Anda di halaman 1dari 41

PENDIDIKAN

USUL PENELITIAN
HIBAH BERSAING

BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA


REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

Tim Pengusul:
Dr. Nila Kesumawati., M.Si.
NIDN 0018086701
Nyiayu Fahriza Fuadiah, S. Si., M. Pd
NIDN 0010097501

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG


MARET 2012
1

HALAMAN PENGESAHAN
USUL PENELITIAN HIBAH BERSAING

Judul Penelitian : Bahan Ajar Matematika Berbasis


Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)
untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa SMP

Bidang Penelitian : Pendidikan

Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Dr. Nila Kesumawati., M.Si.
b. NIP : 19670818 1993 03 2005
c. NIDN : 0018086701
d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
e. Jabatan Struktural : -
f. Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan MIPA
g. Pusat Penelitian : Lembaga Penelitian UPGRI
Palembang
h. Alamat Institusi : Univ PGRI Palembang Lr. Gotong
Royong 9/10 Ulu Darat Palembang
i. Telepon/Faks/E-mail : 081532799336/
nilakesumawati@yahoo.com
Lama Penelitian Keseluruhan : 2 tahun
Pembiayaan :
a. Tahun Pertama : Rp. 49.960.000,00
b. Tahun Kedua : Rp. 49.956.000,00
c. Biaya dari institusi lain : Rp. -

Palembang, 30 Maret 2012


Mengetahui,
Dekan FKIP UPGRI Palembang Ketua Peneliti

Drs. H. Bukman Lian., MM., M. Si Dr. Nila Kesumawati., M. Si


NIY. 910102/NIDN. 0216075801 NIP. 196708181993032005

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian

Drs. Houtman., M. Pd
NIP. 196712031992031003
2

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………... 1


DAFTAR ISI …………………………………………... 2
ABSTRAK …………………………………………... 3
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang dan Permasalahan …………………………… 3
B Tujuan Khusus …………………………………………... 4
C Urgensi Penelitian …………………………………………... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) .......... 8
B Pendidikan Karakter …………………………………………... 10
C Integrasi Karakter Bangsa dalam PMRI …………… 11
D Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis ……………………… 12
E Bahan Ajar: Pengertian, Peran, dan Prinsip
…………….. 13
Pengembangan
1. Peran Bahan Ajar …………………………………………... 13
2. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar Matematika
…………... 14
yang
F Rancangan Pengembangan Bahan Ajar
…………... 15
Matematika yang
G Hasil yang Sudah Dicapai dan Kajian
……………………… 15
Pendahuluan yang sudah Dilaksanakan
BAB III METODE PENELITIAN
A Desain Penelitian …………………………………………... 17
B Metode Pengembangan Bahan Ajar …………………………… 18
C Luaran …………………………………………... 20
BAB IV JADWAL PELAKSANAAN
A Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun I (2013) ……………….. 21
B Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun II (2014) ……………… 21
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………... 22
REKAPITULASI ANGGARAN PENELITIAN …………………………… 24
LAMPIRAN
1 Justifikasi Anggaran Penelitian …………………………………………... 25
a. Anggaran Tahun I (2013) …………………………………………... 25
b. Anggaran Tahun II (2014) …………………………………………... 28
2 Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas …………………... 30
3 Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian ……………………………. 30
4 Biodata Ketua dan Anggota Peneliti ……………………………………. 31
1. Biodata Ketua Peneliti …………………………………………... 31
2. Biodata Anggota Peneliti …………………………………………... 36
5 Surat Keterangan Ketua Peneliti ………………………………………… 40
3

ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan bahan ajar matematika
berbasis Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) yang valid, praktis, dan
efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif (KBK) siswa SMP. Untuk
mendukung penggunaan bahan ajar tersebut, maka dikembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), buku guru, dan instrumen tes. Melalui
bahan ajar ini, siswa diharapkan memperoleh manfaat, yakni (a) menguasai materi
matematika, (b) KBK yang meningkat, dan (c) memahami manfaat matematika bagi
kehidupan. Tujuan jangka panjangnya adalah terbinanya generasi muda yang , pantang
menyerah, dan kreatif dalam memecahkan masalah. Target khusus yang akan dicapai adalah
tersedianya bahan ajar, RPP, dan tes berbasis konten PMRI untuk mengembangkan KBK
siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode development research
terdiri dari: tahap preliminary studi (Persiapan dan prototyping) dan tahap formative
study (self evaluation, expert reviews, one-to-one, small group, dan field test).
Kualitas bahan ajar dan instrumen penelitian dinilai berdasarkan: (1) kesesuaiannya
dengan tujuan standar isi kurikulum matematika SMP; (2) kualitas keseragaman hasil
validasi oleh pakar; (3) kualitas KBK siswa; dan (4) kemampuan guru dalam
menggunakannya.

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Permasalahan
Masalah mendasar dalam pendidikan matematika adalah masih rendahnya
motivasi dan prestasi dalam belajar matematika Zulkardi (2005). Rendahnya prestasi
siswa dalam matematika di sekolah karena beberapa faktor yang berkaitan dengan
pembelajaran matematika di sekolah diantaranya adalah materi, metode, dan evaluasi
(Zulkardi, 2002). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan
Juni 2010, rata-rata prestasi belajar matematika siswa SMP di Kota Palembang masih
dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini tentu saja
mengkhawatirkan berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan mengingat urgensi
matematika sebagai salah satu pelajaran terpenting yang harus dikuasai oleh setiap
orang yang ingin meraih sukses dalam kehidupannya.
Seringkali soal matematika yang dihadapi siswa tidaklah dengan segera dapat
dicari solusinya sehingga ia perlu memiliki ketrampilan berpikir agar ia dapat
menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya
(Sabandar, 2010:1). Kemampuan dalam pemecahan masalah ini, menurut Polya adalah
suatu tahap berpikir reflektif termasuk di dalamnya berpikir kreatif. Namun dari hasil
studi pada tahun 2011, peneliti menemukan bahwa kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa di beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palembang
4

belum mencapai tujuan yang diharapkan, baik ditinjau dari nilai rata-rata keseluruhan
maupun dari rata-rata setiap indikator kemampuan berpikir kreatif matematisnya.
Padahal dalam pelajaran matematika siswa dituntut berpikir kreatif untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan beberapa cara atau jawaban. Lebih lanjut
kemampuan berpikir kreatif merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, baik
dalam mengembangkan diri maupun dalam aktivitas sehari-hari.
Sebagai praktisi pendidikan, perlukan adanya tindakan yang tepat untuk
membuat proses pembelajaran matematika dalam kelas menjadi suatu tempat dimana
siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikirnya. Proses Pembelajaran juga dapat
diupayakan melalui penggunaan bahan ajar matematika yang menarik dan menantang
proses berpikir siswa dengan memanfaatkan konteks yang terkait dengan kehidupan
sehari-hari dan sesuai dengan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Melalui bahan
ajar seperti ini, siswa diharapkan aktif dalam proses pembelajaran, memahami
kegunaan matematika, dan menguasai konsep-konsep matematika sehingga menjadi
kreatif dalam memecahkan masalah dalam matematika maupun di luar matematika.
Permasalahannya sekarang adalah bahan ajar yang mendukung ke arah ini masih
sangat terbatas. Selama ini sebagian besar guru hanya menggunakan buku-buku
pelajaran yang ada di pasaran yang tidak didukung dengan konteks yang
menggambarkan matematika sebagai aktivitas manusia dan mengasah kreativitas
siswa, belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat, dan terlebih lagi
tidak sesuai dengan budaya dan karakter bangsa.
Hadi,S (2005:28) mengemukakan bahwa salah satu upaya untuk mereformasi
pendidikan matematika di Indonesia adalah melalui pengembangan dan implementasi
Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Penggagas PMR ini, Hans Freudenthal
(Belanda), menyatakan bahwa matematika merupakan kegiatan manusia yang lebih
menekankan aktivitas siswa mencari, menemukan, dan membangun sendiri
pengetahuan yang diperlukan sehingga pembelajaran menjadi terpusat pada siswa.
Selain itu, jika selama ini pembelajaran matematika lebih dominan pada ranah kognitif,
maka sudah saatnya kita memperhatikan ranah-ranah lainnya, salah satunya adalah
dengan menanamkan karakter dalam pembelajaran matematika. Melalui paradigma
landasan filosofis, prinsip dan karakteristiknya, PMR berpeluang membangun karakter
bangsa seperti kemandirian (self reliance), demokrasi, toleransi, humanisme dan
kejujuran.
5

Permasalahannya adalah bagaimanakah mengembangkan bahan ajar yang dan


metode penggunaannya untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa dengan memanfaatkan konteks masalah dalam kehidupan sehari-hari dalam
pembelajaran matematika? Untuk memecahkan masalah tersebut, maka penelitian ini
diarahkan untuk mengembangkan bahan ajar dan perangkat pendukungnya untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis (KBKM) siswa SMP.

