TESIS
Oleh
MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
Oleh
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam menghadapi
perkembangan teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan budaya kerja
terhadap kinerja pegawai dengan kompetensi pegawai sebagai variabel intervening
di PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Metode penelitian yang digunakan
adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif kepada seluruh karyawan
di PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yang berjumlah sebanyak 91 responden.
Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis jalur dengan program SPSS.
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, maka pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh positif terhadap kinerja; pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh positif terhadap kompetensi; budaya kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja; budaya kerja berpengaruh positif terhadap kompetensi; dan
kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan
pengaruh langsung dan tidak langsung budaya kerja dan pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kompetensi, mengarah pada lebih rendahnya pengaruh tidak
langsung dari budaya kerja dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja,
artinya kompetensi sebagai variabel intervening tidak mampu mempengaruhi
budaya kerja dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja. Variabel
kompetensi merupakan variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap kinerja
dengan nilai koefisien sebesar 0,353.
By
Human resources is one of the key factors in facing the development of digital
technology. The objective of this research is to discover The Effect of Information
Technology Utilization and Work Culture on The Employee Performance with
Employee Competency as Intervening Variable in PT Pegadaian (PERSERO)
Regional Office I Medan. The research method used is descriptive analysis with
quantitative approach to all employees at PT Pegadaian (Persero) Regional Office
I Medan, as much as 91 respondents. Path analysis is used as the analysis technique
with the SPSS programme. The result found that Information Technology
Utilization positively affect Performance; Information Technology Utilization has
positive influence on Competency; Work Culture has positive effect on
Performance; Work Culture positively affect Competency; and Competency has
positive effect on Performance. Based on the direct and indirect calculation of Work
Culture and Information Technology Utilization on Competency, it leads to a lower
indirect effect of Work Culture and Information Technology on Performance, which
means that Competency as intervening variable is unable to influence Work Culture
and Information Technology Utilization on Performance. Competency is the
variable that has the most dominant impact on Performance with a coefficient value
of 0.353.
ii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Medan”. Tesis ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum. selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
3. Ibu Prof. Dr. Isfenti Sadalia, M.E. selaku Ketua Program Studi Magister
4. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Ketua Komisi
arahan, masukan dan saran yang sangat berharga bagi penulis dalam
5. Ibu Dr. Ir. Iskandar Rini, M.M. selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah
iii
Sumatera Utara.
Medan, terutama kepada abang Rinaldy Lubis yang telah bersedia memberikan
Simorangkir, S.Pd., saudara penulis (Abang Ganda Surya Siahaan serta Kakak
kepada penulis.
10. Mariana Angelia Br Sinurat, S.AB. yang senantiasa memberikan semangat dan
11. Sahabat terbaik Efroni Glen Girsang, S.Kom, Dewi Titianti Pohan S.E, M.M.,
dan seluruh teman seperjuangan Angkatan 44 yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bisa bermanfaat bagi para
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Pintu Air IV, Gg. Ternak, Kec. Medan Johor
Email : febrisiahaan122@gmail.com
febrisiahaan60@gmail.com
No. HP : 082292294845
Riwayat Pendidikan
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT PENULIS .................................................................. v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 11
2.1 Teknologi Informasi .................................................................................. 11
2.1.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Teknologi Informasi ........................................................................ 12
2.1.2 Indikator Teknologi Informasi ......................................................... 13
2.2 Budaya Kerja ............................................................................................. 14
2.2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Kerja ......................... 16
2.2.2 Dimensi & Indikator Budaya Kerja ................................................ 21
2.3 Kompetensi ............................................................................................... 22
2.2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi ........................... 24
2.2.2 Dimensi & Indikator Kompetensi ................................................... 26
2.4 Kinerja ....................................................................................................... 28
2.4.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja .................................... 29
2.4.2 Dimensi & Indikator Kinerja ........................................................... 31
2.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 32
2.6 Kerangka Konseptual ................................................................................ 35
vi
Halaman
Tabel 1.3 Hasil Pra Survey Mengenai Pemanfaatan Teknologi Informasi ...... 7
ix
Tabel 4.16. Hasil Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ........... 80
Halaman
Gambar 3.2 Sub Struktur Pertama Diagram Jalur X1 dan X2 terhadap Y ..... 46
Gambar 3.3 Sub Struktur Kedua Diagram Jalur X1, X2 dan Y terhadap Z..... 47
xi
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam menghadapi
perkembangan teknologi digital. Oleh karena itu, para departemen sumber daya
manusia harus membuat sistem yang mampu menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam
persaingan global.
sumber daya manusia yang memadai dalam mendorong kinerja pegawai. Pegawai
yang memadai. Kompetensi mempunyai peranan yang amat penting, karena pada
kompetensi yang dimiliki oleh para pegawai dalam melaksanakan tugas kerjanya
agar kinerja pegawai dapat semakin meningkat, karena sesungguhnya para nasabah
berharap proses pelayanan yang diberikan dapat dengan lebih mudah, sederhana,
lancar, cepat, tepat, ramah, terdapat kepastian, dan kejelasan prosedur serta
dicapai melalui kinerja yang positif dari pegawainya, sebaliknya organisasi akan
tidak efektif dalam arti tidak dapat memenuhi tuntutan pekerjaan yang dinginkan
maupun kelompok orang dalam suatu organisasi dan suatu periode waktu tertentu
upaya mencapai tujuan organisasi dan dilakukan sesuai dengan moral dan etika
serta secara legal tanpa melanggar hukum (Arini, 2015). Peningkatan kinerja akan
membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan
lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk
karena keberhasilan untuk mencapai tujuan tergantung pada kualitas kinerja sumber
daya manusia yang ada didalam perusahaan dan bagaimana cara mengelolanya.
Semakin banyak pegawai yang mempunyai kinerja yang tinggi, maka produktivitas
dapat bertahan dalam persaingan global. Kinerja yang baik adalah kinerja yang
optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya
informasi adalah proses pertukaran data dan pesan tanpa kendala ruang dan waktu.
Saat ini teknologi informasi harus dipahami secara lebih luas untuk
membentuk informasi yang diciptakan oleh bisnis dan digunakan selaras dengan
seperti halnya pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia, sangat penting bagi
lingkungannya. Budaya kerja menjadi sesuatu yang tidak dapat dilihat, disentuh,
dirasakan, didengar, namun diyakini bahwa itu ada (Flamholtz dan Randle 2012).
Budaya Kerja dapat menjadi instrumen kinerja yang utama, yaitu bila
budaya kerja dalam organisasi mendukung strategi organisasi dan bila budaya kerja
cepat dan tepat. Dari pengertian budaya kerja dalam organisasi di atas, tampak
bahwa budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk mendorong
membentuk nilai dan kebiasaan dari anggota organisasi (Joseph dan Francis, 2015).
