Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERUPA KOMIK

PADA MATERI CAHAYA DI SMP

Albertus D Lesmono, Sri Wahyuni, Ria Dita N Alfiana

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember


email: albertdlesmono@gmail.com

Abstract: The purpose of this research develop the teaching materials design of physics in
the form of comics to increase motivation and understanding of the physics concept of
Junior High School. The teaching materials design of physics in the form of comics
includes learning material and student work sheet. The teaching materials design of physics
in the form of comics has been gotten validation with a valid category by 3 logic validator.
The result of validation explains that the teaching materials design of physics in the form of
comics can be used in physics instruction to develop motivation and understanding of the
physics concept of Junior High School. The results of restriction test of students in SMP
Negeri 1 Jember show that students are very motivating and very understanding after
learning to use instructional materials physics in the form of comics. Students' motivation is
classical for 89.93%. Understanding the concept of classical students of 92.08%. Students
didn’t get any difficulty to use the teaching materials design of physics in the form of
comics in physics learning process.

Keywords: teaching materials, comics, motivation to learn, and understanding the concept.

PENDAHULUAN Jember diperoleh informasi bahwa dalam


Hakikat pembelajaran fisika merupakan proses pembelajaran di kelas telah dilengkapi
proses dan produk tentang pengkajian gejala dengan bahan ajar untuk siswa berupa buku
alam, sehingga untuk menguasai Ilmu paket dan LKS, tetapi guru kesulitan dalam
Pengetahuan Alam (IPA) khususnya fisika menerapkannya di kelas. Guru cenderung
tidak cukup hanya diperoleh dengan cara menggunakan buku paket yang bersifat
belajar dari buku atau sekedar mendengarkan informatif dan kurang menarik sehingga siswa
penjelasan dari pihak lain. Proses untuk kurang termotivasi untuk membaca dan
menggali atau memahami konsep fisika harus mengembangkan pengetahuan yang
dilakukan untuk menghasilkan suatu produk. dimilikinya. Selain itu guru sering
Produk fisika cenderung dalam bentuk menggunakan LKS yang struktur dan isinya
pengetahuan fisik dan logika matematik masih bersifat monoton, yakni konsep materi
sehingga bakat individu cukup berpengaruh kurang dan soal-soal latihan terlalu sulit.
dalam penguasaannya. Fisika merupakan Bahan ajar yang digunakan umumnya masih
suatu proses pembelajaran yang berusaha bersifat informatif sehingga belum
memecahkan persoalannya melalui mewujudkan lingkungan yang memungkinkan
pengamatan dan gambaran fikiran manusia. siswa untuk mengembangkan kemampuan
Mempelajari fisika berarti memecahkan serta berfikirnya sendiri, seperti buku panduan yang
menemukan mengapa dan bagaimana cenderung kurang kontekstual dan bahasanya
peristiwa itu terjadi. Kegiatan belajar sulit dipahami oleh siswa. Hal ini
mengajar pada umumnya hanya menyebabkan siswa kesulitan dalam
mengandalkan guru dan buku sebagai sumber memahami konsep fisika tersebut. Selain itu
belajar. Tetapi buku-buku pelajaran yang ada buku paket yang ada di sekolah umumnya
saat ini justru merupakan buku yang juga terbatas jumlahnya.
verbalistik. Sehingga membuat siswa jenuh Strategi untuk mengatasi permasalahan di
karena kalimat-kalimat yang digunakan kaku atas dengan melakukan penelitian
dan tidak komunikatif. pengembangan suatu bahan ajar fisika berupa
Hasil observasi dan wawancara dengan komik yang dapat digunakan oleh guru dan
guru fisika kelas VIII di SMP Negeri 7 siswa SMP dalam proses pembelajaran

