Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Informatika 2015

ANALISIS NILAI E-LEARNING BERDASARKAN FAKTOR


PSIKOLOGI WARNA STUDI KASUS: E-LEARNING
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Rahmat Hidayat1, Safar Dwi Kurniawan2, Syukron Anas3.

Megister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman,
Yogyakarta – Indonesia Telp : (0274) 884-201
Email: 1ykoya77@gmail.com, 2safar.kurniawan45@gmail.com, 3choe.qhuat@gmail.com

Abstrak

Warna memberi aksen pada sebuah tampilan halaman e-learnig ,dalam hal ini ada beberapa bagian tampilan
halaman e-Learning STMIK AMIKOM Yogyakarta yang mempunyai mayoritas warna latar belakang putih
sebesar 66%, biru 25%, dan 9% warna cyan yang di dapat dari pemetakan pada halaman e-Learning. Untuk
font pada latar belakang putih diperoleh warna kombinasi biru sebesar 68,6% sebagai warna mayoritas yang
terdapat pada halaman tersebut. Warna biru didapat dari mayoritas warna font yang ada pada halaman e-
Learning, akan tetapi di halaman tersebut terdapat juga warna kombinasi yang buruk yaitu warna Cyan
31,4% di latar putih yang didapat dari jumlah font dengan warna cyan yang ada di latar belakang putih
dengan nilai kombinasi IMK sebesar 94%, kombinasi ini di sarankan untuk diganti menjadi warna biru,
hitam, atau merah dengan nilai kombinasi warna terbaik pada IMK pada latar belakang putih sebesar 94%
wrna biru, 63% warna hitam dan 25% untuk warna merah. Ketika kita ingin membuat desain yang simple
dan minimalis, menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat, walaupun bukan cara satu-satunya.

Kata Kunci : e-Learning , Mayoritas warna, IMK

PENDAHULUAN matakuliah “psikoteknologis” suatu cabang ilmu


Perkembangan teknologi informasi dan yang berkembang sangat pesat di luar negeri
komunikasi yang sangat pesat mendorong Karena peranan e-Learning yang sangat
berbagai lembaga pendidikan untuk penting ini maka e-Learning yang dibangun
memanfaatkan dan meningkatkan mutu haruslah memperhatikan beberapa faktor salah
pendidikanya.Dalam hal ini terobosan-terobosan satunya yaitu faktor warna, Penggunaan aspek
teknologi informasi (TI) untuk pembelajaran terus warna dalam menampilkan informasi pada layar
gencar dikembangkan. Implementasi teknologi penampil merupakah hal yang menarik.
informasi dan komunikasi pada lembaga Penggunaan dan pemilihan warna akan
pendidikan saat ini sudah menjadi keharusan, memperbagus tampilan dan mempertnggi
karena penerapan teknologi informasi dan efektifitas tampilan grafis. Tetapi harus diingat
komunikasi dapat menjadi salah satu indikator aspek kesesuaian dengan pengguna, sehingga
keberhasilan institusi pendidikan.Tidak sedikit harus mempertimbangkan masalah ini dalam
guru/dosen yang memanfaatkan kemajuan penampilan sistem.Akan tetapi karena selera
teknologi dengan mengunakan internet sebagai seseorang berbeda dalam aspek ini, maka tidak
pembelajaran online atau biasa kita dengar ada standar khusus yang dapat dijadikan acuan
dengan online learning. Tren baru dalam dunia yang resmi, maka dari itu kami menggunakan
Electronic Learning (e-Learning) saat ini adalah acuan interaksi manusia dan komputer (IMK)
dikenal adanya dengan istilah e-Learning sebagai acuan.dengan memperhatikan faktor
Setiap individu manusia atau kelompok tersebut, akan dilakukan analisis terhadap situs
manusia memiliki “psikologi”-nya sendiri e- elearning.amikom.ac.id
learning (elearning.amikom.ac.id, dll,) berbicara Adapun beberapa permasalahan yang akan
mengenai psikologi manusia, aspek yang justru diangkat dalampenelitian ini yaitu pertanyaan
banyak dilupakan dalam perancangan dan bersifat korelasional dandeskriptif, rumusan
implementasinya. Khusus di indonesia belum masalah daripenelitian yang dilakukan adalah
banyak pihak yang menginvestasikan pada aspek untuk mengetahui nilai dari faktor psikologis
ini lebih daripada sekedar kecanggihan fitur dan dalam warna dari e-Learning tersebut? dan
tampilan teknologis. Bahkan di kalangan bagaimana rekomendasi pilihan warna di halaman
perguruan tinggi di kalangan pendidikan e-Learning dari sudut pandang IMK?, serta tujuan
teknologi belum pernah di kembangkan dari adanya penelitian ini antara lain adalah
menganalisis adanya nilai psikologi dari warna

