.07% 14.81% 100%
Pegawai 2 360 80 100 540 66.67% 14.81% 18.52% 100%
Jumlah 690 210 180 1080
64% 19% 17% 100%
Rata-rata 345 105 90 540

Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui jumlah penggunaan waktu masing-masing

aktifitas pegawai untuk kegiatan produktif berkisar 330 menit atau sebesar 61,11

persen hingga 360 menit atau sebesar 66,67%, sedangkan untuk kegiatan pribadi

berkisar 80 menit atau sebesar 14,81 persen hingga 130 menit atau sebesar 24,07

persen, sementara untuk kegiatan tidak produktif 80 menit atau sebesar 14,81 persen

hingga 100 menit atau sebesar 18, 52 persen.

Secara keseluruhan unit ini, rata-rata penggunaan waktu produktif untuk

setiap pegawai sebesar 345 menit per hari atau sebesar 64 persen, sementara untuk

kegiatan pribadi dan tidak produktif 195 menit atau sebesar 36 persen.

4.4 Analisa Jumlah Kebutuhan Pegawai

Analisa terkait jumlah kebutuhan pegawai back office dilakukan dengan

perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dengan pendekatan tugas

per jabatan. Pekerjaan di setiap unit kerja memiliki hasil kerja yang beragam.

Adapun langkah-langkah perhitungannya menurut (Kepmen. PAN Nomor:

KEP/75/M.PAN/7/2004) adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan waktu kerja

Menentukan waktu kerja efektif dengan menghitung jumlah hari

dalam setahun, jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam setahun, jumlah hari

Universitas Sumatera Utara


56

libur nasional dan cuti Bersama dalam setahun dan jumlah cuti pegawai

dalam setahun. Kemudian jumlah hari Sabtu dan Minggu ditambah

dengan jumlah libur nasional dan jumlah cuti pegawai, sehingga

menghasilkan total hari tidak bekerja atau libu. Selanjutnya jumlah hari

dalam setahun dikurangi dengan total jumlah hari tiadk bekerja. Rumus

perhitungan hari kerja efektif sebagai berikut:

Jumlah hari menurut kalender dalam satu tahun 365 hari

Jumlah hari Sabtu dan Minggu 95 hari

Jumlah hari libur nasinal dan cuti Bersama 23 hari

Jumlah hari cuti pegawai 12 hari +

130 hari -

Jumlah hari kerja efektif dalam satu tahun 235 hari

Setelah mendapatkan hari kerja efektif, selanjutnya akan dicari

jam kerja efektif. Menurut (Kepmen.Naker No.128 tahun 2016) jam kerja

efektif adalah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang

karena tidak bekerja (allowance) seperti buang air, melepas Lelah,

istirahat makan dan sebagainya. Allowance rata-rata sekitar 30% dari

jumlah jam kerja formal.

Satu hari kerja = 9 jam kerja – 1 jam (waktu istirahat) = 8 jam

Waktu efektif dalam satu tahun = 70% x 8 jam = 5.6 jam dibulatkan

menjadi 6 jam.

Waktu produktif dalam satu tahun = 235 hari x 6 jam = 1.410 jam

dibulatkan menjadi 1.400 jam atau 84.000 menit.

Universitas Sumatera Utara


57

b. Menyusun waktu penyelesaian tugas

Setiap tugas pokok harus diukur waktu yang digunakan seberapa

banyak tugas tersebut dilakukan dalam satuan hasil dan jangka waktu

tertentu. Sebagai contoh pada unit kerja cargo (Lampiran 7) untuk salah

satu tugasnya adalah untuk mengunjungi suatu agen. Tugas untuk

mengunjungi suatu agen selama setahun adalah 235 kali kunjungan.

Standar kemampuan rata-rata (SKR) menunjukkan berapa lama

waktu yang diperlukan oleh pegawai untuk menyelesaikan satu

kunjungan, yaitu satu jam per kunjungan. Waktu penyelesaian tugas

(WPT) untuk kegiatan kunjungan dengan mengalikan beban tugas selama

setahun dengan standar kemampuan rata-rata yaitu 235 kali x 1 jam per

kunjungan sama dengan 235 jam per tahun. Hal yang sama dilakukan

untuk tugas seterusnya.

Beban tugas (BT) dan standar kemampuan rata-rata (SKR) waktu

penyelesaian setiap elemen tugas pokok atau output diperoleh dari

formulir beban tugas yang diisi oleh masing-masing pegawai pada unit

yang akan diteliti dan penulis juga meminta kepala unit masing-masing

pegawai untuk memverifikasinya. Hasil perkalian antara beban tugas dan

standar kemampuan rata-rata untuk setiap tugas pokok kemudian

dijumlahkan, sehingga total waktu penyelesaian tugas unit cargo (∑ WPT)

adalah 2.388 jam per tahun. Contoh hasil pengukuran waktu penyelesaian

tugas untuk unit cargo dapat dilihat pada Lampiran 7.

Untuk diketahui bahwa seluruh beban tugas atau output (BT)

pekerjaan pada semua unit kerja, sampel yang diteliti adalah beban tugas

yang dihitung selama setahun dan standar kemampuan rata-rata

Universitas Sumatera Utara


58

penyelesaian tugas (SKR) dikonversikan ke dalam satuan jam sehingga

satuan untuk waktu penyelesaian tugas (WPT) adalah jam per tahun.

Untuk perhitungan waktu penyelesaian tugas unit kerja lainnya dapat

dilihat secara lengkap pada Lampiran 2-7.

c. Menghitung jumlah kebutuhan pegawai

Jumlah kebutuhan pegawai dengan demikian dapat dihitung

berdasarkan data yang diperoleh dari tahapan sebelumnya. Setelah data

waktu kerja tersedia efektif (WKE) dan data waktu penyelesaian tugas

(WPT), maka dilakukan perhitungan jumlah kebutuhan pegawai back

office tiap unit kerja menggunakan rumus kebutuhan SDM sebagai

berikut:

∑ 𝑊𝑃𝑇
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 = 𝑥 1 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
∑ 𝑊𝐾𝐸

Hasil perhitungan kebutuhan pegawai back office tersaji pada

Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Jumlah kebutuhan pegawai

Kebutuhan Pembulatan
No Nama Unit
Pegawai (orang) (orang)
Corporate Sales, Marketing
1
& Business Development
3.83 4
2 Finance Controller 9.16 9
Service Quality
3
Management
1.99 2
4 HR & General Affairs 5.02 5
5 Sales & Services 6.59 7
6 Cargo 1.71 2
Jumlah Kebutuhan 29

Universitas Sumatera Utara


59

Berdasarkan Tabel 4.8 maka kebutuhan pegawai back office

sebanyak 29 orang. Saat ini pegawai back office PT Garuda Indonesia

Medan memiliki sebanyak 32 pegawai, terdapat kelebihan pegawai

sebanyak 3 orang.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Menghitung waktu produktif berdasarkan work sampling

Hasil summary penggunaan waktu kerja semua unit dengan metode work

sampling yang sudah disampaikan sebelumnya tersaji pada Tabel 4.9 dibawah ini:

Tabel 4.9 Summary jumlah penggunaan waktu kerja pegawai

Unit Total Waktu (menit) Persentase (%) Total


Jumlah
Kerja 1 2 3 1 2 3 Persentase
AMB 357 77 107 540 66% 14% 20% 100%
AMQ 307 103 130 540 57% 19% 24% 100%
FL 356 78 107 540 66% 14% 20% 100%
SS 367 79 96 540 68% 15% 18% 100%
AMU 370 95 75 540 69% 18% 14% 100%
BC 345 105 90 540 64% 19% 17% 100%
Jumlah 2101 537 604 3240
65% 17% 19% 100%
Rata-rata 350 89 101 540
Keterangan:
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan pribadi
3. Kegiatan tidak produktif

Berdasarkan Tabel 4.9 jumlah summary pengguanan waktu semua unit kerja

untuk masing-masing kategori kegiatan bahwa jumlah waktu untuk kategori

produktif adalah berkisar dari 307 menit atau sebesar 57% hingga 370 menit atau

sebesar 69%, sementara untuk kegiatan pribadi berkisar dari 77 menit atau sebesar

14% hingga 105 menit atau sebesar 19%, sedangkan untuk kegiatan tidak produktif

berkisar dari 75 menit atau sebesar 14% hingga 130 menit atau sebesar 24%.

Secara keseluruhan, rata-rata waktu penggunaan untuk kegiatan produktif

pegawai sebesar 350 menit per hari atau sebesar 65%, sedangkan untuk kegiatan

Universitas Sumatera Utara


60

pribadi dan tidak produktif sebesar 190 menit atau sebesar 35%. Penggunaan waktu

tersebut masih dibawah standar minimum yang ditetapkan oleh Kepmen. PAN

No.75 tahun 2004 dan Kepmen. Naker No.128 tahun 2016 dimana penggunaan

waktu efektif sebesar 70% dan untuk waktu allowance sebesar 30%.