B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini dapat dijabarkan menjadi dua macam, yakni
tujuan utama dan tujuan pendukung. Adapun tujuan utama penelitian ini adalah:
mengembangkan bahan ajar matematika berbasis PMRI untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif (KBK) matematis siswa SMP yang meliputi: RPP, LKS,
Buku Pegangan Guru, dan perangkat tes.
Sedangkan tujuan-tujuan pendukung penelitian ini adalah untuk memperoleh
informasi yang akurat tentang aspek-aspek sebagai berikut.
1. Keterlaksanaan penggunaan bahan ajar matematika berbasis PMRI oleh guru dan
siswa di kelas.
2. Kemampuan guru mengelola pembelajaran yang menggunakan bahan ajar
matematika berbasis PMRI.
3. Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran dengan bahan ajar matematika
berbasis PMRI.
4. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dengan bahan ajar matematika
berbasis PMRI.
5. Penguasaan siswa terhadap bahan ajar matematika berbasis PMRI setelah
pembelajaran.
6. KBK siswa meningkat setelah belajar matematika dengan menggunakan bahan ajar
matematika berbasis PMRI.
C. Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan dari enam
dimensi proses kognitif, adapun urutan keenam dimensi berpikir tersebut adalah:
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi, dan kreatif (Anderson &
Krathwohl, 2001: 67-68). Kemampuan berpikir kreatif merupakan proses berpikir
kognitif paling tinggi dan juga sebagai salah tujuan pembelajaran matematika. Proses
6

pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir kreatif dapat


melatih siswa mengembangkan potensi berpikirnya secara maksimal. Kenyataannya
proses pembelajaran matematika masih belum mengupayakan terbentuknya
kemampuan ini pada diri siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru cenderung mengawali pembelajaran
matematika dengan langsung menjelaskan materi, contoh soal, dan latihan soal,
pembelajaran seperti itu mengakibatkan guru aktif dan siswa pasif. Hal tersebut sama
halnya seperti yang dinyatakan oleh Marpaung (Tahmir, 2008) paradigma mengajar
saat ini mempunyai ciri-ciri antara lain: (1) guru aktif, siswa pasif; (2) pembelajaran
berpusat kepada guru; (3) guru mentransfer pengetahuan kepada siswa; (4)
pemahaman siswa cenderung bersifat instrumental; (5) pembelajaran bersifat
mekanistik; dan (6) siswa diam (secara fisik) dan penuh konsentarasi (mental)
memperhatikan apa yang diajarkan guru. Selanjutnya dinyatakan juga bahwa hasil
pembelajaran yang berdasarkan paradigma mengajar tersebut, antara lain adalah: (1)
siswa tidak senang pada matematika; (2) pemahaman siswa terhadap matematika
rendah; (3) kemampuan menyelesaikan masalah (problem solving), bernalar
(reasoning), berkomunikasi secara matematis (communication), dan melihat
keterkaitan antara konsep-konsep dan aturan-aturan (connection) rendah.
Standar Kompetensi Kurikulum 2006 menyebutkan bahwa matematika perlu
diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali
peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif
serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik
dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif
(KTSP 2006). Selain salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah
mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan, penemuan,
dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinal, keingintahuan, membuat
prediksi dan dugaan serta mencoba-coba. Kemampuan berpikir kreatif akan tumbuh
dengan baik jika siswa belajar atas prakarsanya sendiri, diberi kepercayaan untuk
berpikir dan berani mengemukakan gagasan baru. Pendapat-pendapat tentang
kemampuan berpikir kreatif menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif dapat
ditumbuhkembangkan melalui suatu pembelajaran yang dirancang guru sehingga dapat
melatih siswa untuk mengeksplorasi segenap kemampuan yang ada dalam dirinya.
7

Kemampuan berpikir kreatif matematis lebih menekankan pada empat aspek,


yaitu ketrampilan berpikir lancar (fluency), ketrampilan berpikir Luwes (flexibility),
keterampilan berpikir orisinal/kebaruan (originality), dan keterampilan memperinci
(Elaboration) (Munandar, 1999: 88). Untuk mencapai tujuan tersebut guru perlu
menggunakan bahan ajar matematika yang tepat.
Bahan ajar matematika yang tepat dan menyajikan masalah matematika yang
menarik dan menantang seperti masalah yang terkait dalam kehidupan sehari-hari dapat
menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas. Ketertarikan siswa pada masalah
yang diberikan dapat melatih siswa menyusun berbagai strategi informal atau formal
yang ditemukannya sendiri berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya atau atas
bimbingan guru. Pembelajaran seperti ini akan menyenangkan bagi siswa dan guru,
sehingga dapat meminimalisir sikap siswa yang tidak menyenangi matematika, dan
rendahnya motivasi, pengetahuan awal matematika (prior knowledge of mathematics),
dan kemampuan siswa (Munkacsy, 2007). Siswa juga dapat mengembangkan semangat
kerjasama melalui strategi diskusi dalam pendekatan pendidikan matematika realistik
Indonesia (PMRI).
Pendekatan PMRI memulai pembelajaran menggunakan fenomena dan aplikasi
yang real bagi siswa, masalah yang diberikan merupakan masalah kontekstual. Dalam
menyelesaikan masalah kontekstual siswa dibimbing guru secara konstruktif sampai
siswa mengerti konsep yang dipelajari, melalui penemuan kembali konsep dan rumus
matematika. Penemuan kembali konsep dan rumus matematika dilakukan melalui
kegiatan penyelidikan.
Pembelajaran merupakan proses pengembangan berbagai komponen secara
sistematis dan sistemik yang meliputi berbagai komponen, antara lain, perangkat
pembelajaran. Perangkat pembelajaran perlu dikembangkan dengan baik oleh guru.
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika maka diperlukan perangkat
pembelajaran yang berkualitas. RPP, LKS, buku pegangan guru, dan tes merupakan
salah satu bagian dari perangkat pembelajaran atau dalam hal ini disebut juga bahan ajar.
Jika diamati buku-buku matematika yang beredar saat ini, banyak dari buku-buku
tersebut kurang memperhatikan kondisi perkembangan mental kognitif dan potensi
siswa dengan berbagai latar belakang dan karakter. Di samping kurang memuat
masalah kontekstual terkait keseharian siswa, buku-buku tersebut secara umum juga
lebih mekanistik sehingga kurang variatif dalam menantang siswa melatih kemampuan
8

berpikirnya. Akhirnya pelajaran matematika termasuk pelajaran yang sulit dan ditakuti
siswa (Yasmin, 2007: 5).
Guru dapat melakukan inovasi materi dan model pembelajaran matematika
berdasarkan masalah dan benda-benda yang terdapat disekitar siswa, sesuai tuntutan
kurikulum. Pembelajaran seperti ini dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajari
matematika dan dapat mengembangkan kreatifitas siswa tentang manfaat matematika
dalam hidupnya (tools of problem solving). Jika siswa tidak belajar matematika secara
baik, maka materi matematika yang diperolehnya tidak akan bermanfaat dalam
kehidupannya sehari-hari.
Selama ini, guru lebih banyak mengajarkan siswa tentang prosedur
menyelesaikan soal. Pembelajaran matematika yang lebih berorientasi pada ujian atau
penyelesaian soal berimplikasi pada bertambah jauhnya matematika dari kehidupan.
Pembelajaran seperti ini tidak bermanfaat bagi siswa untuk mengkaitkan matematika
dengan kehidupan mereka. Berdasarkan analisis buku pelajaran matematika, sebagian
materi disajikan masih abstrak. Contohnya urutan penyajian materi langsung diberikan
definisi, rumus, dalil, teorema, serta diberikan contoh soal dan latihan soal sebagai
penerapan rumus, sedikit sekali soal yang memerlukan banyak jawab/banyak cara
penyelesaian. Padahal banyak hasil penelitian di bidang pendidikan matematika yang
menekankan peran proses visualisasi dalam geometris berpikir (Pittalis, 2010:191),
tidak hanya mentransfer rumus saja.
Berdasarkan hal di atas, perlu mengembangkan suatu bahan ajar matematika
dan cara penggunaannya yang dapat berfungsi ganda, yakni mengajarkan materi
matematika dan mengembangkan KBK siswa SMP

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan adaptasi dari
Realistic Mathematics Education (RME), teori pembelajaran yang dikembangkan di
Belanda sejak tahun 1970-an oleh Hans Freudenthal. PMRI atau RME adalah teori
pembelajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang riil atau pernah dialami siswa,
menekankan keterampilan proses, berdiskusi dan berkolaborasi, berargumentasi
dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri yang pada akhirnya
9

menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah baik secara individu


maupun kelompok dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pada pendekatan PMRI, guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing,
moderator dan evaluator. Hadi (2005) menyebutkan bahwa diantara peran guru dalam
PMRI adalah sebagai berikut :

1. Guru hanya sebagai fasilitator belajar.


2. Guru harus mampu membangun pengajaran yang interaktif.
3. Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
menyumbang pada proses belajar pada dirinya, dan secara aktif membantu siswa
dalam menafsirkan persoalan riil.
4. Guru tidak hanya terpaku pada materi yang termaktub dalam kurikulum,
melainkan aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia riil, baik fisik maupun sosial.

