KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memeperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh
ADE PARAWANSA
105431105516
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
1
2
3
SURAT PERNYATAAN
NIM : 105431105516
Judul Penelitian :Kualitas Pelayanan Publik Di Kantor Kecamatan Mariso Kota Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah hasil
karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan
ADE PARAWANSA
4
SURAT PERJANJIAN
NIM : 105431105516
Judul Penelitian : Kualitas Pelayanan Publik Di Kantor Kecamatan Mariso Kota Makassar
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing
yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima
sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demkian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Ade Parawansa
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Rencana sederhana yang disusun secara matang lalu diterapkan jauh lebih baik
6
ABSTRAK
7
ABSTRACT
Ade Parawansa. 2021, Quality of Public Services at the Mariso District Office, Makassar
City. Thesis. Department of Pancasila and Citizenship Education, Faculty of Teacher
Training and Education, University of Muhammadiyah Makassar. (Supervisor I
Mr.A.Rahim and Supervisor II Mrs. Rismawati).
Service quality is a condition related to the ability to meet customer desires so that there is a gap
between expectations and the reality that occurs. Quality must start from customer needs and end
in customer perceptions.
Based on the explanation above, the researcher is interested in conducting a research entitled
"Quality of Public Services at the Mariso District Office, Makassar City"
In line with the community's need for quality services from the government. So as a public
service that has the trust of the community, the government must always refer to the satisfaction
of the community which is the main goal in providing services. One form of government service
is population administration services, especially ID cards and so on.
Based on the results of the study, it can be concluded that in general the quality of public
services in Mariso District, Makassar City has not been implemented properly. This can be seen
from the five dimensions of service quality, namely: Tangibles, Reability, Responsivess,
Assurance, and Empathy.
8
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi berbgai
karunia dan nikmat yang tak terhingga kepada seluruh makhluk-Nya terutama kita selaku hamba-
Nya. Salam dan salawat kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad shallalahu Alaihi
Wasallam yang merupakan panutan kita sampai akhir zaman. Dengan keyakinan itu penulis
tersusunnya skripsi penelitian baik telah dilakukan secara maksimal akan tetapi sebagaimana
manusia biasa tentu ada kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Oleh karena itu,
Keberhasilan penyelesaian skripsi penelitian ini ditentukan oleh berbagai faktor. Oleh
Terimah kasih yang tidak terhingga kepada Kedua orang tua saya Ayahanda H.M Sau B
dan Rahmatia Ngona T yang tercinta terkhusus yang telah memberikan Pendidikan
Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar
Dr. Muhajir, M.Pd selaku ketua prodi PPKn Universitas Muhammadiyah Makassar
9
Dr.A.Rahim,SH,M.Hum dan Rismawati,S.Pd.,M.Pd Selaku dosen pembimbing 1 Dan
dosen pembimbing 2 yang telah memberikan kritik dan saran yang senantiasa menjadi
Nirmawati yang telah memberikan motivasi serta support dan doa sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi.
Sahabat-sahabat terbaik saya yang selalu memotivasi saya untuk selalu mengerjakan
Kepada Keluarga Besar BEM FKIP Unismuh Makassar, HIMA PPKn FKIP Unismuh
Makassar, Breath Volunteer serta KIPAN Sul-Sel yang selalu memberikan dukungan
Akhir kata saya berharap agar Skripsi ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat,
khusunya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga segala usaha kita bernilai ibadah
Ade Parawansa
10
11
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan……………………………………………………………ii
Surat Pejanjian.................................................................................................... .v
Abstarak............................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………….55
B. Saran……………………………………………………………...56
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….57
LAMPIRAN…………………………………………………………………....59
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur sebagai abdi Negara
dan abdi masyarakat. Tugas ini telah jelas digariskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea
keempat, yang meliputi 4 (empat aspek pelayanan pokok aparatur terhadap masyarakat, yaitu
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial selain itu diperjelas lagi dalam
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara N0. 63 tahun 2003 yang menguraikan
Pelayanan publik yang berkualitas atau yang biasa disebut dengan pelayanan prima
merupakan pelayanan terbaik yang memenuhi standar kualitas pelayanan. Standar Pelayanan
adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan
penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat , mudah, terjangkau, dan terukur.
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2014, komponen standar pelayanan yang terkait dengan proses
produk pelayanan, dan penanganan pengaduan. Jika suatu Instansi pemerintah dan lembaga
lainnya mampu menerapkan standar kualitas tersebut maka sudah dapat dikatakan bahwa
Instansi pemerintah dan lembaga tersebut telah memberikan kualitas pelayanan yang baik.
14
Tentang pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
pelayanan publik adalah petugas pelayanan publik baik Pemerintah Daerah maupun Badan
Usaha Milik Daerah yang menyelenggarakan pelayanan publik. Sedangkan penerima layanan
publik baik Pemerintah Daerah maupun Badan Usaha Milik Daerah yang menyelenggarakan
pelayanan publik. Sedangkan penerima layanan publik adalah perseorangan atau kelompok
masyarakat dan badan hukum yang memiliki hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan
publik.
Pelayanan Publik merupakan segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar
sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga negara atau penduduk atas suatu barang,jasa dan
pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan
kepentingan publik dalam bentuk pelayanan administrasi yaitu pembuatan KTP (Kartu Tanda
Penduduk) dan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian), pelayanan dalam bentuk jasa
misalnya kantor pos dan bank. Sedangkan pelayanan dalam bentuk barang seperti pembayaran
pajak yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur negara seperti jembatan dan jalan tol.
Kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dimana tercipta hubungan yang dinamis
antara pengguna maupun pemberi layanan, baik jasa, manusia. Pelayanan publik berkaitan erat
dengan kemampuan, daya tanggap, ketepatan waktu, dan sarana prasarana yang tersedia. Apabila
layanan yang diberikan sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna layanan, maka
dapat dikatakan pelayanan tersebut merupakan pelayanan yang berkualitas. sebaliknya jika
15
dikatakan pelayanan tersebut tidak berkualitas. Baik buruknya kulitas layanan bukan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi konsumen dan aturan atau ketentuan tentang kualitas
pelayanan.
Peleyanan publik yang diselenggarakan oleh intansi pemerintah belum dapat memenuhi
kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan
masyarakat yang dipersulit ketika mengurus KTP (Kartu Tanda Penduduk) di intansi pemerintah
seperti dikenakan biaya ekstra untuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat. Sealin itu
keluhan lain yang diungkapkan pengguna layanan yaitu adanya ketidakpastian waktu dapat
menimbulkan citra yang kurang baik terhadap Instansi pemerintah adalah melayani masyarakat,
(http://www.merdeka.com/peristiwa/laporan-pengaduan-pelayanan-publik-ke-ombudsman-meningkat-
350.html), jumlah laporan pengaduan masyarakat terkait penyelenggara pelayanan publik terus
peningkatan pengaduan tersebut tidak hanya berkisar pada pengaduan yang bersifat insidental
pelayanan publik saja. Keluhan ini juga meningkat drastis pada masalah-masalah sistematik
ketidakpastian prosedur pelayanan dan konflik kepentingan. Banyaknya pengaduan yang masuk
publik baik oleh pemerintah pusat maupun daerah masih memprihatinkan dapat dilihat dari data
berada di bawah 30 persen. Tingkat kementerian 22,2 persen, lembaga negara dan pemerintah 27
16
persen dan pemerintah daerah 10,5 persen. Semakin rendah implementasi pelayanan publik,
dapat memicu meningkatnya potensi pungutan liar (pungli dan korupsi) serta dapat dinilai
bahwa Instansi pelayanan publik telah mengabaikan Undang-undang Pelayanan Publik dan
Instansi pemerinah daerah seperti kecamatan merupakan salah satu contoh instansi
pemerintah yang melaksanakan pelayanan publik Kecamatan sebagai penyedia layanan publik
pelayanan publik dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)
serta peningkatan kualitas dalam bentuk jasa atau perijinan melalui transparansi dan standarisasi
pelayanan. Adapun tugas lain dari kecamatan yaitu melayani dalam hal pembuatan Kartu Tanda
Penduduk (KTP), akta kelahiran, surat nikah, sertifikat tanah, keterangan pindah, pertanahan, ijin
Pelayanan yang baik kepada masyarakat harus didukung oleh pegawai-pegawai yang
handal, berkompeten, mampu memahami serta dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sesuai dengan bidang tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Selain itu, mereka tentu
harus memiliki komitmen dan tanggung jawab moral terhadap masyarakat. Masyarakat tentunya
ingin mendapatkan kualitas pelayanan yang baik dari pemerintah. Pelayanan yang berkualitas
atau yang biasa disebut dengan pelayanan prima merupakan pelayanan terbaik yang memenuhi
Berdasarkan pra observasi yang dilakukan penulis pada pertengahan bulan Juli di Kantor
Kecamatan Mariso, Kota Makassar Penulis menemukan masalah terkait pelayanan publik
tersebut yaitu mengenai jangka waktu pelayanan, sebagai contoh ketika masyarakat mengurus
17
Kartu Tanda Penduduk (KTP). Masyarakat menyampaikan proses pembuatan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) tidak sesuai dengan jangka waktu yang seharusnya yaitu tiga hari. Menurut
Bapak Rusdianyah selaku Kepala Bagian umum yang memberikan konfirmasi, “Proses standar
waktu yang diberikan yaitu tiga hari namun pada kenyataannya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pembuatan KTP mencapai enam sampai tujuh hari yang dikarenakan bahan dasar
untuk membuat KTP, seperti kartu KTP harus menunggu pengiriman dari kantor pusat yang
membutuhkan waktu. Itulah faktor utama yang menyebabkan jangka waktu pembuatan KTP
tidak sesuai dengan jangka waktu yang seharusnya yaitu tiga hari”.
Kecamatan Mariso Kota Makassar memiliki empat loket pelayanan umum, namun hanya
terdapat dua pegawai dari bagian pemerintahan yang bertugas di empat loket pelayanan tersebut
sehingga petugas harus membagi tugasnya. Ketiadaan petugas ini menyebabkan pengguna harus
harus menunggu dan bahkan pelayanannya dilakukan oleh pegawai yang lain. Selanjutnya
mengenai ketiadaan petugas di meja buku tamu. Peneliti sudah beberapa kali datang ke
Kecamatan Mariso Kota Makassar untuk mengecek keberadaan pegawai di buku meja tamu,
disana tersedia meja untuk menulis buku tamu namun penulis tidak menemukan petugas yang
menjaga meja tersebut. Sedangkan selain menjaga buku tamu, petugas mempunyai tugas untuk
dasar dan hak-hak sipil setiap warga negara atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi yang
sebagai bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk jasa dalam bentuk barang publik maupun jasa
publik yang ada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi
18
pemerintahan di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan
Usaha Milik Daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakatmaupun dalam rangka
Berdasarkan beberapa uraian masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
di Kecamatan Mariso, Kota Makassar yang berjudul “Kualitas Pelayanan Publik Di Kantor
B. Rumusan Masalah
2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pelayanan publik di
C. Tujuan Penelitian
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
2. Secara Praktis
19
b) Manfaat bagi Masyarakat, Hasil penelitian ini agar menjadi informasi bagi
c) Manfaat bagi Peneliti, Peneliti ini dilakukan untuk menambah wawasan tentang
kualitas pelayanan serta untuk penyusunan skripsi sebgai syarat memperoleh gelar
Muhammadiyah Makassar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Beberapa karya ilmiah maupun skripsi yang terkait dengan judul penelitian
Kuln Progo Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
terjadi di lapangan dan menyajikan data secara sistematis, faktual, dan akurat
layanan dan nilai yang diterima masyarakat sebagai pengguna layanan dan nilai
yang diterima masyarakat terhadap pelayanan tersebut tidak seimbang serta perlu
adanya peningkatan kinerja dari aparat pelayanan publik agar lebih maksimal.
