USUL PENELITIAN
HIBAH BERSAING
Tim Pengusul:
Dr. Nila Kesumawati., M.Si.
NIDN 0018086701
Nyiayu Fahriza Fuadiah, S. Si., M. Pd
NIDN 0010097501
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PENELITIAN HIBAH BERSAING
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Dr. Nila Kesumawati., M.Si.
b. NIP : 19670818 1993 03 2005
c. NIDN : 0018086701
d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
e. Jabatan Struktural : -
f. Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan MIPA
g. Pusat Penelitian : Lembaga Penelitian UPGRI
Palembang
h. Alamat Institusi : Univ PGRI Palembang Lr. Gotong
Royong 9/10 Ulu Darat Palembang
i. Telepon/Faks/E-mail : 081532799336/
nilakesumawati@yahoo.com
Lama Penelitian Keseluruhan : 2 tahun
Pembiayaan :
a. Tahun Pertama : Rp. 49.960.000,00
b. Tahun Kedua : Rp. 49.956.000,00
c. Biaya dari institusi lain : Rp. -
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian
Drs. Houtman., M. Pd
NIP. 196712031992031003
2
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan bahan ajar matematika
berbasis Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) yang valid, praktis, dan
efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif (KBK) siswa SMP. Untuk
mendukung penggunaan bahan ajar tersebut, maka dikembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), buku guru, dan instrumen tes. Melalui
bahan ajar ini, siswa diharapkan memperoleh manfaat, yakni (a) menguasai materi
matematika, (b) KBK yang meningkat, dan (c) memahami manfaat matematika bagi
kehidupan. Tujuan jangka panjangnya adalah terbinanya generasi muda yang , pantang
menyerah, dan kreatif dalam memecahkan masalah. Target khusus yang akan dicapai adalah
tersedianya bahan ajar, RPP, dan tes berbasis konten PMRI untuk mengembangkan KBK
siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode development research
terdiri dari: tahap preliminary studi (Persiapan dan prototyping) dan tahap formative
study (self evaluation, expert reviews, one-to-one, small group, dan field test).
Kualitas bahan ajar dan instrumen penelitian dinilai berdasarkan: (1) kesesuaiannya
dengan tujuan standar isi kurikulum matematika SMP; (2) kualitas keseragaman hasil
validasi oleh pakar; (3) kualitas KBK siswa; dan (4) kemampuan guru dalam
menggunakannya.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Permasalahan
Masalah mendasar dalam pendidikan matematika adalah masih rendahnya
motivasi dan prestasi dalam belajar matematika Zulkardi (2005). Rendahnya prestasi
siswa dalam matematika di sekolah karena beberapa faktor yang berkaitan dengan
pembelajaran matematika di sekolah diantaranya adalah materi, metode, dan evaluasi
(Zulkardi, 2002). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan
Juni 2010, rata-rata prestasi belajar matematika siswa SMP di Kota Palembang masih
dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini tentu saja
mengkhawatirkan berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan mengingat urgensi
matematika sebagai salah satu pelajaran terpenting yang harus dikuasai oleh setiap
orang yang ingin meraih sukses dalam kehidupannya.
Seringkali soal matematika yang dihadapi siswa tidaklah dengan segera dapat
dicari solusinya sehingga ia perlu memiliki ketrampilan berpikir agar ia dapat
menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya
(Sabandar, 2010:1). Kemampuan dalam pemecahan masalah ini, menurut Polya adalah
suatu tahap berpikir reflektif termasuk di dalamnya berpikir kreatif. Namun dari hasil
studi pada tahun 2011, peneliti menemukan bahwa kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa di beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palembang
4
belum mencapai tujuan yang diharapkan, baik ditinjau dari nilai rata-rata keseluruhan
maupun dari rata-rata setiap indikator kemampuan berpikir kreatif matematisnya.
Padahal dalam pelajaran matematika siswa dituntut berpikir kreatif untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan beberapa cara atau jawaban. Lebih lanjut
kemampuan berpikir kreatif merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, baik
dalam mengembangkan diri maupun dalam aktivitas sehari-hari.
Sebagai praktisi pendidikan, perlukan adanya tindakan yang tepat untuk
membuat proses pembelajaran matematika dalam kelas menjadi suatu tempat dimana
siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikirnya. Proses Pembelajaran juga dapat
diupayakan melalui penggunaan bahan ajar matematika yang menarik dan menantang
proses berpikir siswa dengan memanfaatkan konteks yang terkait dengan kehidupan
sehari-hari dan sesuai dengan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Melalui bahan
ajar seperti ini, siswa diharapkan aktif dalam proses pembelajaran, memahami
kegunaan matematika, dan menguasai konsep-konsep matematika sehingga menjadi
kreatif dalam memecahkan masalah dalam matematika maupun di luar matematika.
Permasalahannya sekarang adalah bahan ajar yang mendukung ke arah ini masih
sangat terbatas. Selama ini sebagian besar guru hanya menggunakan buku-buku
pelajaran yang ada di pasaran yang tidak didukung dengan konteks yang
menggambarkan matematika sebagai aktivitas manusia dan mengasah kreativitas
siswa, belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat, dan terlebih lagi
tidak sesuai dengan budaya dan karakter bangsa.
Hadi,S (2005:28) mengemukakan bahwa salah satu upaya untuk mereformasi
pendidikan matematika di Indonesia adalah melalui pengembangan dan implementasi
Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Penggagas PMR ini, Hans Freudenthal
(Belanda), menyatakan bahwa matematika merupakan kegiatan manusia yang lebih
menekankan aktivitas siswa mencari, menemukan, dan membangun sendiri
pengetahuan yang diperlukan sehingga pembelajaran menjadi terpusat pada siswa.
Selain itu, jika selama ini pembelajaran matematika lebih dominan pada ranah kognitif,
maka sudah saatnya kita memperhatikan ranah-ranah lainnya, salah satunya adalah
dengan menanamkan karakter dalam pembelajaran matematika. Melalui paradigma
landasan filosofis, prinsip dan karakteristiknya, PMR berpeluang membangun karakter
bangsa seperti kemandirian (self reliance), demokrasi, toleransi, humanisme dan
kejujuran.
5
B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini dapat dijabarkan menjadi dua macam, yakni
tujuan utama dan tujuan pendukung. Adapun tujuan utama penelitian ini adalah:
mengembangkan bahan ajar matematika berbasis PMRI untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif (KBK) matematis siswa SMP yang meliputi: RPP, LKS,
Buku Pegangan Guru, dan perangkat tes.
Sedangkan tujuan-tujuan pendukung penelitian ini adalah untuk memperoleh
informasi yang akurat tentang aspek-aspek sebagai berikut.
1. Keterlaksanaan penggunaan bahan ajar matematika berbasis PMRI oleh guru dan
siswa di kelas.
2. Kemampuan guru mengelola pembelajaran yang menggunakan bahan ajar
matematika berbasis PMRI.
3. Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran dengan bahan ajar matematika
berbasis PMRI.
4. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dengan bahan ajar matematika
berbasis PMRI.
5. Penguasaan siswa terhadap bahan ajar matematika berbasis PMRI setelah
pembelajaran.
6. KBK siswa meningkat setelah belajar matematika dengan menggunakan bahan ajar
matematika berbasis PMRI.
C. Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan dari enam
dimensi proses kognitif, adapun urutan keenam dimensi berpikir tersebut adalah:
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan kreatif (Anderson &
Krathwohl, 2001: 67-68). Kemampuan berpikir kreatif merupakan proses berpikir
kognitif paling tinggi dan juga sebagai salah tujuan pembelajaran matematika. Proses
6
berpikirnya. Akhirnya pelajaran matematika termasuk pelajaran yang sulit dan ditakuti
siswa (Yasmin, 2007: 5).
Guru dapat melakukan inovasi materi dan model pembelajaran matematika
berdasarkan masalah dan benda-benda yang terdapat disekitar siswa, sesuai tuntutan
kurikulum. Pembelajaran seperti ini dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajari
matematika dan dapat mengembangkan kreatifitas siswa tentang manfaat matematika
dalam hidupnya (tools of problem solving). Jika siswa tidak belajar matematika secara
baik, maka materi matematika yang diperolehnya tidak akan bermanfaat dalam
kehidupannya sehari-hari.