189
Seminar Nasional Informatika 2015

dalam tampilan e-Learning, dan memberikan 1. e-Learning adalah pembelajaran jarak jauh
rekomendasi warna untuk tampilan e-Learning yang menggunakan teknologi komputer
dari acuan pada IMK yang ada. (biasanya terkoneksi internet)
LANDASAN TEORI 2. e-Learning dapat digunakan untuk para
E-LEARNING pekerja dimana mereka dapat belajar pada di
Pembelajaran elektronik atau e-Learning tempat kerja mereka tanpa harus pergi ke
telah dimulai pada tahun 1970-an Udan and kelas
Weggen (2000) menyebutkan bahwa e-Learning 3. e-Learning dapat dijadwalkan dengan
adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh kesepakatan antara instruktur dengan siswa
sedangkan pembelajaran on-line adalah bagian 4. e-Learning dapat merupakan can be an on-
dari e-Learning. Di samping itu, istilah elearning demand course dimana pembelajar
meliputi berbagai aplikasi dan proses seperti dapatbelajar mandiri sesuai waktu yang
computer-based learning web-based learning, mereka inginkan.
virtual classroom, dll; sementara itu pembelajaran
on-line adalah bagian dari pembelajaran berbasis Belum ditemukannya sebuah standard yang
teknologi yang memanfaatkan sumber daya baku baik dalam hal definisi maupun
internet, intranet, extranet. (Waller and Wilson, implementasi e-Learning menjadikan banyak
2001). Berbagai istilah digunakan untuk orang mempunyai konsep yang bermacam-
mengemukakan pendapat/gagasan tentang macam. E-Learning merupakan kependekan dari
pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on- electronic learning (Sohn, 2005).E-Learning
line learning, internet-enabled learning, virtual menurut The ILRT of Bristol University (2005)
learning, atau web-based learning. mendefinisikan e-Learning sebagai penggunaan
Salah satu definisi umum dari e-Learning teknologi elektronik untuk mengirim,
diberikan Gilbert & Jones (2001), yaitu : mendukung, dan meningkatkan pengajaran,
pengiriman materi pembelajaran melalui suatu pembelajaran dan penilaian.
media elektronik seperti internet,
intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video Nilai
tape, interactive TV, CD-ROM, dan computer- Menurut Louis O. Kattsoff (1987):
based training (CBT). E-Learning adalah membedakan nilai dalam dua macam, yaitu: (1)
sembarang pengajaran dan pembelajaran yang NIlai intrinsik dan 2) nilai instrumental. Nilai
menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, intrinsik adalah nilai dari sesuatu yang sejak
atau internet) untuk menyampaikan isi semula sudah bernilai, sedangkan nilai
pembelajaran, interaksi, atau bimibingan (Jaya instrumental adalah nilai dari sesuatu karena
Kumar C. Koran : 2002) dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai
Definisi yang hampir sama diusulkan oleh tujuan sesuatu. Menurut Purwodarminto, nilai
The Australian National Authority (2003) yakni dapat diartikan dalam 5 hal. Lima hal itu adalah:
meliputi aplikasi dan proses yang menggunakan harga dalam taksiran, harga sesuatu, angka
berbagai media elektronik seperti internet, kepandaian, kadar/mutu dan sifat-sifat yang
audio/video tape, interactive TV and CD-ROM penting. Thomas Kuhn (Barnes 1982, dalam
guna mengirimkan materi pembelajaran secara Martati, 2010: 42) menyatakan a value can be, if
lebih fleksibel. E-Learning merupakan suatu it held to be more that a verbal formulation,
jenis belajar mengajar yang memungkinkan sebuah nilai akan terwujud andaikata nilai itu
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan dilakukan, dari pada hanya sebagai sebuah ucapan
menggunakan media Internet, Intranet atau saja.
media jaringan komputer lain (Darin E. Hartley,
2001:1) INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
Secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa Bidang ilmu interaksi manusia dan komputer
pembelajaran elektronik (e-Learning) merupakan adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan mendesain, mengevaluasi, dan
jaringan (Internet, LAN, WAN) sebagai metode mengimplementasikan sistem komputer yang
penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta interaktif sehingga dapat digunakan oleh manusia
didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar dengan mudah.
lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001).
Lebih khusus lagi Rosenberg (2001) A. Faktor Psikologi
mendefinisikan e-Learning sebagai pemanfaatan Psikologi berasal dari kata dalam bahasa
teknologi intranet untuk mendistribusikan materi Yunani Psychology yang merupakan gabungan
pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa
dari mana saja.Allan J. Henderson (2003:2) dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi
dinyatakan sebagai, diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau
jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu

190
Seminar Nasional Informatika 2015

merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit Warna dapat dibedakan menjadi 150 hue, 7 juta
dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat kombinasi intensitas dan kejenuhan serta 11
dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa warna.
dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai kombinasi warna terbaik :
dan diganti dengan istilah psikis. Beberapa ahli LATAR GARIS TIPIS GARIS TEBAL
mempelajari jiwa atau psikis dan gejala-gejala BELAKANG DAN TEKS DAN TEKS
yang diakibatkan oleh keberadaan psikis tersebut. Putih Biru (94%), Hitam (69%),
Dimyati Mahmud (1989) menjelaskan bahwa Hitam (63%), Biru (63%),
manusia menghayati kehidupan kejiwaan berupa Merah (25%) Merah (31%)
kegiatan berfikir., berfantasi, mengingat, sugestif, Merah Kuning (75%) , Hitam (50%),
Putih (56%), Kuning (44%),
sedih dan senang, berkemauan dan sebagainya.
Hitam (44%) Putih (44%),
Yang termasuk dalam gejala kejiwaan adalah Cyan (31%)
gejala pengenalan (kognisi), gejala perasaan Hijau Hitam (100%), Hitam (69%),
(emosi), gejala kehendak (konasi), dan geiala Biru (56%), Merah (63%),
campuran (kombinasi). Merah (25%) Biru (31%)
Pemahaman akan psikologi orang yang akan Hitam Putih (75%), Kuning (69%),
menggunakan software sangatlah dibutuhkan Kuning (63%) Putih (59%),
dalam interaksi manusia dan komputer mengingat Hijau (25%)
setiap user memiliki sifat dan kelakuan yang Biru Putih (81%), Kuning (38%),
berbeda. Di dalam merancang suatu program, Kuning (50%), Magenta (31%),
faktor ini harus dipikirkan terlebih dahulu, seperti Cyan (25%) Hitam (31%),
siapa target pengguna program, bagaimana Cyan (31%),
Putih (25%)
suasana lingkungan target, bagaimana perilaku
Cyan Biru (69%), Merah (56%),
mereka secara umum dan masih banyak faktor
Hitam (56%), Biru (50%),
pisikologi lain, salah satunya faktor psikologi Merah (37%) Hitam (44%),
warna. Magenta (25%)
Konsep Warna pada IMK (Interaksi Manusia dan Magenta Hitam (63%), Biru (50%),
Komputer) Putih (56%), Hitam (44%),
Warna terbentuk dari : Biru (44%) Kuning (25%)
1. Hue (Corak) Kuning Merah (63%), Merah (75%),
Bentuk dari bermacam-macam warna Biru (63%), Biru (63%),
dalam corak yang berbeda. Semakin Hitam (56%) Hitam (50%),
tinggi nilai suatu corak, semakin cerah
dan jelas warna yang ditampilkan. Kombinasi warna terburuk:
2. Intensity(Intensitas) LATAR GARIS TIPIS GARIS TEBAL
Merupakan kecerahan dari suatu warna BELAKANG DAN TEKS DAN TEKS
3. Saturation (Kejenuhan atau jumlah putih Putih Kuning (100%), Kuning (94%),
pada warna) Cyan (94%) Cyan (75%)
Semakin sedikit unsur putih dari suatu Merah Magenta (81%) , Biru (81%),
Biru (44%), Magenta (31%)
warna, semakin gelap warna itu.Semakin
Hijau (21%)
banyak jumlah unsur putih, semakin Cyan (21%)
jenuh warna itu. Hijau Cyan (81%), Cyan (81%),
Magenta (50%), Magenta dan
B. Warna Kuning (37%) Kuning (44%)
Warna Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Hitam Biru (89%), Biru (81%),
warna adalah kesan yang diperoleh mata dari Merah (44%), Magenta (31%)
cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang Magenta (25%)
dikenainya. Pengertian warna menurut Newton Biru Hijau (62%), Hijau (44%),
adalah bagian sinar dalam spektrum yang Merah dan Merah dan Hitam
tergantung pada gelombang cahayanya.Menurut Hitam (37%) (31%)
Lenggosari (2008) warna adalah sesuatu yang Cyan Hitam (81%), Kuning (69%),
Kuning (75%), Hijau (62%),
diterima oleh manusia dari cahaya atau
Putih (31%) Putih (56%)
sinar.Warna adalah unsur yang bisa menciptakan
Magenta Hijau (75%), Cyan (81%),
mood atau suasana ruang (Wulansari, Merah (56%), Hijau (69%),
2007).Menurut Eiseman (2000) warna merupakan Cyan (44%) Merah (44%)
bentuk komunikasi non verbal yang berfungsi Kuning Putih dan Cyan Putih (81%),
sebagai metode penyampaian pesan dan makna (81%) Cyan (56%),
yang paling instan atau menghasilkan pengaruh Hijau (25%),
dengan seketika. Secara objektif atau fisik,
Aspek-aspek dalam pemakaian warna :

