PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk
segera dicari pemecahannya adalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas
pembelajaran. Dari berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat
dilakukan berkenaan dengan peningkatan kualitas di perguruan tinggi adalah
mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa dan
memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berkelanjutan1 )(Dirjen
Dikti, 2004:12 13).
Pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dapat dilakukan
dengan membangun sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
memiliki kemampuan untuk belajar lebih lama, bervariasi, dan tidak sekedar
mempelajari bidang keahlian yang dimilikinya. Peserta didik harus mampu
memiliki kompetensi utama dan kompetensi softskill yang berguna bagi masa
depannya. Sedangkan kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berkelanjutan
dapat dilakukan melalui program pendidikan berkelanjutan (continuiting
education program), baik untuk pendidikan bergelar maupun non gelar dengan
model pembelajaran yang fleksibel, seperti pendidikan jarak jauh, pendidikan
paruh waktu, dan pengumpulan kredit.
Seiring dengan perkembangan teknologi berikut
infrastruktur penunjangnya, upaya peningkatan mutu pendidikan di atas antara
lain dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi dalam suatu sistem yang
dikenal dengan e learning. Terdapat beberapa variasi e learning dan satu
diantarananya Learning Management System (LMS) . Learning Management
System (LMS) merupakan suatu sistem yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk
belajar lebih luas, lebih banyak dan juga bervariasi.
Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, peserta didik
dapat belajar kapan dan dimana saja (any time any where) tanpa terbatas oleh
ruang dan waktu. Bahan yang dapat mereka pelajari juga lebih bervariasi, tidak
hanya dalam bentuk sajian kata (text), tetapi dapat lebih kaya dengan variasi
visual, audio, dan gerak yang lebih dikenal dengan Multimedia.
1|Page
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa dan bagaimana Learning Management System (LMS)?
2. Bagaimana Karakteristik dan manfaat Learning Management System
(LMS)?
3. Apa jenis-jenis Learning Management System (LMS)?
4. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan Learning Management
System (LMS)?
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ryan K.Ellis dalam buku A Field Guide to Learning Management System (2009 :1)
2
https://www.mindflash.com/learning-management-systems/what-is-lms
3|Page
LMS telah menjadi alat yang ampuh bagi perusahaanyang
mengkhususkan diri dalam staf dan pelatihan, sekolah ekstensi konsultasi, dan
setiap organisasi yang mencari untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
pada pendidikan berkelanjutan dari tenaga kerjanya. Dampaknya telah
dirasakan sebagian besar di luar lembaga pendidikan tradisional, meskipun
kekuatan teknologi dan pasar yang sama secara dramatis mengubah kelas hari
ini juga.
4|Page
fasilitas, peralatan). LMS juga digunakan oleh regulasi industri (misalnya jasa
keuangan dan biopharma) untuk pelatihan kepatuhan. Mereka juga digunakan
oleh institusi pendidikan untuk meningkatkan dan mendukung program
pengajaran di kelas dan menawarkan kursus untuk populasi yang lebih besar
yaitu seluruh dunia.
Beberapa penyedia LMS termasuk "sistem manajemen kinerja" meliputi
penilaian karyawan, manajemen kompetensi, analisis keterampilan,
perencanaan suksesi, dan penilaian ‘’multi-rater’’ (misalnya, review 360
derajat). Teknik modern sekarang menggunakan pembelajaran berbasis
kompetensi untuk menemukan kesenjangan belajar dan panduan materi
seleksi pelatihan.
5|Page
1. Content
Berisi materi Media yang lebih variatif dengan format Multimedia
(teks, gambar, video, animasi dan suara). File yang disajikan tidak hanya
doc. Dan, pdf. Juga yang lainnya ; mov/avi/mpg, mp3, gif/jpg, dll.
2. Aktivitas
Aktivitas dosen/guru dan mahasiwa/siswa semakin luas.
Dosen/guru dapat meng load data kapan saja, begitu juga
mahasiswa/siswa. Aktivitas pembelajaran dapat terjadi secara langsung
(syncronus). Aktivitas belajar mahasiswa/siswa melalui LMS ini akan
tercatat (record) dalam data base, sebagi input bagi dosen/guru untuk
assessment.
3. Updating
Updating data dapat dilakukan oleh dosen/guru dan
mahasiswa/siswa kapan saja dimana saja (any where and any time).
4. Komunikasi
Komunikasi yang terjadi antara dosen/guru dan mahasiswa/siswa
bersifat multi arah (multi way). Komunikasi yang interatif akan terjadi,
melalui disscussion forum, chatting, video conferencing, online quiz, dan
lain lain.
