Anda di halaman 1dari 119

ANALISIS PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN


KOMPETENSI PEGAWAI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN

TESIS

Oleh

Febri Sari Siahaan


187007041

MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Telah diuji pada

Tanggal: 04 September 2020

PANITIA PENGUJI TESIS

KETUA : Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE

Anggota : 1. Dr. Ir. Iskandarini, M.M.

2. Prof. Dr. Isfenti Sadalia, M.E.

3. Dr. Yeni Absah, S.E., M.Si.

4. Dr. dr. Linda T. Maas, M.P.H.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI


DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN
KOMPETENSI PEGAWAI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN

Oleh

Febri Sari Siahaan

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam menghadapi
perkembangan teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan budaya kerja
terhadap kinerja pegawai dengan kompetensi pegawai sebagai variabel intervening
di PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Metode penelitian yang digunakan
adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif kepada seluruh karyawan
di PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan yang berjumlah sebanyak 91 responden.
Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis jalur dengan program SPSS.
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, maka pemanfaatan teknologi
informasi berpengaruh positif terhadap kinerja; pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh positif terhadap kompetensi; budaya kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja; budaya kerja berpengaruh positif terhadap kompetensi; dan
kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan
pengaruh langsung dan tidak langsung budaya kerja dan pemanfaatan teknologi
informasi terhadap kompetensi, mengarah pada lebih rendahnya pengaruh tidak
langsung dari budaya kerja dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja,
artinya kompetensi sebagai variabel intervening tidak mampu mempengaruhi
budaya kerja dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja. Variabel
kompetensi merupakan variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap kinerja
dengan nilai koefisien sebesar 0,353.

Kata Kunci: Pemanfaatan Teknologi Informasi, Budaya Kerja, Kompetensi,


Kinerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT

ANALYSIS OF THE EFFECT OF INFORMATION TECHNOLOGY


UTILIZATION AND WORKING CULTURE ON EMPLOYEE
PERFORMANCE WITH EMPLOYEE COMPETENCY AS
INTERVENING VARIABLE AT PT PEGADAIAN
(PERSERO) REGIONAL OFFICE I MEDAN

By

Febri Sari Siahaan

Human resources is one of the key factors in facing the development of digital
technology. The objective of this research is to discover The Effect of Information
Technology Utilization and Work Culture on The Employee Performance with
Employee Competency as Intervening Variable in PT Pegadaian (PERSERO)
Regional Office I Medan. The research method used is descriptive analysis with
quantitative approach to all employees at PT Pegadaian (Persero) Regional Office
I Medan, as much as 91 respondents. Path analysis is used as the analysis technique
with the SPSS programme. The result found that Information Technology
Utilization positively affect Performance; Information Technology Utilization has
positive influence on Competency; Work Culture has positive effect on
Performance; Work Culture positively affect Competency; and Competency has
positive effect on Performance. Based on the direct and indirect calculation of Work
Culture and Information Technology Utilization on Competency, it leads to a lower
indirect effect of Work Culture and Information Technology on Performance, which
means that Competency as intervening variable is unable to influence Work Culture
and Information Technology Utilization on Performance. Competency is the
variable that has the most dominant impact on Performance with a coefficient value
of 0.353.

Keywords: Information Technology Utilization, Work Culture, Competency,


Performance

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil

menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Kompetensi

Pegawai sebagai Variabel Intervening pada PT Pegadaian (Persero) Kanwi I

Medan”. Tesis ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program

Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana di Universitas Sumatera Utara

Medan. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum. selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Isfenti Sadalia, M.E. selaku Ketua Program Studi Magister

Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Ketua Komisi

Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya serta memberikan

arahan, masukan dan saran yang sangat berharga bagi penulis dalam

penyusunan tesis ini.

5. Ibu Dr. Ir. Iskandar Rini, M.M. selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktunya serta memberikan arahan, masukan dan saran

yang sangat berarti bagi penulis dalam penyusunan tesis ini.

6. Seluruh dosen yang ada di lingkungan Program Studi Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kepada penulis.

7. Staf dan pegawai administrasi Program Studi Magister Manajemen Universitas

Sumatera Utara.

8. Para pimpinan dan seluruh pegawai pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I

Medan, terutama kepada abang Rinaldy Lubis yang telah bersedia memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan memperoleh

data serta informasi yang dibutuhkan.

9. Orangtua penulis (Ayahanda Jhon Liber Siahaan dan Ibunda Rosmini

Simorangkir, S.Pd., saudara penulis (Abang Ganda Surya Siahaan serta Kakak

Lolyen Veronika Siahaan) yang selalu menasihati dan memberikan dukungan

kepada penulis.

10. Mariana Angelia Br Sinurat, S.AB. yang senantiasa memberikan semangat dan

motivasi sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan tesis.

11. Sahabat terbaik Efroni Glen Girsang, S.Kom, Dewi Titianti Pohan S.E, M.M.,

dan seluruh teman seperjuangan Angkatan 44 yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis

harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bisa bermanfaat bagi para

pembaca dan semoga Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita.

Medan, 04 September 2020


Penulis,

FEBRI SARI SIAHAAN


187007041

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Febri Sari Siahaan

Tempat, Tgl. Lahir : Aek Torop, 13 Februari 1994

Jenis Kelamin : Laki Laki

Agama : Kristen

Anak Kandung : Jhon Liber Siahaan (Ayah Kandung)

Rosmini Br. Simorangkir (Ibu Kandung)

Alamat : Jl. Pintu Air IV, Gg. Ternak, Kec. Medan Johor

Email : febrisiahaan122@gmail.com
febrisiahaan60@gmail.com

No. HP : 082292294845

Riwayat Pendidikan

Tahun 2000 – 2006 : SD Negeri 118264, Kecamatan Torgamba

Tahun 2006 – 2009 : SMP YAPIM, Kecamatan Torgamba

Tahun 2009 – 2012 : SMA Negeri 1, Kecamatan Torgamba

Tahun 2012 – 2016 : S1 Teknik Informatika, Universitas Methodist Indonesia

Tahun 2018 – 2020 : S2 Magister Manajemen, Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT PENULIS .................................................................. v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 11
2.1 Teknologi Informasi .................................................................................. 11
2.1.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Teknologi Informasi ........................................................................ 12
2.1.2 Indikator Teknologi Informasi ......................................................... 13
2.2 Budaya Kerja ............................................................................................. 14
2.2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Kerja ......................... 16
2.2.2 Dimensi & Indikator Budaya Kerja ................................................ 21
2.3 Kompetensi ............................................................................................... 22
2.2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi ........................... 24
2.2.2 Dimensi & Indikator Kompetensi ................................................... 26
2.4 Kinerja ....................................................................................................... 28
2.4.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja .................................... 29
2.4.2 Dimensi & Indikator Kinerja ........................................................... 31
2.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 32
2.6 Kerangka Konseptual ................................................................................ 35

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.7 Hipotesis..................................................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 37
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 37
3.2 Tempat & Waktu Penelitian
................................................................................................................ 37
3.2.1 Tempat Penelitian ............................................................................ 37
3.2.2 Waktu Penelitian .............................................................................. 37
3.3.Jenis & Sumber Data ................................................................................. 38
3.4 Definisi Operasional Variabel ................................................................... 39
3.5 Populasi & Sampel .................................................................................... 40
3.5.1 Populasi ........................................................................................ 40
3.5.2 Sampel .......................................................................................... 40
3.6 Analisis Data ............................................................................................. 41
3.7 Uji Validitas & Uji Reliabilitas .................................................................. 42
3.7.1 Uji Validitas .................................................................................... 42
3.7.2 Uji Reliabilitas ................................................................................. 42
3.8 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 43
3.8.1 Uji Normalitas .................................................................................. 43
3.8.2 Uji Multikolinearitas .................................................................... 44
3.8.3 Uji Heterokedastisitas ................................................................. 44
3.9 Path Analysis (Analisis Jalur) .................................................................... 45
3.9.1 Diagram Jalur dan Persamaan Struktural ........................................ 45
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ............................. 50
4.1 Deskripsi Objek Penelitian......................................................................... 50
4.1.1 Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero) .......................................... 50
4.1.2 Visi dan Misi ................................................................................... 51
4.1.3 Struktur Organisasi ......................................................................... 52
4.1.4 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab ............................................ 52
4.2 Karakteristik Responden ............................................................................ 58
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 58
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 59
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............ 59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ........................ 60
4.3 Analisis Statistik Deskriptif ...................................................................... 61
4.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .............................................................. 69
4.4.1 Uji Validitas .................................................................................... 69
4.4.2 Uji Reliabilitas ................................................................................ 71
4.5 Analisis Data ............................................................................................. 71
4.5.1 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 71
4.5.1.1 Uji Normalitas .................................................................... 71
4.5.1.2 Uji Multikolinearitas ....................................................... 72
4.5.1.3 Uji Heterokedastisitas .................................................... 73
4.5.2 Analisis Jalur (Path Analysis) .......................................................... 74
4.5.2.1 Analisis Regresi Model 1 ................................................... 74
4.5.2.2 Analisis Regresi Model 2 ................................................... 77
4.6 Implikasi Manajerial ................................................................................ 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 85
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 85
5.2 Saran ........................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 OSL (Outstanding Loan) ................................................................ 5

Tabel 1.2 Hasil Pra Survey Mengenai Kinerja ................................................ 6

Tabel 1.3 Hasil Pra Survey Mengenai Pemanfaatan Teknologi Informasi ...... 7

Tabel 1.4 Hasil Pra Survey Mengenai Budaya Kerja ..................................... 7

Tabel 1.5 Hasil Pra Survey Mengenai Kompetensi ........................................ 8

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 33

Tabel 3.1 Skala Likert Pernyataan Responden ................................................ 38

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 39

Tabel 3.3 Pedoman untuk interprestasi terhadap koefisien korelasi ................ 43

Tabel 4.1 Kategori Skala ................................................................................. 61

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan

Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi .................................... 62

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan

Variabel Budaya Kerja .................................................................... 64

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan

Variabel Kompetensi ...................................................................... 66

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan

Variabel Kinerja ............................................................................. 68

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ........................................................................... 70

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 71

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ......................................... 72

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas ................................................................... 73

Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas Metode Glejser .................................... 74

Tabel 4.11 Uji signifikansi Parameter Individual (Uji t) ................................ 75

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 76

Tabel 4.13 Uji signifikansi Parameter Individual (Uji t) ................................ 77

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 78

Tabel 4.15 Ringkasan Hasil Estimasi Parameter Model ........................... 79

Tabel 4.16. Hasil Analisis Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ........... 80

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................. 82

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ................................................................... 36

Gambar 3.1 Diagram Jalur .............................................................................. 46

Gambar 3.2 Sub Struktur Pertama Diagram Jalur X1 dan X2 terhadap Y ..... 46

Gambar 3.3 Sub Struktur Kedua Diagram Jalur X1, X2 dan Y terhadap Z..... 47

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero)

Kantor Wilayah I Medan ............................................................ 52

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 58

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................. 59

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......... 60

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ...................... 60

Gambar 4.6 Diagram Jalur Model Struktur 1................................................... 76

Gambar4.7.Diagram Jalur Model Srtuktur 2.................................................... 79

xi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam menghadapi

perkembangan teknologi digital. Oleh karena itu, para departemen sumber daya

manusia harus membuat sistem yang mampu menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam

persaingan global.

Sumber daya manusia dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan

perusahaan. Untuk itu dalam mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan kompetensi

sumber daya manusia yang memadai dalam mendorong kinerja pegawai. Pegawai

sebagai sumber daya terpenting yang dibutuhkan perusahaan diharapkan

merupakan orang-orang yang mampu memberikan tenaga, bakat, kemampuan,

kreatifitas, dan usaha mereka untuk kemajuan perusahaan. Perkembangan teknologi

menuju kompetensi yang semakin berkembang, perusahaan menuntut pegawai

yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi tersebut. Hal tersebut

menjadi prioritas karena pegawai merupakan faktor penentu dalam mengoperasikan

faktor-faktor produksi lainnya dalam perusahaan.

Kompetensi menjelaskan apa yang dilakukan pegawai di tempat kerja pada

berbagai tingkatan dan memperinci standar masing–masing tingkatan,

mengidentifikasi karakteristik pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

individual yang memungkinkan menjalankan tugas dan tanggung jawab secara

efektif sehingga mencapai standar kualitas profesional dalam bekerja dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

menghasilkan kinerja yang baik (Wibowo, 2009). Kompetensi dapat membantu

perusahaan untuk dapat beradaptasi terhadap setuap perubahan yang terjadi.

Kompetensi juga dapat memudahkan dalam menyelaraskan perilaku kerja dengan

nilai-nilai organisasi. Dalam meningkatkan kinerja pegawai diperlukan kompetensi

yang memadai. Kompetensi mempunyai peranan yang amat penting, karena pada

umumnya kompetensi menyangkut kemampuan dasar seseorang untuk melakukan

suatu pekerjaan (Moeheriono, 2009).

Untuk mencapai hasil kerja yang maksimal dan memuaskan diperlukan

kompetensi yang dimiliki oleh para pegawai dalam melaksanakan tugas kerjanya

agar kinerja pegawai dapat semakin meningkat, karena sesungguhnya para nasabah

berharap proses pelayanan yang diberikan dapat dengan lebih mudah, sederhana,

lancar, cepat, tepat, ramah, terdapat kepastian, dan kejelasan prosedur serta

persyaratan pelayanan yang memenuhi aturan. Tujuan perusahaan akan dapat

dicapai melalui kinerja yang positif dari pegawainya, sebaliknya organisasi akan

menghadapi hambatan dalam pencapaian tujuan manakala kinerja para pegawai

tidak efektif dalam arti tidak dapat memenuhi tuntutan pekerjaan yang dinginkan

oleh organisasi (Achmad, 2009).

Kinerja (performance) merupakan suatu pencapaian hasil kerja seseorang

maupun kelompok orang dalam suatu organisasi dan suatu periode waktu tertentu

sesuai dengan lingkup tanggung jawab dan wewenang masing-masing sebagai

upaya mencapai tujuan organisasi dan dilakukan sesuai dengan moral dan etika

serta secara legal tanpa melanggar hukum (Arini, 2015). Peningkatan kinerja akan

membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan

lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

meningkatkan kinerja pegawai merupakan tantangan manajemen yang paling serius

karena keberhasilan untuk mencapai tujuan tergantung pada kualitas kinerja sumber

daya manusia yang ada didalam perusahaan dan bagaimana cara mengelolanya.

Kinerja pegawai yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan.

Semakin banyak pegawai yang mempunyai kinerja yang tinggi, maka produktivitas

kerja diperusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan

dapat bertahan dalam persaingan global. Kinerja yang baik adalah kinerja yang

optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya

tujuan organisasi (Akmal, et al, 2012).

Dalam meningkatkan kinerja, perusahaan tidak bisa lepas dari aplikasi

teknologi informasi (information technology, selanjutnya disebut IT). Teknologi

informasi adalah proses pertukaran data dan pesan tanpa kendala ruang dan waktu.

Teknologi informasi diartikan sebagai seperangkat alat yang berbeda meliputi

hardware, teori informasi, jaringan data, workstasion dan kecerdasan buatan

(robotika), bahwa penggunaan informasi tersebut sebagai proses sistematis yang

digunakan untuk melaksanakan sebuah kegiatan (Kaisar, 2015).

Saat ini teknologi informasi harus dipahami secara lebih luas untuk

membentuk informasi yang diciptakan oleh bisnis dan digunakan selaras dengan

tujuan peningkatan serta teknologi terkait yang memproses informasi. Teknologi,

seperti halnya pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia, sangat penting bagi

organisasi. Pengelolaan teknologi merupakan landasan bagi fungsi bisnis (Li-Hua

dan Lu, 2013).

Dalam rangka meningkatkan kinerja, budaya kerja juga mempunyai peran

dalam menentukan arah organisasi mengarahkan apa yang boleh dilakukan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

mengarahkan bagaimana mengalokasikan sumber dayanya, mengelola sumber daya

organisasional, dan sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang di

lingkungannya. Budaya kerja menjadi sesuatu yang tidak dapat dilihat, disentuh,

dirasakan, didengar, namun diyakini bahwa itu ada (Flamholtz dan Randle 2012).

Budaya Kerja dapat menjadi instrumen kinerja yang utama, yaitu bila

budaya kerja dalam organisasi mendukung strategi organisasi dan bila budaya kerja

dalam organisasi dapat menjawab atau mengatasi tantangan lingkungan dengan

cepat dan tepat. Dari pengertian budaya kerja dalam organisasi di atas, tampak

bahwa budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk mendorong

dan meningkatkan efektifitas kinerja organisasi, khususnya kinerja manajemen dan

kinerja ekonomi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Budaya kerja atau budaya organisasi memegang peranan penting dalam

membentuk nilai dan kebiasaan dari anggota organisasi (Joseph dan Francis, 2015).

Kesesuaian antara strategi dan budaya kerja oleh karenanya diyakini dapat

membantu perusahaan dalam menciptakan nilai dan menghasilkan laba (Klein,

2011). Keberhasilan dan kesuksesan dalam kinerja tidak hanya didukung dari

kemampuan teknologi informasi yang canggih dan budaya kerja yang baik, namun

diperlukan juga kompetensi pegawai dalam mengoptimalkan kinerja dengan

professional. Untuk itu kesadaran pegawai akan pentingnya budaya kerja masih

perlu disosialisasikan. Hal ini berhubungan dengan pengimplementasian budaya

kerja terhadap kinerja pegawai yang sangat kompleks, karena mereka mempunyai

karakteristik yang berbeda-beda. Kemampuan pegawai masih terbatas, sikap dan

perilaku masih perlu ditingkatkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

Objek penelitian ini dilakukan pada PT Pegadaian Kanwil (Kantor Wilayah)

I Medan, dimana Pegadaian adalah sebuah perusahaan BUMN sektor

keuangan Indonesia yang bergerak pada tiga lini bisnis perusahaan yaitu

pembiayaan, emas dan aneka jasa. Namun dalam kegiatannya, manajemen PT

Pegadaian (Persero) setiap tahunnya memberikan target omset untuk tiap-tiap

kanwilnya di seluruh Indonesia. Target omset yang diberikan berguna untuk

mengukur kinerja setiap kanwil dalam mengembangkan perusahaan.

PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan adalah salah satu kanwil yang

berada pada pencapaian yang tidak stabil dan fluktuatif. Kinerja Pegadaian dapat

dilihat pada pencapaian OSL (Outstanding Loan) dan laba bersih yang diperoleh

setiap tahunnya. Berikut tabel pencapaian OSL dan laba bersih pada PT Pegadaian

Kanwil I Medan selama 2017-2019.

Tabel 1.1
OSL (Outstanding Loan)

Tahun Target Penjualan Realisasi Target Pencapaian


2016 2,505,993,407,284 2,516,198,557,854 100.39%

2017 2,908,782,911,372 2,591,246,957,178 89.06%

2018 3,235,685,800,955 2,960,137,999,682 91.47%

2019 3,775,684,016,933 3,568,175,797,318 94.49%

Sumber: PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

Pada tabel 1.1 menyatakan bahwa pencapaian di tahun 2016-2019 PT

Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan mengalami penurunan pertumbuhan pada

OSL 2016-2019. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2016 telah

mencapai dari target penjualan yang telah ditetapkan namun pada tahun 2017-2019

tidak memenuhi dari target yang telah ditetapkan oleh PT Pegadaian (Persero)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

Kanwil I Medan. Keadaan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang perlu

dikaji lebih mendalam baik secara internal maupun eksternal perusahaan.

Berdasarkan penjelasan dan fenomena dari keterangan sebelumnya,

diketahui untuk melihat bagaimana kondisi sebenarnya mengenai kinerja pegawai

di PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dilakukan pra-survey dengan

menyebarkan kuesioner sementara, yang terdiri dari indicator mengenai kinerja

kepada 10 pegawai. Berdasarkan penyebaran kuesioner tersebut diperoleh data

pada tabel 1.2:

Tabel 1.2
Hasil Pra Survey Mengenai Kinerja
STS TS N S SS
Skor = Skor = Skor = Skor = Skor = Total Skor
No Indikator %
1 2 3 4 5 Skor Ideal
f n f n f n f n f n
1 Kuantitas - - 3 6 2 6 3 12 2 10 34 50 68
2 Kualitas - - 2 4 3 9 2 8 3 15 36 50 72
Ketepatan
3 - - 2 4 4 12 2 8 2 10 34 50 68
Waktu
Jumlah 104 150 69,3
f = Frekuensi n = Frekuensi x Skor Jumlah Responden = 10 Orang Jumlah Pertanyaan 3
Skor Ideal = Skor tertinggi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden
Sumber: Peneliti (2020)

Tabel ini menunjukkan hasil kuesioner penelitian mengenai kinerja pegwai

pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Kuantitas kinerja pegawai dalam hal

ini sebesar 68%, kualitas kinerja pegawai sebesar 72%, dan ketepatan waktu dalam

mengerjakan tugas sebesar 68%. Jumlah akumulasi dari total skor senilai 104 dari

skor ideal 150 sebesar 69,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada

kriteria sedang.

Tabel 1.3
Hasil Pra Survey Mengenai Pemanfaatan Teknologi Informasi
STS TS N S SS
Total Skor
No Indikator Skor = Skor = Skor = Skor = Skor = %
Skor Ideal
1 2 3 4 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

f n f n f n f n f n
1 Faktor Sosial - - 4 10 3 9 2 8 1 5 32 50 64
2 Faktor Affect - - 4 8 2 6 2 8 2 10 32 50 64
Faktor
3 Kesesuain - - 2 4 2 4 3 12 3 15 35 50 70
Tugas
Konsekuensi
4 Jangka - - 3 6 2 6 2 8 3 15 35 50 70
Panjang
Kondisi yang
5 - - 2 4 2 6 3 12 3 15 37 50 74
Memfasilitasi
Jumlah 171 250 68,4
f = Frekuensi n = Frekuensi x Skor Jumlah Responden = 10 Orang Jumlah Pertanyaan 5
Skor Ideal = Skor tertinggi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden
Sumber: Peneliti (2020)

Tabel ini menunjukkan hasil kuesioner penelitian mengenai teknologi

informasi. Faktor sosial dalam hal ini sebesar 64%, faktor affect sebesar 64%, faktor

kesesuaian tugas sebesar 70%, konsekuensi jangka panjang sebesar 70% dan

kondisi yang memfasilitasi 74%. Jumlah akumulasi darri total skor senilai 171 dari

skor ideal 250 sebesar 68,4%. %. Hasil ini menunjukkan bahwa teknologi informasi

pada kriteria sedang.

Tabel 1.4
Hasil Pra Survey Mengenai Budaya Kerja
STS TS N S SS
Skor = Skor = Skor = Skor = Skor = Total Skor
No Indikator %
1 2 3 4 5 Skor Ideal
f n f n f n f n f n
Inovasi dan
1 Pengambilan - - 4 8 3 9 2 10 1 5 32 50 64
Resiko
Perhatian
2 Terhadap - - 3 6 3 9 2 8 2 10 33 50 66
Detail
Orientasi
3 - - 2 4 2 4 3 12 3 15 35 50 70
Hasil
Orientasi
4 3 6 4 12 2 8 1 5 31 50 62
Tim
Jumlah 131 200 65,5
f = Frekuensi n = Frekuensi x Skor Jumlah Responden = 10 Orang Jumlah Pertanyaan 4
Skor Ideal = Skor tertinggi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden
Sumber: Peneliti (2020)

Tabel ini menunjukkan hasil kuesioner penelitian mengenai teknologi

informasi. Inovasi dan pengambilan resikol dalam hal ini sebesar 64%, perhatian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

terhadap detail sebesar 66%, orientasi hasil 70%, orientasi tim 74%. Jumlah

akumulasi darri total skor senilai 131 dari skor ideal 200 sebesar 68,4%. %. Hasil

ini menunjukkan bahwa budaya kerja pada kriteria sedang.

Tabel 1.5
Hasil Pra Survey Mengenai Kompetensi
STS TS N S SS
Skor = Skor = Skor = Skor = Skor = Total Skor
No Indikator %
1 2 3 4 5 Skor Ideal
f n f n f n f n f n
1 Pengetahuan - - 2 4 3 9 2 8 3 15 36 50 72
2 Ketrampian - - 3 6 4 12 1 4 2 10 32 50 64
3 Sikap Kerja - - 3 6 3 9 2 8 2 10 33 50 66
Jumlah 101 150 67,3
f = Frekuensi n = Frekuensi x Skor Jumlah Responden = 10 Orang Jumlah Pertanyaan 3
Skor Ideal = Skor tertinggi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden
Sumber: Peneliti (2020)

Tabel ini menunjukkan hasil kuesioner penelitian mengenai kompetensi

pegawai pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan. Pengetahuan dalam hal ini

sebesar 72%, ketrampian sebesar 64%, dan sikap kerja 66%. Jumlah akumulasi

darri total skor senilai 101 dari skor ideal 150 sebesar 67,3%. %. Hasil ini

menunjukkan bahwa kompetensi pada kriteria sedang.

Berdasarkan hasil pra survey kuesioner sementara kepada PT Pegadaian

(Persero) Kanwil I Medan menunjukkan bahwa hasil setiap variabel rata-rata

sedang, terlihat juga beberapa masalah yang menarik perhatian untuk diteliti lebih

lanjut, yaitu mengenai teknologi informasi, budaya kerja dan kompetensi, yang

kurang berjalan dengan baik di perusahaan. Mengingat pentingnya faktor-faktor

penunjang kinerja pegawai seperti teknologi informasi, budaya kerja dan

kompetensi di kepada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.

1.2 Rumusan Masalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka pokok rumusan

masalah adalah sebagai berikut:

1. Apakah teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kompetensi?

2. Apakah budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi?

3. Apakah teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja?

4. Apakah budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja?

5. Apakah kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja?

6. Apakah teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan kinerja melalui

kompetensi?

7. Apakah budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

melalui kompetensi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi informasi

terhadap kompetensi.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya kerja terhadap

kompetensi.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi informasi

terhadap kinerja.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya kerja terhadap kinerja.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi informasi

terhadap kinerja melalui kompetensi.

7. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya kerja terhadap kinerja

melalui kompetensi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai

pihak, diantaranya:

1. Manfaat bagi penulis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi yang telah

memberikan pengalaman dan keterampilan berharga dalam pemecahan suatu

masalah nyata secara ilmiah yang didukung dengan teori yang mendukung

sehingga dapat memberikan pola pikir yang terstruktur dalam memecahkan

suatu permasalahan.

2. Manfaat bagi perusahaan

Dengan penelitian ini dapat memberikan strategi dan informasi yang berharga

bagi instansi dalam pengeloaan sumber daya manusia beserta segala kebijakan

yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek sumber daya manusia secara lebih

baik, dan menjadi masukan atau rekomendasi dalam meningkatkan kompetensi

pegawai.

3. Manfaat bagi pembaca

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memerikan informasi dan referensi bagi

pembaca dan pihak lain yang digunakan sebagai rujukan atau pengembangan

untuk penelitian selanjutnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teknologi Informasi

Teknologi dapat diharapkan dapat menjadi fasilitator dan interpreter.

Semula teknologi informasi digunakan hanya sebatas pada pemrosesan data.

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi digunakan hanya terbatas

pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembanganya teknologi informasi

tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan

otomatisasi teknologi informasi. Pengertian tentang teknologi informasi dapat

beraneka ragam walaupun masing-masing definisi memiliki inti yang sama.

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan

keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang

strategis untuk pengambilan keputusan (Sutabri, 2014).

Teknologi informasi adalah mencakup komputer (baik perangkat keras dan

perangkat lunak), berbagai peralatan kantor elektronik, perlengkapan pabrik dan

telekomunikasi (Mulyadi, 2014).

Lebih spesifik teknologi informasi mendefinisikan bahwa teknologi

informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi

dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, lebih lama

penyimpannya (Darmawan, 2012).

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi

adalah suatu gabungan dari teknologi komputasi dan komunikasi yang berbentuk

sistem dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk mengolah,

memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam

berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang

relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan sebagai sarana organisasi untuk

mengurangi ketidakpastian dan keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan, selain

itu teknologi informasi dapat menghasilkan informasi yang strategis untuk

pengambilan keputusan.

2.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi

. Untuk membuat keputusan yang lebih informatif, maka pengembangan

sistem perlu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi (Sabihaini, 2006), yaitu sebagai

berikut:

1. Faktor sosial (social factor).

Merupakan internalisasi kultur subyektif kelompok dan persetujuan

interpersonal tertentu yang dibuat individual dengan yang lain dalam situasi

sosial tertentu. Kultur subyektif berisi norma (norm) dan nilai-nilai (value).

2. Affect

Dapat diartikan sebagai perasaan individu atas pekerjaan, apakah

menyenangkan atau tidak menyenangkan, rasa suka atau tidak suka dalam

melakukan pekerjaan individu dengan menggunakan teknologi informasi.

3. Kompleksitas (complexity).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

Sebagai tingkat inovasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit

untuk diartikan dan digunakan.

4. Kesesuaian tugas (job fit).

Dapat di ukur dengan mengetahui apakah individu percaya bahwa

pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja individu yang

bersangkutan. Hubungan yang positif antara kesesuaian tugas dengan

pemanfaatan teknologi informasi telah dibuktikan hasil penelitian.

5. Konsekuensi jangka panjang (long-term concequences).

Konsekuensi jangka panjang dari keluaran yang dihasilkan apakah

mempunyai keuntungan dimasa yang akan datang dan tidak hanya untuk

memenuhi kebutuhan saat ini.

6. Kondisi yang memfasilitasi (fasiliting condition).

Dalam konteks pemanfaatan teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi

dapat dimasukkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan

teknologi informasi.

2.1.2 Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi

Beberapa dimensi tentang pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan

dengan estimasi dua faktor dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu pemanfaatan dan

efektivitas (Nur Maflikhah, 2010), dengan dimensi masing-masing yang

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Pemanfaatan meliputi :

a. Menjadi pekerjaan lebih mudah (makes job easier)

b. Bermanfaat (usefull)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

c. Menambah produktifitas (increas productivity).

2. Efektivitas meliputi :

a. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness)

b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve the job performance)

Pemanfaatan dari penggunaan teknologi informasi itu sendiri dapat

diketahui dari kepercayaan pengguna teknologi informasi dalam memutuskan

penerimaan teknologi informasi dengan satu kepercayaan bahwa pengguna

teknologi informasi tersebut dapat memberikan konstribusi positif bagi

penggunanya.

2.2 Budaya Kerja

Budaya kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup

sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang

dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku,

cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja.

Bahwa Budaya kerja pada umumnya merupakan pernyataan filosofis, dapat

difungsikan sebagai tuntutan yang mengikat pada karyawan karena dapat

diperaktikan secara formal dalam bentuk peraturan dan ketentuan perusahaan

(Yusran assagaf, 2012).

Budaya kerja mendefinisikan bahwa budaya kerja adalah seperangkat

asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam

organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk

mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal (Mangkunegara,

(2012).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

Berdasarkan definisi budaya kerja diatas dari para ahli dapat disimpulkan

bahwa budaya kerja merupakan nilai-nilai atau kebiasaan yang dianut sebuah

organisasi untuk menjadikan pedoman perusaahan demi mencapai tujuan yang akan

dicapai oleh perusahaan.

Unsur-unsur yang terkandung dalam budaya kerja (Yusran assagaf, 2012),

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Asumsi dasar Dalam budaya kerja terdapat asumsi dasar yang dapat berfungsi

sebagai pedoman bagi anggota maupun kelompok dalam organisasi untuk

berperilaku.

2. Keyakinan yang dianut dalam budaya kerja terdapat keyakinan yang dianut dan

dilaksanakan oleh para anggota perusahaan. Keyakinan ini mengandung nilai-

nilai yang dapat berbentuk slogan atau motto, asumsi dasar, tujuan umum

perusahaan, filosofi usaha, atau prinsip-prinsip menjelaskan usaha.

3. Pimpinan atau kelompok pencipta dan pengembangan budaya kerja. Budaya

kerja perlu diciptakan dan dikembangkan oleh pemimpin perusahaan atau

kelompok tertentu dalam perusahaan tersebut.

4. Pedoman mengatasi masalah dalam perusahaan, terdapat dua masalah pokok

yang sering muncul, yakni masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi

internal. Kedua masalah tersebut dapat diatasi dengan asumsi dasar dan

keyakinan yang dianut bersama anggota organisasi.

5. Berbagai nilai (sharing of value) Dalam budaya kerja perlu berbagi nilai

terhadap apa yang paling diinginkan atau apa yang lebih baik atau berharga bagi

seseorang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

6. Pewarisan (learning process) Asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh

anggota perusahaan perlu diwariskan kepada anggota-anggota baru dalam

organisasi sebagai pedoman untuk bertindak dan berperilaku dalam perusahaan

tersebut.

7. Penyesuaian (adaptasi) Perlu penyesuaian anggota kelompok terhadap

peraturan atau norma yang berlaku dalam kelompok atau organisasi tersebut,

serta adaptasi perusahaan terhadap perubahan lingkungan. Berdasarkan Unsur-

unsur yang terkandung dalam budaya kerja diatas maka dapat disimpulkan

bahwa didalam budaya kerja terdapat keterkaitan secara berurutan mulai dari

asumsi dasar, keyakinan yang dianut, seorang pemimpin atau kelompok

pencipta dan pengembang budaya kerja, pedoman mengatasi masalah, berbagi

nilai, pewaris dan menyesuaikan hal ini dapat menciptakan budaya kerja yang

baik dalam sebuah perusahaan.

2.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Kerja

Faktor-faktor utama yang menentukan kekuatan budaya kerja adalah

kebersamaan dan intensitas (Luthans dalam Tika, 2014), yakni:

1. Kebersamaan

Kebersamaan adalah sejauh mana anggota organisasi mempunyai nilai-nilai inti

yang dianut secara bersama. Derajat kebersamaan dipengaruhi oleh unsur

orientasi dan imbalan. Orientasi dimaksudkan pembinaan kepada anggota

anggota organisasi khususnya anggota baru maupun melalui program-program

latihan. Melalui program orientasi, anggota-anggota baru organisasi diberi

nilai-nilai budaya yang perlu dianut secara bersama oleh anggota-anggota

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

organisasi. Di samping orientasi kebersamaan, juga dipengaruhi oleh imbalan

dapat berupa kenaikan gaji, jabatan (promosi), hadiah-hadiah, tindakantindakan

lainnya yang membantu memperkuat komitmen nilai-nilai inti budaya kerja.

2. Intensitas

Intensitas adalah derajat komitmen dari anggota-anggota perusahaan kepada

nilai-nilai inti budaya kerja. Derajat intensitas bisa merupakan suatu hasil dari

struktur imbalan. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan perlu memperhatikan

dan mentaati struktur imbalan yang diberikan kepada anggota-anggota

perusahaan guna menanamkan nilai-nilai budaya kerja.

Karakteristik yang apabila dicampur dan dicocokkan, akan menjadi budaya

kerja (Tika, 2013). Kesepuluh karateristik budaya organsisasi tersebut sebagai

berikut:

1. Inisiatif Individual

Yang dimaksud inisiatif individual adalah tingkat tanggung jawab, keberadaan

atau independensi yang dipunyai setiap individu dalam mengemukakan

pendapat. Inisiatif tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu

perusahaan sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan

perusahaan.

2. Toleransi terhadap Tindakan

Berisiko Dalam budaya kerja perlu ditekankan, sejauh mana para pegawai

dianjurkan untuk dapat bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko. Suatu

budaya kerja dikatakan baik, apabila dapat memberikan toleransi kepada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

anggota/para pegawai untuk dapat bertindak agresif dan inovatif untuk

memajukan organisasi/perusahaan serta berani mengambil risiko terhadap apa

yang dilakukannya.

3. Pengarahan,

Pengarahan dimaksudkan sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat

menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan

harapan tersebut jelas tercantum dalam visi, misi dan tujuan perusahaan.

Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

4. Integrasi,

Integrasi dimaksudkan sejauh mana suatu perusahaan dapat mendorong unitunit

perusahaan untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. Kekompakan unit-

unit perusahaan dalam bekerja dapat mendorong kualitas dan kuantitas

pekerjaan yang dihasilkan.

5. Dukungan Manajemen

Dukungan manajemen dimaksudkan sejauh mana para manajer dapat

memberikan komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas

terhadap bawahan. Perhatian manajemen terhadap bawahan (karyawan) sangat

membantu kelancaran kinerja suatu perusahaan.

6. Kontrol

Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma

yang berlaku dalam suatu perusahaan. Untuk itu diperlukan sejumlah peraturan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

dan tenaga pengawas (atasan langsung) yang dapat digunakan untuk mengawasi

dan mengendalikan perilaku pegawai/karyawan dalam suatu perusahaan.

7. Identitas

Identitas dimaksudkan sejauh mana para anggota/karyawan suatu perusahaan

dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai satu kesatuan dalam perusahaan dan

bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian profesional tertentu.

Identitas diri sebagai satu kesatuan dalam perusahaan sangat membantu

manajemen dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

8. Sistem

Imbalan Sistem imbalan dimaksudkan sejauh mana alokasi imbalan (seperti

kenaikan gaji, promosi dan sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai,

bukan sebaliknya didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.

Sistem imbalan yang didasarkan atas prestasi kerja pegawai dapat mendorong

pegawai/karyawan suatu perusahaan untuk bertindak dan berperilaku inovatif

dan mencari prestasi kerja yang maksimal sesuai kemampuan dan keahlian yang

dimilikinya. Sebaliknya, sistem imbalan yang didasarkan atas senioritas dan

pilih kasih, akan berakibat tenaga kerja yang punya kemampuan dan keahlian

dapat berlaku pasif dan frustasi. Kondisi semacam ini dapat berakibat kinerja

perusahaan menjadi terhambat.

9. Toleransi terhadap konflik

Sejauh mana para pegawai/karyawan didorong untuk mengemukakan konflik

dan kritik secara terbuka. Perbedaan pendapat merupakan fenomena yang

sering terjadi dalam suatu perusahaan. Namun, perbedaan pendapat atau kritik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

yang terjadi bisa dijadikan sebagai media untuk melakukan perbaikan atau

perubahan strategi untuk mencapai tujuan suatu perusahaan.

10. Pola Komunikasi

Sejauh mana komunikasi dapat dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal.

Kadang-kadang hierarki kewenangan dapat menghambat terjadinya pola

komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri.

Untuk dapat menentukan karakteristik budaya kerja yang dapat

meningkatkan kinerja perusahaan, diperlukan kriteria ukuran. Kriteria ukuran

budaya kerja juga bermanfaat untuk memetakan sejauh mana karakteristik tipe

budaya kerja tepat atau relevan dengan kepentingan suatu organisasi karena setiap

perusahaan memiliki spesifikasi tujuan dan karakter sumber daya yang berlainan.

Karakteristik perusahaan yang berbeda akan membawa perbedaan dalam

karakteristik tipe budaya kerja.

Dan bagaimana orang-orang seharusnya berperilaku. Tujuannya untuk

memastikan bahwa keyakinan ini juga dimiliki dan dilaksanakan karyawan.

Strategi manajemen budaya seharusnya menganalisis perilaku yang sesuai dan 34

kemudian dibawa ke dalam proses, seperti manajemen kinerja, yang akan

mendorong pengembangan perilaku tersebut.

2.2.2 Dimensi dan Indikator Budaya Kerja

Adapun dimensi dan indikator dalam budaya kerja (Ichsan Nugraha, 2016)

adalah:

1. Inovasi dan mengambil resiko

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

a. Dukungan dan suasana kerja terhadap kreatifitas

b. Penghargaan terhadap aspirasi karyawan perusahaan

c. Pertimbangan karyawan perusahaan dalam mengambil resiko

d. Tanggung jawab karyawan perusahaan

2. Perhatian pada rincian

a. Ketelitian dalam melakukan pekerjaan

b. Evaluasi hasil kerja

3. Orientasi hasil

a. Pencapaian target

b. Dukungan lembaga dalam bentuk fasilitas kerja

4. Orientasi manusia

a. Perhatian perusahaan terhadap kenyamanan kerja

b. Perhatian perusahaan terhadap rekreasi

c. Perhatian perusahaan terhadap keperluan pribadi

5. Orientasi tim

a. Kerja sama yang terjadi antara karyawan perusahaan

b. Toleransi antar karyawan perusahaan

6. Agresifitas

a. Kebebasan untuk memberikan kritik

b. Iklim kompetitif dalam perusahaan

c. Kemauan karyawan untuk meningkatkan kemampuan diri

7. Stabilitas yaitu Kemantapan atau mempertahankan status dalam organisasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Gambaran tersebut menjadi basis bagi pemahaman bersama yang dimiliki

para anggota mengenai organisasi, dan bagaimana segala sesuatu dilakukan

didalamnya sesuai dengan apa yang telah ditentukan atau disepakati bersama.

2.3 Kompetensi

Kompetensi pegawai adalah suatu untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas

yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja

yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Keterampilan atau kemampuan yang

diperlukan pegawai yang ditunjukkan oleh kemampuan dengan konsisten

memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi

pekerjaan.

Kompetensi adalah terminologi yang sering didengar dan diucapkan banyak

orang. Kita pun sering mendengar atau bahkan mengucapkan terminologi itu dalam

berbagai penggunaan, khususnya terkait dengan pengembangan sumber daya

manusia. Ada yang menginterpretasikan kompetensi sepadan dengan kemampuan

atau kecakapan, ada lagi yang mengartikan sepadan dengan keterampilan,

pengetahuan dan berpendidikan tinggi. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan

beberapa pengertian tentang kompetensi.

Pengertian kompetensi adalah sebagai karakteristik yang mendasari

seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau

karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab

akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan (Moeheriono, 2014). Kompetensi

terletak pada bagian dalam setiap manusia dan selamanya ada pada kepribadian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

seseorang yang dapat memprediksikan tingkah laku dan performansi secara luas

pada semua situasi dan tugas pekerjaan.

Sedangkan ada dua istilah yang muncul dari dua aliran yang berbeda tentang

konsep kesesuaian dalam pekerjaan. Istilah tersebut adalah ”Competency”

(kompetensi) yaitu deskripsi mengenai perilaku, dan “Competence” (kecakapan)

yang merupakan deskripsi tugas atau hasil pekerjaan (Palan, 2007).

Kompetensi sebagai pengetahuan keahlian, kemampuan, atau karakteristik

pribadi individu yang mempengaruhi secara langsung kinerja pekerjaan

(Sudarmanto, 2009). Kompetensi merupakan penguasaan terhadap tugas,

keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan

suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta

didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut (Wibowo, 2014).

Kompetensi juga menunjukkan karakteristik pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki atau dibutuhkan oleh setiap individu yang memampukan mereka untuk

melakukan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif dan meningkatkan

standar kualitas profesional dalam pekerjaan mereka.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

kompetensi merupakan karakteristik yang melekat pada diri seseorang yang

menyebabkan seseorang itu akan mampu untuk memprediksi sekelilingnya dalam

suatu pekerjaan atau situasi.

2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kecakapan kompetensi

seseorang (Wibowo, 2010), yaitu sebagai berikut:

1. Keyakinan dan Nilai-nilai

Keyakinan terhadap diri maupun terhadap orang lain akan sangat memengaruhi

perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan inovatif,

mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru atau berbeda dalam

melakukan sesuatu.

2. Keterampilan

Keterampilan memainkan peranan di berbagai kompetensi. Berbicara di depan

umum merupakan keterampilan yang dapat dipelajari, dipraktikkan, dan

diperbaiki. Keterampilan menulis juga dapat diperbaiki dengan instruksi,

praktik dan umpan balik.

3. Pengalaman

Keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman mengorganisasi

orang, komunikasi di hadapan kelompok, menyelesaikan masalah, dan

sebagainya. Orang yang tidak pernah berhubungan dengan organisasi besar dan

kompleks tidak mungkin mengembangkan kecerdasan organisasional untuk

memahami dinamika kekuasaan dan pengaruh dalam lingkungan tersebut.

4. Karakteristik Kepribadian

Dalam kepribadian termasuk banyak faktor yang di antaranya sulit untuk

berubah. Akan tetapi, kepribadian bukannya sesuatu yang tidak dapat berubah.

Kenyataannya, kepribadian seseorang dapat berubah sepanjang waktu. Orang

merespon dan berinteraksi dengan kekuatan dan lingkungan sekitarnya.

5. Motivasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang dapat berubah. Dengan

memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan, memberikan

pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat mempunyai pengaruh

positif terhadap motivasi seseorang bawahan.

6. Isu Emosional

Hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi. Takut

membuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi

bagian, semuanya cenderung membatasi motivasi dan inisiatif. Perasaan

tentang kewenangan dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi dan

menyelesaikan konflik dengan manajer. Orang mungkin mengalami kesulitan

mendengarkan orang lain apabila mereka tidak merasa didengar.

7. Kemampuan Intelektual

Kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran konseptual

dan pemikiran analitis. Tidak mungkin memperbaiki melalui setiap intervensi

yang diwujudkan suatu organisasi. Sudah tentu faktor seperti pengalaman

dapat meningkatkan kecakapan dalam kompetensi ini.

8. Budaya Organisasi

Budaya organisasi memengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam

kegiatan sebagai berikut:

a. Praktik rekrutmen dan seleksi karyawan mempertimbangkan siapa di

antara pekerja yang dimasukkan dalam organisasi dan tingkat keahliannya

tentang kompetensi.

b. Semua penghargaan mengomunikasikan pada pekerja bagaimana

organisasi menghargai kompetensi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

c. Praktik pengambilan keputusan memengaruhi kompetensi dalam

memberdayakan orang lain, inisiatif, dan memotivasi orang lain.

d. Filosofi organisasi-misi, visi dan nilai-nilai berhubungan dengan semua

kompetensi.

e. Kebiasaan dan prosedur memberi informasi kepada pekerja tentang berapa

banyak kompetensi yang diharapkan.

f. Komitmen pada pelatihan dan pengembangan mengomunikasikan pada

pekerja tentang pentingnya kompetensi tentang pembangunan

berkelanjutan.

g. Proses organisasional yang mengembangkan pemimpin secara langsung

memengaruhi kompetensi kepemimpinan.

2.3.2 Dimensi dan Indikator Kompetensi

Beberapa aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi (Sutrisno,

2011), sebagai berikut:

1. Pengetahuan (knowledge)

Kesadaran dalam bidang kognitif. Misalnya seorang karyawan mengetahui

cara melakukan identifikasi belajar dan bagaimana melakukan pembelajaran

yang baik sesuai dengan kebutuhan yang ada dengan efektif dan efisien di

perusahaan.

2. Pemahaman (understanding)

Kedalam kognittif dan afektif yang dimiliki individu. Misalnya seorang

karyawan dalam melaksanakan pembelajaran harus mempunyai pemahaman

yang baik tetang karakteristik dan kondisi secara efektif dan efisien.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

3. Kemampuan/Keterampilan (skill)

Sesuatu yang dimiliki oleh individu yang melaksanakan tugas atau pekerjaan

yang dibebankan kepadanya. Misalnya, kemampuan karyawan dalam memilih

metode kerja yang dianggap lebih efektif dan efisien.

4. Nilai (value)

Suatu standar perilaku yang telah ditakini dan secara psikologis telah menyatu

dalam diri seseorang. Misalnya, standar perilaku para karyawan dalam

melaksanakan tugas (kejujuran, keterbukaan, demokratis dan lainlain).

5. Sikap (attitude)

Perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi terhadap suatu

rangsangan yang datang dari luar. Misalnya, reaksi terhadap krisis ekonomi,

perasaan terhadap kenaikan gaji dan sebagainya.

6. Minat (interest)

Kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Misalnya,

melakukan sesuatu aktivitas tugas. Sumber daya manusia dapat tetap bertahan

karena mereka memiliki kompetensi manejerial, yaitu kemampuan untuk

merumuskan visi dan strategi perusahaan serta kemampuan untuk memperoleh

dan mengarahkan sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan

menerapkan strategi perusahaan (Sutrisno, 2011).

2.4 Kinerja

Kinerja berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai oleh

seorang karyawan. Pencapaian hasil kinerja karyawan yang optimal dapat

menciptakan atau mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

demikian kinerja karyawan merupakan hasil prestasi kerja karyawan guna untuk

memenuhi tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan

kepadanya.

Menurut Ahli Ada beberapa definisi mengenai kinerja yang dijelaskan oleh

beberapa ahli, berikut adalah beberapa definisi kinerja. Kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

(Mangkunegara, 2011).

Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama

periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh

kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang

dimiliki (Rivai, 2011). Kinerja juga merupakan suatu istilah secara umum yang

digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi

padasuatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biayabiaya masa

lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar efesiensi, pertanggung jawaban atau

akuntabilitas manajemen dan semacamnya (Rivai, 2011).

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2011). Kinerja adalah Hasil pekerjaan

yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan pekerjaaan (Bangun, 2012).

Berdasarkan definisi di atas menunjukan bahwa kinerja karyawan

merupakan hasil pekerjaan dari karyawan secara kualitas dan kuantitas yang

membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Kinerja karyawan yang umum

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

untuk kebanyakan pekerja meliputi elemen yaitu kuantitas dari hasil, kualitas dari

hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran, dan kemampuan bekerja sama.

2.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja merupakan pengukuran terhadap hasil kerja yang diharapkan

berupa sesuatu yang optimal (Robbins, 2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja adalah sebagai berikut :

1. Iklim Organisasi

Iklim kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting bagi pimpinan untuk

memahami kondisi organisasi, karena ia harus menyalurkan bawahan

sehinggamereka dapat mencapai tujuan pribadi dan tujuan organisasi. Dengan

adanya iklim kerja yang kondusif, maka hal itu akan mempengaruhi kinerja

karyawan.

2. Kepemimpinan

Peranan pemimpin harus mampu dan dapat memainkan peranannya dalam

suatu organisasi, pemimpin harus mampu menggali potensi–potensi yang ada

pada dirinya dan memanfaatkannya di dalam unit organisasi.

3. Kualitas Pekerjaan

Pekerjaan yang dilakukan dengan kualitas yang tinggi dapat memuaskan yang

bersangkutan dan perusahaan. Penyelesaian tugas yang terandalkan, tolak ukur

minimal kualitas kinerja pastilah dicapai.

4. Kemampuan Kerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

Kemampuan untuk mengatur pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

termasuk membuat jadwal kerja, umumnya mempengaruhi kinerja seorang

karyawan.

5. Inisiatif

Inisiatif merupakan faktor penting dalam usaha untuk meningkatkan kinerja

karyawan. Untuk memiliki inisiatif dibutuhkan pengetahuan serta keterampilan

yang dimiliki para karyawan dalam usaha untuk meningkatkan hasil yang

dicapainya.

6. Motivasi

Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi pimpinan, karena menurut

definisi pimpinan harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Pimpinan perlu

memahami orang–orang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya

untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

7. Daya tahan/ kehandalan

Apakah karyawan mampu membuat perencanaan dan jadwal pekerjaannya.

Sebab akan mempengaruhi ketepatan waktu hasil pekerjaan yang menjadi

tanggungjawab seorang karyawan.

8. Kuantitas Pekerjaan

Pekerjaan yang dilakukan karyawan harus memiliki kuantitas kerja tinggi dapat

memuaskan yang bersangkutan dan perusahaan. Dengan memiliki kuantitas

kerja sesuai dengan yang ditargetkan, maka hal itu akan dapat mengevaluasi

kinerja karyawan dalam usaha meningkatkan prestasi kerjanya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

9. Disiplin Kerja

Dalam memperhatikan peranan manusia dalam organisasi, agar dapat

mencapai tujuan yang ditentukan diperlukan adanya kedisiplinan yang tinggi

sehingga dapat mencapai suatu hasil kerja yang optimal atau mencapai hasil

yang diinginkan bersama.

2.4.2 Dimensi dan Indikator Kinerja

Dimensi dan indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian ini

mengadaptasi teori yang diutarakan oleh (Robbins, 2006), yang dibagi kedalam 6

dimensi, yaitu :

1. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang

dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan

karyawan.

2. Kuantitas

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit,

jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan waktu

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan,

dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu

yang tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,

teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari

setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian

Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan

fungsi kerjanya.

6. Komitmen kerja

Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan

instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan

selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya di

samping itu kajian terdahulu membantu penelitian dalam memposisikan penelitian

serta menunjukkan orsinalitas dari penelitian. Dari penelitian terdahulu, tidak

menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian. Namun

penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya

bahan kajian pada penelitian penulis.

Untuk mendukung penelitian ini, beberapa penelitian terdahulu yang telah

di lakukan di antaranya seperti tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

Penulis &
Metode
No. Judul Penulis Tahun Variabel Hasil Penelitian
Analisis
Terbit
Analisis Pengaruh Uji Asumsi Budi Pemanfaatan teknologi
Teknologi
1 Pemanfaatan Teknologi Klasik, Purnomo, informasi berpengaruh
Informasi,
Informasi Dan Budaya Regresi Amin signifikan terhadap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

Kerja Terhadap Kinerja Linear Wahyudi, Budaya kinerja pegawai,


Pegawai Kantor Berganda Suprayitno Kerja, sehingga H1 terbukti
Pertanahan Kabupaten Dan Uji (2016). Kinerja kebenarannya. Budaya
Kebumen Dengan Nilai kerja berpengaruh
Motivasi Sebagai Selisih signifikan terhadap
Variabel Moderasi. Mutlak kinerja pegawai,
sehingga H2 terbukti
kebenarannya.

Hasil dari penelitian


ini telah membuktikan
Oky bahwa budaya kerja
Pengaruh budaya kerja, Pratama berpengaruh positif
kemampuan dan Adi sebesar 45,1%
komitmen organisasi Teknik Sunjaya, terhadap kinerja
Budaya
terhadap kinerja Regresi Yulianeu, pegawai. Hal ini
2 Kerja,
karyawan bagian Linier Leonardo berarti bahwa semakin
Kinerja
produksi pada PT Berganda Budi H., baik budaya kerja
Phaprostbk semarang Tsalis maka akan
Syaifuddin meningkatkan kinerja
(2017) sebesar 45,1% dari
kinerjanya semula.

Hasil penelitian
Pengaruh Penggunaan Putu Pande menunjukkan bahwa
Teknologi Informasi, Structural Yudiastra, Teknologi teknologi informasi
3 Disiplin Kerja, Insentif, Equation Gede Sri Informasi, memiliki pengaruh
Turnover Terhadap Modelling Darma Kinerja positif terhadap
Kinerja Pegawai (2015) kinerja.

Hasil penelitian
Pengaruh Kompetensi,
menunjukkan bahwa
Gaya Kepemimpinan, Structural
Desi kompetensi, gaya
Budaya Kerja dan Equation
Saputra kepemimpinan,
Lingkungan Kerja Modelling
Rafiie, Budaya budaya kerja,
terhadap Kepuasan (SEM)
4 Nasir Azis, Kerja, lingkungan kerja,
Kerja Pegawai dan dengan
Sofyan Kinerja kepuasan kerja dan
Dampaknya Terhadap bantuan
Idris kinerja pegawai secara
Kinerja Pegawai Kantor program
(2018) deskriptif sudah
Kementerian Agama Amos
berjalan dengan baik.
Kabupaten Aceh Barat

Penulis &
Metode
No. Judul Penulis Tahun Variabel Hasil Penelitian
Analisis
Terbit

Pengaruh Budaya
Hasil penelitian
Organisasi,
menunjukan bahwa
Kompetensi, Dan
Budaya kontribusi dari
Komitmen Organisasi Anggi
Regresi Kerja, variable budaya
5 Terhadap Kinerja Pasca Arnu
Berganda Kompetensi, organisasi, kompetensi
Pegawai Bank Jabar (2017)
Kinerja dan komitmen
Banten Cabang
organisasi cukup besar
Karawang
dalam mempengaruhi
kinerja. Namun
demikian perlu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

diperhatikan aspek
lainnya yang
mempengaruhi kinerja
selain variable yang
diteliti, diantaranya
adalah kepemimpinan.

Hasil penelitian
menunjukan bahwa
pemanfaatan
Teknologi informasi
secara langsung
Pengaruh pemanfaatan
meningkatkan kinerja
teknologi informasi Teknologi
karyawan koperasi
Terhadap Kinerja SEM PLS Wicaksono Informasi,
6 susu warga mulya.
Karyawan Melalui (2018) Kinerja,
Pemanfaatan teknologi
Kompetensi Di Kompetensi
informasi juga
Koperasi Susu Warga
meningkatkan kinerja
Mulya
karyawan koperasi
susu warga mulya
melalui kompetensi

Analisis Pengaruh
Kecerdasan Emosional,
Disiplin Kerja Dan
Berdasarkan hasil
Prasarana Dengan
penelitian bahwa
Kompetensi Sebagai Ade
Analysis Kompetensi, kompetensi sebagai
7 Variabel Intervening Buandra
Jalur Kinerja variabel intervening
Terhadap Kinerja (2017)
berpengaruh terhadap
Karyawan Di
kinerja
Departemen Karbon
PT INALUM (Persero)
Kabupaten Batubara

Penulis &
Metode
No. Judul Penulis Tahun Variabel Hasil Penelitian
Analisis
Terbit
Kompetensi
berpengaruh positif
Baharuddi
signifikan terhadap
Pengaruh Budaya n
kinerja karyawan
Kerja dan Indrawan,
BCA KCU Kendari.
Pengembangan Sumber Mahmudin Budaya
Artinya bahwa
8 Daya Manusia terhadap SEM PLS A. Kerja,
semakin baik
Kompetensi dan Sabilalo, Kompetensi
kompetensi yang
Kinerja Karyawan La Ode
diamati dari indikator
BCA KCU Kendari Hamida
pengetahuan,
(2018)
keterampilan dan
sikap dapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

memperbaiki kinerja
karyawan BCA KCU
kendari, yang
terimplementasi pada
sigap, menarik,
antusias, ramah dan
teliti.
Berdasarkan hasil
Pengaruh pemanfaatan penelitian Teknologi
teknologi informasi, Axchel Informasi,
Lingkungan Kerja Dan Tumiwa, Lingkungan Kerja dan
Teknologi
Kompetensi Terhadap Regresi Bernhard Kompetensi secara
9 Informasi,
Produktivitas Berganda Tewal, bersama – sama
Indrie D. Kompetensi
Karyawan (Study Pada memiliki pengaruh
Kantor Pusat Bank Palandeng signifikan terhadap
Sulutgo) Produktivitas
Karyawan

Setelah melakukan
analisis data, dapat
Pengaruh Pemanfaatan disimpulkan bahwa
Yohannes
Perangkat Teknologi Analisis Teknologi ada pengaruh yang
Marryono
10 Informasi Dan Regresi Informasi, positif dan signifikan
Jamun
Komunikasi Terhadap Berganda Kompetensi antara pemanfaatan
(2020)
Peningkatan perangkat TIK
Kompetensi terhadap peningkatan
Profesional kompetensi.

Sumber: Peneliti (2020)

2.6 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, tinjauan pustaka dan

penelitian terdahulu sebagaimana yang telah diuraikan, maka peneliti membuat

kerangka konseptual seperti pada Gambar 2.1:

Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
X1

Kompetensi
Kinerja Pegawai
Pegawai

Z Y

Budaya Kerja

X2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

Sumber : Peneliti (2020)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.7 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu ide untuk mencari fakta yang harus

dikumpulkan. Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara atau dugaan yang

paling memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya.

Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teknologi informasi mempunyai pengaruh positif terhadap kompetensi

2. Budaya kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kompetensi

3. Teknologi informasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja

4. Budaya kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja

5. Kompetensi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja

6. Teknologi informasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja melalui

kompetensi

7. Budaya kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja melalui

kompetensi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitiannya

adalah survei dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Data dikumpulkan

melalui wawancara dan pengisian kusioner. Melalui penelitian ini diharapkan dapat

mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan budaya kerja terhadap

kompetensi dalam meningkatkan kinerja.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di PT Pegadaian (Persero) Kanwil

I Medan beralamat di Jalan Pegadaian No 112, Medan Polonia, Sumatera Utara.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak

tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua)

bulan, 1 bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi

penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung.

3.3 Jenis dan Sumber Data

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

Penulis menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data. Sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data

primer adalah data yang diperoleh penulis melalui observasi dan wawancara secara

langsung kepada pegawai. Metode pengumpulan data penelitian yang telah

dilakukan penulis adalah :

1. Wawancara, metode ini dilakukan melalui cara penulis mengajukan pertanyaan

secara lisan kepada pegawai yang mengurus tentang sumber daya manusia yang

bekerja di perusahaan. Melalui metode wawancara yang dilakukan penulis

mendapatkan gambaran umum perusahaan dan bagaimana teknologi informasi,

budaya kerja, kompetensi dan kinerja pegawai pada perusahaan.

2. Observasi, metode ini dilakukan penulis dengan cara melakukan penelitian dan

praktik kerja lapangan pada tempat yang akan dijadikan penelitian penulis. Data

yang dapat diperoleh dari observasi ini adalah data internal, seperti data kinerja

pegawai dan jumlah pegawai di perusahaan.

Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert.

Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur pendapat seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial, penulisan pengaruh kuantitatif

menggunakan pertanyaan dan skor sebagai berikut :

Tabel 3.1
Skala Likert Pernyataan Responden

Pilihan Jawaban Nilai


Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (TS) 2
Kurang Setuju (KS) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
Sumber: Sugiyono (2012)

3.4 Definisi Operasional Variabel

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

Definisi operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015).

Definisi operasional variabel yang akan digunakan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Skala


Variabel Dimesi Indikator Variabel
Variabel Pengukuran
Faktor Sosial
Pemanfaatan TI untuk Faktor Affect
mendukung kegiatan
Pemanfaatan perusahaan serta Faktor Kesesuaian
Teknologi pemahaman tentang apa Pemanfaatan Tugas Skala Likert
Informasi dan bagaimana TI Faktor Jangka
digunakan pada PT Panjang
Pegadaian Medan Faktor yang
Menfasilitasi
Inovasi dan Dukungan dan
Sistem nilai bersama mengambil suasana kerja
dalam suatu organisasi resiko terhadap kreatifitas
Budaya yang menentukan tingkat Perhatian Ketelitian dalam
Skala Likert
Kerja bagaimana para Terhadap melakukan
karyawan melakukan Detail pekerjaan
kegiatan untuk mencapai Orientasi Pencapaian target
tujuan organisasi hasil
Pengetahuan pengetahuan tentang
Sikap, pengetahuan, dan pekerjaan yang
keterampilan pegawai diberikan instansi
yang berkaitan dengan Ketrampian Kemampuan dalam
Kompetensi Skala Likert
kinerja pegawai dalam menyelesaikan
pelaksanaan tugasnya. pekerjaan
Sikap Kerja Inisiatif

Hasil kerja pegawai Kuantitas jumlah aktivitas


secara kuantitas, yang dihasilkan
kualititas dan ketepatan Kualitas kesempurnaan tugas
waktu yang dicapai oleh
seseorang pegawai di Ketepatan Persepsi terhadap
Kinerja dalam melaksanakan Waktu suatu aktivitas yang Skala Likert
tugas sesuai dengan diselesaikan
tanggung jawab yang
diberikan untuk
mencapai tujuan
organisasi
Sumber: Peneliti (2020)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Untuk

populasi dalam penelitian ini ditujukan kepada seluruh karyawan di PT Pegadaian

(Persero) Kanwil I Medan yang berjumlah sebanyak 932 orang. Teknik sampling

adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara simple random sampling

(probability sampling). Simple random sampling adalah teknik penentuan sampel

yang pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2011).

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Jadi untuk sampel yang harus diambil dari populasi harus benar benar

mewakili (Sugiyono, 2011). Jumlah sampel yang akan dijadikan responden dalam

penelitian ini akan ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Paramita, 2015),

sebagai berikut:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒)2

Keterangan

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

e : Tingkat kesalahan pengambilan sampel (10%)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

932
𝑛=
1 + 932(10%)2

932
𝑛=
1 + 932.0,1

932
𝑛= = 90,31 (91)
10,32

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel yang akan

dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 91 orang responden.

3.6 Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif.

Teknik analisis ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil jawaban

kuesioner dan digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka-angka dan

perhitungan dengan metode statistik. Data tersebut harus diklasifikasikan dalam

kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu untuk memudahkan

dalam menganalisis, dengan bantuan program SPPS.

Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis jalur (path analysis)

dengan bantuan SPSS. Analisis jalur merupakan teknik analisis statistik yang

merupakan pengembangan dari analisa regresi berganda.

M (Kompetensi) = β Pemanfaatan Teknologi Informasi + βBudaya Kerja + e1

(Persamaan Struktural 1)

Y (Kinerja) = βPemanfaatan Teknologi Informasi + βBudaya Kerja +

βKEPUASAN + e1 (Persamaan Struktural 2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

3.7. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,

2018). Suatu kuesioner bisa dikatakan valid atau tidak valid berdasarkan kreteria

(Rahmawati, 2016), sebagai berikut:

i. Apabila suatu nilai signifikan < 0,05 dengan (α 5%) maka kuesioner dapat

dikatakan valid.

ii. Apabila suatu nilai signifikan > 0,05 dengan (α 5%) maka kuesioner dapat

dikatakan tidak valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Ui reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi dari suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dapat dinyatakan reliabel jika jawaban yang diberikan oleh

responden bersifat konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2018). Uji

reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara meliputi:

a. Repeated measure atau pengukuran ulang

Pada pengukuran ulang ini dimana responden akan diberikan pertanyaan yang

sama namun pada waktu yang berbeda yang bertujuan apakah responden

tersebut tetap konsisten dengan jawabannya atau tidak.

b. One shot atau pengukuran sekali

Disini pengukuran dilakukan hanya sekali kemudian hasil dari setiap

pertanyaan dibandingkan yang bertujuan untuk mengukur korelasi jawaban.

Untuk mengukur reliabilitas dapat menggunakan uji statistik Cronbach Alpha

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

(α), sehingga bisa diketahui suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai dari

Cronbach Alpha > 0,70, dan sebaliknya jika nilai Cronbach Alpha dari suatu

variabel < 0,70 maka variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel (Ghozali, 2018).

Tabel 3.3
Pedoman untuk interprestasi terhadap koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2012)

3.8 Uji Asumsi Klasik

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang digunakan

mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model regresi linier, asumsi ini

ditunjukkan oleh nilai error yang berdistribusi normal. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang dimiliki distribusi normal atau mendekati normal,

sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Pengujian normalitas data

menggunakan Test of Normality Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS.

Menurut Singgih Santoso (2012:293) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan

berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal.

2. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak

normal.

3.8.2 Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

semestinya tidak tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Cara

mendeteksi ada tidaknya Multikolonieritas yaitu dengan cara memperhatikan angka

Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance kurang dari

0,10 atau sama dengan nilai VIF lebih dari 0,10 (Ghozali, 2018).

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali, 2018). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi terjadi atau tidaknya

heteroskedastisitas dengan melakukan metode uji Glejser. Uji Glejser dilakukan

dengan cara meregresi nilai absolut residual dari model yang diestimasi terhadap

variabel-variabel penjelas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dilihat dari nilai probabilitas setiap variabel independen. Jika Probabilitas > 0,05

berarti tidak terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya jika Probabilitas < 0,05 berarti

terjadi heteroskedastisitas.

3.9 Path Analysis (Analisis Jalur)

Analisis jalur (path analysis) adalah penggunaan analisis regresi untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

menaksir hubungan kausalitas antar variabel (mode casual) yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2018). Analisis jalur sendiri tidak

menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai

subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan

kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis.

Apa yang dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara

tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau

menolak hipotesis kausalitas imajiner.

3.9.1 Diagram Jalur dan Persamaan Struktural

Diagram jalur dan persamaan struktural pada saat akan melakukan analisis

jalur, disarankan untuk terlebih dahulu menggambarkan secara diagramatik struktur

hubungan kausal antara variabel penyebab dengan variabel akibat. Diagram ini

disebut diagram jalur, dan bentuknya ditentukan oleh proposisi teoritik yang berasal

dari kerangka pikir tertentu. Dalam analisis jalur, terlebih dahulu peneliti membuat

diagram jalur yang digunakan untuk mempresentasikan permasalahan dan

menentukan persamaan struktural yang menyatakan hubungan antar variabel pada

diagram jalur tersebut. Diagram jalur dapat digunakan untuk menghitung pengaruh

langsung dan tidak langsung dari variabel independen terhadap suatu variabel

dependen (Noor, 2014). Pengaruh-pengaruh itu tercermin dalam apa yang disebut

dengan koefisien jalur, dimana secara matematik analisis jalur mengikuti mode

struktural.

a. Diagram Jalur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

Langkah pertama dalam analisis jalur adalah merancang diagram jalur sesuai

dengan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian. 91 Berdasarkan judul

penelitian, maka model analisis jalur dalam penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Ԑ1 Ԑ2
X1 1

ρZY

X2
Gambar 3.1 Diagram Jalur

b. Persamaan Struktural

Persamaan struktural adalah: Persamaan struktural adalah persamaan yang

menyatakan hubungan antarvariabel pada diagram jalur yang ada (Noor, 2014).

X1
Ԑ1

𝜌𝑌𝑋1 Y

X2 𝜌𝑌𝑋2

Y = 𝜌𝑌𝑋1 𝑋1 + 𝜌𝑌𝑋2 𝑋2 + Ԑ1

Gambar 3.2 Sub Struktur Pertama : Diagram Jalur X1 dan X2 terhadap Y

Persamaan jalur substruktur ke-dua:

X1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

Ԑ1 Ԑ2
1

ρZY

X2

Z = 𝜌𝑍𝑋1 𝑋1 + 𝜌𝑍𝑋2 𝑋2 + 𝜌𝑍𝑌 𝑌 + Ԑ2

Gambar 3.3 Sub Struktur Ke-dua : Diagram Jalur X1 X2 dan Y terhadap Z

Keterangan:

𝑋1 = Pemanfaatan Teknologi Informasi

X2 = Budaya Kerja

Y = Kinerja

Z = Kompetensi

𝜌𝑌𝑋1 𝑋1 = Koefisien Jalur Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap

Kinerja

𝜌𝑌𝑋2 𝑋2 = Koefisien Jalur Budaya Kerja terhadap Kinerja

Ԑ1 = Faktor lain yang mempengaruhi Pengungkapan Kinerja

𝜌𝑍𝑋1 𝑋1 = Koefisien Jalur Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap

Kompetensi

𝜌𝑍𝑋2 𝑋2 = Koefisien Jalur Budaya Kerja terhadap Kompetensi

𝜌𝑍𝑌 𝑌 = Koefisien Jalur Kompetensi terhadap Kinerja

Ԑ2 = Faktor lain yang mempengaruhi Kompetensi

c. Uji T (T-Test)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

Ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis dapat digunakan perbandingan

nilai T-table dan T-statistic (Hartono, 2008). Jika T-statistic lebih tinggi

dibandingkan nilai T-table, berarti hipotesis terdukung atau diterima

Uji statistik ini digunakan untuk membuktikan signifikan atau tidaknya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual dengan tingkat

kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5%. Dalam hal ini adapun kriterianya yaitu

apabila t hitung > t tabel maka ada pengaruh antara variabel independen dan

dependen dan demikian sebaliknya. Sedangkan untuk signifikansi, jika t < 0,05

maka adanya pengaruh antara variabel independen dan dependen dan demikian

sebaliknya (Sarwono, 2007).

Hipotesis yang diuji dalam penelitian:

1. Untuk variabel T1 terdapat pengaruh positif signifikan antara pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kompetensi.

2. Untuk variabel T2 terdapat pengaruh positif signifikan antara pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kinerja.

3. Untuk variabel T3 terdapat pengaruh positif signifikan antara budaya kerja

terhadap kompetensi.

4. Untuk variabel T4 terdapat pengaruh positif signifikan antara budaya kerja

terhadap kinerja.

5. Untuk variabel T5 terdapat pengaruh positif signifikan antara kompetensi

terhadap perusahaan.

d. Uji F (F-Test)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Dengan

membandingkan F hitung > F tabel maka ada pengaruh antara variabel

independen dan dependen. Untuk signifikansi, jika F < 5% maka adanya

pengaruh antara variabel independen dan dependen (Sarwono, 2007).

Hipotesis yang diuji dalam penelitian:

1. Untuk variabel F1 terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja pegawai melalui

kompetensi pegawai.

2. Untuk variabel F2 terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

budaya kerja terhadap kinerja pegawai melalui kompetensi pegawai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero)

Pegadaian merupakan Lembaga Keuangan Non-Bank yang menyalurkan

kredit kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai. Lembaga semacam ini pada

awalnya berkembang di Italia yang kemudian dipraktekan di wilayah- wilayah

Eropa lainnya, seperti Inggris dan Belanda. Sistem gadai tersebut Memasuki

Indonesia dibawa dan dikembangkan oleh orang Belanda (VOC).

Bentuk usaha Pegadaian di Indonesia berawal dari Bank Van Leening yang

didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1746 di Batavia. VOC dibubarkan bersama

Bank Van Leening, kemudian dibentuk Pegadaian yang dikelola swasta. Akan tetapi

keberadaannya justru menyusahkan rakyat. Oleh karena itu, Pegadaian kembali

diambil alih oleh pemerintah untuk membantu kehidupan buruh tani dan nelayan

kecil. Pegadaian beberapa kali mengalami perubahan bentuk.

Dengan Staatbald 1930 No. 266, lembaga ini berubah menjadi JAWATAN

Pegadaian berstatus lembaga resmi milik pemerintah. Kemudian, berdasarkan

Peraturan Pemerintah RI No. 178 tahun 1961, tanggal 3 Mei 1961 satus JAWATAN

Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Negara Pegadaian diintegrasi ke dalam

urusan Bank Sentral. Dan diubah lagi menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN)

Pegadaian dibawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia, dibawah

pimpinan Derektorat Jendral Moneter Dalam Negeri.

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

Melalui Peraturan Pemerintah No. 7 tanggal 11 Maret 1969. Selanjutnya

berdasarkan PP No. 10 tahun 1990, lembaga ini kembali diubah menjadi

Perusahaan Umum (PERUM) Pegadaian. Kemudian pada tahun 2011 perubahan

status kembali terjadi dari PERUM menjadi PERSEROAN yang telah ditetapkan

dalam Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2011 yang ditandatangani pada tanggal

13 Desember 2011 yang berlaku tanggal 1 April 2012.

4.1.2 Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari PT Pegadaian (Persero) adalah sebagai berikut:

Visi

Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen

Inklusi Keuangan Pilihan Utama Masyarakat.

Misi

 Memberikan manfaat dan keuntungan optimal bagi seluruh pemangku

kepentingan dengan mengembangkan bisnis inti.

 Membangun bisnis yang lebih beragam dengan mengembangkan bisnis baru

untuk menambah proposisi nilai ke nasabah dan pemangku kepentingan

 Memberikan service excelence dengan focus nasabah melalui :

- Bisnis proses yang lebih sederhana dan digital

- Teknologi informasi yang handal dan mutakhir

- Praktek manajemen risiko yang kokoh

- SDM yang profesional berbudaya kinerja baik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan gambaran sistematis tentang bagian tugas

dan tanggungjawab serta hubungannya. Pada hakekatnya jumlah kegiatan dan

hubungan serta wewenang yang mempunyai fungsi terorganisir.

Secara umum pengertian dari struktur organisasi adalah merupakan suatu

susunan pekerjaan dari masing-masing pekerjaan yang terdapat dalam suatu

perusahaan, mulai dari tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah,

yang tersusun dengan sedemikian rupa pada suatu perusahaan. Adapun tugas dari

struktur organisasi PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah I Medan

4.1.4 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun fungsi dan tugas di Wilayah PT Pegadaian (Pegadaian) Kantor

Wilayah I Medan adalah sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

1. Kepala Kantor

a. Menjalankan fungsi sebagai Regional Chief Executive Officer

(Regional CEO) sesuai kewenangan yang diberikan oleh Direksi.

b. Mengarahkan dan mengendalikan operasional pada Kantor Wilayah,

Kantor Area, dan Kantor Cabang serta unit kerja lain di bawah

koordinasinya di bidang bisnis, keuangan, SDM, logistik, dan

manajemen risiko sehingga berjalan secara efektif dan sesuai ketentuan

yang berlaku.

c. Mengarahkan implementasi seluruh strategi dan kebijakan serta

mengintegrasikan pengelolaan seluruh sumber daya Perusahaan guna

terciptanya sinergi untuk meningkatkan efektifitas kinerja di lingkup

Kantor Wilayah.

d. Mengarahkan penyusunan rencana kerja, program kerja, dan inisiatif

strategis (RKAP) serta memastikan dieksekusi di lingkup Kantor

Wilayah serta in-line dengan kebijakan/program kerja Kantor Pusat

dengan hasil yang optimal.

2. Bidang Operasional

a. Membantu efektifitas pelaksanaan tugas Pemimpin Wilayah di bidang

keuangan, SDM, logistik, dan manajemen risiko di seluruh unit kerja

dalam wilayah di bawah koordinasinya.

b. Mengarahkan dan mengendalikan operasional pada Kantor Wilayah,

Kantor Area, dan Kantor Cabang serta unit kerja lain di bawah

koordinasinya di bidang keuangan, SDM, logistik, dan manajemen

risiko sehingga berjalan efektif dan sesuai ketentuan yang berlaku.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

c. Memastikan implementasi seluruh strategi dan kebijakan fungsional

serta mengintegrasikan seluruh sumber daya guna terciptanya sinergi

untuk meningkatkan efektifitas kinerja di lingkup Kantor Wilayah.

d. Memastikan tersusunnya rencana kerja, program kerja, dan inisiatif

strategis (RKAP) serta memastikan dieksekusi di lingkup Kantor

Wilayah serta in-line dengan kebijakan/program kerja Kantor Pusat

dengan hasil yang optimal.

3. Kepala Departemen Sumber Daya Manusia

a. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, monitoring,

dan evaluasi terkait pengembangan, pengelolaan operasional SDM,

implementasi budaya kerja dan manajemen perubahan di Kantor

Wilayah dan seluruh unit kerja di bawah koordinasinya.

b. Memastikan pelaksanaan kegiatan operasional dan administrasi human

capital serta hubungan industrial (man power plan, recruitment people

development, performance management system, compensation &

benefit, talent management, dan retention) di lingkup Kantor Wilayah

berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Mengarahkan program peningkatan kapabilitas karyawan melalui

training karyawan dan talent di lingkup Kantor Wilayah.

d. Mengarahkan pelaksanaan kegiatan dalam rangka pengendalian,

pengawasan, pembinaan, motivasi, coaching, mentoring, dan

counseling baik untuk individu perorangan maupun seluruh karyawan

di bawah koordinasinya (people manager).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

e. Memastikan kegiatan yang menyangkut hubungan industrial dan

implementasi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Serikat Pekerja dengan

Manajemen di lingkup Kantor Wilayah berjalan sesuai ketentuan yang

berlaku baik melalui pendekatan formal maupun informal.

f. Mengimplementasikan pengelolaan manajemen risiko pada unit

kerjanya.

4. Kepala Departemen Logistik & Umum

a. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan fungsi pengelolaan operasional logistik,

pengadaan barang/jasa, stok barang, inventaris kantor Alat Tulis Kantor

(ATK), bangunan pengamanan korporasi, operasional teknologi

informasi, serta pengelolaan tenaga kerja outsourcing sesuai ketentuan

yang berlaku di lingkup Kantor Wilayah.

b. Mengarahkan pengelolaan tata usaha kantor, kebutuhan rumah tangga,

perlengkapan dan kendaraan dinas, serta administrasi persuratan atau

dokumen lainnya sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

c. Mengelola administrasi dan updating database sistem informasi logistik

guna menjamin keakuratan informasi mengenai aset tetap, inventaris,

kendaraan, perlengkapan dan aset Perusahaan lainnya di lingkup Kantor

Wilayah.

d. Mengusulkan penghapusan inventaris kantor dan melaksanakan

prosedur pelelangan atas persetujuan penghapusan inventaris kantor

tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

e. Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, monitoring dan

evaluasi pengelolaan tenaga kerja outsourcing di lingkup Kantor

Wilayah mulai dari rencana manning, pemenuhan, penempatan

pengelolaan administrasi memproses pembayaran biaya tenaga kerja

dan bersama-sama.

5. Departemen Keuangan

a. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan monitoring

dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan operasional anggaran akuntansi,

keuangan, perpajakan, dan perasuransian di Kantor Wilayah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

b. Mengarahkan pengelolaan sistem cash management, fungsi meker,

checker, dan validasi transaksi keuangan.

c. Merencanakan, mengorganisasikan menyelenggarakan,

mengintegrasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKAP)

Kantor Wilayah, mengalokasikan anggaran monitoring serta evaluasi

realisasi anggaran agar penggunaan anggaran dapat terkendali secara

efektif dan efisien.

d. Memastikan ketersediaan kebutuhan modal kerja dan kas bank untuk

mendukung operasional Kantor Wilayah, Kantor Area, Kantor Cabang.

e. Mengarahkan pengelolaan operasional sistem perpajakan dan problem

solver permasalahan perpajakan di lingkup Kantor Wilayah

terselesaikan sesuai prosedur yang berlaku.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

f. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait pengelolaan keuangan kas

dan bank secara berkala di Kantor Wilayah Kantor Area, Kantor

Cabang dan UPC.

6. Kepala Departemen Business Support

a. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, monitoring

dan evaluasi pelaksanaan business support di lingkup Kantor Wilayah

dan seluruh unit kerja di bawah koordinasinya.

b. Mengarahkan penyusunan kajian pengembangan bisnis sesuai dengan

potensi daerah sebagai dasar penyusunan target bisnis di seluruh unit

kerja dalam wilayah di bawah koordinasinya.

c. Menyusun dan mengusulkan strategi bisnis termasuk penataan outlet

(pembukaan, relokasi, dan penutupan) untuk pencapaian kinerja yang

optimal.

d. Mengevaluasi usulan dan menyusun penetapan target bisnis (RKAP)

untuk unit kerja dalam wilayah di bawah koordinasinya,

e. Mengkoordinasikan dan mengelola pelaksanaan penetapan target

(target setting), cascading target, performance review, dan performance

appraisal di seluruh unit kerja dalam wilayah di bawah koordinasinya

sebagai bagian dari keseluruhan proses Performance Management

System (PMS) sesuai ketentuan yang berlaku.

f. Monitoring dan evaluasi Kinerja bisnis sesuai dengan prioritas target

dan hasil yang akan dicapai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi terdiri

dari:

1. Jenis Kelamin

2. Usia

3. Pendidikan Terakhir

4. Masa Kerja

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pegawai PT Pegadaian

(Persero) Kanwil I Medan dijelaskan pada gambar 4.2 sebagai berikut:

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin
Laki- Laki Perempuan

43%

57%

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa dari 91 responden dengan jenis

kelamin laki-laki lebih besar yakni sebanyak 52 orang atau 57% daripada responden

jenis kelamin perempuan yakni 39 orang atau 43%.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia pegawai PT Pegadaian (Persero)

Kanwil I Medan dijelaskan pada gambar 4.3 sebagai berikut:

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


< 30 Tahun 31 - 40 41 - 50 > 50 Tahun
6%

23% 34%

37%

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa dari 91 responden menunjukkan

sebagian besar yang berusia 31 – 40 tahun sebanyak 34 orang atau 37%. Kemudian

persentase kedua dengan usia dibawah atau sama dengan 30 tahun sebesar 31 orang

atau 34%, sedangkan persentase ketiga dengan usia 41 – 50 tahun sebesesar 21

orang atau 23% diikuti yang terendah 5 orang atau 6% dengan usia diatas 50 tahun.

Hal ini menunjukkan bawaha usia 31 – 40 tahun merupakan usia produktif bagi

seseorang.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pegawai PT

Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dijelaskan pada gambar 4.4 sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat


Pendidikan
SMA Diploma (DI/DII/DIII)
Sarjana (S1/DIV) Pascasarjana (S2/S3)
3% 5% 8%

84%

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa dari 91 responden menunjukkan

sebagian besar adalah Sarjana sebanyak 76 orang atau 84%, Diploma sebanyak 7

atau 8%, SMA sebanyak 5 orang atau 5% dan Pascasarjana sebanyak 3 orang atau

3%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pegawai PT Pegadaian

(Persero) Kanwil I Medan lebih dominan Sarjana.

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja pegawai PT

Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan dijelaskan pada gambar 4.5 sebagai berikut:

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa


Kerja
< 5 Tahun 6 - 10 Tahun 11 - 15 Tahun
16 - 20 Tahun > 20 Tahun
7%

14% 17%

26% 36%

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa dari 91 responden menunjukkan bahwa

sebagian besar masa kerja 6 – 10 tahun sebanyak 33 orang atau 36%, diikuti masa

kerja 11 – 15 tahun sebanyak 24 orang atau 26%, masa kerja < 5 tahun sebanyak

15 orang atau 17%, masa kerja 16 – 20 tahun sebanyak 13 orang atau 14 orang dan

yang terendah masa kerja > 20 sebanyak 6 orang atau 7%.

4.3 Analisis Statistik Deskriptif

Pada bagian analisis deskriptif, disajikan distribusi frekuensi dan persentase

dari variabel pemanfaatan teknologi informasi, budaya kerja, kompetensi dan

kinerja. Dengan demikian, kategori skala dapat ditentukan pada tabel 4.1 sebagai

berikut:

Tabel 4.1
Kategori Skala

Skala Kategori
1,00 – 1,80 Sangat Rendah
1,81 – 2, 60 Rendah
2,61 – 3,40 Sedang
3,41 – 4,20 Tinggi
4,21 – 5,00 Sangat Tinggi
Sumber: Arikunto (2005)

A. Penjelasan Responden Atas Variabel Pemanfaatan Teknologi

Informasi

Dalam kuesioner penelitian ini, variabel pemanfaatan teknologi informasi

mewakili 10 pernyataan yang menunjukan indikator dari teknologi informasi. Tiap

indikator terdapat 2 pernyataan. Berikut adalah persentase tanggapan responden

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

yang diperoleh melalui kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 91 orang

dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Pemanfaatan
Teknologi Informasi
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % F % f % f % f % f % Rata
TI1 - - 4 4,4 4 4,4 66 72,5 17 18,7 91 100 4,05
TI2 - - 4 4,4 2 2,2 65 71,4 20 22,0 91 100 4,10
TI3 - - 2 2,2 4 4,4 64 70,3 21 23,1 91 100 4,14
TI4 - - 2 2,2 6 6,6 64 70,3 19 20,9 91 100 4,09
TI5 - - 2 2,2 4 4,4 64 70,3 21 23,1 91 100 4,14
TI6 - - 2 2,2 3 3,3 63 69,2 23 25,3 91 100 4,17
TI7 - - 2 2,2 4 4,4 63 69,2 22 24,2 91 100 4,15
TI8 - - 2 2,2 3 2,3 69 75,8 17 18,7 91 100 4,10
TI9 - - 3 3,3 4 4,3 67 73,6 17 18,7 91 100 4,07
TI10 - - 3 3,3 15 16,5 58 63,7 15 16,5 91 100 3,93
Rata-Rata 4,094
Sumber: Peneliti (2020)

Berdasarkan tabel 4.2, untuk pernyataan ke-1 dari variabel pemanfaatan

teknologi informasi, terdapat 4 (4,4%) responden menjawab tidak setuju (TS),

responden menjawab netral (N) sebanyak 4 (4,4%) responden menjawab setuju (S)

sebanyak 66 (72,5) dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 17

(18,7%).

Untuk pernyataan ke-2 dari variabel pemanfaatan teknologi informasi,

terdapat 4 (4,4%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab

netral (N) sebanyak 2 (2,2%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 65 (71,4%)

dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 20 (22,0%).

Untuk pernyataan ke-3 dari variabel pemanfaatan teknologi informasi,

terdapat 2 (2,2%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab

netral (N) sebanyak 4 (4,4%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 64 (70,3%)

dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 21 (23,1%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

Untuk pernyataan ke-4 dari variabel pemanfaatan teknologi informasi,

terdapat 2 (2,2%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab

netral (N) sebanyak 6 (6,6%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 64 (70,3%)

dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 19 (20,9%).

Untuk pernyataan ke-5 dari variabel pemanfaatan teknologi informasi,

terdapat 2 (2,2%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab

netral (N) sebanyak 4 (4,4%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 64 (70,3%)

dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 21 (23,1%).

Untuk pernyataan ke-6 dari variabel pemanfaatan teknologi informasi,

terdapat 2 (2,2%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab

netral (N) sebanyak 3 (3,3%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 63 (69,2%)

dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 23 (25,3%).

Untuk pernyataan ke-7 dari variabel pemanfaatan teknologi informasi,

terdapat 2 (2,2%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab

netral (N) sebanyak 4 (4,4%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 63 (69,2%)

dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 22 (24,2%).

Untuk pernyataan ke-8 dari variabel pemanfaatan teknologi informasi,

terdapat 2 (2,2%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab

netral (N) sebanyak 3 (3,3%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 69 (75,8%)

dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 17 (18,7%).

Untuk pernyataan ke-9 dari variabel pemanfaatan teknologi informasi,

terdapat 3 (3,3%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab

netral (N) sebanyak 4 (4,4%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 67 (73,6%)

dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 17 (18,7%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

Untuk pernyataan ke-10 dari variabel pemanfaatan teknologi informasi,

terdapat 3 (3,3%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab

netral (N) sebanyak 15 (16,5%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 58

(63,7%) dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 15 (16,5%).

Bila dilihat dari secara keseluruhan, hasil perhitungan di atas menunjukkan

bahwa pemanfaatan teknologi informasi pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I

Medan masuk dalam kriteria baik, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang

dihasilkan yakni sebesar 4,094. Berdasarkan analisis terhadap hasil kuesioner, ada

bagian pada bagian instansi ini harus ditingkatkan lagi yakni pengembangan

metode-metode yang efektif untuk meningkatkan teknologi informasi semakin

tinggi.

B. Penjelasan Responden Atas Variabel Budaya Kerja

Dalam kuesioner penelitian ini, variabel budaya kerja mewakili 6

pernyataan yang menunjukan indikator dari budaya kerja. Tiap indikator terdapat 2

pernyataan. Berikut adalah persentase tanggapan responden yang diperoleh melalui

kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 91 orang dapat dilihat pada tabel 4.3

dibawah ini.

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Budaya Kerja
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % f % f % f % f % f % Rata
BK1 - - 6 6,6 17 18,7 61 67,0 7 7,7 91 100 3,75
BK2 - - 7 7,7 18 19,8 57 62,6 9 9,9 91 100 3,74
BK3 - - 6 6,6 13 14,3 56 61,5 16 17,6 91 100 3,90
BK4 - - 5 5,5 13 14,3 57 62,6 16 17,6 91 100 3,92
BK5 - - 3 3,3 17 18,7 58 63,7 13 14,3 91 100 3,89
BK6 - - 6 6,6 11 12,1 54 59,3 20 22,0 91 100 3,96
Rata-Rata 3,86
Sumber: Peneliti (2020)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

Berdasarkan tabel 4.3, untuk pernyataan ke-1 dari variabel budaya kerja

(BK1), terdapat 6 (6,6%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden

menjawab netral (N) sebanyak 17 (18,7%) responden menjawab setuju (S)

sebanyak 61 (67,0%) dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 7

(7,7%).

Untuk pernyataan ke-2 dari variabel budaya kerja (BK2), terdapat 7 (7,7%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

18 (19,8%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 57 (62,6%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 9 (9,9%).

Untuk pernyataan ke-3 dari variabel budaya kerja (BK3), terdapat 6 (6,6%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

13 (14,3%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 56 (61,5%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 16 (17,6%).

Untuk pernyataan ke-4 dari variabel budaya kerja (BK4), terdapat 5 (5,5%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

13 (14,3%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 57 (62,6%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 16 (17,6%).

Untuk pernyataan ke-5 dari variabel budaya kerja (BK5), terdapat 3 (3,3%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

17 (18,7%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 58 (63,7%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 13 (14,3%).

Untuk pernyataan ke-6 dari variabel budaya kerja (BK6), terdapat 5 (6,6%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

11 (12,1%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 54 (59,3%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 20 (22,0%).

Bila dilihat dari secara keseluruhan hasil perhitungan di atas menunjukkan

bahwa budaya kerja pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan masuk dalam

kriteria baik, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan yakni sebesar

3,86. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan pegawai PT Pegadaian

(Persero) Kanwil I Medan telah menerapkan budaya yang telah dibuat oleh

perusahaan. Namun belum mencapai posisi sangat baik, sehingga butuh perbaikan

secara terus menerus.

C. Penjelasan Responden Atas Variabel Kompetensi

Dalam kuesioner penelitian ini, variabel kompetensi mewakili 6 pernyataan

yang menunjukan indikator dari kompetensi. Tiap indikator terdapat 2 pernyataan.

Berikut adalah persentase tanggapan responden yang diperoleh melalui kuesioner

dengan jumlah responden sebanyak 91 orang dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah

ini..

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Kompetensi
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % F % f % F % f % f % Rata
KOM1 - - 5 5,5 15 16,6 60 65,9 11 12,1 91 100 3,84
KOM2 - - 6 6,6 12 13,2 63 69,2 10 11,0 91 100 3,84
KOM3 - - 5 5,5 9 9,9 67 73,6 10 11,0 91 100 3,90
KOM4 - - 2 2,2 12 13,2 68 74,7 9 9,9 91 100 3,92
KOM5 - - 6 6,6 18 19,8 56 61,5 11 12,1 91 100 3,79
KOM6 - - 2 2,2 11 12,1 62 68,1 16 17,6 91 100 4,01
Rata-Rata 3,88
Sumber: Peneliti (2020)

Berdasarkan tabel, untuk pernyataan ke-1 dari variabel kompetensi

(KOM1), terdapat 5 (5,5%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden

menjawab netral (N) sebanyak 15 (16,6%) responden menjawab setuju (S)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

sebanyak 60 (65,9%) dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak

11 (12,1%).

Untuk pernyataan ke-2 dari variabel kompetensi (KOM2), terdapat 6 (6,6%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

12 (13,2%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 63 (69,2%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 10 (11,0%).

Untuk pernyataan ke-3 dari variabel kompetensi (KOM3), terdapat 5 (5,5%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak 9

(9,9%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 67 (73,6%) dan responden yang

menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 10 (11,0%).

Untuk pernyataan ke-4 dari variabel kompetensi (KOM4), terdapat 2 (2,2%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

12 (13,2%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 68 (74,7%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 9 (9,9%).

Untuk pernyataan ke-5 dari variabel kompetensi (KOM5), terdapat 6 (6,6%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

18 (19,8%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 56 (61,5%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 11 (12,1%).

Untuk pernyataan ke-6 dari variabel kompetensi (KOM6), terdapat 2 (2,2%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

11 (12,1%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 62 (68,1%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 16 (17,6%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

D. Penjelasan Responden Atas Variabel Kinerja

Dalam kuesioner penelitian ini, variabel kinerja mewakili 6 pernyataan yang

menunjukan indikator dari kinerja. Tiap indikator terdapat 2 pernyataan. Berikut

adalah persentase tanggapan responden yang diperoleh melalui kuesioner dengan

jumlah responden sebanyak 91 orang dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini..

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Kinerja
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % f % f % f % f % f % Rata
KIN1 - - 7 7,7 19 20,9 47 51,6 18 19,8 91 100 3,83
KIN2 - - 6 6,6 18 19,8 56 61,5 11 12,1 91 100 3,79
KIN3 - - 5 5,5 13 14,3 56 61,5 17 18,7 91 100 3,93
KIN4 - - 2 2,2 15 16,5 61 67,0 13 14,3 91 100 3,93
KIN5 - - 4 4,4 21 23,1 53 58,2 13 14,3 91 100 3,82
KIN6 - - 4 4,4 18 19,8 52 57,1 17 18,7 91 100 3,90
Rata-Rata 3,86
Sumber: Peneliti (2020)

Berdasarkan tabel, untuk pernyataan ke-1 dari variabel kinerja (KIN1),

terdapat 7 (7,7%) responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab

netral (N) sebanyak 19 (20,9%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 47

(51,6%) dan responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 18 (19,8%).

Untuk pernyataan ke-2 dari variabel kinerja (KIN2), terdapat 6 (6,6%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

18 (19,8%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 56 (61,5%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 11 (12,1%).

Untuk pernyataan ke-3 dari variabel kinerja (KIN3), terdapat 5 (5,5%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

13 (14,3%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 56 (61,5%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 17 (18,7%).

Untuk pernyataan ke-4 dari variabel kinerja (KIN4), terdapat 2 (2,2%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

15 (16,5%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 61 (67,0%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 13 (14,3%).

Untuk pernyataan ke-5 dari variabel kinerja (KIN5), terdapat 4 (4,4%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

21 (23,1%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 53 (58,2%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 13 (14,3%).

Untuk pernyataan ke-6 dari variabel kinerja (KIN6), terdapat 6 (4,4%)

responden menjawab tidak setuju (TS), responden menjawab netral (N) sebanyak

18 (19,8%) responden menjawab setuju (S) sebanyak 52 (57,1%) dan responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 17 (18,7%).

Bila dilihat dari secara keseluruhan hasil perhitungan di atas menunjukkan

bahwa kinerja pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan masuk dalam kriteria

baik, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan yakni sebesar 3,86.

Dalam hal ini menunjukkan bahwa ada bagian yang perlu ditingkatkan lagi yakni

metode yang efektif agar hasil kinerja karyawan terus menerus meningkat dan

semakin professional dalam menjalankan tugas.

4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.4.1 Uji Validitas

Uji validitas menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam

penelitian ini. Keseluruhan variabel penelitian memuat 28 pernyataan yang harus

dijawab oleh responden. Responden dalam uji validitas adalah 30 pegawai PT

Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan (di luar sampel penelitian). Kriteria yang

digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan = 100% (α = 10%),

derajat kebebasan (df) = n – 4 = 30 – 4 = 26, didapat r tabel = 0.3172. Jika r hitung

lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat

ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
No Variabel Indikator r Hitung r Tabel Keterangan
TI1 0,771 > 0,361 Valid
TI2 0,831 > 0,361 Valid
TI3 0,783 > 0,361 Valid
Pemanfaatan TI4 0,715 > 0,361 Valid
Teknologi TI5 0,745 > 0,361 Valid
1
Informasi TI6 0,790 > 0,361 Valid
(X1) TI7 0,739 > 0,361 Valid
TI8 0,597 > 0,361 Valid
TI9 0,769 > 0,361 Valid
TI10 0,648 > 0,361 Valid
BK1 0,580 > 0,361 Valid
BK2 0,757 > 0,361 Valid
Budaya Kerja BK3 0,704 > 0,361 Valid
2
(X2) BK4 0,649 > 0,361 Valid
BK5 0,846 > 0,361 Valid
BK6 0,552 > 0,361 Valid
KOM1 0,701 > 0,361 Valid
KOM2 0,727 > 0,361 Valid
Kompetensi KOM3 0,533 > 0,361 Valid
3
(Z) KOM4 0,732 > 0,361 Valid
KOM5 0,655 > 0,361 Valid
KOM6 0,719 > 0,361 Valid
KIN1 0,608 > 0,361 Valid
KIN2 0,598 > 0,361 Valid
Kinerja KIN3 0,627 > 0,361 Valid
4
(Y) KIN4 0,705 > 0,361 Valid
KIN5 0,551 > 0,361 Valid
KIN6 0,646 > 0,361 Valid
Sumber: Peneliti (2020)

Berdasarkan Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa nilai dari r hitung keseluruhan

indikator yang diuji bernilai positif dan lebih besar daripada nilai r tabel. Maka dapat

diambil kesimpulan, bahwa keseluruhan item indikator yang digunakan dalam

penelitian ini lolos dalam uji validitas dan dinyatakan valid.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

4.4.2 Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut

Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Cronbach’s
No Variabel Nilai CA Keterangan
Alpha
1 Teknologi Informasi 0,948 0,70 Reliabilitas
2 Budaya Kerja 0,895 0,70 Reliabilitas
3 Kompetensi 0,929 0,70 Reliabilitas
4 Kinerja 0,904 0,70 Reliabilitas
Sumber: Peneliti (2020)

Hasil pengujian reliabilitas pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai

koefisien Alpha dari variabel-variabel yang diteliti menunjukkan hasil yang

berbeda. Akan tetapi, semua item pernyataan variabel independen (X) dan variabel

dependen (Y) tersebut memiliki nilai koefisien Alpha lebih besar daripada 0.70.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini adalah reliabel.

4.5 Analisis Data

4.5.1 Uji Asumsi Klasik

4.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

nilai residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah

model yang memberikan nilai residual yang memenuhi asumsi normalitas yaitu

nilai sig > α (taraf signifikansi= 0,05). Berikut adalah uji normalitas dalam

penelitian ini dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov pada tabel 4.8

dibawah ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

Tabel 4.8
Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 91
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.16683821
Absolute .107
Most Extreme Differences Positive .044
Negative -.107
Kolmogorov-Smirnov Z 1.019
Asymp. Sig. (2-tailed) .251
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji SPSS diketahui bahwa data semua variabel

menunjukkan nilai sig > α (0,05) dilihat dari kolom asymp. Sig. (2-tailed) yakni

0,251 maka dapat disimpulkan bahwa data sampel berdistribusi normal.

4.5.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi

antara variabel bebas dalam model penelitian. Model yang baik adalah model

yang tidak terdapat korelasi antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai

toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai toleransi > 0,1 dan

VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel

bebas dalam model regresi. Berikut adalah nilai VIF pada tabel 4.9:

Tabel 4.9
Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

Model Unstandardized Standardiz t Sig. Collinearity


Coefficients ed Statistics
Coefficient
s
B Std. Error Beta Toleran VIF
ce
(Constant) -3.649 1.483 -2.461 .016
Teknologi .248 .058 .348 4.251 .000 .347 2.878
1 Informasi
Budaya Kerja .305 .096 .277 3.171 .002 .305 3.281
Kompetensi .410 .088 .355 4.657 .000 .401 2.495
a. Dependent Variable: Kinerja

Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance

> 0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

4.5.1.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Jika nilai (Sig.)

lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala

heterokedastisitas dalam model regresi. Berikut adalah uji heteroskedastisitas

dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Glejser pada tabel 4.10

sebagai berikut:

Tabel 4.10
Uji Heteroskedastisitas Metode Glejser

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2.007 .936 2.145 .035
Teknologi .010 .037 .048 .268 .789
1 Informasi
Budaya Kerja .035 .061 .109 .572 .569
Kompetensi -.100 .056 -.297 -1.795 .076
a. Dependent Variable: tes_abs

Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai (Sig.)

lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada terjadi

heterokedastisitas pada model regresi ini.

4.5.2 Analisis Jalur (Path Analysis)

4.5.2.1 Analisis Regresi Model 1

Analisis regresi model 1 (satu) digunakan untuk mengetahui kekuatan

hubungan dari variabel bebas (Independent) terhadap variabel mediasi

(Intervening). Pada analisis regresi model 1 (satu) persamaan strukturalnya adalah:

Kompetensi = b1 pemanfaatan teknologi informasi + b2 budaya kerja + e1

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (uji t)

Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh pemanfaatan teknologi

informasi (X1) dan budaya kerja (X2) terhadap kompetensi pegawai (Z) secara

parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel pemanfaatan teknologi informasi dan budaya kerja

secara parsial terhadap Kompetensi. Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 4.11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

Uji signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 4.185 1.761 2.376 .020
Teknologi .197 .069 .314 2.861 .005
1
Informasi
Budaya Kerja .481 .106 .498 4.527 .000
a. Dependent Variable: Kompetensi

Berdasarkan hasil uji SPSS diatas, maka persamaan regresi yang

mencerminkan variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

Z = 0,314 X1 + 0,498 X2 = e1

Keterangan:

Z = Kompetensi

X1 = Pemanfaatan Teknologi Informasi

X2 = Budaya Kerja

Berdasarkan pada hasil “Coefficients” dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi dari kedua variabel, yaitu pemanfaatan teknologi informasi (X1) =

0,005 dan budaya kerja (X2) = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini memberikan

kesimpulan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi (X1) dan budaya kerja

(X2) berbengaruh signifikan terhadap variabel kompetensi (Z).

Tabel 4.12
Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
1 .770a .593 .584 1.46053
a. Predictors: (Constant), Budaya Kerja, Teknologi Informasi

Besarnya nilai R Square yang terdapat pada tabel “Model Summary” adalah

sebesar 0,593, hal ini menunjukan bahwa sumbangan pengaruh variabel

pemanfaatan teknologi informasi (X1) dan budaya kerja (X2) terhadap variabel

kompetensi (Z) adalah sebesar 59,3% sementara sisanya 40,7% merupakan

kontribusi dari variabel – variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Sementara itu, untuk nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1 = √(1 − 0,593) =

0,637. Dengan demikian diperoleh diagram jalur model srtuktur 1 pada gambar 4.6

sebagai berikut:

e1=0,637
Teknologi
Informasi
(X1)
0,314

Kompetensi
(Z)

0,498

Budaya Kerja
(X2)

Gambar 4.6 Diagram Jalur Model Struktur 1

4.5.2.2 Analisis Regresi Model 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


77

Analisis regresi model 2 (dua) digunakan untuk mengetahui kekuatan

hubungan dari variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent).

Pada analisis regresi model 2 persamaan strukturalnya adalah:

Kinerja = b1 Teknologi Informasi + b2 Budaya kerja + b3 Kompetensi + e2

a. Uji Signifikansi paremeter individual (uji t)

Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh pemanfaatan teknologi

informasi (X1), budaya kerja (X2) dan kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y)

secara parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel pemanfaatan teknologi informasi, budaya

kerja dan kompetensi. Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.13
Uji signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -3.601 1.468 -2.452 .016
Teknologi .249 .058 .348 4.279 .000
1 Informasi
Budaya Kerja .309 .095 .280 3.239 .002
Kompetensi .404 .086 .353 4.710 .000
a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil uji SPSS diatas, maka persamaan regresi yang

mencerminkan variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

Y = 0,348 X1 + 0,280 X2 + 0,353 Z = e2

Keterangan:

Y = Kinerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78

X1 = Pemanfaatan Teknologi Informasi

X2 = Budaya Kerja

Z = Kompetensi

e2 = Error

Tabel 4.14
Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 .894a .798 .792 1.18082

a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Teknologi Informasi, Budaya Kerja

Besarnya nilai R Square yang terdapat pada tabel “Model Summary” adalah

sebesar 0,798, hal ini menunjukan bahwa sumbangan pengaruh vareiabel

pemanfaatan teknologi informasi (X1), budaya kerja (X2) dan variabel kompetensi

(Z) adalah sebesar 79.8% sementara sisanya 20.2% merupakan kontribusi dari

variabel – variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Sementara itu,

untuk nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1 = √(1 − 0,798) = 0,459 Dengan

demikian diperoleh diagram jalur model srtuktuk 2 pada gambar 4.7 sebagai

berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

Teknologi e1=0,637 e2=0,459


Informasi
(X1) P3 X1 Y = 0,348
P1 X1 Z = 0,314

Kompetensi Kinerja
P5 Z Y = 0,353
(Z) (Y)

P2 X2 Z = 0,498

Budaya Kerja P4 X2 Y = 0,280


(X2)

Gambar 4.7. Diagram Jalur Model Srtuktur 2

Hasil dari gambar 4.7 diatas dijelaskan pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.15
Ringkasan Hasil Estimasi Parameter Model

Standardized R2
Model coefficients beta T Sig

Persamaan struktural 1 ( X1,X2, ke Z )

X1=P1 X1 Z 0,314 2.861 0,005


0,593
X2=P2 X2 Z 0,498 4.527 0,000

Persamaan struktural 2 ( X1, X2, Z ke Y)

X1=P3 X1 Y 0,348 4.279 0,000

X2=P4 X2 Y 0,280 3.239 0,002


0,798
Z = P5 Z Y 0,353 3.710 0,000

Sumber: Peneliti (2020)

Analisis pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X1) terhadap

kompetensi (Z): dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi pemanfaatan

teknologi informasi (X1) sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

secara langsung terdapat pengaruh signifikan pemanfaatan teknologi informasi (X1)

terhadap kompetensi (Z).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

Analisis pengaruh budaya kerja (X2) terhadap kompetensi (Z): dari analisis

diatas diperoleh nilai signifikansi budaya kerja (X2) sebesar 0,000 < 0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan budaya

kerja (X2) terhadap kompetensi (Z).

Analisis pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X1) terhadap kinerja

(Y): dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi pemanfaatan teknologi

informasi (X1) sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara

langsung terdapat pengaruh signifikan pemanfaatan teknologi informasi X1

terhadap kinerja (Y).

Analisis pengaruh budaya kerja (X2) terhadap kinerja (Y): dari analisis

diatas diperoleh nilai signifikansi budaya kerja (X2) sebesar 0,002 < 0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan budaya

kerja X2 terhadap kinerja Z.

Analisis pengaruh kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y): dari analisis diatas

diperoleh nilai signifikansi kompetensi (Z) sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan kompetensi (Z)

terhadap kinerja (Y).

Tabel 4.16
Hasil analisis pengaruh langsung dan tidak langsung

No Variabel Direct Indirect Total Kriteria Kesimpulan

Secara tidak langsung


indirect effect >
1 X1 > Z> Y 0,348 0,110 0,424 X1 melalui Z tidak
diretc =
berpengaruh signifikan
Intervening
terhadap Y
Secara tidak langsung
indirect effect >
2 X2 > Z >Y 0,280 0,087 0,378 X2 melalui Z tidak
direct =
berpengaruh signifikan
Intervening
terhadap Y
Sumber: Peneliti (2020)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

Analisis pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X1) melalui

kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y): diketahui pengaruh langsung yang diberikan

teknologi informasi (X1) terhadap kinerja (Y) sebesar 0,348. Sedangkan pengaruh

tidak langsung pemanfaatan teknologi informasi (X1) melalui kompetensi (Z)

terhadap kinerja (Y) adalah perkalian nilai beta pemanfaatan teknologi informasi

(X1) terhadap kompetensi (Z) dengan nilai beta kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y)

yaitu : 0,314 x 0,353 = 0,110. Maka pengaruh total yang diberikan pemanfaatan

teknologi informasi (X1) terhadap kinerja (Y) adalah pengaruh langsung ditambah

dengan pengaruh tidak langsung yaitu : 0,314 + 0,110 = 0,424. Berdasarkan hasil

perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,348 dan

pengaruh tidak langsung sebesar 0,110 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak

langsung lebih kecil dibandingkan dengan nilai pengaruh langsung, hasil ini

menunjukan bahwa secara tidak langsung pemanfaatan teknologi informasi (X1)

melalui kompetensi (Z) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y).

Analisis pengaruh budaya kerja (X2) melalui kompetensi (Z) terhadap

kinerja (Y): diketahui pengaruh langsung yang diberikan budaya kerja (X2)

terhadap kinerja (Y) sebesar 0,280. Sedangkan pengaruh tidak langsung

pemanfaatan teknologi informasi (X1) melalui kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y)

adalah perkalian nilai beta budaya kerja (X2) terhadap kompetensi (Z) dengan nilai

beta kompetensi (Z) terhadap kinerja (Y) yaitu : 0,280 x 0,353 = 0,098. Maka

pengaruh total yang diberikan budaya kerja (X2) terhadap kinerja (Y) adalah

pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu : 0,280 + 0,098

= 0,378. Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai pengaruh

langsung sebesar 0,280 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,098 yang berarti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan dengan nilai

pengaruh langsung, hasil ini menunjukan bahwa secara tidak langsung budaya kerja

(X2) melalui kompetensi (Z) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y).

Tabel 4.17
Hasil Pengujian Hipotesis
No Hipotesis Hasil
1 Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kompetensi Hipotesis Diterima
2 Pengaruh budaya kerja terhadap kompetensi Hipotesis Diterima
3 Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja Hipotesis Diterima
4 Pengaruh budaya kerja terhadap kinerja Hipotesis Diterima
5 Pengaruh kompetensi terhadap kinerja Hipotesis Diterima
6 Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja Hipotesis Ditolak
melalui kompetensi
7 Pengaruh budaya kerja terhadap kinerja melalui kompetensi Hipotesis Ditolak

Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan sebelumnya, dibuktikan

bahwa teknologi informasi dan budaya kerja dengan kompetensi sebagai variabel

intervening tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja dapat

dilihat pada tabel 4.17 bahwasanya pengaruh langsung diterima dan pengaruh tidak

langsung ditolak.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai menjadi

semakin baik, maka instansi perlu memperhatikan dan memberikan kebijakan

pelatihan tentang pemanfaatan teknologi informasi dan penerapan budaya kerja,

agar para pegawai semakin melek teknologi informasi dalam upaya meningkatkan

kinerja, jika semakin baik tingkat pemahaman teknologi dan budaya kerja para

pegawai, maka akan memberikan kualitas dalam bekerja dan meningkatkan

kompetensi pegawai.

4.6 Implikasi Manajerial

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

Sumber daya manusia merupakan faktor penting yang dapat mendukung

keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Maju

mundurnya suatu organisasi sangat tergantung pada kualitas SDM, dan puas atau

tidaknya untuk meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri yang ada dalam organisasi

tersebut.

Implikasi terujinya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

teknologi, budaya kerja dan kompetensi dapat meningkatkan kinerja pegawai.

Berdasarkan hal tersebut maka implikasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil

penelitian dan kesimpulan penelitian diantaranya.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi informasi mampu

meningkatkan kinerja pegawai. Pemahaman tentang teknologi informasi

harus terus dikembangkan dengan baik kepada pegawai. Apabila teknologi

informasi dilaksanakan dengan baik dan tepat maka akan mendukung kinerja

pegawai secara optimal.

2. Dari hasil penelitian secara jelas bahwa budaya kerja mempengaruhi kinerja

pegawai dalam organisasi. Budaya kerja bukan saja menjadi satu pedoman

ataupun kesamaan perilaku didalam organisasi. Akan tetapi dari hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa didalam praktek manajemen bukan

hanya mempertahankan akan tetapi membangun budaya kerja yang sesuai

dengan perkembangan organisasi akan menimbulkan efek yang positif

terhadap organisasi yang pada akhirnya menimbulkan peningkatan kinerja

yang tinggi pada pegawai dalam organisasi. Selain itu, budaya kerja jangan

lagi dipandang sebagai warisan masa lalu ataupun hanya sebagai pedoman

tertulis bagi organisasi. Budaya kerja harus dipandang sebagai strategi dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

menghadapi persaingan. Untuk membangun budaya kerja yang kuat

membutuhkan suatu proses karena perubahan yang terjadi dalam organisasi

menyangkut perubahan orang-orang yang berada dalam organisasi termasuk

di dalamnya perbedaan persepsi, keinginan, sikap, dan perilaku. Budaya kerja

yang kuat akan memicu pegawai untuk berpikir, berperilaku, dan bersikap

sesuai dengan nilai-nilai organiasi. Kesesuaian antara budaya kerja dengan

anggota-anggota organisasi yang mendukungnya mendorong pegawai untuk

meningkatkan kinerja menjadi lebih baik.

3. Penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pegawai memiliki efek positif

terhadap kinerja. Dengan demikian, untuk meningkatkan kompetensinya

adalah dengan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memperluas

pengetahuan dan ketrampilan dengan bidang tugas yang dijalaninya. Selain

itu, diupayakan peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan teknis

yang berkaitan dengan bidang tugas yang dijalaninya. Terkait dengan

kompetensi, hendaknya dalam penempatan pegawai maupun dalam pengisian

jabatan struktural bisa lebih mempertimbangkan aspek kesesuaian latar

belakang pendidikan dan kompetensi yang dimiliki pegawai secara

individual.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis pengaruh pemanfaatan

teknologi informasi dan budaya kerja terhadap kinerja pegawai dengan kompetensi

sebagai variabel intervening pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kompetensi

2. Budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi

3. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja

4. Budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

5. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

6. Kompetensi tidak berpengaruh positif dalam memediasi hubungan antar

pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja

7. Kompetensi tidak berpengaruh positif dalam memediasi hubungan antar

budaya kerja dan kinerja.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

diajukan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian sebagai berikut:

1. Kompetensi pada penelitian di PT Pegadaian Kanwil I Medan merupakan

variabel yang paling berpengaruh dominan dapat dilihat pada hubungan

85

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


86

koefisien pada variabel kompetensi paling besar di antara lainnya. Oleh karena

itu pihak PT Pegadaian Kanwil I Medan tetap harus meningkatkan kompetensi

dengan memberikan pelatihan agar setiap individu pegawai dapat bekerja

dengan efektif dan efisien.

2. Teknologi informasi dan budaya kerja menunjukkan nilai yang tidak lebih

besar dibandingkan kompetensi. Namun, kedua variabel ini diharapkan tetap

menjadi perhatian pihak PT Pegadaian Kanwil I Medan. Saat ini, perusahaan

harus meningkatkan pemahaman tinggi tentang teknologi informasi dan

budaya kerja yang baik, sehingga akan memiliki produktivitas yang meningkat

dimana pegawai akan memiliki kenyamanan dan efektifitas dalam bekerja yang

akan meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan perusahaan.

3. Pada penelitian ini hanya menggunakan variabel pemanfaatan teknologi

informasi, budaya kerja dan kompetensi dalam mempengaruhi kinerja.

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat lebih menyempurnakan

penelitian ini dengan menggunakan beberapa faktor lainnya yang dapat

mempengaruhi kinerja pegawai pada perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir dan Terra Ch. Triwahyuni. 2013. Pengantar Teknologi Informasi Edisi
Revisi. Yogyakarta: Andi.

Al Eqab, Mahmod., and Dalia Adel. 2013. The Impact of IT Sophistications on the
perceived Usefulness Of Accounting Information Characteristics among
Jordanian Listed Companies. International Journal of Business and Social
Science. 4(3), pp: 143-155.

Assagaf, Yusran. 2012. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT Hadji Kalla Cabang Alauddin Makasar., Jurnal. Fakultas Manajemen
Universitas Hasanuddin.

Arini, Mita Dwi. 2015. Evaluasi Penerapan Tax Planning Atas Pajak Penghasilan
Badan Pada PT Kharisma Karya Sejahtera.Jurnal. Fakultas Ekonomi
Univeritas Andalas.

Azwar Nasir, Ranti Oktari (2011). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kampar). Jurnal Ekonomi Vol
19, No 02 (2011).

Chandra, 2016. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Ketepatan


Waktu Pelaporan Keuangan Dalam rangka Mewujudkan Transparansi Dan
Akuntabilitas. Jurnal EMBA Vol.4 No.1 Hal 1519-1530. ISSN 2303-1174.

Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung.


PT Remaja Rosdakarya.

Edy Sutrisno, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetak Ke Enam. Pranada
Media Group, Jakarta.

Febriatmoko. bogy.2015. Meningkatkan kinerja bisnis melalui keunggulan


bersaing kuliner khas semarang.jurnal.universitas dipenogoro.

Galih Pamungkas.2016. Pengaruh Budaya Organisasi, Karakteristik Kerja, dan


Stres Kerja, Serta Dampaknya Pada Kinerja Pegawai (Studi Pada PT PLN
(Persero) AP2B Sistem Minahasa. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen. Vol
4 ,No.3, Edisi Khusus SDM 2016: 369-380.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gusmanto, Arif.2020. Pengaruh lingkungan kerja, kompensasi dan budaya kerja
terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan PT Bank Pengkreditan
Rakyat lengayang kabupaten pesisir selatan.jurnal. Stie “kbp” padang.

Goodhue, D. L.; and Thompson, R.L. 1995. “Task-Technology Fit and Individual
Performance”. MIS Quarterly. June, p.6-15.

Kaisar, Adietya. 2015. Analisis pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan


inovasi terhadap keunggulan bersaing untuk meningkatkan kinerja
organisasi. Jurnal. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Lihua Jia,Xiangfeng Guo, Xiaopeng Lu dan Juan Chen, "Preparation of Novel


Ethylene Glycol Monomethyl Ether Fatty Acid Monoester Biodiesel Using
Calcined Sodium Silicate," Energy Fuels, XXVIII(2013), hal. 5215-5221.

Maflikhah, Nur.2010.Peran Teknologi Informasi Pada Niat Untuk Mendorong


Kwoledge Sharing Karyawan Sekretariat Daerah Pemerintah Kota
Surakarta (Sebuah Pengujian Terhadap Teori Difusi Inovasi).Jurnal
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.Surakarta.

Mangkunegara. 2011. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. PT Remaja


Rosdakarya. Bandung.

Mentaruk, Yuwelina.2017. Analisis pengaruh budaya organisasi, disiplin kerja dan


komunikasi terhadap kinerja karyawan (studi kasus di PT angkasa pura 1
(persero) cabang bandara internasional sam ratulangi manado). Jurnal
EMBA. Vol.5 No.3 September 2017, Hal.4375-4384.

