Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIK

(OTONOMI KEILMUAN, KEBEBASAN AKADEMIK,


KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


BINA PUTERA BANJAR
Jln Mayjen Lili Kusuma No. 33 Sumanding Wetan Kota Banjar Jawa Barat
Tlp (0265) 741100 Fak (0265) 744043 Homepage www.stikesbp.ac.id
E-mail stikes_binaputerabanjar@gmail.com
KATA PENGANTAR

STIKes Bina Putera Banjar Sebagai perguruan tinggi muda yang sedang berkembang,
sangat diharapkan oleh masyarakat dan pemerintah daerah Kota Banjar, menjadi kampus
terkemuka yang dapat dibanggakan dalam penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi. STIKes
Bina Putera Banjar harus meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran
sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya turut meningkatkan tarap kehidupan
masyarakat, terutama di bidang pendidikan. Harapan masyarakat yang begitu tinggi kepada
STIKes Bina Putera Banjar, tentunya harus direspon oleh seluruh civitas akademika STIKes Bina
Putera Banjar untuk memberikan kinerja terbaiknya, mengingat tantangan kedepan akan semakin
berat. Oleh karena itu Uniku perlu memiliki pedoman yang dapat menjadi acuan dalam
menciptakan suasana akademik di STIKes Bina Putera Banjar. Pedoman pengembangan suasana
akdemik ini dapat dijadikan sebagai acuan yang harus dipenuhi oleh semua unit kerja yang terkait
dengan penciptaan suasana akademik yang kondusif dilingkungan STIKes Bina Putera Banjar.
Pedoaman pengembangan suasana akademik ini dapat menjadi acuan bagi Fakultas
dan program studi dalam menciptakan suasana akademik dilingkunganya masing-masing.
Diharapkan pedoman ini dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan dan
pembelajaran serta mutu lulusan Kepada pihak-pihak yang telah banyak mendukung
diterbitkannya pedoman ini, kami mengucapkan terima kasih.

Ketua STIKes Bina Putera Banjar

Dr. Hj. Suriany, S.Pd., MM., M.Kes.

i
SURAT KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI BINA PUTERA BANJAR
NOMOR : 273/SK/AK/K-STIKes/IX/2016

Tentang

SUASANA AKADEMIK DI LINGKUNGAN STIKES BINA PUTERA BANJAR

KETUA STIKES BINA PUTERA BANJAR


MENIMBANG : a. Bahwa pentingnya aturan tentang kebebasan suasana akademik (otonomi keilmuan,
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik) bagi perguruan tinggi guna
menjamin terselengaranya pendidikan yang sesuai dengan visi STIKes Bina Putera
Banjar;
b. Bahwa demi tercapainya kebebasan mimbar akademik dan otonomi akademik yang
diharapkan perlu adanya pedoman akademik yang diberikan kepada setiap mahasiswa
setiap ajaran baru;
c. Bahwa untuk memenuhi butir 1 dan 2 diatas, maka dipandang perlu mengeluarkan
surat keputusan tentang kebebasan suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik) di lingkungan
MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
6. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
7. Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bina Putera Banjar;
8. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Yayasan Pendidikan Tinggi
Bina Putera.

MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN :
Pertama : Menetapkan pedoman pengembangan suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik kemitraan Dosen-Mahasiswa) di lingkungan STIKes
Bina Putera Banjar sebagai aturan yang berlaku dan diterapkan dilingkungan STIKes Bina
Putera Banjar.

Kedua : Segala biaya yang dikeluarkan akibat keputusan ini dibebankan pada anggaran STIKes Bina
Putera Banjar
Ketiga : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Banjar
Pada tanggal 10 September 2016
STIKes Bina Putera Banjar
Ketua

Dr. Hj. Suriany,S.Pd.,MM. M.Kes.


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i
SURAT KEPUTUSAN REKTOR ii
DAFTAR ISI iii

I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
1.3. Sasaran 2

II. PERENCANAAN MUTU SUASANA AKADEMIK 3


2.1. Kebijakan Mutu Suasana Akademik 3
2.2. Perencanaan Standar Mutu Suasana Akademik 3

III. PENINGKATAN MUTU SUASANA AKADEMIK 5


3.1. Pembinaan Suasana dan Budaya Akademik 5
3.2. Strategi Peningkatan Suasana Akademik yang kondusif 5
3.3. Pencapaian Standar Mutu Suasana Akademik 6

IV. KINERJA SUASANA AKADEMIK 7


4.1. Pengukuran Kinerja Suasana Akademik 7
4.2. Tindakan Koreksi terhadap Temuan Kelemahan Suasana
Akademik 8

REFERENSI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan suasana
akademik yang kondusif untuk mendukung Tridarma Perguruan Tinggi, dengan adanya
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan maka akan
melahirkan cendekia yang memiliki semangat juang tinggi dengan pemikiran-pemikiran
yang kritis, kreatif, mandiri dan inovatif. Oleh karena itu pimpinan perguruan tinggi
mengupayakan dan menjamin agar segenap anggota sivitas akademik dapat melaksanakan
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan secara
bertanggung jawab dan mandiri.

STIKes Bina Putera Banjar mempunyai visi pada tahun 2022 : ”Menghasilkan
Lulusan Insan Kesehatan Yang Berkompeten Beretika Dan Mampu
Menjawab Tantangan Zaman 2020”. Dalam mewujudkan hal itu, sangat diperlukan
iklim universitas yang memiliki budaya akademis dan menghargai nilai-nilai dan etika
akademis, untuk itulah perlu ditetapkan kebijakan suasana akademik dan standar mutu
suasana akademik sebagai acuan yang harus dipenuhi oleh semua unit kerja yang terkait
dengan penciptaan suasana akademik yang kondusif dilingkungan STIKes Bina Putera
Banjar. Penetapan standar mutu suasana akademik dimaksudkan sebagai acuan dalam
merancang, merumuskan dan menetapkan berbagai standar turunan di program studi, dan
unit terkait.
Beberapa misi STIKes Bina Putera Banjar diantaranya :

1. Meningkatkan mutu pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran.


2. Melaksanakan pengabdian masyarakat dan ikut serta program pemerintah dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Melakukan penelitian untuk dijadikan evidence based practice dalam meningkatkan
mutu pelayanan.
Untuk mewujudkan misi tersebut sangat diperlukan suasana akademik kondusif
yang pada akhirnya berkembang menjadi budaya akademik. Oleh karena itu, pimpinan
berkewajiban mengupayakan dan menjamin agar segenap anggota sivitas akademika di
lingkungan STIKes Bina Putera Banjar dapat melaksanakan kebebasan akademik,
Dengan pertimbangan yang telah diuraikan, maka STIKes Bina Putera Banjar
menetapkan kebijakan dan standar mutu suasana akademik yang akan menjadi pedoman
dan tolok ukur bagi pimpinan STIKes, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa
untuk bertanggung jawab dalam menciptakan suasana akademik yang kondusif.

1.2. Tujuan
Pedoman Sistem Pengembangan Suasana Akademik disusun agar menjadi acuan
baik di tingkat STIKes maupun program studi dengan menerapkan siklus mutu yang
berupa alur perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Pedoman ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan mutu pembelajaran dikalangan sivitas akademika STIKes
Bina Putera Banjar yang akan mendorong menjadi budaya akademik
2. Meningkatkan kualitas interaksi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan
akademik.
3. Mendorong tumbuhnya sikap dan kepribadian ilmiah di kalangan sivitas akademika.

1.3. Sasaran
1. Membangun Kultur, meliputi pengembangan nilai, norma, dan tradisi akademik
dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat.
2. Mengembangkan potensi kemahasiswaan yang positif sehingga mendorong lahirnya
kreativitas dan inovasi mahasiswa sehingga menjadi pribadi yang tangguh dan
mandiri.
BAB II
PERENCANAAN MUTU SUASANA AKADEMIK

2.1. Kebijakan Mutu Suasana Akademik


Suasana akademik di kampus merupakan lingkungan efektif yang dapat berpengaruh
pada aktivitas pembelajaran, baik dari pihak Dosen maupun mahasiswa. Untuk itu upaya untuk
menciptakan suasana akademik yang kondusif bagi proses pendidikan/pembelajaran merupakan
hal yang penting agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif. Terdapat banyak faktor yang
dapat mendukung atau berpengaruh terhadap penciptaan suasana akademik, baik aspek fisik
maupun aspek sikap dan tingkah laku.
Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, antar mahasiswa serta antar dosen dalam
menciptakan otonomi keilmuan, kebebasan akademik didukung oleh ketersediaan sarana,
prasarana dan dana yang disediakan oleh STIKes Bina Putera Banjar. Didalam kebebasan
mengeluarkan pendapat dan hubungan antar sivitas akademika merupakan bentuk interaksi ideal
berlangsung sangat kondusif. Interaksi antar dosen-mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar
dan bimbingan akademik berlangsung sangat baik, baik didalam maupun diluar kelas, Usaha
untuk mewujudkan suasana akademis yang dapat menciptakan suasana kondusif selama proses
pembelajaran berlangsung, Keberhasilan proses belajar mengajar ikut ditentukan oleh interaksi
antara dosen dan mahasiswa serta partisipasi aktif mahasiswa dalam proses belajar mengajar di
ruang kuliah.
Untuk menciptakan suasana akademis (Academic atmosphere) maka perlu adanya
aturan atau ketentuan yang mengatur pelaksanaan akademik serta perilaku mahasiswa.
Ketentuan pelaksanaan akademis dan perilaku mahasiswa perlu di sosialisasikan sehingga
diharapkan setiap mahasiswa mampu memahami segala ketentuan yang berlaku yang pada
akhirnya hal-hal yang tidak diinginkan dapat seminimal mungkin dihindarkan.
Suasana Akademik (Academic Atmosphere) merupakan kondisi lingkungan fisik dan
sosial yang dapat mendorong bagi tumbuh dan berkembangnya proses pendidikan dan
pembelajaran secara efektif. Sebagai lembaga pendidikan tinggi STIKes Bina Putera Banjar
perlu terus mendorong bagi penciptaan dan pengembangan suasana/iklim akademik yang
makin meningkat dan makin bermutu, untuk itu seluruh sivitas akademika STIKes Bina Putera
Banjar bertanggungjawab melalui peran serta masing-masing demi terwujudnya iklim
akademik yang kondusif bagi peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran dalam
memperkuat dan mendorong makin bermutunya pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan bisnis utamanya pendidikan/ pembelajaran,
maka kondisi, situasi dan semangat belajar harus menjadi bagian yang ”inherent” dengan
seluruh kegiatan STIKes, untuk itu belajar menjadi bagian utama yang harus terjadi pada
seluruh sivitas akademika dari mulai belajar individu, belajar kelompok, sampai dengan belajar
pada tingkatan organisasi STIKes.
Salah satu faktor penting dalam mendorong dan mengembangkan suasana akademik
yang kondusif bagi peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
yang dapat mengondisikan seluruh sivitas akademika bergerak terus dalam koridor
pembelajaran dan belajar dengan prinsip life long learning. Adapun kegiatan yang perlu
dilakukan dapat dikelompokan ke dalam: 1) kegiatan yang mendorong belajar mahasiswa; 2)
kegiatan yang dapat mendorong belajar dosen, dan 3) kegiatan yang dapat mendorong belajar
tenaga kependidikan di lingkungan STIKes Bina Putera Banjar. Pendekatan yang diterapkan
untuk hal tersebut adalah pendekatan kooperasi dan kompetisi
1. Kegiatan yang mendorong belajar mahasiswa antara lain :
 Pengelompokan belajar dan diskusi mahasiswa untuk setiap mata kuliah
 Pemilihan mahasiswa berprestasi yang dilakukan pada tiap tingkatan organisasi di
lingkungan STIKes Bina Putera Banjar
 Pemilihan mahasiswa pengunjung perpustakaan yang paling rajin
 Pemilihan karya tulis ilmiah terbaik
 Pemilihan kelompok diskusi/debat mahasiswa terbaik
2. Kegiatan yang mendorong belajar dosen antara lain :
 Pengelompokan dosen untuk menjadi ”Community of Learning” guna mengembangkan
group learning di tingkat Program Studi, tingkat Fakultas dan tingkat Universitas
 Pemilihan Dosen Berprestasi
 Pemilihan Dosen Pembimbing Akademik Berprestasi
 Pemilihan Karya penelitian terbaik dosen/kelompok dosen
 Pemilihan Karya Pengabdian terbaik dosen/kelompok dosen

3. Kegiatan yang mendorong belajar tenaga kependidikan antara lain :


 Mendorong pengelompokan tenaga kependidikan untuk ”sharing” pengetahuan
 Pemilihan tenaga kependidikan berprestasi.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dapat mendinamiskan dan meningkatkan belajar
mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan lainnya di lingkungan STIKes Bina Putera Banjar, baik
dalam proses maupun dalam hasil serta dapat berkembang dan dikembangkan sesuai dengan
tuntutan kebutuhan.
STIKes Bina Putera Banjar menciptakan suasana yang kondusif bagi kegiatan
akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, antara sesama
dosen yang mendorong mereka menjadi pribadi yang proaktif, kritis, inovatif, dinamis, dan
etis. Kebijakan Mutu Pendukung Suasana Akademik yaitu:
1. Menjunjung tinggi etika akademis dan budaya akademis sebagai pedoman berperilaku dan
berinteraksi bagi sivitas akademika dalam mewujudkan visi misi melalui kegiatan
pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat
2. Menjunjung tinggi kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik serta otonomi
keilmuan dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dan menyediakan fasilitas yang
berkualitas
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas untuk mendukung keberhasilan
akademik
4. Mendorong kegiatan monitoring dan evaluasi untuk menjamin akuntabilitas
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan akademis

2.2. Perencanaan Standar Mutu Suasana Akademik


Peningkatan suasana akademik seperti halnya dengan peningkatan kinerja, tidak terjadi
secara kebetulan, tetapi lebih merupakan akibat dari tindakan pengelolaan/pembinaan yang
direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan, komprehensif dan terintegrasi.
Semua komponen yang terkait dengan pencapaian tingkat mutu, suasana akademis yang lebih
baik dan lebih kondusif harus disiapkan dan dikondisikan dengan baik.
Kondisi dan suasana akademik yang kondusif dan melibatkan komponen-komponen
yang terkait tersebut tidak dapat langsung mencapai tingkat ideal sekaligus, tetapi harus
melalui mekanisme PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang harus dikerjakan dengan
sistematis, tahap demi tahap (step-by-step), berkelanjutan dan tentu saja memerlukan
kesabaran serta komitmen semua pihak berkepentingan yang terlibat dalam proses
peningkatan dan penjaminan mutu internal. Langkah perbaikan bisa diawali dengan
mengidentifikasi masalah utama dan pemetaan, yang dalam hal ini dapat dijadikan sebagai
tolok ukur kondisi suasana akademis yang diharapkan. Langkah yang biasanya diambil adalah
dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Berdasarkan hasil analisis
tersebut kemudian dibuat strategi dan langkah perbaikan terhadap faktor-faktor yang secara
signifikan bisa menghasilkan perubahan suasana akademik yang lebih kondusif.
Standar mutu suasana akademik dikembangkan melalui:
1. Merencanakan dan menyediakan sarana, prasarana dan dana, guna mendukung
terlaksananya peningkatan suasana akademik.
2. Suasana akademik yang kondusif dikembangkan dengan membangun hubungan antara
sivitas akademika, khususnya dosen dan mahasiswa, melalui kegiatan tridharma
3. Menetapkan etika akademik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa sebagai
pedoman berperilaku dan berinteraksi bagi sivitas akademika dan tenaga pendukung
suasana akademik.
4. Kegiatan akademik dosen bidang pembelajaran berorientasi kepada mahasiswa dalam
mengembangkan intelektualitas, yang ditopang oleh keterampilan lunak (soft skills) dan
nilai-nilai inti (core values).

Seluruh program studi di lingkungan STIKes Bina Putera Banjar mengupayakan bentuk-
bentuk penelitian kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Dalam hal ini, beberapa penelitian
dosenyang terkait dengan peminatan mahasiswa dapat dilakukan penelitian bersama.Penelitian
kolaborasi yang dilakukan antara dosen dan mahasiswa selanjutnyadiajukan ke program studi
untuk mendapatkan dana bantuan penelitian.Jika proses pengajuan disetujui, maka dosen yang
besangkutan akan melakukankontrak penelitian dengan pihak program studi. Hal ini dilakukan
agarproses penelitian sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, antar mahasiswa serta antar dosen dalam
menciptakan otonomi keilmuan, kebebasan akademik didukung oleh ketersediaan sarana,
prasarana dan dana yang disediakan oleh STIKes Bina Putera Banjar. Didalam kebebasan
mengeluarkan pendapat dan hubungan antar sivitas akademika merupakan bentuk interaksi
ideal berlangsung sangat kondusif. Interaksi antar dosen-mahasiswa dalam kegiatan belajar
mengajar dan bimbingan akademik berlangsung sangat baik, baik didalam maupun diluar
kelas. Usaha yang direncanakan untuk mewujudkan suasana akademis yang dapat
menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran berlangsung dapat
dilakukan dengan beberapa cara :
1. Mengembangkan sistem diskusi
Hal ini bertujuan untuk mensikapi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen maupun
memenuhi peraturan yang menyatakan mahasiswa wajib belajar mandiri. Media ini
bertujuan untuk menggali potensi mahasiswa dalam menyampaikan hasil pemikirannya.
2. Mengembangkan kreativitas mahasiswa.
Kegiatan ini memberi kesempatan kepada mahasiswa dan dosen untuk berinteraksi secara
aktif dalam rangka mengembangkan kreativitas mahasiswa yang tertuang dalam program
PKM (Program Kreativitas Mahasiswa). Selain itu juga meningkatkan jiwa kewirausaan
melalui berbagai kegiatan.
3. Studi Kasus
Mempelajari kasus – kasus yang terjadi dalam lingkungan nyata dan mencari solusi
penyelesaian. Media ini difasilitasi dengan mengundang praktisi, alumni, dan pakar
keilmuan dalam agenda bedah kasus.
Tabel 1. Program Kegiatan Suasana Akademik
No Bentuk Kegiatan Jadwal
A Interaksi antar Dosen
1 Rapat Tinjauan manajemen penyelenggaraan Awal semester
Pendidikan
2 Rapat Dosen Awal semester
B Interaksi Dosen-mahasiswa
1 Perkuliahan Setiap hari
2 Praktikum 1-2 kali per minggu
3 Responsi Akhir perkuliahan
4 Kontrak Perkuliahan Awal Semester
5 Bimbingan akademik dan konseling Awal dan akhir
perkuliahan
6 Bimbingan Tugas Akhir/skripsi Semester genap
7 Penelitian payung Semester genap
8 Pembinaan UKM Setiap Bulan
9 Pembinaan kerohanian Setiap Jumat
10 Forum Diskusi Dosen-mahasiswa Setiap Bulan 1 kali
C Interaksi antar mahasiswa
1 Tugas kelompok Setiap hari
2 Diskusi Kelompok Setiap hari
3 Kelompok studi Setiap minggu
4 Kelompok karya ilmiah (PKM) November
D Interaksi akademik antar sivitas akademika dengan praktisi
Eksternal
1 Kerjasama penelitian
2 Kerjasama pengabdian/ Bina Desa Per Fakultas 1 tahun 1
Desa
3 Stadium Generale Per Fakultas 1 semester 1
kali
4 Konferensi, Workshop, pelatihan Per Fakultas 1 semester 1
kali
E Interaksi sivitas akademika dengan masyarakat umum
1 Wisuda Januari dan Agustus
2 KKN Agustus
3 Olimpiade olah raga tradisional
BAB III
PENINGKATAN MUTU SUASANA AKADEMIK

3.1. Pembinaan Suasana dan Budaya Akademik


Suasana Akademik (Academic Atmosphere) merupakan kondisi lingkungan fisik dan
sosial yang dapat mendorong bagi tumbuh dan berkembangnya proses pendidikan dan
pembelajaran secara efektif. Sebagai lembaga pendidikan linggi STIKes Bina Putera Banjar
perlu terus mendorong bagi penciptaan dan pengembangan suasana/iklim akademik yang
makin meningkat dan makin bermutu, untuk itu seluruh sivitas akademika STIKes Bina Putera
Banjar bertanggungjawab melalui peran serta masing-masing demi terwujudnya iklim
akademik yang kondusif bagi peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran dalam
memperkuat dan mendorong makin bermutunya pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan bisnis utamanya pendidikan/ pembelajaran,
maka kondisi, situasi dan semangat belajar harus menjadi bagian yang ”inherent” dengan
seluruh kegiatan Universitas, untuk itu belajar menjadi bagian utama yang harus terjadi pada
seluruh sivitas akademika dari mulai belajar individu, belajar kelompok, sampai dengan belajar
pada tingkatan organisasi universitas.
Suasana akademik di lingkungan STIKes Bina Putera Banjar tidak akan bisa terwujud
dengan sendirinya, melainkan harus direncanakan, diorganisasikan, dioperasikan dan
dikendalikan dengan model manajemen tertentu. Suasana akademik juga dapat dikendalikan
melalui penggunaan PDCA, yang akan menghasilkan pengembangan dan perbaikan secara
berkelanjutan (continuous improvement).
Secara sederhana, suasana akademik yang kondusif dapat disimpulkan dari derajat
kepuasan dan derajat motivasi sivitas akademika dalam berperilaku untuk mencapai tujuan,
sebagai fungsi dari tujuan perguruan tinggi.
Dimensi yang digunakan sebagai komponen perencanaan dalam program pembinaan
suasana akademik, adalah:
1. Tata hubungan antar pribadi
2. Kepedulian mengenai tujuan kelembagaan
3. Kemampuan inovasi
4. Kepedulian pada peningkatan kualitas berkelanjutan
5. Kenyamanan suasana kerja.
3.2. Strategi Peningkatan Suasana Akademik yang Kondusif
Peningkatan suasana akademik dapat dicapai melalui strategi sebagai berikut:
1. Pimpinan menyediakan sarana dan prasarana pendukung pengembangan suasana
akademik yang kondusif di tingkat universitas.
2. Wakil ketua, ketua program studi menyelenggarakan koordinasi dengan dosen dan
perwakilan mahasiswa untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
pendukung pengembangan suasana akademik yang kondusif.

3.3. Pencapaian Standar Mutu Suasana Akademik


Standar mutu suasana akademik dapat dicapai melalui upaya sebagai berikut:
1. Suasana akademik yang kondusif diciptakan melalui hubungan dosen dan mahasiswa
yang terbuka, dialogis, harmonis, dan profesional melalui kegiatan yang dapat
mengintensifkan interaksi dosen-mahasiswa serta monitoring dan evaluasi yang
transparan dan objektif.
2. Suasana akademik yang kondusif diciptakan melalui kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dosen dengan mengikutsertakan mahasiswa.
3. Dosen dan tenaga kependidikan berusaha maksimal untuk menciptakan lingkungan sosial
dan psikologis yang kondusif untuk meningkatkan suasana akademik sehingga
mendukung proses pembelajaran.
4. Dosen meningkatkan kompetensi akademik, keterampilan interaktif dan kualitas
personal nya.
5. STIKes Bina Putera Banjar mendorong ditumbuhkannya sikap kepribadian ilmiah
melalui keaktifan mahasiswa dalam seluruh kegiatan yang bersifat akademik
6. Dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan mematuhi dan menjunjung tinggi kode etik.
BAB IV
KINERJA SUASANA AKADEMIK

4.1. Pengukuran Kinerja Suasana Akademik


Peningkatan mutu suasana akademik dapat dilakukan melalui kegiatan pengukuran
kinerja yang ditujukan terhadap komponen yang relevan. Berdasarkan standar yang telah
ditetapkan, kemudian dapat dilakukan langkah perencanaan untuk meningkatkan mutu secara
berkelanjutan dan mengimplementasikannya melalui tindakan-tindakan nyata. Pencapaian
standar mutu suasana akademik dapat dipetakan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi.
Komponen-komponen pengukuran kinerja suasana akademik mencakup input, proses
kegiatan akademik, output, dan indikator kinerja (tolak ukur).
1. Input, yang terdiri dari:
a. mahasiswa
b. dosen dan tenaga pendidikan
c. sarana dan prasarana akademik
d. kurikulum
2. Proses/kegiatan akademik, yang menekankan interaksi antara dosen dan mahasiswa
dalam kegiatan akademik (tridharma perguruan tinggi)
3. Output, yaitu terciptanya suasana akademik yang kondusif
4. Indikator kinerja (tolak ukur), yang sesuai dengan standar mutu suasana akademik, yang
mencakup:
a. budaya akademika (perilaku akademik, kebebasan akademik, tradisi akademik,
perkembangan budaya akademik, integritas dan kejujuran, kebenaran ilmiah, etika
dan moral serta norma akademik)
b. kuantitas interaksi kegiatan akademik (interaksi dosen dan mahasiswa dalam
perkuliahan, interaksi dosen dan mahasiswa dalam penelitian, interaksi dosen dan
mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat, dan interaksi akademik dosen dan
mahasiswa di luar kelas)
c. keikutsertaan sivitas akademika dalam kegiatan akademik
d. pengembangan kepribadian ilmiah
4.2. Tindakan Koreksi terhadap Temuan Kelemahan Suasana Akademik
Hasil monitoring dan evaluasi melalui audit mutu internal terhadap standar mutu
suasana akademik di setiap satuan kerja dilaporkan dalam bentuk peta mutu. Temuan mayor
dan minor untuk setiap butir mutu sebagai tindakan koreksi disampaikan kepada pimpinan
unit kerja terkait. Mekanisme tersebut merupakan perbaikan berkelanjutan terhadap
peningkatan mutu suasana akademik. Upaya peningkatan suasana akademik secara
berkelanjutan akan menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan STIKes Bina
Putera Banjar.

Anda mungkin juga menyukai