Menurut de lange, Treffers, Gravemeijer (Zulkardi, 2002:30−32) teori PMRI


mempunyai lima karakteristik, yaitu: (1) Menggunakan masalah kontekstual,
maksudnya masalah kontekstual sebagai aplikasi dan sebagai titik tolak dari mana
matematika yang diinginkan dapat muncul, (2) menggunakan model, maksudnya
jembatan dengan instrumen vertikal, perhatian siswa diarahkan pada pengembangan
model, skema dan simbolisasi daripada hanya mentransfer rumus atau matematika
formal secara langsung, (3) menggunakan kontribusi siswa, maksudnya kontribusi
yang besar pada proses belajar mengajar diharapkan dari konstruksi siswa sendiri yang
mengarahkan mereka dari metode informal mereka ke arah yang lebih formal atau
standar, (4) Interaktivitas, maksudnya negosiasi secara eksplisit, intervensi,
kooperatif dan evaluasi sesama siswa dan guru merupakan faktor penting dalam proses
belajar secara konstruktif, dengan strategi informal siswa digunakan sebagai dasar
untuk mencapai yang formal, dan (5) Terintegrasi dengan topik pembelajaran
lainnya, maksudnya pendekatan holistik menunjukkan bahwa unit-unit belajar tidak
akan dapat dicapai secara terpisah tetapi keterkaitan dan keterintegrasian harus
dieksploitasi dalam pemecahan masalah.

Gravemeijer (1994:91) mengemukakan bahwa terdapat tiga prinsip kunci


pembelajaran matematika realistik yaitu sebagai berikut: (1) Guided reinvention and
didactical phenomenology, maksudnya guided reinvention diartikan bahwa siswa
10

hendaknya dalam belajar matematika harus diberikan kesempatan untuk mengalami


sendiri proses yang sama saat matematika ditemukan. Prinsip ini dapat diinspirasikan
dengan menggunakan prosedur secara informal. Upaya ini akan tercapai jika
pengajaran yang dilakukan menggunakan situasi yang berupa fenomena-fenomena
yang mengandung konsep matematika dan nyata terhadap kehidupan siswa, (2)
Progressive mathematization, maksudnya situasi yang beriisikan fenomena yang
dijadikan bahan dan area aplikasi dalam pengajaran matematika haruslah berangkat
dari keadaan yang nyata terhadap siswa sebelum mencapai tingkat matematika secara
formal. Dalam hal ini dua macam matematisasi haruslah dijadikan dasar untuk
berangkat dari tingkat belajar matematika secara real ke tingkat belajar matematika
secara formal, dan (3) Self-developed models, maksudnya peran self-developed models
merupakan jembatan bagi siswa dari situasi real ke situasi konkrit atau dari informal
matematika ke formal matematika. Artinya siswa membuat model sendiri dalam
menyelesaikan masalah. Pertama adalah model suatu situasi yang dekat dengan alam
siswa. Dengan generalisasi dan formalisasi model tersebut akan menjadi berubah
menjadi model-of masalah tersebut. Model-of akan bergeser menjadi model-for
masalah yang sejenis. Pada akhirnya akan menjadi model dalam formal matematika.

B. Pendidikan Karakter

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang


terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak
(Kemendiknas, 2010). Kebajikan sendiri terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma,
seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain.

Pendidikan karakter jika diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran tidak


diartikan sempit hanya sebagai domain pendidikan agama atau pendidikan
kwarganegaraan saja. Tetapi pendidikan karakter terintegralisasikan ke dalam semua
mata pelajaran. Setiap mata pelajaran pada prinsipnya memiliki bahan ajar berdimensi
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap/nilai (Zulkifli, 2012). Kemendiknas (2010)
menggariskan bahwa proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari
karakter itu menghendaki suatu proses yang berkelanjutan, dilakukan melalui berbagai
mata pelajaran yang ada dalam kurikulum (kewarganegaraan, sejarah, geografi,
11

ekonomi, sosiologi, antropologi, bahasa Indonesia, IPS, IPA, matematika, agama,


pendidikan jasmani dan olahraga, seni, serta ketrampilan). Oleh karena itu, guru tidak
perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada, tetapi menggunakan materi pokok
bahasan itu untuk mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa.

Orientasi pendidikan karakter melalui sebaran mata pelajaran diupayakan


menggali, menemukan, memahami, mengaplikasikan, dan menghayati nilai-nilai yang
terkandung dari sebaran mata pelajaran tersebut dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari (Mulyasa, 2011). Hal tersebut sejalan seperti yang diungkapkan oleh
Wynne yaitu karakter yang berarti memfokuskan pada bagaimana menerapkan nilai-
nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari (Mulyasa, 2011). Dalam
pembelajaran setiap mata pelajaran diperlukan suatu indikator untuk mengetahui
keberhasilan dari pendidikan karakter.

Indikator keberhasilan pendidikan karakter dapat dilihat dalam setiap rumusan


standar kompetensi lulusan. Contohnya dalam pembelajaran matematika, setiap
lulusan dituntut untuk: (1) Menunjukkan sikap percaya diri, (2) Mencari dan
menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis,
kritis, dan kreatif, (3) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, (4) Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi
yang dimilikinya, (5) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari, (6) Berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dan santun, dan (7) Menghargai adanya perbedaan pendapat.

C. Integrasi Karakter Bangsa dalam Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

PMRI memiliki lima karakteristik dan tiga prinsip, dengan adanya karakteristik
dan prinsip tersebut membuat PMR menjadi sangat istimewa terlebih lagi lebih khusus
hanya untuk pembelajaran matematika. Menurut Zulkardi (P4MRI STKIP PGRI
Ngawi, 2011), terdapat empat karakter belajar abad 21 yang tentunya juga sejalan
dengan pembelajaran matematika melalui pendekatan PMRI, yaitu:

(1) Communication, maksudnya siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan


menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan,
tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan
12

kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi


dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah dari gurunya.

(2) Collaboration, maksudnya siswa harus menunjukkan kemampuannya dalam


kerjasama berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan
tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati
pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Siswa juga menjalankan
tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan
hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi
untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.

(3) Critical thinking and problem solving, maksudnya siswa diberikan kesempatan
untuk berusaha memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan
membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem. Siswa juga
menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, siswa juga memiliki kemampuan
untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.

(4) Creativity and innovation, maksudnya siswa dituntut untuk mampu


mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru
kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan
berbeda.

D. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis


Kemampuan berpikir kreatif (KBK) merupakan salah satu tujuan dari
pembelajaran matematika yang termuat dalam kurikulum tingkat satuan pembelajaran
(KTSP). KBK yang dimaksud adalah kemampuan berpikir kreatif matematis (KBKM).
KBKM siswa harus dikembangkan dengan melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan
kearah pengembangan pemikiran divergen, orisinal, rasa ingin tahu, membuat prediksi
dan dugaan serta mencoba-coba. Pengembangan kemampuan berpikir kreatif
merupakan salah satu fokus pembelajaran matematika. Melalui pembelajaran
matematika, siswa diharapkan memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis, dan kreatif, serta memiliki kemampuan bekerja sama (Depdiknas, 2004).
Pengembangan kemampuan berpikir kreatif memang perlu dilakukan karena
13

kemampuan ini merupakan salah satu kemampuan yang dikehendaki dunia kerja
(Career Center Maine Department of Labor USA, 2004). Tak diragukan lagi bahwa
kemampuan berpikir kreatif juga menjadi penentu keunggulan suatu bangsa. Daya
kompetitif suatu bangsa sangat ditentukan oleh kreativitas sumber daya manusianya
(Mahmudi, 2010).
Menurut Martin (2009), kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk
menghasilkan ide atau cara baru dalam menghasilkan suatu produk. Begitu juga Evans
(1991) menjelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental untuk
membuat hubungan-hubungan (connections) yang terus menerus (kontinu), sehingga
ditemukan kombinasi yang “benar” atau sampai seseorang itu menyerah. Berpikir
kreatif mengabaikan hubungan-hubungan yang sudah mapan, dan menciptakan
hubungan-hubungan tersendiri. Perspektif pemikiran matematika kreatif mengacu pada
kombinasi berpikir logis dan divergen yang didasarkan pada intuisi namun memiliki
tujuan sadar (Siswono, 2011:458). Pada umumnya, berpikir kreatif dipicu oleh
masalah-masalah yang menantang.
Mann (2005:7) menguraikan pengukuran berpikir kreatif matematis, yang
disebutnya sebagai kreativitas matematika, menjadi fleksibilitas, kelancaran dan
keaslian dari masalah yang dikonstruk oleh peserta didik. Adapun aspek-aspek
kemampuan berpikir kreatif matematis yang dikemukakan oleh Munandar (1999: 88)
yaitu: (1) Keterampilan Berpikir Lancar (fluency), ciri-cirinya adalah mencetuskan
banyak ide, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan; memberikan banyak cara
atau saran untuk melakukan berbagai hal; selalu memikirkan lebih dari satu jawab. (2)
Keterampilan Berpikir Luwes (flexibility), ciri-cirinya adalah menghasilkan gagasan,
jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi; dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda-beda; mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda;
mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. (3) Keterampilan Berpikir
Orisinal/Kebaruan (originality), ciri-cirinya adalah mampu melahirkan ungkapan yang
baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, mampu
membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. (4)
Keterampilan memperinci (Elaboration), ciri-cirinya adalah mampu memperkaya dan
mengembangkan suatu gagasan atau produk; menambahkan atau memerinci secara
detil subjek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
14

E. Bahan Ajar: Pengertian, Peran, dan Prinsip Pengembangan


Dalam Tim Pustaka Yustisia (2007: 194) dijelaskan bahwa bahan ajar atau
materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Berarti bahan ajar yang akan
dikembangkan merupakan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
sistematis, yang akan digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

1. Peran Bahan Ajar

Pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi.
materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus
dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-
benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas,
2006). Melalui bahan ajar yang dikembangkan, guru dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang bermutu agar siswa aktif berinteraksi dengan bahan ajar, dengan
guru, dan dengan siswa lainnya. Siswa dapat belajar tanpa harus ada guru atau teman
siswa yang lain, kemudian siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja ia
kehendaki, dan pada akhirnya membantu potensi siswa utuk menjadi pelajar mandiri
dan menjadi kreatif.

2. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar Matematika

Menurut Depdiknas (2006) ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan


dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam
pemilihan materi pembelajaran meliputi: 1) Prinsip relevansi, artinya keterkaitan.
Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar, 2) Prinsip konsistensi, artinya
keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan
ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam, 3) Prinsip kecukupan,
artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa
menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan
tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
15

Untuk memenuhi ketiga prinsip penyusunan bahan ajar di atas maka perlu
diperhatikan kriteria dan langkah-langkah penyusunan bahan ajar. Dalam Tim Pustaka
Yustisia (2007: 195) disebutkan bahwa, kriteria pokok pemilihan bahan ajar adalah
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sedangkan langkah-langkah pemilihan bahan
ajar adalah: (1) mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi
dan kompetensi dasar; (2) identifikasi jenis-jenis materi pelajaran; dan (3) memilih jenis
materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Jika prinsip,
kriteria, dan langkah-langkah penyusunan bahan ajar tersebut diperhatikan oleh setiap
pengembang bahan ajar, maka secara teoretis bahan ajar yang dihasilkan akan sangat
membantu guru menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.

F. Hasil yang Sudah Dicapai dan Kajian Pendahuluan yang Sudah Dilaksanakan
Hasil penelitian Kesumawati (2010), tentang penerapan pendekatan PMRI untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP di kota
Palembang, menunjukkan bahwa: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan PMRI lebih baik
daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, ditinjau dari
keseluruhan siswa, (2) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
yang memperoleh pendekatan PMRI pada setiap level sekolah (tinggi, sedang, dan
rendah) lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (3)
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh
pendekatan PMRI pada setiap kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan
rendah) lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
Hasil penelitian Mahmudi (2010) mengkaji pengaruh pembelajaran dengan
strategi Mathematical Habits of Mind berbasis masalah (MHMBM) terhadap
kemampuan berpikir kreatif matematis (KBKM), menunjukkan bahwa siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan strategi MHMBM memiliki KBKM yang lebih baik
daripada siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional.
Selanjutnya penelitian tentang berpikir kreatif matematis juga telah dilaksanakan
oleh Siswono (2007). Dalam penelitiannya tentang penjenjangan kemampuan berpikir
kreatif dan identifikasi tahap berpikir kreatif siswa dalam memecahkan dan
mengajukan masalah matematika, menunjukkan bahwa penjenjangan kemampuan
berpikir kreatif siswa dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika untuk
16

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dan dapat digunakan sebagai dasar
penelitian lebih lanjut yang bersifat verifikasi dan modifikasi.
Hasil penelitian Somakim (2010), tentang peningkatan kemampuan berpikir
kritis dan self efficacy matematik siswa SMP dengan penggunaan pendekatan
matematika realistik, menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan yang signifikan
dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa antara yang
pembelajarannya menggunakan pendekatan PMRI dan pendekatan pembelajaran biasa,
ditinjau dari keseluruhan siswa, (2) terdapat perbedaan yang signifikan dalam
peningkatan kemampuan berpikir kritis matematik siswa antara yang pembelajarannya
menggunakan pendekatan PMRI dan pendekatan pembelajaran biasa, ditinjau dari
level sekolah.

Selanjutnya penelitian Sugiman. (2010), tentang ”Dampak Pembelajaran


Matematika Realistik terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Keyakinan Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Yogyakarta”,
menunjukkan bahwa (1) peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
(KPMM) siswa PMR lebih tinggi daripada peningkatan KPMM siswa Pembelajaran
Biasa pada keseluruhan siswa, semua level sekolah, dan semua kelompok siswa,
kecuali pada kelompok tengah; (2) peningkatan KPMM siswa PMR paling tinggi
terjadi di sekolah level A ditinjau dari level sekolah dan di kelompok atas ditinjau dari
kelompok siswa.
Dari tiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendekatan PMRI dapat
meningkatkan kemampuan matematis siswa, baik kemampuan pemecahan masalah
matematis, maupun kemampuan berpikir kritis matematis. Selanjutnya dua penelitian
yang lainnya mengkaji tentang kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa berpikir kreatif dapat diterapkan dalam pembelajaran
matematika, sebagai upaya mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis
siswa. Untuk mengembangkan kemampuan matematis ini tentunya diperlukan bahan
ajar yang memadai yang didukung oleh pendekatan yang tepat. Bahan ajar yang
dimaksud adalah bahan ajar yang berorientasi pada pendekatan PMRI.
17

BAB III. METODE PENELITIAN


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset pengembangan atau
development research. Riset pengembangan dalam hal ini adalah pengembangan bahan
ajar matematika menggunakan pendekatan PMRI untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif siswa. Termasuk dalam bahan ajar ini yaitu Lembar Kerja Siswa
(LKS), Buku Guru (BG), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan perangkat tes
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa, sedangkan materi yang dikembangkan
dalam bahan ajar ini adalah bilangan dengan standar kompetensi memahami sifat-sifat
operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
A. Desain Penelitian

Penelitian pengembangan diawali melalui analisis terhadap kurikulum mata


pelajaran matematika kelas VIII SMP dan pendesainan bahan ajar. Desain bahan ajar
ini menghasilkan produk yang disebut dengan prototipe, yang masing-masing
produknya divalidasi atas tiga karakteristik yaitu : isi, konstruk, dan bahasa. Djaali
(2004) mengemukakan suatu instrumen memiliki validitas isi yang baik jika mampu
mengukur penguasaan materi yang seharusnya dikuasai sesuai dengan konten
pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum. Sedangkan instrumen mempunyai
validitas konstruk yang baik jika mampu mengukur apa yang benar-benar diukur
sesuai dengan konstruk atau konsep atau definisi konseptual yang telah ditetapkan
(Djaali, 2004).
Kepraktisan menurut Akker (1999) dipenuhi jika (1) para ahli dan praktisi
menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan dan (2) kenyataan
menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan. Suatu produk
dikatakan efektif apabila ia memberikan hasil sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan oleh pengembang (Akker, 1999). Sejalan dengan hal tersebut, pembelajaran
matematika dikatakan efektif jika memenuhi 3 dari 4 aspek , dengan syarat aspek 1
terpenuhi (Trisna, 2006:125), yaitu: (1) hasil belajar secra klasikal tuntas, (2)
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran efektif, (3) aktivitas siswa efektif, (4)
respon siswa terhadap pembelajaran positif.
Ada tiga komponen yang akan dikembangkan dalam penelitian ini, yakni: (1)
bahan ajar matematika SMP berbasis PMRI, (2) perangkat pendukung bahan ajar
matematika SMP berbasis PMRI, dan (3) instrumen yang akan digunakan untuk
18

menilai kualitas bahan ajar matematika SMP berbasis PMRI. Kriteria kualitas bahan
ajar yang dikembangkan, mengacu pada kriteria Nieveen (1999), yakni validitas,
praktikabilitas, dan efektivitas.
Tabel 1 Fase dan aspek kualitas yang diteliti dalam pengembangan bahan ajar

Aspek Kualitas yang diteliti


Fase/tahap
Validitas Praktikalitas Efektifitas
Draf awal √
Prototipe I √
Prototipe II √
Sumber: Hadi (2005:113)

Prototipe diujicobakan pada subyek penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP PGRI
1 Palembang satu tahun pelajaran 2012-2013 dan ujicoba tahap II pada tahun pelajaran
2013-2014 di tiga SMP di Palembang. Pemilihan SMP PGRI 1 Palembang didasarkan
pada pertimbangan bahwa sekolah ini sudah berstandar nasional, termasuk sekolah level
sedang, guru matematikanya telah mengenal pendekatan PMRI, dan sekolah ini
merupakan sekolah mitra Universitas PGRI Palembang. Sedangkan tiga SMP dipilih
secara acak berdasarkan akreditasi A,B, dan C.