Kesesuaian antara strategi dan budaya kerja oleh karenanya diyakini dapat
2011). Keberhasilan dan kesuksesan dalam kinerja tidak hanya didukung dari
kemampuan teknologi informasi yang canggih dan budaya kerja yang baik, namun
professional. Untuk itu kesadaran pegawai akan pentingnya budaya kerja masih
kerja terhadap kinerja pegawai yang sangat kompleks, karena mereka mempunyai
keuangan Indonesia yang bergerak pada tiga lini bisnis perusahaan yaitu
berada pada pencapaian yang tidak stabil dan fluktuatif. Kinerja Pegadaian dapat
dilihat pada pencapaian OSL (Outstanding Loan) dan laba bersih yang diperoleh
setiap tahunnya. Berikut tabel pencapaian OSL dan laba bersih pada PT Pegadaian
Tabel 1.1
OSL (Outstanding Loan)
OSL 2016-2019. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2016 telah
mencapai dari target penjualan yang telah ditetapkan namun pada tahun 2017-2019
tidak memenuhi dari target yang telah ditetapkan oleh PT Pegadaian (Persero)
Kanwil I Medan. Keadaan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang perlu
Tabel 1.2
Hasil Pra Survey Mengenai Kinerja
STS TS N S SS
Skor = Skor = Skor = Skor = Skor = Total Skor
No Indikator %
1 2 3 4 5 Skor Ideal
f n f n f n f n f n
1 Kuantitas - - 3 6 2 6 3 12 2 10 34 50 68
2 Kualitas - - 2 4 3 9 2 8 3 15 36 50 72
Ketepatan
3 - - 2 4 4 12 2 8 2 10 34 50 68
Waktu
Jumlah 104 150 69,3
f = Frekuensi n = Frekuensi x Skor Jumlah Responden = 10 Orang Jumlah Pertanyaan 3
Skor Ideal = Skor tertinggi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden
Sumber: Peneliti (2020)
pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Kuantitas kinerja pegawai dalam hal
ini sebesar 68%, kualitas kinerja pegawai sebesar 72%, dan ketepatan waktu dalam
mengerjakan tugas sebesar 68%. Jumlah akumulasi dari total skor senilai 104 dari
skor ideal 150 sebesar 69,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada
kriteria sedang.
Tabel 1.3
Hasil Pra Survey Mengenai Pemanfaatan Teknologi Informasi
STS TS N S SS
Total Skor
No Indikator Skor = Skor = Skor = Skor = Skor = %
Skor Ideal
1 2 3 4 5
f n f n f n f n f n
1 Faktor Sosial - - 4 10 3 9 2 8 1 5 32 50 64
2 Faktor Affect - - 4 8 2 6 2 8 2 10 32 50 64
Faktor
3 Kesesuain - - 2 4 2 4 3 12 3 15 35 50 70
Tugas
Konsekuensi
4 Jangka - - 3 6 2 6 2 8 3 15 35 50 70
Panjang
Kondisi yang
5 - - 2 4 2 6 3 12 3 15 37 50 74
Memfasilitasi
Jumlah 171 250 68,4
f = Frekuensi n = Frekuensi x Skor Jumlah Responden = 10 Orang Jumlah Pertanyaan 5
Skor Ideal = Skor tertinggi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden
Sumber: Peneliti (2020)
informasi. Faktor sosial dalam hal ini sebesar 64%, faktor affect sebesar 64%, faktor
kesesuaian tugas sebesar 70%, konsekuensi jangka panjang sebesar 70% dan
kondisi yang memfasilitasi 74%. Jumlah akumulasi darri total skor senilai 171 dari
skor ideal 250 sebesar 68,4%. %. Hasil ini menunjukkan bahwa teknologi informasi
Tabel 1.4
Hasil Pra Survey Mengenai Budaya Kerja
STS TS N S SS
Skor = Skor = Skor = Skor = Skor = Total Skor
No Indikator %
1 2 3 4 5 Skor Ideal
f n f n f n f n f n
Inovasi dan
1 Pengambilan - - 4 8 3 9 2 10 1 5 32 50 64
Resiko
Perhatian
2 Terhadap - - 3 6 3 9 2 8 2 10 33 50 66
Detail
Orientasi
3 - - 2 4 2 4 3 12 3 15 35 50 70
Hasil
Orientasi
4 3 6 4 12 2 8 1 5 31 50 62
Tim
Jumlah 131 200 65,5
f = Frekuensi n = Frekuensi x Skor Jumlah Responden = 10 Orang Jumlah Pertanyaan 4
Skor Ideal = Skor tertinggi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden
Sumber: Peneliti (2020)
informasi. Inovasi dan pengambilan resikol dalam hal ini sebesar 64%, perhatian
terhadap detail sebesar 66%, orientasi hasil 70%, orientasi tim 74%. Jumlah
akumulasi darri total skor senilai 131 dari skor ideal 200 sebesar 68,4%. %. Hasil
Tabel 1.5
Hasil Pra Survey Mengenai Kompetensi
STS TS N S SS
Skor = Skor = Skor = Skor = Skor = Total Skor
No Indikator %
1 2 3 4 5 Skor Ideal
f n f n f n f n f n
1 Pengetahuan - - 2 4 3 9 2 8 3 15 36 50 72
2 Ketrampian - - 3 6 4 12 1 4 2 10 32 50 64
3 Sikap Kerja - - 3 6 3 9 2 8 2 10 33 50 66
Jumlah 101 150 67,3
f = Frekuensi n = Frekuensi x Skor Jumlah Responden = 10 Orang Jumlah Pertanyaan 3
Skor Ideal = Skor tertinggi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden
Sumber: Peneliti (2020)
pegawai pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Pengetahuan dalam hal ini
sebesar 72%, ketrampian sebesar 64%, dan sikap kerja 66%. Jumlah akumulasi
darri total skor senilai 101 dari skor ideal 150 sebesar 67,3%. %. Hasil ini
sedang, terlihat juga beberapa masalah yang menarik perhatian untuk diteliti lebih
lanjut, yaitu mengenai teknologi informasi, budaya kerja dan kompetensi, yang
kompetensi?
kompetensi?
melalui kompetensi?
sebagai berikut:
terhadap kompetensi.
kompetensi.
terhadap kinerja.
melalui kompetensi.
pihak, diantaranya:
masalah nyata secara ilmiah yang didukung dengan teori yang mendukung
suatu permasalahan.
Dengan penelitian ini dapat memberikan strategi dan informasi yang berharga
bagi instansi dalam pengeloaan sumber daya manusia beserta segala kebijakan
yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek sumber daya manusia secara lebih
pegawai.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memerikan informasi dan referensi bagi
pembaca dan pihak lain yang digunakan sebagai rujukan atau pengembangan
LANDASAN TEORI
tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan
dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, lebih lama
11
adalah suatu gabungan dari teknologi komputasi dan komunikasi yang berbentuk
sistem dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk mengolah,
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan sebagai sarana organisasi untuk
pengambilan keputusan.
sistem perlu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang
berikut:
interpersonal tertentu yang dibuat individual dengan yang lain dalam situasi
sosial tertentu. Kultur subyektif berisi norma (norm) dan nilai-nilai (value).
2. Affect
menyenangkan atau tidak menyenangkan, rasa suka atau tidak suka dalam
3. Kompleksitas (complexity).
Sebagai tingkat inovasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit
mempunyai keuntungan dimasa yang akan datang dan tidak hanya untuk
teknologi informasi.
dengan estimasi dua faktor dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu pemanfaatan dan
1. Pemanfaatan meliputi :
b. Bermanfaat (usefull)
2. Efektivitas meliputi :
penggunanya.
sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang
dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku,
asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam
(2012).
