Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENGEMBANGAN DOSEN

Penyusun :
Bagian Kepegawaian

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKes BINA PUTERA BANJAR
BANJAR 2016
BAB I
PENDAHULUAN

Rencana Strategi (RENSTRA) atau Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun STIKes Bina
Putera Banjar telah disusun oleh tim penyusun Renstra disertai dengan Rencana Operasional
(RENOP)-nya yang berlaku tahun 2005 – 2022. Oleh karena adanya perubahan yang cepat,
mendasar dan signifikan, dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara, maka dunia pendidikan tinggi harus menyesuaikan diri terhadap perubahan-
perubahan tersebut.

1.1 Visi Uniqbu.


Sebagai lembaga pendidikan dan dakwah dalam mengaktualisasikan diri di tengah-tengan
masyarakat, maka UNIQBU memiliki visi “Menjadikan UNIQBU Sebagai Lembaga
Pendidikan Terbaik di Maluku dalam Pengembangan SDM yang Cerdas dan Kompetitif”.

1.2 Misi Uniqbu.


Upaya untuk mencapai visi tersebut dilakukan melalui beberapa misi UNIQBU yaitu : 1)
membentuk insan yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah, 2) membentuk insan yang
memiliki integritas keilmuan dan integritas moral-akhlak, 3) membentuk insan yang
menguasai bahasa asing serta teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis IT
(Information Technology), 4) menjadikan IWA2-ISO.9000 sebagai standar dalam sistem
penjaminan mutu institusi, 5) menjadikan UNIQBU sebagai ”problem solver” untuk
kemaslahatan masyarakat, 6) menjadikan UNIQBU sebagai lembaga “Amar Ma’ruf-Nahi
Mungkar”, dan 7) menjadikan UNIQBU sebagai gudang atlet berprestasi.

1.3 Strategi Pengembangan Institusi.


Sesuai dengan visi dan misi yang dibangun dan dikembangkan maka UNIQBU menetapkan
strategi pengembangan yang secara garis besar terbagi menjadi dua :
1.3.1 Strategi Pengembangan Spritual
Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka hal pertama dilakukan
oleh UNIQBU adalah membangun landasan melalui pengembangan karakter
spiritualitas bagi setiap civitas agar mampu melaksanakan ajaran dan perintah
agamanya masing-masing. Langkah strategisnya adalah menciptakan situasi
keberagaman yang tinggi dengan kegiatan-kegiatan keagaman yang riutin,
tersistematis dan berkesinambungan
1.3.2 Strategi Pengembangan Profesionalisme
a. Pendidikan
Tridarma Perguruan Tinggi, Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi yang
terintegrasi antara satu dan lainnya menjadi agenda penting dalam pendidikan
sehingga pelaksanaan pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi dapat
dirasakan oleh masyarakat yang tertuang dalam kegiatan pengabdian masayarakat.
Langkah strategisnya adalah Meningkatkan jumlah serta mutu pelatihan di bidang
penilitian yang berkesinambungan. Meningkatkan penyebarluasan hasil penilitian
melalui jurnal ilmiah, baik ditingkat nasional maupun di tingkat internasional.
Meningkatkan pelayanan pada masyarakat dalam berbagai bidang ilmu untuk
meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan.
Mengembangkan dan meningkatkan kerja sama dengan industri kerakyatan.
Melaksanakan pelatihan dan pendidikan ulang bagi tenaga industry.
b. Sumber Daya Manusia (SDM).
Pengembangan tenaga-tenaga penunjang pelayanan akademik dan tenaga-tenaga
pendidik. Langkah strategisnya adalah Meningkatkan jumlah tenaga akademik,
khususnya di bidang keteknikan dan meningkatkan proporsi yang berpendidikan S2
dan S3, meningkatkan kepekaan tenaga akademik terhadap perkembangan
mutakhir di bidang ilmu masing-masing dan melakukan penyesuaian terhadap
tuntutan kebutuhan di bidang ilmunya, penataan program rekrutment tenaga
akademik dan administrasi, yang berdasarkan profesionalisme, meningkatkan
kesejahteraan tenaga akademik dan administrasi, meningkatkan kemampuan
penguasaan teknologi mutakhir dan kegiatan pembelajaran.
c. Keilmuan.
Pengembangan keilmuan dalam dunia pendidikan dan teknologi dengan langkah
strategis melakukan rekonstruksi keilmuan dari pelaksanaan belajar mengajar dan
masukan dari pihak user.
d. Teknologi dan Fasilitas sarana prasarana,
Pengembangan fasilitas sarana dan prasarana di UNIQBU agar selalu up to date
dengan perkembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan belajar. Langkah
strategis yang dilakukan adalah melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan,
memperbaharui fasilitas dengan teknologi yang muktahir, mendorong penguasaan
teknologi dan memfasilitasi setiap inovasi teknologi yang dikembangkan oleh civitas
akademika.
e. Sistem Informasi.
(1) Sistem Informasi Internal Perguruan Tinggi,
Pelayanan akademik akan dioperasionalkan dengan teknologi informasi intranet
yang saling berhubungan dengan departemen lain yang terkait sehingga akses
data dapat dilakukan dengan mudah baik oleh staf akademik maupun
mahasiswa, hubungan informasi antar perguruan tinggi juga diharapkan dapat
menggunakan teknologi informasi.
(2) Sistem Informasi Eksternal Perguruan Tinggi,
Memaksimalkan penggunaan internet untuk pembelajaran dan terus
dikembangkan penggunaan E-Learning lewat web site yang ada.
f. Sistem Evaluasi Pendidikan
Evaluasi pendidikan yang dilakukan adalah memantau mutu output yang dihasilkan,
dari evaluasi proses belajar mengajar dan evaluasi hasil belajar mahasiswa.
g. Citra dan Karateristik Perguruan Tinggi, Pembangunan citra dan karakter perguruan
tinggi yang dibangun oleh UNIQBU dilaksanakan melalui :
(1) Kegiatan penyebaran informasi mengenai UNIQBU di tengah-tengah
masyarakat.
(2) Menyelenggarakan kerja sama dengan instansi terkait di bidang ilmu terkait
dengan membuka wacana, pembelajaran, atau sosialisasi perkembangan
keilmuan dan teknologi yang dihadiri oleh masyarakat luas.
Untuk mengantisipasi kedua rencana strategis tersebut di atas, maka perlu dilakukan
penataan sistem melalui kebijakan dan program strategis secara efektif dan efisien, shingga
kebijakan operasional yang dilaksanakan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Mengoptimalkan beban tugas dosen sesuai dengan Sistem Kredit Semester (SKS),
Meningkatkan pemanfaatan sarana laboratorium, perpustakaan, dan sarana praktikum
lainnya dalam rangka pelaksanaan proses belajar dan mengajar penelitian dan pengabdian
pada masyarakat. Meningkatkan sistem perkuliahan agar semua ruang laboratorium
terpakai secara optimal. Meningkatkan peran dan fungsi pusat-pusat studi kebijakan
laboratorium/studio dan unit-unit pelaksanaan teknis dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan revenue
generating activities, dan Meningkatkan usaha produktif melalui pemanfaatan berbagai aset
secara optimal yang dimiliki dan atau dikuasai oleh UNIQBU dalam rangka revenue
generating activities.

