PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran dalam pendidikan kini semakin meningkat. Pada awalnya, metode atau
konsep pendidikan yang bersifat klasik atau konvesional, kini berkembang dengan adanya
beberapa metode yang dapat diterapkan dengan melihat situasi atau karakteristik dari peserta
didik. Seiring berjalannya waktu, teknologi juga berkembang dengan pesat dan membantu
proses pembelajaran. Dimana teknologi kini memiliki peran dalam pendidikan sebagai alat
bantu proses belajar mengajar. Salah satu contoh kemajuan teknologi dalam dunia
pendidikan yang terkendala oleh jarak adalah adanya sistem E-learning. Dimana E-learning
ini memudahkan pembelajaran jarak jauh antara peserta didik dan pendidik sehingga dapat
berjalan efektif dan efisien.
Selain sistem E-learning yang membantu dunia pendidikan untuk mengurangi kendala
jarak, dunia pendidikan juga memerlukan media-media yang dapat membantu untuk
mempermudah proses pembelajaran. Diperlukannya media, karena seringkali dalam
penyampaian pembelajaran, peserta didik merasa bosan karena kurangnya minat atau
ketertarikan pada materi. Hal ini dapat diatasi dengan mengemas materi menggunakan media
sebagai alat bantu penyampaiannya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
1
i. Bagaimanakah fungsi E- learning sebagai media pembelajaraan fisika ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
E-learning tersusun dari dua bagian, yaitu 'e' yang merupakan singkatan dari 'electronica' dan
'learning' yang berarti 'pembelajaran'. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa
bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya, e-learning menggunakan jasa audio,
video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Dengan kata lain e-learning adalah
pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio,
videotape, transmisi satelite atau komputer.(Tafiardi, 2005) .
3
Banyak pakar yang menguraikan definisi E-Learning dari sudut pandang yang berbeda.
Secara garis besar banyak orang mengatakan E-Learning adalah sistem atau konsep
pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.
4
7. E-learning merupakan sistem berbasis web (internet) yang memungkinkan informasi dan
pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja yang berhak serta kapan saja dan dimana saja.
E-learning memberikan perangkat baru untuk memberikan nilai tambah pada berbagai
model pendidikan tradisional di kelas, buku pelajaran, CD-ROM, serta pelatihan
berbasis komputer lainnya.
8. E-learning merupakan suatu proses belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi
informasi (dalam hal ini internet) sebagai sarana efektif dan memperluas pengetahuan
sesuai dengan perkembangan ilmu secara real-time. E-learning tidak akan menggantikan
pertemuan di kelas tetapi meningkatkan dan mengambil manfaat dari materi-materi dan
teknologi pengiriman baru untuk mendukung proses belajar mengajar. Dengan e-
learning, para siswa akan lebih diberdayakan, karena kini proses belajar-mengajar tidak
lagi berpusat pada guru tetapi beralih ke siswa. Dengan koneksi ke internet, seorang
siswa punya akses ke berbagai sumber informasi yang tak terbatas. Selain itu, e-learning
bersifat individual sehingga siswa yang aktif dan cepat menyerap materi pelatihan akan
bisa maju dengan lebih cepat.
9. Matthew Comercherodalam E-Learning, Concepts and Techniques ( Bloomsburg, 2006 )
mendefinisikan: E-learningadalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri
sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi
sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena
mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi.Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning
didesain dengan media yang dapat diakses dariterminal komputer yang memiliki
peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapatmengakses jaringan atau
Internet. Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau
konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar
mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning(Wahono, 2005, p. 1).
10. Menurut Allan J. Henderson, E-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang
menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and
Answer Book, 2003). Henderson menambahkan juga bahwa e-learning memungkinkan
pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa
harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas.
5
11. E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu
media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga
kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet, inilah
makanya system e-learning dengan menggunakan internet disebut juga internet enabled
learning. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Informasi-
informasi perkuliahan juga bisa realtime. Begitu pula dengan komunikasinya, meskipun
tidak secara langsung tatap muka, tapi forum diskusi perkuliahan bisa dilakukan secara
online dan real time. (Nugraha,2007).
12. William Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web
(yang bisa diakses dari Internet). Terdiri dari beberapa kata kunci ; Pembelajaran jarak
jauh. E-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara
fisik menghadiri kelas.Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik. E-learning,
seperti juga namanya “Electronic Learning” disampaikan dengan menggunakan media
elektronik yang terhubung dengan Internet (world wide web yang menghubungkan
semua unit komputer di seluruh dunia yang terkoneksi dengan Internet) dan Intranet
(jaringan yang bisa menghubungkan semua unit komputer dalam sebuah perusahaan).
