DISUSUN OLEH :
Petunjuk:
Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat. Mulailah dari yang paling bisa anda jawab.
Bekerjalah secara mandiri, & kumpulkan jawaban anda di elearning.unsri.ac.id
sebelum batas waktui berakhir ( 1 minggu).
Ujian ini sifatnya open book. Lampirkan daftar referensi yang anda gunakan.
Soal:
1. Dalam setiap ilmu pengetahuan memilki objek formal dan objek material. Apa makna
objek formal dan objek material tersebut? Berikan contoh agar lebih mengklarifikasi
jawaban anda!
2. Jelaskan makna ilmu, bagaimanakah perkembangan suatu jenis pengetahuan menjadi ilmu,
berikan contoh!
3. Apa yang anda ketahui tentang Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi? Pilihlah salah satu
teori, hukum atau prinsip yang ada dalam fisika, lalu tinjaulah teori, hukum atau prinsip
tersebut dari aspek Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi.
4. Berikan contoh perkembangan ilmu fisika ditinjau dari filsafat ilmu.
JAWABAN
1. Objek formal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui ilmu itu sendiri, ataupun
prespektif yang digunakan seseorang untuk memahami dan mengetahui objek material.
Contohnya: ilmu yang dikaji dari suatu objek material seperti manfaat dan khasiat daun teh
hijau sehingga pengetahuan itu bisa diambil dan dikembangkan dapat di kaji untuk berbagai
macam keperluan. Sedangkan Objek material adalah sesuatu yang realitasnya ada.
Contohnya: nama-nama zat material yang ada di alam (daun, akar, bunga, dan lain
sebagainya).
2. Makna Ilmu adalah pengetahuan, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan telah
disusun dengan baik. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkumi
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik
diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
a. Ilmu menurut Arthur Thomson
Ilmu sebagai pelukisan fakta-fakta pengalahan secara lengkap dan konsisten dalam istilah-
istilah sesederhana mungkin.
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk
penolakan maupun pengembangannya.
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian, dan
eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya.
Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan
masalah yang sama tabiatnya, maupun kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut
hubungannya dari dalam.
Ilmu adalah yang empiris, rasinal, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan,
pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan yang pasti, eksak dan benar-benar
terorganisasi. Jadi pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan tersusun baik.
Dasar-Dasar Pengetahuan
Dasar-dasar pengetahuan dapat diperoleh dengan cara antara lain, yaitu: penalaran, logika,
sumber pengetahuan dan kriteria kebenaran.
1) Penalaran
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir, merasa, bersikap,
dan bertindak. Sikap dan tindakannyayang bersumber pada pengetahuan yang didapatkan
lewat kegiatan merasa atau berpikir. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan
dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan.
Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. apa yang
disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama maka oleh sebab itu kegiatan proses berpikir
untuk menghasilkan pengetahuan yang benar itu pun juga berbeda-beda. Dapat dikatakan
bahwa tiap jalan pikiran mempunyai apa yang disebut sebagai criteria kebenaran, dan criteria
kebenaran ini merupakan landasan bagi proses penemuan kebenaran tersebut. penalaran
merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai
kriteria kebenarannya masing-masing.
Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Logis
b. Analitik
a. Perasaan
b. Intuisi
2) Logika
Buah dari berpikir adalah pengetahuan. berpikir adalah suatu proses, proses berpikir ini biasa
disebut sebagai bernalar. Dalam bernalar manusia melakukan proses berpikir untuk berusaha
tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang telah
diketahui. Pernyataan yang telah diketahui disebut pangkal piker (premise), sedang
pernyataan baru yang diturunkan dinamakan simpulan (conclusion). Cara penarikan simpulan
yang sahih (valid) sesuai dengan cara tertentu disebut logika.
a. Logika Induktif
b. Logika Deduktif.
3) Sumber Pengetahuan
Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar pada dasarnya ada dua sumber utama yang
perlu diketahui oleh setiap manusia, yaitu berbasarkan rasio dan pengalaman manusia.
