Makalah
Disusun oleh:
FUAD HASAN (2003018010)
FAUZIYATUS SYARIFAH (2003018016)
PASCASARJANA
2020
0
A. PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penggunaan IT dalam evaluasi pembelajaran PAI?
2. Bagaimana pelaporan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan IT?
1
C. PEMBAHASAN
1
Muhammad Jauharul Fuady, Pengembangan Aplikasi Evaluasi Pembelajaran Online
Untuk Pendidikan Jarak Jauh, TEKNO, Vol 26 September 2016, ISSN : 1693-8739, 17/12/2020
19:50
2
dapat dimanfaatkan untuk pengumpulan, penyimpanan, analisis, dan pelaporan
informasi atau hasil penilaian dapat digunakan untuk membuat dan
mempublikasikan perangkat penilaian autentik online. Selain itu penskoran
dengan menggunakan sistem komputer hasilnya reliabel. Dengan demikian
pemanfaatan teknologi dalam penilaian hasil belajar memberikan banyak
keuntungan dan dapat mempermudah pekerjaan pendidik dalam melakukan
penilaian dan pelaporannya. Teknologi yang dimaksud salah satunya dapat
diwujudkan dalam bentuk software atau sistem berbasis teknologi informasi.2
Banyak sekali aplikasi dan platform online yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Office merupakan aplikasi paling sering digunakan, baik office
word, excel, powerpoint dan lainnya. Platform online yang biasa digunakan dalam
membantu dunia pendidikan khususnya dalam masa pandemi saat ini daintaranya;
google form, google meet, zoom, ruangguru, e-learning dan lain sebagainya.
Namun, dalam makalah ini kami akan membahas dua platform saja yaitu
e-learning dan google form.
2
Heri Retnawati, Samsul Hadi, and Ariyadi Chandra Nugraha, ‘Implementasi
Pemanfaatan Software Penulisan Laporan Hasil Belajar Siswa SMK Pada Pelaksanaan Kurikulum
2013’, Jurnal Pendidikan Vokasi, 2017 <https://doi.org/10.21831/jpv.v7i1.12599>.
3
Rokhman, N., Sardiman, & Pramandanu, R, Pengembangan Media Blog Sejarah untuk
Pembelajaran Sejarah di SMA, ( Istoria: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah, 2014), hlm.54-70
3
2) Dengan metode campuran, yakni sebagian besar proses pembelajaran
dilakukan melalui komputer, namun tetap juga memerlukan face to face
meeting untuk kepentingan tutorial atau mendiskusikan bahan ajar.
4
W. Hartanto, “Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial” Vol 10 No
2, hlm. 16 - 31
4
System Efront juga berperan sebagai media berbagi, berdiskusi, dan belajar
bersama dengan memanfaatkan berbagai fitur dan fasilitas pendukung yang ada.5
Di SMA Nusa sering terjadi demikian, terutama pada semester 2 yang
kerap banyak kegiatan di luar sekolah yang berakibat guru tidak bisa hadir ke
kelas. Tetapi ada kendala dengan sistem pembelajaran seperti itu, di antaranya
guru tidak bisa secara langsung mengamati siswa ketika proses pembelajaran.
Learning Management System Efront sebagai pusat belajar mempunyai tujuan
dan fungsi tersendiri. Tujuan secara umum bahwa pusat sumber belajar bertujuan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan proses belajar-mengajar melalui
pengembangan sistem instruksional. Di SMA Nusa pada pembelajaran PAI
dengan media pembelajaran e-learning seringkali elearning menjadi pusat sumber
belajar.
Guru PAI meencantumkan materi pembelajaran PAI pada e-learning.
