Anda di halaman 1dari 21

Penggunaan Teknologi Untuk Evaluasi Pembelajaran PAI

Makalah

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI berbasis IT

Dosen Pengampu : Dr. Karnadi, M.Pd dan Dr. Shodiq, M.Ag

Disusun oleh:
FUAD HASAN (2003018010)
FAUZIYATUS SYARIFAH (2003018016)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2020

0
A. PENDAHULUAN

Teknologi berkembang semakin pesat. Kegiatan manusia dapat


dipermudah melalui teknologi. Dengan adanya teknologi sesuatu pekerjaan dapat
diselesaikan lebih cepat. Perkembangan teknologi tersebut mengalami
peningkatan dari yang sederhana sampai yang canggih.
Manusia dahulu menghitung dengan cara menulis atau berpikir langsung.
Kemudian lahirlah kalkulator, menghitung menjadi mudah, cepat dan dapat
mengurangi kesalahan. Setelah itu menghitung menjadi lebih mudah dengan
adanya aplikasi komputer misalnya melalui microsoft office excel.
Tidak hanya itu, lahirnya jaringan seluler memudahkan manusia untuk
berkomunikasi langsung secara jarak jauh tanpa harus bertemu dalam suatu
tempat. Kemudian adanya jaringan internet transaksi manusia sekarang jadi sangat
mudah. Trasaksi jual beli tidak harus bertemu dan memberikan nilai tukar secara
langsung tetapi cukup hanya menggunakan aplikasi berbasis komputer atau
android yang telah di integrasikan dengan akun keuangan. Pembeli hanya duduk
dirumah, tanpa menunggu lama barang yang dibeli akan diantar sampai dirumah.
Karena revolusi teknologi dan industri begitu cepat, maka dunia
pendidikan harus mampu mengikuti perkembangan tersebut. Para guru dan siswa
harus melek teknologi. Sehingga pendidikan akan tetap bertahan dan ikut
berkembang secara dinamis mengikuti perkembangan zaman.
Salah satu langkah dunia pendidikan dalam mengikuti perkembangan
zaman yaitu dengan menggunakan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran,
baik dalam media dan pengolahan hasil belajar. Namun adaptasi dalam penerapan
teknologi tidaklah mudah, dalam prosesnya mungkin ada kendala yang akan
selalu di perbaiki. Karena pada dasarnya teknologi adalah buatan manusia yang
tidak bisa sempurna.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penggunaan IT dalam evaluasi pembelajaran PAI?
2. Bagaimana pelaporan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan IT?

1
C. PEMBAHASAN

1. Penggunaan IT dalam evaluasi pembelajaran PAI


Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran penting di
bidang pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Pengembangan
aplikasi berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat tepat sekali
guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sangat sejalan dengan amanat
pendayagunaan TIK yang dituangkan dalam renstra Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan 2012. Solusi TIK dengan memanfaatkan jaringan Internet
menghadirkan pembelajaran kolaboratif yang dapat diakses secara luas, kapanpun
dan dimanapun.
Berbagai solusi TIK terbukti mampu berperan dalam meningkatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran. Salah satu solusi TIK yang cukup populer
adalah pembelajaran online (online learning) atau pembelajaran elektronik (e-
learning). Model pembelajaran online banyak diterapkan pada pendidikan jarak
jauh (PJJ) karena menawarkan keleluasaan dan keluwesan. Proses pembelajaran
dapat dilakukan secara langsung dan bersamaan meskipun pengajar dan pebelajar
berada di lokasi yang jauh.
Secara umum, pembelajaran online mampu mengatasi berbagai persoalan,
seperti jarak, waktu, biaya, dan terbatasnya sumber daya pengajar. Meskipun
demikian, masih ada beberapa persoalan khusus yang perlu mendapat perhatian,
salah satunya adalah keterbatasan aplikasi yang tersedia khususnya pada bagian
evaluasi di akhir pembelajaran mengakibatkan analisis mengenai skema evaluasi
yang digunakan menjadi kurang mudah dicerna, khususnya berkaitan dengan
kualitas soal. Oleh karena itu, diperlukan solusi berupa aplikasi evaluasi yang
mempermudah dalam menganalisis instrumen.1
Ada banyak manfaat yang diperoleh melalui penilaian menggunakan
sistem penilaian online atau berbasis komputer, baik bagi siswa, guru, dan
administrator. Ingintegrasian teknologi informasi dan komunikasi dan penilaian

1
Muhammad Jauharul Fuady, Pengembangan Aplikasi Evaluasi Pembelajaran Online
Untuk Pendidikan Jarak Jauh, TEKNO, Vol 26 September 2016, ISSN : 1693-8739, 17/12/2020
19:50

2
dapat dimanfaatkan untuk pengumpulan, penyimpanan, analisis, dan pelaporan
informasi atau hasil penilaian dapat digunakan untuk membuat dan
mempublikasikan perangkat penilaian autentik online. Selain itu penskoran
dengan menggunakan sistem komputer hasilnya reliabel. Dengan demikian
pemanfaatan teknologi dalam penilaian hasil belajar memberikan banyak
keuntungan dan dapat mempermudah pekerjaan pendidik dalam melakukan
penilaian dan pelaporannya. Teknologi yang dimaksud salah satunya dapat
diwujudkan dalam bentuk software atau sistem berbasis teknologi informasi.2
Banyak sekali aplikasi dan platform online yang dapat digunakan dalam
pembelajaran. Office merupakan aplikasi paling sering digunakan, baik office
word, excel, powerpoint dan lainnya. Platform online yang biasa digunakan dalam
membantu dunia pendidikan khususnya dalam masa pandemi saat ini daintaranya;
google form, google meet, zoom, ruangguru, e-learning dan lain sebagainya.
Namun, dalam makalah ini kami akan membahas dua platform saja yaitu
e-learning dan google form.

a. Proses Pelaksanaan Pembelajaran PAI dengan e-learning


Pembelajaran PAI dengan menggunakan media pembelajaran e-learning di
SMA Nusa dilakukan secara campuran yang sebagian besar proses
pembelajarannya menggunakan e-learning. Namun, terkadang dilakukan secara
keseluruhan menggunakan e-learning, hal itu dilakukan pada saat guru tidak bisa
masuk ke kelas. Hal ini sejalan dengan teori yang disebutkan oleh Eli Rohaeti
dalam Rokhman, dkk. bahwa proses pembelajaran secara e-learning dapat
diselenggarakan dalam berbagai cara berikut.3
1) Proses pembelajaran secara konvensional (lebih banyak face to face meeting)
dengan tambahan pembelajaran melalui media interaktif komputer melalui
internet atau menggunakan grafik interaktif komputer.

2
Heri Retnawati, Samsul Hadi, and Ariyadi Chandra Nugraha, ‘Implementasi
Pemanfaatan Software Penulisan Laporan Hasil Belajar Siswa SMK Pada Pelaksanaan Kurikulum
2013’, Jurnal Pendidikan Vokasi, 2017 <https://doi.org/10.21831/jpv.v7i1.12599>.
3
Rokhman, N., Sardiman, & Pramandanu, R, Pengembangan Media Blog Sejarah untuk
Pembelajaran Sejarah di SMA, ( Istoria: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah, 2014), hlm.54-70

3
2) Dengan metode campuran, yakni sebagian besar proses pembelajaran
dilakukan melalui komputer, namun tetap juga memerlukan face to face
meeting untuk kepentingan tutorial atau mendiskusikan bahan ajar.

3) Metode pembelajaran yang secara keseluruhan hanya dilakukan secara online,


metode ini sama sekali tidak ditemukan face to face meeting. Metode di atas
menunjukkan bahwa media pembelajaran e-learning bukan sebagai pengganti
pembelajaran konvensional, melainkan sebagai alat bantu pembelajaran.

Pembelajaran yang memanfaatkan Learning Management System Efront


sebagai medianya merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Dalam pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator dan guru bukan
merupakan satu-satunya sumber belajar. Peserta didik dapat saling berdiskusi dan
bertukar informasi dari sumber yang ada. Dalam pembelajaran ini, Learning
Management System Efront dapat dikatakan sebagai VLE singkatan dari Virtual
Learning Environment atau lingkungan belajar maya. Dalam pelaksanaannya,
pembelajaran PAI dengan menggunakan e-learning di SMA Nusa seringkali guru
menjelaskan di depan kelas, kemudian siswa memperhatikan dan memahami
materi yang terdapat dalam e-learning.4
Hal yang dilakukan oleh guru PAI di SMA Nusa adalah benar, siswa perlu
adanya arahan pembelajaran bukan semata-mata siswa dilepaskan untuk belajar
mandiri, meskipun pembelajaran tersebut menggunakan strategi student centre
learning. Kemudian, pembelajaran PAI dapat dilakukan tanpa kehadiran guru,
apabila guru tersebut berhalangan hadir. Masalah tersebut dapat diatasi dengan
media pembelajaran e-learning. sistem e-learning akan menghitung lamanya
belajar siswa awal sampai akhir. Peserta didik dapat belajar selayaknya di kelas
nyata pada saat pembelajaran konvensional, selain itu Learning Management

4
W. Hartanto, “Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial” Vol 10 No
2, hlm. 16 - 31

4
System Efront juga berperan sebagai media berbagi, berdiskusi, dan belajar
bersama dengan memanfaatkan berbagai fitur dan fasilitas pendukung yang ada.5
Di SMA Nusa sering terjadi demikian, terutama pada semester 2 yang
kerap banyak kegiatan di luar sekolah yang berakibat guru tidak bisa hadir ke
kelas. Tetapi ada kendala dengan sistem pembelajaran seperti itu, di antaranya
guru tidak bisa secara langsung mengamati siswa ketika proses pembelajaran.
Learning Management System Efront sebagai pusat belajar mempunyai tujuan
dan fungsi tersendiri. Tujuan secara umum bahwa pusat sumber belajar bertujuan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan proses belajar-mengajar melalui
pengembangan sistem instruksional. Di SMA Nusa pada pembelajaran PAI
dengan media pembelajaran e-learning seringkali elearning menjadi pusat sumber
belajar.
Guru PAI meencantumkan materi pembelajaran PAI pada e-learning.
Materi pembelajaran PAI yang dicantumkan adalah materi yang sudah
dikomparasikan dari berbagai sumber yakni internet, buku, dan multimedia. Maka
dari itu, e-learning sebagai sumber belajar akan mengefektifkan siswa dalam
memahami materi yang tidak perlu lagi siswa untuk mengkomparasikan. Dengan
demikian peneliti sepakat bahwa Learning Management System Efront yang
digunakan di SMA Nusa sebagai sumber belajar mempunyai peranan yang cukup
menentukan di dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Bentuk konten yang dicantumkan dalam media pembelajaran e-learning di SMA
Nusa oleh guru PAI adalah konten teks. Namun, terkadang mutimedia berupa
video kadang digunakan.
Hal tersebut sejalan dengan teori yang digagas oleh Hartanto bahwa
konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content
atau konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran
yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk

5
A. Hamid, Efektifitas Implementasi LMS (Learning Management System) Efront
Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8
Semarang, (Semarang: Skripsi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang, 2015), hlm. 26

5
mengoperasikannya atau Text-based Content yaitu konten berbentuk teks seperti
pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb. Biasa
disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan
oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun. Tetapi, yang terjadi di lapangan
bahwa pada konten pembelajaran PAI masih terkendala terhadap dukungan
penulisan arab. Konten-konten tersebut wajib dirampungkan oleh siswa sebagai
syarat ketuntasan dalam proses pembelajaran.
Menurut Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar pada Jenjang Dikdasmen bahwa Ketuntasan Belajar adalah tingkat
minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi
ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun
waktu belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi
dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau
di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar
terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat
satuan pendidikan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI di SMA Nusa ketika menggunakan
media pembelajaran e-learing bahwa ketuntasan pembelajaran dibuktikan dengan
hasil nilai evaluasi pada setiap sub konten yang ada. Setiap sub konten di
cantumkan pertanyaan yang wajib dijawab secara benar oleh siswa, tujuannya
adalah untuk menuntaskan pembelajaran pada sub itu dan siswa dapat
melanjutkan sub konten lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa SMA
Nusa terhadap pelaksanaan pembelajaran PAI ketika menggunakan media
pembelajaran e-learning terhadap yang dilakukan oleh guru PAI di SMA Nusa.
Dalam realitas pendidikan yang terjadi di Indonesia terutama di sekolah, e-
learning tidak bisa meniadakan unsur hubungan pedagogis antara guru dan siswa.
Karena jika ini terjadi, dikhawatirkan proses pembelajaran menjadi kehilangan

6
makna esensialnya yang mencakup berbagai dimensi baik kognitif, afektif dan
psikomotorik6

b. Evaluasi Pembelajaran PAI dengan e-learning


Ciri-ciri pembelajaran lebih detail yang salah satunya adalah evaluasi, baik
evaluasi proses maupun evaluasi produk. SMA Nusa seringkali melakukan
evaluasi pembelajaran maupun evaluasi produk. Hal tersebut dilakukan agar
melihat keberhasilan dari kegiatan evaluasi tersebut. Berbagai persiapan dilakukan
oleh SMA ini, baik guru maupun pihak sekolah. Evaluasi proses dilakukan pada
saat proses pembelajaran maupun akhir pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Kegiatan akhir evaluasi PAI dilakukan hanya pada saat UTS dan UAS saja, tetapi
teknik evaluasinya dilakukan dengan cara e-learning. Setelah melakukan evaluasi
akhir, dengan e-learning, kita dapat melihat daftar siswa mana yang remedial
mana yang tidak. Remedial dapat langsung menggunakan e-learning, baik itu
proses remedialnya, maupun hasil remedialnya.7
Evaluasi produk dilakukan oleh pihak sekolah dalam hal ini wakasek
kurikulum pada setiap akhir semester. Produk yang dievaluasi adalah media
pembelajan e-learning itu sendiri. Dengan evaluasi tersebut, maka media
pembelajaran e-learning terus digunakan untuk keberlangsungan proses
pembelajaran di SMA Nusa. Maka media pembelajaran e-learning digunakan
siswa agar memberikan petunjuk yang terarah bagi perkembangan hasil evaluasi
belajar.8 Strategi e-learning melibatkan empat tahap yaitu analisis, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Evaluasi, setelah melaksanakan rencana penerapan e-
learning, selanjutnya menilai keberhasilan program dan produk.
Dalam pengembangan suatu aplikasi e-learning bahwa harus
memperhatikan teknik evaluasi kemajuan peserta didik dan penyimpanan data
kemajuan peserta didik. Keberadaan e-learning di SMA Nusa sangat berarti ketika

6
Rohmah, Konsep E-Learning Dan Aplikasinya Pada Lembaga Pendidikan Islam,
(Jakarta: An-Nur, 2016), hlm. 15
7
Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Prospect, 2009), hlm. 34
8
Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Alfabeta, 2006), hlm.
156

7
proses penilaian, karena e-learning mempunyai sistem otomatis tersendiri. Hal
tersebut dapat mempermudah guru PAI untuk melihat kemajuan peserta didik dan
penyimpanan data kemajuan peserta didik. Dalam e-learning, evaluasi dapat
dipakai ketika satu sub bab materi selesai dipelajari oleh siswa. Sistem elearning
dapat mengagalkan siswa untuk melanjutkan materi selajutnya apabila tidak
mengerjakan soal yang terdapat pada setiap sub bab materi. Teknik penilaian
dalam menggunakan media pembelajaran elearning di SMA ini, tergantung
dengan kompetensinya. Yang dapat dilakukan evaluasi ppada media pembelajaran
elearning adalaha kompetensi pengetahuan. Kompetensi sikap dan keterampilan
dapat dilakukan secara langsung.9
Learning Management System memiliki beberapa ciri, di antaranya
manajemen isi pelajaran, manajemen proses pembelajaran, evaluasi dan ujian
yang dilakukan secara online yang mempunyai banyak teknik evaluasi, serta
administrasi mata pelajaran, chatting, dan diskusi. Maka Learning Management
System tidak mampu memperhatikan secara langsung terkait dengan prilaku yang
peserta didik lakukan. Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen seorang guru harus memenuhi empat kompetensi guru, salah
satunya adalah kompetensi pedagogik.
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan potensi
yang dimiliki peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta
pengevaluasian hasil belajar. Upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik
pendidik maka guru SMA Nusa melakukan evaluasi dengan menuliskan kendala
dan solusi yang telah terjadi pada saat pembelajaran maupun evaluasi
pembelajaran. Pelaksanaannya dilakukan pada media pembelajaran elearning
yang terdapat form untuk menuliskan evaluasi tersebut. Maka dengan itu, guru
akan melihat sejarah megajar guru pada setiap pembelajarannya.10 Google form
guru tidak perlu membuat soal secara random tetapi Google akan secara otomatis

9
W . Hartanto, “Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial” Vol 10 No
2, hlm. 23
10
Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Prospect, 2009), hlm. 33

8
melakukan random soal yang telah dibuat. Google Form memberikan fitur
dapat melakukan koreksi secara langsung, sehingga ini sangat recommended
bagi dosen dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran akhir semester.11

c. Pengembangan Google Form Sebagai Media Evaluasi Pembelajaran


Dalam proses pengembangan pembuatan google form memiliki beberapa
tahapan. Tahap pertama yang perlu dilakukan dosen salah satunya memiliki
account google. Tahap-tahapan yang harus dilakukan dosen untuk
melaksanakan evaluasi pembelajaran menggunakan Google Form. Pertama guru
disarankan memiliki 1 (satu) Account Google kemudian melakukan Sign In.
Dan jika guru belum memiliki account Google bisa mendaftarkan diri melalui
Link https://accounts.google.com/signup.
Tahap awal pendaftaran Account Google meminta memasukkan
identitas nama, alamat email sesuai keinginan, dan password kemudian klik icon
berikutnya. Selanjutnya dengan memasukkan nomor handphone, tempat tanggal
lahir, alamat email, opsional (pemulihan), dan jenis kelamin kemudian klik
berikutnya untuk melanjutkan. Google drive terbuka, langkah selanjutnya
adalah mencari icon baru (new) kemudian arahkan kursor ke menu more,
setelah itu pilih google form. Tahap terakhir adalah pembuatan soal ujian tengah
semester. Menggunakan google form sebagai media evaluasi online, guru dapat
menentukan berbagai bentuk form sesuai dengan kebutuhan.
Form ujian dapat dibuat dengan model pengisian paragraf, pengisian
singkat atau pilihan ganda. Kemudian pada bagian header dapat diisi dengan mata
pelajaran yang akan diujikan disertai keterangan yang diperlukan untuk
memperjelas siswa ketika mengikuti ujian online. Setelah form soal selesai dibuat,
langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah share tautan link melalui
aplikasi whatsapp kelas tersebut. Kemudian siswa menyelesaikan (submit) form
soal ujian sesuai waktu yang telah ditentukan, dari sinilah guru dapat memantau
secara langsung melalui layar laptop atau smartphone. Lalu, guru langsung

11
Christina Widhya Utami, Manajemen Ritel, (Jakarta: Salemba Empat, 2017), hlm. 23
12
Christina Widhya Utami, Manajemen Ritel, (Jakarta: Salemba Empat, 2017), hlm. 25

9
mengetahui skor atau analisis respon dari masing-masing siswa. Setelah proses
ujian selesai dilaksanakan, guru tidak perlu khawatir data form ujian tersebut
berada di mana letaknya. Data form ujian yang telah selesai dipergunakan akan
secara otomatis tersimpan ke dalam google drive.13

