Abstrak
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi ada empat fakultas di Universitas Brawijaya yang telah
memanfaatkan e-learning berbasis moodle, yaitu Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Ilmu Akuntasi (FIA),
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), dan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM). Penelitian ini memiliki
tujuan untuk mengetahui kondisi kualitas dan kesuksesan implementasi e-learning berbasis moodle.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua model yaitu Expectation-Confirmation Model (ECM)
untuk mengetahui kualitas implementasi e-learning dan DeLone & McLean model untuk mengetahui
kesuksesan implementasi e-learning. ECM memiliki empat variabel, yaitu perceived usefullness,
confirmation, satisfaction, dan continuance intention. DeLone & McLean model memiliki enam
variabel, yaitu system quality, information quality, service quality, use, user satisfaction, dan net
benefits. Data yang digunakan sebanyak 148 responden yang dipilih dengan stratified cluster sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner online. Hasil pengolahan data yang dilakukan
yaitu variabel confirmation, service quality, dan user satisfaction masuk ke dalam kategori cukup tinggi,
dan variabel lainnya masuk ke kategori tinggi. Rekomendasi yang diberikan berdasarkan indikator tiap
variabel yang memiliki nilai di bawah rata-rata total sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas dan
kesuksesan implementasi e-learning.
Kata kunci: Kualitas, Kesuksesan, E-learning, Expectation-Confirmation Model, Delone and Mclean Model.
Abstract
Based on the data obtained from the observation of four faculties in Brawijaya University that have
utilized moodle-based e-learning, namely the Faculty of Agriculture (FP), the Faculty of Accounting
(FIA), the Faculty of Agricultural Technology (FTP), and the Faculty of Computer Science (FILKOM).
This research has purpose to know condition of quality and success of moodle based e-learning
implementation. The research was conducted by using two models: Expectation-Confirmation Model to
know the quality of e-learning implementation and DeLone & McLean model to know the success of e-
learning implementation. ECM has four variables, namely perceived usefullness, confirmation,
satisfaction, and continuance intention. DeLone & McLean model has six variables, namely system
quality, information quality, service quality, use, user satisfaction, and net benefits. The data used were
148 respondents selected with stratified cluster sampling. Data collection techniques were conducted
through an online questionnaire. The result of the data has been collected, service quality, and user
satisfaction was high enough category, and other variables was high category. The recommendations
given based on indicators of each variable that has a value below the total average, so it can improve
the quality and success of e-learning implementation.
Keywords: Quality, Success, E-learning, Expectation-Confirmation Model, Delone and Mclean Model.
didefinisikan oleh Davis (Davis, 1989) yaitu sekunder diperoleh melalui studi literatur,
sejauh mana seseorang percaya bahwa artikel, dan jurnal yang berkaitan dengan
menggunakan sistem akan meningkatkan kinerja penelitian.
pada pekerjaannya dan dapat digunakan secara Tahap pertama pada penelitian dengan
menguntungkan. Kemudian variabel berikutnya merumuskan masalah berdasarkan wawancara
didefinisikan oleh (Bhattacherjee, 2001) yaitu 1) dengan pihak e-learning. Selanjutnya,
confirmation merupakan persepsi dari pengguna melakukan studi literatur mengenai teori kualitas
atas kesamaan antara ekspektasi penggunaan dan kesuksesan berdasarkan jurnal, buku, dan
sistem informasi dengan kenyataannya; 2) penelitian sebelumnya. Kemudian, penulis
satisfaction suatu keadaan emosional yang menentukan model yang digunakan yaitu
menyenangkan atau positif, yang dihasilkan dari Expectation-Confirmation Model (ECM) dan
penilaian terhadap performa sesuatu produk atau DeLone & McLean model. Model ECM
jasa; 3) continuance intention digambarkan menjelaskan hubungan antara faktor kegunaan,
bahwa seseorang yang harapan dengan kepuasan dan konfirmasi atas harapan mampu
pengalamannya setelah menggunakan sistem memengaruhi intensi seseorang untuk
informasi terkonfirmasi, maka orang tersebut melanjutkan perilaku. Sementara, model
akan mengambil keputusan untuk melanjutkan (DeLone & McLean, 2003) merupakan model
atau menghentikan perilakunya untuk kesuksesan sistem informasi yang mendapatkan
menggunakan teknologi informasi di masa tanggapan positif karena model ini merupakan
mendatang. model yang sederhana tetapi dianggap cukup
Pada tahun 2003, DeLone & McLean valid.