Selama ini, guru lebih banyak mengajarkan siswa tentang prosedur
menyelesaikan soal. Pembelajaran matematika yang lebih berorientasi pada ujian atau
penyelesaian soal berimplikasi pada bertambah jauhnya matematika dari kehidupan.
Pembelajaran seperti ini tidak bermanfaat bagi siswa untuk mengkaitkan matematika
dengan kehidupan mereka. Berdasarkan analisis buku pelajaran matematika, sebagian
materi disajikan masih abstrak. Contohnya urutan penyajian materi langsung diberikan
definisi, rumus, dalil, teorema, serta diberikan contoh soal dan latihan soal sebagai
penerapan rumus, sedikit sekali soal yang memerlukan banyak jawab/banyak cara
penyelesaian. Padahal banyak hasil penelitian di bidang pendidikan matematika yang
menekankan peran proses visualisasi dalam geometris berpikir (Pittalis, 2010:191),
tidak hanya mentransfer rumus saja.
Berdasarkan hal di atas, perlu mengembangkan suatu bahan ajar matematika
dan cara penggunaannya yang dapat berfungsi ganda, yakni mengajarkan materi
matematika dan mengembangkan KBK siswa SMP
B. Pendidikan Karakter
PMRI memiliki lima karakteristik dan tiga prinsip, dengan adanya karakteristik
dan prinsip tersebut membuat PMR menjadi sangat istimewa terlebih lagi lebih khusus
hanya untuk pembelajaran matematika. Menurut Zulkardi (P4MRI STKIP PGRI
Ngawi, 2011), terdapat empat karakter belajar abad 21 yang tentunya juga sejalan
dengan pembelajaran matematika melalui pendekatan PMRI, yaitu:
(3) Critical thinking and problem solving, maksudnya siswa diberikan kesempatan
untuk berusaha memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan
membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem. Siswa juga
menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, siswa juga memiliki kemampuan
untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
kemampuan ini merupakan salah satu kemampuan yang dikehendaki dunia kerja
(Career Center Maine Department of Labor USA, 2004). Tak diragukan lagi bahwa
kemampuan berpikir kreatif juga menjadi penentu keunggulan suatu bangsa. Daya
kompetitif suatu bangsa sangat ditentukan oleh kreativitas sumber daya manusianya
(Mahmudi, 2010).
Menurut Martin (2009), kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk
menghasilkan ide atau cara baru dalam menghasilkan suatu produk. Begitu juga Evans
(1991) menjelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental untuk
membuat hubungan-hubungan (connections) yang terus menerus (kontinu), sehingga
ditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu menyerah. Berpikir
kreatif mengabaikan hubungan-hubungan yang sudah mapan, dan menciptakan
hubungan-hubungan tersendiri. Perspektif pemikiran matematika kreatif mengacu pada
kombinasi berpikir logis dan divergen yang didasarkan pada intuisi namun memiliki
tujuan sadar (Siswono, 2011:458). Pada umumnya, berpikir kreatif dipicu oleh
masalah-masalah yang menantang.
Mann (2005:7) menguraikan pengukuran berpikir kreatif matematis, yang
disebutnya sebagai kreativitas matematika, menjadi fleksibilitas, kelancaran dan
keaslian dari masalah yang dikonstruk oleh peserta didik. Adapun aspek-aspek
kemampuan berpikir kreatif matematis yang dikemukakan oleh Munandar (1999: 88)
yaitu: (1) Keterampilan Berpikir Lancar (fluency), ciri-cirinya adalah mencetuskan
banyak ide, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan; memberikan banyak cara
atau saran untuk melakukan berbagai hal; selalu memikirkan lebih dari satu jawab. (2)
Keterampilan Berpikir Luwes (flexibility), ciri-cirinya adalah menghasilkan gagasan,
jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi; dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda-beda; mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda;
mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. (3) Keterampilan Berpikir
Orisinal/Kebaruan (originality), ciri-cirinya adalah mampu melahirkan ungkapan yang
baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. (4)
Keterampilan memperinci (Elaboration), ciri-cirinya adalah mampu memperkaya dan
mengembangkan suatu gagasan atau produk; menambahkan atau memerinci secara
detil subjek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
14
Pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi.
materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus
dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-
benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas,
2006). Melalui bahan ajar yang dikembangkan, guru dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang bermutu agar siswa aktif berinteraksi dengan bahan ajar, dengan
guru, dan dengan siswa lainnya. Siswa dapat belajar tanpa harus ada guru atau teman
siswa yang lain, kemudian siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja ia
kehendaki, dan pada akhirnya membantu potensi siswa utuk menjadi pelajar mandiri
dan menjadi kreatif.