Muzakki.2016.Pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja


karyawan.Jurnal. FakultasIilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

Pabundu, Tika. (2014). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Karyawan.


Jakarta : Bumi Aksara.

Pratama, Adi.2017. Pengaruh budaya kerja, kemampuan dan komitmen organisasi


terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT Phaprostbk
semarang.Jurnal. Universitas Pandanaran Semarang

Purnomo, Budi.2016. Analisis pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan


budaya kerja terhadap kinerja pegawai kantor pertanahan kabupaten
kebumen dengan motivasi sebagai variabel moderasi. Jurnal manajemen
sumber daya manusia. Vol. 10 no. 1 juni 2016: 106 – 118. Universitas slamet
riyadi Surakarta.

Rao, Purba. (2006). Measuring Consumer Perception Through Factor Analysis. The
Asian Manager (February-March).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Rivai, Veithzal. 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari
Teori ke Praktik, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Robbins, P. Stephen. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh. Diterjemahkan


oleh: Drs. Benyamin Molan. Erlangga, Jakarta.

Rumengan.Gery.2016. Kontribusi Manajemen Talenta, Inovasi Dan Kompetensi


Dalam Meningkatkan Kinerja Bisnis Perusahaan. Jurnal Riset Bisnis dan
Manajemen . Vol 4 ,No.4, 2016: 323-332.

Sabihaini ,2002,“Dampak Strategi Bersaing dan Kematangan Teknologi Informasi


terhadap Respon Strategik Perusahaan Menghadapi Globalisasi", Buletin
Ekonomi, Manajemen, Ekonomi pembangunan, Akuntansi, UPNVY,
No.10:54-62.

Sabihaini. 2006. Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Kinerja Individual


(Studi Pada Rumah Sakit Di Yogyakarta). Jurnal Widya Manajemen &
Akuntansi, Vol. 6 No. 1, April 2006: 1 – 16.

Saputra.Desi.2018. Pengaruh kompetensi, gaya kepemimpinan, budaya kerja dan


lingkungan kerjaterhadap kepuasan kerja pegawai dan dampaknya terhadap
kinerja pegawai kantor kementerian agama kabupaten aceh barat. Jurnal
manajemen pascasarjana universitas syiah kuala. Volume 2, no. 1, januari
2018 – 36.

Sutabri. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

Tahuman.Zainuddin.2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas


Pelanggan Serta Dampaknya Terhadap Keunggulan Bersaing. Jurnal Riset
Bisnis dan Manajemen. Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus Pemasaran & Keuangan
2016: 445-460.

Thompson, Ronald L., Higgins, Chirtoper A. dan Howell, Jane M ., 1991, “Personal
Computing : Toward A Conceptual Model Of Utilization” MIS Quarterly,
March : 125-143

Yudiastra, Putu.2015. Pengaruh penggunaan teknologi informasi, disiplin kerja,


insentif, Turnover terhadap kinerja pegawai. Jurnal manajemen dan bisnis.
Volume 12, no. 1, Undiknas Graduate School

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LEMBAR KUESIONER

Kepada Yth.:

Responden pegawai PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

Di Tempat

Dalam rangka untuk menyelesaikan tesis di Program Studi Magister

Manajamen Universitas Sumatera Utara, saya sebagai peneliti memohon bantuan

Bapak/Ibu Pegawai PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan, agar berkenan

memberikan jawaban kuesioner yang telah saya sajikan dalam lembar berikutnya.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemanfaatan teknologi

informasi dan budaya kerja terhadap kinerja pegawai dengan kompetensi pegawai

sebagai variabel intervening pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan.

Data pribadi Bapak/Ibu tidak akan dipublikasikan, sehingga Bapak/Ibu

dapat memberikan opini secara bebas. Kerahasiaan informasi yang diperoleh akan

dijaga dengan baik dan informasi tersebut hanya akan digunakan untuk kepentingan

akademik. Besar harapan saya atas partisipasi Bapak/Ibu terhadap pengisian

kuesioner ini, karena jawaban Bapak/Ibu tersebut merupakan kontribusi yang

berharga baik bagi peneliti dan ilmu pengetahuan, maupun bagi usaha untuk

memajukan kantor. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Febri Sari Siahaan

A. IDENTITAS RESPONDEN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Usia :

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Masa Kerja : < 2 tahun

2 – 5 tahun

>5 tahun

Pendidikan Terakhir : SMA/SMK

Sarjana

Diploma

PascaSarjana

B. INSTRUKSI

Mohon diisi dengan cara memberi tanda ceklis (√ ) pada kolom jawaban yang telah

disediakan serta disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.

C. Keterangan :

1. STS : Sangat Tidak Setuju

2. TS : Tidak Setuju

3. R : Ragu-ragu

4. S : Setuju

5. SS : Sangat Setuju

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pernyataan untuk Pemanfaatan Teknologi Informasi
Jawaban
No Pernyataan
SS S R TS STS
Terdapatnya senior/atasan yang
membantu/mendorong baik dalam memperkenalkan
1.
maupun dalam memanfaatkan teknologi informasi.

Perusahaan sangat membantu dalam


2. pemanfaatan/penggunaan teknologi informasi.

Pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih menarik


3. dan mudah jika memanfaatkan teknologi informasi

Adanya perasaan yang lebih senang bekerja jika


4. menggunakan teknologi informasi khususnya
teknologi komputer.
Memanfaatkan teknologi informasi mempengaruhi
5 kinerja pekerjaan dengan baik
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dapat
6 mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Memanfaatkan teknologi informasi dapat
7 meningkatkan kualitas pekerjaan.
Menggunakan teknologi informasi membuat
8 pekerjaan lebih bervariasi.
Bapak/Ibu memiliki sumber daya (misal: komputer,
9 software, hardware, internet) yang diperlukan untuk
menggunakan system.
Terdapat tenaga ahli yang tersedia untuk membantu
10 masalah-masalah Bapak/Ibu dalam menggunakan
sistem.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pernyataan untuk Budaya Kerja
Jawaban
No Pernyataan
SS S R TS STS
Pimpinan mendorong Bapak/Ibu untuk
1. meningkatkan kreativitas agar pekerjaan dapat
diselesaikan dengan cepat dan aman
Bapak/Ibu siap mengambil resiko dalam
2. melakukan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab Bapak/Ibu
Bapak/Ibu selalu dituntut untuk menyelesaikan
3. pekerjaan dengan tepat

Pihak manajemen perusahaan memberitahukan


4. Bapak/Ibu untuk lebih memperhatikan terhadap hal
detail dalam pekerjaan
Saya selalu menekankan pada hasil kerja, tetapi
5 tetap memperhatikan proses kerja untuk mencapai
hasil yang optimal
Perusahaan memberikan penghargaan kepada
6 karyawan yang mampu menunjukkan prestasi kerja

Pernyataan untuk Kompetensi


Jawaban
Pernyataan
No SS S R TS STS
Bapak/Ibu mempunyai pengetahuan sesuai
1 kompetensi kerja Bapak/Ibu.

Bapak/Ibu memahami tugas dan


2 tanggung jawab yang diberikan
perusahaan kepada Bapak/Ibu
Dengan ketrampilan bapak/Ibu miliki, Bapak/Ibu
3 mampu bekerja sama dengan rekan kerja

Bapak/Ibu mampu mengaplikasikan pengetahuan


kerja yang Bapak/Ibu miliki kedalam bidang
4 pekerjaan

Sikap Bapak/Ibu dalam bekerja selalu mematuhi


5 aturan dan norma yang berlaku

Bapak/Ibu bersikap tanggap dalam melaksanakan


6 pekerjaan yang diberikan pimpinan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pernyataan untuk Kinerja
Jawaban
No Pernyataan SS S R TS STS
Tingkat pencapaian volume kerja yang Bapak/Ibu
1 hasilkan telah sesuai dengan harapan perusahaan

Kuantitas kerja Bapak/Ibu sudah sesuai dengan


2 standar kerja yang diharapkan oleh perusahaan

Bapak/Ibu selalu bekerja sesuai dengan standar


3 mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan

Dengan pengetahuan yang Bapak/Ibu miliki,


Bapak/Ibu dapat menguasai bidang tugas yang
4
Bapak/Ibu kerjakan dengan hasil yang baik

Dalam menyeleseikan tugas Bapak/Ibu dapat


menyelesaikan dengan tepat sesuai waktu yang
5
ditentukan

Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan tepat


waktu untuk menghindari tertumpuknya pekerjaan
6
yang akan menjadi beban pekerjaan

Lampiran Uji Validitas & Uji Reliabilitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Correlations
BK1 BK2 BK3 BK4 BK5 BK6 BKtotal
Pearson 1 .477** .026 .660** .393* .000 .580**
Correlation
BK1
Sig. (2-tailed) .008 .891 .000 .032 1.000 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson .477** 1 .413* .461* .539** .287 .757**
Correlation
BK2
Sig. (2-tailed) .008 .023 .010 .002 .124 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson .026 .413* 1 .225 .548** .533** .704**
Correlation
BK3
Sig. (2-tailed) .891 .023 .231 .002 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson .660** .461* .225 1 .588** -.132 .649**
Correlation
BK4
Sig. (2-tailed) .000 .010 .231 .001 .486 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson .393* .539** .548** .588** 1 .380* .846**
Correlation
BK5
Sig. (2-tailed) .032 .002 .002 .001 .038 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson .000 .287 .533** -.132 .380* 1 .552**
Correlation
BK6
Sig. (2-tailed) 1.000 .124 .002 .486 .038 .002
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson .580** .757** .704** .649** .846** .552** 1
BKtota Correlation
l Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .002
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Reliabilitas

Case Processing Summary


N %
Valid 30 33.0
Cases Excludeda 61 67.0
Total 91 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.760 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Case Processing Summary
N %
Valid 30 33.0
Cases Excludeda 61 67.0
Total 91 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.763 6

Case Processing Summary


N %
Valid 30 33.0
a
Cases Excluded 61 67.0
Total 91 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.907 10

Case Processing Summary


N %
Valid 30 33.0
Cases Excludeda 61 67.0
Total 91 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.815 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Correlations
TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 TI7 TI8 TI9 TI10 TItotal

Pearson Correlation 1 .745** .459* .639** .552** .522** .498** .378* .549** .365* .771**

TI1 Sig. (2-tailed) .000 .011 .000 .002 .003 .005 .039 .002 .047 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** ** ** *
Pearson Correlation .745 1 .691 .742 .566 .508 .494 .333 .614 .436 .831**
TI2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .004 .006 .072 .000 .016 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .459 .691 1 .399 .626 .585 .561 .479 .527 .464 .783**
TI3 Sig. (2-tailed) .011 .000 .029 .000 .001 .001 .007 .003 .010 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** * * ** ** *
Pearson Correlation .639 .742 .399 1 .282 .458 .523 .214 .576 .407 .715**
TI4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .029 .131 .011 .003 .257 .001 .026 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** * * ** *
Pearson Correlation .552 .566 .626 .282 1 .666 .445 .450 .491 .432 .745**
TI5 Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .131 .000 .014 .013 .006 .017 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** * ** ** * ** *
Pearson Correlation .522 .508 .585 .458 .666 1 .679 .444 .495 .436 .790**
TI6 Sig. (2-tailed) .003 .004 .001 .011 .000 .000 .014 .005 .016 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** * ** **
Pearson Correlation .498 .494 .561 .523 .445 .679 1 .313 .574 .309 .739**

TI7 Sig. (2-tailed) .005 .006 .001 .003 .014 .000 .092 .001 .097 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * * * **
Pearson Correlation .378 .333 .479 .214 .450 .444 .313 1 .402 .472 .597**
TI8
Sig. (2-tailed) .039 .072 .007 .257 .013 .014 .092 .028 .008 .000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .549** .614** .527** .576** .491** .495** .574** .402* 1 .502** .769**
TI9 Sig. (2-tailed) .002 .000 .003 .001 .006 .005 .001 .028 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .365* .436* .464** .407* .432* .436* .309 .472** .502** 1 .648**

TI10 Sig. (2-tailed) .047 .016 .010 .026 .017 .016 .097 .008 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .771** .831** .783** .715** .745** .790** .739** .597** .769** .648** 1

TItotal Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Correlations

KIN1 KIN2 KIN3 KIN4 KIN5 KIN6 KINtotal


Pearson Correlation 1 .487** .363* .623** .339 .349 .734**
KIN1 Sig. (2-tailed) .006 .049 .000 .067 .059 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .487** 1 .211 .395* .319 .060 .556**
KIN2 Sig. (2-tailed) .006 .262 .031 .086 .753 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .363* .211 1 .727** .309 .543** .716**
KIN3 Sig. (2-tailed) .049 .262 .000 .097 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .623** .395* .727** 1 .591** .659** .910**
KIN4 Sig. (2-tailed) .000 .031 .000 .001 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .339 .319 .309 .591** 1 .531** .714**
KIN5 Sig. (2-tailed) .067 .086 .097 .001 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .349 .060 .543** .659** .531** 1 .727**
KIN6 Sig. (2-tailed) .059 .753 .002 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .734** .556** .716** .910** .714** .727** 1
KINtotal Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran Uji Asumsi Klasik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 91
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.16683821
Absolute .107
Most Extreme Differences Positive .044
Negative -.107
Kolmogorov-Smirnov Z 1.019
Asymp. Sig. (2-tailed) .251

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2.007 .936 2.145 .035

Teknologi Informasi .010 .037 .048 .268 .789


1
Budaya Kerja .035 .061 .109 .572 .569

Kompetensi -.100 .056 -.297 -1.795 .076

a. Dependent Variable: tes_abs

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2.007 .936 2.145 .035
Teknologi .010 .037 .048 .268 .789
1 Informasi
Budaya Kerja .035 .061 .109 .572 .569
Kompetensi -.100 .056 -.297 -1.795 .076
a. Dependent Variable: tes_abs

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Uji signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -3.601 1.468 -2.452 .016
Teknologi .249 .058 .348 4.279 .000
1 Informasi
Budaya Kerja .309 .095 .280 3.239 .002
Kompetensi .404 .086 .353 4.710 .000
a. Dependent Variable: Kinerja

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 .894a .798 .792 1.18082

a. Predictors: (Constant), Kompetensi, Teknologi Informasi, Budaya Kerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran Statistik Deskriptif

Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Pemanfaatan


Teknologi Informasi
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % F % f % f % f % f % Rata
TI1 - - 4 4,4 4 4,4 66 72,5 17 18,7 91 100 4,05
TI2 - - 4 4,4 2 2,2 65 71,4 20 22,0 91 100 4,10
TI3 - - 2 2,2 4 4,4 64 70,3 21 23,1 91 100 4,14
TI4 - - 2 2,2 6 6,6 64 70,3 19 20,9 91 100 4,09
TI5 - - 2 2,2 4 4,4 64 70,3 21 23,1 91 100 4,14
TI6 - - 2 2,2 3 3,3 63 69,2 23 25,3 91 100 4,17
TI7 - - 2 2,2 4 4,4 63 69,2 22 24,2 91 100 4,15
TI8 - - 2 2,2 3 2,3 69 75,8 17 18,7 91 100 4,10
TI9 - - 3 3,3 4 4,3 67 73,6 17 18,7 91 100 4,07
TI10 - - 3 3,3 15 16,5 58 63,7 15 16,5 91 100 3,93
Rata-Rata 4,094
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Budaya Kerja
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % f % f % f % f % f % Rata
BK1 - - 6 6,6 17 18,7 61 67,0 7 7,7 91 100 3,75
BK2 - - 7 7,7 18 19,8 57 62,6 9 9,9 91 100 3,74
BK3 - - 6 6,6 13 14,3 56 61,5 16 17,6 91 100 3,90
BK4 - - 5 5,5 13 14,3 57 62,6 16 17,6 91 100 3,92
BK5 - - 3 3,3 17 18,7 58 63,7 13 14,3 91 100 3,89
BK6 - - 6 6,6 11 12,1 54 59,3 20 22,0 91 100 3,96
Rata-Rata 3,86
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Kompetensi
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % F % f % f % f % f % Rata
KOM1 - - 5 5,5 15 16,6 60 65,9 11 12,1 91 100 3,84
KOM2 - - 6 6,6 12 13,2 63 69,2 10 11,0 91 100 3,84
KOM3 - - 5 5,5 9 9,9 67 73,6 10 11,0 91 100 3,90
KOM4 - - 2 2,2 12 13,2 68 74,7 9 9,9 91 100 3,92
KOM5 - - 6 6,6 18 19,8 56 61,5 11 12,1 91 100 3,79
KOM6 - - 2 2,2 11 12,1 62 68,1 16 17,6 91 100 4,01
Rata-Rata 3,88
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Variabel Kinerja
STS TS N S SS Total Rata-
P
f % f % f % f % f % f % Rata
KIN1 - - 7 7,7 19 20,9 47 51,6 18 19,8 91 100 3,83
KIN2 - - 6 6,6 18 19,8 56 61,5 11 12,1 91 100 3,79
KIN3 - - 5 5,5 13 14,3 56 61,5 17 18,7 91 100 3,93
KIN4 - - 2 2,2 15 16,5 61 67,0 13 14,3 91 100 3,93
KIN5 - - 4 4,4 21 23,1 53 58,2 13 14,3 91 100 3,82
KIN6 - - 4 4,4 18 19,8 52 57,1 17 18,7 91 100 3,90
Rata-Rata 3,86

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai