Prodi PTIK 4B
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Metode Pembelajaran
berbasis web (E – learning) ”dengan tepat waktu dan tanpa ada halangan apapun. Tak lupa
sholawat serta salam semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan-Nya dan mencurahkan-Nya
pada penghulu kami baginda Nabi Muhammad SAW,Beserta keluarganya, Para sahabatnya, dan
kita semua selaku umatnya semoga mendapatkan syafaat di Yaumil Akhir nanti.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Hifni
Fitriah Nur janah, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Model- model pembelajaran .
Selain itu bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana Memahami metode
pembelajaran berbasis web (E- learning) bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari meminta maaf dalam makalah yang kami susun dengan sedemikian rupa
belum sempurna seperti yang ada dalam benak dan harapan anda semua karena “Tak ada gading
yang tak retak” kami hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua baik kami selaku penyusun maupun pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)?
2. Apa Tujuan Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)?
3. Apa Manfaat Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)?
4. Apa saja Jenis-Jenis Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)?
5. Apa saja Kekurangan Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)?
6. Bagaimana Cara Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)?
7. Bagaimana Karakteristik Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)?
C. Tujuan
1. Mengenal lebih jauh Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)
2. Mengetahui Tujuan Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)
3. Mengetahui Manfaat Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)
4. Mengenal Jenis-Jenis Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)
5. Mengetahui Kekurangan Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)
6. Mengetahui Cara Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)
7. Menganalisis Karakteristik Metode Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian E- Learning
E-learning terdiri dari 2 kata, yakni electronic dan learning. Pengertian e-learning secara
harafiah, yakni sistem pembelajaran menggunakan elektronik atau proses mengajar dan
belajar yang dilakukan dalam jaringan, atau online. E-learning, merupakan sebuah proses
belajar dan mengajar, yang memanfaatkan media elektronik, secara khusus yaitu internet,
sebagai sistem pembelajarannya. Secara umum, e-learning adalah sebuah proses
pembelajaran berbasis elektronik.
Dalam praktik penerapannya, e-learning menggunakan teknologi informasi sebagai
sarana belajarnya. Secara umum, e-learning dilakukan menggunakan media berbasis
internet dan website. Materi yang disajikan e-learning dapat berupa teks yang dibentuk
dalam format dokumen, berbentuk video pembelajaran, berbentuk audio atau suara
penjelasan saja, bahkan ada juga yang dalam bentuk streaming video di YouTube.
Semua materi pembelajaran tersebut, baik itu bahan belajar seperti catatan, kuis, dan
ujian dapat diakses melalui suatu situs website.
E-learning juga didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Naidu (2006:1), E-learning
biasanya mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi jaringan yang
sengaja dibentuk untuk pengajaran dan pembelajaran. E-learning, didefinisikan oleh
Bullen & Janes (2007:176) sebagai proses mengajar dan diajar yang terjadi saat
menggunakan teknologi internet untuk menyampaikan, memfasilitasi, dan
memungkinkan proses belajar meski terhalang jarak yang jauh.
Freire & Pereira (2008) mengemukakan definisi e-learning secara lebih umum, yakni e-
learning adalah aktivitas pembelajaran pada suatu sistem pendidikan atau pelatihan yang
dilakukan menggunakan sarana elektronik. Darmawan (2011:12) mendefinisikan e-
learning sebagai bentuk pembelajaran konvensional yang hakikatnya disajikan melalui
Teknologi Informasi dan dalam bentuk format digital.
Menurut Darmawan, e-learning harus diciptakan menyerupai pendidikan secara
konvensional, seolah peserta didik belajar secara tatap muka, hanya saja berubah secara
format, yakni melalui internet dalam sistem digital. E-learning memiliki keunggulan
yang menonjol, dengan kemampuannya yang memungkinkan efisiensi dalam
penggunaan ruang dan waktu. Pendidikan kini tidak lagi bergantung pada ruang dan
waktu, berkat adanya e-learning. Hal ini berarti tidak ada lagi halangan untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran lintas daerah atau bahkan lintas negara.
Darmawan (2014:10) kembali mendefinisikan e-learning sebagai aplikasi berbasis
internet yang mampu menghubungkan pendidik dan peserta didik secara online. E-
learning diciptakan untuk mengatasi segala halangan yang mungkin ditemukan tenaga
pendidik dan peserta didik, yakni dalam hal ruang, waktu, keadaan, dan kondisi. Berkat
adanya e-learning, maka sistem pendidikan dapat berjalan kapan pun dan dimana pun,
serta mengabaikan dimensi ruang dan waktu.
B. Tujuan E- Learning
Tujuan strategis melalui e-learning adalah untuk memudahkan semua orang dari semua
jenis profesi untuk belajar kegiatan profesional, kapanpun dan dimanapun dengan
kesempatan pendidikan yang merata melalui penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
C. Manfaat E- Learning
Ada beberapa manfaat E- Learning yaitu :
1) Menghemat Biaya
E-learning memungkinkan proses pembelajaran untuk dilakukan di mana pun dan kapan
pun. Maka itu, pembelajaran melalui e-learning dinilai sangat efisien dalam segi biaya,
karena tenaga pendidik maupun peserta didik tidak perlu membayar sejumlah biaya yang
biasa dikeluarkan pada pendidikan konvensional, seperti biaya transportasi, biaya makan,
biaya membeli buku, dan lain sebagainya. Modal atau biaya yang harus dikeluarkan
untuk kebutuhan e-learning hanya gawai atau gadget yang mumpuni dan biaya internet.
Fitur-fitur yang tersedia dalam media digital dan perangkat lunak elektronik yang
digunakan sebagai sarana e-learning memungkinkan pendidik dan para peserta didik
untuk dapat menyimpan, mengubah, atau menyempurnakan materi pembelajaran secara
mudah dan cepat.
7) Menambah Jaringan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jangkauan e-learning sangat luas, sehingga
memungkinkan mereka yang menggunakannya untuk dapat menemui banyak orang dari
berbagai daerah, bahkan berbagai negara. Sebab, e-learning berbasis internet dan melalui
situs website yang dapat diakses secara mendunia.
Maka itu, jika anda menggunakan e-learning, anda dapat bertemu dan menambah
koneksi atau jaringan dengan berkenalan dengan sesama peserta didik dari lintas daerah
atau lintas negara. Terkadang juga ada kelompok atau komunitas e-learning tertentu yang
dapat kamu ikuti untuk mencari dan berbagi informasi.
D. Jenis-Jenis E-Learning
Berdasarkan waktu pelaksanaan pembelajarannya, Clark & Mayer dalam Klinger
(2008:179) membagi e-learning ke dalam dua klasifikasi, yaitu:
a) Pembelajaran sinkron atau synchronous e-learning, yakni pendidik dan peserta
didik melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang sama.
Contonya, yaitu melalui percakapan online, video konferensi, atau video real
time.
b) Pembelajaran asinkron atau asynchronous e-learning, yang mana pendidik dan
peserta didik melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang
berbeda. Contohnya, yaitu dengan menyediakan atau mengirim materi
pembelajaran, aktivitas dalam bentuk blog, forum, atau wiki, melalui file
sharing, email, atau situs tertentu.
E. Kekurangan E-Learning
Melansir dari University of Illinois dalam Illinois Online Network (2012), terdapat
beberapa kekurangan e-learning yang dapat menjadi pertimbangan dan perlu diantisipasi
dalam pengembangannya. Kekurangan e-learning dibagi menjadi enam kategori utama,
the technology, the facilitator, the administration and faculty, the student, the curriculum,
dan the online environment. Beberapa faktor yang menjadi kelemahan dari e-learning
sendiri adalah teknologi, siswa, fasilitator, dan kurikulum yang tidak siap untuk
mengadopsi sistem e-learning.
Bullen dan Beam dalam Suyanto (2010: 7) secara lebih lanjut mengkritisi beberapa
kekurangan e-learning lainnya, yakni:
Terdapat beberapa tempat yang tidak memiliki akses internet.
Masih terdapat kekurangan sumber daya atau tenaga yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan dalam mengakses internet.
Terdapat kekurangan pada penguasaan bahasa komputer.
Perubahan yang cukup drastis pada peran guru, yang semula menguasai sistem
pembelajaran konvensional, kini menjadi harus menguasai sistem pembelajaran
yang berbasis internet.
Terdapat kecenderungan untuk mendorong perkembangan aspek komersial dan
bisnis, dan malah mengabaikan aspek sosial dan aspek akademik.
Bergantung pada motivasi peserta didik, jika peserta didik tidak memiliki
motivasi belajar yang tinggi, maka kemungkinan besar ia akan gagal.
Proses belajar dan mengajar lebih cenderung menjadi sistem pelatihan, bukan
pendidikan.
Interaktivitas antara pendidik dan peserta didik bisa sangat tinggi, tapi bisa juga
sangat rendah. Sebab, kehadiran secara virtual dapat membuat peserta didik
menggampangkan proses pembelajaran dan kemudian bersifat pasif.
G. Karakteristik E-Learning
E-learning memiliki beberapa karakteristik yang terbentuk dari sistem pelaksanaannya.
Karakteristik yang pertama, ketika kita merujuk pada bahasa secara harfiah
atau segi epistemologi dari e-learning sendiri yang berarti pembelajaran secara
online atau elektronik, maka dapat dikatakan karakterisik e-learning adalah
memanfaatkan media digital dan jasa teknologi elektronik.
Karakteristik e-learning yang kedua dilihat dari materi pembelajarannya.
Materi pembelajaran pada e-learning biasanya berupa materi belajar dalam
bentuk digital yang bersifat mandiri. Lalu, materi belajar tersebut disimpan
dalam bentuk sistem komputasi. Ini berarti, materi pembelajaran ini dapat
diakses oleh para peserta didik atau pendidik kapan saja dan di mana saja.