100
Lesmono, Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berupa Komik pada Materi Cahaya di SMP 101

menggunakan model pembelajaran direct METODE


instruction untuk meningkatkan motivasi dan Penelitian dan Pengembangan ini
pemahaman konsep fisika siswa. Model direct menggunakan model pengembangan 4-D
instruction adalah salah satu pendekatan untuk melakukan pengembangan bahan ajar
pengajaran yang dirancang khusus untuk fisika berupa komik. Model pengembangan
menunjang proses belajar siswa yang ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan define, design, develop, dan disseminate.
pengetahuan prosedural yang terstruktur Model 4-D dipilih karena memiliki kelebihan
dengan baik dan pola kegiatan yang bertahap, yaitu sangat cocok untuk pengembangan
selangkah demi selangkah (Arrends dalam perangkat pembelajaran, adanya validasi ahli,
Trianto, 2010). Komik pembelajaran dan tahap-tahap pelaksanaan dibagi secara
merupakan media yang dapat digunakan detail. Tahapan dalam model pengembangan
untuk mengatasi permasalahan dalam perangkat pembelajaran 4-D meliputi, tahap
memahami suatu materi, yang mempunyai pendefinisian (define) meliputi: (1) analisis
sifat sederhana, jelas, mudah dipahami dan awal-akhir, (2) analisis siswa, (3) analisis
lebih bersifat personal sehingga bersifat tugas dan analisis konsep, dan (4) spesifikasi
informatif dan edukatif (Rohani, 1997). tujuan pembelajaran. Tahap perancangan
Sebagai media pembelajaran komik juga (design) terdiri dari 4 langkah, yaitu: (1)
berfungsi untuk menyampaikan pesan penyusunan tes; (2) pemilihan media yang
pembelajaran (Waluyanto, 2005). Melalui sesuai untuk menyampaikan materi pelajaran;
bahan ajar fisika berupa komik, diharapkan (3) pemilihan format; (4) rancangan awal
dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman berupa bahan ajar fisika. Tahap
konsep fisika siswa. Aplikasi dari bahan ajar pengembangan (develop) meliputi: (1)
fisika dalam pembelajaran akan lebih optimal validasi ahli; (2) uji pengembangan dengan
jika disertakan media komik fisika untuk siswa yang sesungguhnya. Hasil tahap (1) dan
memahami materi pembelajaran yang ingin (2) digunakan sebagai dasar revisi untuk
dicapai. Keunggulan dari bahan ajar fisika menghasilkan produk berupa bahan ajar
berupa komik adalah dapat memotivasi siswa fisika. Tahap penyebaran (disseminate)
selama proses belajar mengajar, komik terdiri meliputi: uji validasi, pengemasan,
dari gambar-gambar yang merupakan media penyebaran dan pengadopsian.
yang dapat meningkatkan kualitas Instrumen perolehan data dalam
pembelajaran, komik bersifat permanen, penelitian ini adalah lembar validasi bahan
komik bisa membangkitkan minat membaca ajar fisika dan lembar observasi. Metode
dan mengarahkan siswa untuk disiplin perolehan yang digunakan adalah pemberian
membaca khususnya mereka yang tidak suka lembar validasi, pengamatan, dan tes.
membaca, dan komik adalah bagian dari Penelitian ini dilaksanakan sampai uji
budaya popular (Gene Yang dalam Wurianto, pengembangan. Uji pengembangan terbatas
2009). yang dilakukan di SMP Negeri 7 Jember.
Terkait dengan pandangan di atas, maka Produk hasil pengembangan adalah
tujuan utama penelitian ini adalah bahan ajar fisika berupa komik untuk
mengembangkan bahan ajar fisika berupa meningkatkan motivasi dan pemahaman
komik untuk meningkatkan motivasi dan konsep fisika siswa SMP. Bahan ajar fisika
pemahaman konsep fisika siswa SMP. yang dikembangkan adalah buku ajar siswa
dan lembar kegiatan siswa.
102 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 1 No. 1 Juni 2012, hal. 100-105

Analisis Awal Akhir

PENDEFINISIAN
Analisis siswa
Analisis Tugas Analisis Konsep

Spesifikasi Tujuan Pembelajaran

Penyusuan Tes

PERANCANGAN
Pemilihan Media

Pemilihan Format

Rancangan Awal

PENGEMBANGAN
Validasi Ahli

Uji Pengembangan

Uji Validasi
PENYEBARAN

Pengemasan

Penyebaran dan Pengabdosian

(sumber: Trianto, 2010).