191
Seminar Nasional Informatika 2015

1. Aspek Psikologis relatif sedikit. Dengan demikian, hal yang


Warna merah, jingga, kuning dan hijau umum dilakukan ia berkutat dengan analisa
dapat dilihat bersama-sama tetapi cyan, tematik. Peneliti kualitatif biasanya terlibat dalam
biru dan merah tidak dapat dilihat secara interaksi dengan realitas yang ditelitinya..
serempak dengan mudah. Hindari Menurut Sukmadinata (2005) dasar
pemakaian warna yang tajam dan penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang
simultan. berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak,
Penglihatan tidak diset untuk interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial
memandang sesuatu yang terperinci, yang diinterpretasikan oleh setiap
tajam serta bergelombang pendek. individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa
Hindari warna biru murni untuk teks, kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan
garis tipis, dan bentuk yang sangat kecil. hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang
Hindari warna berdekatan yang hanya melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka
berbeda dalam warna biru (Danim, 2002).
Perlu pengaturan pencahayaan di dalam Penelitian kualitatif mengkaji perspektif
ruangan karena warna akan berubah partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat
ketika cahaya berubah interaktif dan fleksibel.Penelitian kualitatif
Hindari penempatan warna merah dan ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena
hijau secara berseberangan pada sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan
tampilan skala besar, gunakan warna demikian arti atau pengertian penelitian
biru dan kuning kualitatif tersebut adalah penelitian yang
2. Aspek Perseptual digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
Tidak semu warna mempunyai alamiah dimana peneliti merupakan instrumen
dicernible yang sama kunci (Sugiyono, 2005).
Tidak semua warna mudah dibaca,
PEMBAHASAN
secara umum warna latar belakang
Cahaya yang tampak merupakan sebagian
cenderung lebih gelap.
kecil dari spektrum elektomagnetik. Panjang
Luminasi tidak sama dengan kecerahan
cahaya yang nampak berkisar pada 400-700 nano
Hui yang berbeda menyebabkan tingkat meter yang berada pada daerah ultraungu
saturasi yang berbeda (ultraviolet) hingga inframerah (infrared).
3. Aspek Kognitif Sensitifitas manusia terhadap warna tidaklah sama
Jangan menggunakan warna secara dengan area penglihatannya. Berdasarkan
berlebihan penelitian dan sudut area penglihatan, mata
Warna yang sama membawa “pesan” kurang sensitif terhadap warna merah, hijau dan
pesan serupa lebih sensitif terhadap warna kuning.
Urutan warna sesuai dengan posisi Fakta penting yang harus diingat pada saat
spektralnya menggunakan berbagai kode warna adalah pada
Kecerahan dan saturasi akan menarik penentuan jumlah orang yang dapat mendeteksi
perhatian warna tersebut. Penelitian (Wagner, 1988)
menyebutkan bahwa 8 persen laki-laki dan 1
