Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

DAN MEDIA AUGMENTED REALITY TERHADAP HASIL BELAJAR


SISWA KELAS X SMAN 1 AEK KUO PADA MATERI IKATAN
KIMIA
PART 01

Pendahuluan
Latar Belakang
Masalah:
Kesulitan ilmu kimia ini terkait dengan ciri ciri ilmu kimia itu sendiri yang disebut
oleh Kean Middlecamp (Rumansyah, 2002) yaitu sebagian besar ilmu kimia bersifat
abstrak, berurutan dan berkembang pesat, ilmu kimia merupakan penyederhanaan
dari materi yang sebenarnya, tidak hanya sekedar memecah soal tetapi materi
yang dipelajari sangat banyak. Berdasarkan penelitian Husri (2016) di MAS Darul Ihsan
Aceh Besar , permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran kimia di MAS
Darul Ihsan Aceh Besar banyak disebabkan oleh adanya anggapan yang kuat dari siswa
bahwa mata pelajaran kimia sangat sulit untuk dipahami dan dipelajari, dan sebahagian
siswa menganggap pelajaran kimia sangat membosankan.

Untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda kepada siswa, dibutuhkan cara yang lebih
efektif. Salah satunya dengan pemilihan model pembelajaran yaitu Problem Based Learning. Model
pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran berbasis masalah yang dirancang agar
siswa mendapat pengetahuan penting yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah dan
memiliki kecakapan dalam berpartisipasi dalam tim, serta penggunaan media Augmented Reality untuk
menarik rasa ingin tahu siswa.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Banyak siswa yang kurang berminat mempelajari kimia dan menganggapnya sebagai suatu bidang studi
yang sukar dipahami.
2. Kesulitan siswa dalam belajar kimia mengakibatkan banyak siswa mengalami kegagalan dalam
mempelajari materi kimia dikarenakan sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak.
3. Adanya anggapan yang kuat dari siswa bahwa mata pelajaran kimia sangat sulit untuk dipahami dan
dipelajari, dan sebahagian siswa menganggap pelajaran kimia sangat membosankan.
4. Pada proses pembelajaran siswa kurang aktif untuk memberikan argumen atau tanggapan terhadap
materi kimia, siswa cenderung menghafal konsep dari materi yang diajarkan. dalam proses pembelajaran
terjadi kegagalan komunikasi. Artinya materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat
diterima oleh siswa dengan optimal, atau tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik
oleh siswa.
5. Siswa mengalami banyak mengalami kesulitan pada konsep senyawa ionik kovalen dan nomor
atom unsur yang membentuk senyawa konsep kofigurasi elektron, rumus kimia senyawa klorida,
pembentukan ion, logam/non logam, ikatan ion/ikatan kovalen, dan senyawa kovalen.
Batasan Masalah dan Rumusan
Masalah
Batasan Masalah
• Media pembelajaran interaktif yang digunakan yaitu berbasis augmented reality yang dibuat dengan
menggunakan software Unity dan Vuforia.
• Materi pembelajaran yang dipakai adalah ikatan kimia yang mencakup proses pembentukan ikatan
ion, ikatan kovalen, .
• Model Pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Problem Based Learning.
• Variabel bebasnya adalah Model Pembelajaran PBL dan Media Pembelajaran Augmented Reality, dan
variable terikatnya ialah hasil belajar siswa SMAN 1 Aek Kuo

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
• Bagaimanakah tanggapan/respon siswa terhadap penerapan model PBL dan media Augmented Reality pada
materi ikatan kimia siswa kelas X di SMAN 1 Aek Kuo?
• Bagaimana pengaruh penerapan model PBL dan media Augmented Reality terhadap hasil belajar ikatan kimia
siswa kelas X di SMAN 1 Aek Kuo?
Tujuan Penelitian dan Manfaat

Tujuan Penelitian

• Untuk mengetahui tanggapan/respon siswa terhadap penerapan model PBL dan media AugmentedReality
pada materi ikatan kimia siswa kelas X di SMAN 1 Aek Kuo
• Untuk mengetahui pengaruh penerapan model PBL dan media Augmented Reality terhadap hasil belajar
ikatan kimia siswa kelas X di SMAN 1 Aek Kuo

Manfaat
Penelitian ini bermanfaat secara teoritis dan praktis.

• Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi untuk memperluas pengetahuan
khususnya di bidang pendidikan terkait penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan Media
Augmented Reality pada pembelajaran kimia

• manfaat secara praktis adalah : (1) Untuk menambah wawasan, pemahaman, dan keterampilan dalam
melakukan penelitian; (2) Memberi motivasi untuk meningkatkan keterkaitan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa; (3) Memberi pandangan terhadap model pembelajaran
treffinger sehingga dapat menjadi referensi bagi sekolah dan khalayak umum dalam peningkatan mutu
pendidikan.
PART 02

Kajian Pustaka
Pengertian dan Tujuan PBL

Pengertian
Model Problem Based Learning (PBL) adalah model
pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa Tujuan:
pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun • pengembangan kemampuan berpikir kritis dan
pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan kemampuan pemecahan masalah dan sekaligus
keterampilan yang lebih tinggi dan inquiry, mengembangkan kemampuan siswa untuk secara
memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan aktif membangun pengetahuan sendiri.
diri sendiri. Model ini bercirikan penggunaan masalah • untuk mengembangkan kemandirian belajar dan
kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari keterampilan sosial siswa.
siswa untuk melatih dan meningkatkan keterampilan
berpikir kritis dan pemecahan masalah serta
mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting,
dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk
membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan
diri.
Ciri ciri dan Langkah langkah Problem
Based Learning

Ciri Ciri / Karakteristik PBL Langkah langkah PBL:


• Pengajuan masalah atau
Fase Indikator Tingkah Laku Guru
pertanyaan.
1 Orientasi siswa pada masalah. Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
• Keterkaitan dengan berbagai logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa
masalah dengan disiplin ilmu terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.
• Penyelidikan yang autentik 2 Mengorganisasi siwa untuk belajar. Membantu siswa mendefinisikan dan
• Menghasilkan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
memamerkan hasil karya
3 Membimbing pengalaman Mendorong siswa untuk mengumpulkan imformasi
• Kolaborasi individual/kelompok. yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

4 Mengembangkan dan menyajikan Membantu siswa dalam merencanakan dan


hasil karya. menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan
membantu mereka untuk berbagai tugas dengan
temannya.

5 Menganalisis dan mengevaluasi Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau


proses pemecahan masalah. evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses
yang mereka gunakan
Pengertian Augmented Reality
dan System Augmented Reality
Pengertian:

Prihantono mendefinisikan teknologi augmented reality yaitu, “teknologi yang mampu


menggabungkan keadaan nyata (real) dan keadaan maya (virtual) dan ditampilkan dalam waktu nyata
(real-time).” Azuma menjelaskan bahwa, “augmented reality is variation of virtual enviroment (VE), or virtual
reality as it is more commonly called.” Menurut Carmigniani dan Furht dalam Handbook ofAugmented
reality, “augmented reality merupakan tampilan real-time langsung atau tidak langsung dari lingkungan
fisik dunia nyata yang telah ditambahkan dengan informasi maya ke dalamnya

System:
Kustiawan menyebutkan bahwa sistem
augmented reality pada Gambar memiliki tiga
komponen utama, yaitu: Tracking system ,
graphic system , display system .
Komponen dan Implementasi
Augmented Reality
Komponen Augmented Reality terbagi dua menurut Anggi Andriyani (2011:18) yaitu :
Perangkat keras
• Kamera
• Marker
• Spesifikasi komputer

dan Perangkat Lunak


• Unity
• Blender
• Software Development Kit AR
• Vuforia

Teknologi augmented reality digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata, dengan
menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya dapat diaplikasikan untuk semua indra, termasuk
pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Contoh pengaplikasiannya dalam Handbook of Augmented Reality
terdiri dari : Kesehatan, Psikologi, Periklanan, Evaluasi Kinerja dalam Otomitif Keselamatan, dan Pendidikan
Ikatan Kimia

Menurut Hardjono Sastrohamidjojo (2010:72) pembentukan ikatan menurut teori orbital dapat
diutarakan yaitu dengan mengetahui atom-atom yang terlibat dalam pembentukan ikatan,
selanjutnya mengetahui nomor atom unsur tersebut. Setelah itu mengetahui konfigurasi
elektronnyadan elektron valensinya. Selanjutnya mengetahui elektron valensi tersebut terletak
pada macam orbital apa. Setiap orbital yang hanya mengandung satu elektron tersebut
kemudian saling mendekat, Setelah mendekat kedua orbital yang masing-masing hanya
mengandung satu elektron saling tindih (overlap) dan ikatan terbentuk.