20
21
penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial pertama, variable daya tanggap,
masyarakat.
terdahulu yang telah diuraikan bahwa penelitian yang dilakukan kali ini tidak
2. Pengertian Kualitas
strategis kualitas dalam definisi strategis adalah segala sesuatu yang mampu
seperti :
a. Kinerja
b. Keandalan
d. Estetika.
22
banyak definisi dan makna karena orang yang berbeda akan mengartikannya
membahagiakan.
(1990) dalam Tjiptono (2008:108) menyatakan bahwa dalam menilai kualitas jasa
percaya.
kebutuhan pelanggan.
fisik karyawan.
adanya dimensi mutu pelayanan yang saling tumpang tindih satu dengan yang
lainnya yang dikaitkan dengan kepuasan pelanggan. Menurut Zaithaml, Berry dan
menjadi 5 dimensi (ukuran) kualitas jasa/ pelayanan yang digunakan oleh para
penyelenggaran pelayanan.
Aspek ini salah satu yang paling di harapkan pelanggan. Petugas yang
ramah akan menjadi salah satu faktor determinan bagi pengguna layanan
untuk memberikan penilaian yang baik atas pelayanan yang disajikan. Hal
yang disajikan.
yang disediakan.
pelayanan yang meliputi dua hal yaitu dapat dipercaya dan akurat (tepat
dan diteliti)
pengguna.
26
kepada pengguna.
berkualitas dan jika sebaliknya pelanggan menerima pelayanan yang kurang atau
suatu proses atau rangkaian kegiatan untuk memeberikan jasa (service) kepada
makna, (1) perihal atau cara melayani; (2) usaha melayani kebutuhan orang lain
publik adalah :
tertentu guna memberikan jasa pelayanan dalam bentuk barang dan jasa.
Pelayanan publik yang dimaksud dalam penelitian ini termasuk dalam segala
Kecamatan Mariso Kota Makassar yang dilakukan berdasarkan asas, prinsip dan
perubahan mutu, kondisi, dari keadaan sekarang ke mutu yang lebih baik.
pemerintah serta Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah.
jasa, pelayanan administrasi sifat kegiatan dan ciri-ciri hasil layanan yang
dihasilkan, yaitu :
pelayanan jasa.
lokal.
perumahan murah.
layanan.
hingga akhir.
5) Mampu berkomunikasi
masyarakat terus meningkat. Adanya citra organsasi yang baik, maka segala
yang dilakukan oleh organisasi akan dianggap baik pula. Menurut Kasmir
menjadi dua bagian yaitu kualitas pelayanan internal dan eksternal. Masing –
masing bagian tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang cukup penting,
eksternal), yaitu pola layanan dan tata cara penyediaan layanan, pola
layanan distribusi jasa, pola layanan jasa, dan pola layanan dalam
penyampian jasa.
dengan perusahaan
dimengerti.
peraturan perundang-undangan.
efektifitas.
harapan masyarakat.
ketiga ialah Rician biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.
sah.
pelayanan publik.
ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan
pelaksanaan tugas serta fungsinya dan bagi penerima pelayanan dalam proses
serta sebagai alat control masyarakat dan atau penerima layanan atas kinerja
tersebut.
1) Prosedur Pelayanan
2) Waktu Penyelesaian
pengaduan.
3) Biaya Pelayanan
4) Produk Pelayanan
telah ditetapkan.
sebagai berikut :
1) Dasar Hukum
2) Persyaratan
3) Prosedur Pelayanan
4) Waktu Penyelesaian
5) Biaya Pelayanan
6) Produk Pelayanan
9) Pengawasan Intern
publik. Dengan adanya standar dalam kegiatan pelayanan publik ini diharapkan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan prosesnya memuaskan serta tidak
menyulitkan masyarakat.
39
B. Kerangka Pikir
berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyaraka, mulai dari pelayanan
Namun pada kenyataanya pelayanan saat ini masih kurang dari yang diharapkan.
pegawai, kondisi fisik dan bukti langsung dengan sumber daya yang memadai,
yang teap dan benar, kenampakan fisik dan bukti langsung (tangible) dengan
SDM dan sumber daya lainnya yang memadahi, daya tanggap (responsiviness)
dengan melayani secara cepat, jaminan (assurance) dengan etika moral dalam
Pelaksanaan
Pelayanan Publik
Oleh Kantor
Kecamatan Mariso Kota
Makassar
1.Tangible (Berwujud)
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
2.Reliability (Kehandalan)
Pelayanan Publik Pelayanan Publik
3.Responsiviness (Ketanggapan)
4.Assurance (Jaminan)
5.Empathy (Empati)
Kualitas Pelayanan
Masyarakat terhadap
pelayanan publik
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Dalam
penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-
fakta yang ditemukan pada saat dilapangan.Oleh karena itu, analisis data yang dilakukan
dikonstruksikan menjadi hipotesis dan teori. Pendekatan kualitatif tidak mengandalakan bukti
berdasarkan logika sistematis, prinsip angka atau metode statistik pembicaraan yang
sebenarnya, isyarat dantindakan sosial lainnya adalah bahan mental untuk analisis kualitatif.
dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci.
Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Mariso Kota Makassar, yang terletak di
C. Sumber Data
1. Data Primer
42
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari para informan seperti Kantor
Kecamatan Mariso, dan pihak atau pengguna layanan di Kantor Kecamatan Mariso Kota
Makassar. Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang diperoleh informasi tertulis, dan dokumentasi serta dari jurnal
dan buku yang mempunyai hubungan dengan masalah yang akan dibahas.
Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah informan dari pihak Kantor
Kecamatan Mariso. Dalam pelaksanaan penilitian ini peneliti akan menetapkan satu atau dua
beberapa orang informan kunci (key informants) dan mengadakan interview terhadap mereka
kemudian diminta arahan, saran, petunjuk siapa sebaiknya menurut mereka memiliki
Adapun Informan Khusus ialah Bapak Sekretaris Kecamatan Mariso Kota Makassar
dalam hal ini Bapak (Patahulla,AP.,M.Si, (Hj.Hamrah,S.H) selaku Kasubag Umum dan
Kepegawaian dan juga Ibu (Nuzul Quryani,A.Md) Selaku Pegawai Pelayanan Kecamatan
Dan adapun Informan Umum yaitu dari masyarakat itu sendiri yakni Bapak
Adapun menurut Sugiyono (2012:124) yang dimaksud Teknik Purposive Sampling adalah
teknik penentuan subjek dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini informan kunci
adalah Kantor Kecamatan Mariso Kota Makass ar, sedangkan informan Non Kunci adalah
E. Instrument Penelitian
1. Observasi
Dimana peristiwa sudah terjadi maka peneliti harus menelaah bahan-bahan yang
memuat proses Kualitas pelayanan publik di Kantor Kecamatan Mariso Kota Makassar.
2. Wawancara
satu persatu untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian. Adanya
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
3. Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang
berupa catatan, transkrip, buku, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi dalam
penelitian ini dipergunakan untuk mendapatkan data terulis Kantor Kecamatan Mariso
serta hal-hal lain yang dapa dipergunakan sebagai kelengkapan dalam penelitian ini.
1. Observasi dilakukan langsung untuk memperoleh data berupa wawancara informan dan
informasinya. Informan yang saya maksud dalam wawancara yaitu masyarakat dan
3. Dokumentasi, berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis dalam
penelitian ini untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi dan wawancara pada
penelitian ini peneliti akan menganalisis dokumen berupa foto kegiatan dan foto
lingkungan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik
kualitatif yaitu teknik analisis interakif, yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi merupakan
data mentah dari lapangan. Untuk iu perlu dilakukan pemilihan data yang relevan untuk
disajikan dan dapat menjawab pertanyaan setelah melakukan pemilihan data, selanjutnya
data yang telah dipilih kemudian disederhanakan dengan mengambil data yang pokok
2. Penyajian Data
Data yang telah disusun dari hasil reduksi data, kemudian disajikan dalam bentuk
narasi deskripsi. Data yang disajikan merupakan data yang dapat digunakan untuk
menjawab permasalahan yang diteliti. Setelah data disajikan secara rinci, maka langkah
3. Penarikan Kesimpulan
Setelah data yang disajikan tersebut dibahas secara rinci, maka selanjutnya data
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Lokasi
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Mariso merupakan salah satu dari 15 Kecamatan di Kota Makassar yang
beralamat di Jalan Seroja No.5 Telp. (0411) 873728 Kode Pos 90122 Luas Kecamatan
Mariso 1,82 km2, Kecamatan Mariso terbagi menjadi 9 Kelurahan : Kelurahan Bontorannu,
Kelurahan Kunjung Mae, Kelurahan Lette, Kelurahan Kampung Buyang, Kelurahan Mario,
Kelurahan Mariso, Kelurahan Mattoangin, Kelurahan Panambungan, Kelurahan Tamarunang.
Dan jumlah penduduk Kecamatan Mariso tahun 2017 Laki-laki sebanyak 30.124 jiwa dan
Perempuan 29.597 jiwa jadi jumlah penduduk di Kecamatan Mariso ialah 59.721.
Kantor Kecamatan Mariso Kota Makassar ialah sebagai salah satu pemerintahan daerah
mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik, Penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang ditandai dengan ditetapkannya UU No.32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah telah membawa konsekuensi yang luas bagi lembaga pemerintahan
ditingkat daerah.
46
VISI
MISI
Olahraga. Kelompok jabatan fungsional tertentu dikordinir oleh seorang tenaga fungsional
tertentu senior, uraian tugas masing-masing seksi adalah sebagai berikut:
a. Sekretariat
b. Seksi Pemerintahan
5. Struktur Organisasi
B. Hasil Penelitian
Dalam Penelitian yang dilakukan tentang Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan
Mariso Kota Makassar, Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Senada dengan Kasubag Umum dan Kepegawaian yang mengatakan bahwa kualitas
pelayanan publik harus didasari dengan SOP (Standart Operasional Prosedur). Berikut hasil
kutipannya:
Berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, hal penting yang harus
diberikan kepada masyarakat, ibu NQ mengatakan bahwasannya masyrakat harus memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ingin di urus agar proses pelayanan bisa berjalan dengan baik.
Berikut kutipan wawancaranya.
Hal Penting yang harus diketahui masyarakat yaitu berkas-berkas yang ingin
di urus oleh masyarakat tersebut, harus dilengkapi dalam arti persyaratan-
persyaratannya karna terkadang hanya ini yang biasa menghambat proses
pelayanan di Kantor Kecamatan tersebut karna biasa masyarakat berkasnya
yang kurang lengkap tidak memenuhi persyaratannya sehingga kami ambil
tindakan untuk melengkapi berkas tersebut serta harus tertib dalam proses
antrian pada saat pengurusan di Kantor Kecamatan sehingga pelaksaan
pelayanan publik bisa efektif dilaksanakan di Kantor Kecamatan tersebut,
saya rasa cuman itu hal pentingnya (NQ-02/04/2021).