1.4 Analisis Lingkungan (Environmental setting).


Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan lapangan pekerjaan atau dalam menciptakan
lapangan kerja, setiap dosen harus mampu memenuhi kualitas dalam mengembangkan dan
meningkatkan institusi melalui mutu para lulusannya, diantaranya adalah IPK tinggi, memiliki
skill yang bagus, handal dalam komunikasi dan kerjasama, menguasai bahasa inggris,
menguasai TI dan berpengalaman, kemampuan memimpin, berjiwa wirausaha,
kemandirian, etos kerja, jiwa pengabdian yang dilambari dengan penghayatan dan
pelaksanaan spiritual yang tinggi.
Masalah yang dihadapi dengan lingkungan eksternal adalah (1) Tingginya persaingan
antara institusi pendidikan tinggi khususnya di Maluku, (2) User menerapkan standart yang
tinggi bagi inputnya, (3) Rata-rata permintaan lebih kecil dari tenaga kerja yang tersedia, (4)
Kemampuan berbahasa asing yang rendah yang menjadi kendala tersendiri dalam bidang
tertentu.
Persaingan yang tinggi dipicu oleh maraknya perguruan tinggi di Kopertis Wilayah XII,
dimana terdapat 3 Universitas yang letaknya berdekatan, belum termasuk PTS dan PTN
lain yang memiliki prodi yang sama, selain itu animo masyarakat untuk melanjutkan study di
Kabupaten Namlea pada umumnya mengalami trend penurunan karena banyak PT yang
lenih bonafit di daerah lain. Situasi ini lebih diperkeruhkan dengan menurunnya daya beli
masyarakat karena meningkatnya harga kebutuhan pokok dan kenyataan bahwa
pendidikan tidaklah murah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa akar masalah dan
tantangan yang sedang dihadapi adalah rendahnya kualitas dosen dan tingginya tingkat
persaingan.
Alternative solusi yang diyakini dapat memecahkan masalah tersebut adalah (1)
Meningkatkan kualitas pengelolaan perguruan tinggi dan dosen agar dapat memenangkan
persaingan, (2) Meningkatkan Kompetensi lulusan, (3) Meningkatkan kemampuan lulusan
dalam hal penguasaan bahsa asing dan jiwa wirausaha agar dapat menciptakan lapangan
kerja. (4) Tidak adanya pemerataan pendidikan tinggi STIKes Bina Putera Banjar.

1.5 Hubungan antara Renstra dan Strategi Pengembangan dosen.


Dalam implementasinya, RENSTRA UNIQBU telah menjadi acuan dalam kegiatan
operasional hingga saat ini sebagai strategi untuk mencapai visi, misi dan tujuan, maka
dapat dikatakan bahwa renstra ini masih relevan dilaksanakan hingga tahun 2015, adapun
capaian saat ini adalah :
a. Strategi Pengembangan Spritual: Pengembangan spiritual terus ditingkatkan oleh
institusi, pengembangan terakhir adalah pada tahun 2009 telah dibangun sebuah Mesjid
bagi civitas akademika dan sarana bagi pengabdian masyarakat.
b. Strategi Pengembangan Profesionalisme: Kegiatan tridarma perguruan tinggi
menunjukan kenaikan tingkat kegiatan yang signifikan, namun produktifitas penelitian
masih minimal, pengembangan SDM terus dilakukan walaupun belum mencapai target
yang ditetapkan, pembangunan dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan
dengan menggunakan satu tolak ukur, hasilnya adalah jumlah calon mahasiswa
pendaftar dapat dipertahankan. Mutu output dapat dilihat dari IPK lulusan rata-rata 3,08,
kemandirian mahasiswa masih kurang dibandingkan dengan jumlah lulusan yang
mendapatkan pekerjaan baru 35,7% (>6 bulan), tingkat penjaminan mutu belum optimal
dan koprehensif.
Solusi yang dilakukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada adalah selalu
mengevaluasi diri dan melakukan koordinasi untuk merencanakan kegiatan perbaikan dan
pengembangan, salah satu langkah yang efektif adalah semaksimal mungkin aktif mengikuti
seminar, lokakarya, kompetisi dan menambah wacana bagi para dosen dan staf agar kapasitas
setiap dosen dan staf dapat meningkat untuk memacu profesionalitas diri.
Namun demikian kenyataannya system perencanaan dan pengembangan dosen yang
berbasis bidang studi saat ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan, baik dari segi
jumlah, bidang, kualifikasi, dan mutu. Karena masih terdapat banyak kekurangan pada sarana
pra-sarana dan fasilitas maupun perangkat lunak aplikasi yang berfungsi sebagai alat bantu
untuk menetapkan jumlah kebutuhan dosen, baik dalam rangka memenuhi kekurangan tenaga
dosen akibat pertambahan jumlah mahasiswa maupun berkurangnya jumlah dosen karena
pensiun, meninggal atau pindah/mutasi dan upaya peningkatan kualitas dosen dalam
pengrekrutan maupun kebutuhan beasiswa S2/S3 bagi dosen yang ada untuk lebih profesional
dalam menjalankan tugasnya sebagai transformer ilmu pengetahuan yang dapat direalisasikan
melalui strategi pengembangan dosen.