B. Metode Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis PMRI

Bahan ajar yang akan dikembangkan dalam tahap ini adalah bahan ajar
matematika SMP berbasis PMRI untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
matematis. Tahap-tahap pengembangan bahan ajar matematika SMP berbasis PMRI
ini mengacu kepada dua tahapan utama development research yaitu tahap preliminary
studi (tahap persiapan, tahap pengembangan model) dan tahap formatif study (tahap
evaluasi dan tahap revisi). Berikut ini langkah-langkah pengembangan materi yang
disajikan dalam bentuk diagram alir.
19

Low resistance to revision High resistance to revision

Expert
Reviews

Revise Revise

Preliminary Self Revise


Small Field
Evaluation
Group Test

One-to-
one

Gambar 1. Diagram Alir Pengembangan Bahan Ajar (Zulkardi, 2006)

Untuk lebih jelasnya berdasarkan diagram di atas penelitian ini melalui tahapan
sebagai berikut:
1) Preliminary, yaitu:
(1) Persiapan; Tahap ini meliputi analisis materi kurikulum matematika
berdasarkan KBKM pada level SMP.
(2) Pendesainan materi (prototyping); Tahap ini meliputi pendesainan materi
matematika untuk SMP.
2) Formatif Study, yaitu:
(1) Self Evaluation; Pada tahap ini dilakukan penilaian oleh diri sendiri terhadap
desain bahan ajar.
(2) Expert Reviews (Uji Pakar); Pada tahap ini prototipe materi diuji oleh beberapa
pakar yang kompeten dibidangnya.
(3) One-to-one evaluation; prototipe materi diujicobakan terhadap satu siswa kelas
VIII, seorang guru mata pelajaran matematika, dan teman sejawat.
(4) Revisi ; pada tahap ini, revisi dilakukan berdasarkan analisis dari expert review
dan one-to-one evaluation. Hasil revisi adalah prototipe I.
(5) Small group ; Pada tahap ini prototipe I diujicobakan terhadap sekelompok
siswa kelas VIII SMP PGRI 1 Palembang.
(6) Revisi ; Saran-saran serta hasil kerja siswa dijadikan dasar untuk merevisi
prototipe I. Hasil revisi adalah prototipe II.
20

(7) Field Test; Pada tahap ini prototipe II diujicobakan terhadap siswa kelas VIII di
tiga SMP di Palembang. Hasil uji coba ini dianalisis dan dibahas sedemikian
rupa sehingga menghasilkan saran-saran untuk revisi.
(8) Revisi Akhir; Saran-saran serta hasil kerjaan siswa dijadikan dasar untuk
merevisi prototype II menjadi produk akhir.
Berikut adalah bagan alir penelitian yang dilaksanakan selama dua tahun

PENDIDIK METODE
development research
Mengeksplorasi
Pendidikan Karakter
Dokumentasi

Pengembangan Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa
PMRI
RPP
Perangkat tes KBK
Pendidikan Karakter
LKS

KBK Buku Guru

TEORI BAHAN AJAR

Gambar 2. Bagan alir penelitian

1. Luaran

Luaran dan indikator pencapaian serta lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 2
berikut.
Tahun Luaran dan Indikator Pencapaian Lokasi Penelitian
1. Artikel dalam jurnal Nasional
(kolaborasi teori PMRI, pendidikan SMP PGRI 1
I karakter, dan berpikir kreatif). Palembang
2. Prototype dan CD bahan ajar
Tahun Luaran dan Indikator Pencapaian Lokasi Penelitian
1. Bahan Ajar matematika berbasis PMRI
yang valid, praktis, dan efektif.
2. Perangkat tes uji kemampuan berpikir
kreatif matematis. 3 (tiga) SMP di kota
II 3. Publikasi ilmiah dalam seminar nasional Palembang yang
(Bahan Ajar berbasis PMRI). terakreditasi A, B, C
4. Artikel dalam jurnal Nasional
5. HKI hasil penelitian
21

BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN


Jadwal penelitian digambarkan dalam chartbar berikut:

A. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun I (2012-2013)

Jenis Kegiatan
Penulisan laporan & publikasi

Revisi Prototipe I menjadi prototipe II

Uji coba Small Group

Merumuskan Prototipe I Bahan Ajar

Revisi BG dan Instrumen tes

Revisi draft Bahan Ajar Hasil Validasi (LKS)

Validasi soal tes KBK

Validasi BG & Instrumen Tes

Validasi LKS

Menyusun Draft Instrumen Tes

Menyusun Draft Buku Guru (BG)

Perancangan Draft Bahan Ajar berupa LKS

Analisis Hasil Observasi


Observasi Awal di Sekolah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rencana Pelaksanaan pada bulan ke-

B. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun II (2013-2014)


Jenis Kegiatan
Penulisan laporan & publikasi
Mendiseminasikan hasil penelitian dengan
melakukan kegiatan pengabdian
Revisi Prototipe II menjadi bahan ajar final

Analisis Hasil field test (Keefektifan bahan ajar)

Uji coba field test


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rencana Pelaksanaan pada bulan ke-
22

DAFTAR PUSTAKA
Akker, J., Van den. 1999. Principle and Methods of Development. In : J. van den
Akker, R. Branch, K. Gustafson, N. Nieveen & Tj. Plomp (Eds), Design
methodology and developmental research. Dordrecht : Kluwer.

Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika


Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdiknas.

_________. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi Mata


Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs). Jakarta: Depdiknas.

Evans, James R. 1991. Creative Thinking in the Decision and Management Sciences.
Cincinnati: South-Western Publishing Co.

Gravemeijer, K.P.E. 1994. Developing Realistics Mathematics Education. Ultrecht:


Freudhenthal Institut.

Hadi, Sutarto. 2005. Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya.


Banjarmasin: Tulip.

Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.


Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Kesumawati, Nila. 2010. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis,


Pemecahan Masalah, dan Disposisi matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Disertasi Tidak Diterbitkan.
Bandung: SPs Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Mahmudi, Ali. 2010. Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. Makalah


Disajikan Pada Konferensi Nasional Matematika XV UNIMA Manado, 30 Juni
– 3 Juli 2010.
----------. 2010. Pengaruh Pembelajaran dengan Strategi MHM Berbasis Masalah
terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemampuan Pemecahan Masalah, dan
Disposisi Matematis, serta Persepsi terhadap Kreativitas. Disertasi Tidak
Diterbitkan. Bandung: SPs Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Mann, Eric Louis. 2005. Mathematical Creativity and School Mathematics: Indicators
of Mathematical Creativity in Middle School Students. Disertasi. University of
Connecticut. [Tersedia]
http://www.gifted.uconn.edu/siegle/Dissertations/Eric%20Mann.pdf. Diakses
tanggal 20 Maret 2012.

Martin. 2009. Convergent and Divergent Thinking. [Online] Tersedia:


http://www.eruptingmind.com/convergent-divergent-creative-thinking/[ 09
Maret 2012]
23

Matlin, M. W. 2003. Cognition. Fifth Edition. Rosewood Drive, Danvers, MA: John
Wiley & Sons, Inc.
Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Munandar, U. 1999. Kreativitas & Keberbakatan. Strategi Mewujudkan potensi kreatif


& Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Munkacsy, K. 2007. Social Skills snd Mathematics Learning. Budapest: Eotoys
University. [Online]. Tersedia: http://people.exeter.ac.uk/PErnest/pome21/
Munkacsy%20%20Social%20Skills%20and%20Mathematics%20Learning.doc
[20 Nopember 2011].
Nieveen, N. 1999. Prototyping to Reach Product Quality. In Jan Van den Akker, R.M.
Branch, K. Gustafson, N. Nieveen & Tj. Plomp (Eds). Design Approaches and
Tools in Education and Training (pp 125 – 135) Kluwer Academic Publishers,
Dordrecht, the Netherlands.

Pittaliss, Marios and Cristou, Contantinus. 2010. Types of Reasoning in 3D Geometry


Thinking and Their Relation with Spatial Ability. Journal of Education Studies
in Mathematics Vol. 75, No. 2 (November 2010), pp. 191-212. Springer. USA.
[Online]. Tersedia: http://www.jstor.org/stable/40928555

P4MRI STKIP PGRI Ngawi. 2011. Karakter Belajar Abad 21; PMRI Cs. (online).
Tersedia Pada: http://p4mristkipngawi.wordpress.com/2011/12/04/. Diakses:
tanggal 3 Maret 2012.

Sabandar, Jozua. 2010. Berpikir Reflektif. (Online). Tersedia pada:


http://math.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2009/11/Berpikir-Reflektif.pdf.
Diakses tanggal 5 Desember 2011.

Siswono, T. 2011. Level of student’s creative thinking in classroom Mathematics.


Educational Research and Review (online) Vol. 6 (7),
(http://www.academicjournals.org/ERR, diakses 20 Maret 2012).

-----------. 2007. Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Identifkasi Tahap


Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah
Matematika. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Surabaya.

Somakim. (2010). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Self Efficacy


Matematik Siswa SMP dengan Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik.
Disertasi Tidak Diterbitkan. Bandung: SPs Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung.

Sugiman. 2010. Dampak Pembelajaran Matematika Realistik terhadap Peningkatan


Kemampuan Pemecahan Masalah dan Keyakinan Matematik Siswa Sekolah
Menengah Pertama di Kota Yogyakarta. Disertasi Tidak Diterbitkan. Bandung:
SPs Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
24

Tim Pustaka Yustisia. (2007). Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) SD, SMP, dan SMA. Seri Perundangan. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Trisna, Benny N. 2006. Pembelajaran matematika Realistik untuk Topik Persamaan


Garis Singgung di kelas VIII. Jurnal Pendidikan Matematika Mathedu Vol 1
No. 2 Juli 2006. Program Studi Pendidikan Matematika PPs UNESA.

Yasmin, Nyimas. 2007. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistik


Mathematics Education (RME) Untuk Kelas IV Sekolah Dasar (SD). Tesis
pada PPS UNP: tidak dipublikasikan.

Zulfikri. Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Proses Pembelajaran di SMK.


Sriwijaya Post. Kamis, 23 Februari 2012.

Zulkardi 2002. Developing a learning environtment on Realistic Matkematics


Education for Indonesian student teachers. Doctoral Dissertation. Enschede:
University of Twente.

_______. 2006. Formative Evaluation: What, Why, When, How.


http://www.geocities.com/zulkardi/books.html. Diakses 14 Januari 2012.

REKAPITULASI ANGGARAN PENELITIAN


Rekapitulasi pembiayaan pelaksanaan penelitian hibah bersaing tahun anggaran
2013 – 2014 adalah sebagai berikut.