Gambar 1. Tahap pengembangan bahan ajar fisika dengan model pengembangan 4-D.

HASIL DAN PEMBAHASAN dan motivasi belajar siswa serta pemahaman


Pengembangan bahan ajar fisika berupa konsep siswa jarang dimaksimalkan dalam
komik pada materi cahaya di SMP hanya setiap pembelajaran fisika di kelas, sehingga
sampai 3 tahap pengembangan, yaitu define, menimbulkan respon negatif terhadap
design, dan develop. Pada tahap define pembelajaran fisika. Hasil wawancara dengan
diperoleh informasi bahwa guru sudah guru, siswa SMP Negeri 7 Jember kelas VIII
melakukan pembelajaran dengan baik namun rata-rata berusia antara 13-14 tahun, berada
guru kurang memanfaatkan secara maksimal pada tahap operasional formal. Pada analisis
penggunaan bahan ajar fisika yang menarik tugas telah dibuat kumpulan prosedural untuk
Lesmono, Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berupa Komik pada Materi Cahaya di SMP 103

menentukan isi dalam satuan pembelajaran. dari analisis tugas dan analisis konsep menjadi
Analisis tugas dilakukan untuk merinci isi tujuan pembelajaran khusus. Spesifikasi
materi ajar dalam bentuk garis besar (materi tujuan pembelajaran dilakukan untuk
yang dikembangkan adalah cahaya). Penulis menyusun tujuan pembelajaran atau indikator
menganalisis konsep-konsep utama cahaya, pencapaian hasil belajar yang didasarkan pada
menyusun secara sistematis, dan mengaitkan Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum dalam
satu konsep dengan konsep lain yang relevan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tentang
menjadi sebuah peta konsep cahaya. konsep materi cahaya.
Spesifikasi tujuan pembelajaran ditunjukan
oleh peneliti untuk membuat konversi tujuan

Gambar 2. Tahap define dengan menyusun peta konsep materi cahaya.


104 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 1 No. 1 Juni 2012, hal. 100-105

Gambar 3. Tahap design berupa komik bahan ajar fisika.

Pada tahap design penulis menyiapkan sesungguhnya. Validasi ahli dilakukan untuk
bahan ajar yang akan dikembangkan. Tahap mengetahui tingkat validitas dan saran
ini terdiri dari 4 langkah, yaitu: (1) terhadap bahan ajar fisika berupa komik oleh
penyusunan tes, merupakan langkah awal ahli. Hasil evaluasi dari ahli berupa penilaian
yang menghubungkan antara tahap define dan dan saran digunakan sebagai dasar untuk
design. Tes disusun berdasarkan hasil merevisi produk bahan ajar fisika berupa
perumusan spesifikasi tujuan pembelajaran komik. Revisi ini menghasilkan produk yang
khusus; (2) pemilihan media yang sesuai layak diujicobakan. Hasil validasi ahli
untuk menyampaikan materi pelajaran; (3) menyatakan bahan ajar fisika berupa komik
pemilihan format dengan mengkaji format- yang telah dikembangkan memiliki kategori
format bahan ajar yang sudah ada dan valid dan layak digunakan dalam
mengembangakan bahan ajar fisika berupa pembelajaran fisika untuk untuk
komik; (4) rancangan awal berupa bahan ajar meningkatkan motivasi dan pemahaman
fisika, yaitu buku ajar siswa dan lembar konsep fisika siswa SMP.
kegiatan siswa (LKS). Meninjau keterbatasan yang dimiliki,
Pada tahap develop penulis telah berhasil hasil tahap pengembangan dilakukan sampai
mengembangkan bahan ajar fisika berupa tahap uji pengembangan terbatas yaitu di SMP
komik untuk meningkatkan motivasi dan Negeri 7 Jember. Hasil uji pengembangan
pemahaman konsep fisika siswa SMP yang terhadap siswa SMP Negeri 7 Jember
sudah direvisi berdasarkan penilaian dan saran menunjukkan bahwa siswa sangat termotivasi
dari validator. Tahap ini meliputi: (1) validasi dan sangat paham setelah pembelajaran
ahli; (2) uji pengembangan dengan siswa yang menggunakan bahan ajar fisika berupa komik.
Lesmono, Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berupa Komik pada Materi Cahaya di SMP 105