BAB II
PROFIL PERGURUAN TINGGI
Keberadaan STIKes Bina Putera Banjar sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di
Kawasan Timur Indonesia, pada mulanya berasal dari penandatanganan Momerandum of
Understanding (MoU) antara pihak pemerintah Kabupaten Buru dengan Universitas Muslim
Indonesia Makassar, dalam rangka pengembangan sumber daya manusia melalui suatu
lembaga pendidikan tinggi pada tanggal 4 November 2000. Pada mulanya STIKes Bina Putera
Banjar dikenal dengan nama Universitas Muslim Indonesia Buru, dan ketika diterbitkannya Izin
Operasional oleh Dirjen DIKTI dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI
Nomor : 154/D/O/2003 tertanggal 5 September 2003 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan
Program-Program Studi dan Pendirian STIKes Bina Putera Banjar di Kabupaten Buru – Maluku
diselenggarakan oleh Yayasan Muslim Buru di Maluku, dengan sendirinya UMI Buru berubah
nama menjadi STIKes Bina Putera Banjar.
STIKes Bina Putera Banjar (UNIQBU) didirikan di namlea pada tanggal 09 Sepetember
2003 yang merupakan salah satu amal usaha dari Yayasan Muslim Buru. Dalam kurun waktu 7
tahun UNIQBU telah mengalami perkembangan yang cukup baik.

2.1. Profil Jurusan-Departemen/Fakultas.


STIKes Bina Putera Banjar (UNIQBU) merupakan satu-satunya perguruan tinggi di
Kabupaten Buru dan menjadi perguruan tinggi swasta ke-lima (terakhir) di Propinsi Maluku yang
mendapat izin pendirian dari pemerintah, baik yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional melalui Izin Operasional dari DIKTI nomor : 154/D/O/IX/2003 untuk menyelenggarakan
enam fakultas yakni Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian dan Kehutanan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Teknik, dan Fakultas Sastra, maupun Izin
Operasional dari Menteri Agama melalui SK DIRJEN LEMBAGA DEPAG Nomor DJ.II/335/2004
untuk menyelenggarakan Fakultas Agama Islam. Dan pada tahun 2009/2010 telah dibuka
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Tabel 1. Profil Jurusan-Departemen/Fakultas.


Rata-Rata
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 pertumbuhan
(%)
Jumlah Jurusan- 6 6 6 6 7 14,29%
Departemen/Fakultas

Hal ini mengacu kepada RENSTRA UNIQBU dalam rangka mengatur perimbangan proporsi
populasi mahasiswa berdasarkan bidang keahlian dan jalur pendidikan, pembukaan
jurusan/fakultas baru dalam lingkungan STIKes Bina Putera Banjar merupakan suatu
kebutuhan yang sangat mendesak.
Pembukaan jurusan baru melalui peningkatan status program studi atau jurusan yang baru
dan pembukaan fakultas baru melalui peningkatan status jurusan atau fakultas baru akan
diupayakan dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan tetap mengacu pada berbagai aspek
antara lain :
a. Jenis keahlian dan jalur pendidikan program studi baru yang akan dibuka.
b. Sumber daya manusia yang tersedia di UNIQBU.
c. Sumber daya pendukung lainnya yang tersedia di suatu bidang ilmu tertentu.
d. Sumber daya alam daerah, dan
e. Kebutuhan pasar kerja (daerah, nasional, dan internasional).

2.2. Profil Program Studi.


Pada tahun 2005, jumlah program studi yang dibina pada fakultas-fakultas yang ada di
UNIQBU sebanyak 11 program studi, yaitu Ilmu Hukum, Pertanian dan Kehutanan, Budidaya
Perairanan, Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Ilmu
Manajemen, Studi Pembangunan, Ilmu Teknik Sipil, Ilmu Teknik Industri. Adanya penambahan
jumlah program studi adalah untuk mendukung tercapainya sasaran program pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, perlu diusahakan peningkatan daya tampung
secara kuantitatif melalui pembukaan program studi baru. Segi kualitatif peningkatan
kesempatan memperoleh pendidikan tinggi meliputi perluasan ke bidang studi teknologi dan
eksakta lain, serta penyesuaian proporsi jumlah peserta program jenjang S1 dan diploma
dengan kebutuhan pasar kerja pada masing-masing bidang bersangkutan.

Tabel 2. Profil Program Studi


Rata-Rata
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 pertumbuhan
(%)
Jumlah PS Fakultas 1 1 1 1 1
Hukum
Jumlah PS Fakultas
Pertanian dan 2 2 2 2 2
Kehutanan
Jumlah PS Fakultas 2 2 2 2 2
Perikanan
Jumlah PS Fakultas 2 2 2 2 2
Sastra
Jumlah PS Fakultas 2 2 2 2 2
Ekonomi
Jumlah PS Fakultas 2 2 2 2 2
Teknik
Jumlah PS Fakultas
Keguruan dan Ilmu 0 0 0 0 4 26,67%
Pendidikan

Mengenai aspek kualitatif perluasan kesempatan belajar yang menyangkut penekanan ke