Berdasarkan definisi budaya kerja diatas dari para ahli dapat disimpulkan
bahwa budaya kerja merupakan nilai-nilai atau kebiasaan yang dianut sebuah
organisasi untuk menjadikan pedoman perusaahan demi mencapai tujuan yang akan
1. Asumsi dasar Dalam budaya kerja terdapat asumsi dasar yang dapat berfungsi
berperilaku.
2. Keyakinan yang dianut dalam budaya kerja terdapat keyakinan yang dianut dan
nilai yang dapat berbentuk slogan atau motto, asumsi dasar, tujuan umum
yang sering muncul, yakni masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi
internal. Kedua masalah tersebut dapat diatasi dengan asumsi dasar dan
5. Berbagai nilai (sharing of value) Dalam budaya kerja perlu berbagi nilai
terhadap apa yang paling diinginkan atau apa yang lebih baik atau berharga bagi
seseorang.
6. Pewarisan (learning process) Asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh
tersebut.
peraturan atau norma yang berlaku dalam kelompok atau organisasi tersebut,
unsur yang terkandung dalam budaya kerja diatas maka dapat disimpulkan
bahwa didalam budaya kerja terdapat keterkaitan secara berurutan mulai dari
nilai, pewaris dan menyesuaikan hal ini dapat menciptakan budaya kerja yang
1. Kebersamaan
2. Intensitas
nilai-nilai inti budaya kerja. Derajat intensitas bisa merupakan suatu hasil dari
berikut:
1. Inisiatif Individual
pendapat. Inisiatif tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu
perusahaan.
Berisiko Dalam budaya kerja perlu ditekankan, sejauh mana para pegawai
dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko. Suatu
yang dilakukannya.
3. Pengarahan,
menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan
harapan tersebut jelas tercantum dalam visi, misi dan tujuan perusahaan.
4. Integrasi,
5. Dukungan Manajemen
6. Kontrol
yang berlaku dalam suatu perusahaan. Untuk itu diperlukan sejumlah peraturan
dan tenaga pengawas (atasan langsung) yang dapat digunakan untuk mengawasi
7. Identitas
8. Sistem
kenaikan gaji, promosi dan sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai,
bukan sebaliknya didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.
Sistem imbalan yang didasarkan atas prestasi kerja pegawai dapat mendorong
dan mencari prestasi kerja yang maksimal sesuai kemampuan dan keahlian yang
pilih kasih, akan berakibat tenaga kerja yang punya kemampuan dan keahlian
dapat berlaku pasif dan frustasi. Kondisi semacam ini dapat berakibat kinerja
sering terjadi dalam suatu perusahaan. Namun, perbedaan pendapat atau kritik
yang terjadi bisa dijadikan sebagai media untuk melakukan perbaikan atau
Sejauh mana komunikasi dapat dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal.
komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri.
budaya kerja juga bermanfaat untuk memetakan sejauh mana karakteristik tipe
budaya kerja tepat atau relevan dengan kepentingan suatu organisasi karena setiap
perusahaan memiliki spesifikasi tujuan dan karakter sumber daya yang berlainan.
Adapun dimensi dan indikator dalam budaya kerja (Ichsan Nugraha, 2016)
adalah:
3. Orientasi hasil
a. Pencapaian target
4. Orientasi manusia
5. Orientasi tim
6. Agresifitas
didalamnya sesuai dengan apa yang telah ditentukan atau disepakati bersama.
2.3 Kompetensi
yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja
memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi
pekerjaan.
orang. Kita pun sering mendengar atau bahkan mengucapkan terminologi itu dalam
karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab
terletak pada bagian dalam setiap manusia dan selamanya ada pada kepribadian
seseorang yang dapat memprediksikan tingkah laku dan performansi secara luas
Sedangkan ada dua istilah yang muncul dari dua aliran yang berbeda tentang
suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut (Wibowo, 2014).
dimiliki atau dibutuhkan oleh setiap individu yang memampukan mereka untuk
melakukan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif dan meningkatkan
Keyakinan terhadap diri maupun terhadap orang lain akan sangat memengaruhi
perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan inovatif,
mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru atau berbeda dalam
melakukan sesuatu.
2. Keterampilan
3. Pengalaman
sebagainya. Orang yang tidak pernah berhubungan dengan organisasi besar dan
4. Karakteristik Kepribadian
berubah. Akan tetapi, kepribadian bukannya sesuatu yang tidak dapat berubah.
5. Motivasi
6. Isu Emosional
membuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi
7. Kemampuan Intelektual
8. Budaya Organisasi
tentang kompetensi.
kompetensi.
berkelanjutan.
1. Pengetahuan (knowledge)
yang baik sesuai dengan kebutuhan yang ada dengan efektif dan efisien di
perusahaan.
2. Pemahaman (understanding)
yang baik tetang karakteristik dan kondisi secara efektif dan efisien.
3. Kemampuan/Keterampilan (skill)
Sesuatu yang dimiliki oleh individu yang melaksanakan tugas atau pekerjaan
4. Nilai (value)
Suatu standar perilaku yang telah ditakini dan secara psikologis telah menyatu
5. Sikap (attitude)
rangsangan yang datang dari luar. Misalnya, reaksi terhadap krisis ekonomi,
6. Minat (interest)
melakukan sesuatu aktivitas tugas. Sumber daya manusia dapat tetap bertahan
dan mengarahkan sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan
2.4 Kinerja
menciptakan atau mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan
demikian kinerja karyawan merupakan hasil prestasi kerja karyawan guna untuk
kepadanya.
Menurut Ahli Ada beberapa definisi mengenai kinerja yang dijelaskan oleh
beberapa ahli, berikut adalah beberapa definisi kinerja. Kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
(Mangkunegara, 2011).
Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama
periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh
dimiliki (Rivai, 2011). Kinerja juga merupakan suatu istilah secara umum yang
digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi
padasuatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biayabiaya masa
lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efesiensi, pertanggung jawaban atau
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
merupakan hasil pekerjaan dari karyawan secara kualitas dan kuantitas yang
untuk kebanyakan pekerja meliputi elemen yaitu kuantitas dari hasil, kualitas dari
hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran, dan kemampuan bekerja sama.
1. Iklim Organisasi
Iklim kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting bagi pimpinan untuk
adanya iklim kerja yang kondusif, maka hal itu akan mempengaruhi kinerja
karyawan.
2. Kepemimpinan
3. Kualitas Pekerjaan
Pekerjaan yang dilakukan dengan kualitas yang tinggi dapat memuaskan yang
4. Kemampuan Kerja
karyawan.
5. Inisiatif
yang dimiliki para karyawan dalam usaha untuk meningkatkan hasil yang
dicapainya.