Pembelajaran formal vs. informal. E-learning dalam arti luas bisa mencakup
pembelajaran yang dilakukan dimedia elektronik (internet).
1. 1990: CBT (Computer Based Training) Era dimana mulai bermunculan aplikasi e-
Learning yang berjalan dalam PC standalone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi
berupa materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (video dan audio) dalam format
MOV, MPEG-1 atau AVI. Perusahaan perangkat lunak Macromedia mengeluarkan tool
pengembangan bernama Authorware, sedangkan Asymetrix (sekarang bernama
Click2learn) juga mengembangkan perangkat lunak bernama Toolbook.
6
2. 1994: Paket-Paket CBT Seiring dengan mulai diterimanya CBT oleh masyarakat, sejak
tahun 1994 muncul CBT dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi
secara massal.
3. 1997: LMS (Learning Management System) Seiring dengan perkembangan teknologi
internet di dunia, masyarakat dunia mulai terkoneksi dengan Internet. Kebutuhan akan
informasi yang cepat diperoleh menjadi mutlak, dan jarak serta lokasi bukanlah
halangan lagi. Disinilah muncul sebutan Learning Management System atau biasa
disingkat dengan LMS. Perkembangan LMS yang semakin pesat membuat pemikiran
baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang ada dengan suatu
standard. Standard yang muncul misalnya adalah standard yang dikeluarkan oleh AICC
(Airline Industry CBT Committee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
4. 1999: Aplikasi e-Learning Bebasis Web Perkembangan LMS menuju ke aplikasi e-
Learning berbasis Web secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun
administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs portal
yang pada saat ini boleh dikata menjadi barometer situs-situs informasi, majalah, dan
surat kabar dunia. Isi juga semakin kaya dengan berpaduan multimedia, video streaming,
serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standard,
berukuran kecil dan stabil.
7
dengan aksessibilitas dan kemampuan adaptasi. Atutor merupakan paket software yang
diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet. Pengajar dapat cepat memasang,
memaketkan dan mendistribusikan materi pembelajaran, dan mengadakan kursus online-
nya sendiri.
8
Pengajar dengan pembelajar videoconferencing memberikan kemampuan untuk
menjelaskan pembelajaran dengan sangat hidup dan interaktif tanpa harus
menghabiskan biaya dan waktu yang banyak untuk melakukan sesuatu pada tempat
yang sama.
b) Seminar jarak jauh (Teleseminar)
Teleseminar adalah seminar yang diselenggarakan melalui teleconference.
Teleconference ini menjangkau beberapa tempat pada waktu yang bersamaan.setiap
tempat dihubungkan dengan media videoconferencing, sehingga seminar dapat
diikuti oleh pembelajar dari beberapa tempat sekaligus. pembicara seminar pun dapat
menyampaikan materi seminar dari mana saja selama dia memiliki akses ke system
videoconferencing yang digunakan untuk teleseminar tersebut.
c) Silabus online
d) The word wide web (WWW)
Kehadiran situs web bagi suatu organisasi pada era digital dan internet sebagai pintu
masuk menemukan dan mengenal untuk memperoleh informasi suatu organisasi di
lingkungan dunia maya.
e) Elektronik mail (e-mail) atau surat elektronik
E-mail merupakan surat elektronik yang menyediakan suatu infrastuktur komunikasi
baru. E-mail umumnya digunakan untuk menukar pesan tertulis, mengirim dan
menerima dari jaringan telekomunikasi seseorang. Seseorang pengguna e-mail di
sediakan sebuah mailbox elektronik dengan sebuah alamat. Sebuah pesan sering kali
berupa sebuah catatan atau memo. Tetapi juga berupa dokumen kerja seperti
spreadsheet, atau grafik. Bentuk catatan dalam sebuah email melalui penggunaan
mailbox elektronik di intemet, untuk memperoleh informasi.
f) Voice mail
Sistem voice mail menyimpan pesan suara yang diubah dalam bentuk digital. Pesan
suara dikirim dalam bentuk diktat kepada penerima telephon mailbox. Pesan suara
secara digit disimpan pada keduanya dengan alat penyimpan, seperti disk magnetic.
