Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM


PERUSAHAAN”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MSDM Lanjutan
Pembimbing : Tri Handayani, SE, M.Si

Disusun oleh :

Kelompok 10

1. Yoga Paksi Wijaya (1.4.18.032)


2. Nazia Krismanita (1.4.18.057)
3. Fitria Nur Hikmah (1.4.18.005)
4. Agus Krismantoro (1.4.18.070)

PROGRAM STUDI SI MANAJEMEN Sekolah Tinggi Ilmu Ekomoni (STIE)


ASSHOLEH
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Jl. Sindoro No.39 Mulyoharjo, Pemalang, Jawa Tengah 52313
Telp/Fax (0284) 322881, HP. 0857 1388 2666
1|Page
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang telah memberikan waktu, kesempatan dan
kemudahan kepada kami untuk menyelesaikan makalah tentang Partisipasi dan Semangat Kerja..

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran da kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat memberikan
informasi dan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Pemalang, 29 Maret 2020

Penyusun

2|Page
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………….…………………….……………………….4
1.2 Rumusan Masalah……….…...…………………….………………………….4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PERUBAHAN ….……..................................……..5
2.2 MASALAH DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN…………………………….....5
2.3 CARA MENGATASI PENOLAKAN ATAS PERUBAHAN…………………….…...6
2.4 TIPE PERUBAHAN……………………………………………..………….…….….…7
2.5 LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN PERUBAHAN…………………………….…..7
2.6 METODE PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN...………………..8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………….…………………………………………………….…...8
3.2 Saran……..………….…………………………………………………….……8

3|Page
BAB I 
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sekarang ini sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dalam sebuah kelompok
organisasi atau perusahaan untuk menjalankan tugas-tugas organisasi tersebut. Selain sumber
daya manusia unsur terpenting lainnya dalam suatu kelompok organisasi atau perusahaan adalah
modal sarana kerja, alat-alat produksi berupa mesin-mesin, bahan mentah dan bahan baku,
perangkat lunak seperti metode kerja serta pasar bagi organisasi niaga, tetap diperlukan serta
tetap mempunyai arti penting, tidak akan ada yang menyanggahnya.
Mengingat bahwa sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting Manajer perlu
memahami mengapa organisasi harus siap terhadap perubahan: apakah yang bersifat inovatif
maupun strategis.
Perubahan inovatif adalah perbaikan secara kontinyu di dalam kerangka sumberdaya
yang ada. Perubahan strategis adalah perubahan melakukan sesuatu yang baru. Tiap perubahan
tersebut tentunya akan menggunakan pendekatan berbeda. Bisa berbentuk perubahan rutin,
perubahan darurat, perubahan dalam hal mutu produk dan pelayanan, dan perubahan radikal.
Dalam hal ini manajer selayaknya proaktif menjelaskan kepada karyawan tentang strategi
perubahan yang akan dijalankan organisasi. Maksudnya antara lain memperkecil kemungkinan
terjadinya resistensi para karyawan.Kebanyakan para manajer dapat merencanakan dan
mempraktekan perubahan fisik dengan berhasil. Namun dalam perubahan perilaku, para manajer
banyak mengalami kesulitan. Untuk itu manajer perlu memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan tersebut. Untuk melaksanakan perubahan dengan sukses maka
manajer harus mampu menciptakan kondisi yang baik untuk memotivasi dan melibatkan
karyawan. Hal ini merupakan cerminan seberapa jauh mutu kepemimpinan manajer terbukti
nyata. Di samping itu manajer dapat memaksimumkan kesempatan untuk berhasil dalam proses
perubahan melalui evaluasi dengan cermat terhadap perencanaan yang manajer buat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen perubahan?
2. Bagaimana cara menangani masalah dalam manajemen perubahan?
3. Apa saja enam sumber penolakan atas perubahan?
4. Bagaimanakah cara mengatasi penolakan atas perubahan?

4|Page
BAB II 
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PERUBAHAN 

Pengertian Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-
akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan  dapat terjadi
karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut.Tidak banyak
orang yang suka akan perubahan, namun walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan Harus
dihadapi. Karena hakikatnya memang seperti itu maka diperlukan satu manajemen perubahan
agar proses dan dampak dari perubahan tersebut mengarah pada titik positif. Dalam dunia yang
terus berubah seperti halnya pasar yang mendunia dan teknologi baru maka sangatlah esensial
dunia bisnis juga harus sanggup berubah agar terus sukses. Perusahaan sukses adalah perusahaan
yang mampu melakukan adaptasi yang dinamis inovatif terhadap setiap tantangan-tantangan
baru. 
Jenis perubahan boleh jadi bersifat inovatif dan strategis, fisik dan perilaku. Perubahan
yang berhasil harus diciptakan tidak lahir begitu saja. Pihak manajemen membutuhkan
pendekatan terstruktur untuk perencanaan perubahaan perilaku atau SDM karyawan.Aspek-
aspek perubahan terdiri dari perubahan inovatif atau strategik yang sangat berguna bagi
pengembangan mutu SDM. Fenomena global di berbagai dimensi kehidupan tidak dapat
dihindari. Pasti ada efeknya terhadap organisasi perusahaan.Manajemen perubahan menjadi
sangat penting diterapkan. Namun demikian dalam kenyataannya proses perubahan yang terjadi
tidak selalu mendapat respon positif. Ada saja mereka yang menyukai dan yang tidak menyukai
perubahan.

Beberapa alasan mengapa mereka bersikap kontra perubahan :


 Dapat berupa rasa takut terhadap berkurang/hilangnya kekuasaan
 Kehilangan ketrampilan
 Kegagalan kerja
 Ketidak mampuan menghadapi masalah baru
 Dan kehilangan pekerjaan.

2.2 MASALAH DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN

Banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan. Masalah yang paling
sering dan menonjol adalah “penolakan atas perubahan itu sendiri”. Istilah yang sangat populer
dalam manajemen adalah resistensi perubahan (resistance to change). Penolakan atas perubahan
tidak selalu negatif karena justru karena adanya penolakan tersebut maka perubahan tidak bisa
dilakukan secara sembarangan. Penolakan atas perubahan tidak selalu muncul dipermukaan
dalam bentuk yang standar. Penolakan bisa jelas kelihatan (eksplisit) dan segera, misalnya
mengajukan protes, mengancam mogok, demonstrasi, dan sejenisnya; atau bisa juga tersirat
(implisit), dan lambat laun, misalnya loyalitas pada organisasi berkurang, motivasi kerja
menurun, kesalahan kerja meningkat, tingkat absensi meningkat, dan lain sebagainya.

Terdapat enam sumber penolakan atas perubahan:

1. Inersia struktural

5|Page
Artinya penolakan yang terstrukur. Organisasi, lengkap dengan tujuan, struktur, aturan
main, uraian tugas, disiplin, dan lain sebagainya menghasil- kan stabilitas. Jika perubahan
dilakukan, maka besar kemungkinan stabilitas terganggu.
2. Fokus perubahan berdampak luas
Perubahan dalam organisasi tidak mungkin terjadi hanya difokuskan pada satu bagian
saja karena organisasi merupakan suatu sistem. Jika satu bagian dubah maka bagian lain pun
terpengaruh olehnya. Jika manajemen mengubah proses kerja dengan teknologi baru tanpa
mengubah struktur organisasinya, maka perubahan sulit berjalan lancar.

3. Inersia kelompok kerja


Walau ketika individu mau mengubah perilakunya, norma kelompok punya potensi
untuk menghalanginya. Sebagai anggota serikat pekerja, walau sebagai pribadi kita setuju atas
suatu perubahan, namun jika perubahan itu tidak sesuai dengan norma serikat kerja, maka
dukungan individual menjadi lemah.

4. Ancaman terhadap keakhlian


Perubahan dalam pola organisasional bisa mengancam keakhlian kelompok kerja
tertentu. Misalnya, penggunaan komputer untuk merancang suatu desain, mengancam
kedudukan para juru gambar.

5. Ancaman tehadap kekuasaan yang telah mapan


Mengintroduksi sistem pengambilan keputusan partisipatif seringkali bisa dipandang
sebagai ancaman kewenangan para penyelia dan manajer tingkat menengah.

6. Ancaman terhadap alokasi sumber daya


Kelompok-kelompok dalam organisasi yang mengendalikan sumber daya dengan jumlah
relatif besar sering melihat perubahan organisasi sebagai ancaman bagi mereka.