6. Motivasi
Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi pimpinan, karena menurut
definisi pimpinan harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Pimpinan perlu
8. Kuantitas Pekerjaan
Pekerjaan yang dilakukan karyawan harus memiliki kuantitas kerja tinggi dapat
kerja sesuai dengan yang ditargetkan, maka hal itu akan dapat mengevaluasi
9. Disiplin Kerja
sehingga dapat mencapai suatu hasil kerja yang optimal atau mencapai hasil
mengadaptasi teori yang diutarakan oleh (Robbins, 2006), yang dibagi kedalam 6
dimensi, yaitu :
1. Kualitas
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
karyawan.
2. Kuantitas
Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit,
3. Ketepatan waktu
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu
4. Efektivitas
5. Kemandirian
fungsi kerjanya.
6. Komitmen kerja
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian. Namun
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penulis &
Metode
No. Judul Penulis Tahun Variabel Hasil Penelitian
Analisis
Terbit
Analisis Pengaruh Uji Asumsi Budi Pemanfaatan teknologi
Teknologi
1 Pemanfaatan Teknologi Klasik, Purnomo, informasi berpengaruh
Informasi,
Informasi Dan Budaya Regresi Amin signifikan terhadap
Hasil penelitian
Pengaruh Penggunaan Putu Pande menunjukkan bahwa
Teknologi Informasi, Structural Yudiastra, Teknologi teknologi informasi
3 Disiplin Kerja, Insentif, Equation Gede Sri Informasi, memiliki pengaruh
Turnover Terhadap Modelling Darma Kinerja positif terhadap
Kinerja Pegawai (2015) kinerja.
Hasil penelitian
Pengaruh Kompetensi,
menunjukkan bahwa
Gaya Kepemimpinan, Structural
Desi kompetensi, gaya
Budaya Kerja dan Equation
Saputra kepemimpinan,
Lingkungan Kerja Modelling
Rafiie, Budaya budaya kerja,
terhadap Kepuasan (SEM)
4 Nasir Azis, Kerja, lingkungan kerja,
Kerja Pegawai dan dengan
Sofyan Kinerja kepuasan kerja dan
Dampaknya Terhadap bantuan
Idris kinerja pegawai secara
Kinerja Pegawai Kantor program
(2018) deskriptif sudah
Kementerian Agama Amos
berjalan dengan baik.
Kabupaten Aceh Barat
Penulis &
Metode
No. Judul Penulis Tahun Variabel Hasil Penelitian
Analisis
Terbit
Pengaruh Budaya
Hasil penelitian
Organisasi,
menunjukan bahwa
Kompetensi, Dan
Budaya kontribusi dari
Komitmen Organisasi Anggi
Regresi Kerja, variable budaya
5 Terhadap Kinerja Pasca Arnu
Berganda Kompetensi, organisasi, kompetensi
Pegawai Bank Jabar (2017)
Kinerja dan komitmen
Banten Cabang
organisasi cukup besar
Karawang
dalam mempengaruhi
kinerja. Namun
demikian perlu
diperhatikan aspek
lainnya yang
mempengaruhi kinerja
selain variable yang
diteliti, diantaranya
adalah kepemimpinan.
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
pemanfaatan
Teknologi informasi
secara langsung
Pengaruh pemanfaatan
meningkatkan kinerja
teknologi informasi Teknologi
karyawan koperasi
Terhadap Kinerja SEM PLS Wicaksono Informasi,
6 susu warga mulya.
Karyawan Melalui (2018) Kinerja,
Pemanfaatan teknologi
Kompetensi Di Kompetensi
informasi juga
Koperasi Susu Warga
meningkatkan kinerja
Mulya
karyawan koperasi
susu warga mulya
melalui kompetensi
Analisis Pengaruh
Kecerdasan Emosional,
Disiplin Kerja Dan
Berdasarkan hasil
Prasarana Dengan
penelitian bahwa
Kompetensi Sebagai Ade
Analysis Kompetensi, kompetensi sebagai
7 Variabel Intervening Buandra
Jalur Kinerja variabel intervening
Terhadap Kinerja (2017)
berpengaruh terhadap
Karyawan Di
kinerja
Departemen Karbon
PT INALUM (Persero)
Kabupaten Batubara
Penulis &
Metode
No. Judul Penulis Tahun Variabel Hasil Penelitian
Analisis
Terbit
Kompetensi
berpengaruh positif
Baharuddi
signifikan terhadap
Pengaruh Budaya n
kinerja karyawan
Kerja dan Indrawan,
BCA KCU Kendari.
Pengembangan Sumber Mahmudin Budaya
Artinya bahwa
8 Daya Manusia terhadap SEM PLS A. Kerja,
semakin baik
Kompetensi dan Sabilalo, Kompetensi
kompetensi yang
Kinerja Karyawan La Ode
diamati dari indikator
BCA KCU Kendari Hamida
pengetahuan,
(2018)
keterampilan dan
sikap dapat
memperbaiki kinerja
karyawan BCA KCU
kendari, yang
terimplementasi pada
sigap, menarik,
antusias, ramah dan
teliti.
Berdasarkan hasil
Pengaruh pemanfaatan penelitian Teknologi
teknologi informasi, Axchel Informasi,
Lingkungan Kerja Dan Tumiwa, Lingkungan Kerja dan
Teknologi
Kompetensi Terhadap Regresi Bernhard Kompetensi secara
9 Informasi,
Produktivitas Berganda Tewal, bersama – sama
Indrie D. Kompetensi
Karyawan (Study Pada memiliki pengaruh
Kantor Pusat Bank Palandeng signifikan terhadap
Sulutgo) Produktivitas
Karyawan
Setelah melakukan
analisis data, dapat
Pengaruh Pemanfaatan disimpulkan bahwa
Yohannes
Perangkat Teknologi Analisis Teknologi ada pengaruh yang
Marryono
10 Informasi Dan Regresi Informasi, positif dan signifikan
Jamun
Komunikasi Terhadap Berganda Kompetensi antara pemanfaatan
(2020)
Peningkatan perangkat TIK
Kompetensi terhadap peningkatan
Profesional kompetensi.
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
X1
Kompetensi
Kinerja Pegawai
Pegawai
Z Y
Budaya Kerja
X2
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.7 Hipotesis
kompetensi
kompetensi.
METODOLOGI PENELITIAN
melalui wawancara dan pengisian kusioner. Melalui penelitian ini diharapkan dapat
3.2.1 Tempat
tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua)
bulan, 1 bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi
37
data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh penulis melalui observasi dan wawancara secara
secara lisan kepada pegawai yang mengurus tentang sumber daya manusia yang
2. Observasi, metode ini dilakukan penulis dengan cara melakukan penelitian dan
praktik kerja lapangan pada tempat yang akan dijadikan penelitian penulis. Data
yang dapat diperoleh dari observasi ini adalah data internal, seperti data kinerja
Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert.
