Anda di halaman 1dari 6

C.

Implementas pembelajaran berbasis Web

Model pembelajaran dirancang dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis Web dalam


program pembelajaran konvesional tetat muka. Proses pembelajaran konvesional tatap muka
dilakukan dengan pendekatan student Centered learning (SCL) melalui kerja kelompok.
Model ini menurut pertipasi peserta didik yang tinggi.

1. Sebuah program pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran dilingkungan kampus


Web. Program ini dilakukan idealnya selama 5-10 bulan dan dibagi 5 tahap. Tahap 1,3,
dan 5 dilakukan secara jarak jahu dan untuk itu dipilih media web sebagai alat
komunikasi. Sedangkan tahap 2 dan 4 dilakukan secara konvesional dengan tatap muka.
2. Menetapkan sebuah mata kulia pilihan jurusan. Pembelajaran dengan tatap muka
dilakukan secara rutin tiap minggu pada tujuh minggu pertama sebab itu, tatap muka
dilakukan setiap 2 atau 3 minggu sekali.

D. intraksi tetap muka dan virtual

Sekalipun teknologi Web memungkinkan pembelajaran dilakukan virtul secara penum,


namun kesepakatan itu tidak terpilih. Intraksi satu sama lain untuk dapat derkomunikasi
langsung secara tatap muka masih dibutuhkan. Ada tiga alasan mengapa prom tatap muka
masih dibutuhkan dalam kegiatan. Alasanya adalah

1. Perlunya forum untuk menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yang akan dilalui
bersama secara langsung dengan semua peserta didik. Keberasilan sebuah proses
pembelajaran dan juga ditentukanoleh pemahaman peserta didik tentang apa, mengapa,
dan proses belajar dan mengerjakan tugas akan berlangsung. Berdasarkan pengalaman,
menjelaskan maksud dan mekaninisme belajar merupakan langkah awal yang sangat
vital. Kelancaran proses belajar selanjutnya sangat ditentukan dengan tahap yang ada.
2. Perlunya memberikan pemahaman sekaligus pengalaman belajar dengan mengerjakan
tugas secara kelompok dan kolaboratif pada setiap peserta didik. Karena model
pembelajaran yang dirancang menuntut kerja kelompok, maka peserta didik perlu
memiliki kopetensi dan komunikasi. Iklim partisipatoris dan aktif terlibat dalam berbagai
kegiatan perlu dikenalkan sekaligus dialami oleh setiap siswa.
3. Perlunya pemberian pelatihan secukupnya dalam menggunakan komputer yang akan
digunakan sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap peserta didik. Dengan
menyertakan berbagai kegiatan menggunakan komputer beserta fasilitas sistem
komunikasi pendukung, maka setiap peserta didik harus mempunyai keterampilan
mengoperasikannya.

E. Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran

internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklinder dari MIT (massachusettes
institute technology) pada agustus 1962. Untuk dapat menggunakan internet diperlikan
sebuah komputer yang memadai, harddisk yang cukup, modem ( kecepatan minimal
14.400), sambungan telpon multifungsi: telpon, faksimile, dan internet). Ada program
windows, dan sedikit banyak tahu cara mengoperasikannya.

Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran siswa dapat berperen sebagai seorang
peneliti menjadi seorang analisis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka
menganalisis informasi yang relefan dengan pembelajaran bahasa Indonesia dan
melakukan pencarian yang susuai dengan kehidupan nyata.

pemanfaatan media internet sebagai mdia pembelajaran bahasa indonesis


1. Memungkinkan terjadinya distribusi pendidikan kesemua penjuru tanaha air dan
kafasitas daya tamping yang tidak berbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu, seperti halnya tatap muka biasa.
3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan masing-masing.
4. Lama waktu belajar tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.
5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
6. Pembelajaran dapat dilakukan secara efektif, sebagai bahan untuk menrik siswa, dan
memungkinkan pihak kepentingan (orang tua, siswa maupun guru) dapat ikut serta
menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang
dikerjakan siswa secara online.
F. Penguna Internet dalam pembelajaran

Internet merupakan sebuah jaringan global yang merupakan kumpulan dari jaringan-
jaringan komputer diseluruh dunia. Internet mempermudah para pemakainya untuk
mendapatkan informasi- informasi didunia cyber, lembaga-lembaga memiliki
pemerintah, dan institusi pendidikan dengan menggunakan protocol yang terdapat dalam
komputer, seperti transmission control protocol (TCP),TCP merupakan suatu yang
angggup memungkinkan sistem apapun sehingga antara sistem jaringan komputer dapat
berkomunikasi baik secara lokak maupun internasional.