Metode Penelitian Kualitatif persen wanita menderita buta warna..
Metode penelitian kualitatif adalah metode Warna menarik bagi pemakai dan dapat
yang lebih menekankan pada aspek pemahaman meningkatkan kinerja penggunanya, namun dapat
secara mendalam terhadap suatu masalah dari juga di salahgunakan pada prinsipnya warna dapat
pada melihat permasalahan untuk penelitian bermanfaat, manfaat tersebut ilah:
generalisasi. Metode kualitatif dipengaruhi oleh Menyejukkan atau merangsang mata
paradigma naturalistik-interpretatif Weberian, Memberi aksen pada tampilan yang tidak
perspektif post-positivistik kelompok teori kritis menarik
serta post-modernisme seperti dikembangkan oleh Memungkinkan pembedaan yang halus pada
Baudrillard, Lyotard, dan Derrida (Cresswell, tampilan yang kompleks
1994). “Gaya” penelitian kualitatif berusaha
Menekankan organisasi logis informasi
mengkonstruksi realitas dan memahami
Menarik perhatian kepada peringatan
maknanya. Sehingga, penelitian kualitatif
Menimbulkan reaksi emosional yang kuat
biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa
berupa sukacita, kegembiraan, ketakutan,
dan otentisitas. Memang dalam penelitian
atau kemarahan
kualitatif kehadiran nilai peneliti bersifat eksplisit
dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek
Menurur Sir Isaac Newton (1642-1727) dari
dengan jumlah
percobaannya, Newton menyimpulkan bahwa
apabila dilakukan pemecahan warnaspectrum dari

192
Seminar Nasional Informatika 2015

sinar matahari, akan dihasikan warna merah, sebagai warna ke dua dengan menggunakan nilai
jingga, kuning, hijau, biru, danungu alias warna latar belakang yang dominan sebagai acuan
mejikuhibiniu. Warna-warna itu bisa ditangkap warna pertama, setelah dilakukan pengolahan data
mata manusia pada saat ada pelangi. dari sampling elearning.amikom.ac.id maka
Aspek Penelitian diperoleh data sebagai berikut:
Pada halaman e-learning.amikom.ac.id di
dapati sejumlah data yang akan di jadikan aspek
penilaian dalam penelitian ini. Data yang akan
diolah adalah data yang mempunyai warna pada
halaman elearning.amikom.ac.id dan akan di
jadikan point untuk menentukan sebuah nilai dari
halaman tersebut yang di tinjau dari acuan IMK,
adapun data yang akan dinilai antara lain:
1. L
atar belakang
H
alaman
Gambar 2.
T Pemetakan halaman
oolbar elearning.amikom.ac.id
Skala: 1:10 H
eader
2. Di tinjau dari
F tampilan e-learning dengan
onts diameter layar 14inc dengan format tampilan
browser full screen dan diameter tampilan
J
umlah halaman default maka di asumsikan bahwa
dilakukan pemetakan dengan skala 1:10 dan
W
didapati nilai prosentase pada latar belakang
arna fonts
tampilan halaman elearing sebagai berikut:
3. F
Latar Toolbar diperoleh data warna Cyan
onts bold & non bold
sebagai warna latar sebesar 9% yang diperoleh
dari pemetakan, warna cyan mengisi 9 petak ke
bawah yang di tunjukkan pada gambar 4 dan 5,
yang mana gambar. 4 terisi 5 patak ke bawah dan
gambar. 5 mengisi 4 petak ke bawah