Pengetahuan yang diperoleh melalui sumber rasio, kebenarannya hanya didasarkan pada
kebenaran akan pikiran semata, pendapat ini dikembangkan oleh para rasionalis dan penganut
paham ini disebut dengan istilah kaum rasionalisme. Sebaliknya, orang yang berpendapat
bahwa sumber pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, kebenaran pengetahuan hanya
didasarkan pada fakta-fakta yang ada di lapangan, sedangkan orang yang menganut paham
ini disebut sebagai kaum empirisme.
Disamping rasionalisme dan empirisme masih terdapat cara untuk mendapatkan pengetahuan
yang lain, yaitu intuisi dan wahyu.
4) Kriteria Kebenaran
a. Rumusan masalah
d. Penyusunan hipotesis
e. Pengujian hipotesis
f. Penarikan kesimpulan
Ilmu pengetahuan hanya dapat diciptakan oleh mereka yang dipenuhi dengan gairah untuk
mencapai kebenaran dan pemahaman. Semua ilmu tidak lebih dari sebuah penyempurnaan
dari pemikiran sehari-hari. Tetapi, sumber perasaan itu berasal dari tataran agama. Termasuk
di dalamnya adalah keimanan pada kemungkinan bahwa semua peraturan yang berlaku pada
dunia wujud itu bersifat rasional. Kita tidak dapat memecahkan masalah kita menggunakan
pemikiran yang sama kita gunakan ketika kita diciptakan. Setiap kebodohan bisa cerdas
membuat sesuatu yang lebih besar, lebih kompleks dan lebih agresif. Tetapi itu membutuhkan
sentuhan jenius dan banyak keberanian untuk bergerak dalam arah yang berlawanan. Satu-
satunya hal yang anda masukkan dalam pendidikan saya adalah pendidikan. Yang paling
penting adalah untuk tidak berhenti bertanya-tanya. keingintahuan memiliki alasan sendiri
untuk ada. Satu-satunya hal berharga dan nyata adalah intuisi.
Hukum Gerakan Planet Keppler, yang menjelaskan pergerakan dan perlintasan planet-planet
dengan Matahari sebagai porosnya. Teori ini masih memiliki beberapa kekurangan, dan
akhirnya disempurnakan oleh Newton dengan menyertakan gaya gravitasi sebagai salah satu
elemen yang turut pula mempengaruhi pergerakan planet-planet di sekitar Matahari ini.
Newton menyimpulkan bahwa partikel submikroskopis yang membentuk segala materi
(fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Latar belakang filsafat ilmunya:
Johannes Kepler (1571 M-1630 M), adalah astronom jerman, Matematikawan dan astrolog.
Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi.
Penjelasannya tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku Supplement To Witelo,
Expounding The Optical Part Of Astronomy. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja
mata.
Keppler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika, tetapi juga di bidang optik
dan astronomi. Penjelasan Kepler tentang pembiasan cahaya tertuang dalam
buku Supplement to Witelo, Expounding the Optical Part of Astronomy (Suplemen untuk
Witelo, Menjabarkan Bagian Optik dari Astronomi). Buku Kepler itu adalah tonggak sejarah
di bidang optik. Ia adalah orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata. Kepler mengerti
bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya. Matahari juga berfungsi seperti sebuah
magnet, berputar pada porosnya dan mempengaruhi gerakan planet-planet. Bagi Kepler,
semua planet adalah benda-benda fisik yang dengan harmonis diaturoleh serangkaian hukum
yang beragam. Apa yang telah ia pelajari dari Mars dan Bumi pasti berlaku juga atas semua
planet. Jadi, ia menyimpulkan bahwa setiap planet mengitari matahari dalam orbit elips pada
kecepatan yang bervariasi sesuai dengan jaraknya dari matahari. Karya Kapler yang lain
berupa buku Mysterium cosmographicum (Misteri Kosmmografis), Astronomiae Pars
Optica (Bagian Optik dari Astronomi), De Stella nova in pede Serpentarii (Tentang Bintang
Baru di Kaki Ophiuchus), Astronomia nova (Astronomi Baru), Dioptrice (Dioptre), Epitome
astronomiae Copernicanae (diterbitkan dalam tiga bagian dari 1618-1621), Harmonice
Mundi (Keharmonisan Dunia), Tabulae Rudolphinae (Tabel-Tabel Rudolphine),
dan Somnium (Mimpi).