Menurut hasil pengamatan, secara umum pegawai lebih banyak melakukan

kegiatan tidak produktif dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:

1. Pegawai terlambat datang ke kantor

2. Pegawai banyak menghabiskan waktu untuk mengobrol pada saat sarapan

dan makan siang, sehingga terlambat untuk kembali ke tempat kerja

3. Beberapa unit kerja memiliki sifat kerja yang fluktuatif, dimana ada

waktu-waktu tertentu pegawai sibuk dengan pekerjaannya dan ada pula

waktu tertentu dimana pekerjaannya tidak begitu banyak

4. Pegawai juga menggunakan waktunya untuk membaca koran, bermain

games, menonton video streaming dan untuk kegiatan pribadi lainnya

4.5.2 Menghitung beban kerja berdasarkan full time equivalent

Menurut (Fetrina, 2017) indeks nilai FTE berdasarkan Badan Kepegawaian

Negara tahun 2010 dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu, underload, inload dan

overload. Adapun range nilai setiap kategori sebagai berikut:

1. Underload (beban kerja bisa ditambah) = nilai indeks FTE antara 0-0,99

2. Inload (beban kerja sudah sesuai) = nilai indeks FTE antara 1-1,28

3. Overload (beban kerja terlalu banyak) = indeks nilai FTE > 1,28

Adapun beban kerja pegawai back office berdasarkan hitungan full time

equivalent dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:

Universitas Sumatera Utara


61

Tabel 4.10 Hasil perhitungan metode FTE

Waktu
Beban
No Nama Jabatan Unit Kerja FTE Keterangan
Kerja
Efektif
Corporate sales,
1 Business Analyst marketing and business 968 1400 0.69 Underload
development
Corporate sales,
2 Business Analyst marketing and business 372 1400 0.27 Underload
development
Corporate sales,
3 Commercial Expert marketing and business 528 1400 0.38 Underload
development
Corporate sales,
Marketing Executive
4 marketing and business 2130 1400 1.52 Overload
(Staff 1)
development
Corporate sales,
Marketing Executive
5 marketing and business 905 1400 0.65 Underload
(Staff 2)
development
Corporate sales,
Marketing Executive
6 marketing and business 461 1400 0.33 Underload
(Staff 3)
development
JUMLAH 5364 1400 0.64 Underload
7 Supervisor Treasury Finance controller 1606 1400 1.15 Inload
Supervisor Expense
8 and Asset Finance controller 1379 1400 0.98 Underload
Accounting

9 Supervisor Sales Finance controller 1400 0.93 Underload


Accounting 1298
10 Financial Analyst Finance controller 1778 1400 1.27 Inload
11 Accounting Staff 1 Finance controller 1044 1400 0.75 Underload
12 Accounting Staff 2 Finance controller 1458 1400 1.04 Inload
13 Accounting Staff 3 Finance controller 1718 1400 1.23 Inload
14 Accounting Staff 4 Finance controller 1141 1400 0.82 Underload
15 Accounting Staff 5 Finance controller 1400 1400 1.00 Inload
JUMLAH 12822 1400 1.02 Inload

16 Service Analyst Service quality 825 1400 0.59 Underload


management

17 Service quality 1400 0.18 Underload


Service Analyst management 250
Service Quality Service quality
18 1709 1400 1.22 Inload
Management (Staff) management
JUMLAH 2784 1400 0.66 Underload

Universitas Sumatera Utara


62

Waktu
Beban
No Nama Jabatan Unit Kerja FTE Keterangan
Kerja
Efektif
Supervisor General
19 HR and general affairs 1385 1400 0.99 Underload
Affairs

Supervisor Human
20 HR and general affairs 1339 1400 0.96 Underload
Capital Management

21 General Affairs HR and general affairs 1400 0.56 Underload


Analyst 784

22 General Affairs HR and general affairs 1400 0.19 Underload


Analyst 260

23 General Affairs HR and general affairs 1400 1.39 Overload


(Staff) 1951
24 Secretary HR and general affairs 1309 1400 0.93 Underload
JUMLAH 7027 1400 0.84 Underload
Supervisor Sales
25 Sales and services 1961 1400 1.40 Overload
Executive
Sales and Marketing
26 Sales and services 1723 1400 1.23 Inload
Executive

Sales Representative
27 Sales and services 2200 1400 1.57 Overload
(Staff 1)

Sales Representative
28 Sales and services 1373 1400 0.98 Underload
(Staff 2)

Sales Representative
29 Sales and services 1263 1400 0.90 Underload
(Staff 3)

Sales Representative
30 Sales and services 704 1400 0.50 Underload
(Staff 4)

JUMLAH 9224 1400 1.10 Inload


Supervisor Cargo
31 Cargo 1147 1400 0.82 Underload
Sales and Service
Cargo Sales
32 Representative Cargo 1242 1400 0.89 Underload
(Staff)
JUMLAH 2388 1400 0.85 Underload

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa terdapat 21 pegawai yang beban

kerjanya masuk dalam kategori underload, 7 pegawai yang beban kerjanya kategori

inload dan 4 pegawai dengan beban kerjanya masuk dalam kategori overload.

Universitas Sumatera Utara


63

Sementara dari unit kerja, untuk kategori underload ada empat unit dan kategori

inload ada dua unit yang tersaji pada Tabel 4.11 dibawah ini:

Tabel 4.11 Summary beban kerja unit dengan metode FTE

Waktu
Jumlah Beban
No Unit Kerja FTE Keterangan
Pegawai Kerja
Efektif
1 AMB 6 5364 1400 0.64 Underload
2 FL 9 12822 1400 1.02 Inload
3 AMQ 3 2784 1400 0.66 Underload
4 AMU 6 7027 1400 0.84 Underload
5 SS 6 9224 1400 1.10 Inload
6 BC 2 2388 1400 0.85 Underload
JUMLAH 32

Berkaitan dengan adanya beban kerja pegawai yang overload, bukan berarti

unit tersebut mengambil alternatif untuk penambahan pegawai. Begitu juga dengan

pegawai yang beban kerjanya masih underload juga perlu diberikan perhatian,

artinya pertimbangan apakah memungkinakan untuk meninjau kembali uraian

pekerjaan agar beban kerja seluruh pegawai merata. Beban kerja yang belum merata

juga dapat dirasakan oleh pegawai PKWT (staff) dimana beberapa dari pegawai

tersebut mendapatkan beban kerja yang lebih besar dari pegawai tetap (supervisor

dan analyst).

Salah satu opsi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja pegawai

adalah perputaran pegawai antar unit dengan melihat porsi dan kualifikasi pegawai

yang menjalankannya, karena dengan merubah komposisi jumlah pegawai sesuai

dengan perhitungan pegawai optimal dan melakukan kembali pendistribusian beban

kerja yang sudah diukur beban kerjanya dengan merata sehingga efektifitas dan

efisiensi kerja dapat tercapai.

Universitas Sumatera Utara


64

4.5.3 Perbandingan kebutuhan pegawai terhadap kondisi aktual

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa analisa

kebutuhan pegawai dengan pendekatan tugas per jabatan memberikan gambaran

terhadap jumlah pegawai back office yang dibutuhkan pada setiap unit kerja sesuai

dengan Tabel 4.8. Adapun jumlah pegawai saat ini yang terdapat pada unit kerja dan

jumlah pegawai yang dibutuhkan tersaji pada Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12 Jumlah kebutuhan pegawai dengan aktual pegawai

Jumlah Jumlah
Kebutuhan Aktual
No Nama Unit Kesenjangan Keterangan
Pegawai Pegawai
(orang) (orang)
Corporate Sales,
1 Marketing & Business 4 6 2 Lebih
Development
2 Finance Controller 9 9 0 Ideal
Service Quality
3
Management
2 3 1 Lebih
4 HR & General Affairs 5 6 1 Lebih
5 Sales & Services 7 6 -1 Kurang
6 Cargo 2 2 0 Ideal
Jumlah 29 32 3 Lebih

Merujuk Tabel 4.12 dapat dilihat jumlah kebutuhan dari masing-masing unit

kerja yang ada. Terdapat dua unit yang sudah ideal, yaitu unit finance controller dan

unit cargo, lalu terdapat tiga unit yang jumlah pegawainya berlebih yaitu unit

corporate sales, marketing and businsess development kelebihan 2 orang pegawai,

unit service quality management dan unit HR and general affairs masing-masing

kelebihan 1 orang pegawai, sementara unit sales and sevice kekurangan pegawai

sebanyak 1 orang. Secara keseluruhan jumlah kebutuhan pegawai sebanyak 29

pegawai, sedangkan kondisi saat ini ada sebanyak 32 pegawai yang artinya terdapat

kelebihan sebanyak 3 orang pegawai.