2.3 CARA MENGATASI PENOLAKAN ATAS PERUBAHAN

Coch dan French Jr. mengusulkan ada enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi
perubahan :
1. Pendidikan dan Komunikasi.
Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya
perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam berbagai macam bentuk. Ceramah,
diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
2. Partisipasi.
Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai
fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan
3. Memberikan kemudahan dan dukungan.
Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Beri pelatihan-
pelatihan. Memang memakan waktu, namun akan mengurangi tingkat penolakan.

6|Page
4. Negosiasi.
Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang
menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai kekuatan yang
tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja. Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi
keinginan mereka
5. Manipulasi dan Kooptasi.
Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misalnya memlintir (twisting)
fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan
lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada
pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.
6. Paksaan.
Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi siapapun
yang menentang dilakukannya perubahan.

2.4 TIPE  PERUBAHAN

Perubahan terdiri dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe memerlukan strategi manajemen
perubahan yang berbeda pula. Tiga macam perubahan tersebut adalah:

 Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi
 Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai
organisasi
 Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya

Tidak ada satupun pendekatan yang sesuai untuk Manajemen Perubahan. Metode-metode yang
digunakan untuk komunikasi, kepemimpinan, dan koordinasi kegiatan harus disesuaikan dalam
menemukan kebutuhan masing-masing situasi perubahan.

2.5 LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN PERUBAHAN

 Identifikasi Tipe Perubahan. Ketika anda harus memanaj perubahan, pertama-tama perlu
mengidentifikasi tipe dari perubahan tersebut.

7|Page
 Identifikasi Tujuan Perubahan.Tugas kedua adalah mengidentifikasi tujuan-tujuan
perubahan. Kemudian merencanakan tujuan-tujuan tersebut secara jelas dan memberikan
batasan antara waktu dengan perubahan mana yang dapat diterima.

2.6 METODE PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN

Pendekatan klasik yang dikemukaan oleh Kurt Lewin mencakup tiga langkah. 

1. Unfreezing : Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-tekanan dari kelompok penentang


dan pendukung perubahan. Status quo dicairkan, biasanya kondisi yang sekarang
berlangsung (status quo) diguncang sehingga orang  merasa kurang nyaman.
2. Movement : Secara bertahap (step by step) tapi pasti, perubahan dilakukan. Jumlah
penentang perubahan berkurang dan jumlah pendukung bertambah. Untuk mencapainya,
hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan.
3. Refreezing : Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai, stabilkan melalui aturan-aturan
baru, sistem kompensasi baru, dan cara pengelolaan organisasi yang baru lainnya. Jika
berhasil maka jumlah penentang akan sangat berkurang, sedangkan jumlah pendudung
makin bertambah.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam dunia yang terus berubah seperti halnya pasar yang mendunia dan teknologi baru
maka sangatlah esensial dunia bisnis juga harus sanggup berubah agar terus sukses. Perusahaan
sukses adalah perusahaan yang mampu melakukan adaptasi yang dinamis inovatif terhadap
setiap tantangan-tantangan baru. 
Jenis perubahan boleh jadi bersifat inovatif dan strategis, fisik dan perilaku. Perubahan
yang berhasil harus diciptakan tidak lahir begitu saja. Pihak manajemen membutuhkan
pendekatan terstruktur untuk perencanaan perubahaan perilaku atau SDM karyawan.Aspek-
aspek perubahan terdiri dari perubahan inovatif atau strategik yang sangat berguna bagi
pengembangan mutu SDM. Fenomena global di berbagai dimensi kehidupan tidak dapat
dihindari.
Perubahan dalam perusahaan sangat penting dilaksanakan oleh seorang manajer guna
meningkatkan kualitas mutu perusahaan dan loyalitas karyawan pada perusahaan dan
perusahaan akan memperoleh keuntungan dari kinerja karyawan yang begitu baik.

3.2 SARAN

Kami menyadari bahwa makalah yang telah kami susun ini yang berjudul Manajemen
Perubahan dalam Perusahaan ini, masih memeliki kekurangan-kekurangan maka dari itu

8|Page
diharapkan para mahasiswa dan pembaca untuk mengkonsumsi buku-buku yang penulis pakai
dalam menyusun makalah ini untuk mengetahui terlebih dalam lagi kelengkapan dari makalah
ini.

9|Page

Anda mungkin juga menyukai