Untuk memenuhi ketiga prinsip penyusunan bahan ajar di atas maka perlu
diperhatikan kriteria dan langkah-langkah penyusunan bahan ajar. Dalam Tim Pustaka
Yustisia (2007: 195) disebutkan bahwa, kriteria pokok pemilihan bahan ajar adalah
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sedangkan langkah-langkah pemilihan bahan
ajar adalah: (1) mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi
dan kompetensi dasar; (2) identifikasi jenis-jenis materi pelajaran; dan (3) memilih jenis
materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Jika prinsip,
kriteria, dan langkah-langkah penyusunan bahan ajar tersebut diperhatikan oleh setiap
pengembang bahan ajar, maka secara teoretis bahan ajar yang dihasilkan akan sangat
membantu guru menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.
F. Hasil yang Sudah Dicapai dan Kajian Pendahuluan yang Sudah Dilaksanakan
Hasil penelitian Kesumawati (2010), tentang penerapan pendekatan PMRI untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP di kota
Palembang, menunjukkan bahwa: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan PMRI lebih baik
daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, ditinjau dari
keseluruhan siswa, (2) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
yang memperoleh pendekatan PMRI pada setiap level sekolah (tinggi, sedang, dan
rendah) lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (3)
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh
pendekatan PMRI pada setiap kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan
rendah) lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Hasil penelitian Mahmudi (2010) mengkaji pengaruh pembelajaran dengan
strategi Mathematical Habits of Mind berbasis masalah (MHMBM) terhadap
kemampuan berpikir kreatif matematis (KBKM), menunjukkan bahwa siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan strategi MHMBM memiliki KBKM yang lebih baik
daripada siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional.
Selanjutnya penelitian tentang berpikir kreatif matematis juga telah dilaksanakan
oleh Siswono (2007). Dalam penelitiannya tentang penjenjangan kemampuan berpikir
kreatif dan identifikasi tahap berpikir kreatif siswa dalam memecahkan dan
mengajukan masalah matematika, menunjukkan bahwa penjenjangan kemampuan
berpikir kreatif siswa dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika untuk
16
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan dapat digunakan sebagai dasar
penelitian lebih lanjut yang bersifat verifikasi dan modifikasi.
Hasil penelitian Somakim (2010), tentang peningkatan kemampuan berpikir
kritis dan self efficacy matematik siswa SMP dengan penggunaan pendekatan
matematika realistik, menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan
dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa antara yang
pembelajarannya menggunakan pendekatan PMRI dan pendekatan pembelajaran biasa,
ditinjau dari keseluruhan siswa, (2) terdapat perbedaan yang signifikan dalam
peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa antara yang pembelajarannya
menggunakan pendekatan PMRI dan pendekatan pembelajaran biasa, ditinjau dari
level sekolah.
menilai kualitas bahan ajar matematika SMP berbasis PMRI. Kriteria kualitas bahan
ajar yang dikembangkan, mengacu pada kriteria Nieveen (1999), yakni validitas,
praktikabilitas, dan efektivitas.
Tabel 1 Fase dan aspek kualitas yang diteliti dalam pengembangan bahan ajar
Prototipe diujicobakan pada subyek penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP PGRI
1 Palembang satu tahun pelajaran 2012-2013 dan ujicoba tahap II pada tahun pelajaran
2013-2014 di tiga SMP di Palembang. Pemilihan SMP PGRI 1 Palembang didasarkan
pada pertimbangan bahwa sekolah ini sudah berstandar nasional, termasuk sekolah level
sedang, guru matematikanya telah mengenal pendekatan PMRI, dan sekolah ini
merupakan sekolah mitra Universitas PGRI Palembang. Sedangkan tiga SMP dipilih
secara acak berdasarkan akreditasi A,B, dan C.
