Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIA)

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO


DENGAN PENDEKATAN MODEL DELONE DAN MCLEAN

Latifah Chikmawati*), Sri Ati.

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia, 50275

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas Sistem Informasi Akademik Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro dengan cara mencari hubungan antar variabel dari teori yang dikemukakan
oleh DeLone dan McLean 2003. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan
jenis deskriptif dan kategori korelasi. Populasi penelitian ini adalah pengguna SIA dari mahasiswa
angkatan 2009-2015 yang masih aktif dalam perkuliahan. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah angket, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
deskriptif kuantitatif. Pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi Spearman. Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat (1) hubungan positif antara kualitas sistem dan
penggunaan, (2) hubungan positif antara kualitas sistem dan kepuasan pengguna, (3)hubungan positif
antarakualitas informasi dan penggunaan, (4) hubungan positif antara kualitas informasi dan
kepuasan pengguna, (5)hubungan positif antara kualitas layanan dan penggunaan, (6) hubungan
positif antara kualitas layanan dan kepuasan pengguna, (7) hubungan positif antara penggunaan dan
kepuasan pengguna, (8) hubungan positif antara penggunaan dan manfaat-manfaat bersih, (9)
hubungan positif antara kepuasan pengguna terhadap manfaat-manfaat bersih. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa semua hipotesis diterima karena nilai signifikansi < 0,05. Oleh karena itu,
sistem informasi akademik Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Diponegoro dapat dikatakan efektif
dengan kategori efektivitas rendah yang ditunjukan dengan nilai 0,20< koefisien korelasi <0,40.

Kata Kunci: Teori DeLone & McLean2003, Sistem Informasi Akademik.

Abstract
[The effectiveness of Academic Information System in Faculty of Humanities, Diponegoro
University by analyzing using DeLone and McLean’s theory]This research aims to understand the
effectiveness of Academic Information System in Faculty of Humanities, Diponegoro University by
analyzing the relationship between variables using DeLone and McLean’s theory 2003. This study
used descriptive quantitative method with correlation type. The population was the users of Academic
Information System (AIS) who were the active students in academic year from 2009 to 2015. Data
collection technique used questionnaire, documentation study, and interview. The data were analyzed
by descriptive-quantitative. The hypotheses were examined using Spearman correlation supported.
Based on the hypotheses examination, it had been known that there was (1) positive correlation
between system quality and usage, (2) positive correlation between system quality and users’
satisfaction, (3) positive correlation between information quality and usage, (4) positive correlation
between Information quality and users’ satisfaction, (5) positive correlation between system quality
and users’ satisfaction service quality and usage, (6) positive correlation between service quality and
users’ satisfaction, (7) positive correlation between usage and users’ satisfaction, (8) positive
correlation between usage and net benefits, (9) positive correlation between users’ satisfaction and
net benefits. The conclution of all hypotheses were accepted because the significant value < 0,05. As
the result showed that Academic Information System in Faculty Humanities of Diponegoro University
could be said effective by categorizing low effectiveness as the value were 0.20< coeffisien correlation
<0.40.