bidang teknologi dan eksakta lain, serta perluasan pendidikan diploma profesional terutama
dalam bidang yang mendukung program otonomi daerah.
Pembukaan program studi baru harus diupayakan dengan tetap mengacu pada beberapa
aspek yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
a. Jenis keahlian dan jalur pendidikan program studi baru yang akan dibuka.
b. Sumber daya manusia yang tersedia di UNIQBU.
c. Sumber daya pendukung lainnya yang tersedia di suatu bidang ilmu tertentu
d. Sumber Daya alam daerah, dan
e. Kebutuhan pasar kerja (daerah, nasional, dan internasional)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tampung program S0 untuk dapat
memenuhi perkembangan kebutuhan pembangunan akan lulusan pendidikan tingkat itu, baik
dalam jumlah maupun dalam bidang keahlian atau profesinya, dengan memperluas kapasitas
program studi di bidang teknologi, ilmu pengetahuan alam, ekonomi, manajemen, serta bidang-
bidang yang menunjang kualitas hidup manusia.
Mengingat besarnya jumlah peserta program pendidikan S0 untuk kurun waktu 2005 – 2010
maka sasaran populasi peserta pendidikan tinggi untuk tahun 2006 dan 2015 tidak akan
tercapai apabila hanya dilakukan dengan memperluas kapasitas daya tampung dari program-
program studi yang telah ada. Oleh karena itu perlu dibuka program studi/jurusan/fakultas baru
di lingkungan STIKes Bina Putera Banjar dengan perencanaan akan membuka rata-rata 2 – 3
program studi baru, sehingga pada tahun 2015 STIKes Bina Putera Banjar akan memiliki 30
program studi, sambil terus melakukan evaluasi terhadap program studi yang telah ada
terutama yang berkenaan dengan kebutuhan pasar kerja.
Berdasarkan tahapan perkembangan yang terjadi saat ini di STIKes Bina Putera Banjar
maka perluasan program studi/jurusan baru diarahkan pada program studi bidang kependidikan
yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan. Maka pada tahun 2009/2010, STIKes Bina
Putera Banjar telah membuka fakultas tersebut yang terdiri dari 4 program studi yaitu Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Inggris, Program Studi Pendidikan Matematika serta Program Studi Pendidikan Biologi, sebagai
wadah pengelola administrasi penyelenggaraan tridharma didasarkan pada beberapa
pertimbangan, antara lain : Sesuai kebijakan pemerintah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir
dalam rangka usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia sesuai amanat Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang
Guru dan Dosen, maka sumber daya manusia tenaga kependidikan/guru di Kabupaten Buru dan
Propinsi Maluku pada umumnya memerlukan peningkatan baik dalam hal jumlah maupun
kualifikasi/jenjang pendidikan.
Pada rapat konsultasi/koordinasi antara pihak Pemda Kabupaten Buru dengan anggota
DPRD Kabupaten Buru dan Yayasan Muslim Buru serta STIKes Bina Putera Banjar, telah
disepakati dan sangat mengharapkan agar UNIQBU dapat segera membuka Fakultas Keguruan
dan Ilmu Kependidikan. Hal ini disebabkan karena tenaga Guru yang ada di Kabupaten Buru
dan Kabupaten Buru Selatan masih sangat terbatas baik jumlah sesuai bidang mata pelajaran
maupun perimbangan jumlah antar Desa dan Kecamatan. Dengan kata lain, baik lembaga
eksekutif maupun legeslatif di Kabupaten Buru sangat mendukung UNIQBU dalam hal
pembukaan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Inggris, Program Studi Pendidikan Matematika, dan Program Studi
Pendidikan Biologi

2.3. Profil Mahasiswa.


Perbandingan antara jumlah dosen dan mahasiwa (ratio) UNIQBU pada tahun 2005/2006
adalah 1 : 18. Jumlah Total Mahasiswa hingga tahun 2009/2010 adalah 1728 (diluar dari pada
jumlah mahasiswa pada Fakultas Agama Islam) dengan rincian, pada tahun 2005 jumlah
mahasiswa sebanyak 386, Tahun 2006 jumlah mahasiswa sebanyak 315, tahun 2007
berjumlah 298 mahasiswa, pada tahun 2008 berjumlah 238 mahasiswa, pada tahun 2009
berjumlah 493 mahasiswa. Hal ini menunjukkan adanya tingkat pertumbuhan jumlah
mahasiswa pada tiap-tiap fakultas rata-rata dari 2-80%.

Tabel 3. Profil Mahasiswa


Rata-Rata
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 pertumbuhan
(%)
Jumlah Mahasiswa 96 80 53 46 44 10.09%
PS Ilmu Hukum
Jumlah Mahasiswa 61 13 19 31 1 5.60%
PS Pertanian
Jumlah Mahasiswa 30 32 28 30 20 2.86%
PS Kehutanan
Jumlah Mahasiswa
PS Budidaya 32 21 13 12 4 19.02%
Perairan
Jumlah Mahasiswa
PS Pemanfaatan 12 17 13 12 10 30.00%
sumberdaya Perairan
Jumlah Mahasiswa 21 30 40 82 25 12.32%
PS Sastra Indonesia
Jumlah Mahasiswa 5 10 13 15 6 45.31%
PS Sastra Inggris
Jumlah Mahasiswa 76 60 29 36 55 5.00%
PS Manajemen
Jumlah Mahasiswa
PS Studi 27 40 10 18 21 7.59%
Pembangunan
Jumlah Mahasiswa 18 9 13 8 7 38.18%
PS Teknik Sipil
Jumlah Mahasiswa 6 3 7 8 8 80.00%
PS Teknik Industri
Jumlah Mahasiswa
PS Pendidikan 0 0 0 0 41 58.05%
Matematika
Jumlah Mahasiswa 0 0 0 0 38 64.21%
PS Pend. Biologi
Jumlah Mahasiswa
PS Pendidikan 0 0 0 0 87 16.78%
Bahasa Inggris
Jumlah Mahasiswa
PS Pendidikan 0 0 0 0 126 30.79%
Bahasa Indonesia

Adanya tingkat pertumbuhan mahasiswa dilatarbelakangi selain oleh keberadaan STIKes


Bina Putera Banjar sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi di pulau Buru ini, juga disebabkan
karena tuntutan kebutuhan akan pendidikan. Dengan memperhatikan lulusan SMU/SMK dan
Madrasah Aliyah di kota Namlea dan sekitarnya sekitar 2.000 lulusan per tahun dan selama ini
yang terserap masuk ke UNIQBU dan perguruan tinggi yang lain diluar UNIQBU lebih kurang
1500 orang, sehingga diantaranya sebagian bisa diserap masuk ke Program-Program Studi
yang akan dibuka di STIKes Bina Putera Banjar. Selain itu, guru-guru yang masih berpendidikan
kualifikasi Diploma yang mengajar di kota Namlea dan sekitarnya dapat juga diterima untuk
menyelesaikan Sarjana strata-1 (S-1).
Data jumlah guru serta honorer yang ada di Kabupaten Buru yang masih berkualifikasi
Diploma adalah sejumlah 1.992 orang dan 2546 orang yang berkualifikasi SPG. Sedangkan
jumlah lulusan Diploma II untuk PGSD dan PGTK Fakultas Agama Islam UNIQBU pada tiga
tahun terakhir sampai tahun 2007 berjumlah 656 orang.
Untuk mencapai sasaran program perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan tinggi, STIKes Bina Putera Banjar merencanakan akan meningkatkan jumlah
mahasiswa dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 15 – 20 % tiap tahun, sehingga pada
tahun 2015 STIKes Bina Putera Banjar akan memiliki mahasiswa sekitar 15.000 orang.

