PEMAMFAATAAN E-LEARNING
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAAN
Oleh :
2. SIAULHAK/ 15B20044
PROGRAM PASCASARJANA
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
Dari pemaparan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and
Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan
tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled learning,
virtual learning, atau web-based learning. Belum adanya standard yang baku baik dalam hal
definisi maupun implementasi e-learning menjadikan banyak orang mempunyai konsep yang
bermacam-macam. E-learning merupakan kependekan dari electronic learning (Sohn, 2005).
Salah satu definisi umum dari e-learning diberikan Gilbert & Jones (2001), yaitu : pengiriman
materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti internet, intranet/extranet, satellite
broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM, dan computer-based training (CBT).
Definisi yang hampir sama diusulkan oleh The Australian National Authority (2003) yakni
meliputi aplikasi dan proses yang menggunakan berbagai media elektronik seperti internet,
audio/video tape, interactive TV and CD-ROM guna mengirimkan materi pembelajaran secara
lebih fleksibel.
E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain
(Darin E. Hartley, 2001:1). Secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa pembelajaran elektronik
(e-learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (Internet, LAN,
WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai
bentuk layanan belajar lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001). E-learning menurut Allan J.
Henderson (2003:2) dinyatakan sebagai (1) e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang
menggunakan teknologi komputer (biasanya terkoneksi internet) (2) e-learning dapat digunakan
untuk para pekerja dimana mereka dapat belajar pada di tempat kerja mereka tanpa harus pergi
ke kelas (3) e-learning dapat dijadwalkan dengan kesepakatan antara instruktur dengan siswa (4)
e-Learning dapat merupakan can be an on-demand course dimana pembelajar dapat belajar
mandiri sesuai waktu yang mereka inginkan. The ILRT of Bristol University (2005)
mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim,
mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Udan and Weggen
(2000) menyebutkan bahwa e-learning adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh sedangkan
pembelajaran on-line adalah bagian dari e-learning.
Di samping itu, istilah elearning meliputi berbagai aplikasi dan proses seperti computer-based
learning web-based learning, virtual classroom, dll; sementara itu pembelajaran on-line adalah
bagian dari pembelajaran berbasis teknologi yang memanfaatkan sumber daya internet, intranet,
extranet. Lebih khusus lagi Rosenberg (2001) mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan
teknologi intranet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat
mengakses dari mana saja. Kaitan antara berbagai istilah yang berkaitan dengan e-learning dan
pembelajaran jarak jauh dapat diilustrasikan dalam gambar di bawah (Surjono, 2006).
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan
yang disampaikan pendidik. Media juga berfungsi untuk pembelajran individual dimana
kedududkan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia). Beberapa
bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelalajaran meliputi:
Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi telah banyak dikemas dalam bentuk
multimedia yang dinamis dan sangat menarik.Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung
oleh perkembanga sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling
banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah
perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta perkembanga proyektor digital (digital
image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk
bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan
berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend
metode presentasi saat ini, dan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
2. CD Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada kegiatan belajar mengajar sebab cukup efektif meningkatkan
hasil belajar peserta didik terutama komputer. Sifat media ini selain interaktif juga bersifa t
multimedia terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks
dan grafis. Penggunaan CD interaktif cocok untuk mengajarkan suatu proses atau tahapan,
misalnya penyerbukan pada tumbuhan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses respirasi, dsb
3. Video Pembelajaran
Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di
kelas.Video bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah
materi melalui visualisasi.Peserta didik dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktik
sesuaidengan yang diajarkan dalam video.
Metode e-learning bisa diterapkan pada sekolah mana pun, tidak dikhususkan pada sekolah
tingkat tinggi saja seperti universitas, tetapi dimulai dari sekolah dasar pun juga sudah bisa
memakai sistem pembelajaran ini.Karena jelas dirasakan manfaatnya dengan adanya e-learning
untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.Apa saja sih, manfaat e-learning? Mungkin, ada yang
bertanya begitu. Manfaat yang akan dijabarkan, diambil contoh penerapan e-learning pada
sekolah tingkat awal (sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah umum), antara lain:
1. Dengan e-learning, pembelajaran lebih hemat dari segi waktu. Siswa tidak perlu lagi
mencatat pelajaran yang dituliskan guru pada papan tulis seperti pada zaman dulu.Siswa dapat
meng-copy pelajaran yang guru berikan melalui media flashdisk atau cd. Atau bisa juga guru
mengirimkan email silabus materi pekanan yang dipelajari. Secara langsung, guru pun menjadi
lebih ringan karena tidak perlu menuliskan materi pada papan tulis.
2. Dengan e-learning, pembelajaran lebih hemat dari segi biaya. Siswa tidak lagi diharuskan
mempunyai buku pelajaran, karena buku-buku pegangan itu bisa diperoleh dengan mengunggah
buku sekolah elektronik yang ada. Jadi siswa pun tidak perlu membawa tas yang berat berisikan
buku-buku pelajaran. Begitu juga, guru cukup membuka laptop atau netbooknya ketika mengajar
di kelas.
3. Dengan e-learning, pembelajaran membuat siswa aktif. Siswa yang didampingi orangtua
menjadi lebih aktif untuk mencari sendiri buku pelajaran yang dibutuhkan, mengerjakan tugas
sekolah seperti kliping dengan bantuan internet.
4. Dengan e-learning, pembelajaran menjadi menyenangkan. Siswa tidak lagi jenuh belajar di
kelas dengan selalu duduk manis. Pembelajaran bisa juga diselingi dengan menonton film yang
tetap dalam koridor atau tema belajar. Dengan menyeimbangkan antara otak kanan dan kiri,
penerimaan materi pada siapa pun akan menjadi lebih mudah. Siswa senang dalam belajar, guru
pun menjadi lebih mudah dalam mengajar.
Ada manfaat, tentu ada pula kekurangan dari e-learning ini, yakni:
1. Dengan e-learning, dibutuh dana khusus untuk pengadaan elektronik baik siswa dan guru
pribadi, maupun juga sekolah.
2. Dengan e-learning, diperlukan SDM guru yang mumpuni dalam hal teknologi.
Jika dibandingkan dari kedua hal di atas, maka bisa dilihat lebih banyak manfaat e-learning
untuk guru dan siswa ketimbang kekurangannya.Kekurangan yang ada bisa diambil jalan
keluarnya agar pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.Di sini pemerintah mempunyai
peranan penting untuk bisa terlaksananya e-learning pada pendidikan di Indonesia. Pertama,
pemerintah menyediakan anggaran khusus untuk pengadaan elektronik pada sekolah-sekolah
yang termasuk dalam anggaran dana BOS (bantuan operasional sekolah) dan kedua, pemerintah
juga bisa mengadakan pelatihan-pelatihan ke SDM guru-guru supaya mempunyai keahlian di
bidang teknologi.
Internet akan membantu dunia pendidikan dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas peserta
didiknya. Akan banyak peserta didik yang dapat di jangkau dengan internet, menurut Onno W.
Purbo dalam (Renggani : 2007) paling tidak ada tiga hal dampak positif penggunaan internet
dalam pendidikan yaitu:
1. Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di seluruh dunia
tanpa batas institusi atau batas negara.
2. Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya.
3. Kuliah atau belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa
bergantung pada universitas atau sekolah tempat si peserta didik belajar. Di samping itu kini
hadir perpustakaan internet yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya.
Menjamurnya media social juga merupakan salah satu media e-learning beberapa media social
yang dapat digunakan dalam pembelajaran e-learning
1. Facebook, facebook ini didirikan oleh Mark Z di tahun 2004. Pengguna Facebook di
Indonesia cukup banyak. Sebagian besar digunakan siswa untuk berinteraksi dengan temannya.
Facebook agar tidak merugikan siswa dapat digunakan oelh guru sebagai salah satu alat e-
learning. Guru dapat menggunakan fasilitas note untuk mencatat materi, atau bisa di tuliskan di
statusnya. Jika hal ini tidak memungkinkan maka guru bisa membuat fans page sendiri misalnya
saja fp matematika lover dengan adanya fp ini diharapkan siswa dan guru dapat berinteraksi
dengan baik di luar jam pelajaran.
2. Twiiter, akun media social ini juga sudah maftum diakalangan siswa. Kebanyakan yang
mengenal twiiter adalah kalangan siswa SMA, untuk siswa SD mungkin belum saatnya
menggunakan twiiter. Di twitter ini sering disebut dengan kicauan. Nah, seorang guru bisa
melakukan kul twit yang dapat diabaca siswa di rumah. Karena biasanya di sekolah dilarang
membawa HP
3. Blog, Banyak sekali platform blog yang ada di dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Seorang
gur bisa membuat blog baik blog kompasiana maupun blog-blog lain. Bagi guru yang belum
membuat blog bisa membuat blog, Blog kompasiana, Blog wordpress, Blogdetik, Blogspot Dan
lain-lain, atau bisa membuat blog pribadi dengan membayar. setidaknya seorang guru memiliki
satu blog yang dpat diakses di internet dan dapat di akses oleh siswa
4. youtube,merupakan salah satu media pembelajaran yang berbasis ICT. Youtube juga bisa
digunakan dalam pembelajaran berbasis e-learning
Sedangkan E-learning sendiri merupakan bagian dari media pembelajaran ICT.E-learning bisa
dikategorikan kedalam media pembelajaran maupun model pembelajaran.E-learning dikatakan
sebagai media pembelajaran karena E-learning merupakan saran dalam belajar, berbentu media
pembelajaran leketronik yang terhubungkan internet.Sedangkan E-learning masuk dalam model
pembelajaran karena mencakup sistematika dalam mengajarkan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penulis berharap dengan adanya tulisan ini dapat bermanfaat bagi guru dan siswa di seluruh
Indonesia. Saya berharap pendidikan Indonesia maju, jangan sampai tertinggal jauh dari Negara
lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://anasuciana.blogspot.com/2013/12/e-learning-sebagai-penunjang.html
https://sites.google.com/site/elearningpp09/e-learning/potensi-pmanfaat-e-learning-sebagai-
media-pembelajaran-untuk-anak-usia-pra-sekolah
https://aliafazrillah.wordpress.com/2013/12/22/manfaat-e-learning-bagi-guru-dan-siswa/
http://www.academia.edu/6437931/Pengertian_dan_Konsep_Elearning