Bahan ajar yang akan dikembangkan dalam tahap ini adalah bahan ajar
matematika SMP berbasis PMRI untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
matematis. Tahap-tahap pengembangan bahan ajar matematika SMP berbasis PMRI
ini mengacu kepada dua tahapan utama development research yaitu tahap preliminary
studi (tahap persiapan, tahap pengembangan model) dan tahap formatif study (tahap
evaluasi dan tahap revisi). Berikut ini langkah-langkah pengembangan materi yang
disajikan dalam bentuk diagram alir.
19
Expert
Reviews
Revise Revise
One-to-
one
Untuk lebih jelasnya berdasarkan diagram di atas penelitian ini melalui tahapan
sebagai berikut:
1) Preliminary, yaitu:
(1) Persiapan; Tahap ini meliputi analisis materi kurikulum matematika
berdasarkan KBKM pada level SMP.
(2) Pendesainan materi (prototyping); Tahap ini meliputi pendesainan materi
matematika untuk SMP.
2) Formatif Study, yaitu:
(1) Self Evaluation; Pada tahap ini dilakukan penilaian oleh diri sendiri terhadap
desain bahan ajar.
(2) Expert Reviews (Uji Pakar); Pada tahap ini prototipe materi diuji oleh beberapa
pakar yang kompeten dibidangnya.
(3) One-to-one evaluation; prototipe materi diujicobakan terhadap satu siswa kelas
VIII, seorang guru mata pelajaran matematika, dan teman sejawat.
(4) Revisi ; pada tahap ini, revisi dilakukan berdasarkan analisis dari expert review
dan one-to-one evaluation. Hasil revisi adalah prototipe I.
(5) Small group ; Pada tahap ini prototipe I diujicobakan terhadap sekelompok
siswa kelas VIII SMP PGRI 1 Palembang.
(6) Revisi ; Saran-saran serta hasil kerja siswa dijadikan dasar untuk merevisi
prototipe I. Hasil revisi adalah prototipe II.
20
(7) Field Test; Pada tahap ini prototipe II diujicobakan terhadap siswa kelas VIII di
tiga SMP di Palembang. Hasil uji coba ini dianalisis dan dibahas sedemikian
rupa sehingga menghasilkan saran-saran untuk revisi.
(8) Revisi Akhir; Saran-saran serta hasil kerjaan siswa dijadikan dasar untuk
merevisi prototype II menjadi produk akhir.
Berikut adalah bagan alir penelitian yang dilaksanakan selama dua tahun
PENDIDIK METODE
development research
Mengeksplorasi
Pendidikan Karakter
Dokumentasi
Pengembangan Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa
PMRI
RPP
Perangkat tes KBK
Pendidikan Karakter
LKS
1. Luaran
Luaran dan indikator pencapaian serta lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 2
berikut.
Tahun Luaran dan Indikator Pencapaian Lokasi Penelitian
1. Artikel dalam jurnal Nasional
(kolaborasi teori PMRI, pendidikan SMP PGRI 1
I karakter, dan berpikir kreatif). Palembang
2. Prototype dan CD bahan ajar
Tahun Luaran dan Indikator Pencapaian Lokasi Penelitian
1. Bahan Ajar matematika berbasis PMRI
yang valid, praktis, dan efektif.
2. Perangkat tes uji kemampuan berpikir
kreatif matematis. 3 (tiga) SMP di kota
II 3. Publikasi ilmiah dalam seminar nasional Palembang yang
(Bahan Ajar berbasis PMRI). terakreditasi A, B, C
4. Artikel dalam jurnal Nasional
5. HKI hasil penelitian
21
Jenis Kegiatan
Penulisan laporan & publikasi
Validasi LKS
DAFTAR PUSTAKA
Akker, J., Van den. 1999. Principle and Methods of Development. In : J. van den
Akker, R. Branch, K. Gustafson, N. Nieveen & Tj. Plomp (Eds), Design
methodology and developmental research. Dordrecht : Kluwer.
Evans, James R. 1991. Creative Thinking in the Decision and Management Sciences.
Cincinnati: South-Western Publishing Co.
Matlin, M. W. 2003. Cognition. Fifth Edition. Rosewood Drive, Danvers, MA: John
Wiley & Sons, Inc.
Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
P4MRI STKIP PGRI Ngawi. 2011. Karakter Belajar Abad 21; PMRI Cs. (online).
Tersedia Pada: http://p4mristkipngawi.wordpress.com/2011/12/04/. Diakses:
tanggal 3 Maret 2012.
Tim Pustaka Yustisia. (2007). Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) SD, SMP, dan SMA. Seri Perundangan. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi anggaran penelitian
a. Anggaran Tahun I (2013)
(1) Anggaran untuk Pelaksana (Gaji dan Upah)
Jumlah Upah/
Kedudukan Jml Total Upah
No. Tugas Dalam Penelitian Jam/ Minggu
Dalam Tim Minggu (Rp)
Minggu (Rp)
1 Ketua Peneliti Penanggung jawab & 12 105.000 40 4.200.000
pelaksana
2 Anggota Menyiapkan, 8 75.000 40 3.000.000
Peneliti melaksanakan &
menyusun laporan
3 Pembantu I Menyiapkan Alat Peraga 5 20.000 40 800.000
4 Pembantu II Administrasi & 5 20.000 40 800.000
pengetikan
5 Guru Mitra 2 Membantu dalam 6 65.000/org 16 2.080.000
org pengembangan model, &
melaksanakan PBM
6 Reviuwer Ahli Memberikan Penilaian 4 425.000 4 1.700.000
tentang LKS
7 Validator 6 Memvalidasi BG, RPP, 5 100.000 4 2.400.000
orang LKS, dan Instrumen
Sub Total 14.980.000
3. SMP tempat penelitian Observasi awal & studi 2 50.000 3 kali 300.000
dokumentasi
4. Workshop Matematika Pembuatan bahan ajar 6 50.000 6 kali 1.800.000
berbasis PMRI
5. P3MP Matematika Pengemb. Model, BG, 6 50.000 6 kali 1.800.000
RPP, LKS, & Instrumen
7. Keluar kota (dalam Mengikuti seminar 2 2.000.000 2 kali 8.000.000
negeri) nasional
Sub Total 12.500.000
b. Anggaran Tahun II
(1) Anggaran untuk Pelaksana (Gaji dan Upah)
Jumlah Upah/
Kedudukan Jml Total Upah
No. Tugas Dalam Penelitian Jam/ Minggu
Dalam Tim Minggu (Rp)
Minggu (Rp)
1 Ketua Peneliti Penanggung jawab & 12 165.000 40 6.600.000
pelaksana
2 Anggota Menyiapkan, 8 125.000 40 5.000.000
Peneliti melaksanakan &
menyusun laporan
3 Pembantu I Menyiapkan Alat Peraga 5 22.000 40 880.000
4 Pembantu II Administrasi & 5 22.500 40 900.000
pengetikan
5 Observer 3 org Observasi PBM 2 35.000/org 12 1.620.000
Sub Total 15.000.000
tahun II
Publikasi hasil Menyebarkan hasil-hasil 700.000 1 kali 700.000
2 penelitian pada jurnal penelitian
nasional
c. Penelusuran Pustaka
Mencari literatur
Penelusuran jurnal 60.000 10 eks. 600.000
1
pendukung penelitian
Penelusuran buku Mencari literatur 100.000 5 eks. 500.000
2
pendukung penelitian
d. Pengeluaran Lain-lain
1. Penyewaan LCD/ OHP Diskusi bahan ajar dan 1.000.000 1 paket 1.000.000
pendukungnya bersama
seluruh tim (awal, tengah,
akhir)
2 Administrasi Surat Kepengurusan izin 200.000 3 paket 600.000
Menyurat penelitian, undangan
diseminasi, dan pelaporan
ke Jakarta
Sub Total Rp. 7.500.000
tambahan yang disediakan oleh peneliti adalah seperangkat LCD-OHP sebagai media
visual dalam pembelajaran. Selain itu, peneliti juga menyiapkan berbagai alat dan
bahan yang sesuai dengan materi pelajaran.
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama PT Universitas UGM UPI
Sriwijaya
Bidang Ilmu Pendidikan Matematika Pendidikan Matematika
Matematika
Tahun Masuk- 1986 - 1991 2000 - 2003 2007 - 2010
Lulus
Judul Skripsi/ Penerapan Integral Henstock- Peningkatan Kemampuan
Tesis/Disertasi Sistem Kredit Darboux Pada Pemahaman, Pemecahan
Semester Di Ruang Euclide Rn Masalah, dan Disposisi
SMA Negeri Matematis Siswa SMP
Sekotamadya melalui Pendekatan
Palembang Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia
Nama Pembim- Drs. M. Prof. Dr. Soeparna 1. Prof. Jozua Sabandar,
bing/ Promotor Daeran Darmawijaya M.A., Ph.D
32
2. Prof. H. Yaya S
Dra. Asni Kusumah, M. ScA., Ph.D
Nurias 3. Prof. H. Zulkardi,
M.I.Kom., M.Sc., Ph. D
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2006 Pengembangan Model Pembelajaran Hibah
Himpunan menggunakan Pendekatan Kopertis 10
Pendidikan Matematika Realistik Wilayah II
Berdasarkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi di SMP PGRI 1 Palembang
2 2011 Pengaruh Panggilan Jiwa, Motiv Universitas
Berprestasi, dan Kemampuan Guru PGRI 22
terhadap Kemampuan Profesional Palembang
Mengajar
3 2011 Evaluasi Kurikulum Universitas PGRI YPLP PT-
Palembang Berdasarkan Pendapat PGRI 63
Stakeholders Provinsi
Sum-Sel
4 2012 Peningkatan Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa melalui Mandiri 5
Pendekatan Metakognitif Pada SMP
Negeri 14 Palembang
Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor
1 2008 Teori Belajar Bermakna dari David No. 13, Jurnal Ilmu
Ausubel Tahun VIII, Pendidikan
Mei 2008 WAHANA
(ISSN: 1829- DIDAKTIKA
5614)
2 2010 Asosiasi Kemampuan Pemahaman dan Volume 11, Jurnal
Disposisi Matematis Siswa SMP No. 2, Juli Pendidikan
Setelah Mendapat Pendekatan 2010 Hal. MIPA Wahana
Pendidikan Matematika Realistik 65-71 (ISSN: Informasi hasil
1411-2531) penelitian dan
pembelajaran
MIPA
3 2011 Desain Pembelajaran Luas Permukaan Volume 10, Jurnal
Bola melalui Konteks Lampu No. 1, MIPMIPA
Lampion Menggunakan Pendekatan Februari Majalah Ilmiah
PMRI di Kelas IX SMP 2011 Hal. Pendidikan
52-61 Matematika
(ISSN: 1412- dan Ilmu
2138) Pengetahuan
Alam
4 2011 Profesionalisme dan Kesejahteraan No.21, Jurnal Ilmu
Guru Tahun XI,
Pendidikan
(ISSN: 1829- WAHANA
5614)
DIDAKTIKA
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Hibah Bersaing.
B. Riwayat Pendidikan
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2011 Pengembangan Bahan Ajar Geometri DIPA 10
dan Pengukuran Berbasis Pembelajaran Kopertis
Kontekstual yang Melibatkan Wilayah II
Kecerdasan Spasial Siswa di SMP
2 2011 Pengembangan Materi Ajar Geometri Puslit 2
dan Pengukuran untuk Sekolah Dasar UPGRI
dengan Pendekatan Pendidikan Palembang
Matematika Realistik Indonesia
Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)
Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor
Pendidikan Matematika Realistik Jurnal Ilmu
1 2008 No. 13,
Indonesia (PMRI) suatu Inovasi Tahun VIII, Kependidikan
Pembelajaran Matematika Wahana
Mei 2008
(ISSN: 1829- Dikdatika
FKIP UPGRI
5614)
Palembang
Pengembangan Perangkat Jurnal
2 2009 Volume 3 Pendidikan
Pembelajaran Materi Geometri dan
No. 2 Matematika
Pengukuran dengan Pendekatan Desember
Pendidikan Matematika Realistik Program Studi
2009 (ISSN: Magister
Indonesia di SD Negeri 179 1978-0044) Pendidikan
Palembang
Metamatika PPs
UNSRI
38
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Hibah Bersaing.
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul “Bahan Ajar
Matematika Berbasis Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP” yang diusulkan dalam
skim penelitian hibah bersaing untuk tahun anggaran 2013 dan 2014 bersifat original
dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain. Bilamana di
kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia
dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.