Universitas Sumatera Utara


65

Adapun jumlah kebutuhan pegawai jika dihitung berdasarkan metode FTE

dapat dilihat pada Tabel 4.13 dibawah ini:

Tabel 4.13 Perhitungan kebutuhan pegawai dengan metode FTE

Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui terdapat dua unit kerja yang masih

underload (AMB dan BC), tetapi angka FTE sudah mendekati beban kerja yang ideal

yaitu 1 sehingga jumlah pegawai tersebut cukup ideal. Jumlah kebutuhan pegawai

unit FL sudah sesuai sehingga tidak memerlukan adjustment, sementara unit SS

jumlah pegawai saat ini sudah sesuai dengan beban kerja yang ada. Sementara untuk

unit AMQ dan AMU dilakukan adjustment sesuai dengan perhitungan sebelulmnya

sehingga beban kerja menjadi ideal. Jumlah kebutuhan pegawai berdasarkan metode

ini sebanyak 28 pegawai, yang artinya terdapat kelebihan sebanyak 4 pegawai.

Secara unit kerja sudah menentukan beban tugas setiap pegawainya masing-

masing dan merupakan suatu tanggung jawab pegawai. Berdasarkan hasil

pengamatan, melihat beban kerja tiap unit juga masih ada yang underload sehingga

perlu adanya pemindahan, pengurangan dan penambahan pegawai maupun tugas

pada masing-masing bagian agar beban kerja tiap unit menjadi inload.

4.6 Implikasi manajerial

Perhitungan kebutuhan pegawai back office PT. Garuda Indonesia Medan

berdasarkan pengukuran beban kerja merupakan dasar bagi perencanaan sumber

daya manusia agar daur hidup perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara

Universitas Sumatera Utara


66

berkelanjutan. Menurut (Nasution, 2008) sasaran dari perencanaan tenaga kerja yang

terampil, berkemampuan, loyal dan tepat sesuai dengan dinamika perusahaan

ataupun strategi bisnis perusahaan.

Potensi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan juga erat hubugannya dengan

tingkat Pendidikan karena dapat mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah laku.

Menurut (Nasution, dkk, 2012) tingkat Pendidikan biasanya berkaitan dengan

tingkat intelektual, tingkat pengetahuan yang diperlukan serta dapat

melaksanakannya dengan hasil yang baik.

Berdasarkan karakteristik responden, saat ini banyak pegawai yang berusia

diatas 40 tahun dan kalau melihat Tabel 1.2, data pegawai yang akan pensiun

sebanyak 7 pegawai dalam rentang waktu 4 tahun kedepan. Kinerja maupun

produktivitas pegawai umumnya akan menurun seiring dengan mengingkatnya usia.

Lama kerja pegawai juga akan mempengaruhi tingkat keterampilan dan pengalaman

pegawai. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan juga sudah menyiapkan SDM untuk

nantinya mengisi kekosongan dengan merekrut pegawai PKWT yang potensial saat

ini untuk menjadi pegawai tetap.

Perusahaan juga perlu mengkaji ulang terkait analisa pekerjaan di setiap unit

kerja. Hal-hal yang perlu dikaji ulang misalnya mengenai uraian tugas pokok yang

diberikan kepada pegawai. Untuk unit kerja yang mengalami pengurangan jumlah

pegawai, maka beban kerja pegawai yang dikurangi akan diberikan kepada pegawai

lainnya yang beban kerjanya masih underlaod. Sedangkan untuk pegawai yang

mengalami beban overload maka sebagian pekerjaannya dapat diberikan kepada

pegawai lainnya yang memiliki beban kerja underload.

Hasil analisa berkenaan dengan jumlah kebutuhan pegawai dapat pula

berimplikasi pada sumber daya lainnya seperti keuangan perusahaan. Unit keuangan

Universitas Sumatera Utara


67

perlu menetapkan anggaran biaya pegawai yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan saat ini. Oleh karena itu, informasi ini menjadi penting mengingat

kelebihan jumlah pegawai akan memicu terjadinya inefisiensi.

4.7 Keterbatasan Penelitian

Pengamatan dan pengumpulan data terhadap aktifitas yang dilakukan oleh

pegawai dengan metode work sampling selama satu hari kerja, dimulai pukul 07.30-

16.30 WIB pada hari Senin – Jum’at. Dalam melakukan penelitian ini, penulis juga

mengalami beberapa keterbatasan antara lain:

1. Penelitian ini hanya dilakukan kepada pegawai back office sebanyak 32

pegawai

2. Kegiatan yang berhasil diamati dan dicatat sudah mencakup kegiatan yang

ada di semua unit kerja back office, namun terdapat beberapa kegiatan

yang merupakan kegiatan pokok tetapi mengambil waktu diluar jam kerja

sehingga peneliti tidak bisa mengamatinya

3. Selama pengamatan berlangsung, penulis tidak dapat mengamati semua

pegawai dengan cermat karena keterbatasan waktu dan tenaga.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Waktu kerja efektif yang dimiliki oleh pegawai adalah 1.410 jam,

dibulatkan menjadi 1.400 jam setahun dengan hari kerja mulai dari hari

Senin sampai Jumat sejak pukul 07.30 sampai pukul 16.30. Berdasarkan

perhitungan didapatkan 235 hari kerja efektif selama setahun

2. Secara umum total waktu produktif yang dimiliki setiap pegawai adalah

65%, masih dibawah standar waktu produktif yang ditetapkan yaitu

sebesar 70% dengan waktu allowance sebanyak 30%. Hal ini menandakan

adanya beban kerja yang perlu ditambah dan banyak waktu yang

digunakan oleh pegawai untuk kegiatan pribadi maupun kegiatan yang

tidak produktif

3. Masih belum merata beban kerja yang diterima oleh setiap pegawai. Hal

ini dapat dilihat pada hasil pengukuruan beban kerja dengan metode FTE,

dimana terdapat 22 pegawai atau sebesar 66% dengan kategori uderload,

7 pegawai atau sebesar 22% dengan kategori inload dan 4 pegawai atau

sebesar 13% dengan kategori overload. Jika dihubungkan dengan data pra

survei, artinya pegawai yang puas sebesar 84,4% dengan beban kerja yang

masih rendah dan sebesar 15,6% pegawai tidak puas karena beban kerja

yang berlebih

68

Universitas Sumatera Utara


69

4. Jumlah kebutuhan pegawai yang ada masih belum sesuai dengan jumlah

kebutuhan pegawai yang ideal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya tiga

unit kerja yang memiliki kelebihan pegawai yaitu unit corporate sales,

marketing and business development kelebihan 2 pegawai, unit service

quality management dan unit HR and general affairs masing-masing

kelebihan 1 pegawai. Namun ada juga unit kerja yang sudah memiliki

perhitungan yang sesuai yaitu unit finance controller, sales and service

dan unit cargo

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisa dalam penelitian ini, maka beberapa saran yang

dapat disarankan kepada manaejmen PT. Garuda Indonesia Medan sebagai berikut:

1. Untuk mengoptimalkan kinerja pegawai perlu dilakukan perubahan

komposisi jumlah pegawai sesuai perhitungan jumlah pegawai yang

dibutuhkan. Contohnya sebagai berikut:

a. Unit kerja corporate sales, marketing and business development saat

ini kelebihan 2 pegawai, sehingga untuk kedua pegawai yang ada di

unit tersebut dapat dialihkan ke unit finance controller atau unit sales

and services.

b. Unit kerja service quality management dan HR and general affairs

saat ini terdapat pegawai PKWT yang memiliki beban kerja lebih

banyak dari pegawai tetap, sehingga disarankan kepada atasannya agar

dapat membagi beban kerja secara merata atau juga bisa mengusulkan

pegawai tersebut untuk dirotasi ke unit lain

c. Disarakan juga kepada bagian kepegawaian untuk melakukan

perputaran pegawai antar unit terutama bagi pegawai yang sudah lebih

Universitas Sumatera Utara


70

dari 5 tahun menempati suatu jabatan dengan melihat porsi dan

kualifikasi pegawai yang akan di rotasi

2. Melakukan perencanaan SDM dengan baik agar daur hidup perusahaan

dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Oleh karena itu,

sebagai upaya untuk mengantisipasi 7 pegawai tetap yang akan pensiun

dalam rentang waktu 4 tahun kedepan. Sebaiknya perusahaan dapat

melakukan kebijakan “promosi dari dalam” dengan cara membuka

rekrutmen internal pegawai PKWT yang potensial untuk dijadaikan

pegawai tetap pada bulan Januari 2021, sehingga dapat mendorong gairah

kerja dan keinginan pegawai untuk mencapai prestasi kerja yang optimal

3. Setiap langkah strategis yang akan dilakukan perusahaan harus

dihubungkan pada ketersediaan keahlian SDM yang ada dan hasilnya

harus terukur dan perlu adanya perbaikan job design dengan cara

melakukan pengayaan dan penajaman tugas sehingga dapat meningkatkan

kinerja perusahaan yang efektif dan efisien

4. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian tidak

terbatas hanya pada pegawai back office tetapi juga pada pegawai lainnya.