Pertama, Mendel mengetahui bahwa pada semua organisme hidup terdapat "unit dasar" yang
kini disebut gene yang secara khusus diturunkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Dalam
dunia tumbuh-tumbuhan yang diselidiki Mendel, tiap ciri pribadi, misalnya warna benih,
bentuk daun, ditentukan oleh pasangan gene. Suatu tumbuhan mewariskan satu gene tiap
pasang dari tiap "induk"-nya. Mendel menemukan, apabila dua gene mewariskan satu
kualitas tertentu yang berbeda (misalnya, satu gene untuk benih hijau dan lain gene untuk
benih kuning) akan menunjukkan dengan sendirinya dalam tumbuhan tertentu itu.
Tetapi, gen yang berciri lemah tidaklah terhancurkan dan mungkin diteruskan kepada
tumbuhan keturunannya. Mendel menyadari, tiap kegiatan sel atau gamete (serupa
dengan sperma atau sel telur). Ini akhirnya menjadi dasar ilmu filsafat mengenai asal usul
manusia, bahwa manusia mempunyai gen yang dapat diturunkan.
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan yang diselidiki Mendel, tiap ciri pribadi, misalnya
warna benih, bentuk daun, ditentukan oleh pasangan gene. Suatu tumbuhan mewariskan
satu gene tiap pasang dari tiap "induk"-nya. Mendel menemukan, apabila
dua gene mewariskan satu kualitas tertentu yang berbeda (misalnya,
satu gene untuk benih hijau dan lain gene untuk benih kuning) akan menunjukkan dengan
sendirinya dalam tumbuhan tertentu itu. Tetapi, gen yang berciri lemah tidaklah terhancurkan
dan mungkin diteruskan kepada tumbuhan keturunannya. Mendel menyadari, tiap
kegiatan sel atau gamete (serupa dengan sperma atau sel telur pada manusia) berisi cuma
satu gene untuk satu pasang. Dia juga menegaskan, adalah sepenuhnya suatu kebetulan
bilamana gen dari satu pasang terjadi pada satu gamete dan diteruskan kepada keturunan
tertentu.
Ketika karya Mendel ditemukan kembali awal tahun 1900-an, reaksi awal para ilmuwan
adalah menentang Darwinisme. Dalam bukunya, "Processes of Organic Evolution", G.L.
Stebbins membahas "pertentangan keras mengenai hakikat keragaman keturunan dan proses-
proses evolusi antara penganut Mendel awal, terutama de Vries dan para naturalis Darwin
kontemporer." Baru pada tahun 1920-an, setelah ada modifikasi yang cukup berarti tentang
mekanisme evolusi, para ilmuwan mulai menyatakan bahwa evolusi cocok dengan temuan
Mendel.
Penelitian Mendel menunjukkan secara gamblang tentang stabilitas dasar dari berbagai jenis
tumbuhan dan hewan yang diciptakan, sedangkan kaum evolusionis selama puluhan tahun
berupaya untuk memasukkan hal ini ke dalam kerangka Darwin. Karya Mendel tidak
mendukung gagasan evolusioner yang mengatakan bahwa satu spesies dapat berevolusi
menjadi spesies lain. Dalam hal ini, banyak ilmuwan seperti Isaac Asimov mengatakan
bahwa "kelemahan terbesar dalam teori Darwin telah dilengkapi dengan temuan Mendel."
Corpenicus mengemukakan bahwa matahari berada di pusat jagad raya, dan bumi memiliki
dua macam gerak, yaitu berputar pada porosnya, dan berputar mengililingi matahari. Teori ini
disebut heliosentrisme, dimana matahari sebagai pusat jagad raya, bukan bumi seperti yang di
ungkapkan Ptolomeus, yaitu bumi sebagai pusat jagad raya.
Nicolaus Capernicus (1473 M-1543 M), adalah seorang astronom, matematikawan, dan
ekonom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata
Surya berpusat di matahari).