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur pendapat seseorang atau
Tabel 3.1
Skala Likert Pernyataan Responden
Definisi operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
(Persero) Kanwil I Medan yang berjumlah sebanyak 932 orang. Teknik sampling
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara simple random sampling
yang pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Jadi untuk sampel yang harus diambil dari populasi harus benar benar
mewakili (Sugiyono, 2011). Jumlah sampel yang akan dijadikan responden dalam
penelitian ini akan ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Paramita, 2015),
sebagai berikut:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒)2
Keterangan
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
932
𝑛=
1 + 932(10%)2
932
𝑛=
1 + 932.0,1
932
𝑛= = 90,31 (91)
10,32
Teknik analisis ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil jawaban
kuesioner dan digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka-angka dan
dengan bantuan SPSS. Analisis jalur merupakan teknik analisis statistik yang
(Persamaan Struktural 1)
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
2018). Suatu kuesioner bisa dikatakan valid atau tidak valid berdasarkan kreteria
i. Apabila suatu nilai signifikan < 0,05 dengan (α 5%) maka kuesioner dapat
dikatakan valid.
ii. Apabila suatu nilai signifikan > 0,05 dengan (α 5%) maka kuesioner dapat
Suatu kuesioner dapat dinyatakan reliabel jika jawaban yang diberikan oleh
responden bersifat konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2018). Uji
Pada pengukuran ulang ini dimana responden akan diberikan pertanyaan yang
sama namun pada waktu yang berbeda yang bertujuan apakah responden
(α), sehingga bisa diketahui suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai dari
Cronbach Alpha > 0,70, dan sebaliknya jika nilai Cronbach Alpha dari suatu
variabel < 0,70 maka variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel (Ghozali, 2018).
Tabel 3.3
Pedoman untuk interprestasi terhadap koefisien korelasi
mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model regresi linier, asumsi ini
ditunjukkan oleh nilai error yang berdistribusi normal. Model regresi yang baik
adalah model regresi yang dimiliki distribusi normal atau mendekati normal,
1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak
normal.
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai
0,10 atau sama dengan nilai VIF lebih dari 0,10 (Ghozali, 2018).
lain (Ghozali, 2018). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
dengan cara meregresi nilai absolut residual dari model yang diestimasi terhadap
dilihat dari nilai probabilitas setiap variabel independen. Jika Probabilitas > 0,05
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya jika Probabilitas < 0,05 berarti
terjadi heteroskedastisitas.
menaksir hubungan kausalitas antar variabel (mode casual) yang telah ditetapkan
subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan
kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis.
Apa yang dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara
tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau
Diagram jalur dan persamaan struktural pada saat akan melakukan analisis
hubungan kausal antara variabel penyebab dengan variabel akibat. Diagram ini
disebut diagram jalur, dan bentuknya ditentukan oleh proposisi teoritik yang berasal
dari kerangka pikir tertentu. Dalam analisis jalur, terlebih dahulu peneliti membuat
diagram jalur tersebut. Diagram jalur dapat digunakan untuk menghitung pengaruh
langsung dan tidak langsung dari variabel independen terhadap suatu variabel
dependen (Noor, 2014). Pengaruh-pengaruh itu tercermin dalam apa yang disebut
dengan koefisien jalur, dimana secara matematik analisis jalur mengikuti mode
struktural.
a. Diagram Jalur
Langkah pertama dalam analisis jalur adalah merancang diagram jalur sesuai
penelitian, maka model analisis jalur dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Ԑ1 Ԑ2
X1 1
ρZY
X2
Gambar 3.1 Diagram Jalur
b. Persamaan Struktural
menyatakan hubungan antarvariabel pada diagram jalur yang ada (Noor, 2014).
X1
Ԑ1
𝜌𝑌𝑋1 Y
X2 𝜌𝑌𝑋2
Y = 𝜌𝑌𝑋1 𝑋1 + 𝜌𝑌𝑋2 𝑋2 + Ԑ1
X1
Ԑ1 Ԑ2
1
ρZY
X2
Keterangan:
X2 = Budaya Kerja
Y = Kinerja
Z = Kompetensi
Kinerja
Kompetensi
c. Uji T (T-Test)
nilai T-table dan T-statistic (Hartono, 2008). Jika T-statistic lebih tinggi
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual dengan tingkat
kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5%. Dalam hal ini adapun kriterianya yaitu
apabila t hitung > t tabel maka ada pengaruh antara variabel independen dan
dependen dan demikian sebaliknya. Sedangkan untuk signifikansi, jika t < 0,05
maka adanya pengaruh antara variabel independen dan dependen dan demikian
terhadap kompetensi.
terhadap kinerja.
terhadap perusahaan.
d. Uji F (F-Test)
kompetensi pegawai.
kredit kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai. Lembaga semacam ini pada
Eropa lainnya, seperti Inggris dan Belanda. Sistem gadai tersebut Memasuki
Bentuk usaha Pegadaian di Indonesia berawal dari Bank Van Leening yang
didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. VOC dibubarkan bersama
Bank Van Leening, kemudian dibentuk Pegadaian yang dikelola swasta. Akan tetapi
diambil alih oleh pemerintah untuk membantu kehidupan buruh tani dan nelayan
Dengan Staatbald 1930 No. 266, lembaga ini berubah menjadi JAWATAN
Peraturan Pemerintah RI No. 178 tahun 1961, tanggal 3 Mei 1961 satus JAWATAN
urusan Bank Sentral. Dan diubah lagi menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN)
50
status kembali terjadi dari PERUM menjadi PERSEROAN yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2011 yang ditandatangani pada tanggal
Adapun visi dan misi dari PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut:
Visi
Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen
Misi
perusahaan, mulai dari tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah,
yang tersusun dengan sedemikian rupa pada suatu perusahaan. Adapun tugas dari
berikut:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan
1. Kepala Kantor
Kantor Area, dan Kantor Cabang serta unit kerja lain di bawah
yang berlaku.
Kantor Wilayah.
2. Bidang Operasional
Kantor Area, dan Kantor Cabang serta unit kerja lain di bawah
kerjanya.
Wilayah.
dan bersama-sama.
5. Departemen Keuangan
optimal.
dari:
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Pendidikan Terakhir
4. Masa Kerja
43%
57%
Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa dari 91 responden dengan jenis
kelamin laki-laki lebih besar yakni sebanyak 52 orang atau 57% daripada responden
23% 34%
37%
sebagian besar yang berusia 31 – 40 tahun sebanyak 34 orang atau 37%. Kemudian
persentase kedua dengan usia dibawah atau sama dengan 30 tahun sebesar 31 orang
orang atau 23% diikuti yang terendah 5 orang atau 6% dengan usia diatas 50 tahun.
Hal ini menunjukkan bawaha usia 31 – 40 tahun merupakan usia produktif bagi
seseorang.
Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dijelaskan pada gambar 4.4 sebagai berikut:
84%
sebagian besar adalah Sarjana sebanyak 76 orang atau 84%, Diploma sebanyak 7
atau 8%, SMA sebanyak 5 orang atau 5% dan Pascasarjana sebanyak 3 orang atau
Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dijelaskan pada gambar 4.5 sebagai berikut:
14% 17%
26% 36%
Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa dari 91 responden menunjukkan bahwa
sebagian besar masa kerja 6 – 10 tahun sebanyak 33 orang atau 36%, diikuti masa
kerja 11 – 15 tahun sebanyak 24 orang atau 26%, masa kerja < 5 tahun sebanyak
15 orang atau 17%, masa kerja 16 – 20 tahun sebanyak 13 orang atau 14 orang dan
kinerja. Dengan demikian, kategori skala dapat ditentukan pada tabel 4.1 sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Kategori Skala
Skala Kategori
1,00 – 1,80 Sangat Rendah
1,81 – 2, 60 Rendah
2,61 – 3,40 Sedang
3,41 – 4,20 Tinggi
4,21 – 5,00 Sangat Tinggi
Sumber: Arikunto (2005)
Informasi
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Pemanfaatan
Teknologi Informasi
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % F % f % f % f % f % Rata
TI1 - - 4 4,4 4 4,4 66 72,5 17 18,7 91 100 4,05
TI2 - - 4 4,4 2 2,2 65 71,4 20 22,0 91 100 4,10
TI3 - - 2 2,2 4 4,4 64 70,3 21 23,1 91 100 4,14
TI4 - - 2 2,2 6 6,6 64 70,3 19 20,9 91 100 4,09
TI5 - - 2 2,2 4 4,4 64 70,3 21 23,1 91 100 4,14
TI6 - - 2 2,2 3 3,3 63 69,2 23 25,3 91 100 4,17
TI7 - - 2 2,2 4 4,4 63 69,2 22 24,2 91 100 4,15
TI8 - - 2 2,2 3 2,3 69 75,8 17 18,7 91 100 4,10
TI9 - - 3 3,3 4 4,3 67 73,6 17 18,7 91 100 4,07
TI10 - - 3 3,3 15 16,5 58 63,7 15 16,5 91 100 3,93
Rata-Rata 4,094
Sumber: Peneliti (2020)
responden menjawab netral (N) sebanyak 4 (4,4%) responden menjawab setuju (S)
sebanyak 66 (72,5) dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 17
(18,7%).
netral (N) sebanyak 2 (2,2%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 65 (71,4%)
netral (N) sebanyak 4 (4,4%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 64 (70,3%)
netral (N) sebanyak 6 (6,6%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 64 (70,3%)
netral (N) sebanyak 4 (4,4%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 64 (70,3%)
netral (N) sebanyak 3 (3,3%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 63 (69,2%)
netral (N) sebanyak 4 (4,4%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 63 (69,2%)
netral (N) sebanyak 3 (3,3%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 69 (75,8%)
netral (N) sebanyak 4 (4,4%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 67 (73,6%)
(63,7%) dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 15 (16,5%).
Medan masuk dalam kriteria baik, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang
dihasilkan yakni sebesar 4,094. Berdasarkan analisis terhadap hasil kuesioner, ada
bagian pada bagian instansi ini harus ditingkatkan lagi yakni pengembangan
tinggi.
pernyataan yang menunjukan indikator dari budaya kerja. Tiap indikator terdapat 2
kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 91 orang dapat dilihat pada tabel 4.3
dibawah ini.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Budaya Kerja
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % f % f % f % f % f % Rata
BK1 - - 6 6,6 17 18,7 61 67,0 7 7,7 91 100 3,75
BK2 - - 7 7,7 18 19,8 57 62,6 9 9,9 91 100 3,74
BK3 - - 6 6,6 13 14,3 56 61,5 16 17,6 91 100 3,90
BK4 - - 5 5,5 13 14,3 57 62,6 16 17,6 91 100 3,92
BK5 - - 3 3,3 17 18,7 58 63,7 13 14,3 91 100 3,89
BK6 - - 6 6,6 11 12,1 54 59,3 20 22,0 91 100 3,96
Rata-Rata 3,86
Sumber: Peneliti (2020)
Berdasarkan tabel 4.3, untuk pernyataan ke-1 dari variabel budaya kerja
sebanyak 61 (67,0%) dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 7
(7,7%).
Untuk pernyataan ke-2 dari variabel budaya kerja (BK2), terdapat 7 (7,7%)
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
Untuk pernyataan ke-3 dari variabel budaya kerja (BK3), terdapat 6 (6,6%)
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
Untuk pernyataan ke-4 dari variabel budaya kerja (BK4), terdapat 5 (5,5%)
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
Untuk pernyataan ke-5 dari variabel budaya kerja (BK5), terdapat 3 (3,3%)
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
Untuk pernyataan ke-6 dari variabel budaya kerja (BK6), terdapat 5 (6,6%)
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
bahwa budaya kerja pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan masuk dalam
kriteria baik, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan yakni sebesar
(Persero) Kanwil I Medan telah menerapkan budaya yang telah dibuat oleh
perusahaan. Namun belum mencapai posisi sangat baik, sehingga butuh perbaikan
dengan jumlah responden sebanyak 91 orang dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah
ini..
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Kompetensi
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % F % f % F % f % f % Rata
KOM1 - - 5 5,5 15 16,6 60 65,9 11 12,1 91 100 3,84
KOM2 - - 6 6,6 12 13,2 63 69,2 10 11,0 91 100 3,84
KOM3 - - 5 5,5 9 9,9 67 73,6 10 11,0 91 100 3,90
KOM4 - - 2 2,2 12 13,2 68 74,7 9 9,9 91 100 3,92
KOM5 - - 6 6,6 18 19,8 56 61,5 11 12,1 91 100 3,79
KOM6 - - 2 2,2 11 12,1 62 68,1 16 17,6 91 100 4,01
Rata-Rata 3,88
Sumber: Peneliti (2020)
sebanyak 60 (65,9%) dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak
11 (12,1%).
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak 9
(9,9%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 67 (73,6%) dan responden yang
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
jumlah responden sebanyak 91 orang dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini..
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Kinerja
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % f % f % f % f % f % Rata
KIN1 - - 7 7,7 19 20,9 47 51,6 18 19,8 91 100 3,83
KIN2 - - 6 6,6 18 19,8 56 61,5 11 12,1 91 100 3,79
KIN3 - - 5 5,5 13 14,3 56 61,5 17 18,7 91 100 3,93
KIN4 - - 2 2,2 15 16,5 61 67,0 13 14,3 91 100 3,93
KIN5 - - 4 4,4 21 23,1 53 58,2 13 14,3 91 100 3,82
KIN6 - - 4 4,4 18 19,8 52 57,1 17 18,7 91 100 3,90
Rata-Rata 3,86
Sumber: Peneliti (2020)
(51,6%) dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 18 (19,8%).
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak
bahwa kinerja pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan masuk dalam kriteria
baik, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan yakni sebesar 3,86.
Dalam hal ini menunjukkan bahwa ada bagian yang perlu ditingkatkan lagi yakni
metode yang efektif agar hasil kinerja karyawan terus menerus meningkat dan
Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan (di luar sampel penelitian). Kriteria yang
lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
No Variabel Indikator r Hitung r Tabel Keterangan
TI1 0,771 > 0,361 Valid
TI2 0,831 > 0,361 Valid
TI3 0,783 > 0,361 Valid
Pemanfaatan TI4 0,715 > 0,361 Valid
Teknologi TI5 0,745 > 0,361 Valid
1
Informasi TI6 0,790 > 0,361 Valid
(X1) TI7 0,739 > 0,361 Valid
TI8 0,597 > 0,361 Valid
TI9 0,769 > 0,361 Valid
TI10 0,648 > 0,361 Valid
BK1 0,580 > 0,361 Valid
BK2 0,757 > 0,361 Valid
Budaya Kerja BK3 0,704 > 0,361 Valid
2
(X2) BK4 0,649 > 0,361 Valid
BK5 0,846 > 0,361 Valid
BK6 0,552 > 0,361 Valid
KOM1 0,701 > 0,361 Valid
KOM2 0,727 > 0,361 Valid
Kompetensi KOM3 0,533 > 0,361 Valid
3
(Z) KOM4 0,732 > 0,361 Valid
KOM5 0,655 > 0,361 Valid
KOM6 0,719 > 0,361 Valid
KIN1 0,608 > 0,361 Valid
KIN2 0,598 > 0,361 Valid
Kinerja KIN3 0,627 > 0,361 Valid
4
(Y) KIN4 0,705 > 0,361 Valid
KIN5 0,551 > 0,361 Valid
KIN6 0,646 > 0,361 Valid
Sumber: Peneliti (2020)
Berdasarkan Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa nilai dari r hitung keseluruhan
indikator yang diuji bernilai positif dan lebih besar daripada nilai r tabel. Maka dapat
Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Cronbach’s
No Variabel Nilai CA Keterangan
Alpha
1 Teknologi Informasi 0,948 0,70 Reliabilitas
2 Budaya Kerja 0,895 0,70 Reliabilitas
3 Kompetensi 0,929 0,70 Reliabilitas
4 Kinerja 0,904 0,70 Reliabilitas
Sumber: Peneliti (2020)
berbeda. Akan tetapi, semua item pernyataan variabel independen (X) dan variabel
dependen (Y) tersebut memiliki nilai koefisien Alpha lebih besar daripada 0.70.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam
nilai residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah
model yang memberikan nilai residual yang memenuhi asumsi normalitas yaitu
nilai sig > α (taraf signifikansi= 0,05). Berikut adalah uji normalitas dalam
dibawah ini:
Tabel 4.8
Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
menunjukkan nilai sig > α (0,05) dilihat dari kolom asymp. Sig. (2-tailed) yakni
antara variabel bebas dalam model penelitian. Model yang baik adalah model
yang tidak terdapat korelasi antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada
toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai toleransi > 0,1 dan
VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel
bebas dalam model regresi. Berikut adalah nilai VIF pada tabel 4.9:
Tabel 4.9
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance
> 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Jika nilai (Sig.)
lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala
dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Glejser pada tabel 4.10
sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Heteroskedastisitas Metode Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2.007 .936 2.145 .035
Teknologi .010 .037 .048 .268 .789
1 Informasi
Budaya Kerja .035 .061 .109 .572 .569
Kompetensi -.100 .056 -.297 -1.795 .076
a. Dependent Variable: tes_abs
Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai (Sig.)
lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada terjadi
informasi (X1) dan budaya kerja (X2) terhadap kompetensi pegawai (Z) secara
parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
secara parsial terhadap Kompetensi. Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 4.11
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 4.185 1.761 2.376 .020
Teknologi .197 .069 .314 2.861 .005
1
Informasi
Budaya Kerja .481 .106 .498 4.527 .000
a. Dependent Variable: Kompetensi
Z = 0,314 X1 + 0,498 X2 = e1
Keterangan:
Z = Kompetensi
X2 = Budaya Kerja
0,005 dan budaya kerja (X2) = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini memberikan
kesimpulan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi (X1) dan budaya kerja
Tabel 4.12
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Besarnya nilai R Square yang terdapat pada tabel “Model Summary” adalah
pemanfaatan teknologi informasi (X1) dan budaya kerja (X2) terhadap variabel
kontribusi dari variabel – variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.
Sementara itu, untuk nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1 = √(1 − 0,593) =
0,637. Dengan demikian diperoleh diagram jalur model srtuktur 1 pada gambar 4.6
sebagai berikut:
e1=0,637
Teknologi
Informasi
(X1)
0,314
Kompetensi
(Z)
0,498
Budaya Kerja
(X2)
informasi (X1), budaya kerja (X2) dan kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y)
secara parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
kerja dan kompetensi. Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.13
Uji signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -3.601 1.468 -2.452 .016
Teknologi .249 .058 .348 4.279 .000
1 Informasi
Budaya Kerja .309 .095 .280 3.239 .002
Kompetensi .404 .086 .353 4.710 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Keterangan:
Y = Kinerja
X2 = Budaya Kerja
Z = Kompetensi
e2 = Error
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Besarnya nilai R Square yang terdapat pada tabel “Model Summary” adalah
pemanfaatan teknologi informasi (X1), budaya kerja (X2) dan variabel kompetensi
(Z) adalah sebesar 79.8% sementara sisanya 20.2% merupakan kontribusi dari
variabel – variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Sementara itu,
untuk nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1 = √(1 − 0,798) = 0,459 Dengan
demikian diperoleh diagram jalur model srtuktuk 2 pada gambar 4.7 sebagai
berikut:
Kompetensi Kinerja
P5 Z Y = 0,353
(Z) (Y)
P2 X2 Z = 0,498
Hasil dari gambar 4.7 diatas dijelaskan pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.15
Ringkasan Hasil Estimasi Parameter Model
Standardized R2
Model coefficients beta T Sig
teknologi informasi (X1) sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Analisis pengaruh budaya kerja (X2) terhadap kompetensi (Z): dari analisis
diatas diperoleh nilai signifikansi budaya kerja (X2) sebesar 0,000 < 0,05, sehingga
informasi (X1) sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
Analisis pengaruh budaya kerja (X2) terhadap kinerja (Y): dari analisis
diatas diperoleh nilai signifikansi budaya kerja (X2) sebesar 0,002 < 0,05, sehingga
Analisis pengaruh kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y): dari analisis diatas
diperoleh nilai signifikansi kompetensi (Z) sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat
Tabel 4.16
Hasil analisis pengaruh langsung dan tidak langsung
kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y): diketahui pengaruh langsung yang diberikan
teknologi informasi (X1) terhadap kinerja (Y) sebesar 0,348. Sedangkan pengaruh
terhadap kinerja (Y) adalah perkalian nilai beta pemanfaatan teknologi informasi
(X1) terhadap kompetensi (Z) dengan nilai beta kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y)
yaitu : 0,314 x 0,353 = 0,110. Maka pengaruh total yang diberikan pemanfaatan
teknologi informasi (X1) terhadap kinerja (Y) adalah pengaruh langsung ditambah
dengan pengaruh tidak langsung yaitu : 0,314 + 0,110 = 0,424. Berdasarkan hasil
perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,348 dan
pengaruh tidak langsung sebesar 0,110 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak
langsung lebih kecil dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung, hasil ini
kinerja (Y): diketahui pengaruh langsung yang diberikan budaya kerja (X2)
pemanfaatan teknologi informasi (X1) melalui kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y)
adalah perkalian nilai beta budaya kerja (X2) terhadap kompetensi (Z) dengan nilai
beta kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y) yaitu : 0,280 x 0,353 = 0,098. Maka
pengaruh total yang diberikan budaya kerja (X2) terhadap kinerja (Y) adalah
pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu : 0,280 + 0,098
langsung sebesar 0,280 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,098 yang berarti
bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan dengan nilai
pengaruh langsung, hasil ini menunjukan bahwa secara tidak langsung budaya kerja
(X2) melalui kompetensi (Z) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y).