Disarankan juga dapat menggunakan metode perhitungan yang berbeda

sehingga dapat dilakukan perbandingan

Universitas Sumatera Utara


71

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, H. N., & Prastawa, H. (2017). Analisis Beban Kerja Pegawai dengan Metode Full Time Equivalent
(Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY).

Auliyufliha, d. (2019). Manpower Need Design Based On Workload Measurement Using Work
Sampling And NASA-TLX Methods On Logistic Division Of PT.XYZ. e-Proceeding of Engineering:
Vol. 6, No.1, 1802.

Fathoni, A. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fetrina, E. (2017). Analisis Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Perhitungan Beban Kerja Pegawai. Studia
Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 71-76.

Gratton, L. H. (1999). Strategic Human Resource Management. Oxford University Press.

Harahap, R. A. (2019). Analysis of the Needs and Workload of Harvest Foreman at PT Salim Ivomas
Pratama, Sungai Dua Estate, Riau, Indonesia. American International Journal of Business
Management (AIJBM), 16-22.

Hodson, W. K. (1992). Maynard's Industrial Engineering Handbook. United States of America:


McGraw-Hill, Inc.

Ilyas. (2011). Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metoda dan Formula. Ed ke-3. Depok(ID): FKM UI.

Mangkuprawira, S. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: PT Ghalia Indonesia.

Manullang, D. M. (2011). Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Muchrasyah, M. H., & Rahmawati, S. (2016). Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai di Pusat
Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA). Jurnal Manajemen dan
Organisasi.

Nasution, H. (2008). Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Medan: USU press.

Nasution, H. (2015). Pengelolaan Modal Manusia. Medan: USU Press.

Nasution, H., & Soetadi, I. (2012). Proses Pengelolaan SDM Berdasarkan Kompetensi. Medan: USU
Press.

Nitisemito. (2000). Pembelanjaan Perusahaan. Ed ke-6. Yogyakarta(ID): Buku Aksara.

Priyono. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: Zifatama publisher.

Radhian, W. F. (2016). Analisis Kebutuhan Karyawan Pada Unit Fungsional Kebun PTPN IV Medan
Sumatera Utara [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institu Pertanian Bogor.

Raharjo, S. A. (2012). Analisis Strategi Pemasaran Untuk Rute Jakarta-Amsterdam Menggunakan


Pendekatan Perilaku Konsumen [Tesis]. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rivai, H. d. (2009). Manajemen untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.

Sari, D. A. (2014). Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Bogor
[Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Program Sarjana.

Sarwono, J. (2013). Strategi Melakukan Riset. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Universitas Sumatera Utara


72

Siagian, S. P. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sinulingga, S. (2016). Metode Penelitian. Edisi 3. Medan: USU Press.

Sugiyono, P. D. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Suliyanto, P. D. (2018). Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Sutalaksana, I. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: Penerbit ITB.

Yasmin, Z. A., & Ariyanti, S. (2018). Analisis Beban Kerja pada Maintenance BD-Check dengan Metode
Full Time Equivalent. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol.6 No.1, 55-62.

https://rbkunwas.menpan.go.id/images/pedoman/reformasi-birokrasi_PERPRES-NOMOR-
81-TAHUN-2010-TENTANG-GRAND-DESIGN-REFORMASI-BIROKRASI-2010-
2025-.pdf/ diakses pada tanggal 26 Maret 2020
https://www.garuda-indonesia.com/id/id/corporate-partners/company-profile/index diakses
pada tanggal 10 Juni 2020

Universitas Sumatera Utara


73

LAMPIRAN

Lampiran 1. Formulir Work Sampling

HARI/TGL : SENIN, 3 DESEMBER 2018


UNIT :
NAMA :

KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TIDAK


JAM
PRODUKTIF PRIBADI PRODUKTIF
07 : 30
07 : 40
07 : 50
08 : 00
08 : 10
08 : 20
08 : 30
08 : 40
08 : 50
09 : 00
09 : 10
09 : 20
09 : 30
09 : 40
09 : 50
10 : 00
10 : 10
10 : 20
10 : 30
10 : 40
10 : 50
11 : 00
11 : 10
11 : 20
11 : 30
11 : 40
11 : 50
12 : 00
12 : 10
12 : 20
12 : 30
12 : 40
12 : 50
13 : 00
13 : 10
13 : 20
13 : 30
13 : 40
13 : 50

Universitas Sumatera Utara


74

HARI/TGL : SENIN, 3 DESEMBER 2018


UNIT :
NAMA :

KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TIDAK


JAM
PRODUKTIF PRIBADI PRODUKTIF
14 : 00
14 : 10
14 : 20
14 : 30
14 : 40
14 : 50
15 : 00
15 : 10
15 : 20
15 : 30
15 : 40
15 : 50
16 : 00
16 : 10
16 : 20
16 : 30

Universitas Sumatera Utara


75

Lampiran 2. Perhitungan kebutuhan pegawai unit corporate sales, marketing and business

development

No Nama Jabatan Output/Uraian Tugas BT SKR WPT


Evaluasi pengajuan program tahunan 12 BO di Region
1 1 kali 8 jam/kegiatan 8
Sumatera
Pem-budget-an biaya program marketing 12 BO Region
2 1 kali 8 jam/kegiatan 8
Sumatera
3 Evaluasi sponsorship yang masuk 48 kali 1 jam/kegiatan 48
Melakukan pembobotan untuk calon rekan pada
4 48 kali 1 jam/partner 48
partnership program
5 Membuat report hasil pembobotan partner 36 kali 1 jam/laporan 36
6 Meeting partnership 48 kali 2 jam/meeting 96
7 Evaluasi partnership BO Region Sumatera 24 kali 1 jam/kegiatan 24
1 Business Analyst 8 Drafting, evaluasi new information blast BO Region 360 kali 15 menit/kegiatan 90
9 Drafting, evaluasi Headline KV 600 kali 15 menit/kegiatan 150
10 Review design markom (KV, spanduk, banner) 400 kali 15 menit/kegiatan 100
11 Koordinasi pengajuan approval design ke unit JKTCMB 240 kali 1 jam/kegiatan 240
Review, monitoring pengiriman majalah Colours Region
12 13 kali 10 menit/kegiatan 2
Sumatera
13 Evaluasi keperluan materi promosi region Sumatera 4 kali 2 jam/kegiatan 8
14 Laporan Evaluasi Program monthly BO region Sumatera 24 kali 2 jam/laporan 48
15 Listing / Updating BPTV Region Sumatera 36 kali 30 menit/kegiatan 18
16 Membuat/meriview draft perjanjian kerjasama 4 kali 8 jam/kegiatan 32
17 Updating google form service Region Sumatera 12 kali 1 jam/kegiatan 12
Jumlah Beban Tugas 968
Mendesain Business Flow Laporan Monitoring Rute
1 1 sistem 32 jam/sistem 32
harian(SLF & est. RP)
Mendesain Business Flow Pengajuan, Approval dan
2 1 sistem 56 jam/sistem 56
Monitoring Corporate Account BO DOM 1
3 Mendesain Commercial Report MESAM Monthly 12 Report 8 jam/report 96
2 Business Analyst 4 Mendesain Corporate Report Monthly 12 Report 2 jam/report 24
5 Mendesain Gerai Report JKTCDC Monthly 12 Report 1 jam/report 12
Mendesain adhoc report inisiasi Pengembangan Rute,
6 12 Report 6 jam/report 72
Channel, MEA
7 Mendesain PKP Report BO Region Sumatera 12 Report 2 jam/report 24
8 Membuat Data Center Garuda Region Sumatera 1 sistem 7 hari/sistem 56
Jumlah Beban Tugas 372
Pemetaan channel BO di semua titik wilayah penjualan
1 48 laporan 2 jam/laporan 96
Region Sumatra
2 Memberikan usulan Program & Policy per channel 48 laporan 2 jam/laporan 96
Melakukan analisa produksi: Jangka Pendek & Panjang
3 48 laporan 2 jam/laporan 96
(inisiatif corporate/pemda/potensi bisnis/seasonality)
Memberikan usulan rute/destinasi ke JKT, rute intl. dan
4 12 laporan 4 jam/laporan 48
MEA dari Region 1
Monitoring and ensure service compliance Branch Office
6 48 laporan 1 jam/laporan 48
GNS dan FLZ
3 Commercial Expert
7 Peningkatan Ancilary Revenue dan Loyalty program 12 laporan 2 jam/laporan 24

8 Pengembangan Rute (mengkaji dan mengusulkan strategi 12 laporan 4 jam/laporan 48


terkait pengembangan rute ex Branch Office Reg. Sumatera)
Memastikan tindaklanjut case perihal contribution fee dari
9 12 laporan 2 jam/laporan 24
Pemda ke GA utk flight rute CGK GNS VV
10 Memberikan usulan peningkatan revenue dari unit cargo 12 laporan 2 jam/laporan 24
Memberikan usulan peningkatan revenue dari charter flight
11 12 laporan 2 jam/laporan 24
dan membantu mencari peluang utk charter flight
Jumlah Beban Tugas 528

Universitas Sumatera Utara


76

No Nama Jabatan Output/Uraian Tugas BT SKR WPT


Membuat desain materi promosi untuk program region to
1 36 Desain 3 Jam/Desain 108
All BO Region Sumatera
Membuat desain materi promosi untuk program lokal
2 180 Desain 3 Jam/Desain 540
proposed by All BO Region Sumatera
Pengajuan approval materi desain ke unit JKTCM dan revisi
3 180 Desain 6 Jam/Desain 360
jika diperlukan (rata-rata 2-4 kali revisi dr JKTCM)
Marketing Executive Ajustment turunan desain materi dari HO disesuaikan untuk
4 4 494 Desain 2 Jam/Desain 988
(Staff 1) tiap-tiap BO Region Sumatera
5 Review materi design proposed by All BO Region Sumatera 24 Desain 1 Jam/Desain 24

5 Support design untuk keperluan BO Medan diluar marketing 12 Desain 6 Jam/Desain 72


Membantu membuat konsep tactical program to all BO
6 4 Program 2 Jam/Desain 8
Region 1
7 Support event lokal BO Medan 6 Event 5 Jam/Desain 30
Jumlah Beban Tugas 2130
1 Input Data SLF Performance & Competitor Region 365 kali 2 jam/kegiatan 730
2 Report Data SLF Region 365 kali 10 menit/kegiatan 61
3 Entry & Update data Corporate Region 302 kali 5 menit/data 25
a. New Corporate 12 kali 5 menit/data 1
b. Renewal Corporate 12 kali 5 menit/data 1
c. Afiliasi 12 kali 5 menit/data 1
Marketing Executive d. Renewal Afiliasi 12 kali 5 menit/data 1
5
(Staff 2) 4 Verify data Corporate Region di sistem Cossmm 302 kali 5 menit/data 25
5 Create data Corporate Region di sistem FMP 302 kali 5 menit/data 25
6 Aktivasi Channel Corporate Region 302 kali 5 menit/data 25
7 Print PKS All BO Region Sumatera 3 kali 5 menit/data 1
8 Kirim PKS ke All BO Region Sumatera 3 kali 2 jam/kegiatan 6
Menunggu Hasil scan PKS yg sudah di ttd oleh corp dari all
9
BO reg Sumatera 3 kali 1 jam/kegiatan 3
Jumlah Beban Tugas 905
Event Program (GATF/ event GA lainnya yg melibatkan
1 6 kali 8 jam/kegiatan 48
MESAMB)
2 Sponsorship
a. Menganalisa proposal sponsorship yg masuk dan
144 kali 30 menit/proposal 72
membuat rekomendasi approvalnya
b. Berkoodinasi dengan pihak sponsor 144 kali 15 menit/kegiatan 36
c. Membantu pihak sponsor perihal penerbitan tiket 72 kali 30 menit/kegiatan 36
d. Memastikan kontraprestasi yg didapatkan GA telah 24 kali 15 menit/kegiatan
dilaksanakan oleh pihak sponsor 6
3 Menyebarkan program promosi melalui blast 24 kali 1 jam/ kegiatan
email/sms/media lainnya. Yang dihitung adalah jumlah
design promotion program yang di blast 24
4 Kerjasama dengan pihak kedua
a. Membantu SPV dalam mencari/berkoordinasi dalam 24 kali 30 menit/kegiatan
kebutuhan materi promosi (billboard, radio, koran, dll) 12
b. Membuat surat kerjasama/PKS 24 kali 2 jam /kegiatan 48
c. Berkoordinasi dengan pihak kedua dalam periode 24 kali 15 menit/kegiatan
Marketing Executive
6 kerjasama 6
(Staff 3)
5 Mengurus Promotion Material
a. Menyiapkan barang-barang promosi untuk event/ visit 250 kali 10 menit / kegiatan
agent or corporate 42
b. Stock Opname promat di gudang 12 kali 1 jam/kegiatan 12
c. Menyiapkan laporan promat yg tersedia per Quartal utk 4 kali 2 jam /kegiatan
dikirim pelaporannya ke HO 8
6 Marketing Program
a. Membantu SPV dalam mengumpulkan, merekap program 4 kali 8 jam/kegiatan
per quartal untuk setiap BO di Sumatera 32
b. Berkoordinasi dengan setiap BO terkait program 72 kali 30 menit/kegiatan
marketing 36
c. Mengevaluasi Program setiap BO Reg Sumatera yg telah 4 kali 8 jam/kegiatan
berjalan setiap bulannya. 32
d. Rekap tahunan program setiap BO yg telah berjalan di 1 kali 3 jam/kegiatan
tahun itu 3
e. Mengumpulkan dan merekap budget program marketing 1 kali 8 jam/kegiatan
tahunan 8
Jumlah Beban Tugas 461
JUMLAH WPT 5364
JUMLAH PEGAWAI 3.83

Universitas Sumatera Utara


77

Lampiran 3. Perhitungan kebutuhan pegawai unit finance controller

No Nama Jabatan Output/Uraian Tugas BT SKR WPT


1 Pembayaran via cash dan verifikasi 676 item 15 menit/item 169
2 Pembayaran via bank 1044 item 15 menit/item 261
3 Laporan cash stock opname periodik 48 laporan 5 jam/laporan 240
4 Laporan summary pengeluaran Kas bulanan 12 laporan 10 jam/laporan 120
1 Supervisor Treasury 5 Laporan forecast cashflow 48 laporan 8 jam/laporan 384
6 Laporan jadwal pembayaran cash 240 laporan 1 jam/laporan 240
7 Laporan pengeluaran check, draft, dan transfer 12 laporan 5 jam/laporan 60
8 Rekonsiliasi Bank dan pencatatan 12 laporan 5 jam/laporan 60
9 Rekonsiliasi Cash dan pencatatan 12 laporan 6 jam/laporan 72
Jumlah Beban Tugas 1606
1 Monitoring, Controlling Expenses & Asset Accounting BO MES, FLZ All Expenses -
2 Provide Closing Statement for Comp Code MES0 :
- Expense 500 item 25 menit/item 208
- Account Payable 600 item 25 menit/item 250
- Asset Accounting 5 item 30 menit/item 3
Supervisor Expense
2 - Prepaid Expense ( Rent & Tax untuk BO MES, FLZ & GNS ) 300 item 30 menit/item 150
and Asset Accounting
- Accrual for BO MES, FLZ, GNS 240 item 20 menit/item 80
- Clearing / Repost All Akun 1200 item 10 menit/item 200
- Rekonsilliasi & Laporan pajak BO MES, FLZ, GNS 288 item 30 menit/item 144
- Report Pajak 288 item 30 menit/item 144
- Monitoring Realisasi Biaya & Budget BO MES, FLZ, GNS 600 item 20 menit/item 200
Jumlah Beban Tugas 1379
1 Membuat TVF PSC 60 laporan 3 jam/laporan 180
2 Memposting & merepost extra crew PSC 12 periode 3 jam/laporan 36
Supervisor Sales 3 Melakukan rekonsiliasi piutang atau A/R Cargo Cash 235 kali 30 menit/kegiatan 118
3
Accounting 4 Monitor & controlling piutang penjualan (pax & cargo) 235 kali 2 jam/kegiatan 470
5 Monitoring hasil penjualan tiket pax dan cargo 235 kali 2 jam/kegiatan 470
6 Melakukan verifikasi, evaluasi dan analisa atas laporan 48 kali 30 menit/laporan 24
Jumlah Beban Tugas 1298
1 Cash Bank Rekonsiliasi GNS0 12 rekon 10 menit/rekon 2
2 Sales Accounting GNS0 365 item 20 menit/item 122
3 Expense / Asset Accounting GNS0 12 laporan 3 jam/laporan 36
4 Customer / Revenue GNS0 12 laporan 3 jam/laporan 36
5 Acruel Expenses GNS0 12 laporan 3 jam/laporan 36
6 Clearing / Reposting All Akun Company Code GNS0 500 item 10 menit/transaksi 83
7 Provide Closing Statement For Company Code GNS0 12 kali 16 jam/kegiatan 192
8 Fuel Online GNS 365 item 20 menit/item 122
Provide Invoice Contribution Fee RA (Gatrans, Apollo, Gapura)
9 36 transaksi 3 jam/transaksi 108
MES0
10 Provide Invoice Hotel Crew MES0 24 transaksi 2 jam/transaksi 48
4 Financial Analyst 11 Provide Reporting BO. MES dan R1D 12 laporan 2 jam/laporan 24
12 Provide Deposit Group Booking R1D 48 laporan 1 jam/laporan 48
13 Provide Daily Sales Report R1D 365 laporan 45 menit/laporan 274
14 Provide Overriding Commission/Service Fee/Incentive - BSP R1D 12 laporan 4 jam/laporan 48
15 Provide Overriding Commission/Service Fee/Incentive - Gerai R1D 12 laporan 2 jam/laporan 24
16 Provide Reporting Data Executive Lounge R1D 12 laporan 4 jam/laporan 48
17 Provide Waiver Penalty Tiket BO MES 24 laporan 2 jam/laporan 48
18 Provide Reporting Garuda Miles BO. MES & FLZ 12 laporan 5 jam/laporan 60
19 Provide Efficiency Report R1D 12 laporan 4 jam/laporan 48
20 Provide Budget Plan BO MES 2 budget 120 jam/budget 240
21 Rekon GA-Aero Trans R1D 12 rekon 6 jam/laporan 72
22 Rekon GA-Aero Hotel R1D 12 rekon 5 jam/laporan 60
Jumlah Beban Tugas 1778
1 Mengelola surat masuk dan keluar 50 kali 20 menit/kegiatan 17
2 Membuat laporan payment voucher 1200 kali 10 menit/kegiatan 200
3 Entry dan update data
a. Menyiapkan bahan kerja 1200 laporan 15 menit/laporan 300
5 Accounting Staff 1
b. Jurnal data 1176 data 10 menit/data 196
c. Clearing data 1176 data 10 menit/data 196
d. Repost laporan hasil entry data 600 data 10 menit/data 100
4 Report hasil laporan 84 laporan 25 menit/laporan 35
Jumlah Beban Tugas 1044

