LANDASAN TEORI
A. E-Learning
1. Pengertian E-learning
E-learning berasal dari perpaduan dua suku kata yaitu “e” dan
“learning”. dari kata “e” sendiri mempunyai arti yaitu electronic dan
ini adalah terletak pada proses belajarnya (learning) dan bukan pada “e”
bantu saja. Peterson menjelaskan lebih dalam bahwa: “define the (e) in
11
kajiannya menerangkan bahwa istilah dari suku kata “e” atau singkatan
15
Tafiardi, “Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning” Jurnal Pendidikan Penabur, 4
(Juli, 2005), 15.
16
Dahiya, S., Jaggi, S, 2016. “An eLearning System for Agricultural Education. Indian Research”
Journal of Extension Education, 12 (2016), 132-135.
17
Mohammad Yazdi,” E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi
Informasi”. Jurnal Ilmiah Foristek, 1 (Maret, 2012), 146.
12
tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu tentunya dengan cara yang
modernisasi.
itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
18
Mohammad Yazdi,” E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi
Informasi”.,146.
19
Nur Wachid Abdulmajid dkk, “Penerapan E-Learning Sebagai Pendukung Adaptive Learning
Dan Peningkatan Kompetensi Siswa Smk Di Kabupaten Bantul”, Jurnal Taman Vokasi , 2
(Desember, 2017), 172.
13
kajian dipelajari.
c. Peserta didik dapat belajar setiap saat dan di mana saja, mengingat
f. Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif
berikut:
atau komersial.
menggunakan komputer.
14
cenderung gagal.
komputer.20
3. Tujuan E-learning
3. Mengubah cara belajar siswa yang pasif kepada cara belajar lebih
20
Nurdayansyah, Inovasi Model Pembelajaran (Sidoarjo : Nazmia Senter 2016), 132-133.
Dessta Putra Wijaya, “Implementasi Elearning Di SMP 10 Yogyakarta”, (Skripsi Universitas
21
4. Karakteristik E-learning
pembelajar
informasi.22
22
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:
Alfabeta, 2009), 212.
16
1) Moodle
2) Schoology
23
Taofik Muhammad , “Perancangan Learning Management System Menggunakan Konsep
Computer Supported Collaborative Learning”, Jurnal Produktif , 1 (Juli, 2017), 36.
24
Dessta Putra Wijaya, “Implementasi Elearning Di SMP 10 Yogyakarta”, (Skripsi Universitas
Negeri Yogyarakta, 2015), 47.
17
3) Edmodo
mudah dan aman. Kelebihan lainya adalah guru dan siswa dapat
4) Google Classroom
menilainya.26
b. Sosial Media
25
Tigowati, dkk. “E-Learning Berbasis Schoology dan Edmodo Ditinjau Dari Motivasi Dan Hasil
Belajar Siswa SMK”, Jurnal Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education) , 2 (Mei,
2017), 50.
26
Yuda Darmawan, “Penggunaan Aplikasi Google Classroom Dalam Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X SMA Jurusan IPS”, (Skripsi Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2019), 30.
18
1) Whatsapp
pengembangan pendidikan.28
2) Facebook
orang lain.29
B. Pembelajaran
27
Nur Lia Pangestika, “Pengaruh Pemanfaatan Media Sosial Whatsapp Terhadap Penyebaran
Informasi Pembelajaran Di SMA Negeri 5 Depok”, (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2018), 15.
28
Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, Teknologi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015), 110.
29
Muhammad Hanafi , “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Fisip Universitas Riau”, Jurnal Ilmu Komunikas , 2 (Oktober, 2016), 3.
19
1. Pengertian Pembelajaran
bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Peran dari
peserta didik yang mampu mencerna materi pelajaran, ada pula peserta
karena itu, jika hakikat belajar adalah sebuah “perubahan”, maka hakikat
proses interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang
30
Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 39.
31
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem
Pendidikan Nasional, 6.
20
saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang
edukatif yang terjadi, yaitu interaksi yang secara sadar akan tujuan.
Interaksi ini berakar dari pihak pendidik (guru) dan kegiatan belajar
dapat belajar dengan baik. Dengan adanya interaksi tersebut maka akan
diharapkan.32
32
Muh. Sain Hanafy, “Konsep Belajar dan Pembelajaran”, Jurnal Pendidikan, 1 ( Juni 2014), 74.
21
diterima dan mampu difahami. Dari uraian tersebut, maka terlihat jelas
bahwa pembelajaran adalah interaksi dua arah dari pendidik dan peserta
diberikan guru atau yang ada pada buku pelajaran saja. Adapun menurut
bermakna
33
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif (Jakarta: Kencana, 2009), 19.
22
2. Tujuan Pembelajaran
Apabila tujuan pembelajaran sudah jelas dan tegas, maka langkah dan
peserta didik. Sehubungan dengan hal itu, maka seluruh kegiatan guru
dan peserta didik harus diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah di
rencanakan.35
mengajar, sumber refrensi dan alat evaluasi siswa. Oleh Karena itu, maka
34
http://digilib.uinsby.ac.id/9620/5/Bab%202.pdf, diakses 26 juni 2020
35
Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2009), 314.
23
C. Al-Qur’an Hadits
36
Aprida Pane, ”Belajar dan Pembelajaran”, Jurnal Kajian Ilmu-ilmu keislaman, 2 (Desember,
2017), 342-343.
24
siswa untuk memperkuat iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia atau berbudi pekerti yang luhur dan menghormati
tujuan dan fungsi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits tidak jauh berbeda
Al-Qur’ah Hadits itu sendiri merupakan unsur yang sangat kuat dalam
37
Departemen Agama, Standar Kompetensi (Jakarta: Departemen Agama, 2004), 4.
38
Departemen Agama, Standar Kompetensi.,5.
25
fungsi, dan tujuan itu sendiri yaitu agar peserta didik lebih sempurna
a. Pengembangan
b. Perbaikan
kehidupan sehari-hari.
c. Pencegahan
syariat islam.
26
d. Pembiasaan
hari.39
D. Pandemi Covid-19
Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama
SARS-CoV-2.
pandemi oleh World Organization Health (WHO) pada 11 Maret 2020 dan
sampai detik ini jumlah pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus ini
terus meningkat setiap detik dan menit di seluruh dunia, dan jumlah korban
yang meninggal pun juga masih terus bertambah disetiap harinya, namun
ada pula pasien yang dinyatakan positif virus covid-19 ini yang dinyatakan
1. Pengertian Pandemi
Pandemi (dari bahasa Yunani πᾶν) pan yang artinya semua dan
39
Departemen Agama, Standar Kompetensi.,5.
40
Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus, Diakses 26 juni 2020.
27
maut hitam, yang menewaskan sekitar 75–200 juta orang pada abad ke-
14.
banyak orang penyakit atau kondisi tersebut juga tidak harus menular.
a. Karakteristik pandemi :
41
Miquel Porta, Dictionary of Epidemiology ( England: Oxford University Press, 2008), 179.
42
A. M Dumar, Swine Flu: What You Need to Know (t kota: wildslide press LLC), 7.
28
jadi salah satu penyakit yang paling mematikan, tapi tidak bisa
2. Pengertian Covid-19
Coronavirus (MERS-CoV).44
virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang
43
WHO says it no longer uses 'pandemic' category, but virus still emergency, Diakses tanggal 26
juni 2020.
44
Riedel S dkk, Medical Microbiology. 28th ed ( New York: McGraw-Hill Education/Medical;
2019). 617.
29
droplet yang keluar saat batuk atau bersin. Selain itu, telah diteliti bahwa
(R0) covid-19 sebesar 1,4 hingga 2,5. Namun, studi lain memperkirakan
R0 sebesar 3,28.46
a. Ciri-ciri Covid-19
diare pada beberapa pasien. Karena beberapa pasien yang parah tidak
biasanya terjadi setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan yang
45
Gorbalenya AE, Baker SC, Baric RS, de Groot RJ, Drosten C, Gulyaeva AA, “ The species
Severe acute respiratory syndrome-related coronavirus: classifying 2019-nCoV and naming it
SARS-CoV-2. Nat Microbiol. 2 (Maret, 2020), 4
46
Liu Y, Gayle AA, Wilder-Smith A, Rocklöv J. The reproductive number of COVID-19 is higher
compared to SARS coronavirus. Diakses 26 juni 2020.
30
“Peningkatan kadar enzim hati, LDH, en-zim otot dan mioglobin dapat
kasus yang parah dapat terjadi konsolidasi paru. Pada pasien dengan
47
Kementrian Dalam Negeri. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 (Jakarta,12 Maret
2020), 6.
48
Kementrian Dalam Negeri. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 (Jakarta,12 Maret
2020), 6.
49
Kementrian Dalam Negeri. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 (Jakarta,12 Maret
2020), 6.
31
kepala, nyeri otot, atau malaise. Tanda dan gejala penyakit yang
sulit ditemukan.
2) Pneumonia sedang
berat.
3) Pneumonia parah
bisa sedang atau bahkan tidak ada. Sianosis dapat terjadi pada
tangan tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika
mulut dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu
ke tempat sampah.
50
Kementrian Dalam Negeri. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 (Jakarta,12 Maret
2020), 6.
51
Kementrian Dalam Negeri. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 (Jakarta,12 Maret
2020), 6.
33
gangguan pernapasan.