Materi pembelajaran PAI yang dicantumkan adalah materi yang sudah
dikomparasikan dari berbagai sumber yakni internet, buku, dan multimedia. Maka
dari itu, e-learning sebagai sumber belajar akan mengefektifkan siswa dalam
memahami materi yang tidak perlu lagi siswa untuk mengkomparasikan. Dengan
demikian peneliti sepakat bahwa Learning Management System Efront yang
digunakan di SMA Nusa sebagai sumber belajar mempunyai peranan yang cukup
menentukan di dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Bentuk konten yang dicantumkan dalam media pembelajaran e-learning di SMA
Nusa oleh guru PAI adalah konten teks. Namun, terkadang mutimedia berupa
video kadang digunakan.
Hal tersebut sejalan dengan teori yang digagas oleh Hartanto bahwa
konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content
atau konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran
yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk
5
A. Hamid, Efektifitas Implementasi LMS (Learning Management System) Efront
Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8
Semarang, (Semarang: Skripsi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang, 2015), hlm. 26
5
mengoperasikannya atau Text-based Content yaitu konten berbentuk teks seperti
pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb. Biasa
disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan
oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun. Tetapi, yang terjadi di lapangan
bahwa pada konten pembelajaran PAI masih terkendala terhadap dukungan
penulisan arab. Konten-konten tersebut wajib dirampungkan oleh siswa sebagai
syarat ketuntasan dalam proses pembelajaran.
Menurut Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar pada Jenjang Dikdasmen bahwa Ketuntasan Belajar adalah tingkat
minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi
ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi
dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau
di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar
terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat
satuan pendidikan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI di SMA Nusa ketika menggunakan
media pembelajaran e-learing bahwa ketuntasan pembelajaran dibuktikan dengan
hasil nilai evaluasi pada setiap sub konten yang ada. Setiap sub konten di
cantumkan pertanyaan yang wajib dijawab secara benar oleh siswa, tujuannya
adalah untuk menuntaskan pembelajaran pada sub itu dan siswa dapat
melanjutkan sub konten lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa SMA
Nusa terhadap pelaksanaan pembelajaran PAI ketika menggunakan media
pembelajaran e-learning terhadap yang dilakukan oleh guru PAI di SMA Nusa.
Dalam realitas pendidikan yang terjadi di Indonesia terutama di sekolah, e-
learning tidak bisa meniadakan unsur hubungan pedagogis antara guru dan siswa.
Karena jika ini terjadi, dikhawatirkan proses pembelajaran menjadi kehilangan
6
makna esensialnya yang mencakup berbagai dimensi baik kognitif, afektif dan
psikomotorik6
6
Rohmah, Konsep E-Learning Dan Aplikasinya Pada Lembaga Pendidikan Islam,
(Jakarta: An-Nur, 2016), hlm. 15
7
Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Prospect, 2009), hlm. 34
8
Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Alfabeta, 2006), hlm.
156
7
proses penilaian, karena e-learning mempunyai sistem otomatis tersendiri. Hal
tersebut dapat mempermudah guru PAI untuk melihat kemajuan peserta didik dan
penyimpanan data kemajuan peserta didik. Dalam e-learning, evaluasi dapat
dipakai ketika satu sub bab materi selesai dipelajari oleh siswa. Sistem elearning
dapat mengagalkan siswa untuk melanjutkan materi selajutnya apabila tidak
mengerjakan soal yang terdapat pada setiap sub bab materi. Teknik penilaian
dalam menggunakan media pembelajaran elearning di SMA ini, tergantung
dengan kompetensinya. Yang dapat dilakukan evaluasi ppada media pembelajaran
elearning adalaha kompetensi pengetahuan. Kompetensi sikap dan keterampilan
dapat dilakukan secara langsung.9
Learning Management System memiliki beberapa ciri, di antaranya
manajemen isi pelajaran, manajemen proses pembelajaran, evaluasi dan ujian
yang dilakukan secara online yang mempunyai banyak teknik evaluasi, serta
administrasi mata pelajaran, chatting, dan diskusi. Maka Learning Management
System tidak mampu memperhatikan secara langsung terkait dengan prilaku yang
peserta didik lakukan. Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen seorang guru harus memenuhi empat kompetensi guru, salah
satunya adalah kompetensi pedagogik.
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan potensi
yang dimiliki peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta
pengevaluasian hasil belajar. Upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik
pendidik maka guru SMA Nusa melakukan evaluasi dengan menuliskan kendala
dan solusi yang telah terjadi pada saat pembelajaran maupun evaluasi
pembelajaran. Pelaksanaannya dilakukan pada media pembelajaran elearning
yang terdapat form untuk menuliskan evaluasi tersebut. Maka dengan itu, guru
akan melihat sejarah megajar guru pada setiap pembelajarannya.10 Google form
guru tidak perlu membuat soal secara random tetapi Google akan secara otomatis
9
W . Hartanto, “Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial” Vol 10 No
2, hlm. 23
10
Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Prospect, 2009), hlm. 33
8
melakukan random soal yang telah dibuat. Google Form memberikan fitur
dapat melakukan koreksi secara langsung, sehingga ini sangat recommended
bagi dosen dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran akhir semester.11
11
Christina Widhya Utami, Manajemen Ritel, (Jakarta: Salemba Empat, 2017), hlm. 23
12
Christina Widhya Utami, Manajemen Ritel, (Jakarta: Salemba Empat, 2017), hlm. 25
9
mengetahui skor atau analisis respon dari masing-masing siswa. Setelah proses
ujian selesai dilaksanakan, guru tidak perlu khawatir data form ujian tersebut
berada di mana letaknya. Data form ujian yang telah selesai dipergunakan akan
secara otomatis tersimpan ke dalam google drive.13
13
M. Saroni, Personal Branding Guru: Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas
Guru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 44
10
target kinerja sekaligus memenuhi harapan publik yang menuntut adanya
keterbukaan informasi.14
Globalisasi yang ditandai oleh adanya mega kompetisi dalam segala aspek
kehidupan semakin terasa sulit untuk dapat dihindari. Sesuai dengan zaman dan
mengikuti perkembangan tekhnologi yang ada, Diknas ataupun kementrian agama
semakin maju memberikan aplikasi online untuk mempermudah segala
sesuatunya, dan kali ini ada lagi aplikasi online yang di berikan Kementerian
Agama untuk madrasah. Aplikasi nya bernama Aplikasi Rapor Digital Madrasah
dan saat ini biasa disebut dengan nama ARD Madrasah.
Aplikasi yang ditujukan untuk penilaian hasil belajar ini diberlakukan bagi
jenjang madrasah mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan
Madrasah Aliyah. Pembagian hasil kegiatan belajar mengajarpun maju dengan
pesat. Saat ini, memasukan hasil perkembagan atau nilai siswa menjadi sangat
mudah dan praktis. Jika sebelum nya memasukan data atau nilai siswa dilakukan
secara manual, sekarang para tenaga pendidik dapat langsung memasukan data
secara online, terhubung langsung dengan lembaga pusat. Dan setelah selesai hasil
dari keseluruhan akan di berikan kepada wali siswa dengan serentak.
Pada surat Edaran tertanggal 29 Oktober 2018, Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor 1594/DJ.I/DT.II.I/KS.00/10/2018
tentang Penggunaan Aplikasi Rapor Digital Madrasah, menyatakan bahwa ARD
Madrasah akan diberlakukan bagi madrasah negeri dan swasta di seluruh
Indonesia, mulai semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 (ADR, 2018). Dari
hal tersebut, dalam dua tahun belakangan ini madrasah jenjang Tsanawiyah di
kecamatan Pekuncen juga serentak menggunakan aplikasi ARD sesuai dengan
kebijakan yang ada. Sejak tahun pelajaran 2018, setiap tenaga pendidik
memasukan nilai seluruh siswa secara online. Karena di lakukan secara online,
maka dalam memasukan nilai, guru juga diberikan rentang waktu khusus yang
sudah di tetapkan oleh Kemenag. Dalam implementasi kebijakan tersebut, ada
banyak sekali pro dan kontra yang terjadi. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus
14
Muhammad Ali Nurdin, dkk, Implementasi Aplikasi Rapor Digital Madrasah dalam
Penilaian Hasil Belajar Siswa, el Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education, Volume 2,
Number 1, March 2020, https://doi.org/10.33367/jiee.v2i1.1041, 17/12/2020 19:53
11
bisa meminimalisir masalah yang ditimbulkan oleh kebijakan tersebut, agar
implementasi kebijakan dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.15
Beberapa sekolah telah menggunakan raport digital. Ada juga yang
membeli pada programer seperti fresto ada juga yang menggunakan aplikasi gratis
dari pemerintah pendidikan daerah yaitu; ARDM (Aplikasi Rapor Digital
Madrasah) dan E-Raport untuk SD, SMP dan SMA, ada juga yang membuat
aplikasi sendiri dengan menggunakan office yang mengintegrasikan antara
microsoft excel dengan word, seperti: siarmi, sinardi, dan lain lainnya.
a. ARDM (Aplikasi Rapor Digital Madrasah)
15
Nina Asrie, Implementasi Kebijakan Pendis Tentang Aplikasi ARD Di MTs Se-
Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas, Jurusan Tarbiyah - QALAM: Jurnal Pendidikan
Islam STAI Sufyan Tsauri Majenang, vol. 1 no. 1 (Mei 2020),
https://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm 17/12/2020 19:54
12
ARDM merupakan aplikasi rapor yang dioperasikan secara online
berbasis Web dan Android, sehingga guru dapat mengelola penilaian hasil
belajar kapanpun dan dari manapun. Di samping itu ARDM juga dapat di
operasikan secara offline. Aplikasi offline ini dapat dipergunakan, hingga nanti
ketika sudah dapat login ke layanan ARDM tinggal menguploadnya (unggah).
Kelebihannya, jika ARDM secara online mengalami kendala, maka bisa
beralih ke ARDM Offline.16
Sejarah perjalanan perkembangan Aplikasi Rapor Digital (ARD)
sangat panjang. Dalam perkembangannya, aplikasi rapor yang berbasis online
mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 2013. Nama aplikasi rapor yang
berbasis online tersebut adalah Rapor Online, yang digagas oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini diperuntukkan untuk
sekolahsekolah yang berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Sedangkan pada madrasah ada yang
namanya ARD Madrasah, yang merupakan aplikasi rapor yang berbasis online
yang digagas oleh Kementrian Agama yang baru diluncurkan pada Oktober
2018.4 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwasanya Rapor Online
dan ARDM merupakan aplikasi rapor yang sama-sama berbasis Online.
Sedangkan perbedaannya dari keduanya terletak pada penggagas dan ranah
penerapannya.
Sesaat sebelum akan memulai mengerjakan Aplikasi Rapor Digital
Madrasah sebaiknya operator madrasah maupun guru madrasah mengunduh
dan mempelajari panduan penggunaan ARD Madrasah. Sehingga masing-
masing pihak akan tahu dan paham tugas, wewenang, serta prosedur dan tata
cara mengerjakan Aplikasi ARD Madrasah.
Jadi Aplikasi Rapot Digital ini, antara guru operator dan guru-guru
harus tersambung dalam satu server pada saat mengerjakan atau melakukan
pengimputan data. Pengerjaan atau pemasukan data bahkan nilai tidak bisa
dilakukan jika tanpa adanya sambungan server dari operator.
16
Muhammad Ali Nurdin, dkk, Implementasi Aplikasi Rapor Digital Madrasah dalam
Penilaian Hasil Belajar Siswa, el Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education, Volume 2,
Number 1, March 2020, https://doi.org/10.33367/jiee.v2i1.1041, 17/12/2020 19:53
13
Di tingkat madrasah, pengguna Aplikasi Rapor Digital Madrasah
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Akun Operator Madrasah dan Akun Guru.
Sesuai dengan panduan mengerjakan ARD Madrasah yang dirilis oleh Dirjen
Pendis, Operator Madrasah memiliki beberapa tugas dalam menjalankan
akunnya. Tugas-tugas tersebut antara lain adalah:
1) Melengkapi data madrasah
2) Melakukan konfigurasi data mata pelajaran
3) Menginput muatan lokal
4) Menginput ekstrakurikuler
5) Menginput data guru
6) Menginput data siswa
7) Menginput data rombongan belajar
Akun guru dibuat oleh operator madrasah saat melakukan input data
tenaga pendidik. Sedang tugas yang harus dilakukan antara lain:
1) Melakukan konfigurasi bobot dan KKM
2) Menginput nilai harian
3) Menginput nilai akhir
Khusus bagi guru yang menjabat sebagai wali kelas, di tambah dengan
tugas, antara lain:
1) Melakukan Penilaian sikap
2) Menginput data prestasi siswa
3) Menginput data absensi siswa
4) Mencetak rapot17
ARDM sebagai aplikasi rapor tentunya memiliki berbagai kelemahan-
kelemahan diantarnya:
1) Jangkauan dan kecepatan jaringan Internet (wifi) masih sangat terbatas.
2) Terkadang masih mengalami trouble dengan jaringaninternet atau
server yang tidak connect.
17
Nina Asrie, Implementasi Kebijakan Pendis Tentang Aplikasi ARD Di MTs Se-
Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas, Jurusan Tarbiyah - QALAM: Jurnal Pendidikan
Islam STAI Sufyan Tsauri Majenang, vol. 1 no. 1 (Mei 2020),
https://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm 17/12/2020 19:54
14
3) Input deskripsi yang serba manual
4) Patching raport yang berbeda-beda pada setiap komponen.
5) Harus terhubung dalam satu jaringan wifi dengan komputer/laptop
yang terinstal ARD Madrasah.
6) Terbatas dengan tempat dan waktu, sehingga ARD Madrasah hanya
bisa dioperasikan pada saat di madrasah.
7) Penyelesaian input data belum bisa terselesaikan pada saat yang
bersamaan. Masih ada guru mapel ataupun yangb belum menginput
data, sehingga pada saat waktunya untuk mencetak rapor belum bisa
dilakukan.18
b. E-Rapor
E-Rapor dikembangkan menggunakan platform web based dengan
pertimbangan agar konten yang disajikan dapat dengan mudah diakses oleh
para guru. Pemakai sistem ini meliputi administrator sistem, guru/walikelas,
Administrator bertanggung jawab untuk menggelola sistem secara penuh,
manipulasi data (tambah, ubah, dan hapus) data di dalam sistem. User/Guru
bertugas mengisi Nilai Pengetahuan, Ketrampilan dan deskripsi Sikap, Baik
Ulangan Harian, UTS dan UAS.
18
Muhammad Ali Nurdin, dkk, Implementasi Aplikasi Rapor Digital Madrasah dalam
Penilaian Hasil Belajar Siswa, el Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education, Volume 2,
Number 1, March 2020, https://doi.org/10.33367/jiee.v2i1.1041, 17/12/2020 19:53
15
Gambar 2. Diagram Alur Aktivitas Guru
16
Gambar 3. Tampilan awal login sistem
Pada tampilan selanjutnya yaitu halaman input nilai sikap berfungsi
untuk melaporkan secara deskriptif nilai sikap, nilai sikap tidak wajib diisi
hanya apabila sikap siswa yang sangat menonjol sekali atau yang sangat
kurang sekali. Fungsinya sebagai masukan dari semua guru mapel untuk
walikelas dalam sehingga mudah untuk menyimpulkan deskripsi nilai sikap
selama satu semester.
Halaman utama input nilai berfungsi untuk mengisi nilai
Pengetahuan, keterampilan tiap KD dan UTS, UAS. Rekap skor tiap nilai
kompetensi teori dan paraktek yang nantinya sebagai dasar untuk
mendeskripsikan dan menentukan predikat pada rapor, predikat capaian
kompetensi sesuai Penilain Kurikulum 2013.
Produk Akhir e-Rapor merupakan buku laporan kemajuan hasil
belajar siswa berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh guru dalam
kurun waktu tertentu. Hasil penilaian yang dilaporkan meliputi pencapaian
kompetensi sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan
keterampilan. Laporan kompetensi sikap diberikan dalam bentuk deskripsi,
17
sedangkan pengetahuan dan keterampilan diberikan dalam bentuk bilangan
bulat (skala 0-100), predikat dan dilengkapi dengan deskripsi.19
Adanya rapor online maka akan ada backup data, sehingga siswa
maupun guru tidak perlu lagi risau akan hal tersebut. Adapun tujuan adanya
penerapan kurikulum 2013 tentang erapor adalah:
1) Memudahkan para siswa maupun orang tua dalam mendapatkan
pengumuman maupun hal-hal yang terkait dengan sekolah melalui
media internet. Jadi secara tidak langsung orang tua juga bisa
memantau secara langsung.
2) Memudahkan siswa dan orang tua siswa mengetahui perkembangan
nilai “Rapor” yang diperoleh siswa selama bersekolah melalui media
internet.
3) Memudahkan para guru dalam menginput nilai rapor maupun data
para siswa.
4) Sebagai backup data jika terjadi masalah dikemudian hari.
Dalam sistem informasi rapor online terdapat 4 (empat)
pengguna/aktor. Keempat pengguna/aktor tersebut adalah administrator,
guru, siswa dan wali kelas. Dalam pengembangannya ditambahkan satu aktor
lagi yaitu wali murid. Masing-masing memiliki kebutuhan dan batasan
pengguna/aktor berdasarkan layar antarmuka sistem, dan deskripsi fungsi dan
batasan.20
D. KESIMPULAN
Dengan diterapkannya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
pendidikan sangat membantu dalam dunia pendidikan baik dalam proses
perencanaan, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
19
Luqman Juliantri, Totok Sumaryanto Florentinus, and Hari Wibawanto,
‘Pengembangan E-Rapor Kurikulum 2013 Berbasis Web Di SMK Negeri 1 Slawi’, Innovative Journal
of Curriculum and Educational Technology, 6.1 (2017), 11–16.
20
Miftachul Jannah, dkk., Manajemen Program Penilaian Hasil Belajar Berbasis E-rapor
di SMA Negeri 3 Sidoarjo, Jannah: Jurnal Mahasiswa Unesa, Vol. 7 No.1, 2019, , 17/12/2020
22:50
18
Proses pembelajaran tidak hanya didalam satu majelis fisik tapi juga dapat
dilakukan dalam majelis online. Hal itu sangat membantu ketika dalam kondisi
yang tidak memungkinkan untuk bertemu seperti kondisi disepanjang tahun 2020
ini dimana ada pandemi virus COVID-19. Melalui platform digital online seperti
google meet, zoom dan platform lainnya pembelajaran dapat berlangsung. Guru
dapat bertemu dengan murid di majelis online tersebut.
Proses evaluasi pembelajaran juga dapat sangat terbantu dengan adanya
TIK. Dengan google form guru dapat memberika soal kepada murid secara online
dan nilai nya langsung terekam dan terekap secara otomatis dalam sistem. E-
leraning dapat menjadi alternatif kelas online, didalam nya bisa di integrasikan
dengan platform, situs dan halaman lain melaui link yang telah ditentukan. E-
learning juga dapat di integrasikan dengan google form.
Pelaporan hasil belajar pada masa lalu menggunakan rapor fisik dengan
ditulis tangan oleh guru. Dengan ada teknologi, berbagai aplikasi telah dibuat
untuk menggantikan rapor menjadi lebih modern. Rapor digital memiliki banyak
kelebihan dibanding rapor konvensional diantaranya; lebih rapi dan mudah
dibaca, lebih mudah diperbaiki atau di edit ketika ada salah penulisan, dapat
diakses melalui komputer, dan lain sebagainya.
Berbagai aplikasi rapor online telah dikembangkan oleh pemerintah
ataupun programer diantaranya yaitu: ARDM, e-rapor. Kedua aplikasi tersebut
berfungsi sama sebagai rapotr digital. Didalamnya terdapat data sekolah, data
guru, data siswa, nilai siswa berdasarkan KD yang nantinya dicetak menjadi rapor
lembaran baik lembaran digital atau fisik yang dapat diakses oleh orangtua.
Tentunya aplikasi buatan manusia tetap ada berbagai kekurangan, yang selalu
dievalusi dan terus diperbaiki dan dikembankan menjadi lebih baik lagi.
E. PENUTUP
Demikianlah makalah yang penulis paparkan. Semoga bermanfaat bagi
pembaca dalam memahami materi didalamnya. Tentunya dalam makalah ini
masih banyak kekurangannya. Penulis membutuhkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan makalah ini menjadi lebih baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Asrie, Nina, Implementasi Kebijakan Pendis Tentang Aplikasi ARD Di MTs Se-
Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas, Jurusan Tarbiyah - QALAM:
Jurnal Pendidikan Islam STAI Sufyan Tsauri Majenang, vol. 1 no. 1 (Mei
2020), https://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm 17/12/2020 19:54
Fuady, Muhammad Jauharul Pengembangan Aplikasi Evaluasi Pembelajaran
Online Untuk Pendidikan Jarak Jauh, TEKNO, Vol 26 September 2016,
ISSN : 1693-8739, 17/12/2020 19:50
Hamid, A. Efektifitas Implementasi LMS (Learning Management System) Efront
Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman
Web di SMK Negeri 8 Semarang, Semarang: Skripsi Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang, 2015
Hartanto, W. “Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan
Ilmu Sosial” Vol 10 No 2, hlm. 16 - 31
Jannah, Miftachul dkk., Manajemen Program Penilaian Hasil Belajar Berbasis E-
rapor di SMA Negeri 3 Sidoarjo, Jannah: Jurnal Mahasiswa Unesa, Vol.
7 No.1, 2019, , 17/12/2020 22:50
Juliantri, Luqman, Totok Sumaryanto Florentinus, and Hari Wibawanto,
‘Pengembangan E-Rapor Kurikulum 2013 Berbasis Web Di SMK Negeri 1
Slawi’, Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology, 6.1
(2017), 11–16
Nurdin, Muhammad Ali dkk, Implementasi Aplikasi Rapor Digital Madrasah
dalam Penilaian Hasil Belajar Siswa, el Bidayah: Journal of Islamic
Elementary Education, Volume 2, Number 1, March 2020,
https://doi.org/10.33367/jiee.v2i1.1041, 17/12/2020 19:53
Retnawati, Heri, Samsul Hadi, and Ariyadi Chandra Nugraha, ‘Implementasi
Pemanfaatan Software Penulisan Laporan Hasil Belajar Siswa SMK Pada
Pelaksanaan Kurikulum 2013’, Jurnal Pendidikan Vokasi, 2017
<https://doi.org/10.21831/jpv.v7i1.12599>.
Rohmah, Konsep E-Learning Dan Aplikasinya Pada Lembaga Pendidikan Islam,
Jakarta: An-Nur, 2016
Rokhman, N., Sardiman, & Pramandanu, R, Pengembangan Media Blog Sejarah
untuk Pembelajaran Sejarah di SMA, Istoria: Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Sejarah, 2014
Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Pustaka Alfabeta, 2006
Saroni, M. Personal Branding Guru: Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas
Guru, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011
Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Prospect, 2009
Utami, Christina Widhya, Manajemen Ritel, Jakarta: Salemba Empat, 2017
20