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 02 April 2021 pelayanan
yang dilakukan oleh pihak pegawai kantor kecamatan yang ditemui peneliti di Kantor
Kecamatan Mariso Kota Makassar biasanya masyarakat kebingungan pada saat pengurusan
karena persyaratan belum lengkap jadi pegawai biasa menyuruh masyarakat untuk
memenuhi persyaratan yang ingin di urusnya sehingga bisa tercipta pelayanan yang prima.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi yang peneliti lakukan maka peneliti dapat
menyimpulkan tentang pelaksanaan pelayanan pada masyarakat di Kantor Kecamatan
Mariso Makassar yaitu pelayanan yang dilakukan telah sesuai Standart Operasional Prosedur
Pelayanan (SOP) dengan didukungnya sarana prasarana yang ada di Kantor Kecamatan
51
pengurusan itu bisa berjalan baik dan apa yang di inginkan masyarakat sesuai
dengan keinginannya (HH-26/03/21).
Pegawai kecamatan atau ketelitian pegawai dalam melayani pengguna layanan sangat
penting, bagi proses pelayanan jika pegawai tidak cermat dalam melayani masyarakat maka
akan terjadi kesalahan dan menimbulkan pekerjaan yang baru itu hasil peneliti yang
didapatkan pada saat melakukan observasi di Kantor Kecamatan tersebut.
Garis besar yang peneliti dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelayanan di Kantor
Kecamatan Mariso pengawai kecamatan sudah menjalankan tugasnya dengan baik
dikarenakan telah memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat sehingga
masyarakat sudah puas dengan hasil kinerja pegawai karna kami juga memasang kotak saran
kepada masyarakat di tempat pelayanan tetapi masyarakat tidak memberikan saran sehingga
kita bisa menyimpulkan bahwa pelayanan sudah efektif kalau mengenai prosedur sangat
sudah jelas karna sebelum masyarakat melakukan pengurusan kami sudah menyampaikan
53
Dengan demikian pada penelitian ini peneliti menggambarkan secara natural mengenai
permasalahan yang ada pada objek penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif dengan melakukan observasi,
wawancara, dokumentasi dan penggabungan dari ketiga teknik pengumpulan data.
Informan penelitian yang dijadikan sebagai sumber informasi pada penelitian ini
terdiri dari aparatur Kecamatan dan masyarakat yang datang untuk menerima pelayanan di
Kantor kecamatan Marsio. Hasil Teknik Observasi, Wawancara dan dokumentasi serta
penggabungan dari ketiga teknik tersebut dapat diperoleh suatu informasi bahwa faktor
kesadaran aparatur, faktor aturan, faktor organisasi dan faktor sarana dan prasarana kerja
menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelayanan yang berstatus
sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
mungkin tidak di pasang atau tidak disimpan disetiap tamu yang ada karna
biasanya ada petugasnya yang memang melayani tamu, tapi biasanya melayani
tamu yang khusus saja biasanya tapi kalau masyarakat yang minta palayanan
tidak dikasih buku tamu dan semua pengurusan tidak dipungut biaya samas
sekali (PA-19/03/21).
Faktor pendukung lainnya yang di ungkapkan oleh HH sebagai Kasubag Umum dan
Kepegawaian, berikut kutipan wawancaranya:
Kalau faktor pendukung bisa dilihat mulai dari depan masuk kantor kecamatan
sampai di bagian ruangan pelayanan saya rasa kantor kecamatan sudah hampir
lengkap. Faktor pendukung lainnya bagi maksimalnya pemberian layanan
kepada masyarakat khususnya dalam pengurusan KTP dan pelayanan perizinan
oleh pegawai di Kantor Kecamatan Mariso adalah karena adanya kerjasama
yang terjalin baik selama ini. Hal itu terjadi karena mereka merasa sama-sama
sebagai pegawai di kantor yang sama, sama-sama mengabdi untuk melayani
masyarakat (HH-26/03/21).
Ruang pelayanan juga bisa dikatakan sudah baik karena ada semacam bangku
untuk masyarakat serta ada AC juga sehingga masyarakat tidak kepanasan
sehingga masyarakat juga terasa nyaman pada saat proses pengurusan di Kantor
Camat tersebut mungkin hanya itu saja (NQ-02/04/2021).
segi fisik bangunan kantor kecamatan tersebut sudah cukup mendukung dalam proses
pelayanan sehingga pelayanan bisa diwujudkan dengan baik.
Garis besar yang dapat peneliti simpulkan tentang faktor pendukung pelayanan publik
di Kecamatan Mariso Makassar yaitu dukungan sarana dan prasarana serta dukungan
peraturan-peraturan yang dapat jadi acuan sehingga faktor pendukung di Kecamatan Mariso
sudah bisa dikatakan bahwa pelayanan yang ada itu sudah efektif dan juga bisa dilihat dari
kecepatan pegawai pelayanan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di
Kecamatan Mariso Makassar dan juga peneliti menemukan keramahan pegawai kecamatan
pada saat proses pengurusan di kacamatan tersebut, sehingga masyarakat juga merasa puas
dalam apa yang ingin di urrus di Kantor Keacamatan tersebut.