Keywords: DeLone dan McLean Theory 2003, Academic Information System

*)Penulis Korespondensi
Email: latifahchikmawati257@gmail.com
1. Pendahuluan Selain masalah tersebut juga terdapat sejumlah
Teknologi informasi saat ini menjadi bagian permasalahan lain seperti item-item yang terdapat
yang tak terpisahkan dari tujuan suatu lembaga pada menu SIA FIB Undip belum bisa
atau instansi. Teknologi informasi diaplikasikan dimanfaatkan secara maksimal, misalnya saja pada
dalam suatu lembaga atau instansi untuk item menu riwayat Surat Persetujuan Pembayaran
mengetahui pengaruhnya dalam pencapaian visi, (SPP). Mahasiswa yang ingin mencetak bukti SPP
misi, dan tujuan strategisnya. Sistem informasi yang telah dibayarkan belum dapat diakses pada
merupakan salah satu teknologi informasi yang SIA FIB Undip.Selain item riwayat SPP, pada item
dapat membantu segala jenis kegiatan dan jadwal ujian akhir semester. Jadwal ujian akhir
kerjasama suatu lembaga atau instansi. Dalam semester yang seharusnya dapat dilihat pada item
sebuah lembaga maupun instansi sistem informasi jadwal ujian namun masih diumumkan pada papan
bertugas mengolah data untuk menghasilkan informasi dilantai 1 gedung A FIB.
informasi yang berguna dan efektif yang Hal inilah yang menjadi landasan untuk
mendukung kegiatan lembaga atau instansi dilakukan penelitian dengan judul Efektivitas
tersebut. Sistem Informasi Akademik (SIA) Fakultas Ilmu
Sistem informasi memiliki bermacam-macam Budaya Universitas Diponegoro dengan
jenisnya yang salah satunya ialah sistem informasi pendekatan model DeLone and McLean.
perusahaan yang biasanya diterapkan di perguruan Berdasarkan wawancara kepada pendiri SIA
tinggi (Kadir, 2009: 95). Biasanya sistem Teknik (Maret, 2016) yang mengatakan bahwa
informasi yang digunakan di perguruan tinggi ini diberikan keleluasan kepada admin fakultas dari
disebut dengan Sistem Informasi Akademik. pengguna SIA teknik untuk mengembangkan
Menurut Satoto (2009: 03) Sistem Informasi sistem informasi sesuai dengan kebutuhan
Akademik (SIA) adalah perangkat lunak yang informasi akademiknya. Oleh karena itu penulis
digunakan untuk menyajikan informasi dan menata hanya mengkaji SIA Fakultas Ilmu Budaya (FIB)
administrasi yang berhubungan dengan kegiatan dari rancangan SIA Teknik Undip dalam
akademik. SIA dihimpun dari berbagai macam penelitian ini.
data yang dikelola dan diproses se-otomatis Pendekatan model DeLone dan McLean yang
mungkin dengan alat dan metode sehingga digunakan pada penelitian ini mengacu pada
menghasilkan informasi yang diperlukan bagi penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa
terlaksananya kegiatan akademik. peneliti sebelumnya. Penelitian yang dilakukan
Sistem informasi akademik sudah merupakan oleh Muhammad Islam Salim program jurusan
hal wajib bagi setiap lembaga perguruan tinggi. Teknik Informatika, Universitas Negri Yogyakarta
Hampir semua perguruan tinggi sudah menerapkan dalam sebuah skripsi yang berjudul “Analisis
sistem informasi akademik. Universitas Kesuksesan Sistem Informasi Perpustakaan
Diponegoro (Undip) merupakan salah satu Senayan dengan Pendekatan Model DeLone dan
perguruan tinggi yang telah menerapkan SIA McLean di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta”
untuk mempermudah aktivitas mahasiswa, dosen, dengan uji hipotesis korelasi Product Moment.
maupun pegawai akademik. SIA Undip ini terdiri Sedangkan penelitian ini menggunakan Teori
dari empat kelompok sistem informasi akademik DeLone dan McLean untuk mengetahui efektivitas
dengan pengguna yang berbeda. Dengan sistem sistem informasi akademik di Fakultas Ilmu
akademik dan pengguna yang berbeda tentunya Budaya, Universitas Diponegoro dengan uji
pengelolaan dan tampilan juga akan berbeda. hipotesis korelasi Spearman berdasarkan skala
SIA sebagai media informasi utama yang data yang digunakan ialah skala ordinal.
berhubungan dengan akademik, sangat berperan Sesuai dengan latar belakang yang ada maka
penting dalam penyelenggaraan operasional tata permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai
usaha, kinerja dosen, serta mempermudah berikut:
mahasiswa dalam mendapatkan informasi 1) Bagaimana tingkat efektivitas SIA FIB Undip?
pendidikan dan administrasi seperti pengecekan 2) Apakah terdapat hubungan antara variabel
nilai, pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) kualitas system (system quality) terhadap
secaraonline, pencetakan daftar hadir kuliah, dan variabel penggunaan (use) pada SIA FIB
berbagai manfaat lainnya. Adapun kekurangan Undip?
dalam sistem informasi akademik FIB Undip 3) Apakah terdapat hubungan antara variabel
antara lain sering terjadi masalah dalam menginput kualitas (system quality) terhadapvariabel
dan mengakses data, sehingga menghambat kepuasan pengguna (user satisfaction) pada
pengelolaan dan pengaksesan informasi. SIA FIB Undip?
Berdasarkan hasil wawancara beberapa mahasiswa 4) Apakah terdapat hubungan antara variabel
FIB (September 2015), masalah tersebut sering kualitas informasi (information quality)
dirasakan mahasiswa dalam penginputanKRS terhadap variabel penggunaan (use) pada SIA
maupun Kartu Hasil Studi (KHS) di setiap FIB Undip?
semester.
5) Apakah terdapat hubungan antara variabel Ha(1): Terdapat hubungan positif antara variabel
kualitas informasi (information quality) kualitas sistem (system quality) terhadap variabel
terhadap variabel kepuasan pengguna (user penggunaan (use).
satisfaction) pada SIA FIB Undip? 2. Kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna
6) Apakah terdapat hubungan antara variabel Ho(2): Tidak terdapat hubungan positif antara
kualitas layanan (service quality) terhadap variabel kualitas sistem (sistem quality) terhadap
variabel penggunaan (use) pada SIA FIB variabel kepuasan pengguna (user satisfaction).
Undip? Ha(2): Terdapat hubungan positif antara variabel
7) Apakah terdapat hubungan antara variabel kualitas sistem (sistem quality) terhadap variabel
kualitas kualitas layanan (service quality) kepuasan pengguna (user satisfaction).
terhadap variabel kepuasan pengguna (user 3. Kualitas informasi terhadap penggunaan sistem
satisfaction) pada SIA FIB Undip? Ho(3): Tidak terdapat hubungan positif antara
8) Apakah terdapat hubungan antara variabel variabel kualitas informasi (information quality)
penggunaan (use) terhadap variabel kepuasan terhadap variabel penggunaan (use).
pengguna (user satisfaction) pada SIA FIB Ha(3): Terdapat hubungan positif antara variabel
Undip ? kualitas informasi (information quality) terhadap
9) Apakah terdapat hubungan antara variabel variabel penggunaan (use).
penggunaan (use) terhadap variabel manfaat 4. Kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna
manfaat (net benefit) pada SIA FIB Undip? Ho(4): Tidak terdapat hubungan positif antara
10) Apakah terdapat hubungan antara variabel variabel kualitas informasi (information quality)
kepuasan pengguna (user satisfaction) terhadap terhadap variabel kepuasan pengguna (user
variabel manfaat-manfaat (net benefit) pada satisfaction).
SIA FIB Undip? Ha(4): Terdapat hubungan positif antara variabel
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: kualitas informasi (information quality) terhadap
1) Untuk mengetahui tingkat efektivitas SIA FIB variabel kepuasan pengguna (user satifaction).
Undip. 5. Kualitas layanan terhadap penggunaan
2) Hubungan antara kualitas sistem (system Ho(5): Tidak terdapat hubungan positif antara
quality) terhadap penggunaan (use) pada SIA variabel kualitas layanan (service quality) terhadap
FIB Undip. variabel penggunaan (use).
3) Hubungan antara kualitas sistem (system Ha(5): Terdapat hubungan positif antara variabel
quality) terhadap kepuasan pengguna (user kualitas layanan (service quality) terhadap variabel
satisfaction) pada SIA FIB Undip. penggunaan (use).
4) Hubungan antara kualitas informasi 6. Kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna
(information quality) terhadap penggunaan Ho(6): Tidak terdapat hubungan positif antara
(use) pada SIA FIB Undip. variabel kualitas layanan (service quality) terhadap
5) Hubungan antara kualitas informasi variabel kepuasan pengguna (user satisfaction).
(information quality) terhadap kepuasan Ha(6): Terdapat hubungan positif antara variabel
pengguna (user satisfaction) pada SIA FIB kualitas layanan (service quality) terhadap variabel
Undip. kepuasan pengguna (user satisfaction).
6) Hubungan antara kualitas layanan (service 7. Penggunaan sistem terhadap kepuasan pengguna
quality) terhadap penggunaan (use) pada SIA Ho(7): Tidak terdapat hubungan positif antara
FIB Undip. variabel penggunaan (use) terhadap variabel
7) Hubungan antara kualitas kualitas layanan kepuasan pengguna (user satisfaction).
(service quality) terhadap kepuasan pengguna Ha(7): Terdapat hubungan positif antara variabel
(user satisfaction) pada SIA FIB Undip. penggunaan (use) terhadap variabel kepuasan
8) Hubungan antara penggunaan (use) terhadap pengguna (user satisfaction).
kepuasan pengguna (user satisfaction) pada 8. Penggunaan terhadap manfaat-manfaat bersih
SIA FIB Undip. Ho(8): Tidak terdapat hubungan positif antara
9) Hubungan antara penggunaan (use) terhadap variabel penggunaan (use) terhadap variabel
manfaat-manfaat (net benefit) pada SIA FIB manfaat-manfaat bersih (net benefit).
Undip. Ha(8): Terdapat hubungan positif antara variabel
10) Hubungan antara kepuasan pengguna (user penggunaan (use) terhadap variabel manfaat-
satisfaction) terhadap manfaat-manfaat (net manfaat bersih (net benefit).
benefit) pada SIA FIB Undip. 9. Kepuasan pengguna terhadap manfaat-manfaat
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka disusun bersih
hipotesis sebagai berikut: Ho(9): Tidak terdapat hubungan positif antara
1. Kualitas sistem terhadap penggunaan sistem variabel kepuasan pengguna (user satisfaction)
Ho(1): Tidak terdapat hubungan positif antara terhadap variabel manfaat-manfaat bersih (net
variabel kualitas sistem (system quality) terhadap benefit).
variabel penggunaan (use).
Ha(9): Terdapat hubungan positif antara variabel No. Jenjang Rumus ∑
kepuasan pengguna (user satisfaction) terhadap Pendidikan sampel sampel
variabel manfaat-manfaat bersih (net benefit).
1. Diploma 3
2. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu ingin (D-3) 627 16, 12 =
menggambarkan tingkat efektivitas sistem × 97
3772 16
informasi pada Sistem Informasi Akademik
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro 2. Strata 1 (S-1)
dengan pendekatan model DeLone dan McLean.
Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif 3100 79,72 =
× 97
karena ingin menguji teori DeLone dan McLean 3772 80
dengan meneliti hubungan-hubungan antar
3. Strata 2 (S-2) 45 1, 15 =
variabel yang diukur dengan indikator-indikator × 97
dan dianalisis secara deskriptif melalui tabel 3772 1
frekuensi distribusi dalam bentuk persentase.
Penelitian ini menggunakan 97 sampel Responden diambil dari setiap jurusan yang
mahasiswa dari sejumlah populasi 3772 di mewakili pada ketiga jenjang pendidikan sesuai
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dengan hasil perhitungan rumus yang terdapat
yang masih aktif dalam perkuliahan pada tahun pada tabel 2. 1.
2009-2015 yang didapatkan dari perhitungan
dengan rumus slovin (Prasetyo, 2012: 137). Variabel pada teori DeLone dan McLean
Rumusnya sebagai berikut: 2003 ini terdiri dari enam variabel, yakni variabel
independen terdapat tiga variabel yaitu kualitas
sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan.
Variabel antara terdapat dua variabel yaitu
penggunaan dan kepuasan pengguna. Variabel
dependen yang terdiri dari satu variabel saja yaitu
Ketengan: manfaat-manfaat bersih. Hal ini ditunjukan pada
gambar dibawah ini:
n = ukuran sampel
System
Quality
N = populasi Intention
Use
to Use

e = taraf nyata atau batas kesalahan yakni 10% Information


Quality
Net Benefits

Jumlah populasi yang digunakan adalah 3772 User Satisfaction


Service
orang, dengan perhitungan di atas maka: Quality

3772
n= +1 Updated D&M IS Success Model (2003)

3772 (0.12 ) Gambar 1. Model Kesuksesan sistem Informasi


DeLone & McLean(D&M IS Success Model)
3772
n=
38.72 Variabel-variabel tersebut terbagi dalam beberapa
n = 97, 41 = 97 (pembulatan) indikator.
Variabel independen pertama, kualitas
Sampel yang berjumlah 97 mahasiswa sistem. Pada penelitian Prof. Livari yang berjudul
diambil berdasarkan teknik pengambilan “An Empirical Test of the DeLone-McLean Model
proportionate stratified random sampling. of Information System Success” kualitas sistem
Menurut Purwanto dan Dyah (2007: 44) teknik dinyatakan sebagai ciri karakterististik kualitas
proportionate stratified randomsampling ialah sistem itu sendiri yang terdiri dari hardware dan
teknik yang digunakan jika karakteristik setiap software (2005: 2). Menurut penelitian yang
unsur populasi heterogen namun berstrata dilakaukan oleh Heilsten dan Maiju (2006: 87)
proporsional. Hasilnya sebagai berikut: pada knowledge management system membagi
variabel kualitas sistem menjadi empat indikator,
yaitu Kemudahan Sistem, Keluwesan Sistem,
Realisasi dari Ekspetasi-ekspetasi Pengguna, dan
Kegunaan dari Fungsi-fungsi Spesifik.
Variabel independen kedua yakni kualitas
Tabel 2. 1 Teknik proportionate stratified random informasi yang merupakan keluaran dari sistem
sampling informasi terbagi menjadi lima indikator, yakni
Kelangkapan, Relevan, Akurat, Keteapatan Waktu,
dan Format (Jogiyanto, 2007: 15-16). Varibel (Sugiyono, 2011: 172). Perhitungannya sebagai
independen ketiga yaitu kualitas layanan berikut:
merupakan layanan yang didapatkan pengguna
Nilai terbesar−Nilai terkecil
dari pengembang sistem informasi (Jogiyanto, Interval Kelas =
Jumlah Kelas
2007: 97). Indikator-indikator pada variabel ini
menurut DeLone dan McLean (2003:18) sebagai 4−1
= = 0,75
berikut: Penampilan, Kehandalan, Daya Tanggap, 4
dan Empati.
Tabel 2. 2 Skala Interval
Variabel antara pertama yakni penggunaan
Nilai Keterangan
diukur dengan satu indikator yakni frekuensi
penggunaan sistem oleh pengguna sistem tersebut 1,00 – 1,75 Rendah
(Jogiyanto, 2007: 19). Variabel antara kedua,
kepuasan pengguna ialah respons pengguna 1,76 – 2,50 Kurang baik
terhadap penggunaan keluaran sistem. Indikator-
indikator pada varibel ini, ialah Efisiensi, 2,51 – 3,25 Baik
Keefktivasn, dan Kepuasan Pengguna (Jogiyanto,
2007: 25). Variabel terakhir atau dependen ialah 3,25 – 4,00 Sangat baik
Manfaat-manfaat bersih yang merupakan dampak
keberadaan dan penggunaan sistem informasi
Uji Instrumen dilakukan dengan dua cara,
kepada pengguna sistem baik secara individu
yakni: uji validitas dan uji reabilitas. Uji validitas
maupun organisasi. Indikator-indikator pada
digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu
penelitian ini, ialah Produktivitas, Meningkatkan
kuesioner. Perhitungan uji validitas kuesioner
Pengetahuan, dan Mengurangi Waktu Pencarian
menggunakan bantuan software pengolah angka
Informasi (Jogiyanto, 2007: 159).
yakni Statistical Product and Service Solutions
Metode pengumpula data yang dipergunakan (SPSS) versi 16. Uji validitas kuesioner dihitung
dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel pada
dan studi dokumentasi. Teknik pengolahan data taraf kesalahan 5 % untuk degree of freedom (df) = n
dilakukan dengan tiga langkah yakni editing, – 2, dalam hal ini n adalah sampel (Ghozali, 2013:
coding, dan tabulating (Sudjarwo, 2009: 127). 53). Uji validitas masing-masing indikator dapat
Analisis data menggunakan analisis deskriptif dilihat pada output dari corrected item – total
yang disajikan dengan tabel distribusi fruekensi correlation. Apabila nilai rhitung lebih besar dari nilai
dengan bentuk persentase. Rumus perhitungannya rtabel dan bernilai positif maka indikator dalam
(Sudjarwo, 2009: 19) sebagai berikut: kuesioner dinyatakan valid.
Sedangkan Pengujian reabilitas instrumen
F yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
P= X 100% uji statistik Alpha Cronbach dengan bantuan
N
software SPPS versi 16, yaitu suatu variabel
Keterangan: dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
P = Persentase Alpha> 0,70 (Nunnaly dalam Ghozali, 2013: 48).
F = Frekuensi dalam rumus untuk penelitian Uji hipotesis ini dilakukan dengan bantuan
inifrekuensi yang dimaksud adalah jumlah softwareSPSS versi 16 dengan melihat output uji
jawaban dari setiap kategori jawaban yang koefisien korelasi Spearmanpada tabel correlations.
ada dalam kuesioner. Prayitno (2008: 118) menyatakan bahwa apabila
N = Jumlah responden nilai signifikansi (sig) < 0.05 maka hipotesis
100 = Bilangan tetap alternatif (ha) akan diterima atau variabel
independen secara individu mempengaruhi variabel
Persentase dari tiap kategori jawaban: dependen, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
ketentuannya sebagai berikut:
1) Jumlah responden dengan kategori tidak setuju 1. Jika nilai sig < 0,05 maka terdapat hubungan
Jumlah seluruh responden positif antara variabel independen terhadap
2) Jumlah responden dengan kategori kurang setuju variabel antara, variabel antara terhadap variabel
Jumlah seluruh responden antara, dan variabel antara terhadap variabel
3) Jumlah responden dengan kategori setuju dependen.
Jumlah seluruh responden 2. Jika nilai sig>0,05 maka tidak terdapat hubungan
4) Jumlah responden dengan kategori sangat setuju positif antara variabel independen terhadap
Jumlah seluruh responden variabel antara, variabel antara terhadap variabel
Dalam mengukur tinggi rendahnya variabel antara, dan variabel antara terhadap variabel
dapat dikelompokkan ke dalam skala interval dependen.
dengan menghitung nilai rata-rata atau mean Sedangkan untuk mengetahui keeratan
hubungan atau korelasi antar variabel tersebut, dapat
menggunakan interval nilai koefisien korelasi dan Ilmu Sejarah 13
kekuatan hubungan yang dilihat pada output
correlations. Berikut ini nilai-nilai dari koefisien Ilmu Perpustakaan 14
korelasi yang digunakan sebagai acuan (Hasan,
Sastra Jepang 13
2006: 44).
Antropologi 13
Tabel 2. 3 Interval koefisien korelasi dan
kekuatan hubungan 3. Strata 2 Susastra 1
No Interval Nilai Kekuatan hubungan (1)
Total 97
1. KK = 0,00 Tidak ada
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016.
2. 0,00 < KK < 0,20 Sangat rendah atau
lemah sekali
3.2 Uji Instrumen
3. 0,20 < KK < 0,40 Rendah atau Lemah 3.2.1 Uji validitas
tapi pasti Uji validitas digunakan untuk mengukur valid
tidaknya suatu kuesioner.Suatu kuesioner dikatakan
4. 0,40 < KK < 0,70 Cukup Berarti atau valid jika pernyataan yang diujikan mampu
Sedang mengungkapkan sesuatu yang diukur (Ghozali, 2006:
5. 0,70 < KK < 0,90 Tinggi atau Kuat 49).Jumlah responden untuk uji kuesioner yakni 30
orang (mendekati kurva normal), dengan nilai rtabel
6. 0,90 < KK <1,00 Sangat Tinggi atau yaitu 0,3061. Dengan menggunakan rumus sebagai
Kuat sekali berikut:
df = n-2
7. KK =1,00 Sempurna
df = 30-2
Catatan :
df = 28 adalah 0,3061.
Hasil nilai KK bernilai positif berarti korelasi
positif. Hasil uji validitas data dijelaskan pada tabel 3. 2
Hasil nilai KK bernilai negatif berarti korelasi sebagai berikut:
negatif.
Tabel 3. 2 Hasil uji validitas data
3. Hasil dan Pembahasan Variabel Ite CorrectedItem Keterangan
3.1 Responden m -Total
Berdasarkan data penelitian jumlah seluruh Correlation
mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Diponegoro tahun 2009-2015 yang masih aktif dalam
perkuliahan yaitu 3772 mahasiswa. Jumlah tersebut X1 0.303 Tidak Valid
berasal dari tiga jenjang pendidikan yaitu D-3, S-1,
dan S-2. Dari hasil teknik pengambilan sampel secara X2 0.730 Valid
stratified propotional random sampling mengasilkan
97 sampel dari ketiga jenjang tersebut. Hasilnya Kualitas X3 0.539 Valid
sebagai berikut:
Sistem X4 0.542 Valid
Tabel 3. 1 Responden menurut jurusan X5 0.742 Valid
No. Program Jurusan ∑
Studi sampel X6 0.767 Valid

1. Diploma Perpin 4 X7 0.639 Valid


3
Kearsipan 4 X8 0.504 Valid
(16 )
Bahasa Inggris 4 X9 0.659 Valid

Bahasa Jepang 4 X10 0.500 Valid

2. Strata 1 Sastra Indoenesia 13 X11 0.828 Valid


(80)
Sastra Inggris 14 Kualitas X12 0.604 Valid
Informasi
X13 0.305 Tidak Valid
X14 0.597 Valid Tabel 3. 3 Hasil uji reliabilitas
Variabel Cron Keterangan
X15 0.660 Valid bach’
X16 0.554 Valid s
Alpha
X17 0.665 Valid
Kualitas Sistem (X1) 0.757 Reliabel
Kualitas X18 0.642 Valid
Kualitas Informasi (X2) 0.755 Reliabel
Layanan X19 0.766 Valid
Kualitas Layanan (X3) 0.777 Reliabel
X20 0.620 Valid
Penggunaan (Y1) 0.707 Reliabel
X21 0.613 Valid
Kepuasan Pengguna 0.806 Reliabel
X22 0.809 Valid (Y2)
X23 0.670 Valid Manfaat-Manfaat Bersih 0.767 Reliabel
(Z)
X24 0.749 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016.
X25 0.846 Valid
3.3 Analisis Deskriptif
Penggunaa Y1 0.220 Tidak Valid Ringkasan hasil analisis deskriptif dari 35
n pernyataan yang terdapat pada indikator-indikator
Y2 0.663 Valid
penelitian ini yang disajikan dalam tabel 3.4 sebagai
(Y1)
Y3 0.645 Valid berikut:

Kepuasan Y4 0.272 Tidak Valid Tabel 3. 4 Ringkasan hasil analisis deskriptif


Variabel Indikator Kategori
Pengguna Y5 0.770 Valid No.
Kemudahan Baik
Y6 0.838 Valid
Fleksibel1 Baik
Y7 0.771 Valid
Fleksibel2 Baik
Y8 0.782 Valid
Realisasi dari
Y9 0.660 Valid Ekspetasi
Pengguna Baik
Z1 -0.214 Tidak Valid
Manfaat- Kualitas Realisasi dari
1
Z2 0.474 Valid Sistem Ekspetasi
Manfaat Pengguna2 Baik
bersih Z3 0.669 Valid
Kegunaan dari
Z4 0.738 Valid Fungsi-Fungsi
Spesifik Baik
Z5 0.532 Valid
Kegunaan dari
Z6 0.735 Valid
Fungsi-Fungsi Kurang
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016 Spesifik 2 Baik

3.2.2 Uji reabilitas Kelengkapan


Uji reliabilittas yang digunakan adalah dengan informasi Baik
Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel Kelengkapan
jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,70 informasi 2 Baik
(Nunnaly dalam Ghozali, 2013: 4). Kualitas
2
Informasi Informasi
Relevan Baik
Informasi
Akurat Baik
Ketepatan Mengurangi
waktu Kurang waktu
informasi Baik pencarian Baik
Ketepatan Mengurangi
Kurang
waktu waktu
Baik
informasi2 pencarian2 Baik
Format atau Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016
penyajian
informasi Baik Berdasarkan table 3. 4 ringkasan hasil deskripsi
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
Format atau a. Variabel kualitas sistem sebagian besar memiliki
penyajian kategori baik.
informasi 2 Baik b. Variabel kualitas informasi sebagian besar
memiliki kategori baik.
Tampilan Baik c. Variabel kualitas layanan seimbang antara
Tampilan2 Baik kategori kurang baik dengan kategori baik.
d. Variabel penggunaan sebagian besar memiliki
Kurang kategori baik.
Kehandalan
Baik e. Variabel kepuasan pengguna sebagian besar
memiliki kategori baik.
Kurang f. Variabel manfaat-manfaat bersih sebagian besar
Kehadalan2
Kualitas Baik memiliki kategori baik.
3
Layanan Daya Tanggap Baik
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
Daya Tanggap2 Baik bahwa sebagian besar variabel-variabel pada
penelitian ini memiliki kategori baik dengan nilai
Kurang interval antara 2,51-3,25.
Empati1 Baik
3.4 Uji hipotesis
Kurang Hasil pengolahan data dengan korelasi Spearman
Empati2 Baik menggunakan bantuan SPSS versi 16 sebagai berikut:
Intensitas
Tabel 3. 5 Hasil korelasi spearman variabel kualitas
Penggunaan Baik
4 Penggunan sistem terhadap variabel penggunaan
Intensitas Correlations
Penggunaan2 Baik total
pengg
Efisiensi Baik unaan
Efektif Baik Spearman's Correlation
.259*
Kurang rho Coefficient
Efektif2 Total Kualitas
Kepuasan Baik Sig. (2-
5 Sistem 0,011
Pengguna tailed)
Kepuasan Kurang
Pengguna Baik N 97
Kepuasan Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016
Pengguna2 Baik
1) Hubungan antara Variabel Kualitas
Meningkatkan Sistemterhadap Variabel Penggunaan
produktivitas Baik Berdasarkan tabel 3. 5, nilai signifikansi
Meningkatkan sebesar 0,011. Dengan nilai signifikansi < 0,05
Manfaat- maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ilmu
6 manfaat terdapat hubungan positif antara variabel kualitas
pengetahuan Baik
bersih sistem terhadap variabel penggunaan pada sistem
Meningkatkan informasi akademik Fakultas Ilmu Budaya
ilmu Universitas Diponegoro. Adapun korelasi
pengetahuan2 Baik hubungan antara variabel kualitas sistem
terhadap variabel penggunaan yang masih
dikatakan rendah yakni sebesar 0,259.
Tabel 3. 6 Hasil korelasi spearman variabel kualitas Tabel 3. 8 Hasil korelasi spearman variabel kualitas
sistem terhadap variabel kepuasan pengguna informasi terhadap variabel kepuasan pengguna
Correlations Correlations
total total kepuasan
kepuasan pengguna
pengguna
Correlation .715**
Spear Coefficient
man's Correlation .710** total
Spear
rho Coefficient kualitas
total mans' Sig. (2-
informa 0
kualitas rho tailed)
Sig. (2- si
system 0
tailed) 97
N
N 97
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016
4) Hubungan antara Variabel Kualitas Informasi
terhadap Variabel Kepuasan Pengguna
2) Hubungan antara Variabel Kualitas Sistem
Berdasarkan tabel 3.8, nilai signifikansi
terhadap Variabel Kepuasan Pengguna
sebesar 0,00. Dengan signifikansi < 0,05 maka
Berdasarkan tabel 3.7, nilai signifikansi
Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
sebesar 0,00. Dengan nilai signifikansi < 0,05
terdapat hubungan positif antara variabel kualitas
maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
layanan terhadap variabel kepuasan pengguna
terdapat hubungan positif antara variabel kualitas
pada sistem informasi akademik Fakultas Ilmu
layanan terhadap variabel kepuasan pengguna
Budaya Universitas Diponegoro. Adapun
pada sistem informasi akademik Fakultas Ilmu
korelasi hubungan antara kualitas informasi
Budaya Universitas Diponegoro.Adapun korelasi
terhadap variabel kepuasan pengguna yang sudah
hubungan antara variabel kualitas sistem
terbilang tinggi yaitu sebesar 0,715.
terhadap variabel kepuasan pengguna yang sudah
terbilang tinggi yakni sebesar 0,710.
Tabel 3. 9 Hasil korelasi spearman variabel kualitas
layanan terhadap variabel penggunaan
Tabel 3. 7 Hasil korelasi spearman variabel kualitas
informasi terhadap penggunaan Correlations
Correlations total
penggunaan
total
penggunaan
Correlation
Correlation Coefficient .266**
.204*
Coefficient total
Spear total Sig. (2-
kualit
man's kualitas Sig. (2- tailed) 0,008
0,045 Spear as
rho informasi tailed) man's layan
rho an N 97
N 97
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016
5) Hubungan antara Variabel Kualitas Layanan
3) Hubungan antara Variabel Kualitas Informasi
terhadap Variabel Penggunaan
terhadap Variabel Penggunaan
Berdasarkan tabel 3. 9 , nilai signifikansi
Berdasarkan tabel 3.7, nilai signifikansi
sebesar 0,008. Dengan nilai signifikansi < 0,05
sebesar 0,045. Dengan nilai signifikansi < 0,05
maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan positif antara variabel kualitas
terdapat hubungan positif antara variabel kualitas
layanan terhadap variabel penggunaan pada
layanan terhadap variabel penggunaan pada
sistem informasi akademik Fakultas Ilmu
sistem informasi akademik Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro. Adapun
Budaya Universitas Diponegoro. Adapun
korelasi hubungan antara variabel kualitas
korelasi hubungan antara variabel kualitas
layanan dengan variabel penggunaan yang masih
informasi terhadap variabel penggunaan yang
dikatakan rendah yakni sebesar 0,266.
masih dikatakan rendah yakni sebesar 0,204 .
Tabel 3. 10 Hasil korelasi spearman variabel Tabel 3. 12 Hasil korelasi spearman variabel
kualitas layanan terhadap variabel kepuasan penggunaan terhadap variabel manfaat-manfaat
pengguna bersih
Correlations Correlations
total lmanfaat
total kepuasan manfaat bersih
pengguna
Correlati
Correlation on
Coefficient .719** .263**
Coefficie
Spear total nt
Sig. (2- man's penggu
Spear total tailed) 0
man's kualitas rho naan Sig. (2-
0.009
rho layanan N 97 tailed)

Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016 N 97

6) Hubungan antara Variabel Kualitas Layanan Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016
terhadap Variabel Kepuasan Penggunaan. 8) Hubungan antara Variabel Penggunaan Dengan
Berdasarkan tabel 3. 10, nilai signifikansi Variabel Manfaat-manfaat Bersih
sebesar 0,001. Dengan nilai signifikansi < 0,05 Berdasarkan tabel 3.12, nilai signifikansi
maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebesar 0,009. Dengan signifikansi < 0,05 maka
terdapat hubungan positif antara variabel kualitas Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
layanan terhadap variabel kepuasan pengguna terdapat hubungan positif antara variabel
pada sistem informasi akademik Fakultas Ilmu penggunaan terhadap variabel manfaat-manfaat
Budaya Universitas Diponegoro. Adapun bersih pada sistem informasi akademik Fakultas
korelasi hubungan antara variabel kualitas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.Adapun
layanan terhadap variabel kepuasan penggunaan korelasi hubungan antara variabel penggunaan
sudah terbilang tinggi yaitu sebesar 0,719. dengan variabel manfaat-manfaat bersih yang
masih dikatakan rendah yaitu sebesar 0,263.
Tabel 3. 11 Hasil korelasi spearman variabel
penggunaan terhadap variabel kepuasan pengguna Tabel 3. 13 Hasil korelasi spearman variabel
kepuasan pengguna terhadap variabel manfaat-
Correlations manfaat bersih
total Correlations
kepuasan
total
pengguna
manfaat
Correlati
manfaat
on
.325** bersih
Spear total Coefficie
man's pengg nt Correlation
rho unaan Sig. (2- .654**
0,001 Coefficient
tailed) Spea total
N 97 rman' kepuasan Sig. (2-
0
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016 s rho pengguna tailed)