Motivasi belajar siswa secara classical secara classical sebesar 89,93 %. Pemahaman
sebesar 89,93 %. Pemahaman konsep siswa konsep siswa secara classical sebesar 92,08
secara classical sebesar 92,08 %. Siswa tidak %. Siswa tidak mengalami kesulitan untuk
mengalami kesulitan untuk menggunakan menggunakan bahan ajar fisika berupa komik
bahan ajar fisika berupa komik saat saat pembelajaran di kelas.
pembelajaran di kelas. Saran lebih lanjut dari penelitian
Keterbatasan penelitian pengembangan pengembangan bahan ajar fisika berupa
yang telah dilakukan, terdapat tiga hal pokok, komik pada materi cahaya di SMP, yaitu: (1)
yaitu: (1) penelitian pengembangan bahan ajar pada saat uji pengembangan, peralatan
fisika berupa komik pada tahap pembelajaran perlu dipersiapkan dengan
pengembangan, khususnya uji pengembangan sebaik-baiknya agar pada saat pembelajaran
terbatas hanya pada satu kelas di SMP Negeri tidak terjadi suatu hal yang dapat menggangu
7 Jember, (2) materi yang dikembangkan pelaksanaan pembelajaran; (2) penggunaan
hanya mencangkup satu pokok bahasan, yaitu bahan ajar fisika berupa komik hendaknya
“cahaya” untuk kelas VIII SMP, dan (3) dilakukan berbasis komputer untuk lebih
media pembelajaran komik yang meningkatkan motivasi belajar siswa; (3) bagi
dikembangkan berupa media yang masih peneliti lanjut, sebaiknya penelitian
sederhana dan bisa dikembangakan lebih pengembangan bahan ajar fisika berupa
lanjut. komik pada materi cahaya di SMP bisa
dilakukan penelitian lagi sampai tahap
KESIMPULAN penyebaran.
Bahan ajar fisika berupa komik pada
materi cahaya di SMP yang dikembangkan DAFTAR PUSTAKA
dalam penelitian ini ditinjau dari masing- Rohani, A. 1997. Media Instruksional
masing komponen, yaitu buku ajar siswa dan Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
lembar kegiatan siswa (LKS). Hasil validasi Trianto. 2010. Mendesain Model
ahli menyatakan bahan ajar fisika berupa Pembelajaran Inovatif-Progresif.
komik yang telah dikembangkan layak Jakarta: Kencana.
digunakan dalam pembelajaran fisika untuk Waluyanto, H, D. 2005. Komik Sebagai
meningkatkan motivasi dan pemahaman Media Komunikasi Visual Pembelajaran,
konsep fisika siswa SMP khususnya siswa Jurnal Pendidikan, 7 (1): p. 45-55.
kelas VIII. Hasil uji pengembangan terhadap Wurianto, E. 2009. Komik Sebagai Media
siswa SMP Negeri 7 Jember menunjukkan Pembelajaran. http ://guruindo. blogspot.
siswa sangat termotivasi dan sangat paham com/ 2009/ 06/ komik-sebagai-media
setelah pembelajaran menggunakan bahan ajar pembelajaran. html [7 Agustus 2011].
fisika berupa komik. Motivasi belajar siswa

Anda mungkin juga menyukai