memperbarui model kesuksesan sistem Tahap selanjutnya, yaitu penyusunan
informasinya yang dijelaskan bahwa system kuesioner dengan menetapkan indikator-
quality, information quality, dan service quality indikator setiap variabel pada model ECM dan
saling berpengaruh terhadap intention to use atau DeLone & McLean Model berdasarkan
use serta user satisfaction. Penggunaan (use) dan penelitian terdahulu dan objek penelitian.
kepuasan pengguna (user satisfaction) Penelitian menggunakan skala likert lima poin,
memberikan pengaruh pada seberapa besar yaitu: 1) sangat tidak setuju; 2) tidak setuju; 3)
manfaat-manfaat bersih (net benefits) yang ragu-ragu; 4) setuju; 5) sangat setuju. Setelah
diperoleh. penyusunan kuesioner maka melakukan
pengujian melalui penilaian ahli (expert
2. METODOLOGI PENELITIAN judgement) yang dilakukan oleh tiga dosen ahli.
Hasil dari penilaian ahli akan dihitung
menggunakan formula Aiken’s V. Hasil dari
penilaian ahli adalah nilai koefisien Aiken’s.
Nilai yang dihasilkan antara 0,5 – 1 dengan
ketentuan pernyaatan dinilai valid jika >0,69.
Terdapat empat pernyataan yang memiliki nilai
<0,69 maka pernyataan tersebut diperbaiki
sesuai saran dari ahli.
Pilot test dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner kepada 30 responden. Pilot test
tersebut menghasilkan nilai validitas tiap butir
pernyataan dan nilai reliabilitas. Pernyataan
yang tidak valid memiliki nilai koefisien korelasi
kurang dari 0,361 akan dikeluarkan dari
kuesioner. Sementara untuk uji reliabilitas
dengan melihat nilai Alpha Cronbach. Hasil
Gambar 1 Desain Penelitian yang diperoleh keseluruhan variabel memiliki
nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,6 sehingga
Penelitian menggunakan pendekatan
kuesioner dapat digunakan untuk pengambilan
kuantitatif. Sumber data penelitian terbagi
data selanjutnya dengan total 24 pernyataan.
mejadi dua, yaitu: 1) data primer yang diperoleh
Pada penelitian ini jumlah populasi adalah
dengan wawancara ke pihak e-learning dan
19.146 mahasiswa aktif. Teknik pengambilan
penyebaran kuesioner ke pengguna; 2) data
sampel melalui stratified cluster sampling,
M
Tabel 10 Statistik Deskriptif User Satisfaction
M Std.
Indika Kod ed Vari Mea M Std. M
od Devia % Indika Kod Med Vari
tor e ia ans n od Devia ea %
us si tor e ian ans
n us si n
Respo SEQ 4 3, 0,948 0,90 3,36 67,2 Inform US1 2 2,00 0,900 0,77 2, 44,8
nsiven 1 5 0 ation 8 24
ess Satisfa
Assur SEQ 3 3 0,972 0,94 3,21 64,2 ction
ance 2 6 Repea US2 4 4,00 0,811 0,60 3, 73,2
Emph SEQ 4 3 1,115 1,24 3,16 63,2 t 6 66
aty 3 3 Purch
Jumlah Total 64,8 ase
Jumlah Total 59
Kriteria Cuk
up Kriteria Cukup
Ting Tinggi
gi
4. PEMBAHASAN
Variabel perceived usefulness dalam
penelitian ini untuk mengetahui meningkat atau fakultas tentu perlu mengeluarkan kebijakan
tidaknya produktifitas dan kualitas pekerjaan terkait penggunaan e-learning. Kebijakan yang
(kerja jadi lebih mudah) pengguna saat tepat tentunya adalah kebijakan top-down.
menggunakan sistem layanan e-learning oleh Kebijakan top-down sendiri yaitu pendekatan
pengguna yaitu mahasiswa pada empat Fakultas dari atas ke bawah, pada pendekatan ini asumsi
di Universitas Brawijaya; sebagaimana yang terjadi adalah para pembuat keputusan
pernyataan Darmawan (2012:9) disitasi dalam merupakan aktor kunci dalam keberhasilan
(Ihwanah, 2016), ada sejumlah masalah lain implementasi, sedangkan pihak-pihak lain yang
dalam upaya implementasi e-learning salah satu terlibat dalam proses implementasi dianggap
penyebab utama adalah kurangnya sumber daya menghambat. Hal ini tentu akan sangat
manusia dalam proses transformasi teknologi, meningkatkan minat penggunaan e-learning
infrastruktur, dan perangkat hukum yang secara signifikan.
mengaturnya. Hal yang perlu diperhatikan Variabel satisfaction dalam penelitian ini
bahwa Universitas Brawijaya tentu juga perlu untuk mengetahui perasaan terhadap
mentransformasi cara pengajaran dan proses pengalaman secara umum mengenai program e-
pembelajarannya yaitu dengan cara learning yang telah digunakan, seperti senang,
memaksimalkan penggunaan e-learning tiap kecewa, dan buruk. Penelitian yang dilakukan
fakultas agar mahasiswa dapat merasakan oleh Ghasemaghaei & Hassanein (2015)
kegunaan dari e-learning; tentu perkuliahan di menyatakan bahwa information quality
kelas dinilai terbatas waktunya karena hanya memengaruhi secara kuat kepuasan pengguna.
sekitar dua jam; sehingga pemahaman Rekomendasi yang diberikan adalah
mahasiswa masih kurang. Oleh karena itu menyediakan informasi yang lengkap, tepat, dan
diberikan faktor pendukung untuk menunjang up to date seperti misalnya materi kuliah yang di
perkuliahan yang salah satunya mengoptimalkan upload secara berkala untuk meningkatkan minat
penggunaan e-learning. Karena terkait fasilitas menggunakan e-learning dan kepuasan
e-learning itu sendiri selain dapat penggunananya. Sistem informasi e-learning
mengumpulkan tugas, mahasiswa juga bisa yang memuaskan tentu akan digunakan oleh
mengunduh materi perkuliahan. Sehingga mahasiswa dan dosen apabila sistemnya mudah
mahasiswa tidak perlu repot mencatat ketika digunakan, memberi banyak informasi, sesuai
perkuliahan berlangsung dan lebih fokus dengan keinginan pengguna, dan memberi
mengikuti perkuliahan. Kemudian menjadikan layanan interaktif.
e-learning sebagaimana fungsinya dalam Variabel continuance intention dalam
pembelajaran yaitu subtitusi atau pengganti; penelitian ini untuk mengetahui bagaimana niat
tujuannya untuk membantu mempermudah pengguna dalam keberlangsungan penggunaan
mahasiswa mengelola kegiatan sistem layanan e-learning. Niat perilaku untuk
pembelajaran/perkuliahan sehingga mahasiswa menggunakan e-learning fakultas di Universitas
dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas lainnya Brawijaya tersebut dipengaruhi oleh sikap
dengan kegiatan perkuliahan. pengguna yang merupakan ketertarikan untuk
Variabel confirmation dalam penelitian ini menggunakan e-learning. Persepsi kegunaan
untuk mengetahui sesuai atau tidaknya harapan dipengaruhi oleh fungsionalitas sistem yang
dan kesesuaian pada realita pengguna dalam segi merupakan kemampuan dari suatu e-learning
pengalaman dan tingkat layanan terhadap sistem untuk menyediakan akses yang fleksibel.
layanan e-learning oleh pengguna yaitu Fungsionalitas sistem merupakan faktor utama
mahasiswa pada empat Fakultas di Universitas berjalan atau tidaknya suatu e- learning.
Brawijaya. Jadi dapat disimpulkan bahwa user Perbaikan infrastruktur perlu dilakukan agar
tersebut akan merasa puas karena konfirmasi layanan sistem dapat berjalan dengan lancar.
yang terpenuhi; hal ini sejalan dengan penelitian Pemakaian fitur juga perlu dimaksimalkan untuk
yang dilakukan oleh Ghasemaghaei & Hassanein meningkatkan fungsionalitas sistem dan
(2015); pengguna akan mengunjungi situs web meningkatkan kepuasan pengguna, fitur yang
apabila merasa situs web tersebut akan bisa lebih ditingkatkan kegunaannya adalah
membantu dalam menyelesaikan suatu tugas forum diskusi agar mahasiswa dan dosen dapat
atau aktivitas, tiap fakultas perlu meningkatkan berinteraksi.
penggunaan e-learning, dikarenakan masih Variabel system quality dalam penelitian ini
banyak dosen yang tidak menggunakan e- untuk mengetahui mudah atau tidaknya e-
learning fakultas dengan semestinya; maka tiap learning dipahami dan atau digunakan oleh
pengguna yaitu mahasiswa pada empat Fakultas yang timbul dalam implementasi e-learning di
di Universitas Brawijaya. Jika sistem memiliki empat Fakultas di Universitas Brawijaya, bukan
kecepatan akses atau waktu respon yang optimal berarti penerapannya ditunda dan tidak segera
maka dapat dikatakan bahwa sistem yang dimulai. Namun, harus dicarikan upaya agar
diterapkan memiliki kualitas yang baik. penerapannya bisa optimal dengan segala
Response time juga dapat dilihat dari kecepatan keterbatasan yang ada. Adapun upaya yang
pengguna dalam menelusuri informasi yang dapat dilakukan salah satunya adalah seperti
dibutuhkan (DeLone & McLean, 2016). Hal yang diketahui bahwa semua sumber daya
yang perlu diperhatikan website e-learning manusia memiliki pengaruh yang besar dalam e-
fakultas adalah menghapus elemen website yang learning, tetapi komponen yang mendasar
dirasa tidak penting dan menyewa hosting yang adalah dosen dan mahasiswa, sehingga
lebih cepat seperti vps atau dedicated server agar karakteristik atau budaya yang menjadi
pengguna lebih cepat dalam menemukan konten kebiasaan dosen dan mahasiswa perlu diubah
yang diinginkan. serta disesuaikan melalui berbagai pendekatan,
Variabel information quality dalam pelatihan dan sosialisasi dari karakteristik dosen
penelitian ini untuk mengetahui kualitas output dan mahasiswa secara konvensional ke
dari e-learning pada perspektif pengguna yaitu modernisasi. Tentunya setelah itu pengguna
mahasiswa pada empat Fakultas di Universitas akan merasakan kegunaan pada e-learning yang
Brawijaya. Semakin jarang informasi diperbarui pastinya akan meningkatkan minat penggunaan
maka semakin kecil kemungkinan informasi pada e-learning.
tersebut berguna bagi pengguna (Bovee, Variabel user satisfaction dalam penelitian
Srivastava, & Mak, 2003) maka rekomendasi ini digunakan untuk mengetahui respon yang
yang diberikan adalah menyediakan informasi diberikan mahasiswa pada empat Fakultas di
yang lengkap, tepat, dan up to date seperti Universitas Brawijaya setelah menggunakan e-
misalnya materi kuliah yang dibutuhkan di learning berbasis moodle. Kepuasan pemakai
upload secara berkala untuk meningkatkan (user satisfaction) merupakan respon pengguna
minat menggunakan e-learning. Sesuai dengan terhadap penggunaan keluaran dari sistem
rujukan menurut (Tam & Oliveira, 2016) informasi. Kepuasan pemakai merupakan respon
pembaruan informasi secara berkala dan lengkap langsung terhadap hasil keluaran dari sistem
sesuai yang dibutuhkan oleh pengguna dapat informasi, beberapa peneliti seperti EinDor dan
meningkatkan kualitas informasi. Segev serta Hamilton dan Chervany dalam
Variabel service quality dalam penelitian Jogiyanto (2007) disitasi dalam (Widodo,
ini untuk mengetahui kualitas dukungan yang Handayani, & Saifi, n.d.) mengusulkan bahwa
diberikan e-learning terhadap pengguna yaitu kepuasan pemakai adalah satu-satunya faktor
mahasiswa pada empat Fakultas di Universitas penentu keberhasilan suatu sistem informasi.
Brawijaya. Menyediakan bantuan online, Maka seperti pada pembahasan sebelumnya,
karyawan IT yang mudah dihubungi ketika kredibilitas situs dapat diamati dari aspek konten
pengguna membutuhkan bantuan, menyediakan informasi. Kredibilitas informasi merupakan
pelatihan, sosialisasi, dan edukasi untuk kunci sukses dari situs dan berdampak pada
menggunakan e-learning pun direkomendasikan loyalitas pengguna (McKnight & Kacmar, 2007:
untuk meningkatkan pelayanan. Hal ini merujuk 423) disitasi dalam (Rusfian, Irwansyah, &
pada penelitian yang dilakukan oleh (Alaan, Ernungtyas, 2014), terkait hal ini maka masih
2016) terkait dengan peningkatan kualifikasi ada yang perlu diperbaiki seperti menyediakan
sumber daya manusia; menurutnya bahwa informasi yang lengkap, tepat, dan up to date.
peningkatan kualifikasi dapat dilakukan dengan Sehingga pengguna tidak hanya mengunjungi
pemberian pelatihan dan pengembangan bagi website e-learning berulang hanya untuk
karyawan, sehingga peningkatan dalam mengumpulkan tugas namun juga untuk mencari
pelayanan yang cepat dalam menangani masalah informasi yang dibutuhkan secara berulang.
pengguna akan menunjukkan bahwa penyedia Variabel net benefits dalam penelitian ini
benar-benar memahami kebutuhan pengguna. digunakan untuk mengetahui dampak dari
Variabel use dalam penelitian ini digunakan pemakaian e-learning terhadap pengguna yaitu
untuk mengetahui seberapa sering mahasiswa di mahasiswa pada empat Fakultas di Universitas
empat Fakultas pada Universitas Brawijaya Brawijaya. Pada e-learning tiap fakultas terdapat
menggunakan e-learning berbasis moodle. fitur forum diskusi yang masih jarang
Seiring dengan munculnya berbagai kendala dipergunakan dengan maksimal oleh pengguna,
oleh karena itu hal yang perlu diperhatikan untuk quality dan user satisfaction. Rekomendasi yang
meningkatkan improved knowledge sharing diberikan kepada empat Fakultas di Universitas
(meningkatkan berbagi pengetahuan) dan Brawijaya untuk meningkatkan kualitas dan
communication effectiveness (efektivitas kesuksesan implementasi e-learning berbasis
komunikasi) adalah dengan menerapkan case- moodle yaitu memperhatikan tampilan design
based learning yaitu proses pembelajaran agar lebih menarik, melakukan kegiatan evaluasi
dengan menggunakan kasus. Secara secara rutin, meningkatkan penggunaan e-
metodologis, case-based learning adalah proses learning, memperbarui informasi secara rutin,
pembelajaran bertingkat dengan menggunakan dan melakukan perawatan pada website.
kasus sebagai media pembelajarannya. Terdapat
Penelitian selanjutnya bisa dengan memperbesar
tiga tingkatan dalam sebuah case-based
jumlah sampel agar hasilnya lebih representatif
learning, yakni tingkat individu, kelompok dan
sehingga dapat menggeneralisir kondisi yang
kelas. Pada tingkat individu, seseorang diberikan
sebenarnya di lapangan, kemudian
tugas untuk menganalisis sebuah kasus seorang
menggunakan metode selain Expectation-
diri. Individu tersebut akan menggunakan
Confirmation’s Model dan Delone and Mclean’s
pengetahuannya dan sumber-sumber rujukan
Model untuk mengukur kualitas dan kesuksesan
yang dimilikinya untuk melakukan tugasnya
seperti UTAUT (Unified Theory of Acceptance
tersebut. Individu ini akan melakukan analisis
and Use of Technology) dan Seddon Model, dan
secara sistematis, mulai dari perumusan
disarankan membuat sistem yang bisa
masalah, analisis, hingga menemukan solusinya,
menampung informasi dari pengguna sehingga
setelah melalui fase pembelajaran individu,
dari sistem tersebut bisa dijadikan dasar evaluasi
mulailah pembelajaran di tingkat kelompok,
terkait kualitas informasi yang disajikan e-
dengan demikian keberlangsungan improved
learning.
knowledge sharing (meningkatkatkan berbagi
pengetahuan) dan communication effectiveness 6. DAFTAR PUSTAKA
(efektivitas komunikasi) terjamin akan
meningkat, hal ini merujuk pada penelitian Alaan, Y. (2016). Pengaruh Service Quality
(Astuti Maria Hanim, Pripadi Apol Dr., 2013) (Tangible,Empathy,Reliability,Responsive
bahwa case-based learning dapat meningkatkan ness dan Assurance) Terhadap Customer
improved knowledge sharing dan Satisfaction : Penelitian Pada Hotel Selera
communication effectiveness. Bandung. Jurnal Manajemen, 15(2), 255–
270.
5. SIMPULAN Astuti Maria Hanim, Pripadi Apol Dr., K. A.
Hasil statistik deskriptif pada model (2013). Analisis Kualitas Sistem Informasi
expectation-confirmation menunjukkan bahwa Terhadap Peningkatan Produktivitas Dan
kondisi variabel perceived usefulness termasuk Pengetahuan Mahasiswa Sebagai
kategori tinggi, confirmation termasuk kategori Pengguna Media Pembelajaran Berbasis E-
cukup tinggi, satisfaction termasuk kategori Learning (Studi Kasus : Jurusan Sistem
cukup rendah, dan continuance intention Informasi ITS Surabaya). Teknik Pomits,
termasuk kategori cukup rendah. Secara 1–8.
keseluruhan termasuk dalam kategori cukup Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas (4th
tinggi, aspek yang perlu diperhatikan adalah ed.). Yogyakarta: Pustaka Belajar.
variabel satisfaction dan continuance intention. Bhattacherjee, A. (2001). UNDERSTANDING
Sedangkan hasil statisitik deskriptik pada model INFORMATION SYSTEMS
delone and mclean menunjukkkan bahwa CONTINUANCE: AN
kondisi variabel system quality termasuk dalam EXPECTATIONCONFIRMATION
kategori tinggi, information quality termasuk MODE, 25(3), 351–370.
dalam kategori tinggi, service quality termasuk Bovee, M., Srivastava, R. P., & Mak, B. (2003).
dalam kategori cukup tinggi, use termasuk dalam A Conceptual Framework and Belief-
kategori tinggi, user satisfaction termasuk dalam Function Approach to Assessing Overall
kategori cukup tinggi, dan net benefits termasuk Information Quality. Proceedings of the
dalam kategori tinggi. Secara keseluruhan Sixth International Conference on
termasuk dalam kategori tinggi, aspek yang Information Quality, 18, 311–328.
perlu diperhatikan adalah variabel service https://doi.org/10.1002/int.10074