Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah

1.1.1 Latar Belakang

Pada akhir 2019, masyarakat dunia dihebohkan dengan kehadiran virus

yang berasal dari Kota Wuhan, China. Virus ini tersebar ke berbagai penjuru

dunia, termasuk Indonesia dan dikenal dengan virus Corona atau Covid-19

(Corona Virus Disease 2019). Banyaknya korban yang berjatuhan akibat

terjangkit virus ini mengharuskan pemerintah mengambil langkah untuk

mencegah penyebaran Covid-19. Berbagai upaya dilakukan pemerintah, seperti

penutupan tempat umum, social distancing (pembatasan jarak), PSBB, lockdown,

work from home (WFH), dan juga sistem pembelajaran yang dilakukan dari

rumah. Hal ini mengakibatkan berbagai instansi seperti sekolah melakukan

aktivitas tanpa adanya kontak secara langsung, yang disebut pembelajaran secara

daring.

Beralihnya sistem pembelajaran dari luring ke daring ini tentunya

memaksa kita untuk beradaptasi terhadap hal ini. Berbagai inovasi diciptakan

untuk mempermudah sistem pembelajaran daring, salah satunya membuat

platform pembelajaran seperti Learning Media System (LMS). Sebagai institut

terbaik di bangsa ini, ITB tentunya menjadi pelopor penggunaan Learning Media

System ini. ITB memiliki beberapa LMS, seperti tpb19, edunex, dan sipendi.
Kehadiran LMS ini tentunya sangat membantu kegiatan belajar mengajar di ITB,

khususnya mahasiswa TPB ITB yang merupakan pengguna utama LMS. Namun,

LMS ITB masih memiliki banyak kekurangan yang sering dikeluhkan oleh

mahasiswa TPB ITB. Oleh karena itu, efektivitas penggunaan LMS dalam

kegiatan belajar mengajar mahasiswa TPB ITB pun kerap dipertanyakan.

Pandemi Covid-19 yang tidak diketahui kapan berakhirnya ini membuat

kita harus memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran secara daring. Tujuan

penelitian ini adalah mengetahui performa LMS ITB di kalangan mahasiswa TPB

ITB dan cara untuk meningkatkannya supaya bisa mempermudah pembelajaran di

ITB.

Saat ini, ITB sudah memiliki sistem manajemen administrasi pendidikan

yang baik, namun LMS sebelumnya masih menggunakan aplikasi lama yang

rentan macet jika digunakan serentak oleh ribuan pengguna. Sementara kebutuhan

atau jumlah mahasiswa Merdeka Belajar mencapai jutaan orang. Sehingga

diperlukan LMS baru yang lebih mudah dipakai dan scalable (dirancang untuk

dapat berjalan di atas cloud server dan melayani jutaan pengguna). Sehingga

diadakanlah penelitian baru dalam mengembangkan LMS, yaitu sistem yang

diberi nama Edunex. LMS ini dinilai lebih modern karena mampu menampung

ribuan pengguna. Selain itu sistem ini juga lebih mudah digunakan oleh

pengguna, khususnya dosen dan mahasiswa. Dapat juga dimanfaatkan untuk

kebutuhan pengajaran dan pembelajaran blended learning bagi pembelajar

internal ITB, sistem ini juga mendukung dan menyediakan layanan perkuliahan
Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Yusep Rosmansyah, Ph.D.,

selaku Direktur Pengembangan Pendidikan ITB menjelaskan, sistem manajemen

pendidikan dapat dibagi atas dua bagian, yaitu LMS dan manajemen administrasi

pendidikan.

Saat ini, Edunex mulai digunakan secara serentak oleh ratusan dosen yang

mengikuti program "Pemutakhiran Bahan Kuliah ITB dan ribuan mahasiswa

peserta kuliah dan ujian.”

Berikut adalah keunggulan Edunex; (1) expandability, guna

mengakomodasi fitur-fitur baru yang spesifik untuk keperluan program-program

studi tertentu yang sedang disiapkan; (2) compatibility, kemudahan salin tempel

(copas) rumus Microsoft Equation dan embed video YouTube; (3) interactivity,

alat komunikasi antara dosen dan para mahasiswanya, baik synchronous via video

conference (vicon) maupun yang asynchronous forum; (4) seamless integration,

yaitu integrasi data kelas, dosen, mahasiswa, serta fitur SSO (single sign on)

dengan sistem manajemen administrasi kampus; (5) payment integration, fitur

interkoneksi dengan alat pembayaran daring nasional; (6) Moodle data import,

dan (7) domestic cloud server, yaitu lokasi data center berada di wilayah NKRI.