Universitas Sumatera Utara


78

No Nama Jabatan Output/Uraian Tugas BT SKR WPT


1 Mengelola surat masuk dan keluar 100 surat 30 menit/kegiatan 50
2 Rekonsiliasi anak perusahaan 36 kali 3 jam/kegiatan 108
3 Entry dan update data biaya
6 Accounting Staff 2
a. Menyiapkan bahan kerja 600 item 1 jam/kegiatan 600
b. Entry data 1000 item 30 menit/data 500
C. Membuat laporan hasil entry data 200 laporan 1 jam / data 200
Jumlah Beban Tugas 1458
1 Membuat laporan pajak
-PPh (21,22, 23 dan PPh Final 4(2) 60 data 2 jam/data 120
- Mencetak Bukti Potong PPh (22, 23 dan 4(2) 1200 bupot 1 jam/kegiatan 1200
-Persiapan pembayaran pajak 60 data 30 menit/kegiatan 30
2 Rekonsiliasi Anak Perusahaan 36 item 1 jam/kegiatan 36
3 Entry Expense 360 data 15 menit/data 90
4 Create IVF/Payment Voucher 300 data 10 menit/data 50
7 Accounting Staff 3
5 Clearing Expense 300 data 10 menit/data 50
6 Clearing Tax PPh 60 data 10 menit/ data 10
7 Clearing Tax PPN 72 data 10 menit/ data 12
8 Menyiapkan Report PPn BO
- Mengumpulkan faktur pajak 12 kali 30 menit/kegiatan 6
- Membuat daftar Nominatif 96 kali 1 jam/kegiatan 96
9 Persiapan Proses Pembayaran PPn 36 kali 30 menit/kegiatan 18
Jumlah Beban Tugas 1718
1 Verifikasi Laporan SRRS (Sales Receive Report Summary) 600 laporan 10 menit/laporan 100
2 Verifikasi Laporan DSR Cargo 650 laporan 10 menit/laporan 108
3 Entry dan update data penjualan :
- Entry & Clear Data Sales 600 item 10 menit/kegiatan 100
- Entry & Clear Data Cargo 650 item 10 menit/kegiatan 108
4 Proses Refund Cre Card - bank 120 Kali 10 menit/kegiatan 20
5 Perhitungan Komisi Credit Card 600 laporan 10 menit/kegiatan 100
6 Pengecekan Transaksi Pembayaran/Uang Masuk 1000 laporan 10 menit/kegiatan 167
8 Accounting Staff 4
5 Membuat laporan
- Verifikasi & Membuat Laporan EMD 12 Kali 30 menit/kegiatan 6
- Verifikasi & Membuat Laporan GA Miles 12 Kali 30 menit/kegiatan 6
6 Menyiapkan & Mengirimkan Invoice Agent Kargo 384 laporan 10 menit/kegiatan 64
7 Rekonsile Saldo Agent Cargo 384 kali 30 menit/kegiatan 192
8 Verifikasi , Entry, Clear & Repost FUEL Pertamina FLZ 720 Data 10 menit/kegiatan 120
9 Menyiapkan Closing Akhir Bulan
- Penetapan Kas 300 laporan 10 menit/kegiatan 50
Jumlah Beban Tugas 1141
1 Transaksi Sales Pax, rincian : 2800 30 menit/kegiatan 1400
- verifikasi data sales penjualan dgn compass tiket
- menghitung komisi transaksi credit card
- entry sales
- clear A/R Pax SO Cash, A/R Pax Credit Card, A/R
Other Settlement, akun Customer (pelunasan Bank)
- Report Tiket Garuda Miles
9 Accounting Staff 5 - Report Sales Lonsum
- Report Askrindo (saat ada Irreg)
- Proses transaksi refund Credit Card

2 Transaksi Cargo
- menyiapkan Invoice agent cargo
- rekonsile saldo agent cargo
- clear customer agent cargo
Jumlah Beban Tugas 1400
JUMLAH WPT 12822
JUMLAH PEGAWAI 9.16

Universitas Sumatera Utara


79

Lampiran 4. Perhitugan kebutuhan pegawai unit service quality management

No Nama Jabatan Output/Uraian Tugas BT SKR WPT


Region Service Support Coordinator : Mengawasi dan
1 624 kali 30 menit/kegiatan 312
Memonitor Layanan GASO dan ATO Region Sumatera
2 Mentor of Uplifting Service fase 2 12 kali 1 jam/kegiatan 12
3 Implementasi New Boarding Management 12 kali 30 menit/kegiatan 6
4 Evaluasi dan Analisa SLA GASO dan Airport 156 kali 1 jam/kegiatan 156
5 Evaluasi dan Analisa kebutuhan Seragam dan SDM 12 kali 30 menit/kegiatan 6
Analisa dan rekomendasi Delay Management dan
1 Service Analyst 6 156 kali 30 menit/kegiatan 78
Baggage Service
7 Evaluasi dan Improvement EBT 48 kali 1 jam/kegiatan 48
Monitoring dan pelaksanaan Training Ambassador
8
Service 4 kali 90 menit/kegiatan 6
9 Hub KNO Service Advisor 180 kali 15 menit/kegiatan 45
Compling and Administrator of Document Service
10
Quality in Reg Sumatera 624 kali 15 menit/kegiatan 156
Jumlah Beban Tugas 825
1 Baggage management sistem project 12 kali 1 jam/kegiatan 12
2 Delay management project 12 kali 1 jam/kegiatan 12
3 Self service check in project 12 kali 1 jam/kegiatan 12
2 Service Analyst
4 Relayout airport premises project 12 kali 30 menit/kegiatan 6
5 Monitoring performance GAPURA reg 1 156 kali 20 menit/kegiatan 52
6 Compling and administrator of audit service reg 1 156 kali 1 jam/laporan 156
Jumlah Beban Tugas 250
1 Monitoring Complaint & Compliment Via CVoMS 550 case 1 jam/case 550
2 Rekap Data Productivity GASO Region-1 156 kali 1 jam/kegiatan 156
3 Update Data Frontliner Region-1 52 kali 30 menit/kegiatan 26
4 Monitoring pelaksanaan e-UST Region-1 12 kali 1 jam/kegiatan 12
5 Monitoring pelaksanaan busana tematik region-1 65 kali 1 jam/kegiatan 65
Service Quality 6 Update GASO-ATO 52 kali 1 jam/kegiatan 52
3
Management (Staff) 7 Membuat dan merekap Surat Keterangan Terbang 100 Surat 30 menit/surat 50
8 Monitoring pelaksanaan KMS Frontliner region-1 52 kali 1 jam/kegiatan 52
9 Rekap Standar Pelayanan GASO-ATO all region-1 26 kali 1 jam/kegiatan 26
10 Monitoring Layanan Airport/GASO 48 kali 2 jam/kegiatan 96
11 Compiling service quality report 156 kali 2 jam/laporan 312
12 Monitoring report SLA GA AGI 156 kali 2 jam/laporan 312
Jumlah Beban Tugas 1709
JUMLAH WPT 2784
JUMLAH PEGAWAI 1.99