6|Page
di setting sesuai kebutuhan pengguna, namun secara umum LMS ini memiliki
fitur-fitur sebagai berikut :
A. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses
belajar mengajar :
1. Tujuan dan sasaran
2. Silabus
3. Metode pengajaran
4. Jadwal kuliah
5. Tugas
6. Jadwal ujian
7. Daftar referensi atau bahan bacaan
8. Profil dan kontak pengajar
9. Pelacakan/tracking dan monitoring
B. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi :
• Diktat dan catatan kuliah
• Bahan presentasi
• Contoh ujian yang lalu
• FAQ (Frequently Asked Questions)
• Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas
• Situs-situs bermanfaaat
• Artikel-artikel dalam jurnal online
C. Penilaian
D. Ujian online dan pengumpulan feedback
E. Komunikasi :
• Forum diskusi online
• Mailing list diskusi
• Chat
Sebagian besar LMS berbasis web, dibangun dengan menggunakan berbagai
platform pengembangan, seperti Java/J2EE , Microsoft.NET atau PHP.
Mereka biasanya mempekerjakan penggunaan database seperti MySQL ,
7|Page
Microsoft SQL Server atau Oracle sebagai ‘’back-end’’. Meskipun sebagian
besar sistem secara komersial dikembangkan dan memiliki lisensi perangkat
lunak komersial ada beberapa sistem yang memiliki lisensi ‘’open source’’ .
Beberapa Jenis atau macam LMS yang berlisensi open source adalah sebagai
berikut:
a) Moodle
MOODLE (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning
Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk
kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip
social constructionist pedagogy. MOODLE merupakan salah satu aplikasi
dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan
teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik
atau elearning. Moodle dapat digunakan secara bebas sebagai produk
sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU.4 Moodle dapat
diinstal di komputer dan sistem operasi apapun yang bisa menjalankan
PHP dan mendukung database SQL.
b) Dokeos
Dokeos adalah jenis dari sekian banyak LMS yang berkembang. Dokeos
adalah elearning tools untuk aplikasi berbasis web. Dokeos ini free alias
gratis dan dokeos adalah software yang direlease oleh GNU GPL dan
pengembangannya didukung oleh dunia internasional. Sistem operasinya
bersertifikasi yang bisa digunakan sebagai konten dari sistem managemen
untuk pendidikan. Contennya meliputi distribusi bahan pelajaran , kalender
, progres pembelajaran, percakapan melalui text/audio maupun video,
latihan dan test, serta menyimpan catatan.
c) Olat
Olat adalah singkatan dari Pembelajaran Online Dan Pelatihan. Ini adalah
sebuah aplikasi web - yang disebut Sistem Manajemen Pembelajaran yang
mendukung setiap jenis pembelajaran online, pengajaran, dan les dengan
beberapa pendidikan. Olat adalah perangkat lunak bebas dan open source.
Pengembangannya dimulai pada tahun 1999 di Universitas Zürich dan
4
https://idcloudhost.com/panduan-moodle-definisi-kelebihan-serta-cara-menggunakannya/
8|Page
TERAKHIR memenangkan hadiah medida-Prix pada tahun 2000 Dengan
versi 3.0, sistem ini dibangun kembali dan sekarang tersedia sebagai
aplikasi komponen-berorientasi dikembangkan dalam bahasa
pemrograman Java. Olat memiliki dukungan untuk berbagai standar e-
learning seperti IMS (IMS Content Packaging, SCORM. Dengan versi 4.0,
banyak add-ons telah diperkenalkan ke sistem, yang membuatnya sangat
mudah untuk memperluas fungsionalitas LMS. Dengan versi 5.0, fitur baru
seperti Wiki, Calendar, AJAX Modus Beta IMS QTI) dan fulltext Cari
telah dilaksanakan. Versi 6.0 terdiri layout baru dan ditingkatkan
berdasarkan evaluasi kegunaan. Sebuah versi berikutnya menyediakan
skalabilitas penuh, berarti Olat dapat dijalankan pada sekelompok server.
Olat 7.0 menambahkan banyak fitur baru, seorang penyihir kursus
ditambah penerapan standar penting seperti REST API, IMS Dasar LTI
dan IMS QTI 2.1. Pada musim gugur 2011 beberapa kontributor
komunitas inti meninggalkan komunitas OLATHE karena perbedaan
strategis dan memulai cabang alternative.
d) aTutor aTutor adalah sebuah LMS yang dirancang dengan kemampuan
akses cepat dan kemudahan adaptasi. Admin dapat menginstall (juga
mengupdate) aTutor, mengatur tema baru, dan dengan mudah
mengembangkan semua fungsinya dengan modul fitur dengan mudah dan
cepat. Siswa dapat dengan cepat menambahkan, mengemas, dan
mendistribusi ulang konten instruksi berbasis Web, dengan mudah
mengimpor konten paket kemasan baru dan menggabungkan kursus
secara online. Siswa belajar dalam lingkungan pembelajaran adaptif.
e) Sakai
Sakai dipergunakan untuk mendukung pengajaran dan pembelajaran,
kolaborasi kelompok ad hoc, dan mendukung untuk kolaborasi riset dan
portofolio. Sakai bersifat di buat dan dipelihara oleh the sakai community.
Model pembangunan sakai disebut community source karena banyak
develover membangun sakai merupakan community dari organisasi –
organisasi yang mengadopsi dan mempergunakan sakai.
9|Page
Secara umum jenis atau macam Learning management System yang banyak
beredar srecara open source diantaranya adalah:5
• ATutor (http://www.atutor.ca)
• Dokeos (http://www.dokeos.com)
• dotLRN (http://dotlrn.org)
• Freestyle Learning (http://www.freestyle-learning.de)
• ILIAS (http://www.ilias.uni-koeln.de)
• LON-CAPA (http://www.lon-capa.org)
• Moodle (http://moodle.org)
• OpenACS (http://openacs.org)
• OpenUSS (http://openuss.sourceforge.net/openuss)
• Sakai (http://www.sakaiproject.org)
• Spaghetti Learning (http://www.spaghettilearning.com/)
(http://romisatriawahono.net/2008/01/24/memilih-sistem-e-learning-
berbasisopen-source/)
Dari beberapa jenis atau macam LMS tersebut berikut akan disajikan
pengenalan tentang penggunaan Moodle ;
Membangun sebuah situs pembelajaran (e-Learning) dengan
menggunakan Learning Management System (LMS) Moodle sebenarnya
dapat dibuat dengan mudah baik dalam versi offline berbasis LAN/intranet
(menggunakan server local/localhost), maupun dalam versi online
menggunakan hosting/server gratisan yang disediakan oleh Moodle melalui
situs www.mdl2.com Moodle adalah salah satu Learning Management
System (LMS) yang paling populer saat ini.
Hampir setiap sekolah atau perguruan tinggi, yang memanfaatkan
eLearning sebagai Media pembelajaran/perkuliahan, menggunakan sistem
Moodle ini. Kelebihan yang ditawarkan oleh Moodle, seperti mengatur dan
mengelola hak akses user (siswa/guru), membuat dan mengelola Courses
(mata pelajaran), mengatur dan mengelola Bahan ajar (resource),
mengatur dan mengelola Aktivitas (Activity), mengatur dan mengelola Nilai
5
https://romisatriawahono.net/2008/01/24/memilih-sistem-e-learning-berbasis-open-source/
10 | P a g e
(Grades), menampilkan nilai (score) dan transkrip, sampai membuat
sertifikat ketuntasan untuk siswa, membuat semua sekolah, bahkan guru
berlomba-lomba membangun sistem ini di sekolahnya, baik yang langsung
terhubung ke Jaringan Internet, maupun yang berbasis Intranet (LAN).
Meski begitu, banyak pula sekolah/guru yang belum dan ingin mencicipi
sistem ini menjadi terkendala, yang kebanyakan disebabkan oleh kerumitan
dalam hal instalasinya. Untuk membuat e-Learning menggunakan Moddle
berbasis LAN/intranet (offline), terlebih dahulu kita akan melakukan
instalasi beberapa software yang diperlukan. Selengkapnya dapat diikuti
langkah-langkahnya dalam tutorial singkat berikut:
Sebelum membuat e-learning tersebut, kita butuh softwarenya. Jadi,
silahkan siapkan :
1. Moodle
2. XAMPP
Jika sudah punya software diatas. Pertama-tama install terlebih
dahulu XAMPP. Menginstall aplikasi XAMPP tentu saja tidak sulit, sama
dengan cara menginstall program-program Windows yang lain pada umumnya.
Hanya perlu mendownload installer XAMPP nya lalu klik ganda, next, next,
dan selesai.
3. Selanjutnya pilih bahasa. Pilih yang Bahasa Inggris (English). Klik OK.
4. Kadang pada proses ini muncul pesan error. Jika ada, abaikan saja dan lanjutkan
dengan klik OK dan YES.
11 | P a g e
5. Berikutnya akan muncul jendela yang isinya meminta Anda menutup semua
aplikasi yang sedang berjalan. Jika semua aplikasi sudah ditutup, maka klik
tombol Next.
6. Selanjutnya Anda akan diminta untuk memilih aplikasi yang mau diinstal.
Centang saja semua pilihan dan klik tombol Next.
12 | P a g e
7. Kemudian Anda akan diminta untuk menentukan lokasi folder penyimpanan
filefile dan folder XAMPP. Secara default akan diarahkan ke lokasi c:\xampp.
Namun jika Anda ingin menyimpannya di folder lain bisa klik browse dan
tentukan secara manual folder yang ingin digunakan. Jika sudah selesai,
lanjutkan dan klik tombol Install.
8. Tunggu beberapa menit hingga proses intalasi selesai. Jika sudah muncul
jendela seperti di bawah ini, klik tombol Finish untuk menyelesaikannya.
13 | P a g e
9. Berikutnya, akan muncul jendela dialog seperti gambar di bawah ini yang
menanyakan Anda apakah mau langsung menjalankan aplikasi XAMPP atau
tidak. Jika ya, maka klik YES. 6
6
https://webhostmu.com/cara-instal-xampp/
14 | P a g e
3. Sekarang bukalah browser kesukaan Anda, dan coba
ketikkanhttp://localhost/xampp di address bar. Jika muncul tampilan seperti
gambar di bawah ini, instalasi telah berhasil.
15 | P a g e
Sekarang komputer sudah berfungsi seperti server dan bisa menjalankan
aplikasi-aplikasi berbasis web.
16 | P a g e
Keunggulan LMS :
1. menetapkan dan merekodkan latihan untuk kakitangan dengan
LMS.
2. Memudahkan e-pembelajaran dengan platform pembelajaran secara
online.
3. menggabungkan kesemua maklumat latihan ke dalam satu sistem.
4. Mengurangkan kos latihan dengan LMS.
5. Meningkatkan disiplin dalam waktu pembelajaran. Kelemahan
LMS :
1. Ketergantungan terhadap vendor LMS yang digunakan
2. Organisasi harus menyesuaikan proses e-learning berdasarkan LMS
yang digunakan
3. LMS pada umumnya hanya menyangkut perencanaan, penyampaian,
administrasi, dan manajemen kegiatan para pembelajar serta proses
pembelajaran. Pembuatan, publikasi, administrasi, dan manajemen
materi pembelajaran yang digunakan LMS merupakan domain dari
LCMS (Learning Content Management System).
17 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System
adalah suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi,
dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan
kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-learning dan materi-materi
pelatihan. Dan semua itu dilakukan dengan online.
Melalui pemanfaatan pusat sumber belajar virtual menjadikan sistem
pembelajaran yang interaktif dan mandiri (independent learning).Secara
kuantitatif, program ini menghasikan produk berupa:
a. Sistem Learning Management System (LMS).
b. Dihasilkannya modul-modul cetak (prented material) tentang materi
materi penguasaan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
c. Dihasilkannya model multimedia interaktif yang berbasis web dan stand
alone tentang materi-materi penguasaan kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional.
Pada kegiatan ini, program yang telah dibuat dalam bentuk LMS (Learning
Management System) dengan karakteristik : Content, Aktivitas, Updating,
Komunikasi. Fitur-fitur yang digunakan dalam Learning management System
(LMS) Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses
belajar mengajar ; Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber
referensi ; Penilaian ;Ujian online dan pengumpulan feedback dan
Komunikasi. Dengan Jenis dan macam aplikasi Learning management Sytem
yang digunakan secara open source seperti : ATutor (http://www.atutor.ca),
Dokeos (http://www.dokeos.com), dotLRN (http://dotlrn.org), Freestyle
Learning
(http://www.freestyle-learning.de), ILIAS (http://www.ilias.uni-koeln.de),
LON-CAPA (http://www.lon-capa.org), Moodle (http://moodle.org),
OpenACS (http://openacs.org), OpenUSS
(http://openuss.sourceforge.net/openuss), Sakai (http://www.sakaiproject.org)
18 | P a g e
Spaghetti Learning (http://www.spaghettilearning.com/)
3.2 Saran
Dalam perkembangan teknologi Informatika Komputer (TIK)
yang semakin berkembang, penggunaan aplikasi-aplikasi komputer
dalam menunjang keberhasilan pembelajaran perlu diupayakan
peningkatannya, sumber daya manusia yang menangani masalah TIK
dalam aplikasi pembelajara perlu ditingkatkan. Tugas kita sebagai
mahasiswa pasca sarjana untuk memotivasi diri dalam meningkatan
kualitas kemampuan diri sebagai desaigner pembelajaran perlu
ditingkatkan.
19 | P a g e
Daftar Pustaka
20 | P a g e