Tabel 4.17
Hasil Pengujian Hipotesis
No Hipotesis Hasil
1 Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kompetensi Hipotesis Diterima
2 Pengaruh budaya kerja terhadap kompetensi Hipotesis Diterima
3 Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja Hipotesis Diterima
4 Pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Hipotesis Diterima
5 Pengaruh kompetensi terhadap kinerja Hipotesis Diterima
6 Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja Hipotesis Ditolak
melalui kompetensi
7 Pengaruh budaya kerja terhadap kinerja melalui kompetensi Hipotesis Ditolak
bahwa teknologi informasi dan budaya kerja dengan kompetensi sebagai variabel
intervening tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja dapat
dilihat pada tabel 4.17 bahwasanya pengaruh langsung diterima dan pengaruh tidak
langsung ditolak.
agar para pegawai semakin melek teknologi informasi dalam upaya meningkatkan
kinerja, jika semakin baik tingkat pemahaman teknologi dan budaya kerja para
kompetensi pegawai.
keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Maju
mundurnya suatu organisasi sangat tergantung pada kualitas SDM, dan puas atau
tidaknya untuk meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri yang ada dalam organisasi
tersebut.
Berdasarkan hal tersebut maka implikasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil
informasi dilaksanakan dengan baik dan tepat maka akan mendukung kinerja
2. Dari hasil penelitian secara jelas bahwa budaya kerja mempengaruhi kinerja
pegawai dalam organisasi. Budaya kerja bukan saja menjadi satu pedoman
yang tinggi pada pegawai dalam organisasi. Selain itu, budaya kerja jangan
lagi dipandang sebagai warisan masa lalu ataupun hanya sebagai pedoman
tertulis bagi organisasi. Budaya kerja harus dipandang sebagai strategi dalam
yang kuat akan memicu pegawai untuk berpikir, berperilaku, dan bersikap
individual.
5.1 Kesimpulan
teknologi informasi dan budaya kerja terhadap kinerja pegawai dengan kompetensi
terhadap kompetensi
terhadap kinerja
5.2 Saran
85
koefisien pada variabel kompetensi paling besar di antara lainnya. Oleh karena
2. Teknologi informasi dan budaya kerja menunjukkan nilai yang tidak lebih
budaya kerja yang baik, sehingga akan memiliki produktivitas yang meningkat
dimana pegawai akan memiliki kenyamanan dan efektifitas dalam bekerja yang
Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni. 2013. Pengantar Teknologi Informasi Edisi
Revisi. Yogyakarta: Andi.
Al Eqab, Mahmod., and Dalia Adel. 2013. The Impact of IT Sophistications on the
perceived Usefulness Of Accounting Information Characteristics among
Jordanian Listed Companies. International Journal of Business and Social
Science. 4(3), pp: 143-155.
Assagaf, Yusran. 2012. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT Hadji Kalla Cabang Alauddin Makasar., Jurnal. Fakultas Manajemen
Universitas Hasanuddin.
Arini, Mita Dwi. 2015. Evaluasi Penerapan Tax Planning Atas Pajak Penghasilan
Badan Pada PT Kharisma Karya Sejahtera.Jurnal. Fakultas Ekonomi
Univeritas Andalas.
Azwar Nasir, Ranti Oktari (2011). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kampar). Jurnal Ekonomi Vol
19, No 02 (2011).
Edy Sutrisno, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetak Ke Enam. Pranada
Media Group, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Goodhue, D. L.; and Thompson, R.L. 1995. “Task-Technology Fit and Individual
Performance”. MIS Quarterly. June, p.6-15.
Rao, Purba. (2006). Measuring Consumer Perception Through Factor Analysis. The
Asian Manager (February-March).
Thompson, Ronald L., Higgins, Chirtoper A. dan Howell, Jane M ., 1991, “Personal
Computing : Toward A Conceptual Model Of Utilization” MIS Quarterly,
March : 125-143
LAMPIRAN
Kepada Yth.:
Di Tempat
memberikan jawaban kuesioner yang telah saya sajikan dalam lembar berikutnya.
informasi dan budaya kerja terhadap kinerja pegawai dengan kompetensi pegawai
dapat memberikan opini secara bebas. Kerahasiaan informasi yang diperoleh akan
dijaga dengan baik dan informasi tersebut hanya akan digunakan untuk kepentingan
berharga baik bagi peneliti dan ilmu pengetahuan, maupun bagi usaha untuk
Hormat Saya
A. IDENTITAS RESPONDEN
2 – 5 tahun
>5 tahun
Sarjana
Diploma
PascaSarjana
B. INSTRUKSI
Mohon diisi dengan cara memberi tanda ceklis (√ ) pada kolom jawaban yang telah
C. Keterangan :
2. TS : Tidak Setuju
3. R : Ragu-ragu
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.760 6
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.763 6
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.907 10
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.815 6
Pearson Correlation 1 .745** .459* .639** .552** .522** .498** .378* .549** .365* .771**
TI1 Sig. (2-tailed) .000 .011 .000 .002 .003 .005 .039 .002 .047 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** ** ** *
Pearson Correlation .745 1 .691 .742 .566 .508 .494 .333 .614 .436 .831**
TI2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .004 .006 .072 .000 .016 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .459 .691 1 .399 .626 .585 .561 .479 .527 .464 .783**
TI3 Sig. (2-tailed) .011 .000 .029 .000 .001 .001 .007 .003 .010 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** * * ** ** *
Pearson Correlation .639 .742 .399 1 .282 .458 .523 .214 .576 .407 .715**
TI4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .029 .131 .011 .003 .257 .001 .026 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** * * ** *
Pearson Correlation .552 .566 .626 .282 1 .666 .445 .450 .491 .432 .745**
TI5 Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .131 .000 .014 .013 .006 .017 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** * ** ** * ** *
Pearson Correlation .522 .508 .585 .458 .666 1 .679 .444 .495 .436 .790**
TI6 Sig. (2-tailed) .003 .004 .001 .011 .000 .000 .014 .005 .016 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** * ** **
Pearson Correlation .498 .494 .561 .523 .445 .679 1 .313 .574 .309 .739**
TI7 Sig. (2-tailed) .005 .006 .001 .003 .014 .000 .092 .001 .097 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * * * **
Pearson Correlation .378 .333 .479 .214 .450 .444 .313 1 .402 .472 .597**
TI8
Sig. (2-tailed) .039 .072 .007 .257 .013 .014 .092 .028 .008 .000
TI10 Sig. (2-tailed) .047 .016 .010 .026 .017 .016 .097 .008 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .771** .831** .783** .715** .745** .790** .739** .597** .769** .648** 1
TItotal Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Unstandardized
Residual
N 91
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.16683821
Absolute .107
Most Extreme Differences Positive .044
Negative -.107
Kolmogorov-Smirnov Z 1.019
Asymp. Sig. (2-tailed) .251
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -3.601 1.468 -2.452 .016
Teknologi .249 .058 .348 4.279 .000
1 Informasi
Budaya Kerja .309 .095 .280 3.239 .002
Kompetensi .404 .086 .353 4.710 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Model Summary