Universitas Sumatera Utara


80

Lampiran 5. Perhitungan kebutuhan pegawai unit HR and general affairs

No Nama Jabatan Output/Uraian Tugas BT SKR WPT


1 Pengadaan barang & jasa 350 kali 1 jam/laporan 350
2 Inventarisasi 2 kali 30 m/kegiatan 1
Supervisor General 3 Legalisasi 2 kali 1 jam/kegiatan 2
1
Affairs 4 Klarivikasi TVF 160 kali 10 m/kegiatan 27
5 General Affair 130 kali 30 m/kegiatan 65
6 Pengelolaan Operasional Kendaraan BO Medan 235 kali 3 jam /kegiatan 940
Jumlah Beban Tugas 1385
1 Pembuatan SPPD 76 kali 2 jam/kegiatan 152
2 Pembuatan dan Issued tiket dinas 76 kali 30 menit/kegiatan 38
3 Permintaan konsesi pegawai 68 kali 10 menit/kegiatan 11
4 Penerbitan Compilentary pass 10 kali 30 menit/kegiatan 5
5 Pengelolaan dan analisa data pegawai region Sumatera 24 kali 6 jam/kegiatan 144
6 Membuat surat untuk eksternal dan internal 560 kali 20 menit/kegiatan 187
Supervisor Human 7 Pembuatan voucher hotel 204 kali 20 menit/kegiatan 68
2
Capital Management Koordinasi dengan internal BO (briefing, meeting,
8 140 kali 1 jam/kegiatan 140
evaluasi)
9 Pembuatan Persetujuan Anggaran dan IOC 60 kali 5 jam/kegiatan 300
10 Rekap penggunaan fasilitas komunikasi 12 kali 3 jam/kegiatan 36
11 Pembuatan BA Sertijab dan KSDM 70 kali 3 jam/kegiatan 210
Melaksanakan aspek protokoler dan sosialisasi dari
12 24 kali 2 jam/kegiatan 48
internal maupun eksternal
Jumlah Beban Tugas 1339
Membuat Transaction Verification Form (TVF) seluruh
1 300 kali 1 jam/ kegiatan 300
penagihan untuk MESAM serta pengecekan
Pembuatan PAS OTBAND untuk karyawan yang
2 50 kali 4 jam/hari 200
mendapatkan Fasilitas Otban MESAM
3 General Affairs Analyst Melakukan Pengawasan pekerjaan perawatan kantor
3 360 kali 15 menit/kegiatan 90
pada Cleaning Service dan Security
4 Melakukan verifikasi, permintaan ATK ALL Unit MESAM 5 kali 5 menit 1
5 Pengecekan tagihan Hotel Radisson dan Penagihannya 24 kali 8 jam /kegiatan 192
6 Pembuatan permintaan Konsesi Pegawai Pensiunan 50 kali 10 menit/kegiatan 1
Jumlah Beban Tugas 784
1 Pembuatan rules of games BO Medan 12 kali 1 jam/laporan 12
2 Rekap biaya utility Region Sumatera 12 kali 1 jam/laporan 12
3 Kegiatan acara internal BO Medan 24 kali 3 jam/kegiatan 72
4 General Affairs Analyst 4 Monitoring kebersihan area indoor dan outdoor 240 kali 20 menit/kegiatan 80
5 Melakukan briefing kepada OB dan Security 240 kali 20 menit/kegiatan 80
Memastikan ketersediaan kebutuhan Rumah Tangga
6 24 kali 10 menit/kegiatan 4
kantor terpenuhi
Jumlah Beban Tugas 260
Melakukan Pengisian dan distribusi Kartu E-toll BO
1 768 kartu 15 menit/kegiatan 192
Medan
Rekapitulasi Pemakaian (BBM, E-Toll & Uang Parkir) BO
2 48 kali 2 jam/kegiatan 96
Medan
Verifikasi & Membuat Tagihan Lembur Driver (MES, GNS
3 12 kali 1 jam/kegiatan 12
& FLZ)
Verifikasi Tagihan Mesin Fotocopy, Calmic, Rentokil,
5 General Affairs (Staff 1) 4 12 kali 5 menit/invoice 1
Flexindo

Melakukan Proses Reservasi & Good Issue Barang Cetak


5 12 kali 3 jam /Kegiatan 36
Cargo, Corporate, Station, DAB untuk BO MES, FLZ & GNS
Registrasi Kontrak / Perjanjian Sewa yang berada di BO
6 Medan (Kendaraan, Mesin Fotocopy, Gedung/Ruangan, 6 kali 15 menit/kontrak 1
dll)
Melakukan Pemeliharaan & Perbaikan Jaringan (Data &
7 490 case 1 jam/case 490
Voice) Kantor BO Medan

Universitas Sumatera Utara


81

No Nama Jabatan Output/Uraian Tugas BT SKR WPT


Melakukan Pemeliharaan & Perbaikan Gedung serta
8 144 kali 20 menit/kegiatan 48
Fasilitas yang berada di (TO, TD & KNO)
Melakukan Pemeliharaan & Perbaikan Perangkat Kerja
9 (Komputer, Foto Copy, Printer, CCTV, Brankas, dll) yang 735 case 30 menit/case 368
berada di BO Medan
Melakukan Pemeliharaan & Perbaikan System Komputer
10 (Altea, SAP, MS.OFFICE, DLL )yang digunakan di BO 735 case 45 menit/case 551
Medan
Koordinasi dengan Vendor-vendor Garuda terkait
11 Pemeliharaan, Perbaikan Gedung & Perangkat Kantor 192 kali 15 menit/kegiatan 48
lainnya (ACS, MBK, ASYST, TELKOM, GALVA, DLL)
Melakukan Persiapan Fasilitas Kantor Setiap akan
12 diadakannya Ceremony/Event/Meeting(Sound System, 144 kali 30 menit/kegiatan 72
Infocus, dll)
Menjadi Operator/MC/DOA saat acara/kegiatan kantor
13 36 kali 1 jam/kegiatan 36
BO Medan
Jumlah Beban Tugas 1951
1 mengelola surat masuk dan surat keluar 1000 kali 20 menit/kegiatan 333
2 mendistribusikan surat masuk ke masing-masing unit 1000 kali 10 menit/kegiatan 167
3 melakukan update kekuatan pegawai 12 kali 30 menit/laporan 6
4 reimburstment entertaint MESAM 12 kali 15 menit/kegiatan 3
5 mengirim dokumen 150 kali 30 menit/kegiatan 75
6 menyiapkan perlengkapan dan konsumsi untuk meeting 200 kali 30 menit/kegiatan 67
7 collect absen bulanan TAD 12 kali 20 menit / kegiatan 4
8 Menerima tamu MESAM 60 kali 30 menit/kegiatan 30
6 Secretary
9 Membuat dan mengirim undangan rapat 200 kali 30 menit/kegiatan 100
10 handle permintaan tiket kolega MESAM 10 kali 2 jam / kegiatan 20
11 menerima telepon masuk 1000 kali 10 menit/kegiatan 167
12 Berkordinasi dengan sekretaris HO 12 kali 1 jam/ laporan 12
13 membuat dan mengatur jadwal MESAM 500 kali 20 menit / kegiatan 167
14 Menyiapkan papan bunga 70 kali 40 menit/kegiatan 47
15 menyiapkan oleh-oleh untuk tamu 50 kali 2 jam / kegiatan 100
16 update data istri AM/DM/SS region sumatera 12 kali 1 jam / laporan 12
Jumlah Beban Tugas 1309
JUMLAH WPT 7027
JUMLAH PEGAWAI 5.02