Ketika penerima mendapatkan kembali pesan dari mailbox, pesan diubah kembali
pada bentuk suara asli. Pesan suara diatur dengan menekan serangkaian tombol
9
telephon. Penerima pesan dapat mengulangi atau meneruskan pesan atau
mengirimkan melalui mailbox lain.
g) Telekkonferensi dan system pertemuan elektronik
h) Pengirim pesan kilat (instant messenger)
Pengirim pesan kilat (instant messenger) berfungsi untuk memudahkan
berkomunikasi tidak terbatas waktu, ruang dan orang, dilakukan kapan saja,dimana
saja, dengan siapapun. Disebut pesan kilat karena pesan dikirim hanya hitungan detik
dan dapat langsung terbalas. Bentuk pesan yang dikirim dapat berupa teks, suara atau
video.
3. Videobroadcasting
Videabroadcasting merupakan salah satu teknologi elearning interaktif yang bersifat
satu arah (komunikasi linear). Penggunaan program e-learning dengan program
videobroadcasting lebih banyak digunakan dibandingkan dengan audio conferencing.
Hal ini trejadi karena sifat videobroadcasting yang audio visual. Dalam prinsip belajar
diungkapkan bahwa belajar akan lebih berhasil jika melibatkan banyak indera. Sasaran
pesertanya dalam jumlah yang besar (massal) dan menyebar (dispersed). sebagai media
transaksinya umumnya menggunakan media satelit. Pembelajar mengikuti program
pembelajaran melalui videobroadcasting dengan cara melihat dan mendengar pesawat
televise yang terhubung kestasiun (broadcaster) tertentu melalui antenna penerima biasa
atau antenna parabola yang dilengkapi decoder khusus.
c. Sertifikat pada e-learning
Penggunaan e-learning membutuhkan jaminan akan kerahasiaan informasi
(confidentiality), keutuhan dan keasrian informasi (integrity), keabsahan pengiriman
informasi (authentication) dan pengakuan terhadap informasi yang dikirim sehingga
tidak ada data yang disangkal, hal ini merupakan syarat yang mutlak dalam system e-
learning. E-learning hanya digunakan oleh orang yang berhak. Namun, masih banyak
kendala dan tantangan yang perlu mendapatkan perhatian. Pada system e-learning
seringkali terjadi penyalahgunaan sehingga dapat mencemarkan nama baik seseorang
atau penyelenggara program e-learning. Untuk menghindari penyalagunaan itu, seperti
pemalsuan, maka digunakan senifikat digital dengan memanfaatkan infrastruktur kunci
10
public,certification Authority (CA) adalah sebuah lembaga atau badan yang bertanggung
jawab terhadap pengoperasian infrastruktur kunci public dan pengelolaan sertifikat
digital.
D. Karakteristik e-learning
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Sehingga dapat memperoleh informasi dan
melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan pembelajar,
atau pembelajar dengan pembelajar.
2. Memanfaatkan media komputer, seperti jaingan komputer (computer networks) atau (digital
media). Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (self learning
materials).
3. Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan
siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya
4. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil
kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan serta untuk memperoleh informasi yang
banyak dari berbagai sumber informasi.
11
Model ini di gunakan jika jumlah computer di sekolah / kelas terbatas (misalnya hanya
dua atau tiga unit computer). para siswa dalam kelompok kecil secara bergiliran
menggunakan computer untuk mencari sumber pelajaran yang dibutuhkan. Siswa
menggunakan bahan e-learning sebagai bahan rujuakan atau untuk mencari informasi baru.
c. Static Station Model
Model ini digunakan jika jumlah computer di sekolah / kelas terbatas, sebagaimana halnya
dalam sequential model. Di dalam model ini, guru mempunyai beberapa sumber belajar yang
berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama. Bahan e-leaming digunakan oleh satu
atau dua kelompok siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kelompok
siswa lainya menggunakan sumber belajar yang lain untuk mencapai tujuanpembelajaran yang
sama.
d. Laboratory Model
Model ini di gunakan jika tersedia sejumlah computer di sekolah / laboratorium yang
dilengkapi dengan jaringan internet, dimana siswa dapat mengguunakannya secara lebih
leluasa (satu siswa satu computer). Dalam hal ini, bahan e-learning dapat digunakan sebagai
bahan pembelajaran mandiri.
12
e-learning diperlukan, maka perlu membuat studi kelayakan (fasibilitystudy). Ada beberapa
komponen penilaian dalam studi kelayakan yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
a. Secara teknis, apakah jaringan internet bisa dipasang beserta infrasruktur
sebagainya.
menguntungkan atau tidak, apakah akan membutuhkan biaya yang besar atau
kecil.
omunikasi. Untuk itu perlu diciptakan sikap (attitude) yang positif terhadap e-
agar bisa mengerti potensi dan dampaknya bagi pembelajar dan masyarakat.