Ada beberapa faktor penghambat di antaranya adalah sumber daya aparatur yang
kurang kompeten lemahnya sistem pengawasan anggaran lemahya sikap apatis terhadap
masyarakat sehingga masyarakat biasanya kurang puas dalam pelaksanaan pelayanan publik
di kecamatan, kita tidak bisa pungkiri bahwa aparatur negara yang punya kekuasan biasanya
mengunakan hak jabatan dan dapat kita simpulkan adalah adanya oknum yang tidak
bertanggung jawab yang mengunakan hak jabatan dengan person.
kecamatan ini induknya itu ada di catatan sipil karna dia ditepatkan di
kecamatan kendalanya faktor jaringa tidak stabil. Kalau jaringan sedang
bermasalah biasah pelayanan kita pending tapi kalau jaringan bagus pelayanan
tetap walaupun mungkin keinginan masyarakat bahwa secepatnya prodaknya
keluar (secepatnya KTPnya selesai). Tapi kalau di kecamatankita hanya
bertugas untuk melakukan penginputan kalau meghasilkan prodaknya nanti di
catatan sipil pengambilan, itulah kedua contoh hambatannya (PA-19/03/21).
Kalau kendalanya itu tadi apa yang ingin di urus oleh masyarakat terkadang
berkas dari masyarakatnya itu sendiri kurang lengkap sehingga kami pihak
dari Kantor Kecamatan menyuruh kembali untuk melengkapi berkas setelah
itu kita lanjut urusannya apa yang ingin di urus oleh masyarakat saya rasa
hanya itu kendalanya atau hambatannya itu sendiri di kantor kecamatan
mariso itu sendiri.
Garis besar berdasarkan hasil penelitian terhadap informan mengenai kendala atau
penghambat proses pelayanan publik dapat disimpulkan penghambat pelayanan terdapat pada
masyarakatnya itu sendiri dengan tidak lengkapnya administrasi yang dibawa ke kantor
kecamatan sehingga pelayanan terkendala, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)
kuwalahan dalam melayani kebutuhan masyarakat di Kecamatan Mariso, ruangan yang tidak
memadai untuk menampung pembludakan antrian pelayanan di Kecamatan Mariso Makassar.
C. PEMBAHASAN
Dalam rangka untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik dari para aparatur
pemerintah, maka pemerintah menerbitkan UU No. 25/2009 publik Tentang Pelayanan
Publik. Ditinjau dari kebutuhan masyarakat, pelayanan sangatlah penting, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik. Menurut Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dikatakan bahwa “Pelayanan publik adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”.
Berdasarkan definisi tersebut, terlihat bahwa cakupan pelayanan publik itu sangat
luas, sehingga pendekatan yang dipakai juga dapat secara beragam. Artinya dari berbagai
disiplin ilmu dapat masuk untuk dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan sekaligus
pengawasan atas pelayanan publik Pelayanan publik yang baik menjadi dambaan setiap
warga negara. Untuk itu, maka sudah selayaknya pihak pemerintah memberikan pedoman
bagi terwujudnya pelayanan publik yang baik tersebut. Bangunan sistem pelayanan publik
yang baik menjadi sarana lancarnya pelaksanaan pelayanan publik dan itu jika didasarkan
pada teori sistem sebagaimana disebut di atas, bahwa di dalamnya terkait berbagai unsur,
menjadi perhatian tersendiri.
Terkait dengan hal tersebut, kita perlu melihat terlebih dahulu dasar hukum pelayanan
publik, di mana sebelum dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, secara legal formal telah dikeluarkan. Aturan tersebut memperkuat
landasan bagi pemberian layanan publik yang baik dan menguntungkan bagi masyarakat.
59
Banyaknya laporan terkait pelayanan publik yang buruk atau yang sering disebut dengan
maladministrasi, membuktikan bahwa masih terdapat celah bagi adanya penyimpangan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini harus dicermati, seberapa banyak
kesempatan bagi masyarakat untuk ikut berperan serta mengawasi kinerja administrator
pemberi layanan publik.
Asas-asas ini harus dipakai sebagai landasan pelaksanaan pelayanan publik yang
semua saling berkait. Pelaksanaan tidak bisa hanya mendasarkan sebagian asas-asas saja,
namun harus secara keseluruhan. Di samping itu, lingkungan sangat memegang pengaruh
dalam masalah ketaatasan. Hal ini mengingat bahwa tidak menutup kemungkinan ketika
seorang penyelenggara layanan publik hendak melaksanakan tugas sesuai aturan, namun
justru “permainan” dimulai dari tawaran masyarakat sebagai penerima manfaat pelayanan
publik, inipun bisa sebagai pintu masuk maladministrasi, seperti adanya tindakan korupsi.
Lingkungan kerja juga, seringkali tidak lepas dari jerat lingkaran setan penyimpangan.
Inilah sebuah realita, bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang pasti ada dasar
60
atau alasannya, demi untuk tegaknya pelayanan publik yang baik, hendaknya berbagai celah
yang mungkin dapat dijadikan pintu masuk adanya penyimpangan harus ditutup rapat-rapat.
Namun di lain kesempatan, masukan positif dari masyarakat juga harus mendapat tempat
dalam rangka perbaikan sistem pelayanan publik demi kepuasan masyarakat.
Pengertian freies ermessen itu sendiri adalah orang yang memiliki kebebasan untuk
menilai, menduga, dan mempertimbangkan sesuatu. Istilah ini dipakai dalam bidang
61
pemerintahan sebagai salah satu sarana yang memberikan ruang bergerak bagi pejabat atau
badan-badan administrasi negara Keterbukaan menjadi kebutuhan yang dominan, karena
dengan keterbukaan ini diharapakan pemerintah mau mendenganr aspirasi yang disampaikan
masyarakat. Namun demikian, perlindungan akan hak-hak individu juga tidak boleh
tercederai, hanya karena ingin mewujudkan keinginan sekelompok masyarakat. Pemerintah
yang bijaksana akan memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara
negara. Artinya, penyelenggara negara tidak hanya dituntut untuk melaksanakan
kewajibannya, namun hak-haknya juga harus mendapat perhatian.