Universitas Sumatera Utara


82

Lampiran 6. Perhitungan kebutuhan pegawai unit sales and servces

No Nama Jabatan Output/Uraian Tugas BT SKR WPT


1 Berkomunikasi dengan agen/korporat (sales call, WA) 480 kali 10 menit/kegiatan 80
2 Berkomunikasi dengan agen/korporat (visit) 520 kali 1 jam/kegiatan 520
3 Presentasi Corporate 48 kali 2 jam/kegiatan 96
Membuat
4 117 kali 2 jam/kegiatan 234
Laporan/Proposal/Review/Target/Program/Evaluasi
Supervisor Sales Monitoring rute (penyesuaian kapasitas, laporan
1 5 235 kali 90 menit/kegiatan 353
Executive harian)
6 Analisa masalah dan informasi kompetitor 235 kali 1 jam/kegiatan 235
Koordinasi dengan internal SS (briefing, meeting,
7 235 kali 1 jam/kegiatan 235
evaluasi)
8 Koordinasi dengan area/HO (concall, meeting, email) 104 kali 90 menit/kegiatan 156
9 Handle group/partner 52 kali 1 jam/kegiatan 52
Jumlah Beban Tugas 1961
1 Sales Visit dan Sales Call 520 Agen 1 jam/agen 520
2 Membuat laporan visit report 235 laporan 15 menit/laporan 59
3 Membuat laporan SLF/BLF daily report 365 Laporan 30 menit/laporan 183
Sales and Marketing
2 Melakukan pembukuan group, memonitor pembukuan
Executive 4 60 Bookingan 20 menit/bookingan 20
group dari Agen BSP maupun GOS
5 Review sales agen 1344 agent 20 menit/agent 448
6 Verifikasi pengajuan refund agen 494 kali 1 jam/kegiatan 494
Jumlah Beban Tugas 1723
1 Sales Call 480 travel agent 10 menit/agent 80
2 Sales Visit 520 travel agent 1 jam/agent 520
3 Pembuatan Memo 12 Memo 2 jam/memo 24
4 Pembuatan TVF Pembayaran 12 TVF 2 jam/ TVF 24
5 Handle Agency Contact Centre 1200 agent 10 menit/ agent 200
Sales Representative
3 6 Pembuatan Overriding Commission 12 Surat 2 jam/surat 24
(Staff 1)
7 Sosialisasi Produk GA 4 Kali 2 jam/sosialisasi 8
8 Membuat laporan visit 235 laporan 15 menit/laporan 59
9 Membuat laporan SLF per hari 235 laporan 15 menit/laporan 59
10 Create Agent GOS baru 24 agent 1 jam/agent 24
11 Rekap Bookingan Group 12 kali 1 jam/agent 12
12 Handle Refund EMD Deposit Tiket/Group 480 kali 75 menit/data 600
13 Rekap penjualan agent IATA per bulan 12 kali 1 jam/laporan 12
14 Rekap penjualan agent GOS per bulan 12 kali 1 jam/laporan 12
15 Review sales Agent per bulan yang tidak kompeten 1344 agent 20 menit/agent 448
16 Handle Complain via e-mail/surat 20 agent 2 jam/agent 40
17 Re-aktivasi sign/user ID keanggotaan agent 120 agent 15 menit/agent 30
18 Training agent baru (GOS/IATA) 48 agent 30 menit/agent 24
Jumlah Beban Tugas 2200
1 Visit Reguler Corporate 500 kali 1 jam/visit 500
2 Membuat proposal corporate 96 kali 30 menit/kegiatan 48
3 Menyiapkan data untuk Surat Keterangan Terbang 240 kali 1 jam/kegiatan 240
4 Approaching new corporate 96 kali 1 jam/kegiatan 96
5 Handle corporate Center 480 kali 10 menit/kegiatan 80
6 Sales Call corporate 1200 kali 10 menit/call 200
7 Membuat Surat Berita Acara Kesepakatan Corporate 120 kali 30 menit/surat 60
Sales Representative 8 Sosialisasi By Request, contoh : Penggunaan sistem COS 12 kali 2 jam/kegiatan 24
4
(Staff 2)
meeting Corporate antara Pimpinan GA dan Pimpinan
9 10 kali 90 menit/meeting 15
Corporate
10 Sosialisasi penggunaan kode corporate ke Travel Agent 36 kali 30 menit/kegiatan 18
Pendistribusian Berita Acara Kesepakatan untuk
11 120 kali 20 menit/kegiatan 40
ditandatangani oleh Pihak Corporate
Pendistribusian PKS untuk ditandatangani oleh Pihak
12 120 kali 20 menit/kegiatan 40
Corporate
13 Menghandle corporate yang visit ke kantor GA 12 kali 1 jam/kegiatan 12
Jumlah Beban Tugas 1373

Universitas Sumatera Utara


83

No Nama Jabatan Output/Uraian Tugas BT SKR WPT


1 Briefing 235 kali 30 menit/kegiatan 118
2 Sales Call 500 kali 10 menit/kegiatan 83
3 Visit Corporate 400 kali 1 jam/kegiatan 400
Sales Representative
5 4 Handle Corporate Centre 696 kali 10 menit/kegiatan 116
(Staff 3)
5 Laporan Competitor Data 365 laporan 10 menit/laporan 61
6 Laporan Sales Activity 235 laporan 10 menit/laporan 39
7 Analisis dan Pembuatan laporan Corporate 12 laporan 2 jam/laporan 24
8 Pengerjaan Surat Keterangan Terbang 120 surat 1 jam/kegiatan 120
9 Menerima Visit Tamu Corporate 12 kali 1 jam/kegiatan 12
10 Concall Corporate 12 kali 1 jam/kegiatan 12
11 Berkoordinasi dengan tim sales lainnya (TO, TS, RR) 235 kali 20 menit/kegiatan 78
12 Berkoordinasi dengan unit lain (AMB, AA, DMU) 235 kali 20 menit/kegiatan 78
13 Pengecekan email dan update info terbaru 235 kali 15 menit/kegiatan 59
14 Presentasi Corporate 24 kali 2 jam/kegiatan 48
15 Pengerjaan Berita Acara Kesepakatan & PKS 30 kali 30 menit/kegiatan 15
Jumlah Beban Tugas 1263
Mengerjakan design / KV marketing untuk kebutuhan
1 144 kali 2 jam/materi 288
BO MES
2 Membuat draft wording marketing 200 kali 30 menit/kegiatan 100
3 Melakukan draft GA INFO 120 kali 30 menit/kegiatan 60
Sales Representative
6 4 Mengirimkan GA INFO melalui email ke mitra usaha 120 kali 10 menit/kegiatan 20
(Staff 4)
5 Mengerjakan draft surat keluar 120 surat 30 menit/surat 60
Menyelesaikan cases dari Travel Agent melalui
6 696 Kasus 10 Menit / kasus 116
Whatsapp Agency Center
7 Membuat kerjasama BPTV 30 kali 2 jam/materi 60
Jumlah Beban Tugas 704
JUMLAH WPT 9224
JUMLAH PEGAWAI 6.59

Universitas Sumatera Utara


84

Lampiran 7. Perhitungan kebutuhan pegawai unit cargo

No Nama Jabatan Output/Uraian Tugas BT SKR WPT


1 Visit Agent 235 Kali 1 jam/kunjungan 235
2 Membuat laporan sales visit 52 laporan 1 jam/laporan 52
3 Membuat laporan daily sales CSC 96 laporan 30 Menit/laporan 48
4 Melakukan permintaan harga Adhoc ke HO 192 kali 1 jam/kegiatan 192
Supervisor Cargo Sales
1 5 Melakukan kordinasi dengan team operasional airport 235 Kali 15 menit / kegiatan 59
and Service
6 Melakukan kordinasi dengan Agen dan Sub agen 235 Kali 30 menit/kegiatan 118
7 Monitoring Booking Space 235 Kali 45 menit/laporan 176
8 Koordinasi penjualan CSC dengan unit keuangan 235 Kali 1 jam/kegiatan 235
9 Menerima keluhan dan Memberikan Solusi Untuk Agent 96 kali 20 menit/kegiatan 32
Jumlah Beban Tugas 1147
1 Menginput Data Market Share Harian 24 laporan 2 jam/laporan 48
Report Data Market Share Per Rute & Masing2 Airline
2 24 laporan 2 jam/Kegiatan 48
Dalam 1 Bulan
3 Melakukan Kordinasi dengan Team CSC 1440 Kali 15 Menit/Kegiatan 360
4 Melakukan Kordinasi Dengan Team OPS 494 Kali 15 Menit/Kegiatan 124
Cargo Sales 5 Visit Agent 235 Kali 1 jam/kunjungan 235
2
Representative (Staff) 6 Call Agent 1080 Kali 15 Menit/Kegiatan 270
7 Menerima keluhan dan Memberikan Solusi Untuk Agent 235 Kali 20 Menit/Kegiatan 78
8 Membuat GA-INFO 36 Kali 30 menit/Kegiatan 18
9 Melakukan ADHOC 144 Kali 20 menit/Kegiatan 48
10 Monitor Stok Label Dan Melakukan Pemesanan 36 Kali 15 Menit/Kegiatan 9
11 Melakukan Proses Claim Jika Terdapat Komplain 12 kali 20 menit/laporan 4
Jumlah Beban Tugas 1242
JUMLAH WPT 2388
JUMLAH PEGAWAI 1.71

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai