Disusun Oleh:
MARSELINA MULYANI
NIM. 530013429
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
i
ii
ABSTRAKS
Marselina Mulyani
(mars.kepri@gmail.com)
Program Pasca Sarjana
Universitas Terbuka
Kata Kunci : Disiplin Kerja, Diklat, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja dan
Kinerja Pegawai
iii
ABSTRACTS
Marselina Mulyani
(mars.kepri@gmail.com)
Graduate Studies Program
Indonesia Open University
This study aims to analyze the effect of work discipline, training and
occupational safety and health partially and simultaneously on employee
performance. The population in this study were employees The population in this
study was the Employees of the Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam Region
with a total of 66 employees. The sample in this study were 66 people. The data
used in this study are primary and secondary data, while data collection techniques
are using questionnaires. The data analysis technique used in this study is multiple
linear regression, using SPSS software. The results of this study obtained a
regression coefficient that is Y = 1,960 + 0,381X1 + 0,303 X2 - 0,276 X3. The
analysis shows that work discipline has a significant effect on employee
performance, education and training has a significant effect on employee
performance and occupational safety and health has a significant effect on
performance. jointly discipline, education and training and occupational health and
safety have a significant effect on employee performance. For performance
variables influenced by 54.80% by Discipline, Training and Occupational Safety
and Health, while the remaining 45.20% is influenced by employee performance
factors at the Balai Wilayah Sungai Sumatera IV that are not examined.
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
LEMBAR LAYAK UJI
Pembimbing II Pembimbing I
Dr. Faizal Madya, S.IP.,M.Si. Dr. Sri Langgeng Ratnasari, S.E., M.M
NIP. 19781218 200604 1 001 NIDN. 1002127301
v
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PERNYATAAN
Marselina Mulyani
NIM. 530013429
vi
KATAPENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
SUMATERA IV BATAM”.
Penulisan Tugas Akhir Program Magister (TAPM) ini merupakan salah satu
dukungan berbagai pihak, oleh karena itu, mengucapkan terima kasih dan
1. Ibu Dr. Sri Langgeng Ratnasari, S.E., M.M., sebagai Dosen Pembimbing I yang
2. Bapak Dr. Faizal Madya, S.IP., M.Si., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
3. Bapak Eliaki Gulo, S.E., M.M., sebagai Kepala UPBJJ Universitas Terbuka
5. Bapak dan Ibu saya yang telah memberikan semangat, dan dorongan moril
7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
penyusunan Tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis menyadari penyusunan Tugas Akhir Program Magister ini masih jauh dari
sempurna karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan.
Marselina Mulyani
NIM. 530013429
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 10
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 11
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
2015-2019 ............................................................................................ 7
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
visi misi dan tujuan akhir organisasi. Konsep perubahan suatu organisasi yang
dilakukan akan membawa organisasi pada situasi yang lain dari sebelumnya. Maka
peran sumber daya manusia pada masa kini akan menjadi salah satu penentu bagi
keberhasilan sebuah aktivitas yang dilakukan dalam suatu lembaga atau organisasi,
baik instansi pemerintah, badan usaha milik negara, lembaga sosial ataupun
perusahaan swasta. Apabila sumber daya manusia dalam organisasi dikelola dan
roda organisasi secara maksimal, begitu juga sebaliknya apabila organisasi tidak
mampu memanfaatkan dengan baik maka dampak yang ditimbulkan adalah kinerja
Sumber daya manusia merupakan komponen yang amat penting jika dibanding
dengan asset lain karena Sumber daya manusia (SDM) merupakan penggerak
faktor penentuan dan pencapaian tujuan yang efektif dan efesien. Untuk mencapai
tinggi. Sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat besar bagi sebuah
sumber daya manusia itu adalah unsur manusia dalam perusahaan yang dapat
1
2
manusia yang mampu membuat tujuan, sasaran strategi dan inovasi yang bisa
Dengan kata lain, tercapainya tujuan organisasi karena faktor orang dalam
dampak pada kinerja organisasi, karena itu untuk mengukur kinerja organisasi
biasanya diukur dari kinerja pegawainya. Sehingga kinerja pegawai adalah hal yang
Salah satu organisasi milik pemerintah yang ada di Kota Batam adalah Balai
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air
dan pengendalian daya rusak air pada sungai, pantai, bendungan, danau, situ,
embung, dan tampungan air lainnya, irigasi, rawa, tambak, air tanah, dan air baku
karena sebagai penggerak jalannya organisasi dan faktor penentuan dan pencapaian
tujuan yang efektif dan efesien. Kinerja pegawai yang baik akan berdampak pada
kinerja organisasi secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat terlihat dari
baik adalah kinerja yang optimal. Kinerja pegawai tersebut merupakan salah satu
untuk mencapai target kerja” (Robbins, 2010). Menurut Kasmir (2016) menyatakan
bahwa “kinerja pegawai merupakan hasil kerja atau perilaku kerja yang telah
pegawai Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam masih belum maksimal, hal ini
penilaian kinerja pegawai Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam dari tahun
2014 sampai tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1. Kinerja Pegawai Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam Tahun
2014-2018
No Range 2014 2015 2016 2017 2018
1 Amat Baik (> 96) 9 8 10 11 17
2 Baik (86 – 95) 19 20 21 26 24
3 Cukup Baik (76 – 85) 8 10 22 23 25
4 Tidak Baik (< 75) - - - - -
Jumlah 36 38 53 60 66
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam, 2020
Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa jumlah pegawai di Balai Wilayah
Sungai Sumatera IV Batam dalam kurun waktu lima tahun jumlah pegawai yang
mendapatkan nilai amat baik semakin menurun, nilai baik mengalami fluktuasi
sedangkan mendapatkan nilai cukup baik cenderung meningkat. Hal ini tentu
merupakan hal yang harus mendapatkan perhatian dari instansi, dalam hal ini Balai
4
oleh beberapa faktor diantaranya adalah disiplin kerja dan diklat. Lebih lanjut
Disiplin merupakan salah satu unsur pokok dalam upaya mencapai kemampuan
atau keberhasilan. Salah satu aspek kekuatan sumber daya manusia itu tercermin
pada sikap dan perilaku disiplin, karena disiplin dapat memberi dampak kuat
memenuhi standar yang ditentukan. Oleh karena itu tindakan disiplin tidak
atau mempertahankan rasa hormat dan saling percaya diantara pimpinan dan
Untuk melihat tingkat disiplin pegawai, dapat dilihat dari kehadiran pegawai,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini:
5
Tabel 1.2 Tingkat Absensi Pegawai Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam
2014-2018
Jumlah Absen Jumlah Tingkat
Jumlah Hari hari Sakit Datang Pulang Absensi Absensi
Tahun
Pegawai Kerja kerja Pertahun
Terlambat Cepat (5+6+7)
(2x3) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2014 36 287 10332 417 1476 1226 3119 30,18%
2015 38 274 10412 318 1683 1623 3624 34,81%
2016 53 291 15423 319 1687 1324 3330 21,60%
2017 60 284 17040 317 1578 1230 3125 18,34%
2018 66 274 18084 427 1784 1734 3945 21,81%
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam, 2020
Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa tingkat ketidakhadiran pegawai dalam lima
tahun terakhir, tepatnya dari tahun 2014 sampai dengan 2018 semakin meningkat.
Hal ini menunjukkan bahwa pegawai Balai Wilayah Sungai Sumatera IV, kurang
disiplin dalam bekerja. Selain alpha, datang terlambat dan pulang lebih cepat, pada
Sumatera IV Batam. Banyak Pegawai yang tidak disiplin untuk mentaati peraturan
yang telah dibuat, sehingga banyak pekerjaan yang tertunda dan tidak selesai tepat
Selain disiplin kerja, faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang adalah
Diklat. Untuk kelangsungan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh sumber daya
daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi. Dalam hal ini pendidikan dan
Diklat yang diberikan oleh sebuah perusahaan sangat erat hubungannya dengan
hasil kinerja dari pegawai. Diklat pegawai dilakukan dengan tujuan agar para
tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan. Pegawai yang menduduki suatu jabatan
menurun. Ada pula yang kemampuannya kurang sesuai dengan persyaratan yang
diperlukan dalam jabatan tersebut. Hal itu bisa terjadi karena seseorang menduduki
jabatan tertentu bukan karena kemampuannya. Bisa jadi pegawai tersebut mendapat
jabatan itu karena dekat dengan atasan. Oleh karena itu, pegawai baru perlu
menambah skill dan kemampuan mereka, itulah arti pentingnya diklat bagi
pegawai.
teknologi sudah sering diberikan. Namun pemberian pelatihan itu sendiri tidak
sesuai dengan pekerjaan orang yang diberikan posisi untuk mengikuti pelatihan.
Oleh karenanya, kinerja pegawainya tidak meningkat atau malah menurun. Hal
pelatihan yang dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya diklat yang diadakan dapat
Tabel 1.3 Diklat Pegawai Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam 2015-2019
No. Nama Waktu Peserta/Terget Realisasi
29 JUNI -4 JULI
1 Hukum Kontrak Konstruksi 2015 30 ORG 23
30 SEPT-3 OKT 30 ORG
2 Diklat Penilaian Prestasi Kerja PNS
2015 21
3 Sistem Manajemen K3 konstruksi 10-14 MEY 2016 20 ORG 12
4 Diklat Kader Bela Negara 22-25 AGUST 2016 45 ORG 31
5 Diklat Apilkasi Keuangan 28-30 NOV 2016 30 ORG 21
Diklat Standar Akuntansi
6 Pemerintahan 23-27 NOV 2017 15 ORG 13
Diklat Manajemen Pengembangan
7 SDM 5-7 MARET 2018 30 ORG 22
Diklat Pengadaan Barang Dan Jasa
8 (Diklat PBJ) 2-6 OKT 2018 30 ORG 17
Diklat Pembinaan Sosial Budaya
9 Pegawai 12-17 MARET 2019 20 ORG 15
Diklat Sistem Manajemen
10 Keselamatan Konstruksi (SMKK) 1-14 JULI 2019 20 ORG 14
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam, 2020
diklat yang diadakan sebanyak sepuluh macam diklat, dimana dari kesepuluh diklat
Adapun tujuan dari diklat adalah diharapkan pegawai yang telah mengikuti
keahlian dasar dalam mengetahui dan memahami aspek hukum kontrak konstruksi
ditemui bahwa masih ada sebagian pegawai yang seharusnya berkesempatan untuk
mereka faktanya tidak sesuai dengan seharusnya. Karena mereka jarang bahkan
Selanjutnya faktor yang dapat mempengaruhi kinerja selain disiplin dan diklat
adalah keselamatan dan kesehatan kerja. Faktor manusia merupakan faktor penentu
keberhasilan dalam menjalankan serta mengejar target dari organisasi. Untuk itu
sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian dari organisasi. Perhatian lebih
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata safety dan biasanya
kecelakaan kerja pegawai yang terjadi pada Balai Wilayah Sungai Sumatera IV
Batam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut:
Tabel 1.4 Kasus Kecelakaan Kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam
2014-2018
Tahun Jumlah Kasus K3
2014 13
2015 17
2016 19
2017 21
2018 29
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam, 2020
Pada Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa kasus kecelakaan kerja dalam lima tahun
terakhir, tepatnya dari tahun 2014 sampai dengan 2018 semakin meningkat. Oleh
karena itu, pelaksanaan Keselamatan dan kesehatan kerja perlu dilaksanakan secara
efektif oleh suatu organisasi, karena hal itu dapat menurunkan tingkat kecelakaan
kerja.
kinerja pegawai tetapi hasilnya saling bertentangan. Diantaranya oleh Edy (2018),
berpengaruh terhadap kinerja. Hasil penelitian Pesik (2018), Jumanto (2017) dan
terhadap kinerja. Akan tetapi berbeda dengan temuan penelitian yang dilakukan
oleh Sardjana (2018), Paoki (2017) dan Kurniawan (2019) temuan penelitianya
yang telah dilakukan (research gap). Selain research gap, juga terjadi fenomena
gap dari latar belakang masalah yang telah diuraikan. Fenomena gap adalah
Sumatera IV Batam”
pegawai yang turun naik, tingkat disiplin pegawai yang kurang, diklat yang kurang
11
maksimal dan angka kecelakaan yang sering terjadi, maka dapat dirumuskan
pegawai?
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
kinerja pegawai
diharapkan mempunyai manfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
12
selanjutnya.
Sarjana.
2. Manfaat Praktis
mengevaluasi kinerja.
perkuliahan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan
ekonomi. Menurut Amir (2015) ‘kinerja pegawai adalah perilaku atau kegiatan
yang ditampilkan oleh sesorang dalam kaitannya dengan tugas kerja di perusahaan,
Menurut Emron, Yohny dan Imas (2017) “kinerja merupakan hasil dari
suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan
nyata dan hasil kerja yang dicapai pegawai dalam mengemban tugas dan pekerjaan
13
14
(2014) menyatakan “kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang
dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja juga merupakan apa yang diharapkan dan
“kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah
merupakan perpaduan dari hasil kerja (apa yang harus dicapai seseorang) dan
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau
sasaran kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.
hasil yang kuantitatif, tetapi juga hasil kerja yang bersifat kualitatif atas tuntutan-
tuntutan pekerjaan”.
teknologi secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal.