Biaya yang diusulkan (Rp x 1000)


No. Jenis Pengeluaran
Tahun I Tahun II
1 Gaji dan upah 14.980 15.000
2 Bahan Habis dan peralatan 14.980 14.950
3 Perjalanan 12.500 12.506
4 Lain-lain (publikasi, seminar, 7.500 7.500
laporan lainnya)
Total Anggaran Rp. 49.960 Rp. 49.956
25

LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi anggaran penelitian
a. Anggaran Tahun I (2013)
(1) Anggaran untuk Pelaksana (Gaji dan Upah)
Jumlah Upah/
Kedudukan Jml Total Upah
No. Tugas Dalam Penelitian Jam/ Minggu
Dalam Tim Minggu (Rp)
Minggu (Rp)
1 Ketua Peneliti Penanggung jawab & 12 105.000 40 4.200.000
pelaksana
2 Anggota Menyiapkan, 8 75.000 40 3.000.000
Peneliti melaksanakan &
menyusun laporan
3 Pembantu I Menyiapkan Alat Peraga 5 20.000 40 800.000
4 Pembantu II Administrasi & 5 20.000 40 800.000
pengetikan
5 Guru Mitra 2 Membantu dalam 6 65.000/org 16 2.080.000
org pengembangan model, &
melaksanakan PBM
6 Reviuwer Ahli Memberikan Penilaian 4 425.000 4 1.700.000
tentang LKS
7 Validator 6 Memvalidasi BG, RPP, 5 100.000 4 2.400.000
orang LKS, dan Instrumen
Sub Total 14.980.000

(2). Bahan Habis Pakai


Harga/ Total Harga
No Nama Bahan Kegunaan Banyak
Unit (Rp.) (Rp.)
a. Material Penelitian
1 Kertas HVS A4 Print BS, LKS,RPP, 50.000 20 rim 1.000.000
Instrumen, & Laporan
2 Kertas Duplikator Untuk Coret-coretan 30.000 10 rim 300.000
3 Tinta printer Canon Isi ulang cartridge 50.000 10 buah 500.000
(sisi ulang) Hitam untuk printer tinta
hitam
4 Tinta printer Canon Isi ulang cartridge untuk 50.000 15 buah 750.000
(sisi ulang) Color (B, printer tinta warna biru,
M, K) merah, & kuning
5 Karton manila Untuk pembuatan 5.000 10 buah 50.000
Schedule
6 Paku tindis/payung Keperluan sekretariat/ 5.000 3 dos 15.000
ruang kerja penelitian
7 Lem kertas Pembuatan/penyisipan 5.000 2 buah 10.000
dokumen foto
8 Kertas photo Dokumentasi foto-foto 30.000 5 buah 150.000
penelitian
26

9 Staples kecil dan besar Pengepakan LKS, 30.000 4 buah 120.000


serta isinya RPP, dan instrumen
10 Plastik transparan Alat peraga, seminar, 250.000 4 dos 1.000.000
printer warna transparansi OHP
11 Penjepit kertas / map Penjepit proposal, 5.000 20 buah 100.000
laporan, dan dokumen
terkait
12 Map plastic Tempat penyimpanan 15.000 20 buah 300.000
proposal, laporan, dan
dokumen terkait
13 Map kertas Tempat penyimpanan 5.000 30 buah 150.000
proposal, laporan, dan
dokumen terkait
14 CD RW Untuk mengkopi data- 10.000 20 buah 200.000
data & dokumen
penelitian
15 Type Ex Untuk koreksi 15.000 5 buah 75.000
kesalahan ketik dlsb.
16 Spidol OHP Presentasi seminar & 30.000 12 buah 360.000
transparansi OHP
17 Karton Berwarna Bahan PBM kelas 5.000 20 lembar 100.000
ujicoba
18 Perancangan Draft Mendesain awal bahan 2.000.000 1 paket 2.000.000
instrumen ajar
19 Perancangan prototype Merevisi draft bahan 1.000.000 1 paket 1.000.000
ajar
20 Penggandaan draft Memperbanyak 1.000.000 1 paket 1.000.000
dan prototype instrumen
b. Peralatan
1 Cartidge BC-41 Canon Mencetak/print bahan 300.000 1 buah 300.000
iP1300 Color ajar dan pendukungnya
2 Cartidge BC-40 Canon Mencetak/print 300.000 1 buah 300.000
iP1300 Hitam keperluan penelitian
3 Hardisk eksternal Menyimpan data 1.200.000 1 buah 1.200.000
4 Internet flash modem Penelusuran internet 800.000 2 buah 1.600.000
5 Flashdisk Menyimpan data 200.000 2 buah 400.000
c. Perawatan
1 Camera Video dan Dokumentasi 20.000 40 jam 800.000
Camera Digital. pelaksanaan penelitian
2 Note Book (laptop), Seminar, PBM, dan 30.000 40 jam 1.200.000
LCD, OHP, dan printer penggandaan dokumen
Sub Total Rp. 14.980.000

(3). Biaya Perjalanan


Jml Biaya/Org/ Biaya Total
No Tujuan Keperluan Frek.
Org Frek. (Rp.) (Rp.)
1. Dinas Pendidikan Kota Pengurusan izin 2 50.000 3 kali 300.000
Palembang penelitian
2. Badan Kesbang dan Pengurusan izin 2 50.000 3 kali 300.000
Linmas Sumsel penelitian
27

3. SMP tempat penelitian Observasi awal & studi 2 50.000 3 kali 300.000
dokumentasi
4. Workshop Matematika Pembuatan bahan ajar 6 50.000 6 kali 1.800.000
berbasis PMRI
5. P3MP Matematika Pengemb. Model, BG, 6 50.000 6 kali 1.800.000
RPP, LKS, & Instrumen
7. Keluar kota (dalam Mengikuti seminar 2 2.000.000 2 kali 8.000.000
negeri) nasional
Sub Total 12.500.000

(4). Biaya Lain-lain


Harga/ Total Harga
No Jenis Pengeluaran Keperluan Banyak
Unit (Rp.) (Rp.)
a. Pertemuan/Lokakarya/Seminar
Pertemuan tim Perampungan dan 100.000 6 orang 600.000
pelaksana 6 orang (2 penggandaan perangkat
1
peneliti, 2 guru mitra, penelitian: BS,BG, LKS,
2 pembantu) RPP, dan Instrumen
Lokakarya Pelatihan guru 2 guru 500.000 3 hari 1.500.000
pelaksanaan ujicoba mitra, dan 3 observer.
2
Prototipe I selama 3
hari
Seminar lokal hasil Menerima masukan untuk 1.000.000 1 paket 1.000.000
penelitian tahun I, perbaikan model Protipe I
3 dihadiri stakeholder, dan perampungan laporan
tim monev Lemlit tahun I
UPGRI Plg, 1 hari
b. Laporan/Publikasi
Penggandaan laporan Perampungan hasil tahun I 1.000.000 1 paket 1.000.000
1
tahun I
Publikasi hasil Menyebarkan hasil-hasil 700.000 1 kali 700.000
2 penelitian pada jurnal penelitian
nasional
c. Penelusuran Pustaka
Mencari literatur
Penelusuran jurnal 60.000 10 eks. 600.000
1
pendukung penelitian
Penelusuran buku Mencari literatur 100.000 5 eks. 500.000
2
pendukung penelitian
d. Pengeluaran Lain-lain
1. Penyewaan LCD/ OHP Diskusi bahan ajar dan 1.000.000 1 paket 1.000.000
pendukungnya bersama
seluruh tim (awal, tengah,
akhir)
Administrasi Surat Kepengurusan izin 200.000 3 paket 600.000
Menyurat penelitian, undangan
diseminasi, dan pelaporan
ke Jakarta
Sub Total Rp. 7.500.000

TOTAL KESELURUHAN Rp. 49.960.000


28

b. Anggaran Tahun II
(1) Anggaran untuk Pelaksana (Gaji dan Upah)
Jumlah Upah/
Kedudukan Jml Total Upah
No. Tugas Dalam Penelitian Jam/ Minggu
Dalam Tim Minggu (Rp)
Minggu (Rp)
1 Ketua Peneliti Penanggung jawab & 12 165.000 40 6.600.000
pelaksana
2 Anggota Menyiapkan, 8 125.000 40 5.000.000
Peneliti melaksanakan &
menyusun laporan
3 Pembantu I Menyiapkan Alat Peraga 5 22.000 40 880.000
4 Pembantu II Administrasi & 5 22.500 40 900.000
pengetikan
5 Observer 3 org Observasi PBM 2 35.000/org 12 1.620.000
Sub Total 15.000.000

(2). Bahan Habis Pakai


Harga/ Total Harga
No Nama Bahan Kegunaan Banyak
Unit (Rp.) (Rp.)
a. Material Penelitian
1 Kertas HVS A4 Print BS, LKS,RPP, 50.000 20 rim 1.000.000
Instrumen, & Laporan
2 Kertas Duplikator Untuk Coret-coretan 30.000 10 rim 300.000
3 Tinta printer Canon Isi ulang cartridge 50.000 10 buah 500.000
(sisi ulang) Hitam untuk printer tinta
hitam
4 Tinta printer Canon Isi ulang cartridge untuk 50.000 15 buah 750.000
(sisi ulang) Color (B, printer tinta warna biru,
M, K) merah, & kuning
5 Kertas Bergaris Untuk kerja kelompok 45.000 10 rim 450.000
siswa
6 Pensil Untuk Siswa & 5.000 150 buah 750.000
keperluan penelitian
7 Penghapus/Stip pensil Untuk Siswa & 5.000 150 buah 750.000
keperluan penelitian
8 Spidol Whiteboard Untuk PBM 30.000 10 dos 300.000
9 Ballpoint Untuk Siswa & 5.000 150 buah 750.000
keperluan penelitian
10 Mistar Untuk siswa 5.000 120 buah 600.000
11 CD RW Untuk mengkopi data- 10.000 20 buah 200.000
data & dokumen
penelitian
12 Karton Berwarna Bahan PBM kelas 5.000 20 lembar 100.000
ujicoba
29

13 Penggandaan bahan Memperbanyak 30.000 150 paket 4.500.000


ajar untuk field test instrumen
b. Peralatan
1 Cartidge BC-41 Canon Mencetak/print bahan 300.000 1 buah 300.000
iP1300 Color ajar dan pendukungnya
2 Cartidge BC-40 Canon Mencetak/print 300.000 1 buah 300.000
iP1300 Hitam keperluan penelitian
4 Pulsa flash modem Penelusuran internet 500.000 2 paket 1.000.000
5 Flashdisk Menyimpan data 200.000 2 buah 400.000
c. Perawatan
1 Camera Video dan Dokumentasi 20.000 40 jam 800.000
Camera Digital. pelaksanaan penelitian
2 Note Book (laptop), Seminar, PBM, dan 30.000 40 jam 1.200.000
LCD, OHP, dan printer penggandaan dokumen
Sub Total Rp. 14.950.000

(3). Biaya Perjalanan


Jml Biaya/Org/ Biaya Total
No Tujuan Keperluan Frek.
Org Frek. (Rp.) (Rp.)
1. Dinas Pendidikan Kota Pengurusan izin 2 50.000 3 kali 300.000
Palembang penelitian
2. Badan Kesbang dan Pengurusan izin 2 50.000 3 kali 300.000
Linmas Sumsel penelitian
4. SMP tempat penelitian Pelaksanan penelitian 6 31.000 21 3.906.000
dan observasi PBM kali
5. Keluar kota (dalam Mengikuti seminar 2 2.000.000 2 kali 8.000.000
negeri) nasional
Sub Total 12.506.000

(4). Biaya Lain-lain


Harga/ Total Harga
No Jenis Pengeluaran Keperluan Banyak
Unit (Rp.) (Rp.)
a. Pertemuan/Lokakarya/Seminar
Pertemuan tim Perampungan dan 100.000 6 orang 600.000
pelaksana 6 orang (2 penggandaan perangkat
1
peneliti, 2 guru mitra, penelitian: BS,BG, LKS,
2 pembantu) RPP, dan Instrumen
Lokakarya Pelatihan guru 2 guru 500.000 3 hari 1.500.000
pelaksanaan ujicoba mitra, dan 3 observer.
2
Prototipe II selama 3
hari
Seminar lokal hasil Menerima masukan untuk 1.000.000 1 paket 1.000.000
penelitian tahun I, perbaikan model Protipe
3 dihadiri stakeholder, II dan perampungan
tim monev Lemlit laporan tahun II
UPGRI Plg, 1 hari
b. Laporan/Publikasi
1 Penggandaan laporan Perampungan hasil tahun II 1.000.000 1 paket 1.000.000
30

tahun II
Publikasi hasil Menyebarkan hasil-hasil 700.000 1 kali 700.000
2 penelitian pada jurnal penelitian
nasional
c. Penelusuran Pustaka
Mencari literatur
Penelusuran jurnal 60.000 10 eks. 600.000
1
pendukung penelitian
Penelusuran buku Mencari literatur 100.000 5 eks. 500.000
2
pendukung penelitian
d. Pengeluaran Lain-lain
1. Penyewaan LCD/ OHP Diskusi bahan ajar dan 1.000.000 1 paket 1.000.000
pendukungnya bersama
seluruh tim (awal, tengah,
akhir)
2 Administrasi Surat Kepengurusan izin 200.000 3 paket 600.000
Menyurat penelitian, undangan
diseminasi, dan pelaporan
ke Jakarta
Sub Total Rp. 7.500.000

TOTAL KESELURUHAN Rp. 49.956.000

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


Alokasi waktu
No Nama NIDN Bidang Ilmu Total Harga (Rp.)
(jam/minggu)
1.Mengkoordinir dan
memimpin seluruh
Dr. Nila Kesumawati, Pend.
1 0018086701 12 kegiatan penelitian.
M. Si Matematika
2. Menyusun Program
kerja.
1. Membantu
terlaksananya kegiatan
administrasi
(menyusun laporan,
surat menyurat dan
lain-lain).
Nyiayu Fahriza Pend. 2. Membantu Ketua
2 0010097501 8
Fuadiah, S.Si., M. Pd Matematika melaksanakan kegiatan
dan mengolah
informasi penelitian.
3. Membuat evaluasi
tentang kegiatan
penelitian.

Lampiran 3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian


Penelitian ini tidak membutuhkan sarana khusus. Satu-satunya sarana yang
diperlukan untuk uji-coba bahan ajar adalah kelas dengan semua sarana dan peralatan
yang telah ada dan atau diadakan melalui penelitian ini. Penelitian ini menggunakan
kelas dengan perangkat yang alamiah, tanpa manipulasi dari peneliti. Fasilitas
31

tambahan yang disediakan oleh peneliti adalah seperangkat LCD-OHP sebagai media
visual dalam pembelajaran. Selain itu, peneliti juga menyiapkan berbagai alat dan
bahan yang sesuai dengan materi pelajaran.

Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti

1. Biodata Ketua Peneliti


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Nila Kesumawati, M. Si. P
2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/No. identitas lainnya 196708181993032005
5 NIDN 0018086701
6 Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 18 Agustus 1967
7 Alamat Rumah Jl. M. Aguscik No. 1070 Rt 14/ Rw 04 km 7,5
Palembang Sumsel
8 Nomor Telepon/Faks/HP 0711-414586/081532799336
9 Alamat Kantor Lr. Gotong Royong 9/10 Ulu Darat Palembang
10 Nomor Telepon/Faks 0711-510043 / 0711-514782
11 Alamat e-mail nilakesumawati@yahoo.com
12 Lulusan yg telah dihasilkan S-1= 150 orang ; S-2= 8 orang; S-3= orang
1. Aljabar 1
2. Aljabar 2
3.Metode Penelitian Pembelajaran Matematika
4. Dasar Proses Pembelajaran Matematika 1
5. Dasar Proses Pembelajaran Matematika 2
6. Matematika Sekolah 1
7. Matematika sekolah 2

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama PT Universitas UGM UPI
Sriwijaya
Bidang Ilmu Pendidikan Matematika Pendidikan Matematika
Matematika
Tahun Masuk- 1986 - 1991 2000 - 2003 2007 - 2010
Lulus
Judul Skripsi/ Penerapan Integral Henstock- Peningkatan Kemampuan
Tesis/Disertasi Sistem Kredit Darboux Pada Pemahaman, Pemecahan
Semester Di Ruang Euclide Rn Masalah, dan Disposisi
SMA Negeri Matematis Siswa SMP
Sekotamadya melalui Pendekatan
Palembang Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia
Nama Pembim- Drs. M. Prof. Dr. Soeparna 1. Prof. Jozua Sabandar,
bing/ Promotor Daeran Darmawijaya M.A., Ph.D
32

2. Prof. H. Yaya S
Dra. Asni Kusumah, M. ScA., Ph.D
Nurias 3. Prof. H. Zulkardi,
M.I.Kom., M.Sc., Ph. D

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2006 Pengembangan Model Pembelajaran Hibah
Himpunan menggunakan Pendekatan Kopertis 10
Pendidikan Matematika Realistik Wilayah II
Berdasarkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi di SMP PGRI 1 Palembang
2 2011 Pengaruh Panggilan Jiwa, Motiv Universitas
Berprestasi, dan Kemampuan Guru PGRI 22
terhadap Kemampuan Profesional Palembang
Mengajar
3 2011 Evaluasi Kurikulum Universitas PGRI YPLP PT-
Palembang Berdasarkan Pendapat PGRI 63
Stakeholders Provinsi
Sum-Sel
4 2012 Peningkatan Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa melalui Mandiri 5
Pendekatan Metakognitif Pada SMP
Negeri 14 Palembang

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp
1 2010 workshop Peningkatan Profesional Karang
GuruSMPN 1 Belitang Madang Raya Binangun
SMPN 1
Belitang
2 2011 Pelatihan Pembuatan RPP LPPM
UPGRI
Palembang
3 2011 Pelatihan Penyusunan silabus dan LPMP
Satuan Acara Perkuliahan UPGRI
Palembang
4 2011 Diklat Model-model Pembelajaran Balai
Pendidikan
dan
Pelatihan
Keagamaan
Palembang
33

5 2011 Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah HUT


YPLP-PT
PGRI ke-66 Tahun 2012 PGRI Sum-
Sel
6 2012 Seminar Nasional Penulisan PTK ISWI Sum-
Sel
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor

1 2008 Teori Belajar Bermakna dari David No. 13, Jurnal Ilmu
Ausubel Tahun VIII, Pendidikan
Mei 2008 WAHANA
(ISSN: 1829- DIDAKTIKA
5614)
2 2010 Asosiasi Kemampuan Pemahaman dan Volume 11, Jurnal
Disposisi Matematis Siswa SMP No. 2, Juli Pendidikan
Setelah Mendapat Pendekatan 2010 Hal. MIPA Wahana
Pendidikan Matematika Realistik 65-71 (ISSN: Informasi hasil
1411-2531) penelitian dan
pembelajaran
MIPA
3 2011 Desain Pembelajaran Luas Permukaan Volume 10, Jurnal
Bola melalui Konteks Lampu No. 1, MIPMIPA
Lampion Menggunakan Pendekatan Februari Majalah Ilmiah
PMRI di Kelas IX SMP 2011 Hal. Pendidikan
52-61 Matematika
(ISSN: 1412- dan Ilmu
2138) Pengetahuan
Alam
4 2011 Profesionalisme dan Kesejahteraan No.21, Jurnal Ilmu
Guru Tahun XI,
Pendidikan
(ISSN: 1829- WAHANA
5614)
DIDAKTIKA

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar


Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1 Seminar Nasional Kecerdasan Logika Matematika 6 Januari 2007
Pendidikan PPs UNSRI
Matematika Palembang
2 Seminar Internasional Life skills Dalam Pembelajaran 2-3 Mei 2007
Pendidikan Serantau III Matematika Pekanbaru
3 Seminar Nasional Pembelajaran dengan Pendekatan 24 Nov 2007
Matematika dan Metakognitif dalam Upaya FMIPA UNY
34

Pendidikan Meningkatkan Kemampuan Yogyakarta


Matematika Pemecahan Masalah
4 Seminar Nasional Seni Dalam Matematika 8 Des 2007
Matematika FPMIPA UPI
Bandung
5 Seminar Nasional Pendekatan Pendidikan Matematika 30 Mei 2008
MIPA Realistik untuk Pembelajaran Materi UNY
Himpunan Yogyakarta
6 Seminar Nasional Representasi Matematis dalam 24-27 Juli
Matematika dan Pembelajaran Matematika 2008 UNSRI
Pendidikan Palembang
Matematika
7 Seminar Nasional Pemahaman Konsep Matematik dalam 28 Nov 2008
MIPA Pembelajaran Matematika UNY
Yogyakarta
8 Seminar Nasional Kedudukan Kemampuan Pemahaman 24 Januari
Pendidikan II dan Pemecahan Masalah Matematis 2009 UNILA
dalam Kurikulum 2006 dan Lampung
Implementasinya
9 KNPM - III Disposisi Matematis dalam 23-25 Juli
Pembelajaran Matematika. 2009 Unimed-
Medan
10 Seminar Nasional Analisis Kemampuan Pemahaman 14 Mei 2009
Pendidikan Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung UNSRI
(BRSL) pada Siswa Kelas IX SMPN Palembang
17 Palembang.
11 Seminar Nasional Pengembangan Penalaran dalam 27 Nov 2010
Matematika dan Matematika FMIPA UNY
Pendidikan Yogyakarta
Matematika
12 Seminar Nasional Motiv Berprestasi dan Kemandirian 27 Juni 2011
Pendidikan Merupakan bagian dari Faktor Penentu UPGRI
Profesional Guru Palembang
13 KNPM IV Development Mathematical Problem 21-23 Juli
Solving Problems At Junior High 2011 UNY
School Yogyakarta
14 Seminar Nasional Pengembangan Materi Tabung 26 Nov 2011
Pendidikan MIPA Berdasarkan Pendekatan Pendidikan UNILA
Matematika Realistik Indonesia Lampung
(PMRI) di SMP Palembang

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1
2
35

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
2
3
Dst.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Dalam 5 – 10


Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respon
No Tahun
Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
1
2
3
Dst.

J. Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah,


asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
Dst.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Hibah Bersaing.

Palembang, 25 Maret 2012


Yang Membuat,
36

Dr. Nila Kesumawati, M.Si.


NIP. 19670818 199303 2 005
2. Biodata Anggota Peneliti
A. Identitas Anggota

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nyiayu Fahriza Fuadiah, S,Si., M.Pd


2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197509102005012002
5 NIDN 0010097501
6 Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 10 September 1975
7 Alamat Rumah Jl. Seruni No. 14A Rt 01 Rw 01 Bukit Lama
Palembang
8 Nomor Telepon/Faks/ 08163283295
9 Alamat Kantor Jl. Jend. A. Yani Lr. Gotong Royong 9/10 Ulu
Palembang
10 Nomor Telepon/Faks 0711-5110043
11 Alamat e-mail n_fahriza@yahoo.co.id
12 Lulusan yg telah dihasilkan S-1= 15 orang ; S-2= - orang; S-3= - orang
1. Matematika Terapan
2. Trigonometri
13. Mata Kuliah yg diampu 3 . Metode Numerik
4. Matematika Diskrit
5. Evaluasi Proses & Hasil Pemb. Matematika

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Universitas Sriwijaya Universitas
Tinggi Sriwijaya
Bidang Ilmu Matematika Pend. Matematika

Tahun Masuk-Lulus 1993-1998 2006-2009


Judul Skripsi/ Penyelesaian Sistem Pengembangan
Tesis/Disertasi Persamaan Diferensial Perangkat
Orde Satu dengan Pembelajaran
Menggunakan Metode Geometri dan
Runge-Kutta Pengukuran dengan
Pendidikan
Matematika
Realistik Indonesia
di SD Negeri 179
Palembang
Nama Pembimbing/ Drs. Bangun Putra Jaya Prof. Dr. Zulkardi,
37

Promotor MI.Komp., M.Sc


Drs. Robinson Sitepu Dra. Cecil
Hiltimartin, M. Si

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(bukan skripsi, tesis, maupun disertasi)

Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2011 Pengembangan Bahan Ajar Geometri DIPA 10
dan Pengukuran Berbasis Pembelajaran Kopertis
Kontekstual yang Melibatkan Wilayah II
Kecerdasan Spasial Siswa di SMP
2 2011 Pengembangan Materi Ajar Geometri Puslit 2
dan Pengukuran untuk Sekolah Dasar UPGRI
dengan Pendekatan Pendidikan Palembang
Matematika Realistik Indonesia

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2010 Pelatihan Guru di SDN 117 Palembang LPPM


dengan Tema Meningkatkan UPGRI
Profesionalisme Guru Palembang

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

Volume/
No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor
Pendidikan Matematika Realistik Jurnal Ilmu
1 2008 No. 13,
Indonesia (PMRI) suatu Inovasi Tahun VIII, Kependidikan
Pembelajaran Matematika Wahana
Mei 2008
(ISSN: 1829- Dikdatika
FKIP UPGRI
5614)
Palembang
Pengembangan Perangkat Jurnal
2 2009 Volume 3 Pendidikan
Pembelajaran Materi Geometri dan
No. 2 Matematika
Pengukuran dengan Pendekatan Desember
Pendidikan Matematika Realistik Program Studi
2009 (ISSN: Magister
Indonesia di SD Negeri 179 1978-0044) Pendidikan
Palembang
Metamatika PPs
UNSRI
38

Mengembangkan Kemampuan Jurnal Ilmu


3 2009 Pemecahan Masalah Matematika Siswa
No. 17, Kependidikan
melalui Pembelajaran Berbasis Tahun IX, Wahana
Kontekstual di Sekolah Menengah 2009 (ISSN: Dikdatika FKIP
Pertama 1829-5614) UPGRI
Palembang

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar


Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1 Seminar Nasional Menumbuhkan Apresiasi Siswa Terhadap 27 Juni 2011
Pendidikan Budaya Lokal melalui Pembelajaran UPGRI
Matematika Palembang
2 Konferensi Nasional Peningkatan Apresiasi Budaya Lokal 24-27 Juli 2008
Matematika dalam Proses Pembelajaran Matematika di UNSRI
Sekolah Palembang
3 Seminar Nasional Penggunaan Strategi SQ3R untuk 2007 UNSRI
Pendidikan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Palembang
Tingkat Tinggi
4 Seminar Nasional Kecerdasan Spasial dalam Pembelajaran 2007 UNSRI
Pendidikan Matematika dengan Menggunakan Alat Palembang
Peraga

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1
2
3

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1
2
3
Dst.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Dalam 5 – 10


Tahun Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat Respon
39

Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat


1
2
Dst.

J. Penghargaan yang Pernah Diraih Dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah,


asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
Dst.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Hibah Bersaing.

Palembang, 25 Maret 2012


Pengusul,

Nyiayu Fahriza Fuadiah, S.Si., M.Pd.


NIP. 197509102005012002
40

LAMPIRAN 5. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

KOP PERGURUAN TINGGI

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Dr. Nila Kesumawati, M. Si
NIP / NIDN : 196708181993032005
Pangkat / Golongan : Pembina / IVa
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Alamat : Jl. M. Aguscik No. 1070 Rt 14/ Rw 04 km 7,5 Palembang

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul “Bahan Ajar
Matematika Berbasis Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP” yang diusulkan dalam
skim penelitian hibah bersaing untuk tahun anggaran 2013 dan 2014 bersifat original
dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain. Bilamana di
kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia
dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Palembang, 25 Maret 2012


Mengetahui, Yang menyatakan,
Ketua Lembaga Penelitian,

Drs. Houtman., M. Pd Dr. Nila Kesumawati, M.Si


NIP. 196712031992031003 NIP. 196708181993032005

Anda mungkin juga menyukai