LMS Edunex v40 diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada

Sabtu, 2 Mei 2021.

Penelitian terkait LMS pernah dipublikasikan dalam beberapa jurnal salah

satunya berjudul “Dampak Learning Management System (LMS) pada Performa

Akademik Mahasiswa di Perguruan Tinggi” oleh Subiyantoro & Ismail (2017).


Penelitian ini membahas tentang bagaimana penggunaan LMS memengaruhi

performa akademik mahasiswa di perguruan tinggi. Penelitian kami membahas

tentang bagaimana kinerja LMS memengaruhi performa akademik mahasiswa

dengan cakupan yang lebih kecil yaitu mahasiswa TPB FTMD 2021

1.1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis ajukan

adalah:

1. Mengapa LMS dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar

mahasiswa TPB ITB?

2. Bagimana performa LMS dalam kegiatan belajar mengajar mahasiswa

TPB 4?

3. Apa faktor yang memengaruhi performa LMS ITB?

4. Bagaimana cara meningkatkan performa LMS ITB?

1.2 Ruang Lingkup Kajian

Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan penulis kaji hal hal

berikut.

1. Pengertian LMS

2. Jenis LMS

3. Fungsi LMS

4. Performa LMS

5. Peranan LMS dalam kegiatan belajar mengajar mahasiswa TPB ITB


6. Kekurangan dan kelebihan LMS

7. Dampak performa LMS terhadap kegiatan belajar mengajar mahasiswa

TPB ITB

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penulisan laporan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peran LMS dalam kegiatan belajar mengajar

mahasiswa TPB ITB

2. Untuk menganalisis peforma LMS ITB dalam kegiatan belajar

mengajar mahasiswa TPB ITB

3. Untuk menjabarkan faktor yang memengaruhi peforma LMS ITB

4. Untuk menguraikan cara meningkatkan pefoma LMS ITB

1.4 Anggapan Dasar

Learning Management System atau disingkat LMS adalah suatu perangkat

lunak (software) untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah

kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online, e-learning dan

materi-materi pelatihan, yang semua itu dilakukan dengan online. (Ellis, 2009)

1.5 Hipotesis

Dengan penulis sehubungan dengan anggapan dasar dan hasil pengamatan

selintas atas penelitian adalah jika LMS memiliki peforma bagus dan berjalan
dengan efektik maka akan melancarkan keberlangsungan kegiatan belajar

mengajar di kalangan mahasiswa TPB ITB.

1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1 Metode

Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis karena penelitian ini

bertujuan mendeskripsikan data yang diperoleh baik dari berbagai rujukan

maupun dari lapangan kemudian dianalisis.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah :

1. Studi Kepustakaan

Menurut Sugiyono (2015:140), “studi kepustakaan berkaitan dengan

kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma

yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, hal ini dikarenakan penelitian

tidak akan lepas dari literatur-literatur ilmiah”.

2. Wawancara

Menurut Kriyanto (2016:100), “wawancara merupakan metode

pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari

sumbernya.

3. Penyebaran Angket
Menurut Suharsimi Arikunto, kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan

yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai

dengan permintaan pengguna.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan penelitian ini terbagi atas empat bab. Pembicaraan

dimulai dengan pendahuluan sebagai bab pertama memuat latar belakang dan

rumusan masalah, ruang lingkup kajian, tujuan penelitian, anggapan dasar,

hipotesis, metode dan teknik pengumpulan data, serta sistematika penilaian.

Selanjutnya, pada bab dua dijabarkan teori-teori mengenai pengertian, jenis serta

fungsi LMS (Learning Management System). Pada bab tiga dikemukakan

pembuktian-pembuktian hipotesis serta pembahasannya dalam hal ini performa

LMS di kalangan mahasiswa FTMD ITB misalnya gambaran umum LMS di ITB,

kepuasan mahasiswa dengan performa LMS, pengaruh performa terhadap

kegiatan belajar mengajar, faktor yang memengaruhi, potensi peningkatan

performa LMS serta metode untuk meningkatkan performa LMS. Lalu, seluruh

keadaan ini dikaji dengan menggunakan teori sebagai alat ukur untuk mengkaji

kemungkinan potensi peningkatan performa LMS. Bab empat, bab terakhir

merupakan simpulan dari pembuktian-pembuktian hipotesis dan hasil

pembahasan. Pada bab ini dikemukakan juga saran-saran peningkatan performa

LMS ITB yang diperoleh dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai