Anda di halaman 1dari 11

DRAF

PANDUAN PENYUSUNAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Tim Penyusun

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI

PUSAT PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN


DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
(P4MP)
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
0

2016

PANDUAN PENYUSUNAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

A. Pendahuluan
Pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mengantarkan
peserta didik mencapai capaian pembelajaran (CP) lulusan yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu setiap proses pembelajaran, termasuk pada setiap matakuliah di Politeknik
Negeri Balikpapan, harus dirancang secara efektif dan efisien sehingga CP lulusan dapat
dicapai secara optimal. Rancangan pembelajaran di perguruan tinggi dibuat dalam bentuk
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) untuk setiap matakuliah [Permenristekdikti No. 44
Tahun 2015 Pasal 12 Ayat (1)].
RPS setiap matakuliah dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam
kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program
studi. RPS harus disusun dan dikembangkan sesuai dengan karakteristik proses
pembelajaran sebagaimana ditetapkan dalam Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal
11 Ayat (1) sampai dengan (10) yang mencakup sifat interaktif, holistik, integratif,
saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
Sifat interaktif suatu proses pembelajaran menunjukkan bahwa CP lulusan harus
diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
Proses pembelajaran juga harus mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif
dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal dan nasional. Inilah sifat
holistik suatu proses pembelajaran. Di samping itu proses pembelajaran juga harus
memiliki sifat integratif, yakni pemenuhan CP lulusan secara keseluruhan dalam satu
kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
Proses pembelajaran juga harus memiliki sifat saintifik, yakni pencapaian CP lulusan
harus diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga
tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu
pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan. CP lulusan juga
harus diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan
menyelesaikan masalah dalam ranah keahlian yang ditempuh mahasiswa. Inilah
karakteristik kontekstual suatu proses pembelajaran.
Karakteristik proses pembelajaran yang lainnya adalah tematik, efektif, kolaboratif,
dan berpusat pada mahasiswa. Sifat tematik dalam proses pembelajaran menunjukkan
bahwa CP lulusan harus diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui
pendekatan transdisiplin. Sifat efektif proses pembelajaran menyatakan bahwa CP lulusan
harus diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik
dan benar dalam kurun waktu yang optimum. Sedangkan sifat kolaboratif proses
2

pembelajaran mengindikasikan bahwa CP lulusan harus diraih melalui proses


pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antarindividu pembelajar untuk
menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Di samping semua sifat
yang telah disebutkan sebelumnya suatu proses pembelajaran juga harus memiliki sifat
berpusat pada mahasiswa, yakni CP lulusan harus diraih melalui proses pembelajaran yang
mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan
mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan
pengetahuan.
B. Komponen Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
RPS setiap matakuliah paling sedikit harus memuat komponen-komponen berikut ini
[Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 12 Ayat (3)]:
1. Identitas RPS mencakup: nama program studi, nama dan kode mata kuliah,
semester, sks, nama dosen pengampu;
2. Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;
3. Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
4. Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
5. Metode pembelajaran;
6. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran;
7. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
8. Penilaian hasil pembelajaran mencakup: kriteria, indikator, dan bobot; dan
9. Daftar referensi yang digunakan.
Setiap dosen atau kelompok dosen dapat menambahkan komponen atau
subkomponen lain dalam RPS yang disusunnya sesuai dengan karakteristik matakuliah
dan/atau menurut gaya selingkung yang dikembangkan oleh program studinya. Beberapa
komponen atau subkomponen yang dapat ditambahkan adalah kegiatan pembelajaran, dan
sumber (bahan, alat, dan media pembelajaran).
C. Prosedur Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
RPS merupakan salah satu bentuk Kurikulum Instruksional yang harus disusun
berdasarkan dan mengacu pada Kurikulum Formal yang telah dimiliki oleh program studi.
Beberapa komponen penting dari kurikulum formal yang berkaitan langsung dengan
penyusunan RPS adalah sebagai berikut:
1. Rumusan capaian pembelajaran (learning outcomes) lulusan program studi yang
merupakan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diharapkan oleh program
studi,
2. Struktur kurikulum program studi yang setidaknya memuat: nama, kode, sks, dan
semester penyajian setiap matakuliah, dan
3. Deskripsi matakuliah yang setidaknya memuat: rumusan capaian kompetensi
(CP) lulusan, deskripsi kompetensi, dan daftar referensi yang digunakan.
3

Di samping harus berdasar dan mengacu pada Kurikulum Formal Prodi, penyusunan
RPS juga dapat dikaitkan dengan keberadaan Buku Ajar. Jika seorang dosen telah memiliki
Buku Ajar yang dikembangkan berdasar dan mengacu pada Kurikulum Formal Prodi maka
Buku Ajar tersebut juga dapat dijadikan acuan dalam penyusunan RPS. Sebaliknya, jika
seorang dosen belum memiliki Buku Ajar maka RPS yang telah disusunnya dapat
dijadikan acuan dalam pengembangan Buku Ajarnya. Secara diagramatis prosedur
penyusunan RPS dapat digambarkan sebagai berikut.
Kurikulum Formal
Prodi
(SKL, Struktur
Kurikulum, Deskripsi

Buku Ajar
(Yang dikembangkan
sesuai dengan
kurikulum)

Rencana
Perkuliahan
Semester (RPS)
Gambar 1. Diagram Penyusunan RPS

D. Format Rencana Pembelajaran Semester (RPS)


Tidak ada format RPS yang ditetapkan secara baku oleh Kemenristekdikti. Untuk
alasan kemudahan dalam pengelolaan, pengembangan, dan monitoring serta evaluasinya
(monev) dalam sistem penjaminan mutu suatu prodi, salah satu alternatif contoh format
RPS yang bisa dijadikan acun dalam penyusunan RPS di Politeknik Negeri Balikpapan
ditunjukkan pada Lampiran 1.
E. Pengisian Format Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
o Identitas RPS:
- Nama Prodi, diisi dengan nama program studi yang ada di Politeknik
Balikpapan.
- Nama dan Kode Matakuliah, diisi dengan nama dan kode matakuliah sesuai
dengan yang terdapat pada struktur kurikulum prodi.
- Sks, diisi dengan angka yang menunjukkan jumlah sks matakuliah sebagaimana
terdapat dalam struktur kurikulum prodi.
- Nama dosen pengampu, diisi dengan nama nama lengkap dan gelar akademik
dosen pengampu matakuliah sebagaimana ditetapkan dalam Surat Tugas
mengajar.
o Capaian Pembelajaram (CP) Lulusan
Diisi sesuai dengan rumusan CP lulusan matakuliah sebagaimana terdapat dalam
Kurikulum Formal Program Studi. CP lulusan suatu matakuliah merupakan kriteria
minimal tentang kualifikasi kemampuan mahasiswa setelah lulus matakuliah
tersebut yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diturunkan dari CP lulusan program studi sebagaimana ditetapkan dalam Standar
Kompetensi Lulusan (SKL).
4

Kemampuan Akhir
Diisi dengan rumusan kompetensi atau rumusan tujuan akhir pembelajaran yang
harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran suatu matakuliah.
Jika diisi dengan rumusan tujuan akhir pembelajaran maka rumusan tersebut
hendaknya mencakup komponen ABCD:
- A (Audience) = mahasiswa atau peserta didik,
- B (Behavior) = kompetensi/perilaku yang harus dikuasai oleh mahasiswa,
- C (Condition) = informasi, bahan dan alat, atau lingkungan yang secara sengaca
diberikan agar mahasiswa dapat menunjukkan perilaku
sebagaimana dituntut dalam rumusan tujuan.
- D (Degree) = mendeskripsikan perilaku apa (atau yang bagaimana) yang dapat
diterima setelah mahasiswa mencapai tujuan pembelajaran.
setidaknya ada lima kriteria yang dapat digunakan untuk
menyatakan derajat keberhasilan, yaitu (1) kecermatan
penguasaan perilaku, (2) waktu (kecepatan) unjuk kerja, (3)
kesesuaian dengan prosedur (SOP), (4) kuantitas unjuk kerja,
dan (5) kualitas hasil akhir.

Bahan Kajian
Diisi dengan uraian materi pokok pembelajaran yang harus dipelajari dan dikuasai
oleh mahasiswa. Materi pokok pembelajaran bisa diambilkan dari Buku Ajar (jika
sudah ada) atau dari referensi lain yang dirujuk dalam matakuliah tersebut.

Metode Pembelajaran
Diisi dengan satu atau lebih metode pembelajatan yang paling tepat untuk
membelajarkan mahasiswa (berinteraksi dengan berbagai sumber baik human
maupun nonhuman) agar menguasai kompetensi dan mencapai CP yang telah
ditetapkan. Berbagai metode pembelajaran yang disarankan dalam
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 di antaranya adalah diskusi kelompok,
simulasi, studi
kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran berbasis masalah. Di samping
berbagai metode pembelajaran tersebut para dosen masih diperbolehkan memilih
dan menggunakan metode pembelajaran yang lainnya sesuai dengan kondisi riil
yang ada.
Hal terpenting yang harus diperhatikan dari penggunaan suatu metode pembelajaan
adalah kejelasan sintaks (langkah-langkah) dari metode tersebut yang secara
langsung berkaitan dengan bentuk (modus) belajar mahasiswa.

Kegiatan Pembelajaran
Diisi dengan berbagai kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk setiap kali
pertemuan dan/atau untuk alokasi waktu tertentu. Subkomponen kegiatan
pembelajaran bisa mencakup: pertemuan ke, bahan kajian, bentuk pembelajaran,
metode pembelajaran, dan tugas mandiri terstruktur. Untuk mempermudah
5

mengakaitkan antarkomponen tersebut sebaiknya kegiatan pembelajaran dibuat


dalam bentuk matrik/tabel sebagai berikut.
Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran
Pert.
Ke-

Bahan Kajian

Bentuk
Pembelajaran

Metode
Pembelajaran

Tugas Terstruktur

- Pertemuan ke, diisi dengan angka 1 s.d 16 yang masing-masing menunjukkan


pertemuan ke-1 s.d pertemuan ke-16.
- Bahan kajian, diisi dengan tema, topik atau materi pokok yang harus dipelajari
mahasiswa pada pertemuan itu.
- Bentuk pembelajaran, diisi dengan satu atau lebih dari beberapa bentuk
pembelajaran berikut ini: kuliah; responsi dan tutorial; seminar; dan/atau
praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan
[Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 14 Ayat (5)].
- Metode pembelajaran, diisi dengan satu atau lebih metode pembelajaran
sebagaimana telah dipilih pada komponen RPS sebelumnya beserta sintaksnya.
- Tugas
Terstruktur,
diisi
dengan
deskripsi
tugas
yang
harus
dikerjakan/diselesaikan mahasiswa dalam kurun waktu tertentu yang telah
ditetapkan oleh dosen pengampu matakuliah.
o

Waktu
Diisi dengan jumlah waktu (dalam satuan menit) yang disediakan bagi mahasiswa
untuk mempelajari materi pembelajaran agar mencapai CP lulusan yang telah
ditetapkan. Jumlah alokasi waktu disesuaikan dengan bentuk pembelajaran yang
harus dilakukan para mahasiswa sebagaimana ditetapkan dalam Permenristekdikti
No. 44 Tahun 2015 Pasal 17 Ayat (1) s.d (4) sebagai berikut:
- 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial,
terdiri atas:
a. kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester;
b. kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per
semester; dan
c. kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
- 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang
sejenis, terdiri atas:
a. kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan
b. kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester.
- (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau
proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per
minggu per semester.
- Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran.
6

Pengalaman Belajar Mahasiswa


Diisi dengan deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu
semester. Deskripsi tugas tersebut berupa rangkuman dari berbagai tugas yang telah
dideskripsikan pada tabel kegiatan pembelajaran.

Sumber (Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran)


Diisi dengan nama alat, bahan, dan media pembelajaran beserta spesifikasinya
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang dapat memfasilitasi para mahasiswa
memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan.
Catatan:
- Untuk pembelajaran yang ada kegiatan praktikumnya isian pada komponen
sumber harus mencakup alat, bahan, dan media pembelajaran secara
keseluruhan.
- Untuk pembelajaran nonpraktikum cukup diisi dengan nama dan spesifikasi
media pembelajaran saja.
- Jika dipandang perlu uraian pada komponen sumber juga dapat ditambah dengan
sumber jenis lainnya, misalnya SDM (nara sumber, responden, sampel, dll),
sumber berupa lingkungan atau tempat (bengkel, laboratorium, pasar, super
market, jalan raya, kebun, dll), dan yang lainnya.

Penilaian Hasil Pembelajaran


Diisi dengan indikator, kriteria, dan bobot penilaian yang digunakan untuk
menentukan tingkat kelulusan mahasiswa dalam memenuhi capaian pembelajaran
yang telah ditetapkan.
- Indikator, mendeskripsikan indikator pencapaian kompetensi (IPK) atau
indikator pencapaian kemampuan akhir (IPKA). Indikator dirumuskan secara
operasional dengan mengunakan KKO (kata kerja operasional). Untuk
memudahkan melihat keterkaitan antara IPK/IPKA dengan rumusan kompetensi
atau rumusan kemampuan akhir, jenis dan bentuk instrumen yang akan
dikembangkan dapat disajikan dalam bentuk matrik sebagai berikut:
No.

Kompetensi/Kemampuan
Akhir

IPK/IPKA

Jenis
Instrumen

Bentuk
Instrumen

- Bobot, mendeskripsikan bobot masing-masing jenis penilaian yang akan


digunakan untuk menilaian hasil belajar mahasiswa. Jenis penilaiannya bisa
berupa ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), hasil tugastugas, keaktifan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, dan lain-lainnya.
Pemberian bobot masing-masing jenis penilaian dibuat secara proporsional
sesuai dengan kehandalannya dalam mengukur hasil belajar mahasiswa, dan
dapat dibuat dalam bentuk matrik sebagai berikut.
7

No.
1.
2.
3.
4.

Jenis Penilaian
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester
Tugas-tugas
Aktivitas perkuliahan
TOTAL

Bobot (%)

100

- Kriteria penilaian hasil belajar mahasiswa bisa dibuat dalam bentuk angka
dengan rentangan 0 s.d 100, atau 1 s.d 4, atau dalam bentuk huruf dengan
ketentuan sebagai berikut.
Angka (1100)*)
>89
85 - 89
80 - 84
75 - 79
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
<50
*)

Angkat (14)

Huruf Mutu
A
AB+
B
BC+
C
CD
E

Perlu dicek kesesuaiannya dengan yang berlaku di Poltekba.

Daftar Referensi
Diisi dengan daftar semua referensi yang digunakan sebagai sumber bahan kajian
atau bahan ajar atau materi pembelajaran. Penulisannya disesuaikan dengan
penulisan daftar pustaka/rujukan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.

F. Penutup
Panduan ini disusun untuk dijadikan acuan bagi setiap dosen Politeknik Negeri
Balikpapan dalam menyusun RPS. Hal-hal yang belum tercakup dalam panduan ini
akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.
Balikpapan, 05 Agustus 2016
Tim Penyusun

Lampiran 1: Contoh Format RPS

KOP LEMBAGA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
Program Studi
Matakuliah/Kode
Sks/Js
Semester/Tahun Akademik
Pengampu

: ...........................................................
: ...........................................................
: ...........................................................
: ...........................................................
: ...........................................................

A. Capaian Pembelajaran Lulusan


..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
B. Kemampuan Akhir
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
C. Bahan Kajian
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
D. Metode Pembelajaran
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
E. Kegiatan Pembelajaran
Pert.
Ke-

F.

Bahan Kajian

Bentuk
Pembelajaran

Penilaian +)

Metode
Pembelajaran

Tugas Terstruktur

a. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) atau Indikator Pencapaian Kemampuan Akhir


(IPKA), rumusan kompetensi/ Kemampuan Akhir, jenis instrumen, dan bentuk instrumen.
No.

*)

Kompetensi/Kemampuan
Akhir

IPK/IPKA

Jenis
Instrumen

Bentuk
Instrumen

Instrumen penilaian (soal, tes, pedoman observasi, dll) terlampir.

b. Bobot Penilaian
No.
1.
2.
3.
4.

Jenis Penilaian
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester
Tugas-tugas
Aktivitas perkuliahan
TOTAL

Bobot (%)

100

c. Kriteria Penilaian
Angka (1100)
>89
85 - 89
80 - 84
75 - 79
70 - 74
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
<50

Angkat (14)

Huruf Mutu
A
AB+
B
BC+
C
CD
E

G. Daftar Referensi

..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Balikpapan, ....... ..................... 2016
Pengampu Matakuliah,

Mengetahui:
Ketua Prodi ................................

........................................................
NIP .................................................

Stemp
el

10

.......................................................
NIP ...............................................

Anda mungkin juga menyukai