7) Hubungan antara Variabel Penggunaan terhadap N 97


Kepuasan Pengguna
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel 3. 11 di atas nilai
signifikansi sebesar 0,001. Dengan nilai 9) Hubungan antara Variabel Kepuasan
signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak. Jadi dapat Penggunaan terhadap Variabel Manfaat-manfaat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif Bersih
antara variabel penggunaan terhadap variabel Berdasarkan tabel 3.13, nilai signifikansi
kepuasan pengguna pada sistem informasi sebesar 0,00. Dengan signifikansi < 0,05 maka
akademik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Diponegoro. Adapun korelasi hubungan antara terdapat hubungan positif antara variabel
variabel penggunaan terhadap kepuasan kepuasan pengguna terhadap variabel manfaat-
pengguna yang masih dibilang rendah yakni manfaat bersih pada sistem informasi akademik
sebesar 0,325. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
Adapun korelasi hubungan antara variabel
kepuasan penggunaan terhadap variabel manfaat-
manfaat bersih yang masih dikatakan cukup manfaat-manfaat
berarti yaitu sebesar 0,654. bersih
Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh
hasil yang disajikan dalam tabel sebagai berikut: Terdapat hubungan
positif antara
Tabel 3. 14 Ringkasan hasil pengujian hipotesis
Ha variabel kepuasan
No. Ha Hipotesis Keputusan 9 Diterima
(9) pengguna terhadap
Terdapat hubungan variabel manfaat-
positif antara manfaat bersih
Ha variabel kualitas Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2016.
1 Diterima
(1) sistem terhadap
variabel Pengujian hipotesis yang diajukan dalam
penggunaan penelitian ini semua diterima. Tingkat korelasi pada
Terdapat hubungan hubungan antar variabel ini ada 3 macam yakni a)
positif antara antara kualitas sistem dengan penggunaan, antara
Ha variabel kualitas kualitas informasi dengan penggunaan, antara
2 Diterima kualitas layanan dengan penggunaan, antara
(2) sistem terhadap
variabel kepuasan penggunaan dengan kepuasan pengguna, dan antara
pengguna penggunaan dengan manfaat-manfaat bersih
mempunyai kategori korelasi rendah. b) antara
Terdapat hubungan kualitas sistem dengan kepuasan pengguna, antara
positif antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna,
Ha variabel kualitas antara kualitas layanan dengan kepuasan pengguna
3 Diterima
(3) informasi terhadap mempunyai kategori korelasi tinggi. c) antara
variabel kepuasan pengguna dengan manfaat-manfaat bersih
penggunaan mempunyai kategori korelasi cukup berarti.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh
Terdapat hubungan Mclean dan DeLone (2003) dijelaskan bahwa suatu
positif antara sistem informasi dikatakan efektif apabila terdapat
Ha variabel Kualitas hubungan-hubungan yang positif antar variabel-
4 Diterima
(4) infromasi terhadap variabel yang diteliti. Selain itu Declone dan Mclen
variabel Kepuasan menyebutkan bahwa jika kualitas sistem yang tinggi
pengguna dihubungkan dengan kepuasan pengguna dan
Terdapat hubungan manfaat –manfaat bersih. Semakin tinggi tingkat
positif antara kepuasan penggunanya maka dampak penggunan
Ha variabel kualitas sistem juga akan positif. Sehingga semua variabel
5 Diterima dikatakan mempunyai hubungan positif atau sistem
(5) layanan terhadap
variabel informasi dikatakan efektif. Sebaliknya jika semakin
penggunaan buruk kualitas sistemnya yang mengakibatkan tidak
memuaskan pengguna maka tentunya tidak akan
Terdapat hubungan keuntungan untuk pengguna dalam menggunakan
positif antara sistem tersebut. Sehingga hasilnya akan negatif atau
Ha variabel kualitas tidak efektif (2003: 23- 24).
6 Diterima Dari penjelasan tersebut maka efektivitas sistem
(6) layanan terhadap
variabel kepuasan informasi akademik dikatakan efektif dengan tingkat
pengguna efektivitas rendah. Hal ini karena variabel
independen x (kualitas sistem, kualitas informasi,
Terdapat hubungan dan kualitas layanan) terhadap variabel antara y1
positif antara (penggunaan) memiliki tingkat korelasi rendah
Ha variabel sehingga variabel antara (penggunaan) terhadap
7 Diterima
(7) penggunaan variabel dependen (manfaat-manfaat bersih)
terhadap variabel mempunyai tingkat hubungan yang rendah pula.
kepuasan pengguna
Terdapat hubungan 4. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis,
Ha positif antara
8 Diterima maka dapat disimpulkan bahwa SIA FIB Undip
(8) variabel
dikatakan efektif dengantingkat efektivitas rendah
penggunaan
yang diketahui dari nilai koefisien korelasi lebih dari
terhadap variabel
0,20 dan kurang dari 0,40 (0,20< kk <0,40) serta
ditunjukan dengan adanyahubungan positif antara Sumber: <http://eprints.uny.ac.id/1116/>.
(1) kualitas sistem dan penggunaan, (2) kualitas Diunduh pada tanggal 23 September 2015.
sistem dan kepuasan pengguna, (3) kualitas Satoto, Kodrat Imam. 2009. “Analisis Keamanan
informasi dan penggunaan, (4) kualitas informasi Sistem Informasi Akademik Berbasis Web di
dan kepuasan pengguna, (5) kualitas layanan dan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro”.
penggunaan, (6) kualitas layanan dan kepuasan Seminar Nasional Aplikasi Sains dan
pengguna, (7) penggunaan dan kepuasan pengguna, Teknologi Tgl. 13 Desember 2008
(8) penggunaan dan manfaat-manfaat bersih, (9) Yogyakarta.ISSN : 1979-911X, Hal : 175 –
kepuasan pengguna terhadap manfaat-manfaat 186. Sumber:<http://eprints.undip.ac.id/5501/>.
bersih. Diunduh pada tanggal 23 September 2015.
Sudjarwo dan Basrowi.2009. Manajemen Penelitian
Daftar Pustaka Sosial. Bandung: Mandar Maju.
DeLone, W., and McLean E.R. 2003. “Information Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
System Succes: The Quest The Dependent Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Variabel”. Journal Springer.Volume 19 Issue
4. Number 4/ 2003 Pages 9-30. Sumber
:<http://www.asiaa.sinica.edu.tw/
~ccchiang/GILIS/LIS/p9-Delone.pdf>.diunduh
pada tanggal 22 September 2015.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Ed.4, Cet.4. Semarang:
Badan Penerbit Undip.
. 2013.Aplikasi Analisis Multivariat
dengan Program IBM SPSS21. Ed.7.
Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasan.Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan
Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Hellsten, Sattu-Maria dan Maiju Markova. 2006. “The
DeLone and McLean Model of Information
SystemsSuccess – Original and Updated
Models”. SIGCHI Conference Paper. Sumber:
<http://www.cs.tut.fi/~ihtesem/s2006/teoriat/es
itykset/IS_success_model_Markov
a%26Hellsten_311006.pdf.> Diunduh pada
tanggal 25 September 2015.
Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi
Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Khadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi
Edisi Revisi. Yogyakarta: ANDI.
Livary, Juhani. 2005. “An Empirical Test of The
DeLone –McLean Model ofInformation
System Success”.Database for Advance in
Information System(DFA). ISSN: 1532-0936.
Volume 36.Sumber:<http://dblp.uni-
trier.de/db/journals/db/db36.html#Iivari05>.
Diunduh pada tanggal 28 September 2015.
Prayitno, Duwi. 2009. SPSS Untuk Analisis Korelasi,
Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta: Gava
Media
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2012.
Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan
Aplikasi. Ed.1. Jakarta: Rajawali Pers.
Purwanto dan Dyah. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif: untuk Administrasi Publik dan
Masalah-masalah Sosial. Yogyakarta: Gava
Media.
Salim, Islam Muhammad. 2014. “Analisis Kesuksesan
Sistem Informasi Perpustakaan Senayan
dengan Pendekatan Model Delone dan Mclean
di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta”.

Anda mungkin juga menyukai