15
tertentu.
prestasi kerja yang maksimal. Motivasi dalam hal ini merupakan fungsi
dari :
dan kebutuhan tertentu yang diharapkan jika pekerja bekerja secara efektif
Kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output)
baik kualitas atau kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode
Daya Manusia merupakan istilah dari kata job performance atau actual
performance (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu
atau perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan
biasanya dilakukan pihak manajemen untuk satu atau beberapa periode tertentu.
Hasibuan (2011) mengemukakan bahwa “kinerja adalah suatu hasil kerja yang
kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang baik kualitas maupun
(Ability) yang terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realiti
jabatannya dan terampil dalam pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah
2) Disiplin kerja, meliputi aspek mutu manajer dan team leader dalam
3) Tim, meliputi aspek dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan
dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan
telah ditetapkan
2) Pengetahuan
3) Rancangan kerja
dan benar.
4) Kepribadian
18
orang memiliki kepribadian dan karakter yang berbeda satu sama lainnya.
5) Motivasi kerja
pekerjaan. Jika pegawai memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya
6) Kepemimpinan
7) Gaya Kepemimpinan
memerintahkan bawahannya.
8) Budaya organisasi
9) Kepuasan kerja
senang atau gembira atau suka untuk bekerja, maka hasil pekerjaannya pun
11) Loyalitas
baik.
12) Komitmen
3. Efisiensi pegawai
5. Kemampuan pegawai
20
6. Kreatifitas pegawai
1. Target
2. Capaian
3. Hasil
4. Manfaat
5. Perilaku PNS
1. Target
2. Kualitas
3. Waktu
4. Taat asas
Disiplin dapat diartikan bilamana pegawai selalu datang dan pulang tepat pada
/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
Dengan disiplin yang tinggi, para pegawai akan menaati semua peraturan yang
ada sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan rencana yang telah
berlaku. Sasaran utama pengadaan sanksi disiplin kerja bagi para pegawai yang
hukuman harus terlebih dahulu melakukan penelitian dengan metode dan validitas
yang tinggi atas tindakan dan praduga pelanggaran disiplin yang dilakukan
Menurut Panjaitan (2017) yang dimaksud dengan “disiplin kerja adalah sikap
cara kerja, cara berperilaku dan lain-lain yang mengakibatkan peningkatan standar
dan ketetapan perusahaan, yang ada dalam diri karyawan, yang menyebabkan ia
dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada peraturan dan ketetapan organisasi”.
agar tiap pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, maka harus diusahakan agar ada
22
Dari beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah
sikap seorang pegawai dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan agar setiap
pekerjaan yang telah diberikan kepadanya bisa berjalan dan selesai sesuai dengan
a. Disiplin Retributif
proporsional terhadap sasaran dengan tidak melakukan hal seperti itu akan
dianggap tidak adil oleh orang-orang yang bertindak secara tidak tepat. Tujuan
b. Disiplin Korektif
pegawai mengoreksi perilaku yang tidak dapat diterima sehingga dia dapat
Disiplin hanya tepat jika terdapat alasan yang adil untuk menjatuhkan
d. Perspektif Utilitarian
Tingkat tindakan disiplin diambil tergantung pada bagaimana disiplin itu akan
membiarkan perilaku yang tidak terpuji terus meningkat maka demikian pula
yang umum dijumpai dalam perusahaan yang mengelola sumber daya manusianya
a. Pembicaraan Informal
seperti terlambat masuk kerja atau istirahat siang lebih lama dari yang
masalah.
b. Peringatan Lisan
Peringatan lisan perlu dipandang sebagai dialog atau diskusi bukan sebagai
peraturan perusahaan.
c. Peringatan Tertulis
d. Diberhentikan Sementara
e. Pemecatan
serius atau untuk pelanggaran yang terlalu sering dilakukan dan tidak dapat
dampaknya, langkah ini perlu dilakukan jika tidak ada pilihan lain.
Adapun indikator disiplin pegawai negeri sipil menurut peraturan (PP no.
berdasarkan:
berdasarkan:
3. Keteladanan pimpinan
indikator berdasarkan peraturan (PP no. 53 Tahun 2015) adalah yang terdiri dari 1)
26
Ketentuan masuk kerja, 2) Ketentuan keluar kerja, 3) Menaati ketentuan jam kerja,
2.3 Diklat
upaya yang dilakukan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk meningkatkan kepribadian,
memajukan suatu organisasi. Menurut Yusuf (2015) “diklat merupakan bagian dari
pendidikan. Diklat bersifat spesifik, praktis dan segera. Spesifik berarti diklat
berhubungan dengan bidang pekerjaan yang dilakukan. Praktis dan segera berarti
Menurut Siahaan (2015) “diklat adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
diperlukan dalam dirinya”. Diklat meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga
sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
berhubungan dengan bidang pekerjaan yang dilakukan. Praktis dan segera berarti
pekerjaan”. Selanjutnya menurut (Herman, 2017) “diklat adalah suatu usaha untuk
adalah suatu istilah untuk memastikan apakah program pelatihan dijalankan dengan
a. Dengan adanya Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) maka jangka waktu yang
pengurus akan lebih cepat pula menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang
dihadapinya.
dihadapi.
mereka.
Secara nyata perubahan perilaku itu berbentuk peningkatan mutu kemampuan dari
sasaran Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Teori Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
faktor yang mempengaruhi proses dan pendidikan dan pelatihan dibedakan menjadi
2016).
peraturan, metode belajar mengajar dan tenaga pengajar atau pelatih itu sendiri.
Sedangkan perangkat keras juga besar pengaruhnya terhadap proses Pendidikan dan
pendekatan kemitraan.
Pendekatan ini meliputi one on one training, on the job computer based
training, formal group instruction, dan media based instruction. One on one
31
ada karyawan yang baru direkrut. Pendekatan ini efektif juga untuk
Mangkunegara (2017):
Pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan salah satu aspek yang perlu
pemecahan masalah
terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental
tugas dari karyawan dan pemberian bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku,
Menurut Sayuti (2017) “kesehatan kerja adalah kondisi yang bebas dari
gangguan fisik, mental emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan
material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak
kesehatan kerja adalah kondisi atau faktor yang mempengaruhi atau dapat
pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap orang di tempat kerja”.
kesehatan kerja adalah pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan
“keselamatan kerja adalah suatu keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan
pekerjaan. Keselamatan kerja adalah salah satu faktor yang harus dilakukan selama
bekerja. Tidak ada seorang pun di dunia yang menginginkan terjadinya kecelakaan.
Keselamatan kerja sangat bergantung pada jenis, bentuk dan lingkungan dimana
“keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat
kerja, bahan dan proses pengelolaannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya
tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, maupun di udara”
adalah:
mungkin
diantaranya:
4. Melakukan pelatihan K3
6. Melakukan audit K3
35
4. Beban kerja
5. Aturan keselamatan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
kerja yang dilakukan setiap pegawai. Sebaliknya jika Disiplin kerja pegawai
organisasi kurang. Disiplin kerja adalah sebuah konsep dalam organisasi atau
berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai dengan norma-norma atau aturan-
adalah masih ada sebagian pegawai yang kurang disiplin, hal ini terlihat dari tingkat
ketidakhadiran pegawai dalam lima tahun terakhir, tepatnya dari tahun 2014 sampai
dengan 2018 semakin meningkat. Ini menunjukkan bahwa pegawai kurang disiplin
dalam bekerja. Selain alpha, datang terlambat dan pulang lebih cepat, pada saat
organisasi dengan adanya disiplin kerja pada setiap karyawan akan menjadikan
organisasi menjadi lebih baik, karena karyawan yang berdisiplin akan dapat
menyelesaikan tugas-tugasnya dengan kualitas yang tinggi dan waktu yang tepat.
Pegawai yang disiplin tentunya akan mematuhi peraturan yang berlaku dalam
mengikuti peraturan yang ada dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan
kariernya.
pencapaian tujuan. Disiplin kerja memegang peran sangat besar dalam menentukan
level kinerja pegawai yang gilirannya akan mempengaruhi kinerja. Hal serupa
Marthis dan Jackson (2016) bahwa disiplin kerja berkaitan erat dengan perilaku
keterkaitan antara disiplin dengan kinerja, makin tinggi disiplin maka semakin
organisasi dalam rangka meningkatkan kualitas kerja, agar kinerja tersebut tercapai
kepemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki
perjuangan bangsa dan negara. Oleh sebab itu Pegawai Negeri Sipil melalui diklat
42
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari usaha pembinaan Pegawai Negeri
diklat guna menambah pengetahuan tentang pekerjaan yang mereka jalani sesuai
diperoleh melalui pelatihan tersebut, seorang pegawai atau anggota organisasi dapat
lebih percaya diri didalam menghadapi persoalan yang dihadapi dalam tugasnya.
kompetensi salah satunya yaitu diklat. Pengembangan harus dievaluasi oleh Pejabat
yang berwenang dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat
43
penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi
tentang K3 adalah kasus kecelakaan kerja dalam lima tahun terakhir, tepatnya dari
tahun 2014 sampai dengan 2018 semakin meningkat. Oleh karena itu, pelaksanaan
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perlu dilaksanakan secara efektif oleh suatu
dari gangguan fisik, mental emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan
material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak
mengalami cedera. Selanjutnya menurut Ramli (2017) adalah kondisi atau faktor
atau pekerja lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau
Emron, Yohny dan Imas (2017) kinerja merupakan hasil dari suatu proses
yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan
pekerjaannya, perwujudan dari kemampuan dalam bentuk karya nyata dan hasil
kerja yang dicapai pegawai dalam mengemban tugas dan pekerjaan yang berasal
dari organisasi.
44
kerja, diklat dan keselamatan dan kesehatan kerja mengarah pada kinerja pegawai
Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam. Dengan adanya pengaruh antar variabel
diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran penelitian seperti pada gambar
Disiplin Kerja
(X1) H1
H1
H3
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(X3)
H4
atribut seseorang atau obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan secara
benar sesuai dengan judul penelitian. Adapun definisi operasional dalam penelitian
ini adalah :
2.8 Hipotesis
sebagai berrikut:
pegawai.
METODE PENELITIAN
pelatihan dan penempatan. Sifat penelitian kuantitatif pada dasarnya ingin menguji
diterima atau tidaknya suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data
dilapangan. Didalam penelitian ini akan diuji apakah disiplin kerja, diklat dan
untuk menjelaskan suatu situasi yang hendak diteliti dengan dukungan studi
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder. Menurut Nasution
(2017), menyatakan bahwa sumber sekunder adalah sumber data penelitian yang
diperoleh secara tidak langsung, seperti melalui media perantara sumber buku,
kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survei, studi historis, surat-surat, catatan
47
48
3.3 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah Pegawai Balai Wilayah Sungai Sumatera
3.4 Sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sensus sampling. Menurut Sugiyono
keseluruhan jumlah populasi. Pada penelitian ini diambil sebanyak 66 orang orang
pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
1. Penelitian Lapangan
lapangan ini adalah untuk memperoleh data akurat. Adapun data yang diperoleh
a. Observasi
b. Kuesioner
2. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara membaca dan
a. Sejarah atau profil, literatur dan dokumen dari Balai Wilayah Sungai
Sumatera IV
d. Sumber internet dan website yang beruhubungan dengan objek yang diteliti.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda. Analisis regresi linier berganda adalah regresi linier untuk menganalisis
besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari
bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor di manipulasi
50
(dinaik turunkan nilainya)”. Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah
Y = a + b1X1+b2X2+ b3X3+e
Y = Kinerja
a = Konstanta
X1 = Disiplin kerja
X2 = Diklat
B1 b2 b3 = Koefisien korelasi
seperti skor rata-rata (mean), media, modus, standar deviasi, tabel distribusi
ideal, yaitu:
51
80 % - 89 % Baik
65 % - 79 % Cukup
55 % - 64 % Kurang
0 % - 54 % Tidak baik
menggunakan teknik regresi, yaitu (1) data bersumber dari sampel yang dipilih
secara acak, (2) data berasal dari distribusi yang terdistribusi normal, (3)
kelompok populasi mempunyai varians yang homogen, dan (4) antar variabel
1. Uji validitas
cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah tip skor butir. Analisis butir ini menggunakan alat bantu komputer
program SPSS versi 25. Menurut Sugiono (2019) kriteria pengujian analisis
butir ini adalah, jika nilai koefisien korelasi (rhitung) skor tiap butir dengan
skor total lebih besar dan sama dengan nilai r tabel pada taraf signifikan (α
nilai koefisien korelasi (rhitung) skor tiap butir dengan skor total lebih kecil
52
dari nilai r tabel pada taraf signifikansi (α = 0,005), maka butir pernyataan
freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih
besar dari r tabel dan nilai positif, maka pertanyaan tersebut dinyatakan
valid (Ghozali, 2013). Berikut ini dapat dilihat hasil pengujian validitas:
untuk df (28) = 0,340. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner tersebut. Untuk nilai kritis dalam penelitian ini adalah 0,340. Dan
2. Uji reliabilitas
Menurut Sugiyono (2019) kriteria pengujian analisis ini adalah, jika nilai
koefisien korelasi (ralpha) lebih besar dan sama dengan nilai r tabel pada taraf
reliabel. Sementara, jika nilai koefisien korelasi (ralpha) lebih kecil dari nilai
dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat
menghasilkan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,600. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reliabel.
3. Uji normalitas
yang digunakan adalah skala ordinal. Tujuan uji normalitasini adalah untuk
atau nilai pronalitas (p) < 0,005 disimpulkan populasi tidak berdistribusi
normal. Sementara jika nilai sig atau signifikansi atau nilai probalitas (p) >
4. Uji homogenitas
bersama. Uji homogenitas ini bertujuan untuk melihat apakah data populasi
menggunakan uji levene adalah, jika nilai sig. Atau signifikansi atau nilai
korelasi untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara variabel bebas.
a) Jika nilai sig. Atau signifikansi atau nilai probalitas (p) < 0,005 antara
b) Jika nilai sig. Atau signifikansi atau probabilitas (p) > 0,05 antara dua
melihat seberapa besar Pengaruh Disiplin kerja, diklat, keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam.
1. Hipotesis 1
Dalam pengujian hipotesis pertama ini digunakan statistik uji t. Uji t digunakan
untuk menguji atau membandingkan rata-rata nilai suatu sampel dengan nilai
tingkat pengaruh alfa (α) ditentukan sebesar 5% dan degree of freedom (df) =
n-k.
• Jika t hitung > t tabel maka Ha1 diterima dan Ho1 ditolak.
2. Hipotesis 2
Dalam pengujian hipotesis kedua ini digunakan statistik uji t. Uji t digunakan
untuk menguji atau membandingkan rata-rata nilai suatu sampel dengan nilai
tingkat pengaruh alfa (α) ditentukan sebesar 5% dan degree of freedom (df) =
n-k.
• Jika t hitung > t tabel maka Ha2 diterima dan Ho3 ditolak.
• Jika t hitung < t tabel maka Ha2 ditolak dan Ho3 diterima.
3. Hipotesis 3
Pegawai.
Dalam pengujian hipotesis ketiga ini digunakan statistik uji t. Uji t digunakan
untuk menguji atau membandingkan rata-rata nilai suatu sampel dengan nilai
tingkat pengaruh alfa (α) ditentukan sebesar 5% dan degree of freedom (df) =
n-k.
• Jika t hitung > t tabel maka Ha3 diterima dan Ho3 ditolak.
• Jika t hitung < t tabel maka Ha3 ditolak dan Ho3 diterima.
4. Uji F (Simultan)
(Priyatno,2018).
Ho4= Disiplin kerja, diklat, dan kesehatan dan keselamatan kerja secara
Ha4= Disiplin kerja, diklat, dan kesehatan dan keselamatan kerja secara
Pada pengujian hipotesis ketiga ini digunakan statistik uji t. Uji t digunakan
untuk menguji atau membandingkan rata-rata nilai suatu sampel dengan nilai
tingkat pengaruh alfa (α) ditentukan sebesar 5% dan degree of freedom (df) =
n-k.
Kriteria penguji :
determinasi (R²) adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan
BAB IV
Nomor: 05/PRT/M/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya
rusak air pada sungai, pantai, bendungan, danau, situ, embung, dan tampungan air
lainnya, irigasi, rawa, tambak, air tanah, dan air baku serta pengelolaan drainase
utama perkotaan.
Adapun Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera IV pada tahun 2007 sampai
dengan 2010 berlokasi di KK Water Front City New Town Shop House No. 102 Sei
Temiang – Batam. Setelah selesai pembangunan gedung kantor yang baru pada
tahun 2010, Balai Wilayah Sungai Sumatera IV mulai menempati gedung kantor
sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, pantai, bendungan,
60
danau, situ, embung, dan tampungan air lainnya, irigasi, rawa, tambak, air tanah,
menyelenggarakan fungsi:
7. Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air pada
wilayah sungai;
11. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air pada wilayah
sungai;
61
12. Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan sumber daya air yang menjadi
penggunaan sumber daya air dan izin pengusahaan sumber daya air pada
air;
14. Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada
wilayah sungai;
perundang-undangan;
18. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai serta komunikasi
publik;
VISI
MISI
yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah Pegawai yang mengikuti
Disiplin sebanyak 66 orang. Untuk melihat identitas responden dalam penelitian ini
yang meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, lama bekerja dapat dilihat
Responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
laki-laki diharapkan dapat bekerja lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan
laki yang lebih banyak tentu lebih memberikan kontribusi yang besar dalam
melihat usia Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam yang
dijadikan responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel berikut:
informasi responden yang paling banyak adalah berusia antara 31-35 tahun.
Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 usia produktif adalah
antara usia 31-45 tahun artinya Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam memiliki
pegawai yang sebagian besar berada pada usia range produktif. Keberadaan
pegawai usia produktif akan sangat menguntungkan bagi organisasi, karena dapat
berikut ini:
64
tertinggi adalah dengan tingkat pendidikan D3. Jenis pekerjaan yang dimiliki
seseorang erat kaitannya dengan tingkat pendidikan yang diperoleh. Hal ini
tingkat pendidikan ini telah dapat dipercaya mampu membantu pegawai dengan
tingkat SMA dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan guna mencapai target
Responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
1 5-9 12 18,18%
2 10-14 25 37,88%
3 15-19 16 24,24%
4 20-24 8 12,12%
5 > 25 5 7,58%
Jumlah 66 100,00%
Sumber: Data Olahan, 2020
65
temuan rata-rata responden telah bekerja pada organisasi selama 10-14 tahun. Hal
ini menunjukkan bahwa pegawai Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera IV
Batam memiliki pengalaman sehingga dengan kinerja sudah semakin baik, karena
semakin lama waktu bekerja yang dimiliki oleh seorang pegawai tentu akan sedikit
yang baik dalam menjalankan tugasnya untuk menghasilkan kinerja yang optimal.
Wilayah Sungai Sumatera IV Batam dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
kinerja pegawai berada pada nilai skor rata-rata 3,25 di kategorikan cukup baik.
Walaupun masih ada beberapa pegawai yang memiliki kinerja yang dibawah nilai
rata-rata. Indikator dengan nilai rata-rata tertinggi adalah pada indikator Pegawai
menyelesaikan pekerjaan secara efesien agar dapat memenuhi target yang telah
ditetapkan dengan rata-rata nilai 3,33 (cukup baik). Artinya ada sebagian pegawai
menyelesaikan pekerjaan secara efesien agar dapat memenuhi target yang telah
professional kepegawaian indikator terendah nilai rata-rata 3,18 (cukup baik). Hal
Kategori Rata-
No Pernyataan Jumlah
SS S CS TS STS rata
Berdasarkan Tabel 4.6, terlihat tingkat Disiplin pegawai berada di skor rata-
rata 3,27 di kategorikan cukup. Walaupun masih ada beberapa pegawai yang
dibawah nilai rata-rata. Indikator dengan nilai rata-rata tertinggi adalah pegawai
datang sesuai dengan ketentuan masuk kerja yang telah ditetapkan dengan rata-rata
nilai 3,35 (baik). Artinya pegawai datang sesuai dengan ketentuan masuk kerja yang
telah ditetapkan. Dan indikator pegawai keluar kerja sesuai dengan ketentuan
masuk kerja yang telah ditetapkan nilai terendah adalah dengan nilai rata-rata 3,24
(cukup). Hal ini mengindikasikan masih ada sebagian pegawai keluar kerja masih
ada sebagian yang tidak sesuai dengan ketentuan masuk kerja yang telah ditetapkan
Jawaban responden tentang Diklat dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Kategori Rata-
No Pernyataan Jumlah
SS S CS TS STS rata
Diklat membuat saya percaya Jlh 6 17 31 12 0 66
5 diri dalam melaksanakan tugas 3,26
yang diberikan Skor 30 68 93 24 0 215
Diklat membuat saya cepat Jlh 5 19 35 7 0 66
6 dalam menyelesaikan tugas 3,33
yang diberikan Skor 25 76 105 14 0 220
Dengan adanya Dikat, saya Jlh 7 23 33 3 0 66
7 memiliki tambahan ilmu dalam 3,52
menunjang karir Skor 35 92 99 6 0 232
Jumlah 27 140 249 46 0 462
3,32
Total Skor 135 560 747 92 0 1534
Sumber : Data Olahan, 2020
Berdasarkan tabel 4.7, terlihat tingkat Diklat berada di skor rata-rata 3,32 di
kategorikan cukup baik. Meskipun masih ada beberapa item yang memiliki nilai
yang dibawah nilai rata-rata. Indikator dengan nilai rata-rata tertinggi adalah
indikator dengan adanya Dikat, pegawai memiliki tambahan ilmu dalam menunjang
karir dengan rata-rata nilai 3,52 ( baik). Artinya, dengan adanya Dikat, mampu
Selanjutnya nilai rata-rata terendah adalah pada indikator dengan diklat yang
nilai rata-rata 3,18 (cukup baik). Hal ini mengindikasikan diklat yang diberikan,
berada pada nilai skor rata-rata 3,48 di kategorikan tinggi. Walaupun masih ada
dengan nilai rata-rata tertinggi adalah pada indikator Pegawai menggunakan alat
pelindung kerja dengan rata-rata nilai 3,61 ( baik). Artinya ada sebagian pegawai
sudah menggunakan alat pelindung kerja. Dan indikator pegawai selalu mengikuti
nilai rata-rata 3,33 (cukup baik). Hal ini mengindikasikan bahwa masih sebagian
pegawai tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja yang sesuai dengan undang-
undang
70
normal. Uji Kolmogorov Smirnov adalah suatu uji nonparametrik untuk perbedaan
antara distribusi kumulatif yang teliti dari nilai-nilai sampel dan fungsi distribusi
kontinyu yang spesifik, uji K-S adalah sebagai berikut seperti yang dapat dilihat
Dari Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai asymp sig lebih besar dari nilai alpha
sebesar 0,05, yang berarti data telah berdistribusi normal. Dari hasil tersebut dapat
2. Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independent atau variabel terikat.
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013). Hasil uji
multikolinieritas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.10 berikut ini:
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi (karenaVIF =1/tolerance). Nilai cut off yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,10
atau sama dengan nilai VIF<10 (Ghozali, 2011). Tabel 4.10 menunjukkan bahwa
keseluruhan nilai tolerance yang dihasilkan dalam penelitian ini nilai tolerance >
0,10, dan nilai VIF < 10. Dengan demikian disimpulkan bahwa keseluruhan
72
multikolinieritas.
4. Uji Heteroskedastisitas
Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
menggunakan Scatter Plot. Apabila tidak terdapat pola yang teratur, maka model
ada pola yang jelas, serta titik titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
5. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
adalah angka Durbin-Watson berada antara -2 sampai dengan +2. Berikut ini dapat
Berdasarkan hasil diatas diketahui nilai dhitung (Durbin Watson) terletak antara −2
dan +2 = −2 < 1,972 < + 2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukannya
pengungkapan risiko dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (multiple
Disiplin dan Diklat terhadap kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera
a. Nilai a = 1,960 menunjukkan bahwa apabila Disiplin dan (X1), Diklat (X2)
dan K3 (X3) konstan atau tetap maka kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah
naik 1 satuan maka kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera
c. Nilai b2 = 0,303 menunjukkan bahwa apabila nilai Diklat (X2) naik 1 satuan
maka kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam akan
atau konstan.
75
maka kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam akan
atau konstan.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam pengujian ini menggunakan uji-t dengan tujuan untuk
Ketentuan uji t adalah Ho dapat diterima jika t-hitung lebih kecil atau sama
dengan t-tabel dan Hi diterima apabila t-hitung lebih besar daripada t-tabel.
= α/2 : n-2
= 0,05/2 : 66-2
= 0,025 : 64
: 1.999
Pada variabel Disiplin Kerja (X1) nilai t-hitung yaitu 5,972 dengan taraf
signifikasi 0.000 lebih kecil daripada tingkat keyakinan 5 %. Nilai ini t-hitung
(5,972) ini lebih besar daripada t-tabel (1.999). Hal ini menyebabkan Ho ditolak
dan Hi diterima sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Disiplin Kerja
(X1) terhadap kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam.
b. Diklat (X2)
Sumatera IV Batam
IV Batam
Pada variabel Diklat (X2) nilai t-hitung yaitu 4,196 dengan taraf signifikasi
0,000 lebih kecil daripada tingkat keyakinan 5 %. Nilai ini t-hitung (4,196) ini
lebih besar daripada t-tabel (1.999). Hal ini menyebabkan Ho ditolak dan Hi
diterima sehingga ada pengaruh yang signifikan antara Diklat (X2) terhadap
Pada variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X3) nilai t-hitung yaitu -
5,195 dengan taraf signifikasi 0,000 lebih kecil daripada tingkat keyakinan 5 %.
Nilai ini t-hitung (-5,195) ini lebih besar daripada t-tabel (1.999). Hal ini
variabel Disiplin (X1), Diklat (X2) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X3)
secara bersama-sama terhadap Kinerja (Y). Hasil analisa statistik uji F dapat dilihat
dengan F table, maka nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% diperoleh dengan
persamaan Ftabel = n – k -1 ; k, yang mana didapat angka sebesar 2.76. Hasil uji
signifikansi secara bersama-sama pada Tabel 4.16 menunjukan nilai Fhitung = 25,027
> Ftabel = 2,76 dan nilai sig = 0,000 < 0,05, artinya variabel Disiplin (X1) Diklat
78
keeratan hubungan antara variabel terikat dengan semua variabel bebas secara
merupakan ukuran kesesuaian garis linear berganda terhadap suatu data. Nilai R
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,740a ,548 ,526 ,25060
a. Predictors: (Constant), K3, Diklat, Disiplin
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
yaitu Disiplin (X1), dan Diklat (X2) mempunyai hubungan dengan variabel
terikat, yaitu kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam
(Y) hal ini dapat dibuktikan melalui nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar
0,740 dan hubungannya kuat. Pada tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa
besarnya R square adalah 0,548 yang artinya 54,80 % variabel bebas tersebut
kinerja Pegawai Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam lainnya yang
tidak diteliti.
79
4.2. Pembahasan
antara Disiplin terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa Disiplin
dapat menentukan tingkat kinerja pegawai. Semakin baik Disiplin maka kinerja
akan meningkat.
kerja yang dilakukan setiap pegawai. Sebaliknya jika Disiplin kerja pegawai
organisasi kurang. Disiplin kerja adalah sebuah konsep dalam organisasi atau
berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai dengan norma-norma atau aturan-
adalah masih ada sebagian pegawai yang kurang disiplin, hal ini terlihat dari tingkat
ketidakhadiran pegawai dalam lima tahun terakhir, tepatnya dari tahun 2014 sampai
dengan 2018 semakin meningkat. Ini menunjukkan bahwa pegawai kurang disiplin
dalam bekerja. Selain alpha, datang terlambat dan pulang lebih cepat, pada saat
Walaupun masih ada beberapa pegawai yang dibawah nilai rata-rata. Indikator
80
dengan nilai rata-rata tertinggi adalah pegawai datang sesuai dengan ketentuan
masuk kerja yang telah ditetapkan. Artinya pegawai datang sesuai dengan ketentuan
masuk kerja yang telah ditetapkan, dan indikator pegawai keluar kerja sesuai
dengan ketentuan masuk kerja yang telah ditetapkan nilai terendah. Hal ini
mengindikasikan masih ada sebagian pegawai keluar kerja masih ada sebagian yang
organisasi dengan adanya disiplin kerja pada setiap karyawan akan menjadikan
organisasi menjadi lebih baik, karena karyawan yang berdisiplin akan dapat
menyelesaikan tugas-tugasnya dengan kualitas yang tinggi dan waktu yang tepat.
Pegawai yang disiplin tentunya akan mematuhi peraturan yang berlaku dalam
mengikuti peraturan yang ada dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan
pencapaian tujuan. Disiplin kerja memegang peran sangat besar dalam menentukan
level kinerja pegawai yang gilirannya akan mempengaruhi kinerja. Hal serupa
Marthis dan Jackson (2016) bahwa disiplin kerja berkaitan erat dengan perilaku
pegawai dan berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
keterkaitan antara disiplin dengan kinerja, makin tinggi disiplin maka semakin
81
Hasil penelitian ini sejalan dengan Edy (2018), Krisyanto (2019) dan Yakub
kinerja. Akan tetapi berbeda dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh,
diantaranya oleh Sardjana (2018), Paoki (2017) dan Kurniawan (2019) temuan
antara Diklat terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa Diklat sangat
penting dalam menentukan kinerja. Semakin baik Diklat maka kinerja akan
semakin tinggi.
organisasi dalam rangka meningkatkan kualitas kerja, agar kinerja tersebut tercapai
kepemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki
82
perjuangan bangsa dan negara. Oleh sebab itu Pegawai Negeri Sipil melalui diklat
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari usaha pembinaan Pegawai Negeri
diklat guna menambah pengetahuan tentang pekerjaan yang mereka jalani sesuai
cukup baik. Meskipun masih ada beberapa item yang memiliki nilai yang dibawah
nilai rata-rata. Indikator dengan nilai rata-rata tertinggi adalah indikator dengan
adanya Dikat, pegawai memiliki tambahan ilmu dalam menunjang karir dengan
rata-rata nilai 3,52 (cukup baik). Artinya, dengan adanya Dikat, mampu
Selanjutnya nilai rata-rata terendah adalah pada indikator dengan diklat yang
nilai rata-rata 3,18 (cukup baik). Hal ini mengindikasikan diklat yang diberikan,
diperoleh melalui pelatihan tersebut, seorang pegawai atau anggota organisasi dapat
lebih percaya diri didalam menghadapi persoalan yang dihadapi dalam tugasnya.
kompetensi salah satunya yaitu diklat. Pengembangan harus dievaluasi oleh Pejabat
yang berwenang dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Putri dan Ratnasari (2019),
signifikan antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap kinerja pegawai. Hal
ini menunjukkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting dalam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat
penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi
tentang K3 adalah kasus kecelakaan kerja dalam lima tahun terakhir, tepatnya dari
tahun 2014 sampai dengan 2018 semakin meningkat. Oleh karena itu, pelaksanaan
Keselamatan dan kesehatan kerja perlu dilaksanakan secara efektif oleh suatu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja berada pada nilai skor rata-rata tinggi. Indikator
dengan nilai rata-rata tertinggi adalah pada indikator Pegawai menggunakan alat
pelindung kerja. Artinya ada sebagian pegawai sudah Saya menggunakan alat
kerja yang sesuai dengan undang-undang. Hal ini mengindikasikan bahwa masih
sebagian pegawai tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja yang sesuai dengan
undang-undang
dari gangguan fisik, mental emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan
material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak
mengalami cedera. Selanjutnya menurut Ramli (2017) adalah kondisi atau faktor
atau pekerja lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau
Emron, Yohny dan Imas (2017) kinerja merupakan hasil dari suatu proses
yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan
pekerjaannya, perwujudan dari kemampuan dalam bentuk karya nyata dan hasil
kerja yang dicapai pegawai dalam mengemban tugas dan pekerjaan yang berasal
dari organisasi.
pengaruh yang signifikan antara Disiplin, Diklat dan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa Disiplin Kerja, Diklat
dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting dalam menentukan kinerja.
Semakin baik Disiplin Kerja, Diklat dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja maka
dalam organisasi atau mengikuti standar operasional prosedur yang berlaku, dengan
86
mengikuti peraturan yang ada dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan
kariernya. Dalam diklat diciptakan satu lingkungan dimana para pegawai dapat
(2017) kesehatan kerja adalah kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental
emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Sedangkan
keselamatan kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode
yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cedera.
Emron, Yohny dan Imas (2017) kinerja merupakan hasil dari suatu proses
yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan
pekerjaannya, perwujudan dari kemampuan dalam bentuk karya nyata dan hasil
kerja yang dicapai pegawai dalam mengemban tugas dan pekerjaan yang berasal
dari organisasi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Edy (2018), Haryeti (2018), Pesik
(2018) yang mana temuan penelitiannya menunjukkan bahwa disiplin, diklat dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
sebagai berikut:
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
88
berikut:
pegawai tersebut.
mengawasi pegawai keluar kerja sesuai dengan ketentuan masuk kerja yang
pada saat jam kerja selanjutnya pegawai yang tidak ada ditempat pada saat
pengetahuan dengan rekan kerjanya, hal ini dapat dilakukan dengan cara
sirahturahmi.
meskipun pegawai sudah memakai APD akan tetapi bekerja tidak sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Buntarto. 2015. Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan Kerja untuk Industri.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Edy, La. 2018. Pengaruh Diklat, Disiplin Kerja Dan Kompetensi Terhadap Kinerja
Pegawai Balai Diklat Keagamaan Ambon. Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1,
Februari 2018
Hasibuan, Malayu S.P. 2013. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartini. 2018. Pengaruh Person Organization Fit (P-O Fit), Quality Of Work Life,
Keadilan Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Bumn
Di Sulawesi Selatan. Disertasi. Universitas Hasanudin Makasar.
91
Jumanto, 2017. Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3), kedisiplinan dan
pengawasan kerja terhadap produktivitas karyawan bagian seksi cutting
crimping di PT. Sumitomo Wiring Systems Batam Indonesia. Jurnal Bening
Prodi Manajemen Universitas Riau Kepulauan Batam. Volume 4 No. 2 Tahun
2017.
Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Jakarta:
Rajawali Pers.
Mangkuprawira, Sjafri dan Aida Vitayala Hubeis. 2017. Manajemen Mutu Sumber
Daya Manusia. Cetakan Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2016. Human Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat
Paoki, Esther Patricia. 2017. The Effect Of Work Discipline And Team Work On
Employee Performance (Case Study At PT. Bahasa Technology Solutions).
Jurnal EMBA Vol.5 No.2 Juni 2017, Hal.2385-2393
Putri, D.O. 2018. The Effect Of Occupational Health And Safety, Work
Environment And Discipline On Employee Performance. OP Conf. Series:
Materials Science and Engineering 337 (2018).
Priansa, Donni Juni, dkk. 2016. Perencanaan & Pengembangan SDM. Bandung:
Alfabeta.
Priyatno, Duwi. 2018. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS, Yogyakarta:
Mediakom.
Riana, Artha. 2017. Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Remunerasi Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja
Pada Dit Reskrimsus Polda Riau. Jurnal Psikologi, Volume 13 Nomor 2,
Desember 2017
Ridwan Engkos dan Kuncoro, Achmad. 2015. Cara Menggunakan dan Memaknai
Path Analysis. Bandung: Alfabeta.
Rivai, Viethzal, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktik Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2015. Perilaku Organisasi Edisi 12,
Jakarta: Salemba.
Sarwani, 2016. The Effect Of Work Discipline And Work Environment On The
Performance Of Employees. SINERGI, Volume 6, Number 2 September 2016.
Syaleh, Hariman. 2017. Pengaruh Diklat Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Benefita 2(3) Oktober 2017 (208-219).
94
Taufek, Fartini, Hanim. 2016. Safety And Health Practices And Injury Management
In Manufacturing Industry. Procedia Economics and Finance 35 ( 2016 ) 705
– 712
Thaief, Ilham. 2015. Effect of Training, Compensation and Work Discipline against
Employee Job Performance (Studies in the Office of PT. PLN (Persero) Service
Area and Network Malang). Review of European Studies; Vol. 7, No. 11; 2015.
Yakub, Suardi. 2015. Pengaruh Disiplin Kerja, Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Pt Kertas Kraft Aceh (Persero). Jurnal SAINTIKOM.
Vol. 13, No.3, September 2014.
95
Kepada:
Dalam rangka menyelesaikan tesis yang sedang saya kerjakan saat ini, saya
mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas
Terbuka:
Nama : MARSELINA MULYANI
Nim : 530013429
Program : Magister Manajemen
Kekhususan : Manajemen Sumber Daya Manusia
MARSELINA MULYANI
96
Identitas
1 Nama Pimpinan (boleh tidak diisi)
2 Unit Kerja
3 Nama Pegawai Yang Dinilai
(*) coret yang tidak perlu
TERIMA KASIH
97
Kepada:
Dalam rangka menyelesaikan tesis yang sedang saya kerjakan saat ini, saya
mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas
Terbuka:
Nama : MARSELINA MULYANI
Nim : 530013429
Program : Magister Manajemen
Kekhususan : Manajemen Sumber Daya Manusia
MARSELINA MULYANI
98
Identitas Responden
1 Nama (boleh tidak diisi)
2 Jenis Kelamin Pria/Wanita (*)
3 Umur 26 – 30 tahun
31 – 35 tahun
36 – 40 tahun
Lebih dari 40 tahun
4 Pendidikan SMA
D3 (lingkari yang sesuai)
S1 (lingkari yang sesuai)
S2 (lingkari yang sesuai)
S3 (lingkari yang sesuai)
DISIPLIN (X1)
No Pernyataan SS S C TS STS
1 Saya datang sesuai dengan ketentuan masuk
kerja yang telah ditetapkan
2 Saya keluar kerja sesuai dengan ketentuan
masuk kerja yang telah ditetapkan
3 Saya selalu menaati ketentuan jam kerja yang
telah ditetapkan
4 Saya melaksanakan tugas kedinasan dengan
penuh tanggungjawab
5 Saya bekerja dengan cermat
6 Saya melaksanakan tugas dengan penuh
pengabdian
7 Saya mencapai sasaran kerja yang ditetapkan
DIKLAT (X2)
Pernyataan
PERNYATAAN
No
SS S C TS STS
1 Saya mendapatkan diklat agar mampu
meningkatkan kemampuan individual dalam
menangani tugas
2 Dengan mengikuti diklat, saya mampu
memecahkah permasalahan yang ada di
lapangan
3 Dengan diklat yang diberikan, saya mampu
memperbaiki komunikasi antara sesama
pegawai
4 Diklat yang diberikan mampu membuat saya
dan rekan kerja selalu kompak dalam
menyelesaikan pekerjaan
5 Diklat membuat saya percaya diri dalam
melaksanakan tugas yang diberikan
6 Diklat membuat saya cepat dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan
7 Dengan adanya Dikat, saya memiliki tambahan
ilmu dalam menunjang karir
100
TERIMA KASIH
101