Gambar. 3

Ket: Line border

Gambar. 1 halaman utama


elearning.amikom.ac.id

Pengumpulan dan pengolahan data


Dari data yang telah di kumpulkan Gambar. 4
selanjutnya dilakukan pengolahan data, dalam hal
ini data yang di kumpulkan adalah gambar dari
halaman depan e-Learing STMIK AMIKOM
Yogyakarta yang di tunjukakan pada Gambar. 1,
setelah itu dilakukan pemetakan atau pembagian
denah di halaman tersebut yang mempunyai
perbandingan 1:10, yaitu 1 gambar di bagi dengan
10 petak. Pembagian tersebut berguna untuk Gambar. 5
menentukan nilai prosentase agar mendapatkan
nilai warna latar belakang dominan serta Warna header seperti di tunjukkan pada
mendapatkan nilai warna kombinasi yang terbaik gambar 5, dari data tersebut diperoleh warna Biru

193
Seminar Nasional Informatika 2015

sebagai warna yang dominan seperti yang di Kuning B 0 0 0


tunjukan pada gambar 3, yang memiliki
prosentase sebesar 25% yang di dapat dari hasil Kuning NB 0 6 0
pemetakan, warna biru mengisi 25 petak ke TOTAL 1148 58 100
bawah, sedangkan sisanya dari 9% dan 25%
adalah 66% yang di dominasi warna putih dan Hasil dari analisis untuk mencari nilai
warna putih ditetapkan sebagai warna acuan maksimal dari tabel 4 yang diasumsikan dari
kombinasi utama aspek latar halaman elearning.amikom.ac.id dan
Pada data tersebut diperoleh halaman latar warna yang ada di halaman tersebut, yang
putih sebagai warna dominan maka untuk menghasilkan nilai maksimal adalah 96warna biru
menentukan nilai kombinasi dengan latar putih bold dan 519 dari warna biru non bold pada latar
adalah dengan menentukan jumlah font, putih
dikarnakan font merukapan bagian terpenting dari Dari hasil yang diperoleh maka didapatkan
sebuah halaman e-Learning. Di halaman tersebut nilai maksimal yang akan menjadi tolak ukur
didapati sejumlah data font yang berupa jumlah untuk sebuah penilaian pada halaman e-Learning
font serta jumlah font bold dan non bold, dengan menggunakan acuan IMK, nilai yang
sebanyak: menjadi acuan tersebut adalah nilai warna terbaik
a. F
dan nilai warna terburuk, dengan menggunakan
onts rumus perhitungan yang menghasilkan
prosentase. J
umlah fonts (1306)
N= ( X : Y ) xW100
arna fonts (Biru, Cyan, Hitam, Putih dan Ket. X : jumlah font maksimal
Kuning) Y : Total jumlah font pada latar
b. belakang F
onts bold & non bold 100 : 100%
Bold (156
) a. Nilai Warna Terbaik
Non Bold Latar Belakang Putih, 66%
(1150) (Garis Tipis dan Teks) biru 45,2%
Ket: Line border (Biru, Size 1 PX) (Garis Tebal dan Teks) biru 8,4%
Bold (B) (Garis Tipis dan Teks) Hitam 9,8%
Non Bold (NB) (Garis Tebal dan Teks) Hitam 5,2%
Nilai 68,6%
Latar Belakang Biru, 25%
(Garis Tebal Teks) Cyan 15,5%
(Garis Tipis dan Teks) Putih 74,1%
(Garis Tebal dan Teks) Kining 10,4%
Nilai 100%
Latar Belakang Cyan, 9%
(Garis Tipis dan Teks) biru 69%
NILAI 69%
Dari data tersebut di dapati 1306 font dan yang
b. Nilai Warna Terburuk
jenis Bold sebanyak 156 sedangkan yang Non
Latar Belakang Putih,
Bold sebanyak 1141.
(Garis Tipis dan Teks) Cyan 31,4%
Nilai 31,4%
Tabel. 4
Latar Belakang Cyan, 9%
Latar Latar Latar
(Garis Tipis dan Teks) Cyan 31%
Putih Biru Cyan
Nilai 31%
Biru B 96 0 0 (diasumsikan nilai netral)
Biru NB 519 0 69
makan menghasilkan sebuah nilai akhir untuk
Cyan B 0 9 0
ukuran nilai tampilan elearning dari faktor
Cyan NB 361 0 31 psikologi warna yaitu:
Hitam B 60 0 0 Nilai Terbaik
Area Latar Putih 66% dengan nilai 68,6%
Hitam NB 112 0 0
Area Latar Biru 25% dengan nilai 100%
Putih B 0 0 0 Area Latar Cyan 9% dengan nilai 69%
Putih NB 0 43 0 Nilai terburuk

194
Seminar Nasional Informatika 2015

Area Latar Putih 66% dengan nilai 31,4% Hall, USA


Area Latar Cyan 9% dengan nilai 31% [2] Agushinta R D, Pratiwi D. Depok.
(diasumsikan nilai netral) 2011. MENGENAL INTERAKSI
MANUSIA DAN KOMPUTER
Kesimpulan [3] Ariyus D, Sudarmawan, Yogyakarta.
INPUT-OUTPUT CHANNELS PADA
Dari penelitian yang kami buat pada web e- FAKTOR MANUSIA.
learning di amikom menunjukan bahwa warna http://journal.amikom.ac.id/index.php/
biru dengan latar putih yang berarti mempunyai KIDA/article/viewFile/4896/2586
kombinasi warna bernilai sebesar 94% yang mana
jika berdasarkan teori-teori pada interaksi [4] Prakoso, Setiyo. (2005). Membangun
manusia dan computer (IMK) adalah perpaduan e-learning Dengan Moodle. Andi
warna yang baik. Tetapi di halaman e-learning Opsett. Jakarta.
tersebut ada juga warna kombinasi yang buruk [5] Santosa P.I, (2010). Interaksi Manusia
yaitu warna Cyan 31,4% di latar putih dengan dan Komputer Andi Opsett.
nilai kombinasi 94%, kombinasi ini di sarankan Yogyakarta
untuk diganti menjadi warna biru, hitam, atau [6] Somantri G.R MAKARA, SOSIAL
merah dengan nilai kombinasi biru 94%, hitam HUMANIORA, VOL. 9, NO. 2,
63% dan merah 25%. jika ingin membuat desain DESEMBER 2005: 57-65.
yang simple, minimalis dan cenderung bisa di MEMAHAMI METODE
terima oleh sikologis penggunanya , KUALITATIF
menggunakan warna putih adalah langkah yang [7] Yazdi M. Jurnal Ilmiah Foristek Vol.
tepat (walaupun bukan cara satu-satunya). 2, No. 1, maret 2012. E-LEARNING
SEBAGAI MEDIA
Daftar Pustaka PEMBELAJARAN INTERAKTIF
[1] A.J. Dix, J.E. Finlay, G.D. Abowd and BERBASIS TEKNOLOGI
R. Beale. 2003. Human-Computer INFORMASI
Interaction. Third Edition. Prentice

195

Anda mungkin juga menyukai