2.4. Profil Dosen.


Jumlah dosen UNIQBU pada tahun 2005 sebanyak 75 Orang yang berpendidikan SI
sebanyak 67 Orang (89 %), S2 sebanyak 6 Orang (8 %), dan S3 sebanyak 2 Orang (3%).
Proyeksi kebutuhan dosen STIKes Bina Putera Banjar disesuaikan dengan jumlah mahasiswa
yang kuliah di STIKes Bina Putera Banjar. Kebutuhan dosen STIKes Bina Putera Banjar
diproyeksi, mengalami perkembangan sesuai dengan jumlah mahasiswa baru yang diterima
setiap tahun. Pada tahun 2009 jumlah dosen UNIQBU sebanyak 120 orang dengan rincian,
jumlah dosen yang berpendidikan S1 sebanyak 73 orang, berpendidikan S2 sebanyak 47
orang, dan yang berpendidikan S3 sebanyak 2 orang.

Tabel 4. Profil Dosen


Rata-Rata
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 pertumbuhan
(%)
Jumlah dosen D2 0 0 0 0 0 0%

Jumlah dosen D3 0 0 0 0 0 0%

Jumlah dosen D4 0 0 0 0 0 0%

Jumlah dosen S1 35 50 56 53 64 45,31%

Jumlah dosen S1 35 50 56 53 62 43,55%


berusia < 50 tahun
Jumlah dosen S2 7 7 10 21 47 85,11%

Jumlah dosen S2 7 7 10 21 45 84,44%


berusia < 50 tahun
Jumlah dosen S3 0 1 1 2 2 50,00%

Jumlah dosen 4 4 9 9 17 76,47%


sedang studi lanjut
S2
Jumlah dosen lulus 0 0 4 9 13 69,23%
S2
Jumlah dosen 0 0 0 0 2 4,26%
sedang studi lanjut
S3
Jumlah dosen lulus 0 0 0 0 0 0%
S3
Jumlah dosen 24
direkrut
Jumlah dosen 0 0 0 0 0 0%
berhenti

Masalah yang dihadapi kaitannya dengan SDM adalah: (1) Tingkat pendidikan dan jenjang
jabatan akademik dosen yang masih rendah, (2) system untuk reward dan punishment belum
memadai dan belum berjalan dengan baik, hal ini berdampak pada kurang termotivasinya
dosen dalam bekerja, (3) evaluasi kerja belum dilaksanakan secara konsisten, (4)
Pengembangan staf belum tersistem dengan baik, (5) Program pendidikan staf pengajar masih
terbatas, dan persaingan untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah juga relative tinggi,
hingga saat inii masih banyak dosen yang belum mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikannya, dan masih banyak pula dosen yang sedang mengurus usulan jenjang jabatan
akademik, pengelolaan motivasi bagi SDM belum banyak tergarap dengan konsisten karena
selama ini belum mendapatkan porsi perhatian yang cukup. Dari analisis di atas disimpulkan
bahwa akar masalahnya adalah kualitas system pengelolaan SDM masih rendah. Alternative
solusi yang diyakini dapat menyelesaikan masalah adalah (1) meningkatkan jenjang pendidikan
dan jenjang jabatan akademik staf pengajar, (2) Menyusun SOP tentang reward dan
punishment, (3) Mengadakan evaluasi kerja secara komprehensif dan berkelanjutan, (4)
Memperbaiki system pengembangan dosen.
STIKes Bina Putera Banjar dalam lima tahun ke depan melalui berbagai kebijakan dan
program operasional akan meningkatkan kualitas pendidikan sesuai mutu keluaran dan dunia
kerja, maka perlu dilakukan penataan sistem melalui kebijakan dan program strategis secara
efektif dan efisien, sehingga kebijakan operasional yang dilaksanakan sebagai berikut :
Mengoptimalkan beban tugas dosen sesuai dengan Sistem Kredit Semester (SKS),
Meningkatkan jumlah tenaga akademik, khususnya di bidang keteknikan dan meningkatkan
proporsi yang berpendidikan S2 dan S3. Meningkatkan kepekaan tenaga akademik terhadap
perkembangan mutakhir dari bidang ilmu masing-masing dan melakukan penyesuaian terhadap
tuntutan kebutuhan di bidang ilmunya. Penataan program rekrutment tenaga akademik dan
administrasi, yang berdasarkan profesionalisme. Meningkatkan kesejahteraan tenaga akademik
dan administrasi. Dan meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi mutakhir dan kegiatan
pembelajaran.

2.5. Profil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.


Pada tahun 2008, UNIQBU telah mempunyai jurnal untuk eksakta “Irigasi” dan non eksakta
“Neraca” yang terbit setiap semester yang berisi tentang karya-karya ilmiah dari dosen. Sampai
sekarang masih sedikit dosen yang melaksanakan kegiatan penelitian, tercatat dari tahun 2008
sampai sekarang baru sekitar 39 penelitian yang termuat di jurnal kampus. Sedangkan kegiatan
pengabdian pada masyarakat di UNIQBU yang dibuat oleh organisasi sangat dinamis dengan
kegiatan yang beragam dengan target peningkatan fungsi institusi pendidikan bagi masyarakat
luas.

Tabel 5. Profil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat


Rata-Rata
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 pertumbuhan
(%)
Jumlah dosen yang
melakukan penelitian
10 12 24 26 36 72,22%
dan Pengabdian
Masyarakat
Estimasi rata-rata
alokasi waktu
melakukan penelitian
& Pengabdian Masy.
Per tahun
Estimasi rata-rata
SKS kegiatan
50 60 120 130 180 72,22%
penelitian &
pengabdian Masy.

Kerjasama dan kemitraan pengabdian masyarakat telah terjalin dengan beberapa instansi
pemerintah, diantaranya Dinas Perikanan Kab. Buru dalam pemberdayaan masyarakat pesisir.
MOU yang ada di UNIQBU belum dimanfaatkan secara optimal, dengan program kerjasama
juga belum beragam. Dokumentasi dari pengabdian masyarakat masih lemah dan terkesan
parsial, pelaksanaan pengabdian masyarakat belum menyatu dengan kepentingan kompetensi
akademis mahasiswa, sedangkan pengabdian masyarakat masih rendah dilaksanakan oleh
dosen, karena pelaksaannya membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit sehingga
kesediaan dosen untuk itu masih minimal. Penelitian dan pengabdian masyarakat yang
memenangkan bantuan masih rendah sebagian besar dana yang digunakan untuk penelelitian
dan pengabdian masyarakat masih berasal dari PT, dan belum ada produk inovatif yang
dihasilkan.
Masalah yang dihadapi kaitannya dengan penelitian dan pengabdian masyarakat adalah (1)
Masih rendahnya motivasi dan kemampuan dosen melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat, (2) Lemahnya manajemen pengelolaan dari kegiatan pengabdian masyarakat, (3)
Penyelenggaran pengabdian masyarakat belum menyentuh kompetensi akademis, (4) Program
kegiatan kerjasama institusi belum komprehensif, (5) Kerjasama institusi belum dimanfaatkan
secara optimal.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat LPPM (Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat) belum pernah membuat jadwal bagi dosen untuk melaksanakan
pengabdian masyarakat, kegiatan hanya ditawarkan bagi dosen yang bersedia, sehingga
banyak dosen yang lebih memilih kegiatan lain, kurang adanya benang merah antara
pengabdian masyarakat dengan kompetensi secara sistemik membuat dosen merasa tugasnya
di pengajaran kurikuler kurang terdukung dengan kegiatan yang dilakukan. Penelitian juga
belum dapat dilaksanakan secara optimal karena membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak
sedikit, kolaborasi yang dilakukan dosen dengan mahasiswa untuk melakukan penelitian masih
minimal. Dari analisis diatas dapat disimpulkan akar masalahnya adalah kurangnya kualitas
pengelolaan pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Alternatif solusi yang diyakini dapat memecahkan masalah adalah: (1) Meningkatkan
motivasi dan kemampuan dosen untuk melakukan kegiatan penelitian dengan
menyelenggarakan pelatihan, (2) Mengkaitkan kegiatan pengabdian masyarakat dengan
kompetensi akademis, (3) meningkatkan kulaitas pengelolaan pelaksanaan penelitian dan
pengabdian masyarakat, (4) Memberikan pemahaman kepada dosen tentang target dan
kemanfaatan kegiatan yang dicanangkan oleh LPPM.
Di samping itu UNIQBU akan melibatkan dosen secara institusional, untuk ikut serta
melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat bersama dengan unit-unit penelitian
mutu pendidikan dan pengembangan kurikulum dasar dan menengah yang ada dikota Namlea
dan sekitarnya. Kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah daerah melalui
Dinas Pendidikan untuk bersama-sama melakukan penyiapan sumberdaya peneliti guna
mempercepatkan peningkatan mutu pelayanan tenaga kependidikan dan mutu produk lainnya.

2.6. Kondisi Ideal.


Setiap perencanaan, perlu adanya tolak ukur keberhasilan pelaksanaan program yang
dapat digunakan untuk menyimpulkan kinerja / kualitas atau tingkat keberhasilan dari sasaran
yang direncanakan. Tolak ukur seperti itu disebut indikator keberhasilan. Indikator Keberhasilan
yang dimaksud adalah suatu data atau informasi empiris, yang dapat bersifat kuantitatif ataupun
kualitatif, yang mengungkapkan terlaksananya program-program dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Indikator Keberhasilan yang digunakan adalah keterkaitan antara unsur efisiensi dan
efektifitas serta hal-hal lain yang berkaitan dengan tingkat kesehatan organisasi seperti
akuntabilitas, kemampuan inovasi dan suasana akademik.
Dalam hal ini, indikator keberhasilan yang diharapkan terealisir pada tahun 2015 pada tiga
hal pokok yaitu : Rata-rata pertumbuhan jumlah mahasiswa, jumlah dosen S1, S2, S3, dan
jumlah program studi.
2.6.1. Jumlah Mahasiswa
Untuk mencapai sasaran program perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan tinggi, STIKes Bina Putera Banjar merencanakan akan
meningkatkan jumlah mahasiswa dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 15 –
20 % tiap tahun, sehingga pada tahun 2015 STIKes Bina Putera Banjar akan memiliki
mahasiswa sekitar 15.000 orang.
2.6.2 Jumlah Dosen
Dosen sebagai sumberdaya utama terselenggaranya pembelajaran, penelitian
dan kegiatan pemberdayaan masyarakat harus memiliki kompotensi sesuai tanggung
jawab pada bidang masing-masing.
Berdasarkan peraturan perundangan yang mewajibkan setiap dosen (baik PTS
maupun PTN) pada program Diploma, Akademi hingga Pascasarjana untuk memiliki
pendidikan formal sekurang-kurangnya S2 pada akhir tahun 2015, maka STIKes Bina
Putera Banjar dalam lima tahun ke depan melalui berbagai kebijakan dan program
operasional akan memperhatikan beberapa hal yakni : Peningkatan proporsi dosen
yang berpendidikan S2 dan S3, Peningkatan jumlah penerimaan dosen baru sesuai
dengan bidang studi yang diprioritaskan pada S2 dan S3, Peningkatan mutu tenaga
administrasi, Pengembangan sistem informasi manajemen secara terpadu,
Pelaksanaan perencanaan secara terpadu dan konsisten, Peningkatan beban tugas
dosen sesuai dengan EWMP, Peningkatan pemanfaatan sumber daya perguruan
tinggi, Peningkatan jumlah dan mutu program studi Strata-1 (S1) dan Diploma,
Pengembangan penggunaan SDM dan fasilitas secara optimal, dan Pengadaan
ruang dosen secara bertahap.
UNIQBU akan meningkatkan kualitas dosen yang ada dengan memfasilitasi
mereka untuk mendapatkan beasiswa, baik beasiswa BPPS maupun melalui bantuan
PEMDA Buru ataupun donator lain untuk membantu para dosen melanjutkan
pendidikan S2 maupun S3. Disamping itu pula, akan dilakukan penataan program
rekrutment tenaga dosen, yang berdasarkan profesionalisme dan perpendidikan
minimal S2. Dengan demikian, pada tahun 2015, semua dosen yang ada pada
STIKes Bina Putera Banjar, 100% berpendidikan S2 dan 50% berpendidikan S3.
2.6.3 Jumlah Program Studi
Berdasarkan tahapan perkembangan yang terjadi saat ini di STIKes Bina Putera
Banjar maka perluasan program studi/jurusan baru diarahkan pada program studi
bidang kependidikan yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan. Hal itu sejalan
dengan kebutuhan pembangunan daerah dan sumber daya alam yang dapat
dikembangkan di daerah ini.
Mengingat besarnya jumlah peserta program pendidikan S0 untuk kurun waktu
2005 – 2015 maka sasaran populasi peserta pendidikan tinggi untuk tahun 2006 dan
2015 tidak akan tercapai apabila hanya dilakukan dengan memperluas kapasitas
daya tampung dari program-program studi yang telah ada. Oleh karena itu perlu
dibuka program studi/jurusan/fakultas baru di lingkungan STIKes Bina Putera Banjar.
Untuk mencapai sasaran program perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan tinggi, STIKes Bina Putera Banjar merencanakan akan
membuka rata-rata 2 – 3 program studi baru, sehingga pada tahun 2015 STIKes
Bina Putera Banjar akan memiliki 30 program studi, sambil terus melakukan evaluasi
terhadap program studi yang telah ada terutama yang berkenaan dengan kebutuhan
pasar kerja.

BAB III
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DOSEN
DI STIKES BINA PUTERA BANJAR
Dosen sebagai tenaga pendidik memiliki tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sehingga seorang dosen memiliki
peran sentral dan strategis untuk menentukan tinggi-rendahnya kualitas suatu perguruan tinggi.
Untuk tercapainya tujuan itu, maka kebijakan dan strategi pengembangan dosen patutlah
dijadikan sebagai salah satu agenda utama perguruan tinggi.

3.1 Kebijakan.
Penataan sistem pendidikan tinggi merupakan langkah strategis yang berfungsi untuk
memperbaiki kinerja perguruan tinggi disatu sisi dan mengantisipasi semakin ketatnya
persaingan antara perguruan tinggi akibat globalisasi dan otonomi daerah pada sisi lain.
perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan serta peningkatan relevansi
dan kualitas pendidikan tinggi merupakan strategi yang akan dilaksanakan oleh UNIQBU lima
tahun ke depan melalui berbagai kebijakan dan program starategis sebagai berikut :
3.1.1 Beban Kerja Dosen
Mengacu pada pasal 27 UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yaitu
beban kerja dosen diatur sekurang-kurangnya setara dengan 12 SKS dan sebanyak-
banyaknya 16 SKS, atau setara dengan 24 SKS dan sebanyak-banyaknya 32 SKS
dalam satu tahun, maka STIKes Bina Putera Banjar mewajibkan beban mengajar
bagi dosen tetap sebanyak 12 SKS per semester. Adapun proses pembelajaran
rencana perkuliahan dan praktikum dirapatkan oleh prodi dan bagian pengajaran
yang hasilnya meliputi daftar mata kuliah yang ditawarkan, jumlah kelas parallel,
jadwal kuliah, beban kerja dosen dan pengaturan ruang kuliah. Hasil rapat kemudian
dibawa ketingkat fakultas untuk dimintakan persetujuan dan surat tugas bagi setiap
dosen. Sebelum mengajar, setiap dosen diminta membuat SAP (Satuan Acara
Pengajaran) yang kemudian diteliti oleh bagian penjaminan mutu untuk disetujui.
Daftar hadir mahasiswa dipegang oleh masing-masing dosen setiap mengajar,
kegiatan mengajar ditulis setiap mengajar di LKD (Lembar Kontrol Dosen) untuk
mengontrol kehadiran dan juga dipergunakan oleh bagian keuangan setiap bulannya
untuk menghitung honorarium.
Kebijakan UNIQBU dalam meningkatkan Peningkatan Kualitas Penelitian dan
Pengabdian Pada Masyarakat adalah : Meningkatkan jumlah serta mutu pelatihan di
bidang penilitian yang berkesinambungan. Dan meningkatkan penyebarluasan hasil
penilitian melalui jurnal ilmiah, baik tingkat nasional maupun di tingkat internasional.
Meningkatkan penyebaran penerapan IPTEK tepat guna untuk dimanfaatkan oleh
masyarakat. Meningkatkan pelayanan pada masyarakat dalam berbagai bidang ilmu
untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan.
Mengembangkan dan meningkatkan kerja sama dengan industri kerakyatan.
Melaksanakan pelatihan dan pendidikan ulang bagi tenaga industri.
3.1.2 Perekrutan Dosen
Proyeksi kebutuhan dosen STIKes Bina Putera Banjar disesuaikan dengan
jumlah mahasiswa yang kuliah di STIKes Bina Putera Banjar. Kebutuhan dosen
STIKes Bina Putera Banjar diproyeksi, mengalami perkembangan sesuai dengan
jumlah mahasiswa baru yang diterima setiap tahun.
System pengrekrutan dosen dilakukan dengan cara membuat berita lowongan
atau rekomendasi seleksi dalam bentuk tes wawancara kemudian micro teaching
dilanjutkan dengan seleksi pengalaman dosen dalam hal Tri Darma Perguruan
Tinggi, untuk kemampuan intelektualnya, UNIQBU mengacu pada IPK yang diraihnya
sehingga tidak mengadakan tes tertulis. Namun akan diuji kemampuan mereka dalam
untuk membuat Satpet/RPP yang akan dinilai oleh pihak lembaga. Reward dosen
akan diberikan setiap semester dengan perincian penilaian antara lain: Kehadiran
dosen, pembuatan SAP, penyerahan nilai tetap waktu, penelitian yang dilakukan,
pengabdian masyarakat yang dilaksanakan. Selain itu, akan direward pula sesuai
kebijaksanaan bila ada prestasi di luar yang telah tersebut diatas. Sedangkan sanksi
ataupun perigatan bagi pelanggaran atau penurunan kinerja dosen belum terdapat
suatu standart yang baku, hanya dijatuhkan sanksi bagi yang melakukan pelanggaran
berat dan pelanggaran yang berkelanjutan saja.
3.1.3 Studi Lanjut
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik sesuai dengan UU No. 14 tentang Guru
dan Dosen Pasal 46 ayat 1 dan 2 yakni kualifikasi akademik dosen diperoleh melalui
pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang
keahlian. Kualifikasi akademik minimum yaitu lulusan program magister untuk
program diploma atau program sarjana, dan lulusan program doctor untuk program
pascasarjana. Hal ini dipertegas oleh Permen Nomor 42 tahun 2007 tentang
Sertifikasi Dosen dimana dosen harus memiliki strata pendidikan minimal satu tingkat
lebih tinggi dari para mahasiswa yang diajarnya.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan memenuhi tuntutan perundang-
undangan, maka STIKes Bina Putera Banjar mengambil kebijakan dalam
meningkatkan kualitas pendidik yaitu : Peningkatan proporsi dosen yang
berpendidikan S1 untuk melanjutkan S2. Peningkatan jumlah penerimaan dosen baru
sesuai dengan bidang studi diprioritaskan pada S2. Meningkatkan kepekaan tenaga
akademik terhadap perkembangan mutakhir dari bidang ilmu masing-masing dan
melakukan penyesuaian terhadap tuntutan kebutuhan di bidang ilmunya. Penataan
program rekrutment tenaga akademik dan administrasi, yang berdasarkan
profesionalisme. Meningkatkan kesejahteraan tenaga akademik dan administrasi.
Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi mutakhir dan kegiatan
pembelajaran.
Mengingat 73 dosen yang masih berpendidikan S1 saat ini, maka Universitas dan
pihak yayasan mengambil kebijakan untuk memfasilitasi para dosen melanjutkan
studi secara bertahap dari masing-masing fakultas dengan persyaratan dosen
tersebut minimal telah melaksanakan tugasnya selama 1 tahun/2 semester dan lebih
diprioritaskan bagi dosen S1 dan S2 yang telah lama mengabdi dan disesuaikan
dengan persyaratan dari penyedia beasiswa, baik pemerintah maupun sumber
lainnya.

3.2 Strategi.
STIKes Bina Putera Banjar dalam lima tahun ke depan melalui berbagai kebijakan dan
program operasional akan meningkatkan kualitas pendidikan sesuai mutu keluaran dan dunia
kerja. Untuk mengantisipasi kebijakan tersebut, maka perlu dilakukan penataan sistem melalui
strategi yang efektif dan efisien, sehingga dapat terlaksana dengan maksimal .
Berdasarkan kebijakan operasional yang akan dilaksanakan dalam rangka penataan sistem
pendidikan tinggi, maka strategi yang akan dilaksanakan adalah meningkatkan proporsi dosen
yang berpendidikan S1 untuk melanjutkan S2 dan dosen yang berpendidikan S2 untuk
melanjutkan S3, dan meningkatan jumlah penerimaan dosen baru yang berpendidikan S2 dan
S3 sesuai dengan bidang studi yang diprioritaskan pada masing-masing fakultas.
3.2.1 Kebutuhan Dosen.
Sesuai dengan ketentuan Dikti, ratio Dosen-Mahasiswa = 1:30, maka proyeksi
kebutuhan dosen STIKes Bina Putera Banjar disesuaikan dengan jumlah mahasiswa
yang kuliah di STIKes Bina Putera Banjar. Kebutuhan dosen STIKes Bina Putera
Banjar diproyeksi, mengalami perkembangan sesuai dengan jumlah mahasiswa baru
yang diterima setiap tahun.
Jika pertumbuhan mahasiswa pada tahun 2010 rata-rata 10-20% pada tiap
program studi, maka kebutuhan dosen tambahan melalui pengrekrutan adalah
sebagai berikut : Jumlah dosen tambahan pada program studi Ilmu Hukum sebanyak
3 orang, Pertanian : 2 orang, Kehutanan : 4 orang,…..
Pada tahun 2011, kebutuhan dosen tambahan berjumlah 20 orang, Ilmu Hukum : 2
orang, Pertanian : 3 orang, Kehutanan…
Tahun 2012, jumlah dosen tambahan pada program studi Ilmu Hukum sebanyak 2
orang, Kehutanan : 2 orang…..
Tahun 2013, jumlah dosen tambahan pada program studi Ilmu Hukum sebanyak 1
orang
3.2.2 Studi Lanjut.
Sesuai kebijakan universitas yaitu meningkatkan kualitas dosen, baik yang
berpendidikan S1 maupun yang S2 untuk melanjutkan studi, maka diharapkan pada
tahun 2015, 100% dosen telah berpendidikan S2 dan 50% telah perpendidikan S3.
Dari 73 dosen yang berpendidikan S1 yang saat ini sedang melanjutkan studi S2
sebanyak 15 orang dan 2 orang dosen yang sedang melanjutkan studi S3.
.

BAB IV
PROGRAM DAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN DOSEN
4.1 Tahapan Kegiatan Pengembangan Dosen
Berdasarkan kebijakan operasional yang akan dilaksanakan dalam rangka penataan sistem
pendidikan tinggi, maka strategi yang akan dilaksanakan adalah meningkatkan proporsi dosen
yang berpendidikan S1 untuk melanjutkan S2 dan dosen yang berpendidikan S2 untuk
melanjutkan S3.
dan meningkatan jumlah penerimaan dosen baru yang berpendidikan S2 dan S3 sesuai
dengan bidang studi yang diprioritaskan pada masing-masing fakultas.

4.2 Rincian Rencana Implementasi


4.3 Potensi Sumber Pendanaan

BAB V
REKOMENDASI UNTUK PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN NASIONAL

5.1 Kesimpulan
Dosen memiliki peran sentral dan strategis untuk menentukan tinggi-rendahnya kualitas
suatu perguruan tinggi. Untuk tercapainya tujuan itu, maka kebijakan dan strategi
pengembangan dosen patutlah dijadikan sebagai salah satu agenda utama perguruan tinggi di
dalam menghadapi perubahan lingkungan organisasi perguruan tinggi yang cepat dan
kompetatif, menuntut perubahan paradigma dan sistem manajemen pendidikan tinggi. Oleh
karena itu STIKes Bina Putera Banjar dituntut bergerak lebih dinamis, proaktif, dan menjadikan
dosen sebagai sentral pelayanan yang berkualitas prima. Dalam rangka inilah maka kebijakan
dan strategi pengembangan dosen perlu dirancang dengan baik untuk menanggapi dinamika
perubahan lingkungan nasional dan global.

5.2 Rekomendasi
Untuk Kebijakan PT
Untuk Kebijakan Nasional Pengembangan Dosen

Anda mungkin juga menyukai