Kontributsinya terhadap perkembangan ilmu:
Di tahun 1533, tatkala usianya menginjak enam puluh tahun, Copernicus mengirim berkas
catatan-catatan ceramahnya ke Roma. Di situ dia mengemukakan prinsip-prinsip pokok
teorinya tanpa mengakibatkan ketidaksetujuan Paus. Baru tatkala umurnya sudah mendekati
tujuh puluhan, Copernicus memutuskan penerbitan bukunya, dan baru tepat pada saat
meninggalnya dia dikirimi buku cetakan pertamanya dari si penerbit. Ini tanggal 24 Mei
1543.
Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya,
bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, serta planet-planet lain semuanya
berputar mengelilingi matahari. Tapi, seperti halnya para pendahulunya, dia membuat
perhitungan yang serampangan mengenai skala peredaran planet mengelilingi matahari. Juga,
dia membuat kekeliruan besar karena dia yakin betul bahwa orbit mengandung lingkaran-
lingkaran. Jadi, bukan saja teori ini ruwet secara matematik, tapi juga tidak betul. Meski
begitu, bukunya lekas mendapat perhatian besar. Para astronom lain pun tergugah, terutama
astronom berkebangsaan Denmark, Tycho Brahe, yang melakukan pengamatan lebih teliti
dan tepat terhadap gerakan-gerakan planet. Dari data-data hasil pengamatan inilah yang
membikin Johannes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerak planet yang
tepat.
Meski Aristarchus lebih dari tujuh belas abad lamanya sebelum Copernicus sudah
mengemukakan persoalan-persoalan menyangkut hipotesa peredaran benda-benda langit,
adalah layak menganggap Copernicuslah orang yang memperoleh penghargaan besar. Sebab,
betapapun Aristarchus sudah mengedepankan pelbagai masalah yang mengandung inspirasi,
namun dia tak pernah merumuskan teori yang cukup terperinci sehingga punya manfaat dari
kacamata ilmiah. Tatkala Copernicus menggarap perhitungan matematik hipotesa-hipotesa
secara terperinci, dia berhasil mengubahnya menjadi teori ilmiah yang punya arti dan guna.
Teori Copernicus telah merevolusionerkan konsep kita tentang angkasa luar dan sekaligus
sudah merombak pandangan filosofis kita. Namun, dalam hal penilaian mengenai arti penting
Copernicus, haruslah diingat bahwa astronomi tidaklah mempunyai jangkauan jauh dalam
penggunaan praktis sehari-hari seperti halnya fisika kimia dan biologi. Sebab, hakekatnya
orang bisa membikin peralatan televisi, mobil, atau pabrik kimia modern tanpa mesti secuwil
pun menggunakan teori Copernicus. (Sebaliknya, orang tidak bakal bisa membikin benda-
benda itu tanpa menggunakan buah pikiran Faraday, Maxwell, Lavosier atau Newton).
Tetapi, jika semata-mata kita mengarahkan perhatian hanya semata-mata kepada pengaruh
langsung Copernicus di bidang teknologi, kita akan kehilangan arti penting Copernicus yang
sesungguhnya. Buku Copernicus punya makna yang tampaknya tak memungkinkan baik
Galileo maupun Kepler menyelesaikan kerja ilmiahnya. Kesemua mereka adalah pendahulu-
pendahulu yang penting dan menentukan bagi Newton, dan penemuan merekalah yang
membikin kemungkinan bagi Newton merumuskan hukum-hukum gerak dan gaya beratnya.
Secara historis, penerbitan De Revolutionobus Orbium Coelestium merupakan titik tolak
astronomi modern. Lebih dari itu, merupakan titik tolak pengetahuan modern.
5) Ilmu menurut Rene Descartes
3. Apa yang anda ketahui tentang Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi? Pilihlah salah satu
teori, hukum atau prinsip yang ada dalam fisika, lalu tinjaulah teori, hukum atau prinsip
tersebut dari aspek Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi.
Jawab:
- Ontologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata: ontos yang memiliki arti
ada atau keberadaan dan logos yang berarti studi atau ilmu tentang. Jadi secara sederhana,
ontologi berarti ilmu atau studi tentang keberadaan atau ada. Di dalam ilmu ontologi terdapat
beberapa aliran, beberapa aliran ontologi terkenal yang berupaya menjelaskan hakikat realitas
antara lain: monisme, dualisme, pluralisme, materialisme, idealisme, nihilisme, dan
agnotisisme. Ontologi juga berbicara tentang realitas supranatural, yaitu aliran mistisisme.
