Anda di halaman 1dari 8

KONSEP E-LEARNING

SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN PAI SECARA JARAK JAUH

Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah Teknologi Informasi PAI

Dosen Pengampu Dheanda Abshorina Arifiah, M.Pd

Disusun Oleh :

Fahmi Fuadi (21.01.3967)


Siti Nurhanah (21.01.3967)

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BREBES
TAHUN 1444 H/2023 M
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi (IT) yang semakin pesat,
kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis teknologi informasi
menjadi tidak terelakkan lagi, konsep yang dikenal dengan sebutan E-learning membawa
pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke bentuk digital, baik
secara isi maupun sistemnya, saat ini konsep E-learning sudah banyak diterima oleh
masyarakat, terbukti dengan maraknya implementasi E-learning di lembaga pendidikan
maupun industri.1
Pada kegiatan pembelajaran, pembelajaran tidak hanya terjadi secara langsung
bertemu di kelas atau di suatu tempat melainkan ada juga pembelajaran yang terjadi melalui
perantara media atau alat yaitu dengan adanya model inovasi E-learning. E-learning atau
Electronic-Learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah
pendidikan. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda dengan E-learning namun
pada prinsipnya E-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronik dengan
internet sebagai alat bantunya.2
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian E-learning?
2. Bagaimana konsep E-learning Sebagai Model Pembelajaran Pai Secara Jarak Jauh?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari E-learning ?
C. Tujuan pembahasan
1. Mengetahui arti dari E-learning.
2. Mengetahui konsep E-learning Sebagai Model Pembelajaran Pai Secara Jarak Jauh.
3. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan E-learning.

BAB II

1
Abdelsalam M. Maatuk et al., “The COVID-19 Pandemic and E-Learning: Challenges and Opportunities from the
Perspective of Students and Instructors,” Journal of Computing in Higher Education 34, no. 1 (April 2022): 35.
2
Ali Miftakhu Rosyad, “THE URGENCY OF LEARNING INNOVATION ON ISLAMIC RELIGIOUS STUDY
(URGENSI INOVASI PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM),” January 30, 2019, 84.

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian E-Learning
E-learning merupakan suatu teknologi informasi yang relatif baru di Indonesia. E-
learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘E’ yang merupakan singkatan dari ‘Electronic’ dan
‘Learning’ yang berarti ‘Pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer.
Pembelajaran online (E-learning) adalah setiap pengajaran dan pembelajaran yang
menggunakan jaringan elektronik (LAN, WAN atau Internet) untuk menyampaikan konten
atau isi pembelajaran, komunikasi atau instruksi. E-learning sebagai salah satu bentuk
pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dengan menggunakan media online. Pembelajaran
daring atau e-learning adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh layanan
teknis atau jasa teknologi seperti telepon, suara, video, siaran satelit, atau komputer.
Beberapa pendapat dari para ahli dalam mendefinisikan pengertian E-Learning,
adalah sebagai berikut:
1. Menurut Dong menyebut pembelajaran online sebagai pembelajaran secara
asinkron melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh materi
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan para pelajar.
2. Darin E. Hartley, Pembelajaran online adalah aktivitas belajar mengajar yang
memungkinkan penyampaian materi pendidikan kepada siswa dengan
menggunakan media Internet atau media jaringan komputer lainnya.
3. Learn Frame.com dalam Glossary of Learning Terms ( Menyatakan bahwa e-
learning adalah suatu sistem pendidikan dengan menggunakan aplikasi elektronik
untuk mendukung proses belajar mengajar dengan menggunakan internet,
jaringan komputer dan media lainnya.3

3
Universitas Jambi and Ade Kusmana, “E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN,” Lentera Pendidikan : Jurnal
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 14, no. 1 (June 20, 2011): 3.

