STUDI KASUS
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 1
DEPARTEMEN PSIKOLOGI
2023
A. DESKRIPSI KASUS
1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang
disampaikan
2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain
materi dari SME menjadi materi E-learning dengan memasukkan unsur
metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan
lebih menarik untuk dipelajari
3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis
dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan
menarik untuk dipelajari
4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di
website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan
pembelajar, antar pembelajar dengan pembelajar lainnya.
Manfaat E-learning
Manfaat pembelajaran elektronik menurut Bates (1995) dan Wulf (1996) terdiri atas
4 hal, yaitu:
2. Internet
Jaringan internet yang tidak sama di setiap daerah, bahkan ada beberapa daerah
belum terkoneksi dengan jaringan internet.
Sumber daya manusia dalam hal ini meliputi penyelenggara, pengajar dan
pembelajar. Masih banyak pengajar, terutama pengajar yang lama belum bisa
menggunakan E-learning dalam pembelajaran karena mereka memang belum
pernah mengenal apa itu E-learning dan karena sudah lamanya mereka
menggunakan sistem konvensional. Dari pembelajar pun masih banyak yang
belum bisa menggunakan E-learning secara maksimal. Hal itu karena mereka
masih menggunakan cara konvensional yang diajarkan oleh pengajar
sebelumnya.
Adapun sisi kelemahan yang menjadi efek pembelajaran E-learning adalah :
1. Tidak tersampaikannya value pelatihan yang berisikan nilai dan etika moral
yang sesungguhnya menrupakan core dari proses pendidikan dan pelatihan.
2. Dengan pembelajaran E-learninglebih mengutamakan aspek teknis dan
komersialitas, dan mengesampingkan aspek perubahan perilaku, kemampuan
akademik, sosial, dan keterampilan pembelajar.
3. Proses pembelajaran cenderung kearah aspek knowledgedari pada menekankan
aspek psikomotorik dan afektif.
4. Tuntutan bagi pembelajar untuk belajar mandiri guna memperoleh ilmu
pengetahuan dan informasi. Sedangkan hal ini biasanya tidak mendapat
perhatian dari para pengajarnya, sehingga para pembelajar tidak termotivasi
untuk melakukan proses belajar mandiri.
Program E-learning yang efektif dimulai dengan perencanaan dan terfokus pada
kebutuhan bahan ajar dan kebutuhan pembelajar. Dalam merancang sistem E-
learning perlu mempertimbangkan dua hal, yakni; Peserta yang menjadi target dan
Hasil pembelajaran yang diharapkan. Pemahaman atas peserta sangatlah penting
yang antara lain adalah harapan dan tujuan mereka dalam mengikuti E-learning,
kecepatan dalam mengakses internet atau jaringan, keterbatasan bandwidth, biaya
untuk akses internet, serta latar belakang pengetahuan yang menyangkut kesiapan
dalam mengikuti pembelajaran. Pemahaman atas hasil pembelajaran diperlukan
untuk menentukan cakupan materi, kerangka penilaian hasil belajar, serta
pengetahuan awal..
Sumber: https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/pembelajaran-e-learning-sebagai-salah-satu-
strategi-pembelajaran-di-era-digitalisasi/
B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PADA KASUS
Berdasarkan deskripsi kasus di atas, beberapa masalah yang diidentifikasi adalah:
1. Banyak pengajar dan pelajar masih kurang memahami atau bahkan belum
mengenal konsep E-learning dan cara memanfaatkannya dengan benar.
2. Pengajar dan pelajar merasa nyaman dengan metode tradisional dan tidak
ingin beralih ke E-learning karena dianggap merepotkan atau tidak efektif.
3. Pengajar dan pelajar kurang memiliki keterampilan teknologi untuk
menggunakan E-learning dengan baik.
4. Pengajar dan pelajar kurang mendapatkan pelatihan yang cukup terkait
penggunaan E-learning.
5. E-learning dapat mengurangi motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran online.
C. ANALISIS PERMASALAHAN
Pengembangan, aplikasi dan evaluasi sistem, teknik dan alat bantu untuk
meningkatkan proses pembelajaran. Teknologi dapat membantu pengajar dan pelajar
dalam mengakses informasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi secara efektif. Oleh
karena itu, beberapa solusi yang mungkin dapat membantu mengatasi permasalahan
pada kasus tersebut yaitu:
1. Pelatihan dan edukasi yang memadai dapat membantu pengajar dan pelajar
memahami konsep E-learning dan cara memanfaatkannya dengan benar.
Pelatihan ini dapat mencakup pengenalan terhadap platform E-learning.
Pelatihan ini dapat diselenggarakan oleh institusi Pendidikan atau organisasi
yang berfokus pada pengembangan teknologi pendidikan.
2. Meningkatkan konten yang berkualitas tinggi yang mencakup materi yang
relevan, mudah dipahami, dan menarik dapat membantu meningkatkan
efektivitas E-learning dan memotivasi pengajar dan pelajar untuk beralih ke
metode pembelajaran online. Pengajar dapat memanfaatkan sumber daya
online seperti vidio youtube, gambar, dan animasi agar konten yang dibuat
lebih menarik.
3. Institusi pendidikan dapat mempertimbangkan untuk memberikan
penghargaan bagi pengajar dan pelajar yang berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran online untuk membantu mengatasi masalah penurunan motivasi.
D. KESIMPULAN
Pengenalan teknologi dalam pengembangan, aplikasi, dan evaluasi sistem
pendidikan memiliki manfaat besar bagi pengajar dan pelajar. Meski demikian,
terdapat hambatan berupa kurangnya pemahaman, resistensi terhadap perubahan, dan
keterbatasan keterampilan teknologi. Solusi yang diusulkan yaitu pelatihan konsep E-
learning bagi pengajar dan pelajar, peningkatan kualitas konten dengan materi yang
relevan, dan pemanfaatan sumber daya online untuk membuat pembelajaran lebih
menarik. Memberikan penghargaan kepada partisipan aktif diharapkan dapat
merangsang motivasi. Dengan menerapkan solusi-solusi ini, diharapkan proses
pembelajaran online dapat menjadi lebih efektif dan menarik bagi semua pihak yang
terlibat.
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, N. (2020, April 8). Pembelajaran E-learning Sebagai Salah Satu Strategi
Pembelajaran di Era Digitalisasi. Dinas Kesehatan Provinsi NTB.
https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/pembelajaran-e-learning-sebagai-salah-satu-
strategi-pembelajaran-di-era-digitalisasi/