DOSEN PENGAMPU
Dewi Syafriani,S.Pd.,M.Pd
Susilawati Amdayani, S.Si.,M.Pd
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Learning Management System ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Metode Pembelajaran Kontemporer. Makalah ini sebagai salah satu syarat mengikuti
kegiatan belajar mengajar, dan sebagai salah satu sarana untuk menambah pengetahuan
dan wawasan pada Mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih ada kekurangan baik dari
segi penulisan maupun tata bahasa. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca kami
nantikan untuk perbaikan makalah ini kearah yang lebih baik dan sempurna. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia pendidikan telah menjadi kebutuhan primer bagi seluruh manusia, baik itu
pendidikan yang didapat dari tempat yang formal maupun nonformal.Pendidikan
memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsunganhidup negara dan
bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Arus informasi dan teknologi yang sudah sangat berkembang
saat ini sudah mulaimenampakkan peran dan fungsinya di dalam dunia pendidikan dengan
didukung peran teknologi yang semakin canggih. Teknologi yang sudah canggih membuat
banyak orang membuat suatu inovasi-inovasi khususnya di bidang pendidikan.Penerapan
teknologi informasi untuk menunjang proses pendidikan telah menjadikebutuhan bagi
lembaga pendidikan di ndonesia. Pemanfaatan teknologiinformasi ini sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan.
Penerapan teknologi di bidang pendidikan yang saat ini masih terus dikembangkan
adalah Learning Managemet System. Learning Management System (LMS) adalah suatu
perangkat lunak atausoftware untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah
kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), e
learning dan materi-materi pelatihan. LMS juga terintegrasi dengan beberapa modul dasar
yang dibutuhkan untuk membantu sebuah lembaga pendidikan dalam penyediaan informasi
secara tepat dan akurat. Hasil yang diharapkan dengan penerapan LMS berbasis web adalah
adanya efisiensi dan produktivitas di dalam manajemen pendidikan terutama antara
sekolah, guru dan murid demi menunjang proses pendidikan.
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN LMS
LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu
perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah
kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara daring (online) (terhubung ke
internet), E-Learning dan materi-materi pelatihan, semua itu dilakukan dengan online (Ellis,
2009). Menurut Barrit dan Alderman (2004) Learning Management System (LMS)
merupakan alat atau sistem yang digunakan untuk autentifikasi, registrasi, dan akses untuk
pembelajaran. Sebagian besar berisi katalog materi yang tersedia dan metode bagi pembelajar
untuk mendapatkan materi tersebut. Tujuan dari Learning Management System ini adalah,
untuk mengotomatisasi tugas-tugas administrasi seperti membuat materi, registrasi, sampai
menyediakan laporan untuk manajer.
1. Katalog.
Learning Management System (LMS) yang harus dapat menunjukkan materi
pembelajaran yang dimiliki. Materi-materi dapat berupa pelajaran E-Learning, artikel,
tesis, hasil diskusi, dan sebagainya. Katalog harus dapat membedakan materi
berdasarkan jenis materi, departemen yang memerlukan, maupun kurikulum.
2. Registrasi dan Persetujuan.
Fungsi ini memungkinkan seorang calon mahasiswa untuk mendaftarkan diri secara
online, baik untuk pelajaran online maupun di kelas. Informasi yang tersedia di
katalog harus ada saat calon mahasiswa ingin mendaftarkan diri.
3. Menjalankan dan Memonitor E-Learning.
Learning Management System (LMS) harus menjalankan materi pelajaran E-Learning
dengan baik. Setelah materi pelajaran E-Learning dijalankan, Learning Management
System (LMS) harus mempunyai kemampuan merekam kegiatan, agar dapat dibuat
laporannya. Learning Management System (LMS) arus dapat merekam tentang berapa
lama mahasiswa mengakses materi pembelajaran, berapa kali, tanggal serta jamnya.
4. Evaluasi.
Learning Management System (LMS) harus dapat melakukan bermacam evaluasi
untuk dapat 26 mengukur keahlian mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti
pelajaran. Evaluasi harus dapat mengukur seberapa jauh mahasiswa menyerap materi.
5. Komunikasi.
Learning Management System (LMS) berguna pula sebagai sarana komunikasi bagi
Fakultas dan Universitas tempat mahasiswa. Learning Management System (LMS)
dapat menyajikan atau memberikan pengumuman kepada para mahasiswa tertentu.
Pengumuman dapat dari dosen atau administrator.
6. Laporan.
Melalui Learning Management System (LMS), para administrator atau dosen Fakultas
dapat memperoleh laporan berisi data mahasiswa. Pimpinan dan dosen harus dapat
mengakses sistem dan mencetak laporan secara langsung, tanpa meminta bantuan
administrator.
7. Rencana Pembelajaran.
Seorang dosen dapat membuat rencana pembelajaran untuk mahasiswa mengenai
keperluan perkuliahan.
8. Integrasi.
Untuk satu Fakultas, ada beberapa sistem komputer. Misalnya bagian SDM memiliki
sistem personalia dan bagian keuangan serta sistem akuntansi. Learning Management
System (LMS) yang baik dapat berkomunikasi dan berintegrasi dengan sistem-sistem
yang ada.
Learning Management System atau disebut juga LMS seperti yang juga dikenal, dapat
dianggap sebagai jenis manajemen konten online atau platform pengiriman konten online. Ini
digunakan untuk menyampaikan materi pelatihan dan pendidikan kepada tenaga kerja atau
pengguna eksternal melalui Internet.
Hambatan lainnya juga disebabkan dari faktor eksternal yaitu orang tua dan
lingkungan mengharuskan anak untuk membantu pekerjaan ketika tidak berangkat ke
sekolah dan lingkungan disekitar tempat tinggal kurang nyaman atau ada aktifitas yang
sibuk ketika pembelajaran daring. Selain hambatan implementasi pembelajaran berbasis
blended learning di era new normal terdapat beberapa tantangan yang ada yaitu
pembelajaran daring juga dapat meningkatkan kebiasaan belajar mandiri peserta didik yang
tidak tergantung oleh ruang dan waktu dimanapun dan kapanpun. Menurut Maskar (2020)
tantangan merupakan suatu peluang bagi setiap institusi pendidikan dalam mengatasi
masalah efek pandemi pada bidang pendidikan dan juga melakukan percepatan pelaksanaan
pendidikan masa depan melalui e-learning.
2. 6 Jenis-Jenis LMS
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam kehidupan kelas maya kita harus memanfaatkan dengan baik,baik dalam
kehidupan sosial maupun kehidupan dalam proses belajar mengajar. Yang di dukung dengan
kecanggihan teknologi saat ini agar kita tidak ketinggalan zaman. Diharapkan kepada
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini penulisan
makalah ini dapat berkembang dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Sjukur, Sulihin B. 2012. Pengaruh Blended Learning terhadap Motivasi Belajar dan Hasil
Belajar Siswa Tingkat SMK. Jurnal pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3, November
2013.