3
B. Konsep E-Learning Sebagai Model Pembelajaran Pai Secara Jarak Jauh.
Untuk memfasilitasi siswa dalam memperoleh materi pembelajaran PAI secara
fleksibel dan efisien, konsep E-Learning bisa kita adopsi sebagai alternatif model
pembelajaran. Dan yang dimaksud E-Learning sendiri ialah teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sebagai alat bantu peserta didik dalam mengakses materi pembelajaran.
Konsep ini memungkinkan peserta didik untuk belajar dari mana pun dan kapan pun, tanpa
harus bertatap muka secara langsung dengan pengajar. Dalam pembelajaran PAI secara jarak
jauh, E-Learning dapat dimanfaatkan untuk membantu siswa dalam memahami materi yang
diajarkan dengan cara seperti menambahkan ilustrasi, gambar, atau media audio visual, dan
sebagainya di dalam media pembelajaran tersebut. Hal ini nantinya akan mempermudah
dalam menjawab pertanyaan yang mungkin timbul ketika proses belajar. Namun, untuk
mengimplementasikan konsep E-Learning, tentunya sangat diperlukan beberapa hal yang
perlu diperhatikan agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan tujuan pembelajaran
tercapai.
Perlu diketahui juga bahwasanya dalam mengadopsi konsep E-Learning, diperlukan
sebuah platform yang relevan digunakan sebagai media pembelajaran. Beberapa platform
yang relevan digunakan dalam pembelajaran PAI yaitu: Moodle, Edmodo, atau Google
Classroom. Sebuah platform E-Learning harus memenuhi beberapa kriteria, seperti mudah
digunakan, terdapat berbagai fitur yang mendukung kegiatan belajar mengajar, dan dapat
diakses oleh siswa dan pengajar dari manapun dan kapanpun.4
Materi pembelajaran yang disajikan dalam platform E-Learning harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat dipahami oleh siswa. Materi yang disajikan harus relevan
dengan materi yang diajarkan di kelas, dan harus disajikan secara menarik dan mudah
dipahami. Materi pembelajaran harus disajikan dalam berbagai format, seperti teks, gambar,
video, dan audio agar siswa dapat memilih format yang paling sesuai dengan gaya belajar
mereka.5

4
Elazhari Elazhari, “Pelatihan E-learning Bagi Guru Pesantren Guntur Darussalam Batubara,” Journal Liaison
Academia and Society 3, no. 1 (June 25, 2023): 14–17.
5
Afwa Tamama A’fiah And Ferianto Ferianto, ‘PENGGUNAAN E-LEARNING SEBAGAI SEBUAH INOVASI
PENDIDIKAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TEMPURAN KERAWANG’, Al-
Ulum Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke Islaman, 10.4 (2023), 359–66 (p. 362).

4
Dalam model pembelajaran E-Learning, interaksi antara siswa dan pengajar dapat
terbatas. Oleh karena itu, diperlukan sebuah mekanisme interaksi yang dapat memfasilitasi
siswa dalam berkomunikasi dengan pengajar, antara lain melalui fitur forum atau pesan
singkat. Pengajar juga harus aktif dalam menjawab pertanyaan siswa dan memberikan umpan
balik terhadap kinerja siswa.6
Ketika kita memutuskan untuk menggunakan konsep E-Learning, penilaian dapat
dilakukan secara Online melalui platform yang digunakan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
sistem penilaian yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami
materi yang diajarkan. Sistem penilaian harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti
tugas individu, tugas kelompok, ujian, atau kuis. Selain itu, pengajar juga harus memberikan
umpan balik terhadap kinerja siswa agar siswa dapat memperbaiki diri di masa mendatang.
Hal yang sangat penting untuk diingat ketika mengadopsi konsep E-Learning, bahwa
konsep ini bukanlah sebuah pengganti dari pembelajaran tatap muka, akan tetapi hanya
sebagai sebuah alternatif untuk memfasilitasi siswa dalam memperoleh materi pembelajaran.
Oleh karena itu, perlu adanya sebuah pengawasan dan evaluasi yang terus menerus dalam
pelaksanaan konsep E-Learning ini. Dengan pengawasan dan evaluasi yang baik, E-Learning
dapat menjadi sebuah sarana yang efektif dalam membantu siswa dalam memperoleh materi
pembelajaran PAI secara mandiri dan fleksibel.7
C. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
Menurut beberapa pandangan (Elangoan, 1999: Soekarwati, 2002; Mulvihil, 1997
dan Utarini, 1997), kelebihan pembelajaran online adalah:
1. Tersedianya layanan moderasi elektronik, dimana guru dan siswa dapat dengan
mudah berkomunikasi melalui internet pada saat kegiatan sedang dilaksanakan,
tanpa batasan jarak, tempat dan waktu.
2. Guru dan siswa dapat menggunakan materi pembelajaran yang terstruktur secara
bersama-sama melalui Internet, dimana guru dan siswa dapat mengevaluasi
berapa lama materi pembelajaran yang telah dipelajari.

6
Rizqi Dwi Susetyaning Yuniar, Maemunah Sa’diyah, and Syarifah Gustiawati, “KORELASI PEMBELAJARAN
E-LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS 8 DI SMP
NEGERI 14 KOTA BOGOR,” 2021, 266–68.
7
Peny Aprilivira, “IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA PELAJARAN PAI DI
SMA UII YOGYAKARTA,” n.d., 74–75.

5
3. Siswa dapat mengulang atau merevisi materi pembelajaran kapanpun dan
dimanapun, karena materi pembelajaran disimpan di komputer.
4. Siswa mempunyai akses terhadap bahan pelajaran melalui internet jika
memerlukan informasi mengenai bahan pelajaran yang dipelajarinya.
5. Meningkatkan peran siswa menjadi aktif.
Dalam pembelajaran daring juga tidak lepas dari berbagai kelemahan atau kekurangan,
antara lain:
1. Adanya kesenjangan antara guru dan siswa atau antara siswa dengan siswa yang
memperlambat perkembangan nilai dalam proses belajar mengajar (KLT).
2. Adanya kecenderungan mengabaikan aspek akademis atau sosial dan malah
mendorong tumbuhnya aspek komersial atau bisnis.
3. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung mengalami
kegagalan.
4. Tidak semua tempat memiliki fasilitas internet.
Sedikitnya tenaga yang mengetahui dan mengetahui cara mengelola Internet dan kurang
menguasai bahasa komputer atau bahasa pemrograman.8

8
Nuke Lulu Ul Chusna, “PEMBELAJARAN E-LEARNING,” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan KALUNI 2
(February 8, 2019): 114.

6
BAB III
KESIMPULAN

E-Learning atau pembelajaran elektronik adalah salah satu alternatif kegiatan


pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer,
smartphone dan internet. Seseorang yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena
berbagai faktor penyebab, misalnya harus bekerja, kondisi geografis, jarak yang jauh, kondisi
fisik yang tidak memungkinkan, daya tampung sekolah konvensional yang tidak memungkinkan,
phobia terhadap sekolah, putus sekolah, atau karena memang di didik melalui pendidikan
keluarga di rumah dimungkinkan untuk dapat tetap belajar, yaitu melalui E-Learning.

7
DAFTAR PUSTAKA
A’fiah, Afwa Tamama, and Ferianto Ferianto. “PENGGUNAAN E-LEARNING SEBAGAI
SEBUAH INOVASI PENDIDIKAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN
KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN PAI DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TEMPURAN KERAWANG.” Al-
Ulum Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke Islaman 10, no. 4 (September 25, 2023).
Aprilivira, Peny. “IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA
PELAJARAN PAI DI SMA UII YOGYAKARTA,” n.d.
Chusna, Nuke Lulu Ul. “PEMBELAJARAN E-LEARNING.” Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan KALUNI 2 (February 8, 2019).
Elazhari, Elazhari. “Pelatihan E-learning Bagi Guru Pesantren Guntur Darussalam Batubara.”
Journal Liaison Academia and Society 3, no. 1 (June 25, 2023).
Maatuk, Abdelsalam M., Ebitisam K. Elberkawi, Shadi Aljawarneh, Hasan Rashaideh, and
Hadeel Alharbi. “The COVID-19 Pandemic and E-Learning: Challenges and
Opportunities from the Perspective of Students and Instructors.” Journal of Computing in
Higher Education 34, no. 1 (April 2022).
Rosyad, Ali Miftakhu. “THE URGENCY OF LEARNING INNOVATION ON ISLAMIC
RELIGIOUS STUDY (URGENSI INOVASI PEMBELAJARAN DALAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM),” January 30, 2019.
Universitas Jambi, and Ade Kusmana. “E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN.” Lentera
Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 14, no. 1 (June 20, 2011).
Yuniar, Rizqi Dwi Susetyaning, Maemunah Sa’diyah, and Syarifah Gustiawati. “KORELASI
PEMBELAJARAN E-LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN PAI KELAS 8 DI SMP NEGERI 14 KOTA BOGOR,” 2021.

Anda mungkin juga menyukai