Ikatan Kimia Terbagi menjadi 2 bagian yaitu :


• Ikatan Ion dan
• Ikatan kovalen

Ikatan kovalen terbagi menjadi 4 Yaitu :


• Ikatan kovalen rangkap satu
• Ikatan kovalen rangkap dua
• Ikatan kovalen rangkap 3
• Dan ikatan kovalen koordinasi
Hasil Belajar

Pengertian:
Menurut Muhammad Thobroni (2013:18) Hasil belajar adalah suatu pengetahuan yang diperoleh
siswa, hasil belajar akan diperoleh pada akhir pembelajaran melalui suatu test yang menyangkut bahan
dalam kegiatan belajar.
Hasil belajar akan tampak pada perubahan perilaku individu yang belajar. Seseorang yang belajar akan
mengalami perubahan prilaku sebagai akibat kegiatan belajarnya. Pengetahuan dan keterampilannya
bertambah dan penguasaan nilai-nilai dan sikapnya bertambah pula.

Faktor faktor yang mempengaruhi:


1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam diri seorang siswa yang sedang melakukan kegiatan
belajar. Faktor ini dapat dibagi dalam tiga bentuk yaitu faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu baik kondisi maupun situasi lingkungan yang ikut memberikan pengaruh
terhadap kesuksesan seseorang dalam belajar. Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar diri
seseorang. Pada umumnya faktor ini dibagi atas tiga bagian yaitu faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan
sekolah dan faktor lingkungan masyarakat. (Slameto, 2010:60).
Kajian Penelitian yang Relevan

• Penelitian yang dilakukan oleh Hotman Silitonga (2013) dengan judul “Perancangan dan Implementasi
Interaksi Media Pembelajaran Hidrokarbon Berbasis Teknologi Augmented Reality”
• Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Kustiawan yang berjudul “Perancangan Media Pembelajaran Berbasis
Augmented Reality”.
• Penelitian berkutnya dilakukan oleh Rizkia Hasanah (2020) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Problem
Based Learning Dengan Media Chemimagz Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon,”
• Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Husri (2016) Yang Berjudul “Pengaruh Penerapan
Model PBL (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Ikatan Kimia Siswa Kelas X IPA MAS Darul Ihsan”,.
Kerangka Berpikir

Ikatan kimia termasuk materi yang


Guru kurang inovatif dan kreatif dalam Dibutuhkan model dan media yang
abstrak sehingga membutuhkan
memilih model pembelajaran dan kreatif serta inovatif untuk
modelling. pembelajaran ikatan kimia
mengembangkan media pembelajaran merangsang rasa ingin tahu siswa
berpusat pada guru

Sehingga diharapkan model PBL dan


Media pembelajaran interaktif
augmented reality mendapatkan salah satu model dan media yang
tanggapan yang baik oleh pelajar dan ditawarkan ialah : model pembelajaran
dapat meningkatkan hasil belajar, Problem Based (PBL) Learning dan
menjadi alternatif model dan media Media Augmented Reality
bagi guru di kelas untuk mengajar
materi Ikatan Kimia
Hipotesis Penelitian

Hipotesis Penelitian
• Terdapat tanggapan/respon siswa terhadap penerapan model Problem Based Learning dan
media Augmented Reality pada materi ikatan kimia siswa kelas X di SMAN 1 Aek Kuo

• Adanya pengaruh penerapan model Problem Based Learning dan media Augmented Reality
terhadap hasil belajar ikatan kimia siswa kelas X di SMAN 1 Aek Kuo
PART 03

Metodologi
Penelitian
Tempat waktu dan Metode Penelitian

• Tempat
Penelitian ini akan dilakukan di Metode Penelitian:
SMA Negeri 1 Aek Kuo yang
beralamat di Jl. Besar Padang Metode Penelitian yang digunakan pada
Halaban, Kec.Aek Kuo, penelitian ini ialah metode penelitian
Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan
Sumatera Utara mengumpulkan data hasil pre-test peserta
• Waktu didik dan hasil post-test peserta didik. Data
Bulan Agustus - Oktober yang diperoleh akan kelola oleh peneliti.
Populasi, Sampel, Variabel
penelitian
• Populasi:
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X IPA yang terdiri dari 3 kelas sebanyak 88 siswa
sebagaimana dilihat pada tabel berikut ini.

• Sampel
sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah ialah kelas X IPA 2 dan X IPA 3, teknik sampling
yang digunakan ialah purposive sampling, dengan mempertimbangkan kelas X IPA 1 yang
merupakan kelas unggulan, agar data yang diperoleh dapat homogen dan produk yang ditawarkan
dapat berhasil.

• Variabel
Variabel penelitian adalah pemahaman peserta didik pada materi Ikatan Kimia yang sedang
dipelajari oleh peserta didik serta hasil belajar peserta didik ketika menggunakan media
Augmented Reality dan model pembelajaran problem based learning.
Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode test hasil belajar peserta didik berupa soal pretest dan soal post-
test yang didesain oleh peneliti sendiri dengan membuat 24 soal pilihan ganda. Materi soal pretest
dan posttest adalah Ikatan Kimia yang menjadi variabel terkontrol peneliti pada penelitian ini.
Adapun kisi kisi Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, yaitu:

No Indikator Nomor item Jumlah

1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya. 1, 2, 3, 4 4

Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet)
2. 5, 6, 7, 8 4
dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis).

Menjelaskan proses terbentuknya


3. 9, 10, 11, 12 4
ikatan ion.

Menjelaskan proses terbentuknya


4. ikatan kovalen tunggal, rangkap 13, 14, 15, 16 4
dua, dan rangkap tiga.

5. Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion dan sifat-sifat senyawa kovalen 17, 18, 19, 20 4
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa
6. 21, 22, 23, 24 4
senyawa.
Teknik Pengumpulan Data dan
Analisis Data

• Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan memberikan soal pre-test
kepada peserta didik sebelum menggunakan media Augmented Reality dan model problem based
learning dan soal post-test kepada peserta didik setelah menggunakan media Augmented Reality dan
model problem based learning.

• Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis data menggunakan software miscrosoft
excel dan software SPSS untuk mengetahui perkembangan peserta didik sebelum dan sesudah
diberikan pembelajaran dengan media video dan model pembelajaran problem based learning.
Daftar Pustaka

Binti. Maunah. 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta:Teras.


Haryono. 2013.“Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada
Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di Sma N 5 Surakarta” Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.2 No.1
Hasanah, Rizki. 2020. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Dengan Media Chemimagz Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Hidrokarbon. Skripsi
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Husri. 2016. Pengaruh Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Ikatan Kimia Siswa Kelas X IPA
MAS Darul Ihsan. Skripsi.
Kustiawan, Iwan. 2009. Perancangan Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality”, Jurnal Seminar Nasional Elektrical,
Informatics, and it’s Educations.
Daftar Pustaka

Martin S.Silberberg. 2007. Principles of General Chemistry.New York: Mc Graw Hill. h. 275-279
Muhammad Thobroni. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. hlm. 18
Nur, Ade, Irma,. 2015. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS
TEKNOLOGIAUGMENTED REALITY PADA MATERI IKATAN KIMIA. Skripsi.
Prihantono, Dhika. 2013. Aplikasi 3D Tata Surya Berbasis Teknologi Augmented Reality, Solo: Buku AR Online
Ronald T. Azuma. 1997. Survey of Augmented Reality, Presence: Teleoperator and Virtual Environments.
Rumansyah, dan Yudha. (2002).Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap
Konsep Persamaan Kimia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No.35
Saputro, A,N,C,. Nugraha, Irwan. 2008. BERPETUALANG DI DUNIA KIMIA. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2010. Kimia Dasar, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. h. 71.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 60
Suryo Subroto, B.2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyatno, dkk.,2007. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Grasindo
Y. Yakina, T. Kurniati, R. Fadhiah. (2017). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia Kelas X Di Sma
Negeri 1 Sungai Ambawang.Vol (5). Issue (2)
Thank you for listening

Anda mungkin juga menyukai