Berikut ini hal-hal Yang dapat difasilitasi oleh adanya internet, yaitu:

1. Diskoperi (penemuam), ini meliputi brosing dan pencarian informasi internet tertentu,
internet menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah mulai dari pesan-
pesan yang berupa bulletin sampai dengan pertukaran komunikasi yang bersifat
kompleks antar organisasi. Adapun contoh-contoh media komunikasi yang utama
seperti: e-mail, chat grup (percakapan secara berkelompok), dan neusgroup
(gabungan kelompok yang bertukar berita).
2. Collaboration (kolaborasi), sering dengan semakin meningkatkannya komunikasi dan
kolaborasi antara media elektronik, baik individu maupun antar kelompok, maka
beberapa fasilitas yang canggih dan modern maupun digunakan memulai dari screen
sharing (petukaran sumber-sumber informasi), yang mnyediakan akses pada server
yang sesuai dengan bidangnya masing-masing

G. Internet Sebagai sumber belajar

Peranan internet dalam pendidikan sangat menguntungkan karena kemampuannya dalam


mengolah data dalam jumlah yang sangat besar. Tekhnologi informasi sudah menjadi
jaringan komputer terbesar diduniayang dapat berfungsi dengan baik jika kodidukung oleh
perangkat komputer dengan peragkat lunak yang baik dan dengan guru yang terlatih baik.
Menggunakan internet dengan segala fasilitas akan memberikan kemudahan untuk
mengakses berbagai informasi pendidikan secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan
siswa bagi keberhasilan dalam belajar. Karena internet merupakan sumber informasi utama
dan pengetahuan, melalui tekhnologi kita dapat melakukan beberapa hal, diantaranya:
1. Penelusuran dan pencarian bahan pustaka
2. Membangun program artificial intelegence (kecerdasan buatan) untuk memodelkan
sebuah rencana pembelajaran.
3. Memberi kemudahan untuk mengakses apa yang disebut dengan virtual classroom
ataupun virtual university.
4. Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian

H. Internet untuk manajemen pembelajaran

Tekhnologi informasi dapat memberikan hasil yang maksimal, mak dibutuhkan kemampuan
pengolahan tekhnologi informasi yang baik yang dapat diperoleh melalui pendidikan dan
penelitian baik dalam tingkat pembuat kebijakan pendidikan didaerah maupun ditingkat
sekolah. Pemahaman dan kemampuan manajerial kepada sekolah berkaitan dengan
permanfaatan tekhnologi komunikasi dan informasi tersebut merupakan suatu persyaratan
pokok dalam pemilihan kepada sekolah.

I. Pemanfaatan e-Learning untuk pembelajaran

Menurut Jaya Kumara C.Koran (2002), e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan
rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet untuk menyampaikan isi pembelajaran
interaksi atau bimbingan adapula yang menafsirka e-learning sebagai bentuk pendidikan
jarak jauh yang dilakukan melalui media internet.

Menurut Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning menunjukkan pada menggunakan


tekhnologi internet untuk mengrimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan.

J. Tekhnologi pendukung e-learning

Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari
tehnologi yang dituliskan diatas (audio/data, video/data, audio/video) tekhnologi ini
seringnjuga digunakan dalam pendidikan jarak jauh, dimaksudkan agar komunikasi antar
murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan tekhnologi e-learning.

Menurut Rosenberg (2001) menkatagorikan tiga karakter dasar yang ada dalam e-learning
pertama, e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat,
menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusukan, dan sharing pembelajaran dan
informasi. kedua, e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan
menggunakan standar tekhnologi internet. Ketiga, e-learning terfokus pada pandangan
pembelajaran yang luas, solusi pembelajaran yang mengungguli radikma tradisional dalam
penelitian.

k. pengembangan model e-learning

menurut pendapat Haughey (Rusman 2007) tentang pengembangan e-learning adalah ada
tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu: web
caurse, web centric course, dan web enhanced course.

Web corse adalah penggunaan untuk keperluan pendidikan, yang mana mahasiswa dan dosen
sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka, seluruh bahan ajar, diskusi,
konsultasi, penugasa, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya memalui
internet.

Web centric course adalah pengguna internet yang memudahkan antara belajar jarak jauh dan
tatap muka (kompesional). Sebagai materi disampaikan melalui internet dan bagian-bagian
melalui tatap muka fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini, dosen bisa memberikan
petunjuk kepadd mahasiswa untuk mempelajari materi perkuliahan melalui web yang telah
dibuatnya.

Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kwalitas
yang dilakukan dikelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan penyayaan dan
komunikasi antara mahasiswa dengan dosen, sesame mahasiswa, anggota kelompok, atau
mahasiswa dengan narasumber lain.

L. kelebihan dan kekurangan e-learning

Petunuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbukan dan
pembelajaran jarak jauh, anatara lain:

1. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik dapat


berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja
kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa batas oleh jarak, tempat, dan waktu.
2. Pendidik dan peserta didik daapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk nbelajar dan
terstruktus dan jadwal melalui internet, sehingga kduanya saling menilai sampai beberapa
jauh bahan ajar dipelajari.
3. Peserta didik dapat belajar atau me-riview bahan pembelajaran setiap saat dan dimana
saja kalau diperlukan, mengingat bahan ajaran tersimpan dikomputer.
4. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang
dipelajarinya, ia dapat melakukan ases internet secara mudah.
5. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat
diikuti dengan jumlahnpeserta didik yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan
dan wawasan yang luas.

Anda mungkin juga menyukai