62
BAB V
A. Kesimpulan
Sesuai dengan temuan masalah dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagai pelayanan
publik di kecamatan Mariso Kota Makassar yang telah memberikan layanan untuk
masyarakat pada unit kerja atau kantor palayanan pada instansi pemerintah yang berada di
Kecamatan Mariso yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan
yang baik dan koordinasi yang baik akan mempengaruhi keberhasilan aparat atau pegawai
dalam peningkatan efektifitas pelayanan.
Adapun juga dmensi kualitas pelayanan di kecamatan Mariso itu sendri belum
cukup efektif dikareanakan Reability (Keandalan) itu sendiri yaitu kemampuan
untuk memberi janji terhadap palayanan yang meliputi dua hal yaitu dapat
dipercaya dan akurat (tepat dan diteliti) masih kurang efektif dalam dimensi
tersebut.
Dan juga Empathy (empati) yaitu perhatian atensi perorangan dan perusahaan
kepada pengguna layanan sehingga bagian pelayanan harus ada rasa empati kepada
pengguna pelayanan sehingga masyarakat akan lebih mengetahui dan memahami
tentang tingkat pelayanan publik bahwa pelayanan di Kecamatan Mariso telah
diberikan layanan yang dapat meningkatkan produktivitas jasa sehingga
menimbulkan perasaan puas dan mengurangi sifat emosional masyarakat itu
sendiri.
Jadi ruang lingkup pelayanan publik dalam UU nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang Undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
63
B. Saran
Adapun Saran yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
Saran yang penulis ajukan adalah untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik di
Kantor Kecamatan Mariso Kota Makassar kepada masyarakat, berdasarkan kesimpulan yang
ada saran-saran yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :
Untuk mengoptimalkan pelayanan publik perlu adanya prosedur atau tata cara pelayanan
diselenggarakan secara mudah, cepat, tepat, dan tidak berbelit-belit serta mudah untuk
dipahami dan mudah dilaksanakan oleh masyarakat yang meminta pelayanan sehingga
kejelasan dan kepastian (transparan).
Memberikan fasilitas lebih lengkap mengenai sarana prasarana kepada masyarakat dalam
pelayanan publik di Kantor Kecamatan Mariso Kota Makassar seperti penyedia layanan
parkir,harus adanya SOP yang di pasang di bagian-bagian publik pelayanan sehingga
masyarakat melihat dan bisa melengkapi administrasi berkas yang ingin di urusnya serta
SDM juga harus dimaksimalkan karena di Kantor Kecamatan Mariso masih sangat kurang
SDM yang dimiliki.
64
DAFTAR PUSTAKA
Internet :
(http://www.merdeka.com/peristiwa/laporan-pengaduan-pelayanan-publik-ke-ombudsman-
meningkat-350.html)
Peraturan Perundang-Undangan :
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63 Tahun 2003
Pearturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi birokrasi Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2014
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Negara Nomor.63 Tahun 2004
66
L
A
M
P
I
R
A
N
67
1. Dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, apa saja hal penting yang harus
diberikan kepada masyarakat ?
Pelayanan kepada masyarakat, terkait apa yang mau diberikan saya kira SOP yang perlu, jadi
ada standar operasional prosedur pelayanan yang diberikan kepada masyarakata supaya
masyarakat paham. Karna banyak juga masyarakat yang mau mengurus sesuatu administrasi
taoi terkadang kelengkapan dari berkas atau administrasi yang dia miliki juga tidak cukup,
mungkin ketidaklengkapan administrasi yang dia punyai itu karna dia tidak paham
prosedurnya walaupun sebenarnya maka itu perku ada SOP yang di pajang cuma memang
tidak terpasang dan tidak disimpan di area-area public sehingga juga masyarakat tidak
melihat.
Kalau persoalan pelayanan di kecamatan pada dasarnya mengacu pada UU pelayanan public
artinya pemerintah kecamatan maupun kelurahan itu merupakan sebuah kewajiban bagi
pemerintah karna visi ini sebagai pelayanan. Jadi masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kita akan berikan pelayanan sebaik mungkin, semaksimal mungkin dan tidak ada diskriminasi
jadi yang membutuhkan pelayanan kita berikan sepanjang sesuai dengan mekanisme dan
aturan yang ada.
Kalau hambatan paling itu tadi salah satunya persoalan kelengkapan administrasi jadi
terkadang masyarakat membutuhkan pelayanan secepatnya namun persyaratan dari
kelengkapan administrasi yang di sampaikan itu tidak cukup artinya ada, tarolah misalnya dia
mengurus misalnya kewarisan, hak warisan itu banyak lampirannya harus ada kartu keluarga,
fotocopy KTP, dan ada surat keterangan kematian itu kadang-kadang tidak dipenuhi
masyarakat sehingga biasa tidak lengkap dan harus dilengkapi, hambatan lainnya di
kecamatan ini ada pelayanan KTP, KK walaupun osisi pelayanan KTP di kecamatan ini
induknya itu ada di catatan sipil karna dia ditepatkan di kecamatan kendalanya faktor jaringa
tidak stabil. Kalau jaringan sedang bermasalah biasah pelayanan kita pending tapi kalau
jaringan bagus pelayanan tetap walaupun mungkin keinginan masyarakat bahwa secepatnya
prodaknya keluar (secepatnya KTPnya selesai). Tapi kalau di kecamatankita hanya bertugas
untuk melakukan penginputan kalau meghasilkan prodaknya nanti di catatan sipil
pengambilan, itulah kedua contoh hambatannya.
Kalau faktor pendukungnya pemberian pelayanan saya rasa lengkap yah masalah
pengadministrasian, penyimpanan arsip berkas, computer, ruang pelayanan walaupun
mungkin ruang pelayanan juga belum maksimal kita masih mau di benahi ruang pelayanan
karna dibanding kecamatan yang lain kita masih ketinggalan sih kalau ruang pelayanan
belum terlalu lengkap. Belum terlalu nyaman buat masyarakat tapi kalau yang lain-lain
pengarsipan, lemari, feeling cabinet, komputer saya kira lengkap dan buku tamu juga
sebenarnya ada mungkin tidak di pasang atau tidak disimpan disetiap tamu yang ada karna
biasanya ada petugasnya yang memang melayani tamu, tapi biasanya melayani tamu yang
khusus saja biasanya tapi kalau masyarakat yang minta palayanan tidak dikasih buku tamu
dan semua pengurusan tidak dipungut biaya samas sekali.
1. Dalam Pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat,apa saja hal penting yabg harus
diberikan kpd masyarakat?
Apa yang masyarakat minta apa yang juga kita berikan kepada masyarakat dan semua yang
ingin di urus masyarakat itu sesuai dengan Standar Operasional Prosedur dan tentunya juga
semua pengurusan di Kantor Kecamatan Mariso itu tdk dipungut biaya sepersen pun serta
juga kami memberikan petunjuk kepada masyarakat sesuai dgn apa yang di urus oleh
masyarakat,karna Terkadang masyarakat biasanya administarasinya kurang lengkap sehingga
kami menyuruh untuk melengkapi administrasi yang di urus oleh masyarakat tentunya.
Prosedur pelayanan dalam arti pegawai mengambil perannya masing-masing jadi fungsi
semisal bagian pelayanan dimana pegawai tersebut memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang ingin di urus oleh masyarakat dan itu tadi ada SOP yang diberlakukan di
Kantor Kecamatan Mariso itu Sendiri agar pengurusan itu bisa berjalan baik dan apa yang di
inginkan masyarakat sesuai dengan keinginannya,saya kira itu saja.
Kalau kendalanya itu tadi apa yang ingin di urus oleh masyarakat terkadang berkas dari
masyarakatnya itu sendiri kurang lengkap sehingga kami pihak dari Kantor Kecamatan
menyuruh kembali untuk melengkapi berkas setelah itu kita lanjut urusannya apa yang ingin
di urus oleh masyarakat saya rasa hanya itu kendalanya atau hambatannya itu sendiri di
kantor kecamatan mariso itu sendiri.
Kalau faktor pendukung bisa dilihat mulai dari depan masuk kantor kecamatan sampai di
bagian ruangan pelayanan saya rasa kantor kecamatan sudah hampir lengkap. Faktor
pendukung lainnya bagi maksimalnya pemberian layanan kepada masyarakat khususnya
dalam pengurusan KTP dan pelayanan perizinan oleh pegawai di Kantor Kecamatan Mariso
adalah karena adanya kerjasama yang terjalin baik selama ini. Hal itu terjadi karena mereka
merasa sama-sama sebagai pegawai di kantor yang sama, sama-sama mengabdi untuk
melayani masyarakat
Nama Informan : Nuzul Quryani, A.Md (NQ)
Usia : 30 tahun
Keterangan : Pegawai Bagian Pelayanan
Tanggal Wawancara : 02 April 2021
1. Dalam Pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat,apa saja hal penting yang harus
diberikan kpd masyarakat?
Hal Penting yang harus diketahui masyarakat yaitu berkas-berkas yang ingin di urus oleh
masyarakat tersebut, harus dilengkapi dalam arti persyaratan-persyaratannya karna terkadang
hanya ini yang biasa menghambat proses pelayanan di Kantor Kecamatan tersebut karna
biasa masyarakat berkasnya yang kurang lengkap tidak memenuhi persyaratannya sehingga
kami ambil tindakan untuk melengkapi berkas tersebut serta harus tertib dalam proses antrian
pada saat pengurusan di Kantor Kecamatan sehingga pelaksaan pelayanan publik bisa efektif
dilaksanakan di Kantor Kecamatan tersebut, saya rasa cuman itu hal pentingnya.
Jadi masing-masing bagian pelayanan tugasnya yaitu melayani masyarakat dengan sepenuh
hati, ada dua orang bagian pelayanan jadi kami itu masing-masing mengarahkan para
masyarakat sesuai dengan apa yang ingin di urus oleh masyarakat tersebut jadi harus sinergi
melaksanakan proses pelayanan agar bisa melaksanakan tugas dengan baik serta harus
memberikan pelyanan prima kepada masyarakat.
Hambatannya biasa ialah SDM di Kantor Kecamatan Mariso masih kurang, sehingga biasa
kami kewalahan melayani masyarakat karna banyak masyarakat juga ada yang tidak sabar
pada saat proses pengurusan di Kantor Kecamatan tersebut sehingga terkadang tidak tertib
proses antriannya dan kendalanya juga biasa seperti pengurusan KTP terkadang KTP
masyarakat lambat ada karena terkadang blangkonya yang terlambat datang serta juga
jaringan yang kurang baik pada saat proses pelayanan.
RIWAYAT HIDUP
anak kelima dari 5 bersaudara buah hati pasangan H.M Sau B dan
Bontorannu 1 Kota Makassar pada tahun 2010. Pada tahun sama penulis
melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 29 Makassar dan lulus pada tahun 2013, kemudian
penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat SMK Negeri 1 Sulawesi-Selatan dan lulus pada
tahun 2016 (Sekarang SMK Negeri 10 Makassar). Kemudian pada tahun 2016 penulis
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum HIMA PPKn periode 2018-2019 dan pernah