2. Pelaporan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan IT


Penilaian hasil belajar merupakan komponen yang tidak terpisahkan dalam
penyelenggaran pendidikan. Keharusan melaksanakan penilaian hasil belajar
ditegaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan bahwa standar penilaian bertujuan
untuk menjamin: (1) Perencanaan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang
dicapai berdasarkan prinsipprinsip penilaian, (2) Pelaksanaan penilaian peserta
didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan
konteks sosial budaya, serta (3) Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara
objektif, akuntebel dan informatif.
Penerapan standar penilaian harus memperhatikan prinsipprinsip penilaian.
Menurut. Eko Putro Widoyoko, prinsip-prinsip penilaian mencakup: sahih atau
valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan,
sistematis, ekonomis, akuntabel, dan edukatif. Prinsip-prinsip ini sesuai dengan
standar pengelolaan penilai an yang diatur oleh undang-undang. Kelebihan
rumusan prinsip-pinsip ini, mampu diterapkan aplikasi internet. Tidak bisa
dipungkiri, internet sudah berkembang begitu cepat dan menjadi bagian dari
kehidupan masyarakat. Hampir bisa dipastikan semua anggota masyarakat
mengenal dunia internet. Hal ini tentu berdampak pada pola perilaku dan cara
pandang masyarakat, termasuk dalam dunia pendidikan. Madrasah pun harus
mengikuti perkembangan tersebut jika ingin bersaing di era internet. Pasalnya,
kecepatan penyebaran informasi terutama bagi siswa Madrasah, untuk mencapai

13
M. Saroni, Personal Branding Guru: Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas
Guru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 44

10
target kinerja sekaligus memenuhi harapan publik yang menuntut adanya
keterbukaan informasi.14
Globalisasi yang ditandai oleh adanya mega kompetisi dalam segala aspek
kehidupan semakin terasa sulit untuk dapat dihindari. Sesuai dengan zaman dan
mengikuti perkembangan tekhnologi yang ada, Diknas ataupun kementrian agama
semakin maju memberikan aplikasi online untuk mempermudah segala
sesuatunya, dan kali ini ada lagi aplikasi online yang di berikan Kementerian
Agama untuk madrasah. Aplikasi nya bernama Aplikasi Rapor Digital Madrasah
dan saat ini biasa disebut dengan nama ARD Madrasah.
Aplikasi yang ditujukan untuk penilaian hasil belajar ini diberlakukan bagi
jenjang madrasah mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan
Madrasah Aliyah. Pembagian hasil kegiatan belajar mengajarpun maju dengan
pesat. Saat ini, memasukan hasil perkembagan atau nilai siswa menjadi sangat
mudah dan praktis. Jika sebelum nya memasukan data atau nilai siswa dilakukan
secara manual, sekarang para tenaga pendidik dapat langsung memasukan data
secara online, terhubung langsung dengan lembaga pusat. Dan setelah selesai hasil
dari keseluruhan akan di berikan kepada wali siswa dengan serentak.
Pada surat Edaran tertanggal 29 Oktober 2018, Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor 1594/DJ.I/DT.II.I/KS.00/10/2018
tentang Penggunaan Aplikasi Rapor Digital Madrasah, menyatakan bahwa ARD
Madrasah akan diberlakukan bagi madrasah negeri dan swasta di seluruh
Indonesia, mulai semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 (ADR, 2018). Dari
hal tersebut, dalam dua tahun belakangan ini madrasah jenjang Tsanawiyah di
kecamatan Pekuncen juga serentak menggunakan aplikasi ARD sesuai dengan
kebijakan yang ada. Sejak tahun pelajaran 2018, setiap tenaga pendidik
memasukan nilai seluruh siswa secara online. Karena di lakukan secara online,
maka dalam memasukan nilai, guru juga diberikan rentang waktu khusus yang
sudah di tetapkan oleh Kemenag. Dalam implementasi kebijakan tersebut, ada
banyak sekali pro dan kontra yang terjadi. Oleh karena itu, setiap pemimpin harus
14
Muhammad Ali Nurdin, dkk, Implementasi Aplikasi Rapor Digital Madrasah dalam
Penilaian Hasil Belajar Siswa, el Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education, Volume 2,
Number 1, March 2020, https://doi.org/10.33367/jiee.v2i1.1041, 17/12/2020 19:53

11
bisa meminimalisir masalah yang ditimbulkan oleh kebijakan tersebut, agar
implementasi kebijakan dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.15
Beberapa sekolah telah menggunakan raport digital. Ada juga yang
membeli pada programer seperti fresto ada juga yang menggunakan aplikasi gratis
dari pemerintah pendidikan daerah yaitu; ARDM (Aplikasi Rapor Digital
Madrasah) dan E-Raport untuk SD, SMP dan SMA, ada juga yang membuat
aplikasi sendiri dengan menggunakan office yang mengintegrasikan antara
microsoft excel dengan word, seperti: siarmi, sinardi, dan lain lainnya.
a. ARDM (Aplikasi Rapor Digital Madrasah)

Gambar 1. Tampilan depan ARDM


ARDM merupakan aplikasi pendataan dan administrasi lembaga
madrasah secara online yang mengkhususkan dalam digitalisasi dan
standardisasi rapor sehingga data rapor peserta didik madrasah seluruh
Indonesia tersimpan pada database Kementrian Agama Republik Indonesia.
Dengan begitu data dapat dipergunakan sewaktuwaktu dibutuhkan secara
cepat, tepat dan akurat. Proses verifikasi pun sangat mudah, dapat dilakukan
jarak jauh dengan menggunakan layanan internet.

15
Nina Asrie, Implementasi Kebijakan Pendis Tentang Aplikasi ARD Di MTs Se-
Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas, Jurusan Tarbiyah - QALAM: Jurnal Pendidikan
Islam STAI Sufyan Tsauri Majenang, vol. 1 no. 1 (Mei 2020),
https://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm 17/12/2020 19:54

12
ARDM merupakan aplikasi rapor yang dioperasikan secara online
berbasis Web dan Android, sehingga guru dapat mengelola penilaian hasil
belajar kapanpun dan dari manapun. Di samping itu ARDM juga dapat di
operasikan secara offline. Aplikasi offline ini dapat dipergunakan, hingga nanti
ketika sudah dapat login ke layanan ARDM tinggal menguploadnya (unggah).
Kelebihannya, jika ARDM secara online mengalami kendala, maka bisa
beralih ke ARDM Offline.16
Sejarah perjalanan perkembangan Aplikasi Rapor Digital (ARD)
sangat panjang. Dalam perkembangannya, aplikasi rapor yang berbasis online
mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 2013. Nama aplikasi rapor yang
berbasis online tersebut adalah Rapor Online, yang digagas oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini diperuntukkan untuk
sekolahsekolah yang berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Sedangkan pada madrasah ada yang
namanya ARD Madrasah, yang merupakan aplikasi rapor yang berbasis online
yang digagas oleh Kementrian Agama yang baru diluncurkan pada Oktober
2018.4 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwasanya Rapor Online
dan ARDM merupakan aplikasi rapor yang sama-sama berbasis Online.
Sedangkan perbedaannya dari keduanya terletak pada penggagas dan ranah
penerapannya.
Sesaat sebelum akan memulai mengerjakan Aplikasi Rapor Digital
Madrasah sebaiknya operator madrasah maupun guru madrasah mengunduh
dan mempelajari panduan penggunaan ARD Madrasah. Sehingga masing-
masing pihak akan tahu dan paham tugas, wewenang, serta prosedur dan tata
cara mengerjakan Aplikasi ARD Madrasah.
Jadi Aplikasi Rapot Digital ini, antara guru operator dan guru-guru
harus tersambung dalam satu server pada saat mengerjakan atau melakukan
pengimputan data. Pengerjaan atau pemasukan data bahkan nilai tidak bisa
dilakukan jika tanpa adanya sambungan server dari operator.
16
Muhammad Ali Nurdin, dkk, Implementasi Aplikasi Rapor Digital Madrasah dalam
Penilaian Hasil Belajar Siswa, el Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education, Volume 2,
Number 1, March 2020, https://doi.org/10.33367/jiee.v2i1.1041, 17/12/2020 19:53

13
Di tingkat madrasah, pengguna Aplikasi Rapor Digital Madrasah
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Akun Operator Madrasah dan Akun Guru.
Sesuai dengan panduan mengerjakan ARD Madrasah yang dirilis oleh Dirjen
Pendis, Operator Madrasah memiliki beberapa tugas dalam menjalankan
akunnya. Tugas-tugas tersebut antara lain adalah:
1) Melengkapi data madrasah
2) Melakukan konfigurasi data mata pelajaran
3) Menginput muatan lokal
4) Menginput ekstrakurikuler
5) Menginput data guru
6) Menginput data siswa
7) Menginput data rombongan belajar
Akun guru dibuat oleh operator madrasah saat melakukan input data
tenaga pendidik. Sedang tugas yang harus dilakukan antara lain:
1) Melakukan konfigurasi bobot dan KKM
2) Menginput nilai harian
3) Menginput nilai akhir
Khusus bagi guru yang menjabat sebagai wali kelas, di tambah dengan
tugas, antara lain:
1) Melakukan Penilaian sikap
2) Menginput data prestasi siswa
3) Menginput data absensi siswa
4) Mencetak rapot17
ARDM sebagai aplikasi rapor tentunya memiliki berbagai kelemahan-
kelemahan diantarnya:
1) Jangkauan dan kecepatan jaringan Internet (wifi) masih sangat terbatas.
2) Terkadang masih mengalami trouble dengan jaringaninternet atau
server yang tidak connect.

17
Nina Asrie, Implementasi Kebijakan Pendis Tentang Aplikasi ARD Di MTs Se-
Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas, Jurusan Tarbiyah - QALAM: Jurnal Pendidikan
Islam STAI Sufyan Tsauri Majenang, vol. 1 no. 1 (Mei 2020),
https://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm 17/12/2020 19:54

14
3) Input deskripsi yang serba manual
4) Patching raport yang berbeda-beda pada setiap komponen.
5) Harus terhubung dalam satu jaringan wifi dengan komputer/laptop
yang terinstal ARD Madrasah.
6) Terbatas dengan tempat dan waktu, sehingga ARD Madrasah hanya
bisa dioperasikan pada saat di madrasah.
7) Penyelesaian input data belum bisa terselesaikan pada saat yang
bersamaan. Masih ada guru mapel ataupun yangb belum menginput
data, sehingga pada saat waktunya untuk mencetak rapor belum bisa
dilakukan.18

b. E-Rapor
E-Rapor dikembangkan menggunakan platform web based dengan
pertimbangan agar konten yang disajikan dapat dengan mudah diakses oleh
para guru. Pemakai sistem ini meliputi administrator sistem, guru/walikelas,
Administrator bertanggung jawab untuk menggelola sistem secara penuh,
manipulasi data (tambah, ubah, dan hapus) data di dalam sistem. User/Guru
bertugas mengisi Nilai Pengetahuan, Ketrampilan dan deskripsi Sikap, Baik
Ulangan Harian, UTS dan UAS.

Sistem rapor ini menggunakan XAMPP (terintegrasi dengan


interpreter PHP, database MySQL dan web base, Famework Bootstrap, CSS)
Sistem yang telah dibangun dikonek-sikan ke jaringan internet Sehingga guru
dapat mengakses kapan pun dan dimanapun untuk melakukan penginputan
penilaian. Untuk lebih jelas alur perancangan sistem user guru terlihat pada
gambar 2.

18
Muhammad Ali Nurdin, dkk, Implementasi Aplikasi Rapor Digital Madrasah dalam
Penilaian Hasil Belajar Siswa, el Bidayah: Journal of Islamic Elementary Education, Volume 2,
Number 1, March 2020, https://doi.org/10.33367/jiee.v2i1.1041, 17/12/2020 19:53

15
Gambar 2. Diagram Alur Aktivitas Guru

Sistem ini meliputi administrator dan guru/walikelas Tampilan login


awal dari sistem tersebut dapat dilihat pada gambar 3.

16
Gambar 3. Tampilan awal login sistem
Pada tampilan selanjutnya yaitu halaman input nilai sikap berfungsi
untuk melaporkan secara deskriptif nilai sikap, nilai sikap tidak wajib diisi
hanya apabila sikap siswa yang sangat menonjol sekali atau yang sangat
kurang sekali. Fungsinya sebagai masukan dari semua guru mapel untuk
walikelas dalam sehingga mudah untuk menyimpulkan deskripsi nilai sikap
selama satu semester.
Halaman utama input nilai berfungsi untuk mengisi nilai
Pengetahuan, keterampilan tiap KD dan UTS, UAS. Rekap skor tiap nilai
kompetensi teori dan paraktek yang nantinya sebagai dasar untuk
mendeskripsikan dan menentukan predikat pada rapor, predikat capaian
kompetensi sesuai Penilain Kurikulum 2013.
Produk Akhir e-Rapor merupakan buku laporan kemajuan hasil
belajar siswa berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh guru dalam
kurun waktu tertentu. Hasil penilaian yang dilaporkan meliputi pencapaian
kompetensi sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan
keterampilan. Laporan kompetensi sikap diberikan dalam bentuk deskripsi,

17
sedangkan pengetahuan dan keterampilan diberikan dalam bentuk bilangan
bulat (skala 0-100), predikat dan dilengkapi dengan deskripsi.19
Adanya rapor online maka akan ada backup data, sehingga siswa
maupun guru tidak perlu lagi risau akan hal tersebut. Adapun tujuan adanya
penerapan kurikulum 2013 tentang erapor adalah:
1) Memudahkan para siswa maupun orang tua dalam mendapatkan
pengumuman maupun hal-hal yang terkait dengan sekolah melalui
media internet. Jadi secara tidak langsung orang tua juga bisa
memantau secara langsung.
2) Memudahkan siswa dan orang tua siswa mengetahui perkembangan
nilai “Rapor” yang diperoleh siswa selama bersekolah melalui media
internet.
3) Memudahkan para guru dalam menginput nilai rapor maupun data
para siswa.
4) Sebagai backup data jika terjadi masalah dikemudian hari.
Dalam sistem informasi rapor online terdapat 4 (empat)
pengguna/aktor. Keempat pengguna/aktor tersebut adalah administrator,
guru, siswa dan wali kelas. Dalam pengembangannya ditambahkan satu aktor
lagi yaitu wali murid. Masing-masing memiliki kebutuhan dan batasan
pengguna/aktor berdasarkan layar antarmuka sistem, dan deskripsi fungsi dan
batasan.20

D. KESIMPULAN
Dengan diterapkannya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
pendidikan sangat membantu dalam dunia pendidikan baik dalam proses
perencanaan, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

19
Luqman Juliantri, Totok Sumaryanto Florentinus, and Hari Wibawanto,
‘Pengembangan E-Rapor Kurikulum 2013 Berbasis Web Di SMK Negeri 1 Slawi’, Innovative Journal
of Curriculum and Educational Technology, 6.1 (2017), 11–16.
20
Miftachul Jannah, dkk., Manajemen Program Penilaian Hasil Belajar Berbasis E-rapor
di SMA Negeri 3 Sidoarjo, Jannah: Jurnal Mahasiswa Unesa, Vol. 7 No.1, 2019, , 17/12/2020
22:50

18
Proses pembelajaran tidak hanya didalam satu majelis fisik tapi juga dapat
dilakukan dalam majelis online. Hal itu sangat membantu ketika dalam kondisi
yang tidak memungkinkan untuk bertemu seperti kondisi disepanjang tahun 2020
ini dimana ada pandemi virus COVID-19. Melalui platform digital online seperti
google meet, zoom dan platform lainnya pembelajaran dapat berlangsung. Guru
dapat bertemu dengan murid di majelis online tersebut.
Proses evaluasi pembelajaran juga dapat sangat terbantu dengan adanya
TIK. Dengan google form guru dapat memberika soal kepada murid secara online
dan nilai nya langsung terekam dan terekap secara otomatis dalam sistem. E-
leraning dapat menjadi alternatif kelas online, didalam nya bisa di integrasikan
dengan platform, situs dan halaman lain melaui link yang telah ditentukan. E-
learning juga dapat di integrasikan dengan google form.
Pelaporan hasil belajar pada masa lalu menggunakan rapor fisik dengan
ditulis tangan oleh guru. Dengan ada teknologi, berbagai aplikasi telah dibuat
untuk menggantikan rapor menjadi lebih modern. Rapor digital memiliki banyak
kelebihan dibanding rapor konvensional diantaranya; lebih rapi dan mudah
dibaca, lebih mudah diperbaiki atau di edit ketika ada salah penulisan, dapat
diakses melalui komputer, dan lain sebagainya.
Berbagai aplikasi rapor online telah dikembangkan oleh pemerintah
ataupun programer diantaranya yaitu: ARDM, e-rapor. Kedua aplikasi tersebut
berfungsi sama sebagai rapotr digital. Didalamnya terdapat data sekolah, data
guru, data siswa, nilai siswa berdasarkan KD yang nantinya dicetak menjadi rapor
lembaran baik lembaran digital atau fisik yang dapat diakses oleh orangtua.
Tentunya aplikasi buatan manusia tetap ada berbagai kekurangan, yang selalu
dievalusi dan terus diperbaiki dan dikembankan menjadi lebih baik lagi.

E. PENUTUP
Demikianlah makalah yang penulis paparkan. Semoga bermanfaat bagi
pembaca dalam memahami materi didalamnya. Tentunya dalam makalah ini
masih banyak kekurangannya. Penulis membutuhkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan makalah ini menjadi lebih baik.

19
DAFTAR PUSTAKA
Asrie, Nina, Implementasi Kebijakan Pendis Tentang Aplikasi ARD Di MTs Se-
Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas, Jurusan Tarbiyah - QALAM:
Jurnal Pendidikan Islam STAI Sufyan Tsauri Majenang, vol. 1 no. 1 (Mei
2020), https://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm 17/12/2020 19:54
Fuady, Muhammad Jauharul Pengembangan Aplikasi Evaluasi Pembelajaran
Online Untuk Pendidikan Jarak Jauh, TEKNO, Vol 26 September 2016,
ISSN : 1693-8739, 17/12/2020 19:50
Hamid, A. Efektifitas Implementasi LMS (Learning Management System) Efront
Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman
Web di SMK Negeri 8 Semarang, Semarang: Skripsi Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang, 2015
Hartanto, W. “Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan
Ilmu Sosial” Vol 10 No 2, hlm. 16 - 31
Jannah, Miftachul dkk., Manajemen Program Penilaian Hasil Belajar Berbasis E-
rapor di SMA Negeri 3 Sidoarjo, Jannah: Jurnal Mahasiswa Unesa, Vol.
7 No.1, 2019, , 17/12/2020 22:50
Juliantri, Luqman, Totok Sumaryanto Florentinus, and Hari Wibawanto,
‘Pengembangan E-Rapor Kurikulum 2013 Berbasis Web Di SMK Negeri 1
Slawi’, Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology, 6.1
(2017), 11–16
Nurdin, Muhammad Ali dkk, Implementasi Aplikasi Rapor Digital Madrasah
dalam Penilaian Hasil Belajar Siswa, el Bidayah: Journal of Islamic
Elementary Education, Volume 2, Number 1, March 2020,
https://doi.org/10.33367/jiee.v2i1.1041, 17/12/2020 19:53
Retnawati, Heri, Samsul Hadi, and Ariyadi Chandra Nugraha, ‘Implementasi
Pemanfaatan Software Penulisan Laporan Hasil Belajar Siswa SMK Pada
Pelaksanaan Kurikulum 2013’, Jurnal Pendidikan Vokasi, 2017
<https://doi.org/10.21831/jpv.v7i1.12599>.
Rohmah, Konsep E-Learning Dan Aplikasinya Pada Lembaga Pendidikan Islam,
Jakarta: An-Nur, 2016
Rokhman, N., Sardiman, & Pramandanu, R, Pengembangan Media Blog Sejarah
untuk Pembelajaran Sejarah di SMA, Istoria: Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Sejarah, 2014
Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Pustaka Alfabeta, 2006
Saroni, M. Personal Branding Guru: Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas
Guru, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011
Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Prospect, 2009
Utami, Christina Widhya, Manajemen Ritel, Jakarta: Salemba Empat, 2017

20

Anda mungkin juga menyukai