2. Rancangan Pembelajaran
antara lain:
Course content and learning unit analysis (Analisis isi pembelajaran), seperti ruang
lingkup (scope) dan urutan (sequence) materi pembelajaran, atau topik yang relevan.
13
Learning context analysis (analisis berkaitan dengan pembelajaran), seperti :
kompetensi pembelajaran yang akan dan ingin dibahas secara mendalam pada
rancangan ini.
contruct criterion test items, (penyusun tes) yang didasarkan dari tujuan
3. Tahap Pengembangan
Pengembangan e-learning dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas
teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia. selain itu, pengembangan
prototype materi pembelajaran dan rancangan pembelajaran yang akan digunakan pun
perlu di pertimbangkan dan di evaluasi secara terus menerus
4. Pelaksanaan
Prototype yang sudah lengkap dapat dipindahkan ke jaringan computer (LAN).
Untuk itu pengujian terhadap prototype hendaknya terus menerus dilakukan. Dengan
pengujian ini akan diketahui berbagau hambatan yang dihadapi, seperti berkaitan
dengan management course tool.
5. Evaluasi
Sebelum dilakukan evaluasi, program terlebih dahulu diuji coba dengan mengambil
beberapa sample orang. Dari uji coba ini baru dilakukan evaluasi. Prototype perlu
dievaluai dalam jangka waktu relative lama dan secara terus menerus untuk diketahui
kelebihan dan kekurangannya. Proses dari kelima tahapan tadi di perrukan waktu yang
14
relative lama dan dilakukan berulang kali, karena prosesnya terjadi secara terus menerus.
Masukan dari pembelajar atau pihak lain sangat di perlukan untuk perbaikan program
tersebut.
15
7. Perkembangan yang tidak terprediksikan.
8. Pengaksesan yang memerlukan sarana tambahan.
9. Kecepatan mengakses yang tidak stabil.
10. Kurangnya pengontrolan kualitas.
16
H. Pendekatan Pedagogik
a. Intructional design, dimana pembelajaran lebih terfokus pada kurikulum yang dikembangkan
dengan menitik . beratkan pada pendekatan pendidikan kelompok atau guru secara
perorangan.
17
b. Social-constructivist, merupakan pendekatan pedagogi yang kebanyakan aktivitasnya
dilakukan dalam bentuk forum-forum diskusi, blogs, wiki dan aktivitas-aktivitas kolaboratif
online.
c. Laurillard's conversational model, merupakan salah satu bentuk pendekatan pedagogi yang
menitik beratkan pada penggunaan bentuk- bentuk diskusi langsung secara luas.
d. Cognitive Prespective, menitik beratkan pada proses pengembangan kognitif melalui kegiatan
pembelajaran.
f. Behaviour perspective, menitik beratkan pada keterampilan dan perilaku yang dihasilkan dari
proses belajar. Model pembelajaran dalam bentuk ini misalnya bermain peran (role playing )
dan penerapannya di dalam aktivitas-aktivitas nyata lapangan.
g. contextual perspective, di fokuskan pada penataan factor instrumental dan social lingkungan
yang dapat mendorong terjadinya proses belajar. Bentuk-bentuk nyata model ini seperti
interaksi dengan orang lain, model-model kolaboratif dan sebagainya.
1. Suplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen, apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah
akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada
kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun
sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan
atau wawasan.
2. Komplemen (pelengkap)
18
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen, apabila materi elearning diprogramkan untuk melengkapi
matei pembelajaran yang diterirna siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti
materi e-learning diprogramkan untuk menjadi materi enrichment (pengayaan) atau remedial bagi
peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. sebagai enrichment, apabila
peserta didik dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajarun yang disampaikan guru
secara tatap muka diberikan kesempatan untuk mengakses materi elearning yang memang secara
khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan
peserta didik terhadap materi plajaran yang disajikan guru di kelas. Sebagai remedial, apabila peserta
didik mengalami kesulitan dalam memahami materi petajaran yang disampaikan guru secara tatap
muka di kelas. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang
disajikan guru di kelas.
3. Substitusi (pengganti)
Tujuan dari e-learning sebagai pengganti kelas konvensional adalah agar peserta didik dapat secara
fleksibel mengelola kegiatan perkuliahan sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari. Ada 3
(tiga) alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat diikuti peserta didik:
2) Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah yang ada di tangan pembaca ini merupakan hasil karya kelompok 16 untuk
memenuhi tugas Media Pembelajaran dan TIK. Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan
kekurangan baik dalam penulisan maupun dari pembahasan. Oleh karena itu, penulis berharap
kritik dan saran dari pembaca, agar menjadi acuan untuk perbaikan ke depannya.
20
21