- Epistemologi berdasarkan akar katanya episteme (pengetahuan) dan logos (ilmu yang
sistematis, teori). Secara terminologi, epistemologi adalah teori atau ilmu pengetahuan
tentang metode dan dasar-dasar pengetahuan. Epistemologi adalah suatu disiplin ilmu yang
bersifat evaluative, normative, dan kritis. Evaluatif berguna untuk menilai, normatif berarti
menentukan norma atau tolok ukur bagi kebenaran suatu pengetahuan, dan kritis berarti
banyak mempertanyakan dan melakukan penalaran hasil kegiatan manusia.
- Secara etimologis, aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axios yang berarti layak atau
pantas dan logos yang memiliki arti ilmu. Secara sederhana, aksiologi mempelajari tentang
manfaat atau nilai-nilai yang kita peroleh dari sebuah ilmu pengetahuan.
Pengertian Fisika secara Ontologi Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan Fisika adalah studi
mengenai dunia anorganik fisik, sebagai lawan dari dunia organik
seperti biologi, fisiologi dan lain-lain. Atau dalam pengertian lain fisika adalah ilmu yang
mempelajari/mengkaji benda-benda yang ada di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam
serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut secara fisik dan mencoba merumuskannya
secara matematis sehingga dapat dimengerti secara pasti oleh manusia untuk kemanfaatan
umat manusia lebih lanjut. Jadi fisika merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan sains yang
mempelajari sesuatu yang konkret dan dapat dibuktikan secara matematis dengan
menggunakan rumus-rumus persamaan yang didukung adanya penelitian yang terus
dikembangkan oleh para fisikawan.
Pengertian Fisika secara Epistimologi
Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dari pengamatan-
pengamatan dari gerakan benda-benda langit. Terdapat dua hal saling terkait yang tidak bisa
dipisahkan di dalam fisika, yaitu pengamatan dalam eksperimen dan telaah teori. Keduanya
tidak dapat dipisahkan saling tergantung satu sama lain. Untuk sesuatu yang baru teori
bergantung pada hasil-hasil eksperimen, tapi di sisi lain arah eksperimen. Awal mula
adanya ilmu fisika ini lebih pada berbagai macam pertanyaan yang timbul dalam benak
manusia mengenai segala apa yang ada dan terjadi di alam ini yang membuat manusia
melakukan berbagai upaya guna mencari jawabannya. Salah satunya adalah dengan
melakukan pengamatan yang dilanjutkan dengan penelitian yang akhirnya akan mendapatkan
suatu hasil sebagai jawaban berupa teori mengenai fenomena alam yang ada dalam hukum-
hukum fisika. Segala apa yang dikaji dalam fisika tidak lepas dari apa yang telah tersirat
dalam Al-qur’an.
Manusia adalah makhluk yang memiliki tujuan di bumi ini untuk beribadah kepada Allah,
ibadah ini dalam pengertian yang luas dan bukan hanya ibadah yang sifatnya khusus belaka.
Untuk memaksimalkan ibadah dan penghambaan manusia pada Sang Pencipta itu, manusia
harus mengenal Ayat-Ayat Kauniyah yang telah diturunkan sebagai kebenaran bagi manusia.
Salah satu Ayat Kauniyah itu adalah Fisika yang seharusnya menyenangkan, karena dengan
jalan demikian yang merupakan salah satu dari banyak jalan kita dapat lebih memaksimalkan
potensi religiousitas kita. Ketika kita belajar fisika, kita melihat fenomena-fenomena alam
yang begitu menakjubkan. Sehingga akan menambah keimanan kita sebagai hamba Allah.
Tujuan fisika adalah agar kita dapat mengerti bagian dasar dari benda-benda dan interaksi
antara benda-benda, jadi untuk menerangkan gejala-gejala alam. Perkembangan ilmu
fisika dalam kehidupan manusia telah membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik.